KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Kurikulum
Secara etimologi, kurikulum berasal dari bahasa yunani yaitu kata curir
dan curere yang merupakan istilah bagi tempat berpacu, berlari, dalam
sebuah perlombaan yang telah dibuka semacam rute pacuan yang harus
dilalui para kompetitor perlombaan. Dengan kata lain, rute tersebut harus
tersebut.
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang
11
pendidikan.
pendidikan nasional.
2. Tujuan Kurikulum
adalah:
Pendidikan Anak Usia Dini bahwa, “tujuan Kurikulum 2013 PAUD adalah
itu, guru perlu memberikan ruang yang cukup bagi anak untuk
3. Karakteristik Kurikulum
sebagai berikut :
penilaian yang bersifat autentik dan melibatkan orang tua dalam proses
kegiatan pembelajaran.
Denzin & Lincoln (1994: 105) dalam (Musfiqon, 2015: 22) mendefinisikan
paradigma sebagai :
yang mendasar dari para ilmuan tentang apa yang menjadi pokok
persoalan yang semestinya dipelajari oleh salah satu cabang atau disiplin
“proses”.
anak.
belajar, tentu akan banyak melakukan kesalagan. Dan anak akan belajar
kurikulum baru akan memerlukan waktu yang lebih lama karena dalam
dapat terjadi, kelas yang diciptakan guru akan lebih fleksibel tanpa
menuntut anak untuk mengikuti seperti yang dimuat dalam buku karena
kemampuan awal, serta ciri dari suatu program pengembangan yang hendak
sebagai berikut:
kompetensi inti dan kompetensi dasar yang memuat empat capaian yaitu
berpikir dan cara belajar anak usia dini. Pembelajaran anak usia dini
Menurut Cony dalam (Suijiono, 2013: 132) pembelajaran anak usia dini
adalah “belajar sambil bermain. Bagi anak bermain adalah kegiatan yang
dini adalah belajar melalui bermain dan bermain seraya belajar memiliki
20
yang dikemas melalui bermain. Bagi anak bermain adalah suatu kegaiatn
optimal.
Ada empat hal pokok yang berkaitan dengan teori belajar Brunner dalam
sebab dengan struktur pengetahuan, kita menolong para anak untuk melihat
21
dihubungkan satu dengan lain dan pada informasi yang telah anak miliki.
perubahan tidak hanya terjadi di lingkungan, tetapi juga dalam orang itu
penegtahuan itu bertahan lama dan mudah diingat, (2) hasil belajar
penemuan mempunyai efek transfer yang lebih baik daripada hasil belajar
Dahar (2011: 83) dalam belajar penemuan, peranan guru antara lain sebagai
berikut:
Teori Piaget dalam (Hosnan, 2014: 35) menyatakan bahwa belajar berkaitan
adaptasi ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu asimilasi dan
prinsip ataupun pengalaman baru ke dalam skema yang sudah ada di dalam
cocok dengan ciri-ciri rangsangan yang atau memodifikasi skema yang telah
ada sehingga cocok dengan ciri-ciri stimulus yang ada. Dalam pembelajaran
akomodasi.
Piaget adalah bahwa, dalam semua pelajaran semua murid akan belajar
Murid tidak datang ke kelas dengan pikiran yang kosong. Guru perlu
distandarkan.
menjadikan proses belajar bersifat pasif dan tidak membawa hasil yang
diharapkan.
kelas memiliki struktur yang berbeda dari ruang kelas pada umumnya.
informasi yang baru dan pembentukan skema atau informasi yang utuh dari
anak untuk aktif dalam melakukan berbagai hal seperti eksperimen dan
terlalu sulit dikuasai anak seorang diri tetapi dapat dipelajari dengan
bantuan dan bimbingan orang dewasa atau anak-anak yang berlatih. Konsep
yang terkait erat dengan ZPD adalah konsep scaffolding ialah perubahan
2007: 266) telah dipakai oleh banyak guru dan ditetpakan dengan sukses
dalam pendidikan. Berikut ini beberapa langkah teori Vygotsky yang dapat
diterapkan dikelas:
optimal kontak sosial ini membantu dan memberi dukungan pada anak.
C. Pendekatan Saintifik
dalam Forum Kebijakan Ilmiah tahun 2007 bahwa terdapat tiga prinsip
a. Belajar anak aktif, dalam hal ini termasuk inquiry-based learning atau
belajar berbasis penelitian, cooperative learning atau belajar
berkelompok, dan belajar berpusat pada anak. Assessment berarti
pengukuran kemajuan belajar anak yang dibandingkan dengan target
pencapaian tujuan belajar.
b. Keberagaman mengandung makna bahwa dalam pendekatan ilmiah
mengembangkan pendekatan keragaman. Pendekatan ini membawa
konsekuensi anak unik, kelompok anak unik, termasuk keunikan dari
kompetensi, materi, instruktur, pendekatan dan metode mengajar, serta
konteks.
c. Metode Ilmiah merupakan teknik merumuskan pertanyaan dan
menjawabnya melalui kegiatan observasi dan melaksanakan percobaan.
Dalam penerapan metode ilmiah terdapat aktivitas yang dapat
diobservasi seperti mengamati, menanya, mengolah, menalar,
menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. Pelaksanaan metode ilmiah
tersusun dalam tujuh langkah berikut:
1) Merumuskan pertanyaan
2) Merumuskan latar belakang penelitian
3) Merumuskan hipotesis
4) Menguji hipotesis melalui percobaan
5) Menganalisis hasil penelitian dan merumuskan kesimpulan
6) Jika hipotesis terbukti benar maka dapat dilanjutkan dengan
laporan
7) Jika hipotesis terbukti tidak benar atau benar sebagian maka
lakukan pengujian kembali
Saintifik (2014: 14) Pelajaran saintifik pada anak usia dini merupakan hal
yang sangat penting untuk banyak aspek perkembangan anak. Para peneliti
memasuki sekolah, bahkan anak sejak lahir. Hal ini penting untuk
saintifik sejak dini menjadi sangat penting karena banyak pengaruh positif
yang didapatkan apabila anak sejak dini diajak berfikir dengan mengunakan
saintifik salah satunya yaitu dalam pengolahan informasi anak harus mampu
informasi tersebut.
a. Mengamati
yang akan dipelajari sehingga tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
Menurut Guba dan Lincoln (Hosnan, 2014: 44) manfaat observasi atau
b. Menanya
dengan fakta, konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih abstrak”.
Anak tidak mudah menanya apabila menginspirasi anak untuk mau dan
Sudirman (Hosnan, 2014: 50) metode tanya jawab ini dapat dijadikan
c. Mengumpulkan data
sebagi berikut:
d. Mengasosiasi/menalar
pengetahuan.
guru dan anak merupakan pelaku aktif. Titik tekannya yaitu anak harus
lebih aktif dari pada guru”. Menganalisis menunjukan pada teori belajar
e. Mengkomunikasikan
individu.
agar anak mengetahui dengan tepat apakah yang dikerjakan sudah benar
saintifik/pendekatan saintifik.
bertanya
Berupaya untuk
mencari
informasi
tentang segala
sesuatu dia
kerjakan
Bertanya tentang apa Mengingat
yang pernah dialami kejadian,
anak sebelumnya terkait pengalaman
dengan aktivitas yang atau kegiatan
dilakukan saat ini Asosiasi serupa yang
Bertanya yang bersifat pernah
membimbing agar anak dilaluinya
bisa menyempurnakan Menyempurnak
pengalamannya an pengalaman
Membimbing anak Melakukan
melakukan aktivitas berbagai
untuk membuktikan percobaan
Percobaan dalam
rasa ingin tahunya
pengumpulan Melihat
Mengembangkan data pembuktian
pertanyaan-pertanyaan sebab-akibat
yang bersifta sebab
akibat
Meminta anak untuk Menceritakan
bercerita tentang kegiatan
kegiatan yang Melaporkan atau Menunjukan
dilakukannya Mengkomunikas hasil
Meminta anak untuk ikan
menunjukkan hasil
kegiatannya
Sumber: Haenilah (2015: 96)
1. Pemahaman Guru
(daerah binaan atau ranah) yang melekat pada diri manusia (individu) yaitu
42
(1) Ranah proses berpikir (cognitive domain), (2) Ranah nilai atau sikap
Menurut Bloom dalam (Sudjiono, 2007: 49), segala upaya yang menyangkut
aktifitas otak adalah dalam ranah kognitif. Dalam ranah kognitif memiliki
enam jenjang proses berpikir, mulai dari jenjang yang terendah sampai
harus dimiliki seorang guru untuk dapat mengerti dan memahami sesuatu
penjelasan dari informasi yang di dapat secara jelas dan lebih rinci
mengkomunikasikan”.
44
dapat menjelaskan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang konsep
dipahami atau diingat oleh guru, melainkan untuk bekal dalam penerapan
individu.
dalam kualifikasi terhadap atribut yang dapat mewakili objek, sifat, atau
karakteristik tertentu”.
Berdasarkan hal di atas bahwa, pengukuran merupakan suatu alat ukur yang
E. Kompetensi Guru
“anak usia dini sudah memiliki potensi” maka tugas pendidik adalah
dan semua kemampuan yang dimiliki pesert didik. Maka dibutuhkan guru
kompetensi yang harus dimiliki oleh guru PAUD adalah sebagai berikut:
47
a. Kompetensi Pedagogik
1) Mengorganisasikan aspek perkembangan sesuai dengan
karakteristik anak usia dini
2) Menganalisis teori bermain sesuai dengan aspek dan tahapan
perkembangan, kebutuhan, potensi, bakat, dan minat anak usia
dini
3) Merancang kegiatan pengembangan anak usia dini berdasarkan
kurikulum
4) Menyelenggarakatan kegiatan pengembangan yang mendidik.
5) Memanfaatkan teknologi, informasi dan komunikasi untuk
kepentingan penyelengaraan kegiatan pengembangan yang
mendidik.
6) Mengembangkan potensi anak usia dini untuk pengaktualisasian
diri.
7) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun
8) Menyelenggarakan dan membuat laporan penilaian, evaluasi
proses dan hasil belajar anak usia dini.
9) Menentukan lingkup sasaran asessmen proses dan hasil
pembelajaran pada anak usia dini.
10) Menggunakan hasil penilaian, pengembangan dan evaluasi
program untuk kepentingan pengembangan anak usia dini.
11) Melakukan tindakatan reflektif, korektif dan inovatif dalam
meningkatkan kualitas proses dan hasil pengembangan anak usia
dini.
b. Kompetensi Kepribadian
1) Bertindak sesuai dengan norma, agama, hukum, sosial, dan
kebudayaan nasional Indonesia.
2) Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia,
dan teladan bagi anak usia dini dan masyarakat
3) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa,
arif, bijaksana, dan berwibawa
4) Menunjukkan etos kerja, tanggungjawab yang tinggi, rasa percaya
diir, dan banga menjadi guru
5) Menjunjung kode etik guru.
48
c. Kompetensi Profesional
1) Mengembangkana materi, struktur, dan konsep bidang keilmuan
yang mendukung serta sejalan dengan kebutuhan dan tahapan
perkembangan anak usia dini.
2) Merancang berbagai kegiatan pengembangan secara kreatif
sesuai dengan tahapan perkembangan anak usia dini.
3) Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan reflektif.
d. Kompetensi Sosial
1) Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif
karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, suku, kondisi,
fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi
2) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan
sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan
masyarakat
3) Beradaptasi dalam keanekaragaman sosial budaya bangsa
Indonesia.
4) Membangun komunikasi profesi.
Berdasarkan hal tersebut, bahwa setiap guru PAUD harus memiliki empat
F. Pengembangan Pembelajaran
secara logis, dan sistematis dalam rangka untuk menetapkan segala sesuatu
ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada atau menghasilkan teknologi
baru.
belajar yang bersifat internal atau segala upaya untuk menciptakan kondisi
dengan sengaja agar tujuan pembelajaran dapat tercapai (Gagne dan Briggs
merupakan setipa upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik yang
baik secara materi maupun metode dan subtitusinya. Secara meteri, artinya
yang telah ada dan menjadi produk yang dapat dipertanggung jawabkan.
2. Model Pembelajaran
saintifik paling tidak ada tiga model pembelajaran yang dapat diterapkan,
berbasis masalah, dan (3) model pembelajaran berbasis inquiry. Untuk lebih
pembelajaran yang diusung dalam pendekatan saintifik ada tiga model yaitu
3. Metode Pembelajaran
hari. Bermain dan permainan bagi anak usia dini merupakan kebutuhan
lain dalam hal pikiran, perasaan dan kebutuhan secara verbal untuk
melihat hasilnya.
54
belajar anak, pengalaman dan pengetahuan anak, metode belajar yang serasi,
dan materi pelajaran yang sesuai dengan minatnya (Syaiful, 2005: 46).
perkiraan terhadap hal-hal dalam masa pelaksanan yang akan dilalui (Sa’ud,
harus diketahui arti dan tujuannya, serta menguasai teoritis dan praktis
oleh guru, dan sebagai muara dari segala pengetahuan teori, keterampilan
dasar dan pemahaman yang mendalam tentang objek belajar dan situasi
2005: 4) menegaskan bahwa hal itu perlu dilakukan agar tujuan untuk
dalam jangka waktu yang panjang. Para ahli menyatakan bahwa proses
Kondisi belajar internal adalah kemampuan dan kesiapan diri anak. Kondisi
program pedidikan dan pelatihan dengan konsisten dan teruji. Jadi dapat
bagi suatu pendidikan diorganisasi tertentu yang telah teruji dan dapat dikaji
menentukan format.
pembelajaran.
penyusunan RPPH:
berdasarkan indikator.
2) Materi pembelajaran
alat dan bahan kegiatan sesuai dengan kegiatan yang akan dikelola,
4) Kegiatan pembuka
5) Kegiatan inti
6) Kegiatan penutup
7) Rencana penilaian
dengan program harian yang memiliki keterkaitan satu sama lain dan dalam
G. Penelitian Relevan
pada kualitas baik. Pada indikator perencanaan berada pada kualitas baik
dan pada indikator pelaksanaan berada pada kualitas baik, dan pada
pembelajaran saintifik.
kerja guru.
persiapan, guru perlu mendesain kegiatan 5M dengan rinci dan jelas yang
dan ketika anak mengalami kendala, guru perlu menahan diri untuk tidak
menggurui anak.
H. Kerangka Pikir
Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10 ayat 1 dinyatakan
orientasi untuk memenuhi kebutuhan anak usia dini yang didasari pada
untuk pencapaian hasil belajar anak yang optimal. Oleh sebab itu, guru
Apabila guru tidak paham akan tahapan pendekatan saintifik maka guru
sudah direncanakan atau didesain pada RPPH, selain itu jika kegiatan
saintifik ini tidak nampak pada pembelajaran, artinya guru belum paham
kelas. Yang terpenting dari pendekatan saintifik ini adalah bagaimana cara
begitu akan lebih baik apabila guru paham akan pendekatan saintifik lalu
sebagai berikut:
I. Hipotesis