Anda di halaman 1dari 6

KEMENTERIAN RISET DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR


NOTULEN FOCUS GROUP DISCUSSION FGD
Tema

: Model Pengembangan Wirausahawan Muda Bagi Masyarakat Pesisir


Kabupaten Takalar

Hari/tanggal
Tempat
Pembukaan

: Sabtu, 22 Oktober 2016


: Fiqhi Coffe Kab. Takalar
Pengantar materi diskusi yang di paparkan oleh Ketua Tim Peneliti Bapak
Ismail Rasulong, SE, MM.
Ketua Tim Peneliti menjelaskan tentang potensi usaha yang ada di wilayah
pesisir kabupaten Takalar, tipologi usaha yang merupakan andalan yang
bisa dikembangkan oleh calon wirausahawan muda kabupaten Takalar.

Pemateri I

Bapak Kepala Desa Tamalate. Kec. Galesong Utara


Muhammad Idris Naba, M.Pd
Modal utama menjadi wirausahawan muda itu adalah modal karena untuk
mempunyai sebuah kapal untuk melaut itu Rp. 750.000.000.
faktor pendukung utama menjadi wirausahawan adalah:
1.
2.
3.
4.
5.

Modal usaha
Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang representatif.
Akses pemasaran.
Sarana pengolahan hasil laut.
Sarana transportasi

Pemerintah desa sangat berharap adanya bantuan dari tim peneliti untuk
mendapatkan bantuan modal usaha bagi para calon wirausahawan. Juga
perlunya informasi untuk pengembangan dan pengelolaan hasil laut
sehingga mampu membantu mendapatkan pengetahuan yang baik tentang
usaha.
Ketua HIPMI Kab. Takalar ( Muhammad Nawir Dg. Sitaba)
Pemateri II

Pertumbuhan ekonomi Kab. Takalar secara menyeluruh.


Tahun 2015 adalah musim pakceklik karena tingkat pertumbuhan ekonomi

nasional sangat rendah. Tingkat pertumbuhan ekonomi takalar tahun 2015


adalah 8,9 %. Ekonomi takalar tangguh karena adanya usaha usaha yang
dikelola secara rumahan. Rata rata orang takalar mengeluarkan 3 unit
motor setiap hari. 1 unit mobil perhari.
Yang dibutuhkan oleh masyarakat adalah sebuah langkah nyata yang
bukan hanya dibebankan kepada stakeholder. Kelompok UMKM belum
tumbuh seperti pekerja pada sektor formal. Masyarakat tidak sadar bahwa
mereka miskin. Karena ketika kbutuhan pokok sudah tercukupi maka
sudah cukup. HIPMI sementara menggodok model kewirausahaan yang
akan menjadi tumpuan ekonomi di desa-desa. Yang perlu diperbaiki
adalah mind set (pola pikir), kemudian kepada penguatan kelembagaan
dan terakhr pada akses permodalan.
Ada budaya konsumtif dimasyarakat sehingga terkadang modal juga
dibelanjakan. Makanya perlu adanya manajemen yang baik untuk
mengelola keuangan.
BUMDES akan berubah menjadi PAD Desa ketika desa sudah mandiri.
HIPMI akan berusaha untuk mencarikan model wirausaha dan kerjasana
untuk mendapatkan sumber dana bagi masyarakat desa.
HIPMI akan mengadvokasi kepada pihak perbankan untuk membantu
wirausaha desa.
HIPMI

akan

berkolaborasi

dengan

pemerintah

desa

mengembangkan wirausaha desa.

No

Nama

Pekerjaan

Isi pertanyaan,

Tanggapan

kritik/ saran

Penyaji

dan/ atau

untuk

Muhammad

Kepala Dusun

masukan
Tidak ada pintu bagi calon

sakir Dg. Beta

Tamalate

wirausahawan muda. Ada


SPBU mini apabila
dikelola oleh
wirausahawan muda yang
memiliki prospek yang
baik cuman terkandala
oleh modal dan perizinan.
SPBU ini sangat
bermanfaat bagi para
nelayan untuk
mendapatkan bahan baar
untuk melaut.
Membuka Tempat untuk
mengelola hasil ikan dan

Abdul Rahman

Tokoh

membuka akses pasar.


Keluhan paling utama

Dg. Majja

Masyarakat

masyarakat Tamalate yaitu


ketika ada hasil tangkapan

H. Hilal Dg.

Tokoh

nelayan di jual ke Paotere.


Apakah perlu membentuk

Situru

Masyarakat

suatu organisasi untuk


calon wirausahawan muda.
Di desa sudah ada
namanya Bumdes apakah
bisa bekerjasama untuk

Pemuda

berwirausaha.
Karang Taruna desa

Karang Taruna

tamalate mengeluhkan
kurangnya bimbingan dan
penyuluhan tentang
bagaimana memberikan
ide dan peluang usaha
yang baik kepada para

Subaer

Pemuda Desa

pemuda.
Keluhan pemuda adalah

Tamalate

modal usaha dan mereka


tidak tahu apa yang harus
dikembangkan padahal
sumber daya manusia
(tenaga) itu ada sehingga
pemuda cenderung
melakukan perbuatan

Abdul Rahman

Masyarakat/

perbuatan negatif.
Sebesar papun modal yang

penjual ikan

diberikan akan mati karena


harga jual ikan murah
dibanding di TPI paotere

Kepala Desa

SPBU udah
berakhir
kontraknya
dengan
pertamina. Izin

dari pertamina
belum keluar dan
modal untuk
renovasi belum
keluar karena
standar SPBU
belum memadai
karena tangki
SPBU harus di
timbun di tanah.
Modal minimal 1
Milyar.
Masalah karang
taruna untuk
kedepannya harus
ada wadah
kegiatan usaha
karang taruna
seperti pengadaan
alat musik
(kasidah), alat
kesenian untuk
mengembangkan
potensi pemuda
dengan

membentuk
sanggar seni.
8
9
10
11
12
13
14
Kesimpulan

Ketua Tim Peneliti


Berdasarkan hasil diskusi kami mencoba untuk menyimpulkan bahwa
perlunya sebuah wadah seperti pembentukan SATAP (Sistem Satu
Atap) yang didalamnya sudah terkait semua unsur yang mendukung
terbentuknya wirausahawan muda.
Inkubator bisnis harus ada sebagai laboratorium untuk membentuk
calon wirausahawan muda.
Inkubator ini
Kepala Desa
Semoga hasil fgd ini dapat memberikan manfaat dan bantuan dalam
mewujudkan wirausahawan muda khususnya di desa tamalate kab.
Takalar

Anda mungkin juga menyukai