1.
Hal yang mendasari penelitian ini adalah memahami cara mahasiswa yang
melakukan kekeliruan atau kesalahan disebabkan oleh interferensi bahasa ibu sehingga dapat
membantu mereka memahami penggunaan kosa kata (pemahaman makna) yang tepat (word
choice) dalam bahasa Inggris.
yang
mengalami
interferensi
sehingga
2. Study Pustaka
2.1.Kajian Pustaka
Beberapa peneliti sebelumnya telah berusaha menemukan kebenaran bahwa bahasa
ibu benar-benar mempengaruhi bahasa asing dalam penggunaannya. Dari tulisan serta hasil
penelitian tersebut yang menginspirasi untuk meneliti kembali masalah interferensi bahasa
ibu terhadap penggunaan bahasa Inggris. (a) Laporan penelitian Hibah Unggulan Udayana
tahun 2010 yang berjudul Interferensi Bahasa ibu Dalam Berkomunikasi Tulis Mahasiswa
Sastra Inggris di Bali oleh Prof. Dr. I Nengah Sudipa dkk).Dalam laporan itu, diambil
karangan berbahasa Inggris mahasiswa di empat perguruan tinggi di Bali.
Melalui pendekatan analisis kesalahan dan wawancara langsung terhadap mahasiswa yang
dipilih secara acak, ditemukan penyebab terjadinya interferensi adalah kekurangpahaman
akan hal atau kata yang ditulis (lack of knowledge) sehingga mereka menerjemahkan
langsung dari konsep bahasa Ibu ke dalam bahasa Inggris dan penyebab lainnya adalah
overgeneralization dimaksudkan kesalahan menerapkan semua entitas bahasa Inggris yang
mereka kuasai karena tidak semua entitas dalam bahasa memiliki ciri yang sama, misalnya
regular dan irregular. (b) Hasil penelitian yang dimuat dalam International Education Journal
Vol.1, No.1 tahun 1999 yang berjudul Native Language Interference in Learning a second
language (Bhela,1999). Data diambil dari 4 responden yaitu 1 dari Spanyol perempuan
berusia 21 tahun, 1 orang dari Vietnam perempuan berusia 39 tahun , 1 orang dari Kamboja
perempuan berusia 50 tahun, dan 1 warga Italia laki-laki berusia 65 tahun. Hasil analisisnya
berupa masalah yang dihadapi keempat warga negara yang memiliki bahasa ibu yang berbeda
dalam menulis kalimat bahasa Inggris yakni masalah penggunaan kosa kata,struktur tata
bahasa Inggris dan tenses. (c) Acuan makalah yang berjudul Interference and Integration
(Muin: 2008), masalah budaya, semantic, leksikal, tata bahasa dan fonologi yang menjadi
pengaruh dalam menulis kalimat bahasa Inggris. (d) Kemudian rujukan untuk interferensi
bahasa ibu dalam masyarakat bilingual dikaji dalam tulisan Interference On Bilingual Society
In Bali (Beratha:1996) yang dimuat pada majalah Linguistika Universitas Udayana, tahun III
edisi kelima September 1999 yang mengatakan bahwa masyarakat etnik Bali adalah
masyarakat bilingual dimana bahasa Bali sebagai bahasa Ibu, Bahasa Indonesia sebagai
bahasa kedua dan bahasa Inggris sebagai bahasa asing, yang menggunakan bahasa Inggris
dipengaruhi oleh bahasa ibu. Hasil telaah tulisan ini mengidentifikasi terjadinya interferensi
disebabkan penguasaan bahasa Inggris yang belum mencapai standar sehingga pembicara
menggunakan bahasa Inggris pasaran (Pidgin) dalam komunitas Bali. Lebih lanjut dikatakan
bahwa interferensi terjadi pada tingkat fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantic.
Meskipun sistim makna kedua bahasa mungkin sama, kombinasi dari satu bahasa ke bahasa
lain menimbulkan stuktur makna baru, seperti kutipan berikut ini:
In semantic level, interference occurs when a speaker introduces new semantic
structures. Even though the semantic units may be the same in both languages, a
foreign way of combining them may be introduced as a new semantic structure.
Kemudian Dulay et al (dikutip Bhela:1999) mengatakan:
Interference as the automatic transfer, due to habit, of the surface structure
of the frst language onto the surface of the target language.
Interferensi dapat
ketika kebiasaan
menyertakan struktur grammatikal bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Hal ini
disebabkan pula karena penguasaan bahasa ibu lebih mendalam dibandingkan bahasa kedua
atau bahasa asing.
Richards (1974) menyadari bahwa interferensi bahasa Ibu
merupakan sumber
kesulitan utama dalam pembelajaran bahasa kedua atau bahasa asing. Banyak kesalahan
penggunaan bahasa lain berasal dari pemerolehan bahasa yang tidak seimbang.
3. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan salah satu bagian penelitian yang sangat penting
dan merupakan langkah dalam mencapai tujuan.Langkah penelitian yang dimulai dari
persiapan, pelaksanaan dan pelaporan. Uraian yang akan dibahas dalam bab ini adalah:
Sumber Data, Metode dan Teknik Pengumpulan Data, Metode Teknik Analisis Data dan
teknik penyajian data.
3.1 Sumber Data
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Sumber data
utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data
tambahan seperti dokumen dan lain-lain (Lofland dikutip oleh Moleong: 2002). Data dalam
penelitian ini terdiri atas: data tertulis dan data lisan. Data diambil dari hasil terjemahan
mahasiswa program studi Sastra Inggris Universitas Flores di Ende Provinsi Nusa Tenggara
Timur dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris. Mahasiswa tersebut berada pada
semester V yang memprogram mata kuliah translation I, dan telah lulus dari beberapa mata
kuliah prasyarat seperti Listening I-IV, Speaking I-IV, Reading I-IV, Writing IV, Structure IIV, phonology. Dilihat dari tingkat kelulusan beberapa mata kuliah sebelumnya, dapat
diasumsikan bahwa mahasiswa tersebut telah memiliki kemampuan menerjemahkan atau
menyampaikan isi pesan bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris dengan baik. Karya
terjemahan mahasiswa dalam bentuk tulisan dipilih secara acak sesuai dengan kategori
interferensinya sebanyak 10 lembar dari jumlah 30 mahasiswa semester V tersebut diatas
sebagai sample penelitian ini. Sampel oleh Moleong ( 199:165) diartikan untuk
menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber dan
bangunannya. Sehingga tujuannya bukanlah memusatkan diri pada
adanya perbedaan - perbedaan yang nantinya digeneralisasikan, tapi
untuk merinci kekhususan yang ada kedalam ramuan konteks yang unik
dari informasi yang akan menjadi dasar dari rancanagan dan teori yang
muncul.
Karena keterbatasan waktu penelitian, diharapkan Pemilihan jumlah sample ini bisa
mewakili
populasi
mahasiswa
Sastra
Inggris
di
Universitas
Flores
di
Ende.
Dalam
memperoleh
data
yang
dibutuhkan
sebagai
bahan
aspek kebahasaan yang (terjadi interferensi) dipengaruhi oleh bahasa Ibu. Untuk mengetahui
Menganalisis data yang berkaitan dengan aspek sintaksis yaitu pemilihan dan
penggunaan kata yang tepat sesuai dengan kelas kata; nomina,verba, adjectiva, adverbia,
dan preposisi
2.
Memeriksa/membaca
secara
keseluruhan
data
yang
dianggap
mengalami interferensi.
2.
3.
dalam penelitian ini, karena laporan penelitian ini bersifat deskriptif.Hasil analisis data
interferensi ini disajikan secara deskriptif sehingga dapat memberikan penjelasan secara rinci
dan akurat.
4.
like salak. Pada kalimat 1 Like berkategori kata depan (preposisi) sedangkan pada
kalimat 2 like berkategori sebagai kata kerja (verba) .
Penggunaan aspek-aspek kebahasaan seperti diatas dapat menimbulkan penggunaan
kata atau kalimat tidak tepat secara sintaksis.
4.1.1.1 Nomina
Leksikon yang memiliki kelas kata nomina sering diganti dengan leksikon berkategori
verba atau adjectiva. Dari penggunaan yang tidak tepat membuktikan bahwa proses
pembelajaran dan pemahaman bahasa Inggris mahasiswa perlu ditingkatkan lagi sehingga
pengaruh bahasa Ibu atau bahasa Indonesia tidak terjadi dalam penggunaan bahasa Inggris
sebagai bahasa asing.
(1) Ketua panitia mengatakan bahwa kami tidak..(SL)
The commitof the chairman said that we did not.(TL)
Leksikon economical berkategori adjektiva tidak tepat untuk padanan kalimat bahasa
sumber diatas.
nomina seperti; economical house, economical life.(Echols & Shadily:1995). Kalimat diatas
secara sintaksis memerlukan leksikon berkatergori nomina adalah economy. Maka kalimat
yang sebenarnya adalah : Japans economy is the third-largest in the world.
(3) Letusan gunung Merapi pada awal November...(SL)
The blown of Merapi mount in the early November.(TL)
Leksikon separate berkategori adjektiva tidak tepat secara sintaksis digunakan untuk
menyatakan pemisah pada kalimat bahasa sumber. Separate lebih tepat untuk maksud
berpisah jalan (separate paths), jalan hidup sendiri-sendiri (separate existences). Kalimat
diatas lebih tepat menggunakan leksikon nomina separating yang bermakna pemisah, maka
kalimat sebenarnya adalah: They do not draw the separating line between..
(5) Topeng yang digunakan dalam pertunjukan tari memiliki nilai magis.(SL)
The mask which is used in dance perform has supernatural power. (TL)
Leksikon perform berkategori verba tidak tepat secara sintaksis digunakan pada
kalimat diatas. Perform lebih tepat digunakan pada frasa; to perform on violin, perform a
role. Kalimat diatas memerlukan leksikon berkategori nomina yaitu performance. Maka
kalimat yang benar adalah; The mask which is used in dance performance has supernatural
power.
4.1.1.2 Verba
Dalam data ditemukan beberapa leksikon lain yang digunakan dalam kalimat yang
seharusnya berkategori verba sehingga tidak tepat secara sintaksis. Dapat dilihat dalam data
dibawah ini;
(1) Pramugari memberitahu para penumpanguntuk memasang sabuk pengaman (SL).
The flight attendant told the passengers to pair the seat belt (TL)
Leksikon pair berkategori nomina tidak tepat secara sintaksis digunakan pada kalimat
ini.Pair lebih tepat digunakan pada frasa: a pair of scissors, a pair of shoes. Maka kalimat
sebenarnya adalah; The flight attendant told the passengers to fasten the seatbelt.
(2) Kami harus mengklarifikasi definisi istilah itu (SL)
We should clarification the definition of the term.(TL)
Leksikon clarification berkategori nomina tidak tepat secara sintaksis digunakan pada
kalimat ini. Pada kalimat diatas diperlukan verba yang mengikuti frasa We should. Maka
kalimat yang sebenarnya adalah: We should clarify the definition of the term.
(3) Mereka akan mempresentasikan materinya minggu depan (SL)
They are going to presentation their materials next week.(TL)
Leksikonpresentationsecara
sintaksis
tidak
tepat
digunakan
dalam
kalimat
diatas.Presentation berkategori nomina lebih tepat digunakan pada frasa: good presentation.
Kalimat diatas lebih tepat menggunakan leksikon berkategori verba sehingga kalimat
sebenarnya adalah: They are going to present their materials next week.
4.1.1.3 Adjectiva
Secara sintaksis tidak tepat bila leksikon lain digunakan dalam kalimat yang
diperlukan leksikon berkategori adjektiva. Pengaruh konsep bahasa Indonesia yang tidak
memiliki kategori kelas kata yang tepat menyebabkan penggunaan leksikon bahasa Inggris
tidak tepat pula.
(1) Latar belakang pendidikan dilampirkan dalam surat lamaran(SL).
The education background is enclosed in application letter (TL).
Leksikon education diatas tidak tepat secara sintaksis digunakan pada kalimat ini.
Education berkategori nomina lebih tepat digunakan pada frasa: our education, long-life
education. Kalimat diatas memerlukan leksikon adjektiva yang menerangkan latar
belakang.Maka leksikon educational yang tepat untuk kalimat diatas. Sehingga kalimat yang
sebenarnya adalah: The educational background is required in application letter.
(2) Virgi adalah gadis yang ramah (SL)
Virgi is a friendliness girl.(TL)
Leksikon friendliness secara sintaksis tidak tepat digunakan dalam kalimat
ini.friendlinessberkategori nomina. Kalimat diatas memerlukan leksikon berkategori
adjektiva yaitu friendly. Sehingga kalimat yang sebenarnya adalah :
Virgi is a friendly
girl.
(3) Pria itu begitu kuat dalam mengangkat kotak besi (SL)
The man is so strength in lifting the iron box (TL)
Leksikon strength berkategori nomina tidak tepat digunakan dalam kalimat
ini.Strength lebih tepat digunakan pada frasa: strength of mind, strength of an argument.
Maka kalimat sebenarnya adalah the man is so strong in lifting the iron box.
4.1.1.4 Adverbia
Konsep bahasa Indonesia dijumpai dalam data, dimana mahasiswa memasukan
konsep bahasanya ke dalam bahasa Inggris. Salah satu contoh Dia dapat berbicara dua
bahasa dengan baik diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris menjadi She can speak two
languages goodly. Hal ini disebabkan mahasiswa membuat kategori baru dimana semua kata
bahasa Inggris ditambah dengan akhiran -ly dapat menjadi leksikon adverbia.Namun pada
kenyataan leksikon berkategori adverbia dalam bahasa Inggris tidak semuanya berakhiran
ly. Kalimat diatas dapat diterjemahkan secara benar adalah : She can speak two languages
well.
(1) Anak laki-laki itu berlari ke taman dengan cepat (SL)
The little boy runs to the park fastly. (TL)
Leksikon fastly tidak tepat secara sintaksis digunakan dalam kalimat ini.Leksikon
fastly tidak terdapat dalam bahasa Inggris, maka diperlukan leksikon berkategori adverbial
yakni fast. Leksikon fast juga bisa bermakna adjectiva dan verba. Kalimat yang sebenarnya
adalah: The little boy runs to the park fast
(2) Dengarlah dengan seksama percakapan itu.(SL)
Listen careful to the conversation (TL)
dilihat juga makna kontekstual dalam sebuah kalimat. Sebagian kesalahan yang
ditelaah,merupakan kesalahan dimana mahasiswa lebih cenderung menggunakan makna
sebuah
kata
berdasarkan
kamus
(makna
leksikal)
tanpa
memperhatikan
makna
kontekstualnya. Hal ini dapat menimbulkan perbedaan makna pada bahasa target tidak sesuai
dengan makna sesungguhnya dalam bahasa sumber. Acuan yang dipakai untuk memperoleh
ketepatan makna adalah berdasarkan Concise Oxford Dictionary-tenth Edition yang
dipadukan dengan konteks makna gramatikal.
(1) Dia meninggalkan rumah dan bergabung dengan kelompok anak-anak nakal yang
setiap hari melakukan kejahatan.(SL)
He left home and joined the bandits group whose daily activity in doing crimes
(TL)
Pemilihan leksikon doing merupakan terjemahan langsung dari leksikon melakukan
berdasarkan makna kamus.Berdasarkan konteks kalimat diatas yang dilakukan seseorang itu
adalah kejahatan, maka leksikon yang tepat untuk makna kontekstual ini adalah
committing. Karena to commit dipakai untuk sesuatu perbuatan yang mengarah kepada
kejahatan dibandingkan dengan to do. Menurut kamus leksikon do : perform or carry out (an
action) work on (something) to bring it to completion or to a required state. Commit:
perpetrate or carry out (a mistake, crime, or immoral act). Maka kalimat sebenarnya adalah:
He left home and joined the bandits group whose daily activity in commiting crimes such
as stealing and robbing.
(2) Pohon yang kayunya untuk membuat topeng.(SL)
The tree whose wood will be made into a mask(TL)
Sekilas terlihat tidak ada perbedaan untuk menyatakan suatu milik atau
kepunyaan.Namun leksikon which lebih tepat untuk menyatakan milik.Ketika dibandingkan
dengan pengertian kedua kata terdapat perbedaan di dalam penggunaannya. Berdasarkan
kamus leksikon whose: belonging to or associated with which person. Which: used referring
to something previously mentioned when introducing a clause giving further information.
Jadi leksikon whose lebih tepat untuk menyatakan kepunyaan manusia/seseorang sedangkan
which untuk menyatakan kepunyaan sesuatu benda. Dengan demikian kalimat yang
sebenarnya adalah: The tree of which the wood will be made into a mask
(3) Pramugari memberitahukan para penumpang untuk memasang
pengaman(SL)
The flight attendant told the passengers to fasten the save belt (TL)
sabuk
bagaimana
kamu
Kesalahan yang sama pula ditemukan dalam data kalimat ini, dimana leksikon
menghabiskan diterjemahkan langsung menjadi finish. Leksikon finish dalam konteks
kalimat diatas tidak berterima dalam bahasa Inggris standar. Padanan finish dalam bahasa
Indonesia adalah menyelesaikan.
Leksikon yang tepat untuk kata menghabiskan adalah spend. Menurut Kamus,
finish memiliki arti: bring or come to an end, consume or get through the whole. Sedangkan
Spend : pay out (money) in buying or hiring goods or services. Leksikon dipakai untuk
konteks kalimat diatas karena berkaitan dengan menghabiskan uang dan sesuai dengan
pengertian spend menurut kamus. Maka kalimat sebenarnya sebagai berikut:
If I give you one million rupiahs, how will you spend it?
(5) Kalian harus berhati-hati dalam percobaan itu karena cairan itu..(SL)
You must be careful in that experience because the liquid...(TL)
Pemilihan leksikon experience pada data diatas berdasarkan kamus yang berarti
pengalaman.Yang dimaksudkan percobaan dalam data ini adalah suatu prosedur ilmiah
yang dilakukan untuk membuat suatu temuan, atau menguji sebuah dugaan (hipotesa). Maka
leksikon yang tepat untuk menggantikan experience diatas adalah:experiment. Menurut
pengertian kamus experience: practical contact with and observation of facts or events
sedangkanexperiment ; a scientific procedure undertaken to make a discovery, test a
hypothesis, or to demonstrate a known fact. Dengan demikian kalimat yang sebenarnya
adalah: You must be careful in that experiment because the liquid
(6) Salah satu prestasi pelajar Indonesia adalah(SL)
One of the prestation of Indonesians students is.(TL)
Konsep bahasa Inggris yang dipelajari dimana sebuah verba ditambahkan akhiran- ion
akan berkategori nomina. Sehingga konsep bahasa Indonesia prestasi ditambahkan akhiran
ion menjadi prestation. Kesalahan yang terjadi kemungkinan mahasiswa menggangap
leksikon prestasi merupakan kata pinjaman dari bahasa Inggris.Leksikon prestation tidak
terdapat dalam bahasa Inggris.Sehingga leksikon yang tepat untuk menerjemahkan kata
prestasi adalah achievement.Menurut kamus, achievement berarti; a thing that is
achieved. Maka kalimat yang sebenarnya adalah:
One of the achievements of Indonesians students is..
(7) Dia menerima gagasan itu dengan penuh semangat (SL)
He accepted the idea enthusiastically (TL)
Konsep bahasa Indonesia yang menyatakan menerima diterjemahkan langsung ke
dalam bahasa Inggris menjadi accepted. Dalam konteks kalimat diatas, dimaksudkan bahwa
seseorang tidak menerima sesuatu benda atau barang, tetapi dia menyambut gagasan sehingga
leksikon accepted kurang tepat digunakan dalam kalimat ini. Leksikon yang tepat adalah
welcomed. Kita bandingkan kedua arti leksikon menurut kamus; accept: consent to receive
(something offered). Welcome: be glad to receive or hear of. Maka kalimat sebenarnya adalah
sebagai berikut: He welcomed the idea enthusiastically
penerjemah
teks
4.2.1
Direct Translation
Keterbatasan penguasaan akan pemilihan dan penggunaan bahasa Inggris standar
Vinsensius Wai, menerjemahkan kalimat; Seandainya saya beri kau sejuta rupiah,
bagaimana kamu menghabiskannya? Menjadi If I give you money one million, how
do you spent it off? Mahasiswa ini kurang memahami bentuk pengandaian
(conditional clause). Sehingga Ia menggunakan kata kerja bantu do pada konteks
kalimat pengandaian.
(b)
5.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dari data yang terkumpul, dapat disimpulkan bahwa:
(a)
sintaksis
dalam
kaitannya
dengan
kelas
kata
(nomina,
verba,
(b)
berkesinambungan tidak mengenal batas waktu untuk terus mengimpruvisasikan apa yang
masih kurang. Selanjutnya penyajian materi pengajaran semestinya sesuai dengan kebutuhan
mahasiswa dan secara lengkap diajarkan serta umpan balik terhadap materi yang diberikan
sehingga tepat mengenai sasaran.
Latihan yang diberikan dapat berupa menerjemahkan kalimat sederhana. Dari latihan
tersebut dapat diketahui tingkat manakah yang belum dipahami apakah tingkat semantik atau
pada level sintaksis dan sebagainya. Sejalan dengan proses latihan, mahasiswa juga diberikan
teori dan procedure yang benar tentang penerjemahan. Selain itu, mereka diberikan
penguatan (reinforcement) dengan bahasa verbal positif untuk memacu semangat belajar
sehingga tujuan dapat tercapai.
Untuk menghindari penerjemahan langsung (direct speech), seorang mahasiswa atau
staf pengajar hendaknya belajar lebih giat terutama dalam pemilihan dan penggunaan kata
yang tepat sesuai konteks kalimatnya.
DAFTAR PUSTAKA
Bhela, Baljit. 1999. Native Language Interference in Learning a Second Language. Australia;
International Educational Journal vol 1 no.1.
Grosjean,F.1992.Life with two Language. USA: Harvard University Press.
Grix, Jonathan .2004. The Foundations of Research. New York: palgrave macmillan.
Mackey, W/F. 1992. The Description in Reading in the Socilogy of Language,J.H
Fishman(Ed) the Hague:Moutn&co.
Moleong, Lexy J. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Penerbit PT Remaja
Rosdakarya.
Richards, Jack C. 1974. Error Analysis (perspectives on second language Acquisition).
Singapore: Longman Singapore Publishers.
Schramper, Bety. 1999. Understanding and using English Grammar.USA:Pearson Education.
Smith, Tony. 2001. Concise Oxford Dictionary (tenth Edition) on CD-ROM. UK: Oxford
University press.
Sudipa, I Nengah.2010. Interferensi Bahasa Ibu Dalam Berkomunikasi Tulis Mahasiswa
Sastra Inggris Di Bali. Laporan Penelititan.Denpasar:Universitas Udayana.