Anda di halaman 1dari 60

KOLABORASI RISET

DOSEN DAN MAHASISWA

P ENG ARUH P ENG ALAMAN K EUANG AN DAN


P ENG ETAH UAN K EUANG AN TERH ADAP
P ERILAK U P ENG ELO LAAN K EUANG AN
DENG AN P ENDAP ATAN SEBAG AI
VARIABEL MO DERASI

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesain


Program Pendidikan Sarjana
Program Studi Manajemen

Oleh :

NUR AF’IDATUL HUSNA

NIM : 2017210810

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS


SURABAYA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat

dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan

judul “Pengaruh Pengalaman Keuangan dan Pengetahuan Keuangan terhadap

Perilaku Pengelolaan Keuangan dengan Pendapatan sebagai Variabel Moderasi”.

memenuhi salah satu penyelesaian program pendidikan sarjana jurusan

manajemen di STIE Perbanas Surabaya.

Dalam penyusunan proposal ini peneliti menyampaikan mohon maaf

apabila terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, peneliti

mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat memberikan manfaat

bagi kita semua.

Surabaya, 12 April 2020

ii
Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

H A L A M A N J U D U L .........................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................v
DAFTAR TABEL.................................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................8


2.1 Penelitian Terdahulu..................................................................................8
2.2 Landasan Teori........................................................................................20
2.3 Kerangka Pemikiran................................................................................27
2.4 Hipotesis Penelitian.................................................................................28

BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................................29


3.1 Rancangan Penelitian...............................................................................29
3.2 Batasan Penelitian....................................................................................29
3.3 Identifikasi Variabel................................................................................30
3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel.......................................30
3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel...............................34
3.6 Instrumen Penelitian................................................................................34
3.7 Data dan Pengumpulan Data....................................................................35
3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian.................................36
3.9 Teknik Analisis Data...............................................................................36

DAFTAR RUJUKAN..........................................................................................................41

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Kolaborasi........................................................27


Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran...........................................................................28

DAFTAR TABE

iv
Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian Terdahulu dan Sekarang................................18
Tabel 3.1 Range Skala Likert Perilaku Pengelolaan Keuangan.............................31
Tabel 3.2 Range Skala Likert Pengalaman Keuangan...........................................32
Tabel 3.3 Pendapatan.............................................................................................33
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuesioner...............................................................................35
Tabel 3.5 Ketentuan Nilai Validitas dan Reliabilitas.............................................39

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kehidupan manusia tidak terlepas dari peran uang. Semakin meningkat

kebutuhan hidup seseorang maka semakin banyak uang yang dibutuhkan. Setiap

orang memiliki tujuan keuangan yang ingin dicapai, baik tujuan untuk jangka

pendek maupun jangka panjang. Tujuan keuangan merupakan hal yang sangat

penting bagi setiap orang karena tujuan keuangan ini akan menentukan bagaimana

seseorang merencanakan dan mengelola keuangannya untuk mencapai tujuan

keuangan yang diinginkan. Tujuan keuangan yang dipilih masyarakat Indonesia

yaitu sebesar 69% untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan bertahan hidup,

12,6% untuk membayar biaya pendidikan, dan 6,3% untuk persiapan hari tua.

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan keuangan mayoritas

masyarakat Indonesia lebih berorientasi pada kebutuhan jangka pendek yaitu

memenuhi kebutuhan sehari-hari dan bertahan hidup (OJK-RI, 2017). Apabila

seseorang hanya fokus pada kebutuhan jangka pendek maka kebutuhan jangka

panjang akan cenderung terlupakan. Hal tersebut akan berdampak pada

kesejahteraan keuangan di masa depan karena kesejahteraan keuangan di masa

depan membutuhkan perencanaan keuangan jangka panjang. Perencanaan

keuangan jangka panjang juga harus diimbangi dengan pengelolaan keuangan

yang baik agar kesejahteraan keuangan di masa depan dapat tercapai.

1
2

Perilaku pengelolaan keuangan (financial management behavior) adalah

kemampuan seseorang dalam mengatur (perencanaan, penganggaran,

pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan) dana

keuangan sehari-hari (Kholilah & Iramani, 2013). Oleh sebab itu, perilaku

pengelolaan keuangan merupakan hal yang penting bagi setiap orang dalam

menunjang kehidupannya. Meskipun pengelolaan keuangan dapat dikatakan

penting, namun masih banyak masyarakat yang belum menerapkannya. Hal

tersebut dapat dibuktikan dari data yang menyatakan bahwa 54,9% masyarakat

Indonesia menyusun anggaran keuangan bulanan, namun dari 54,9% masyarakat

yang menyusun anggaran tersebut hanya 30,7% saja yang memiliki komitmen

untuk melaksanakan perencanaan keuangan yang telah disusun (OJK-RI, 2017).

Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu, terdapat faktor-faktor yang

mempengaruhi perilaku pengelolaan keuangan, seperti pengalaman keuangan,

pengetahuan keuangan, dan pendapatan.

Pengalaman keuangan (financial experience) merupakan salah satu faktor

yang penting dalam perilaku pengelolaan keuangan. Pengalaman keuangan

diartikan sebagai perilaku belajar seseorang dalam mengelola keuangan pribadi,

sehingga seseorang yang memiliki pengalaman keuangan yang cukup dapat

berperilaku lebih bijaksana dalam mengelola keuangannya daripada orang lain

(Ameliawati & Setiyani, 2018). Ameliawati & Setiyani (2018); Brilianti & Lutfi

(2020); Hilgert, Hogarth, & Beverly (2003); Purwidianti & Mudjiyanti (2016)

menyatakan bahwa pengalaman keuangan berpengaruh positif terhadap perilaku

pengelolaan keuangan, sedangkan (Safitri & Kartawinata, 2020) menyatakan


3

bahwa pengalaman keuangan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap

perilaku pengelolaan keuangan.

Keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam mengelola keuangan juga

ditentukan oleh tingkat pengetahuan keuangan yang dimilikinya. Semakin baik

pengetahuan keuangan seseorang maka akan semakin baik pengelolaan

keuangannya, dan sebaliknya semakin buruk pengetahuan keuangan seseorang

maka akan semakin buruk pengelolaan keuangannya. Brilianti & Lutfi (2020);

Hilgert et al. (2003); Perry & Morris (2005); serta Purniawati & Lutfi (2017)

membuktikan bahwa pengetahuan keuangan berpengaruh positif terhadap perilaku

pengelolaan keuangan. Namun, terdapat penelitian yang tidak sejalan dengan hasil

tersebut. Kholilah & Iramani (2013) serta Prihartono & Asandimitra (2018)

menyatakan bahwa pengetahuan keuangan tidak berpengaruh terhadap perilaku

pengelolaan keuangan.

Hasil penelitian yang tidak konsisten pada variabel pengetahuan keuangan

diduga karena adanya variabel yang memoderasi pengaruh pengetahuan keuangan

terhadap perilaku pengelolaan keuangan, yaitu pendapatan (income). Terdapat

kemungkinan besar bahwa individu dengan pendapatan yang tinggi akan

menunjukkan perilaku keuangan lebih bertanggung jawab terhadap keuangannya.

Hilgert et al. (2003) mengatakan bahwa seseorang dengan pendapatan lebih tinggi

dapat disiplin dalam membayar tagihan mereka dibanding mereka yang memiliki

pendapatan yang lebih rendah. Seseorang yang telah paham dan mengerti akan

pentingnya literasi keuangan akan menerapkannya dalam kehidupan sehari-

harinya (Purniawati & Lutfi, 2017). Penerapan pengetahuan tersebut harus


4

diimbangi dengan sumber daya yang mencukupi, yaitu pendapatan. Misalkan

seorang individu memahami pentingnya berinvestasi dan memiliki uang yang

cukup untuk dinvestasikan maka individu tersebut akan merencanakan dan

melakukan investasi dalam kehidupannya. Berdasarkan hal tersebut, dapat

disimpulkan bahwa pendapatan berpengaruh positif terhadap perilaku pengelolaan

keuangan dan dapat memperkuat pengaruh pengetahuan keuangan terhadap

perilaku pengelolaan keuangan. Perry & Morris (2005); Prihartono & Asandimitra

(2018); serta Putri & Tasman (2019) mengatakan bahwa pendapatan berpengaruh

positif terhadap perilaku pengelolaan keuangan. Namun, Kholilah & Iramani

(2013) serta Purwidianti & Mudjiyanti (2016) tidak berhasil membuktikan bahwa

pendapatan memengaruhi perilaku pengelolaan keuangan.

Berdasarkan ketiga variabel yang telah disebutkan pada uraian di atas, yaitu

pengalaman keuangan, pengetahuan keuangan, dan pendapatan memiliki hasil

berbeda pada beberapa penelitian sebelumnya. Pada variabel pengalaman

keuangan, Ameliawati & Setiyani (2018); Brilianti & Lutfi (2020); Hilgert et al.

(2003); Purwidianti & Mudjiyanti (2016) menyatakan bahwa pengalaman

keuangan berpengaruh positif terhadap perilaku pengelolaan keuangan, sedangkan

Safitri & Kartawinata (2020) menyatakan bahwa pengalaman keuangan tidak

berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku pengelolaan keuangan. Pada

variabel pengetahuan keuangan, Brilianti & Lutfi (2020); Hilgert et al. (2003);

Perry & Morris (2005); serta Purniawati & Lutfi (2017) membuktikan bahwa

pengetahuan keuangan berpengaruh positif terhadap perilaku pengelolaan

keuangan, sedangkan Kholilah & Iramani (2013) serta Prihartono & Asandimitra
5

(2018) menyatakan bahwa pengetahuan keuangan tidak berpengaruh terhadap

perilaku pengelolaan keuangan. Pada variabel pendapatan, Perry & Morris (2005);

Prihartono & Asandimitra (2018); serta Putri & Tasman (2019) mengatakan

bahwa pendapatan berpengaruh positif terhadap perilaku pengelolaan keuangan.

Namun, Kholilah & Iramani (2013) serta Purwidianti & Mudjiyanti (2016) tidak

berhasil membuktikan bahwa pendapatan memengaruhi perilaku pengelolaan

keuangan. Selain itu, penelitian yang menggunakan pendapatan sebagai variabel

moderasi dalam pengaruh pengetahuan keuangan terhadap perilaku pengelolaan

keuangan jarang ditemukan, sehingga peneliti tertarik untuk menggunakan

pendapatan sebagai variabel moderasi dalam penelitian ini.

Pengelolaan keuangan individu berbeda dengan pengelolaan keuangan

keluarga. Pengelolaan keuangan keluarga dapat dikatakan lebih rumit daripada

individu karena melibatkan lebih dari satu orang yang berarti bahwa kebutuhan

keluarga lebih kompleks. Oleh karena itu, pengelolaan keuangan keluarga

merupakan suatu hal yang penting untuk diteliti. Penelitian ini difokuskan pada

perilaku pengelolaan keuangan keluarga di Kota Surabaya. Kota Surabaya

merupakan ibu kota Provinsi Jawa Timur dan sekaligus menjadi kota metropolitan

terbesar di provinsi tersebut. Kota Surabaya juga menjadi kota dengan Upah

Minimum Kota (UMK) tertinggi di Jawa Timur (Kompas.com, 2019). Murtadho

(2016) mengatakan bahwa tingkat inklusi keuangan masyarakat Kota Surabaya

sangat tinggi di mana masyarakat yang sudah menggunakan jasa perbankan

maupun jasa keuangan yang lain dalam mengelola keuangannya yaitu sebesar

73,6%. Selain itu, tingkat literasi keuangan masyarakat Kota Surabaya cukup
6

tinggi di mana pengetahuan masyarakat tentang jasa layanan perbankan serta

produk-produk perbankan sudah cukup baik. Tingginya tingkat inklusi keuangan

dan literasi keuangan tersebut membuat peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian di Kota Surabaya, dan dengan adanya latar belakang di atas maka

peneliti tertarik untuk mengambil judul “Pengaruh Pengalaman Keuangan dan

Pengetahuan Keuangan Terhadap Perilaku Pengelolaan Keuangan dengan

Pendapatan sebagai Variabel Moderasi”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan pada sub bab sebelumnya,

maka permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah pengalaman keuangan berpengaruh terhadap perilaku pengelolaan

keluarga di Surabaya?

2. Apakah pengetahuan keuangan berpengaruh terhadap perilaku pengelolaan

keluarga di Surabaya?

3. Apakah pendapatan berpengaruh terhadap perilaku pengelolaan keluarga di

Surabaya?

4. Apakah pendapatan memoderasi pengaruh pengetahuan keuangan dengan

perilaku pengelolaan keluarga di Surabaya?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis pengaruh pengalaman keuangan terhadap perilaku

pengelolaan keluarga di Surabaya.


7

2. Untuk menganalisis pengaruh pengetahuan keuangan terhadap perilaku

pengelolaan keluarga di Surabaya.

3. Untuk menganalisis pengaruh pendapatan terhadap perilaku pengelolaan

keluarga di Surabaya.

4. Untuk menganalisis pengaruh pendapatan dalam memoderasi pengaruh

pengetahuan keuangan terhadap perilaku pengelolaan keluarga di Surabaya.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat secara teoritis

maupun empiris bagi beberapa pihak sabagai berikut:

1. Bagi masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat

khususnya di Surabaya sebagai tambahan wawasan serta pembelajaran mengenai

perilaku pengelolaan keuangan.

2. Bagi STIE Perbanas Surabaya

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi STIE

Perbanas Surabaya sebagai koleksi kumpulan penelitian yang dapat dimanfaatkan

sebagai acuan penelitian selanjutnya.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti selanjutnya

yang berkaitan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pengelolaan

keuangan.
8

4. Bagi pembuat kebijakan

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada

pembuat kebijakan, seperti pemerintah dan OJK dalam membuat kebijakan terkait

dengan pengelolaan keuangan serta menjadi informasi tentang perilaku

pengelolaan keuangan keluarga di Surabaya sehingga dapat meningkatkan

pengelolaan keuangan keluarga yang lebih baik.


9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai

topik yang saling berkaitan. Berikut ini adalah ringkasan mengenai penelitian

terdahulu yang dijadikan peneliti sebagai rujukan pada penelitian ini.

2.1.1 Brilianti dan Lutfi (2020)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendapatan,

pengalaman keuangan, dan pengetahuan keuangan terhadap perilaku keuangan

keluarga. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 162 responden di

Madiun yang telah berkeluarga. Metode yang digunakan dalam pengambilan

sampel adalah purposive sampling dan convenience sampling. Teknik analisis

data yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa pengalaman keuangan dan pengetahuan keuangan berpengaruh positif

terhadap perilaku pengelolaan keuangan keluarga, serta terdapat perbedaan

perilaku pengelolaan keuangan keluarga berdasarkan pendapatannya.

Persamaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya yaitu:

a) Variabel terikat yang digunakan adalah perilaku pengelolaan keuangan.

b) Variabel bebas yang sama adalah pengalaman keuangan, dan pengetahuan

keuangan.

c) Metode pengambilan sampel menggunakan convinience sampling dan

purposive sampling.
10

Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya adalah:

a) Sampel yang digunakan pada penelitian sekarang adalah keluarga di Surabaya,

sedangkan pada penelitian sebelumnya adalah keluarga di Madiun.

b) Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian sekarang adalah

Structural Equation Modeling-Partial Least Square (SEM-PLS), sedangkan

pada penelitian sebelumnya menggunakan regresi berganda.

c) Variabel yang berbeda dari penelitian sebelumnya yaitu pendapatan digunakan

sebagai variabel moderasi.

2.1.2 Safitri dan Kartawinata (2020)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sosialisasi keuangan

dan pengalaman keuangan terhadap perilaku pengelolaan keuangan dari wanita

bekerja di Kota Bandung. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebanyak 400 responden yang merupakan wanita bekerja di Kota Bandung.

Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah incidental sampling.

Teknik analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Modeling-Partial

Least Square (SEM-PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman

keuangan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku pengelolaan

keuangan.

Persamaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya yaitu:

a) Variabel terikat yang digunakan adalah perilaku pengelolaan keuangan.

b) Variabel bebas yang sama adalah pengalaman keuangan.

c) Teknik analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Modeling-

Partial Least Square (SEM-PLS).


11

Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya adalah:

a) Sampel yang digunakan pada penelitian sekarang adalah keluarga di Surabaya,

sedangkan pada penelitian sebelumnya adalah wanita bekerja di Bandung.

b) Metode penentuan sampel pada penelitian sekarang menggunakan

convinience sampling dan purposive sampling, sedangkan penelitian

sebelumnya menggunakan incidental sampling.

c) Variabel yang berbeda dari penelitian sebelumnya yaitu pendapatan digunakan

sebagai variabel moderasi.

2.1.3 Putri dan Tasman (2019)

Penelitian ini mengambil topik tentang pengaruh literasi keuangan dan

pendapatan terhadap perilaku pengelolaan keuangan. Sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah generasi millennial Kota Padang yang sudah bekerja.

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Multiple Regression

Analysis (MRA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi keuangan dan

pendapatan mempunyai pengaruh yang positif signifikan terhadap perilaku

pengelolaan keuangan.

Persamaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya yaitu:

a) Variabel terikat yang digunakan adalah perilaku pengelolaan keuangan

b) Variabel bebas yang sama adalah pengetahuan keuangan.

Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya adalah:


12

a) Sampel yang digunakan dalam penelitian sekarang adalah keluarga di

Surabaya, sedangkan penelitian sebelumnya adalah generasi millennial Kota

Padang.

b) Variabel bebas yang berbeda dari penelitian sebelumnya adalah pengalaman

keuangan, serta pendapatan digunakan sebagai variabel moderasi.

c) Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian sekarang adalah

Structural Equation Modeling-Partial Least Square (SEM-PLS), sedangkan

penelitian sebelumnya menggunakan Multiple Regression Analysis (MRA).

2.1.4 Ameliawati dan Setiyani (2018)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sikap keuangan,

sosialisasi keuangan, dan pengalaman keuangan terhadap perilaku pengelolaan

keuangan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 278 Mahasiswa

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang Tahun 2015. Metode yang

digunakan dalam mengambil sampel adalah incidental sampling. Teknik analisis

data dalam penelitian ini menggunakan path analysis. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pengalaman keuangan berpengaruh positif positif terhadap

perilaku pengelolaan keuangan.

Persamaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya yaitu:

a) Variabel terikat yang digunakan adalah perilaku pengelolaan keuangan.

b) Variabel bebas yang sama adalah pengalaman keuangan.

Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya adalah:

a) Sampel yang digunakan pada penelitian sekarang adalah keluarga, sedangkan

pada penelitian sebelumnya adalah mahasiswa.


13

b) Metode pengambilan sampel pada penelitian sekarang menggunakan

convinience sampling dan purposive sampling, sedangkan penelitian

sebelumnya menggunakan incidental sampling.

c) Variabel bebas yang berbeda dari penelitian sebelumnya adalah pengetahuan

keuangan, serta pendapatan digunakan sebagai variabel moderasi.

d) Teknik analisis data dalam penelitian sekarang menggunakan Structural

Equation Modeling-Partial Least Square (SEM-PLS), sedangkan penelitian

sebelumnya menggunakan path analysis.

2.1.5 Prihartono dan Asandimitra (2018)

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pendapatan, literasi

keuangan, sikap keuangan, college learning, pengetahuan keuangan, locus of

control berpengaruh pada perilaku pengelolaan keuangan. Sampel pada penelitian

ini yaitu Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Surabaya. Metode yang

digunakan dalam mengambil sampel adalah judgmental sampling dengan total

responden sebanyak 264 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah

multiple linear regressions. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan

berpengaruh terhadap perilaku pengelolaan keuangan, sedangkan pengetahuan

keuangan tidak terbukti berpengaruh terhadap perilaku pengelolaan keuangan.

Persamaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya yaitu:

a) Variabel terikat yang digunakan adalah perilaku pengelolaan keuangan.

b) Variabel bebas yang sama adalah pengetahuan keuangan.

Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya adalah:


14

a) Sampel yang digunakan pada penelitian sekarang adalah keluarga di Surabaya,

sedangkan pada penelitian sebelumnya adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi

Universitas Surabaya.

b) Metode pengambilan sampel pada penelitian sekarang menggunakan

convinience sampling dan purposive sampling, sedangkan penelitian

sebelumnya hanya menggunakan judgmental/purposive sampling.

c) Variabel bebas yang berbeda dari penelitian sebelumnya adalah pengalaman

keuangan, serta pendapatan digunakan sebagai variabel moderasi.

d) Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian sekarang adalah

Structural Equation Modeling-Partial Least Square (SEM-PLS), sedangkan

pada penelitian sebelumnya menggunakan multiple linear regressions.

2.1.6 Purniawati dan Lutfi (2017)

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh literasi keuangan terhadap

perilaku pengelolaan keuangan dengan etnis sebagai variabel moderasi. Sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah 140 responden orang Jawa di

residensi Madiun dan 96 responden Bugis di Makassar, Sulawesi Timur. Metode

yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah purposive sampling dan

convenience sampling. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Multiple Regression Analysis (MRA). Hasil penelitian menunjukkan

bahwa literasi keuangan berpengaruh positif terhadap perilaku pengelolaan

keuangan.

Persamaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya yaitu:

a) Variabel terikat yang digunakan adalah perilaku pengelolaan keuangan.


15

b) Variabel bebas yang sama adalah pengetahuan keuangan.


16

Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya adalah:

a) Sampel yang digunakan dalam penelitian sekarang adalah keluarga di

Surabaya, sedangkan penelitian sebelumnya adalah orang Jawa di residensi

Madiun dan 96 responden Bugis di Makassar.

b) Variabel bebas yang berbeda dari penelitian sebelumnya adalah pengalaman

keuangan, serta pendapatan digunakan sebagai variabel moderasi, sedangkan

penelitian sebelumnya menggunakan etnis sebagai variabel moderasi.

c) Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian sekarang adalah

Structural Equation Modeling-Partial Least Square (SEM-PLS), sedangkan

penelitian sebelumnya menggunakan Multiple Regression Analysis (MRA).

2.1.7 Purwidianti dan Mudjiyanti (2016)

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengalaman

keuangan dan tingkat pendapatan terhadap perilaku keuangan keluarga di

kecamatan Purwokerto Timur. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

kepala keluarga di kabupaten Purwokerto Timur. Metode yang digunakan dalam

memperoleh sampel penelitian adalah convinience sampling. Teknik analisis data

yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa pengalaman keuangan berpengaruh positif signifikan terhadap perilaku

keuangan keluarga, sedangkan tingkat pendapatan tidak berpengaruh terhadap

perilaku keuangan keluarga.

Persamaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya yaitu:

a) Variabel terikat yang digunakan adalah perilaku pengelolaan keuangan.

b) Variabel bebas yang sama adalah pengalaman keuangan.


17

Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya adalah:

a) Metode penentuan sampel pada penelitian sekarang menggunakan

convinience sampling dan purposive sampling, sedangkan penelitian

sebelumnya hanya menggunakan convinience sampling.

b) Sampel yang digunakan dalam penelitian sekarang adalah keluarga di

Surabaya, sedangkan penelitian terdahulu adalah keluarga di kabupaten

Purwokerto Timur.

c) Variabel bebas yang berbeda dari penelitian sebelumnya adalah pengetahuan

keuangan, serta pendapatan digunakan sebagai variabel moderasi.

d) Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian sekarang adalah

Structural Equation Modeling-Partial Least Square (SEM-PLS), sedangkan

penelitian sebelumnya menggunakan regresi linear berganda.

2.1.8 Kholilah dan Iramani (2013)

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh locus of control,

pengetahuan keuangan, dan pendapatan terhadap perilaku pengelolaan keuangan.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah penduduk kota Surabaya

dengan menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah 104 responden.

Teknik analisis data yang digunakan yaitu Structural Equation Modeling (SEM).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan keuangan tidak berpengaruh

langsung terhadap perilaku pengelolaan keuangan, sedangkan pendapatan tidak

berpengaruh signifikan terhadap perilaku pengelolaan keuangan.

Persamaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya yaitu:

a) Variabel terikat yang digunakan adalah perilaku pengelolaan keuangan.


18

b) Variabel bebas yang sama adalah pengetahuan keuangan.

c) Sampel yang digunakan adalah penduduk kota Surabaya.

d) Teknik analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Modeling

(SEM).

Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya adalah:

a) Metode pengambilan sampel pada penelitian sekarang menggunakan

convinience sampling dan purposive sampling, sedangkan penelitian

sebelumnya hanya menggunakan purposive sampling.

b) Variabel bebas yang berbeda dari penelitian sebelumnya adalah pengalaman

keuangan, serta pendapatan digunakan sebagai variabel moderasi.

2.1.9 Perry dan Morris (2005)

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pendapatan, pengetahuan

keuangan, dan locus of control terhadap perilaku pengelolaan keuangan dengan

etnis sebagai variabel moderasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data dari survei kredit konsumsi 1999 Freddie Mac. Teknik analisis data

yang digunakan adalah Multiple Regression Analysis (MRA). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pengetahuan keuangan dan pendapatan berpengaruh positif

signifikan terhadap perilaku pengelolaan keuangan.

Persamaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya yaitu:

a) Variabel terikat yang digunakan adalah pengelolaan keuangan.

b) Variabel bebas yang sama adalah pengetahuan keuangan.


19

Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya adalah:

a) Variabel bebas yang berbeda dari penelitian sebelumnya adalah

pengalaman keuangan, serta pendapatan digunakan sebagai variabel

moderasi, sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan etnis sebagai

variabel moderasi.

b) Sampel yang digunakan pada penelitian sekarang adalah keluarga di

Surabaya, sedangkan pada penelitian sebelumnya menggunakan data dari

survei kredit konsumsi 1999 Freddie Mac.

c) Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian sekarang adalah

Structural Equation Modeling-Partial Least Square (SEM-PLS),

sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan Multiple Regression

Analysis (MRA).

2.1.10 Hilgert et al. (2003)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan

keuangan terhadap perilaku pengelolaan keuangan yang terfokus pada manajemen

kas, manajemen kredit, tabungan, dan investasi. Sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah masyarakat Amerika dengan teknik pengambilan sampel

cluster sampling. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

logistic regression analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan

keuangan berpengaruh signifikan terhadap perilaku pengelolaan keuangan.

Persamaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya yaitu:

a) Variabel terikat yang digunakan adalah perilaku pengelolaan keuangan.

b) Variabel bebas yang sama adalah pengetahuan keuangan.


20

Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya adalah:

a) Variabel bebas yang berbeda dari penelitian sebelumnya adalah pengalaman

keuangan, serta pendapatan digunakan sebagai variabel moderasi.

b) Sampel yang digunakan penelitian saat ini adalah keluarga di Surabaya,

sedangkan penelitian sebelumnya adalah masyarakat Amerika.

c) Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian sekarang adalah

Structural Equation Modeling-Partial Least Square (SEM-PLS), sedangkan

penelitian sebelumnya menggunakan logistic regression analysis.

Ringkasan penelitian terdahulu dan penelitian yang akan dating disajikan

dalam Tabel 2.1 sebagai berikut :


21

Tabel 2.1
PERBANDINGAN PENELITIAN TERDAHULU DAN SEKARANG
Peneliti Tujuan Penelitian Variabel Penelitian Sampling Teknik Analisis Hasil Penelitian
DV : perilaku pengelolaan
Mengetahui pengaruh pendapatan, Pengalaman keuangan dan
keuangan Purposive sampling dan
Brilianti dan pengalaman keuangan, dan pengetahuan keuangan
IV : pendapatan, pengalaman convenience sampling: Regresi berganda
Lutfi (2020) pengetahuan keuangan terhadap berpengaruh positif terhadap
keuangan, dan pengetahuan Keluarga di Madiun
perilaku keuangan. perilaku pengelolaan keuangan.
keuangan
Mengetahui pengaruh sosialisasi DV : perilaku pengelolaan Structural Equation Pengalaman keuangan tidak
Safitri dan Incidental sampling:
keuangan dan pengalaman keuangan keuangan Model-Partial berpengaruh positif dan
Kartawinata Wanita bekerja di
terhadap perilaku pengelolaan IV : sosialisasi keuangan dan Least Square signifikan terhadap perilaku
(2020) Bandung
keuangan. pengalaman keuangan (SEM-PLS) pengelolaan keuangan.
DV : perilaku pengelolaan Literasi keuangan dan pendapatan
Putri dan Mengetahui pengaruh literasi Generasi millennial Kota Multiple
keuangan mempunyai pengaruh yang
Tasman keuangan dan pendapatan terhadap Padang yang sudah Regression
IV : literasi keuangan dan positif signifikan terhadap
(2019) perilaku pengelolaan keuangan. bekerja Analysis (MRA)
pendapatan perilaku pengelolaan keuangan.
DV : perilaku pengelolaan
Mengetahui pengaruh sikap Mahasiswa Fakultas Pengalaman keuangan
Ameliawati keuangan
keuangan, sosialisasi keuangan, dan Ekonomi Universitas berpengaruh positif positif
dan Setiyani IV : sikap keuangan, Path analysis
pengalaman keuangan terhadap Negeri Semarang Tahun terhadap perilaku pengelolaan
(2018) sosialisasi keuangan, dan
perilaku pengelolaan keuangan. 2015 keuangan.
pengalaman keuangan
Menguji pengaruh pendapatan, DV : perilaku pengelolaan Pendapatan berpengaruh terhadap
literasi keuangan, sikap keuangan, keuangan Judgmental sampling: perilaku pengelolaan keuangan,
Prihartono dan
pembelajaran di perguruan tinggi, IV : pendapatan, literasi Mahasiswa Fakultas Multiple linear sedangkan pengetahuan keuangan
Asandimitra
pengetahuan keuangan, locus of keuangan, sikap keuangan, Ekonomi Universitas regressions tidak terbukti berpengaruh
(2018)
control berpengaruh terhadap college learning, pengetahuan Surabaya terhadap perilaku pengelolaan
perilaku pengelolaan keuangan. keuangan, locus of control keuangan.
Purposive sampling dan
Menguji pengaruh literasi keuangan DV : perilaku pengelolaan
Purniawati convenience sampling: Multiple Literasi keuangan berpengaruh
terhadap perilaku pengelolaan keuangan
dan Lutfi orang Jawa di residensi Regression positif terhadap perilaku
keuangan dengan etnis sebagai IV : literasi keuangan
(2017) Madiun dan orang Bugis Analysis (MRA) pengelolaan keuangan.
variabel moderasi Moderasi : etnis
di Makassar
22

Pengalaman keuangan
berpengaruh positif signifikan
Purwidianti DV : perilaku keuangan Convinience sampling:
Mengetahui pengaruh pengalaman terhadap perilaku keuangan
dan keluarga Kepala keluarga di Regresi Linear
keuangan dan tingkat pendapatan keluarga, sedangkan tingkat
Mudjiyanti IV : pengalaman keuangan Kecamatan Purwokerto Berganda
terhadap perilaku keuangan keluarga. pendapatan tidak berpengaruh
(2016) dan tingkat pendapatan Timur
terhadap perilaku keuangan
keluarga.
Pengetahuan keuangan tidak
DV : perilaku pengelolaan
Menguji pengaruh locus of control, berpengaruh langsung terhadap
Kholilah dan keuangan
pengetahuan keuangan, dan Purposive sampling: Structural Equation perilaku pengelolaan keuangan,
Iramani IV : locus of control,
pendapatan terhadap perilaku penduduk kota Surabaya Model (SEM) sedangkan pendapatan tidak
(2013) pengetahuan keuangan, dan
pengelolaan keuangan. berpengaruh signifikan terhadap
pendapatan
perilaku pengelolaan keuangan.
DV : perilaku pengelolaan
Menguji pengaruh pendapatan,
keuangan Pengetahuan keuangan dan
pengetahuan keuangan, dan locus of Data survei kredit Multiple
Perry dan IV : pendapatan, pengetahuan pendapatan berpengaruh positif
control terhadap perilaku pengelolaan konsumsi 1999 Freddie Regression
Morris (2005) keuangan, dan locus of signifikan terhadap perilaku
keuangan dengan etnis sebagai Mac Analysis (MRA)
control pengelolaan keuangan.
variabel moderasi.
Moderasi : etnis
Mengetahui pengaruh pengetahuan DV : perilaku keuangan Pengetahuan keuangan
Hilgert et al. Cluster sampling: Logistic regression
keuangan terhadap perilaku keluarga berpengaruh signifikan terhadap
(2003) masyarakat Amerika analysis
pengelolaan keuangan. IV : pengalaman keuangan perilaku pengelolaan keuangan

Menguji pengaruh pengalaman DV : perilaku pengelolaan


Structural Equation
keuangan dan pengetahuan keuangan keuangan Convinience sampling
Model-Partial
Husna (2020) terhadap perilaku pengelolaan IV : pengalaman keuangan dan purposive sampling:
Least Square
keuangan dengan pendapatan sebagai dan pengetahuan keuangan Keluarga di Surabaya
(SEM-PLS)
variable moderasi. Moderasi : pendapatan

Sumber : Ameliawati & Setiyani (2018); Brilianti & Lutfi (2020); Kholilah & Iramani (2013); Hilgert et al. (2003); Perry & Morris (2005); Prihartono &
Asandimitra (2018); Purniawati & Lutfi (2019); Purwidianti & Mudjiyanti (2016); Putri & Tasman (2019); Safitri & Kartawinata (2020)
23

2.2 Landasan Teori

Teori-teori yang menjadi dasar dalam menyusun kerangka pemikiran

maupun dalam merumuskan hipotesis penelitian adalah sebagai berikut :

2.2.1 Perilaku Pengelolaan Keuangan

Perilaku pengelolaan keuangan (financial management behavior)

merupakan kecenderungan individu untuk merencanakan, menyimpan, dan

mengendalikan pengeluaran keuangan (Perry & Morris, 2005). Kholilah &

Iramani (2013) mendefinisikan perilaku pengelolaan keuangan sebagai

kemampuan seseorang dalam mengatur (perencanaan, penganggaran,

pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan) dana

keuangan sehari-hari. (Brilianti & Lutfi (2020) menjelaskan bahwa perilaku

pengelolaan keuangan secara umum mencakup perilaku yang berkaitan dengan

pendapatan, pengeluaran, pinjaman, tabungan, dan proteksi. Dengan demikian,

perilaku pengelolaan keuangan berkaitan dengan pengelolaan pendapatan dan

penggunaan dari pendapatan tersebut untuk memenuhi kebutuhan konsumsi hari

ini dan menyisihkan untuk keutuhan masa datang.

Perilaku pengelolaan keuangan seseorang diukur dengan empat hal, yaitu

manajemen kas, manajemen kredit, tabungan, dan investasi (Hilgert et a., 2003).

Perry & Morris (2005) menyatakan bahwa pengelolaan keuangan dapat diukur

dengan lima hal yaitu pengendalian pengeluaran, membayar tagihan tepat waktu,

merencanakan keuangan masa depan seseorang, menyimpan uang, dan

menyediakan kebutuhan untuk diri sendiri dan keluarga. Kholilah & Iramani

(2013) menyatakan bahwa indikator untuk mengukur variabel ini yaitu


24

pembayaran tagihan tepat waktu, penyusunan rancangan keuangan untuk masa

depan, penyisihan uang untuk tabungan, pembagian uang untuk keperluan pribadi

dan keluarga. Berdasarkan beberapa indikator yang telah diuraikan maka peneliti

memilih untuk menggunakan indikator menurut Hilgert et al. (2003) sebagai

berikut:

1. Manajemen kas

Indikator ini meliputi kepemilikan rekening giro, pembayaran tagihan tepat

waktu, penyusunan anggaran, serta pencatatan pengeluaran.

2. Manajemen kredit

Indikator ini meliputi kepemilikan kartu kredit, pembayaran tagihan kredit

secara penuh, dan peninjauan laporan kredit.

3. Tabungan

Indikator ini meliputi kepemilikan akun bank, dana darurat, asuransi,

penyisihan uang dari pendapatan yang diperoleh, tabungan untuk tujuan

jangka panjang, serta kepemilikan sertifikat deposito.

4. Investasi

Indikator ini meliputi diversifikasi investasi, kepemilikan akun investasi

(termasuk reksadana, saham, dan obligasi), serta perencanaan dana pension.

2.2.2 Pengalaman Keuangan dan Pengaruhnya terhadap Perilaku

Pengelolaan Keuangan

Pengalaman keuangan (financial experience) adalah kejadian tentang hal

yang berhubungan dengan keuangan yang pernah dialami (dijalani, dirasakan,

ditanggung dan sebagainya) baik yang sudah lama atau baru saja terjadi
25

(Ameliawati & Setiyani, 2018). Pengalaman keuangan dapat dipelajari dari

pengalaman pribadi, teman, keluarga atau orang lain yang lebih berpengalaman

sehingga mampu memperbaiki dalam hal pengelolaan (Brilianti & Lutfi, 2020).

Menurut Purwidianti & Mudjiyanti (2016), indikator yang digunakan untuk

variabel ini adalah pengalaman berinvestasi pada perbankan, pasar modal, produk

pegadaian, produk asuransi, produk dana pensiun dan produk lembaga keuangan

lainnya. Berdasarkan hal tersebut, peneliti menggunakan indikator menurut

Purwidianti & Mudjiyanti (2016) sebagai pengukur variabel pengalaman

keuangan.

Ameliawati & Setiyani (2018) menyatakan bahwa semakin banyak

pengalaman keuangan yang dimiliki oleh seseorang, semakin baik pula perilaku

dalam mengelola keuangan, karena seseorang yang memiliki banyak pengalaman

di bidang keuangan mampu membedakan mana yang harus dilakukan dan mana

yang tidak boleh dilakukan serta dapat memahami risiko apa yang akan terjadi.

Pengalaman keuangan yang dimiliki seseorang dapat digunakan sebagai bahan

evaluasi untuk mengelola pemasukan dan pengeluaran yang telah terjadi. Artinya,

perilaku keuangan yang baik sebagian diperoleh dari pengalaman keuangan yang

positif seperti melakukan pengendalian pengeluaran dan menabung. Semakin

banyak pengalaman keuangan yang dimiliki maka seseorang dapat memperbaiki

kondisi keuangan keluarganya di masa yang akan datang. Perilaku keuangan yang

didasari dengan pengalaman keuangan yang baik dan benar akan menciptakan

pengelolaan pengeluaran keuangan keluarga dengan teratur dan bijak (Brilianti &

Lutfi, 2020). Hal tersebut juga didukung oleh penelitian Purwidianti & Mudjiyanti
26

(2016) yang menyatakan bahwa pengalaman keuangan berpengaruh positif

signifikan terhadap perilaku keuangan keluarga. Sehingga dapat disimpulkan

pengalaman keuangan mempunyai pengaruh positif dalam perilaku pengelolaan

keuangan.

2.2.3 Pengetahuan Keuangan dan Pengaruhnya terhadap Perilaku

Pengelolaan Keuangan

Pengetahuan keuangan (financial knowledge) adalah dasar faktor kritis

dalam pengambilan keputusan keuangan. Pengetahuan keuangan adalah

penguasaan seseorang atas berbagai hal tentang dunia keuangan (Kholilah &

Iramani, 2013). Organisation for Economic Co-operation and Development atau

OECD (2016) mendefinisikan literasi keuangan sebagai pengetahuan dan

pemahaman atas konsep dan risiko keuangan, berikut keterampilan, motivasi,

serta keyakinan untuk menerapkan pengetahuan dan pemahaman yang dimilikinya

tersebut dalam rangka membuat keputusan keuangan yang efektif, meningkatkan

kesejahteraan keuangan (financial well being) individu dan masyarakat, dan

berpartisipasi dalam bidang ekonomi (OJK-RI, 2017).

Pengukuran pengetahuan keuangan didasarkan pada pengetahuan tentang

manajemen arus kas, manajemen kredit umum, tabungan, investasi, hipotek, dan

topik manajemen keuangan lainnya (Hilgert et al., 2003). Menurut Chen & Volpe

(1998) pengetahuan keuangan diukur dari beberapa hal yaitu pengetahuan

keuangan secara umum, simpanan dan pinjaman, asuransi, dan investasi.

Sedangkan Kholilah & Iramani (2013) menyebutkan indikator yang dapat

mengukur variabel pengetahuan keuangan adalah pengetahuan tentang bunga dan


27

kredit, pengetahuan tentang dividen, pengetahuan tentang penyusunan anggaran

keuangan, pengetahuan tentang cara membuka polis asuransi, pengetahuan

tentang cara investasi pada reksadana dan pengetahuan tentang cara investasi pada

deposito, pengetahuan tentang cara investasi pada property, serta pengetahuan

tentang perincian laporan kredit. Berdasarkan beberapa definisi dan indikator

yang telah disebutkan, peneliti memilih untuk menggunakan indikator menurut

Kholilah & Iramani (2013) untuk mengukur variabel pengetahuan keuangan.

Pengetahuan keuangan dapat dikaitkan dengan perilaku keuangan.

Seseorang yang memiliki lebih banyak pengetahuan tentang keuangan mampu

mengelola keuangan dengan lebih baik serta cenderung terlibat dalam perilaku

keuangan, seperti membayar semua tagihan tepat waktu, merekonsiliasi buku cek

setiap bulan, dan memiliki dana darurat. Pengetahuan keuangan membuat

seseorang lebih mampu menentukan keputusan yang baik untuk keluarga mereka

dan memiliki keamanan finansial serta kesejahteraan ekonomi (Hilgert et al.

(2003). Brilianti & Lutfi (2020) mengatakan bahwa seseorang yang memiliki

pengetahuan keuangan yang tinggi akan memperhatikan tentang perencanaan

keuangan masa depan seperti menyisihkan uang untuk berinvestasi karena

pengelola keuangan keluarga memiliki banyak kesempatan dengan pengetahuan

keuangan yang dimiliki untuk mengoptimalkan perputaran uang guna

mendapatkan kesejahteraan di masa depan. Hal tersebut juga didukung dengan

hasil penelitian Perry & Morris (2005) serta Purniawati & Lutfi (2017) yang

menyimpulkan bahwa pengetahuan keuangan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap perilaku pengelolaan keuangan.


28
29

2.2.4 Pendapatan dan Pengaruhnya terhadap Perilaku Pengelolaan

Keuangan

Pendapatan (income) merupakan penghasilan seseorang atau keluarga yang

terdiri dari pendapatan inti dan pendapatan lain-lain. Yang termasuk dalam

pendapatan yaitu seperti upah, gaji, pendapatan sewa, pembayaran subsidi

pemerintah, pendapatan bunga, dan pendapatan dividen (Kholilah & Iramani,

2013). Pendapatan adalah penghasilan yang didapatkan dari berbagai sumber

untuk memenuhi kebutuhan (Brilianti & Lutfi, 2020). Sumber pendapatan

seseorang dihasilkan dari operasi bisnis, layanan, pemberian dari orang lain

(orang tua) nilai maksimum yang diharapkan pada awal periode sama dengan nilai

maksimum pada periode akhir yang berfungsi sebagai pemenuhan standar hidup

(Prihartono & Asandimitra, 2018).

Brilianti & Lutfi (2020) mengatakan bahwa terdapat perbedaan perilaku

pengelolaan keluarga berdasarkan tingkat pendapatan keluarga. Tingkat

pendapatan yang lebih tinggi secara umum memiliki perilaku pengelolan keluarga

yang lebih baik. Secara khusus, keluarga dengan pendapatan lebih besar memiliki

perilaku pengelolaan keuangan yang secara signifikan lebih baik dibanding

keluarga dengan pendapatan yang lebih rendah. Prihartono & Asandimitra (2018)

menyatakan bahwa ketika memiliki pendapatan yang tinggi maka seseorang

cenderung dapat mengelola keuangan dengan bijak karena mampu

mengalokasikan uang untuk kegiatan lainnya seperti pengeluaran untuk kebutuhan

sehari-hari, biaya pendidikan, tabungan, mendaftar asuransi, dan berinvestasi

sehingga individu mampu mengelola keuangan mereka dengan baik. Berdasarkan


30

hal tersebut, dapat dikatakan bahwa pendapatan memiliki pengaruh positif

terhadap perilaku pengelolaan keuangan.

Selain memiliki pengaruh positif terhadap perilaku pengelolaan keuangan,

pendapatan dapat memperkuat pengaruh pengetahuan keuangan terhadap perilaku

pengelolaan keuangan. Seseorang yang telah paham dan mengerti akan

pentingnya literasi keuangan akan menerapkannya dalam kehidupan sehari-

harinya. Misalkan individu tersebut mengetahui bahwa menabung adalah hal yang

penting dan wajib dilakukan sebelum menggunakan uang untuk pengeluaran

maka individu tersebut akan menerapkannya saat mengatur keuangan

keluarganya. Keluarga dengan pendapatan yang tinggi akan lebih mampu untuk

membayar tagihan secara tepat waktu karena adanya dana yang tersisa sehingga

ini akan menghindarkan diri beban bunga yang semakin besar serta terpuruk

dalam hutang (Brilianti & Lutfi, 2020; Purniawati & Lutfi, 2017). Perilaku

keuangan tersebut dapat diterapkan apabila seseorang memiliki pendapatan yang

tinggi. Pendapatan tinggi yang dimaksud adalah pendapatan yang masih tersisa

setelah digunakan untuk kebutuhan pokok sehari-hari. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa ketika seorang individu memiliki pengetahuan keuangan yang

baik serta diimbangi dengan pendapatan yang tinggi maka individu tersebut

semakin baik dalam menerapkan perilaku pengelolaan keuangan, seperti

membayar tagihan tepat waktu, menabung dan berinvestasi, serta merencanakan

dana pensiun dan asuransi.


31

2.3 Kerangka Pemikiran

Penelitian ini merupakan penelitian kolaborasi. Berikut merupakan model

kerangka pemikiran dari penelitian kolaborasi:

Gambar 2.1
KERANGKA PEMIKIRAN KOLABORASI

Selanjutnya peneliti mengambil sebagian variabel dari penelitian kolaborasi.

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini menjelaskan bagaimana pengaruh

pengalaman keuangan dan pengetahuan keuangan terhadap perilaku pengelolaan

keuangan dengan pendapatan sebagai variabel moderasi. Berikut kerangka

pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini:


32

Pengalaman
Keuangan
+ Perilaku
Pengelolaan
Keuangan
Pengetahua +
n Keuangan
+ +

Pendapatan

Sumber : Ameliawati & Setiyani (2018); Brilianti & Lutfi (2020); Hilgert et al.
(2003); Perry & Morris (2005); Prihartono & Asandimitra (2018); Purniawati &
Lutfi (2017); Purwidianti & Mudjiyanti (2016); Putri & Tasman (2019)

Gambar 2.2
KERANGKA PEMIKIRAN

2.4 Hipotesis Penelitian

Dari kerangka pemikiran diatas, dapat disusun hipotesis penelitian sebagai

berikut:

H1 : Pengalaman keuangan berpengaruh positif terhadap perilaku pengelolaan

keuangan keluarga.

H2 : Pengetahuan keuangan berpengaruh positif terhadap perilaku pengelolaan

keuangan keluarga.

H3 : Pendapatan berpengaruh positif terhadap perilaku pengelolaan keuangan

keluarga.

H4 : Pendapatan memperkuat pengaruh pengetahuan keuangan terhadap perilaku

pengelolaan keuangan keluarga.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini meneliti tentang pengaruh pengalaman keuangan dan

pengetahuan keuangan terhadap perilaku pengelolaan keuangan dengan

pendapatan sebagai variabel moderasi. Penelitian ini dapat ditinjau dari beberapa

aspek. Menurut tujuan penelitiannya, penelitian ini merupakan penelitian

hypotheses testing (pengujian hipotesis) karena penelitian ini menjelaskan

mengenai fenomena dalam bentuk hubungan antar variabel (Indriantoro dan

Supomo, 2016:89). Ditinjau dari dimensi waktu, penelitian ini merupakan

penelitian cross sectional karena mengambil data dari satu periode tertentu

(Indriantoro dan Supomo, 2016:95). Berdasarkan metode pengumpulan datanya,

penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan data primer, yaitu data

yang diperoleh langsung dari sumber asli (Indriantoro dan Supomo, 2016:146).

Data pada penelitian ini diperoleh dari survei melalui kuesioner yang disebarkan

ke sejumlah responden yang menjadi sampel.

3.2 Batasan Penelitian

Adapun batasan-batasan yang ada dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Lokasi penelitian hanya dilakukan pada wilayah Surabaya.

2. Variabel dependen hanya menggunakan perilaku pengelolaan

keuangan.

33
3. Variabel independen hanya menggunakan pengalaman keuangan dan

pengetahuan keuangan.

34
35

3.3 Identifikasi Variabel

Berdasarkan hipotesis yang telah disusun, maka variabel-variabel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel terikat atau dependen (Y) yaitu variabel yang dipengaruhi

oleh variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah perilaku

pengelolaan keuangan.

2. Variabel bebas atau independen (X) yaitu variabel yang

mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini

adalah pengalaman keuangan (X1) dan pengetahuan keuangan (X2),

3. Variabel Moderasi (Z) yaitu variabel yang mempunyai contingent

effect yang kuat pada pengaruh salah satu variabel bebas terhadap

variabel terikat. Variabel moderasi dalam penelitian ini adalah

pendapatan.

3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Agar penelitian ini sesuai dengan apa yang telah dirancang pada kerangka

pemikiran, maka perlu adanya penjelasan tentang definisi operasional dari

variabel yang akan diteliti beserta cara pengukurannya. Berikut ini merupakan

definisi operasional dari masing-masing variabel :

1. Perilaku Pengelolaan Keuangan

Perilaku pengelolaan keuangan adalah tindakan seseorang dalam mengelola

keuangan sehari-hari. Indikator perilaku pengelolaan keuangan menurut Hilgert et

al. (2003) meliputi:

1. Pembayaran tagihan tepat waktu


36

2. Pembayaran tagihan secara penuh

3. Penyisihan uang untuk tabungan atau investasi

4. Penyusunan rencana pengeluaran

5. Penyusunan catatan pengeluaran

6. Penyisihan uang untuk dana darurat

7. Penyisihan uang untuk dana pensiun

8. Penyisihan uang untuk asuransi

Pengukuran variabel perilaku pengelolaan keuangan dalam penelitian ini

menggunakan skala likert dengan skor 1 sampai 5, yaitu : yaitu (1) Tidak Pernah,

(2) Jarang, (3) Kadang-kadang, (4) Sering, dan (5) Selalu. Pengukuran variabel ini

dirumuskan dan dijelaskan melalui interval skor dan range pengukuran skala

likert, yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Skor tertinggi−Skor terendah


Range=
Jumlah interval

Tabel 3.1

RANGE SKALA LIKERT PERILAKU PENGELOLAAN KEUANGAN

Range Keterangan Kesimpulan


1,00 - 1,80 Tidak Pernah Perilaku pengelolaan keuangan sangat buruk
> 1,80 - 2,60 Jarang Perilaku pengelolaan keuangan buruk
> 2,60 - 3,40 Kadang-Kadang Perilaku pengelolaan keuangan cukup baik
> 3,40 - 4,20 Sering Perilaku pengelolaan keuangan baik
> 4,20 - 5,00 Selalu Perilaku pengelolaan keuangan sangat baik

2. Pengalaman Keuangan
37

Pengalaman keuangan adalah kejadian masa lalu yang berkaitan dengan

keuangan dan dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pengelolaan

keuangan.

Indikator pengalaman keuangan menurut Purwidianti & Mudjiyanti (2016)

meliputi:

1. Pengalaman terkait perbankan

2. Pengalaman terkait program dana pensiun

3. Pengalaman terkait produk asuransi

4. Pengalaman terkait produk investasi

Pengukuran variabel pengalaman keuangan dalam penelitian ini menggunakan

skala likert dengan skor 1 sampai 5, yaitu:

1) Tidak Pernah/Ada

2) 1

3) 2

4) 3

5) >3.

Pengukuran variabel ini dirumuskan dan dijelaskan melalui interval skor dan

range pengukuran skala likert, yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Skor tertinggi−Skor terendah


Range=
Jumlah interval

Tabel 3.2
RANGE SKALA LIKERT PENGALAMAN KEUANGAN
Range Kesimpulan
1,00 - 1,80 Pengalaman keuangan sangat rendah
> 1,80 - 2,60 Pengalaman keuangan rendah
38

> 2,60 - 3,40 Pengalaman keuangan cukup tinggi


> 3,40 - 4,20 Pengalaman keuangan tinggi
> 4,20 - 5,00 Pengalaman keuangan sangat tinggi

3. Pengetahuan Keuangan

Pengetahuan keuangan adalah suatu kemampuan seseorang dalam

memahami hal yang berkaitan dengan keuangan. Indikator variabel pengetahuan

keuangan meliputi:

1. Pengetahuan umum keuangan

2. Pengetahuan tentang tabungan

3. Pengetahuan tentang kredit

4. Pengetahuan tentang asuransi

5. Pengetahuan tentang investasi

Pengukuran variabel pengetahuan keuangan dalam penelitian ini menggunakan

skala rasio dengan perhitungan:

100
Pengetahuan Keuangan= X Jumlah jawaban benar
Jumlah pertanyaan

4. Pendapatan

Pendapatan adalah sejumlah uang yang diterima seseorang atau keluarga

sebagai imbalan barang/jasa yang dihasilkan. Variabel ini diukur menggunakan

skala interval dengan minimal pendapatan Rp5.000.000,00 perbulan. Sehingga

indikator yang dapat digunakan disajikan pada tabel berikut:

Tabel 3.3
PENDAPATAN
No. Pendapatan/Bulan
1 Rp5.000.000,00 s/d 7.500.000,00
39

2 > Rp7.500.000,00 s/d 10.000.000,00


3 > Rp10.000.000,00 s/d 12.500.000,00
4 > Rp12.500.000,00 s/d 15.000.000,00
5 ≥ Rp15.000.000,00
Sumber : pertimbangan rata-rata pendapatan masyarakat Surabaya secara
umum dengan rentang yang sekiranya menghasilkan data
mendekati distribusi normal.
3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga yang bertempat

tinggal di kota Surabaya. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah

dengan menggunakan teknik purposive sampling karena bertujuan mengambil

sampel dari populasi berdasarkan kriteria tertentu sesuai tujuan penelitian.

Penelitian ini juga menggunakan teknik convenience sampling yaitu sampel

dipilih karena mudah dijangkau dan terikat relasi dengan peneliti sehingga

informasi yang dibutuhkan peneliti mampu didapatkan dengan mudah. Berikut ini

adalah kriteria sampel pada penelitian:

a. Responden berdomisili di kota Surabaya.

b. Responden adalah orang yang sudah menikah atau berkeluarga.

c. Responden adalah orang yang memiliki pendapatan minimal

Rp5.000.000,00.

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini

menggunakan kuesioner. Kuesioner yang digunakan akan disusun berdasarkan

beberapa pertanyaan yang sesuai dengan variabel yang akan diuji. Berikut ini

adalah kisi-kisi tentang pernyataan yang akan dicantumkan dalam kuesioner :


40

Tabel 3.4
KISI-KISI KUESIONER
N
Variabel Indikator Item
o
Nama D1
1. Deskriptif Alamat D2
No. HP D3
Pembayaran tagihan tepat waktu FMB1
Pembayaran tagihan tepat secara penuh FMB2
Penyisihan uang dari pendapatan FMB3
Financial
Penyusunan rencana pengeluaran FMB4
2. Management
Penyusunan catatan pengeluaran FMB5
Behavior
Penyisihan uang untuk dana darurat FMB6
Penyisihan uang untuk dana pensiun FMB7
Penyisihan uang untuk asuransi FMB8
Pengalaman terkait perbankan FE1-FE2
Financial Pengalaman terkait program dana pensiun FE3
3.
Experience Pengalaman terkait produk asuransi FE4
Pengalaman terkait produk investasi FE5
Pengetahuan umum keuangan FK1-FK2
Pengetahuan tentang tabungan FK3-FK4
Financial
4. Pengetahuan tentang kredit FK5-FK6
Knowledge
Pengetahuan tentang asuransi FK7-FK8
Pengetahuan tentang investasi FK9-FK10
> Rp5.000.000,00 s/d 7.500.000,00 I1
> Rp7.500.000,00 s/d 10.000.000,00 I2
5. Income > Rp10.000.000,00 s/d 12.500.000,00 I3
> Rp12.500.000,00 s/d 15.000.000,00 I4
> Rp15.000.000,00 I5

3.7 Data dan Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, variabel perilaku pengelolaan keuangan, pengalaman

keuangan, dan pendapatan menggunakan skala interval. Sedangkan variabel

pengetahuan keuangan menggunakan skala rasio. Penelitian ini menggunakan data

primer karena dalam pengumpulan datanya menggunakan survei yang berupa

kuesioner. Kuesioner tersebut disusun dalam bentuk Google Form dan disebarkan

secara online melalui media sosial seperti Whatsapp kepada responden yaitu

keluarga yang berdomisili di daerah Surabaya yang memiliki relasi dengan


41

peneliti. Setelah kuesioner diisi oleh responden, peneliti akan mengolah dan

menganalisis hasil dari kuesioner tersebut.

3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

Berikut adalah penjelasan singkat mengenai uji validitas dan reliabilitas dari

masing-masing variabel pada penelitian ini :

3.8.1 Uji Validitas

Uji validitas merupakan cara untuk mengetahui ketepatan penelitian yang

dianggap telah sesuai dengan apa yang seharusnya diukur (Ghozali & Latan,

2013:137). Uji validitas dapat digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya

suatu kuesioner, kuesioner dapat dikatakan valid apabila pertanyaan yang

diajukan dapat menjelaskan hubungan antar variabel yang akan diukur

menggunakan kuesioner tersebut (Ghozali & Latan, 2013:137). Penelitian ini

dapat dikatakan valid atau tidak valid dilihat dari signifikan atau p-value <0.5

(Ghozali & Latan, 2013:37-40).

3.8.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dengan alat

tersebut dapat dipercaya. Bila suatu alat pengukuran dipakai dua kali untuk

mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif

konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Pada penelitian ini uji reliabilitas

diukur dengan menggunakan koefisien alpha (Cronbach’s alpha). Suatu item

pengukuran dikatakan reliabel apabila nilai koefisien alpha > 0.6 (Ghozali &

Latan, 2013:41).
42

3.9 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

deskriptif dan analisis statistik dengan tahapan sebagai berikut:

3.9.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran umum tentang

variabel-variabel penelitian dari pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam

kuesioner yang telah dijawab oleh responden, sehingga dihitung terlebih dahulu

banyak jumlah sampel (N), nilai rata-rata (mean), nilai maksimum, dan nilai

minimum setiap indikator, tahap selanjutnya adalah memaknai nilai dari setiap

indikator. Variabel-variabel yang digunakan, yaitu financial experience dan

financial knowledge, dan income.

3.9.2 Analisis Inferensial

Analisis inferensial yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural

Equation Model-Partial Least Squares (SEM-PLS) dengan software WarpPLS

7.0. Structural Equation Model-Partial Least Squares (SEM-PLS) merupakan

teknik multivariat untuk menguji hubungan antara variabel terukur dan variabel

laten (penilaian teori pengukuran) serta antara variabel laten (penilaian teori

struktural) . Analisis Partial Least Squares (PLS) terdiri dari dua elemen, yaitu

outer model dan inner model (Hair et al., 2017, pp. 11–12). Data yang telah

diperoleh digunakan untuk menguji hipotesis yang telah disusun dalam penelitian

ini. Tahapan dalam pengujian menggunakan teknik analisis SEM-PLS adalah

sebagai berikut:

1. Konseptualisasi Model
43

Konseptualisasi model merupakan suatu bentuk persamaan yang

menunjukkan arah variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Y 1=α + X 1 β 1+ X 2 β 2 + X 3 β 3+(X 2 . X 3 ) β 4 + e

Keterangan :

Y1 = Perilaku Pengelolaan Keuangan

α = Koefisiensi konstan

β 1 , β 2 . β 3 . β 4 = Koefisiensi regresi yang diuji

X1 = Pengalaman Keuangan

X2 = Pengetahuan Keuangan

X3 = Pendapatan

e = Error

2. Evaluasi Outer Model

Tahapan selanjutnya peneliti mengevaluasi model. Pada program WarpPLS

7.0 tersebut dapat mengevaluasi outer model. Uji yang dilakukan pada outer

model untuk indikator reflektif yaitu:

1. Internal Consistency Reliability

Pengukuran internal consistency reliability mempertimbangkan dua

kriteria yaitu cronbach's alpha dan composite reability. Nilai cronbach's

alpha dan composite reability harus lebih besar dari 0,60 (Hair et al., 2017,

pp. 111–112).

2. Convergent Validity
44

Convergent Validity diukur dengan pertimbangan nilai loading factor

dan Average Variance Extracted (AVE). Nilai loading factor suatu

indikator harus lebih besar dari 0,70. Umumnya, indikator dengan nilai

loading factor antara 0,40 dan 0,70 harus dipertimbangkan untuk dihapus

hanya ketika menghapus indikator mengarah pada peningkatan composite

realibility (atau AVE) di atas nilai ambang yang disarankan (Hair et al.,

2017, pp. 112–115).

3. Discriminant Validity

Discriminant validity diuji dengan membandingkan akar kuadrat dari

Average Variance Extracted (AVE) dengan korelasi antar konstruk laten.

Akar kuadrat dari AVE harus lebih besar daripada korelasi tertingginya

dengan konstruk lainnya (Hair et al., 2017, pp. 115–117).

Tabel 3.5
KETENTUAN NILAI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
RELIABILITAS
Composite Reliability > 0,60
Cronbach Alpha > 0,60
VALIDITAS
> 0,70
(0,40 – 0,70
dipertimbangkan untuk
dihapus ketika
Loading Factor
Convergent Validity menghapus indikator
meningkatkan
composite realibility
atau AVE)
P-value <0,05
Akar kuadrat AVE
Average Variance pada konstruk > akar
Discriminant Validity
Extracted (AVE) AVE pada konstruk
lain
Sumber : Hair et al. (2017)

3. Evaluasi Inner Model


45

Inner model bertujuan untuk menggambarkan hubungan antarvariabel laten

(Hair et al., 2017, p. 37). Evaluasi inner model dapat dimulai dengan melihat nilai

R2 untuk setiap variabel laten endogen sebagai kekuatan prediksi dari structural

model. Jika nilai R2 ≤ 0.70 maka menunjukkan bahwa model kuat, jika R 2 ≤ 0.50

maka menunjukkan bahwa model sedang, dan jika R 2 ≤ 0.25 maka menunjukkan

bahwa model lemah (Hair et al., 2017, p. 199).

4. Pengujian Hipotesis

Hipotesis 1

H0 : β 1 ≤ 0 (Pengalaman keuangan tidak berpengaruh positif terhadap

perilaku pengelolaan keuangan).

H1 : β 1 > 0 (Pengalaman keuangan berpengaruh positif terhadap

perilaku pengelolaan keuangan).

Hipotesis 2

H0 : β 2 ≤ 0 (Pengetahuan keuangan tidak berpengaruh positif terhadap

perilaku pengelolaan keuangan).

H1 : β 2 > 0 (Pengetahuan keuangan berpengaruh positif terhadap

perilaku pengelolaan keuangan).

Hipotesis 3

H0 : β 3 ≤ 0 (Pendapatan tidak berpengaruh positif terhadap perilaku

pengelolaan keuangan).

H1 : β 3 > 0 (Pendapatan berpengaruh positif terhadap perilaku

pengelolaan keuangan).

Hipotesis 4
46

H0 : β 4 ≤ 0 (Pendapatan tidak memperkuat pengaruh pengetahuan

keuangan terhadap perilaku pengelolaan keuangan).

H1 : β 4 > 0 (Pendapatan memperkuat pengaruh pengetahuan keuangan

terhadap perilaku pengelolaan keuangan).

Tingkat Signifikansi (α) = 0.05

Kriteria untuk penerimaan dan penolakan adalah sebagai berikut :

H0 diterima : p-value ≥ 0.05

H0 ditolak : p-value < 0.05


47

DAFTAR RUJUKAN

Ameliawati, M., & Setiyani, R. (2018). The Influence of Financial Attitude,


Financial Socialization, and Financial Experience to Financial Management
Behavior with Financial Literacy as the Mediation Variable. KnE Social
Sciences, 3(10), 811. https://doi.org/10.18502/kss.v3i10.3174

Brilianti, T. R., & Lutfi, L. (2020). Pengaruh pendapatan, pengalaman keuangan


dan pengetahuan keuangan terhadap perilaku keuangan keluarga di kota
Madiun. Journal of Business and Banking, 9(2), 197.
https://doi.org/10.14414/jbb.v9i2.1762

Chen, H., & Volpe, R. P. (1998). An Analysis of Personal Financial Literacy


Among College Students. Financial Services Review, 7(2), 107–128.

Ghozali, I., & Latan, H. (2013). Partial Least Square Konsep Aplikasi Path
Modelling. Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang.

Hair, J. F., Hult, G. T. M., Ringle, C. M., & Sarstedt, M. (2017). A Primer on
Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM). In SAGE
(2nd ed.).

Hilgert, Marianne A., Hogarth, Jeanne M., Beverly, S. G. (2003). Household


Financial Management: The Connection between Knowledge and Behavior.
Federal Reserve Bulletin, 89(7), 309–322.
https://doi.org/10.15381/rivep.v20i2.609

Indriantoro, N., & Supomo, B. (2016). Metodologi Penelitian Bisnis untuk


Akuntansi dan Manajemen. BPFE-Yogyakarta.

Kholilah, N. Al, & Iramani, R. (2013). Studi Financial Management Behavior


Pada Masyarakat Surabaya. Journal of Business and Banking, 3(1), 69.
https://doi.org/10.14414/jbb.v3i1.255

Kompas.com. (2019, November 22). UMK Jawa Timur 2020 Disahkan, Tertinggi
Rp 4,2 Juta, Terendah Rp 1,9 Juta.
https://www.kompas.com/tren/read/2019/11/22/101322065/umk-jawa-timur-
2020-disahkan-tertinggi-rp-42-juta-terendah-rp-19-juta?page=all

Murtadho, M. (2016). Inklusi dan Literasi di Surabaya. In Business and Finance


Journal (Vol. 1, Issue 2, pp. 145–152).

OJK-RI. (2017). Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (Revisit 2017). In


Otoritas Jasa Keuangan. https://www.ojk.go.id/id/berita-dan-
kegiatan/publikasi/Pages/Strategi-Nasional-Literasi-Keuangan-Indonesia-
(Revisit-2017)-.aspx
48

Perry, V. G., & Morris, M. D. (2005). Who is in control? the role of self-
perception, knowledge, and income in explaining consumer financial
behavior. Journal of Consumer Affairs, 39(2), 299–313.
https://doi.org/10.1111/j.1745-6606.2005.00016.x

Prihartono, M. R. D., & Asandimitra, N. (2018). Analysis Factors Influencing


Financial Management Behaviour. International Journal of Academic
Research in Business and Social Sciences, 8(8).
https://doi.org/10.6007/ijarbss/v8-i8/4471

Purniawati, R. T., & Lutfi, L. (2017). Literasi keuangan dan pengelolaan


keuangan keluarga dalam perspektif budaya Jawa dan Bugis. Journal of
Business & Banking, 7(1), 31–46. https://doi.org/10.14414/jbb.v7i1.963

Purwidianti, W., & Mudjiyanti, R. (2016). Analisis Pengaruh Pengalaman


Keuangan Dan Tingkat Pendapatan Terhadap Perilaku Keuangan Keluarga
Di Kecamatan Purwokerto Timur. Benefit: Jurnal Manajemen Dan Bisnis,
1(2), 141. https://doi.org/10.23917/benefit.v1i2.3257

Putri, I. R., & Tasman, A. (2019). Pengaruh Financial Literacy dan Income
terhadap Personal Financial Management Behavior pada Generasi Millennial
Kota Padang. Jurnal Kajian Manajemen Dan Wirausaha, 01(1), 151–160.

Safitri, A., & Kartawinata, B. R. (2020). Pengaruh Financial Socialization dan


Financial Experience Terhadap Financial Management Behavior ( Studi pada
Wanita Bekerja di Kota Bandung ). Jurnal Ilmu Keuangan Dan Perbankan
(JIKA), 9(2).
KUESIONER PENELITIAN

Financial Management Behavior


FMB-1) Saya membayar semua tagihan tepat waktu:
 Tidak pernah
 Jarang
 Kadang-kadang
 Sering
 Selalu

FMB-2) Saya membayar tagihan secara penuh sesuai besarnya tagihan:


 Tidak pernah
 Jarang
 Kadang-kadang
 Sering
 Selalu

FMB-3) Saya menyisihkan sebagian gaji atau pendapatan bulanan untuk tabungan atau
investasi:
 Tidak pernah
 Jarang
 Kadang-kadang
 Sering
 Selalu

FMB-4) Saya mematuhi anggaran atau rencana pengeluaran yang sudah saya buat:
 Tidak pernah
 Jarang
 Kadang-kadang
 Sering
 Selalu
FMB-5) Saya membuat catatan tertulis atau elektronik (seperti di komputer atau telepon
seluler) atas pengeluaran bulanan:
 Tidak pernah
 Jarang
 Kadang-kadang
 Sering
 Selalu

FMB-6) Saya menyisihkan dana untuk keadaan darurat:


 Tidak pernah
 Jarang
 Kadang-kadang
 Sering
 Selalu

FMB-7) Saya menyisihkan uang untuk dana pensiun mandiri (diluar keikutsertaan dari
perusahaan):
 Tidak pernah
 Jarang
 Kadang-kadang
 Sering
 Selalu

FMB-8) Saya menyisihkan dana untuk keikutsertaan asuransi mandiri (diluar keikutsertaan
dari perusahaan):
 Tidak pernah
 Jarang
 Kadang-kadang
 Sering
 Selalu
Financial Experiences
FE-1) Jumlah rekening di bank (tabungan/deposito) yang pernah dan sedang saya memiliki
sebanyak:
 Tidak ada
 1
 2
 3
 >3

FE-2) Jumlah pengajuan kredit (konsumtif atau produktif) yang pernah saya ajukan ke bank
sebanyak:
 Tidak pernah
 1
 2
 3
 >3

FE-3) Jumlah program dana pensiun mandiri (diluar keikutsertaan dari perusahaan) yang
saya miliki sebanyak:
 Tidak ada
 1
 2
 3
 >3

FE-4) Jumlah produk asuransi mandiri (asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi umum)
yang saya miliki sebanyak:
 Tidak ada
 1
 2
 3
 >3
FE-5) Jumlah produk investasi (saham /obligasi /reksadana /logam mulia) yang saya miliki
sebanyak:
 Tidak ada
 1
 2
 3
 >3
Financial Knowledge
FK-1) Jika tingkat inflasi adalah 5% sementara bank memberikan bunga/bagi hasil sebesar
3% atas tabungan anda maka daya beli uang anda akan:
a. Naik
b. Turun
c. Sama
d. Tidak ada hubungan antara inflasi dengan daya beli

FK-2) Jika anda menerima uang Rp. 5.000.000 sekarang sedangkan teman anda
menerimanya Rp. 5.000.000 pada awal tahun depan maka berdasarkan nilai waktu
dari uang maka nilai uang yang anda miliki:
a. Lebih besar dari milik teman anda
b. Lebih kecil dari milik teman anda
c. Sama dengan dari milik teman anda
d. Tidak dapat diketahui

FK-3) Jika anda menabung di bank komersil maka maksimal jumlah uang simpanan yang
dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) untuk setiap akun per bank adalah:
a. Rp 1 miliar
b. Rp 1,5 miliar
c. Rp 2 miliar
d. Rp 2,5 miliar

FK-4) Bila dibandingkan dengan bunga deposito, bunga tabungan di bank adalah:
a. Lebih besar
b. Lebih kecil
c. Sama
d. Tidak dapat ditentukan

FK-5) Berikut ini yang bukan merupakan pernyaatan yang benar terkait kartu kredit adalah:
a. Dapat digunakan untuk menarik uang tunai dari ATM
b. Membayar tagihan minimal lebih menguntungkan dibanding membayar tagihan
secara penuh
c. Bunga kartu kredit lebih besar daripada bunga deposito
d. Tidak dikenakan bunga atau denda jika membayar sebelum jatuh tempo
FK-6) Kelayakan kredit anda akan meningkat jika:
a. Sering datang ke bank
b. Tidak pernah gagal bayar membayar pinjaman
c. Bersedia membayar bunga pinjaman yang tinggi
d. Meminjam uang dalam jumlah yang besar

FK-7) Tujuan utama dari memiliki asuransi adalah untuk:


a. Mendapatan tingkat keuntungan investasi yang besar
b. Meningkatkan standar hidup dengan cara membuat klaim palsu
c. Melindungi dari kemungkian kerugian signifikan yang akan terjadi
d. Menghilangkan semua risiko yang akan terjadi

FK-8) Berikut adalah faktor-faktor yang menentukan besar-kecilnya premi asuransi jiwa dan
kesehatan yang harus dibayar, kecuali :
a. Usia
b. Aset yang dimiliki
c. Riwayat penyakit
d. Pekerjaan

FK-9) Ketika seseorang menempatkan investasi pada beberapa aset maka risiko yang
dihadapinya adalah:
a. Meningkat
b. Menurun
c. Sama
d. Tidak terhingga

FK-10)Berikut ini investasi yang memberikan rata-rata return tertinggi dalam jangka panjang
(misal 10 tahun) adalah:
a. Deposito
b. Tabungan
c. Saham
d. Obligasi
Income
Total pendapatan keluarga (suami dan/atau istri, termasuk tunjangan, bonus, komisi, atau
pendapatan rutin lainnya) dalam satu bulan terakhir yang diperoleh adalah:
 > Rp 5 juta – Rp 7,5 juta
 > Rp 7,5 juta – Rp 10 juta
 > Rp 10 juta – Rp 12,5 juta
 > Rp 12,5 juta – Rp 15 juta
 > Rp 15 juta

Anda mungkin juga menyukai