Anda di halaman 1dari 31

PETUNJUK TEKNIS

PADAT KARYA PENGEMBANGAN POTENSI DESA


MELALUI DANA KEISTIMEWAAN DIY
TAHUN 2021

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
Jalan Lingkar Utara Maguwoharjo, Depok, Sleman, Telepon (0274) 885147, Faksimili (0274) 885036
Website : www.nakertrans.jogjaprov.go.id; Email : disnakertransdiy@yahoo.com
YOGYAKARTA
KATA PENGANTAR

Pengaturan keistimewaan DIY pada dasarnya tetap bertujuan untuk mewujudkan


ketenteraman dan kesejahteraan masyarakat. Sejalan dengan hal itu maka pemanfaatan
dana keistimewaan juga sepatutnya dilaksanakan untuk sebesar-besarnya kepentingan
masyarakat untuk memperoleh kesejahteraan. Salah satu hal untuk mencapai hal tersebut
adalah melalui mata pencaharian. Warga masyarakat DIY memiliki tata nilai untuk
bersungguh-sungguh berusaha keras secara terus menerus, tidak berpangku tangan. Hal ini
diwujudkan dengan bekerja.
Bekerja tidak harus dilakukan pada sektor formal, bahkan keterbatasan pekerjaan di
sektor formal mendorong berbagai upaya perluasan kesempatan kerja bagi masyarakat.
Oleh karena itu dalam rangka pelaksanaan anggaran dana kesitimewaan DIY dilaksanakan
kegiatan Padat Karya Pengembangan Potensi Desa. Kegiatan ini akan memberikan
pekerjaan dan penghasilan bagi masyarakat meskipun bersifat sementara, sekaligus
membuka peluang untuk tumbuhnya akses maupun perekonomian warga dalam dalam
rangka mewujudkan kesejahteraan.
Pelaksanaan kegiatan memerlukan keterlibatan berbagai pihak baik secara langsung
maupun tidak langsung, baik secara teknis maupun administratif. Oleh karena itu agar
pelaksanaan kegiatan di seluruh lokasi dapat mencapai tujuannya secara efektif dan efisien
perlu adanya rumusan yang jelas tentang tujuan, sasaran, prinsip, dan pengaturan dalam
pelaksanaan maupun pengendalian, evaluasi, dan pelaporan. Petunjuk Teknis ini oleh
karena itu disusun untuk menyediakan pokok-pokok yang perlu dijadikan pedoman.
Melalui Petunjuk Teknis ini para pelaksana di setiap tingkatan dapat melaksanakan
tugasnya secara terarah dan dapat dipertanggungjawabkan.

Yogyakarta, September 2020


Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Daerah Istimewa Yogyakarta

ARIA NUGRAHADI, ST, M.Eng


NIP. 19740919 199903 1 004

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………… i


DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………. 1


A. LATAR BELAKANG …………………………………………………………. 1
B. DASAR HUKUM ……………………………………………………………... 2
C. MAKSUD DAN TUJUAN ……………………………………………………. 3
D. RUANG LINGKUP …………………………………………………………… 3
E. SASARAN ……………………………………………………………………. 4

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN ……………………………………………………. 5


A. PRINSIP KEGIATAN ……………………………………………………….. 5
B. SIFAT, MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN ………………………….….. 5
C. KRITERIA PENERIMA KEGIATAN ……………………………………….. 6
D. PERSIAPAN KEGIATAN …………………………………………………… 6
E. PELAKSANAAN KEGIATAN ………………………………………………. 8
F. PENGANGGARAN ………………………………………………………….. 10

BAB III PENGENDALIAN ………………………………………………………………….. 11


A. PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KEGIATAN ………………………… 11
B. MONITORING DAN EVALUASI …………………………………………… 11
C. PELAPORAN ………………………………………………………………… 11

BAB IV KEBERLANJUTAN ………………………………………………………………….. 13

BAB V PENUTUP ………………………………………………………………………….. 14

LAMPIRAN

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) telah ditetapkan pada 31 Agustus 2012. Undang-Undang ini
menegaskan DIY sebagai daerah yang mempunyai keistimewaan dalam
penyelenggaraan urusan pemerintahan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
Pegaturan keistimewaan DIY bertujuan untuk mewujudkan tata pemerintahan yang
baik dan demokratis, ketenteraman dan kesejahteraan masyarakat, menjamin ke-
bhinneka-tunggal-ika-an, dan melembagakan peran dan tanggung jawab Kasultanan dan
Kadipaten dalam menjaga dan mengembangkan budaya Yogyakarta yang merupakan
warisan budaya bangsa. Kewenangan istimewa tersebut meliputi tata cara pengisian
jabatan, kedudukan, tugas, dan wewenang Gubernur dan Wakil Gubernur, kelembagaan
Pemerintah Daerah DIY, kebudayaan, pertanahan, dan tata ruang.
Undang-Undang Keistimewaan juga mengatur tentang pendanaan keistimewaan
dalam rangka mendukung efektivitas penyelenggaraan keistimewaan DIY. Dana
keistimewaan tersebut merupakan dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) yang merupakan bagian dari dana transfer ke daerah. Dana
Keistimewaan yang jumlahnya meningkat dari tahun ke tahun tersebut tentu
pemanfataannya harus dilakukan dengan sebaik-baiknya salah satunya dalam rangka
mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat tersebut, dana keistimewaan
diharapkan mampu ikut mendorong terciptanya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
yaitu pertumbuhan yang diperoleh dari tumbuhnya seluruh kegiatan perekonomian yang
bersifat masif dan juga berdampak luas pada penyerapan tenaga kerja. Salah satu yang
dapat dilakukan adalah melalui upaya pembangunan desa untuk mewujudkan desa yang
kuat, maju, mandiri, dan demokratis.
Hal tersebut sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Sri Sultan
Hamengkubuwono X dalam acara bertajuk Sapa Aruh pada peringatan sewindu (delapan
tahun) Undang-Undang Keistimewaan DIY, yaitu kutipan sasanti “Desa mawa cara,
Negara mawa tata” sebagai wujud UU Otonomi Desa Nomor 6 tahun 2014 yang

Petunjuk Teknis Padat Karya 1


Pengembangan Potensi Desa Tahun 2021
memberikan kewenangan luas desa dalam mengatur cara dan mengurus rumah
tangganya sendiri tanpa keluar dari bingkai ketatanegaraan NKRI. 1 Keistimewaan DIY
diharapkan mampu menjawab tantangan tersebut dengan tercukupinya kebutuhan
sandang, papan, pangan, serta pendidikan sebagai wujud kesejahteraan warga. Desa
diharapkan menjadi arah tatanan Indonesia Baru.
Pembangunan desa pada era saat ini dilakukan dengan pendekatan partisipatif
yaitu dengan melibatkan masyarakat desa itu sendiri. Setiap desa pada dasarnya
memiliki potensi tersendiri yang harus diangkat sebagai sumber daya bagi desa untuk
berkembang lebih maju. Desa juga mempunyai sumber daya manusia yang siap untuk
bekerja dan bergotong royong tetapi sekaligus juga membutuhkan perhatian akan
kehidupan dan kesejahteraannya.
Kondisi ketenagakerjaan di DIY yang dirilis BPS menunjukkan fenomena adanya
pekerja tidak penuh (bekerja kurang dari 35 jam seminggu) yang lebih banyak di
pedesaan dibanding di perkotaan yaitu 40,57% dibanding 26,56% (Rilis BPS tentang
data ketenakerjaan DIY, 2019). Hal ini bisa terjadi karena penduduk pedesaan banyak
bekerja di sektor pertanian dengan rata-rata waktu kerja 4 jam sehari. Mereka pada
dasarnya masih dapat melakukan aktivitas produktif dan dapat menjadi modal penting
untuk membangun potensi desa.
Berbagai hal tersebut yaitu dana keistimewaan untuk mewujudkan pertumbuhan
ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, potensi desa dan upaya membangun desa
mendorong untuk dilaksanakannya Padat Karya Pengembangan Potensi Desa melalui
pemanfaatan dana keistimewaan. Selanjutnya dalam rangka efektivitas pelaksanaan
kegiatan, perlu dperhatikan prinsip-prinsip, sasaran, maupun tata laksana kegiatan agar
tujuan yang digariskan melalui kegiatan ini dapat tercapai dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Sehubungan dengan hal tersebut maka disusun Petunjuk Teknis sebagai acuan
pelaksanaan kegiatan sehingga Padat Karya Pengembangan Potensi Desa dapat
terlaksana secara baik, tertib pelaksanaan dan tertib administrasi.

B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa
Yogyakarta
3. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 Tentang Perluasan Kesempatan Kerja

1
http://kratonjogja.id

Petunjuk Teknis Padat Karya 2


Pengembangan Potensi Desa Tahun 2021
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.07/2018 tentang Tata Cara
Pengalokasian dan Penyaluran Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta
5. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang
Kelembagaan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta
6. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 33 Tahun 2016 tentang
Pengelolaan Dana Keistimewaan
7. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 92 Tahun 2018
Pembentukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Pada Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi

C. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dan tujuan penyusunan Petunjuk Teknis Padat Karya Pengembangan
Potensi Desa ini adalah sebagai berikut.
1. Maksud
Sebagai pedoman atau acuan dalam pelaksanaan Padat Karya Pengembangan
Potensi Desa.

2. Tujuan
a. Terbentuknya kesamaan persepsi dalam pelaksanaan Padat Karya
Pengembangan Potensi Desa.
b. Terlaksananya Padat Karya Pengembangan Potensi Desa secara tertib dan
efektif

D. RUANG LINGKUP
Buku petunjuk teknis Padat Karya Pengembangan Potensi Desa ini terdiri dari
enam (6) bab sebagai berikut.
Bab I Pendahuluan
Memaparkan tentang latar belakang, dasar hukum, maksud dan tujuan, ruang
lingkup serta sasaran disusunnya Petunjuk Teknis.
Bab II Pelaksanaan Kegiatan
Berisi prinsip, sifat, maksud dan tujuan kegiatan, kriteria penerima kegiatan,
persiapan dan pelaksanaan kegiatan serta penganggaran
Bab III Pengendalian
Memuat tentang pendampingan, monitoring dan evaluasi, dan pelaporan

Petunjuk Teknis Padat Karya 3


Pengembangan Potensi Desa Tahun 2021
Bab IV Keberlanjutan
Menerangkan tentang keberlanjutan pemanfaatan hasil pekerjaan
Bab V Penutup
Disertai dengan lampiran - lampiran

E. SASARAN
Petunjuk Teknis Padat Karya Pengembangan Potensi Desa ini diperuntukan bagi
para pihak yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan baik dalam hal perencanaan dan
penganggaran, pelaksanaan, maupun evaluasi dan pemeriksaan.

Petunjuk Teknis Padat Karya 4


Pengembangan Potensi Desa Tahun 2021
BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. PRINSIP KEGIATAN
Padat Karya Pengembangan Potensi Desa merupakan kegiatan pemberdayaan
masyarakat desa pada aktivitas yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi warga
dengan mengutamakan pemanfaatan sumber daya, tenaga kerja, dan teknologi lokal
untuk memberikan tambahan pendapatan dan meningkatkan daya beli. Kegiatan ini juga
diharapkan dapat menjadi sarana untuk mengaktualisasikan nilai-nilai luhur (adiluhung)
yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Yogyakarta untuk bersatu padu (golong gilig)
mengerahkan segenap sumber daya agar dapat terkonsentrasi (sawiji) untuk meraih
hasil yang diinginkan.
Kegiatan ini oleh karenanya dilaksanakan dengan beberapa prinsip sebagai
berikut.
1. Perencanaan disusun dari aspek ketersediaan tenaga kerja dan aspek potensi sosial
ekonomi dari pekerjaan yang akan dilakukan
2. Pelaksanaan kegiatan menggunakan tenaga kerja penganggur, setengah
penganggur, dan masyarakat miskin di sekitar lokasi kegiatan
3. Tidak ada tuntutan ganti rugi dari masyarakat atas tanah, pohon, tanaman, dan
kepemilikan lainnya yang terkena atau terdampak kegiatan padat karya
4. Pelaksanaan pekerjaan padat karya TIDAK BOLEH diborongkan kepada pihak ketiga
5. Kegiatan dilaksanakan dari, oleh, dan untuk masyarakat
6. Menggunakan peralatan teknologi sederhana dan tidak menggunakan alat berat.

B. SIFAT, MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN


1. Padat Karya Pengembangan Potensi Desa merupakan kegiatan yang bersifat padat
karya yaitu dilaksanakan dalam rangka penyerapan tenaga kerja sementara;
Dilakukan dalam jangka waktu tertentu khususnya pada waktu atau musim sepi kerja
berupa pekerjaan / kegiatan yang dapat memberikan penghasilan langsung kepada
penganggur, setengah penganggur, dan masyarakat miskin serta memberikan
manfaat bagi peningkatan ekonomi masyarakat.
2. Maksud penyelenggaraan kegiatan Padat Karya Pengembangan Potensi Desa
adalah mengerahkan sumber daya manusia (tenaga kerja) untuk melakukan
aktivitas fisik pada lokasi atau obyek yang menjadi potensi setempat sehingga

Petunjuk Teknis Padat Karya 5


Pengembangan Potensi Desa Tahun 2021
potensi tersebut dapat diangkat sebagai pendorong akses dan peningkatan ekonomi
warga.
3. Tujuan penyelenggaraan kegiatan Padat Karya Pengembangan Potensi Desa
adalah :
a. Memberikan penghasilan sementara bagi warga penganggur, setengah
penganggur, maupun warga miskin sebagai tenaga kerja padat karya
b. Menggali potensi desa yang dapat menumbuhkan atau menggerakkan aktivitas
sosial ekonomi setempat dan mempersiapkannya untuk pengembangan lebih
lanjut

C. KRITERIA PENERIMA KEGIATAN


Sesuai dengan prinsip, sifat, maksud dan tujuan kegiatan maka kriteria penerima
kegiatan ditetapkan sebagai berikut.
1. Wilayah (atau lintas) dusun atau RT/RW pada sebuah wilayah / desa di
kabupaten/kota di DIY yang memiliki penduduk penganggur, setengah penganggur,
dan warga miskin dan merupakan bagian dari kalurahan / kelurahan yang menjadi
rintisan desa budaya dan wisata (daftar terlampir)
2. Terdapat potensi yang dapat dikembangkan untuk mendorong peningkatan
produktivitas maupun aksesibilitas atas sumber daya sosial ekonomi demi
mewujudkan peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat
3. Mengajukan proposal, memuat sekurang-kurangnya latar belakang diusulkannya
kegiatan, titik lokasi, potensi dan jenis kegiatan yang diusulkan, maksud dan tujuan,
data (volume) fisik, ketersediaan calon tenaga kerja, maupun kesiapan swadaya.

D. PERSIAPAN KEGIATAN
1. Koordinasi

Dilakukan antara Disnakertrans DIY dengan dinas yang membidangi


ketenagakerjaan pada kabupaten/kota di DIY maupun dengan kapanewon /
kemantren atau kalurahan / kelurahan calon lokasi kegiatan maupun instansi terkait
lainnya agar pelaksanaan kegiatan Padat Karya Pengembangan Potensi Desa
berjalan tepat waktu, tepat sasaran, lancar, efektif dan efisien. Koordinasi
dilaksanakan dalam bentuk rapat ataupun bentuk lainnya.

Petunjuk Teknis Padat Karya 6


Pengembangan Potensi Desa Tahun 2021
2. Identifikasi
Identifikasi dilakukan untuk menghimpun data dan informasi mengenai potensi
sumber daya dari calon lokasi kegiatan Padat Karya Pengembangan Potensi Desa
berdasarkan proposal / usulan masyarakat. Dalam pelaksanaan identifikasi ini :
a. Personil pelaksana identifikasi adalah petugas dari Disnakertrans DIY dan
dapat didampingi oleh petugas dari dinas yang membidangi ketenagakerjaan di
kabupaten / kota maupun dari lokasi setempat (kalurahan/kelurahan,
pedukuhan, RT/RW)
b. Personil pelaksana identifikasi mempersiapkan instrumen identifikasi berupa
kuesioner yang dapat memberikan informasi mengenai kondisi dan situasi
calon lokasi kegiatan Padat Karya Pengembangan Potensi Desa.
c. Personil pelaksana identifikasi melakukan identifikasi lokasi dengan uraian
kegiatan sebagai berikut:
- Menghimpun data yang dibutuhkan;
- Observasi lapangan;
- Konfirmasi kepada kepada perangkat wilayah maupun tokoh dan elemen
masyarakat;
- Melakukan pencatatan pada instrumen identifikasi;
- Melaporkan hasil identifikasi kepada pelaksana kegiatan.

3. Sosialisasi / Penyuluhan
Sesuai prinsip Padat Karya Pengembangan Potensi Desa sebagai kegiatan
yang dilaksanakan dari, oleh, dan untuk masyarakat maka sebagai bagian dari
persiapan dilakukan sosialisasi / penyuluhan bagi warga masyarakat khususnya
calon pekerja padat karya. Tahap ini dilaksanakan untuk :
a. Menyampaikan informasi tentang kebijakan pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat pada tingkat provinsi maupun kabupaten
b. Memberi pemahaman umum tentang akan dilaksanakannya kegiatan Padat
Karya Pengembangan Potensi Desa di lokasi setempat yang meliputi tujuan,
prinsip, sasaran maupun mekanisme pelaksanaan kegiatan
c. Menyampaikan dan menyepakati rencana aktivitas pekerjaan sesuai yang
diusulkan dalam proposal maupun hasil identifikasi
d. Menjelaskan teknis pelaksanaan kegiatan meliputi jadwal, upah pekerja
maupun ketentuan dan tata tertib lainnya.

Petunjuk Teknis Padat Karya 7


Pengembangan Potensi Desa Tahun 2021
Dalam sosialisasi / penyuluhan bertindak sebagai narasumber adalah sebagai
berikut.
a. Pejabat di tingkat provinsi atau kabupaten (eksekutif / legislatif) dengan materi
seputar kebijakan pembangunan baik secara umum maupun dalam kerangka
keistimewaan DIY
b. Pejabat dari Disnakertrans DIY yang menjelaskan tentang kegiatan Padat
Karya Pengembangan Potensi Desa berikut teknis pelaksanaannya
c. Pejabat dari dinas yang membidangi ketenagakerjaan kabupaten/kota setempat
yang menyampaikan materi tentang kebijakan pemberdayaan masyarakat dan
perluasan kesempatan kerja di kabupaten/kota
d. Panewu (mantri pamong praja) atau lurah setempat, untuk menyampaikan dan
membahas tentang potensi desa khususnya yang diusulkan sebagai sasaran /
obyek pelaksanaan kegiatan

Sebagai penyelenggara sosialisasi / penyuluhan adalah pelaksana kegiatan


pada Disnakertrans DIY bekerjasama dengan kalurahan / kelurahan, dengan peran
masing-masing sebagai berikut.
a. Disnakertrans DIY :
- Menetapkan jadwal sosialisasi / penyuluhan
- Mengkoordinasikan dengan kalurahan / kelurahan
- Mengundang narasumber
- Menyediakan konsumsi
- Membayarkan honorarium narasumber dan uang saku peserta sesuai
alokasi dan ketentuan yang berlaku
- Menyiapkan dokumen administratif
b. Kalurahan / Kelurahan :
- Menyiapkan tempat
- Mengundang warga, sesuai jadwal dan ketentuan dari pelaksana kegiatan
Disnakertrans DIY

Petunjuk Teknis Padat Karya 8


Pengembangan Potensi Desa Tahun 2021
E. PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan Padat Karya Pengembangan Potensi Desa dilaksanakan dengan
tahapan sebagai berikut.
1. Penetapan personil
Disnakertrans DIY melakukan penetapan personil yaitu :
a. Pelaksana kegiatan dari Disnakertrans DIY
Pelaksana bertugas menyelenggarakan kegiatan mulai dari koordinasi,
penetapan jadwal kegiatan, penyiapan dokumen administratif, pemantauan
pelaksanaan pekerjaan, sampai dengan penyusunan laporan.
b. Petugas pendamping yaitu 1 (satu) orang dari setiap kalurahan / kelurahan,
berdasarkan usulan dari kalurahan / kelurahan.
Petugas pendamping bertindak sebagai penghubung antara pelaksana kegiatan
Disnakertrans DIY dengan kalurahan / kelurahan masing-masing, melakukan
pendataan calon pekerja, menyusun rencana kerja (format terlampir),
memberikan arahan pelaksanaan pekerjaan kepada tenaga kerja
(mandor/kepala kelompok dan pekerja), membantu Pelaksana Disnakertrans
DIY dalam penyerahan pembayaran upah kepada tenaga kerja, serta membuat
laporan pelaksanaan pekerjaan (format terlampir)

Personil ditetapkan dengan keputusan Kepala Disnakertrans DIY, dan kepada


petugas pendamping dapat diberikan honorarium sesuai ketentuan yang berlaku.

2. Penetapan Tenaga Kerja


Petugas pendamping pada setiap kalurahan / kelurahan menyampaikan usulan
calon tenaga kerja (format terlampir) kepada pelaksana di Disnakertrans DIY untuk
selanjutnya ditetapkan sebagai tenaga kerja padat karya melalui keputusan Kepala
Disnakertrans DIY. Penyampaian data calon tenaga kerja dilampiri dengan fotokopi
kartu identitas (KTP) dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Warga kalurahan / kelurahan setempat, khususnya sekitar dusun atau RT/RW
pada lokasi kegiatan
b. Bukan Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun anggota TNI / Polri aktif
c. Layak menjadi pekerja padat karya sesuai jenis pekerjaan, merupakan warga
masyarakat penganggur, setengah penganggur, atau warga miskin
d. Berusia 18 tahun atau lebih

Petunjuk Teknis Padat Karya 9


Pengembangan Potensi Desa Tahun 2021
e. Jumlah yang ditetapkan untuk setiap lokasi adalah sebanyak 60 (enam puluh)
orang yang terdiri dari 2 kelompok masing-masing 30 (tiga puluh) orang yaitu 1
(satu) kepala kelompok / mandor dan 29 (dua puluh sembilan) orang pekerja
(atau total ada 2 orang kepala kelompok / mandor dan 58 orang pekerja)

3. Pelaksanaan Pekerjaan
Pekerjaan Padat Karya Pengembangan Potensi Desa dilaksanakan selama 9
(sembilan) hari oleh 60 (enam puluh) orang tenaga kerja dengan didampingi oleh
Petugas Pendamping Kalurahan / Kelurahan, sesuai dengan rencana pekerjaan
yang telah disusun.
Dalam pelaksanaan pekerjaan dilakukan :
a. Pencatatan Tenaga Kerja
i. Setiap hari sebelum pekerjaan dimulai kepala kelompok / mandor wajib
memeriksa kehadiran tenaga kerja pada kelompoknya;
ii. Tenaga kerja (kepala kelompok / mandor maupun pekerja)
menandatangani daftar hadir (format terlampir)
iii. Kepala kelompok / mandor menyampaikan data kehadiran tenaga kerja
kepada petugas pendamping.

b. Pendokumentasian
i. Setiap hari petugas pendamping dibantu oleh para kepala kelompok /
mandor mendokumentasikan pelaksanaan pekerjaan dalam bentuk foto
dan video
ii. Sasaran dokumentasi foto dan video adalah kegiatan pokok atau obyek
pekerjaan (kondisi 0% s/d 100% atau kondisi harian) dan aktivitas tenaga
kerja
iii. Dokumentasi foto / video dikirimkan setiap akhir hari pekerjaan kepada
pelaksana kegiatan di Disnakertrans DIY melalui saluran atau mekanisme
yang memungkinkan

c. Pembayaran Upah Tenaga Kerja (UTK) :


i. Pembayaran UTK kepada tenaga kerja dilaksanakan secara sekaligus di
akhir pelaksanaan pekerjaan atau berbasis mingguan, dilaksanakan oleh
pelaksana pada DIsnakertrans DIY dengan dibantu Petugas Pendamping
Kalurahan / Kelurahan

Petunjuk Teknis Padat Karya 10


Pengembangan Potensi Desa Tahun 2021
ii. Pelaksana pada Disnakertrans DIY menyerahkan UTK kepada Petugas
Pendamping Kalurahan / Kelurahan, dengan diketahui oleh Lurah
iii. Petugas pendamping kalurahan / kelurahan membayarkan UTK kepada
tenaga kerja dan didokumentasikan dalam bentuk foto secukupnya
iv. Tenaga kerja menandatangani tanda terima UTK (format terlampir)

F. PENGANGGARAN
Kegiatan Padat Karya Pengembangan Potensi Desa dilaksanakan melalui
anggaran Dana Keistimewaan DIY pada sub kegiatan Pembagunan Ketahanan Sosial
Budaya Kegiatan Adat, Seni, Tradisi, dan Lembaga Budaya pada Program
Penyelenggaraan Keistimewaan Yogyakarta Urusan Kebudayaan.

Petunjuk Teknis Padat Karya 11


Pengembangan Potensi Desa Tahun 2021
BAB III
PENGENDALIAN

Pengendalian dilakukan untuk memastikan keberlangsungan dan efektivitas


pelaksanaan kegiatan. Pengendalian dilakukan secara bertahap dan berjenjang disesuaikan
dengan kebutuhan dari setiap tahapan pelaksanaan kegiatan. Secara garis besar,
pengendalian dikelompokkan sebagai berikut.

A. PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KEGIATAN


Pendampingan pelaksanaan kegiatan Padat Karya Pengembangan Potensi Desa
dilakukan sebagai berikut .
1. Petugas Pendamping Kalurahan / Kelurahan melakukan pendampingan dan
pengendalian langsung di lapangan setiap hari untuk memastikan pekerjaan berjalan
sesuai dengan rencana kerja
2. Pelaksana pada Disnakertrans DIY mengadakan kunjungan peninjauan langsung ke
lokasi kegiatan
3. Pelaksana pada Disnakertrans DIY melakukan pencermatan terhadap laporan dan
dokumentasi harian dari Petugas Pendamping Kalurahan / Kelurahan maupun
terhadap informasi lain yang dapat dipertanggungjawabkan.

B. MONITORING DAN EVALUASI


Monitoring perlu dilakukan dalam rangka mengetahui hasil pelaksanaan kegiatan
Padat Karya Pengembangan Potensi Desa termasuk kendala dan solusinya Hasil
monitoring kemudian digunakan sebagai bahan untuk dilakukannya evaluasi atas
pelaksanaan kegiatan.
Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh pelaksana pada Disnakertrans DIY maupun
instansi terkait lainnya.

C. PELAPORAN
Sebagai bentuk tertulis atas pengendalian dan pertanggungjawaban kegiatan dibuat
laporan setelah pekerjaan kegiatan Padat Karya Pengembangan Potensi Desa selesai
dilaksanakan. Laporan dibuat secara berjenjang sebagai berikut.
1. Laporan Kalurahan / Kelurahan
Laporan Kalurahan / Kelurahan disusun dan ditandatangani oleh petugas
pendamping kalurahan / kelurahan dengan diketahui (ditandatangani) oleh Lurah.

Petunjuk Teknis Padat Karya 12


Pengembangan Potensi Desa Tahun 2021
Laporan pada intinya memuat data lokasi pekerjaan, obyek pekerjaan, waktu
pelaksanaan, jumlah tenaga kerja dan kehadirannya, hasil pekerjaan, permasalahan
dan solusinya, maupun saran untuk tindak lanjut. Laporan dilampiri dengan foto
dokumentasi pelaksanaan kegiatan dan rencana kerja (format laporan terlampir);
Disampaikan kepada pelaksana di Disnakertrans DIY dalam bentuk tercetak
(hardcopy) maupun file (softcopy) paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah selesainya
pekerjaan.
2. Laporan Paripurna Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksana kegiatan pada Disnakertrans DIY menyusun laporan paripurna
pelaksanaan kegiatan yang memuat gambaran yang jelas tentang :
a. Latar belakang, tujuan, dan hal umum seputar kegiatan
b. Persiapan pelaksanaan
c. Pelaksanaan pekerjaan dan hasilnya
d. Pengendalian yang dilakukan
e. Hal-hal lain (permasalahan dan solusi, saran tindak lanjut)
Laporan paripurna dilampiri dengan foto dokumentasi pelaksanaan dan pengendalian
kegiatan serta laporan dari seluruh Kalurahan / Kelurahan. Laporan ditandatangani
oleh Ketua Pelaksana dan diketahui oleh Kepala Disnakertans DIY, disampaikan
kepada Paniradya Kaistimewan DIY selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah
selesainya pekerjaan di seluruh lokasi.

Petunjuk Teknis Padat Karya 13


Pengembangan Potensi Desa Tahun 2021
BAB IV
KEBERLANJUTAN

Pemerintah daerah DIY, pemerintah kabupaten / kota dan pemerintah kalurahan /


kelurahan serta sektor-sektor terkait memprogramkan secara bersama-sama pembangunan
yang berkelanjutan atas potensi yang digali dan dikerjakan melalui padat karya untuk
dikembangkan lebih lanjut dengan prinsip-prinsip sebagai berikut.

1. Bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan perekonomian masyarakat


2. Bersifat partisipatif yaitu melibatkan partisipasi aktif masyarkat;
3. Berkembangnya kemampuan dan kemandirian masyarakat dalam pengelolaan sumber-
sumber pembiayaan untuk pengembangan potensi;
4. Meningkatnya fungsi kelembagaan masyarakat di kalurahan / kelurahan maupun
kapanewon/kemantren dalam pengelolaan potensi;
5. Tumbuhnya rasa memiliki terhadap hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan.

Petunjuk Teknis Padat Karya 14


Pengembangan Potensi Desa Tahun 2021
BAB V
PENUTUP

Padat Karya Pengembangan Potensi Desa merupakan upaya yang dapat


memberikan manfaat jangka pendek maupun jangka panjang bagi warga masyarakat baik
dalam hal ketenagakerjaan maupun sosial ekonomi. Dalam hal ketenagakerjaan kegiatan ini
merupakan bagian dari perluasan kesempatan kerja bagi mereka yang tidak bisa masuk
dalam sektor kerja formal yaitu penganggur, setengah penganggur, maupun masyarakat
miskin, meskipun dilakukan secara sementara dan bukan permanen. Namun demikian hasil
dari pekerjaan yang dilakukan tentunya diharapkan tidak bersifat sementara tetapi bisa
memiliki masa dan manfaat yang besar dan berorientasi ke masa depan secara sosial
ekonomi.
Pelaksanaan kegiatan juga merupakan usaha nyata untuk mengalokasikan Dana
Keistimewaan DIY bagi terwujudnya kesejahteraan masyarakat khususnya untuk melakukan
pembangunan dari desa untuk mewujudkan desa yang kuat, maju, mandiri, dan demokratis.
Keistimewaan DIY diharapkan dapat secara langsung dirasakan oleh warga masyarakat
secara lebih luas dan secara signifikan berperan dalam pembangunan di DIY pada
umumnya.
Selanjutnya sebagai kegiatan yang bersumber dana anggaran pemerintah maka
seluruh tahap tentu harus dilakukan secara baik, tertib dan dapat dipertanggungjawabkan.
Penerbitan petunjuk teknis ini sekaligus sebagai mekanisme pengatur agar kegiatan tetap
berjalan dalam arah yang dikehendaki yang akan mendukung capaian target pembangunan
yang diharapkan oleh Pemda DIY melalui dana keistimewaan.
Evaluasi terhadap petunjuk ini maupun kegiatan pada umumnya tetap perlu untuk
dilakukan diantaranya berdasarkan kondisi dan pengalaman yang ditemui dalam
pelaksanaan. Kekeliruan dan kekurangan akan diperbaiki dan dilengkapi secara
berkelanjutan sehingga penggunaan petunjuk teknis dan kemanfaatan Padat Karya
Pengembangan Potensi Desa itu sendiri dapat semakin maksimal dirasakan.

Petunjuk Teknis Padat Karya 15


Pengembangan Potensi Desa Tahun 2021
1. Daftar Nominatif Lokasi

2. Alur Pelaksanaan Kegiatan

3. Format Dokumen Administratif

Petunjuk Teknis Padat Karya Infrastruktur L.0


Melalui Mekanisme BKK DIY Tahun 2020
DAFTAR RINTISAN DESA BUDAYA DAN DESA WISATA
SEBAGAI NOMINATIF LOKASI PADAT KARYA PENGEMBANGAN POTENSI DESA

Kalurahan / Kapanewon / Kabupaten /


No Keterangan
Kelurahan Kemantren Kota
1 Bangunjiwo Kasihan Bantul Desa Budaya
2 Dlingo Dlingo Bantul Desa Budaya
3 Gilangharjo Pandak Bantul Desa Budaya
4 Panggungharjo Sewon Bantul Desa Budaya
5 Sabdodadi Bantul Bantul Desa Budaya
6 Sitimulyo Piyungan Bantul Desa Budaya
7 Mulyodadi Bambanglipuro Bantul Desa Budaya
8 Seloharjo Pundong Bantul Desa Budaya
9 Selopamioro Imogiri Bantul Desa Budaya
10 Srigading Sanden Bantul Desa Budaya
11 Trimurti Srandakan Bantul Desa Budaya
12 Triwidadi Pajangan Bantul Desa Budaya
13 Bangunjiwo Kasihan Bantul Desa Wisata
14 Canden Jetis Bantul Desa Wisata
15 Gadingsari Sanden Bantul Desa Wisata
16 Gilangharjo Pandak Bantul Desa Wisata
17 Guwosari Pajangan Bantul Desa Wisata
18 imogiri Imogiri Bantul Desa Wisata
19 Jagalan Banguntapan Bantul Desa Wisata
20 Karang Tengah Imogiri Bantul Desa Wisata
21 Kebon Agung Imogiri Bantul Desa Wisata
22 Mangunan Dlingo Bantul Desa Wisata
23 Mulyodadi Bambanglipuro Bantul Desa Wisata
24 Muntuk Dlingo Bantul Desa Wisata
25 Palbapang Bantul Bantul Desa Wisata
26 Panjangrejo Pundong Bantul Desa Wisata
27 Parangtritis Kretek Bantul Desa Wisata
28 Sabdodadi Bantul Bantul Desa Wisata
29 Seloharjo Pundong Bantul Desa Wisata
30 Sendangsari Pajangan Bantul Desa Wisata
31 Srihardono Pundong Bantul Desa Wisata
32 Sriharjo Imogiri Bantul Desa Wisata
33 Terong Dlingo Bantul Desa Wisata
34 Timbulharjo Sewon Bantul Desa Wisata

35 ……

Petunjuk Teknis Padat Karya Infrastruktur L.1


Melalui Mekanisme BKK DIY Tahun 2020
Kalurahan / Kapanewon / Kabupaten /
No Keterangan
Kelurahan Kemantren Kota
35 Tirtohargo Kretek Bantul Desa Wisata
36 Tirtomulyo Kretek Bantul Desa Wisata
37 Trimulyo Jetis Bantul Desa Wisata
38 Trimurti Srandakan Bantul Desa Wisata
39 Wukirsari Imogiri Bantul Desa Wisata
40 Beji Patuk Gunungkidul Desa Budaya
41 Bejiharjo Karangmojo Gunungkidul Desa Budaya
42 Giring Paliyan Gunungkidul Desa Budaya
43 Jerukwudel Girisubo Gunungkidul Desa Budaya
44 Putat Patuk Gunungkidul Desa Budaya
45 Semanu Semanu Gunungkidul Desa Budaya
46 Semin Semin Gunungkidul Desa Budaya
47 Wiladeg Karangmojo Gunungkidul Desa Budaya
48 Giripurwo Purwosari Gunungkidul Desa Budaya
49 Girisekar Panggang Gunungkidul Desa Budaya
50 Katongan Nglipar Gunungkidul Desa Budaya
51 Kemadang Tanjungsari Gunungkidul Desa Budaya
52 Kepek Wonosari Gunungkidul Desa Budaya
53 Ngalang Gedangsari Gunungkidul Desa Budaya
54 Tambakromo Ponjong Gunungkidul Desa Budaya
55 Beji Patuk Gunungkidul Desa Wisata
56 Bejiharjo Karangmojo Gunungkidul Desa Wisata
57 Bleberan Playen Gunungkidul Desa Wisata
58 Bunder Patuk Gunungkidul Desa Wisata
59 Candirejo Semanu Gunungkidul Desa Wisata
60 Girisuko Panggang Gunungkidul Desa Wisata
61 Karang Tengah Wonosari Gunungkidul Desa Wisata
62 Kedungkeris Nglipar Gunungkidul Desa Wisata
63 Kedungpoh Nglipar Gunungkidul Desa Wisata
64 Kemadang Tanjungsari Gunungkidul Desa Wisata
65 Kepek Saptosari Gunungkidul Desa Wisata
66 Mertelu Gedangsari Gunungkidul Desa Wisata
67 Mulo Wonosari Gunungkidul Desa Wisata
68 Mulusan Paliyan Gunungkidul Desa Wisata
69 Ngalang Gedangsari Gunungkidul Desa Wisata
70 Ngeposari Semanu Gunungkidul Desa Wisata

71 ……

Petunjuk Teknis Padat Karya Infrastruktur L.2


Melalui Mekanisme BKK DIY Tahun 2020
Kalurahan / Kapanewon / Kabupaten /
No Keterangan
Kelurahan Kemantren Kota
71 Ngestirejo Tanjungsari Gunungkidul Desa Wisata
72 Nglanggeran Patuk Gunungkidul Desa Wisata
73 Ngoro-oro Patuk Gunungkidul Desa Wisata
74 Pacarejo Semanu Gunungkidul Desa Wisata
75 Pampang Paliyan Gunungkidul Desa Wisata
76 Pilangrejo Nglipar Gunungkidul Desa Wisata
77 Putat Patuk Gunungkidul Desa Wisata
78 Salam Patuk Gunungkidul Desa Wisata
79 Semin Semin Gunungkidul Desa Wisata
80 Semoyo Patuk Gunungkidul Desa Wisata
81 Sidoharjo Tepus Gunungkidul Desa Wisata
82 Tepus Tepus Gunungkidul Desa Wisata
83 Umbulrejo Ponjong Gunungkidul Desa Wisata
84 Kricak Tegalrejo Kota Yogyakarta Desa Budaya
85 Terban Gondokusuman Kota Yogyakarta Desa Budaya
86 Bener dan Kricak Jetis Kota Yogyakarta Desa Wisata
87 Brontokusuman Mergangsan Kota Yogyakarta Desa Wisata
88 Cokrodiningratan Jetis Kota Yogyakarta Desa Wisata
89 Gedongkiwo Mantrijeron Kota Yogyakarta Desa Wisata
90 Kadipaten Kraton Kota Yogyakarta Desa Wisata
91 Keparakan Mergangsan Kota Yogyakarta Desa Wisata
92 Ngupasan Gondomanan Kota Yogyakarta Desa Wisata
93 Pandeyan Umbulharjo Kota Yogyakarta Desa Wisata
94 Patehan Kraton Kota Yogyakarta Desa Wisata
95 Pawirodirjan Gondomanan Kota Yogyakarta Desa Wisata
96 Prenggan Kotagede Kota Yogyakarta Desa Wisata
97 Purbayan Kotagede Kota Yogyakarta Desa Wisata
98 Purwokinanti Pakualaman Kota Yogyakarta Desa Wisata
99 Rejowinangun Kotagede Kota Yogyakarta Desa Wisata
10
Sosromenduran Gedong Tengen Kota Yogyakarta Desa Wisata
0
10
Tahunan Umbulharjo Kota Yogyakarta Desa Wisata
1
10
Warungboto Umbulharjo Kota Yogyakarta Desa Wisata
2
10
Banjararum kalibawang Kulon Progo Desa Wisata
3
10
Banjarasari samigaluh Kulon Progo Desa Wisata
4
10
Banjaroya kalibawang Kulon Progo Desa Wisata
5
106 ……

Petunjuk Teknis Padat Karya Infrastruktur L.3


Melalui Mekanisme BKK DIY Tahun 2020
Kalurahan / Kapanewon / Kabupaten /
No Keterangan
Kelurahan Kemantren Kota
10
Glagah Temon Kulon Progo Desa Wisata
6
10
Gulurejo Lendah Kulon Progo Desa Wisata
7
10
Hargotirto Kokap Kulon Progo Desa Wisata
8
10
Hargowilis Kokap Kulon Progo Desa Wisata
9
11
Jatimulyo Girimulyo Kulon Progo Desa Wisata
0
11
Karangsewu Galur Kulon Progo Desa Wisata
1
11
Krembangan Panjatan Kulon Progo Desa Wisata
2
11
Pagerharjo samigaluh Kulon Progo Desa Wisata
3
11
Pendoworejo Girimulyo Kulon Progo Desa Wisata
4
11
Purwoharjo samigaluh Kulon Progo Desa Wisata
5
11
Purwosari Girimulyo Kulon Progo Desa Wisata
6
11
Sidoharjo samigaluh Kulon Progo Desa Wisata
7
11
Sidorejo Lendah Kulon Progo Desa Wisata
8
11
Banjarharjo Kalibawang Kulon Progo Desa Budaya
9
12
Bugel Panjatan Kulon Progo Desa Budaya
0
12
Glagah Temon Kulon Progo Desa Budaya
1
12
Hargomulyo Kokap Kulon Progo Desa Budaya
2
12
Jatimulyo Girimulyo Kulon Progo Desa Budaya
3
12
Kalirejo Kokap Kulon Progo Desa Budaya
4
12
Pagerharjo samigaluh Kulon Progo Desa Budaya
5
12
Sendangsari Pengasih Kulon Progo Desa Budaya
6
12
Sukoreno Sentolo Kulon Progo Desa Budaya
7
12
Tanjungharjo Nanggulan Kulon Progo Desa Budaya
8
12
Tuksono Sentolo Kulon Progo Desa Budaya
9
13
Brosot Galur Kulon Progo Desa Budaya
0
13
Sidorejo Lendah Kulon Progo Desa Budaya
1
13 Sogan Wates Kulon Progo Desa Budaya

Petunjuk Teknis Padat Karya Infrastruktur L.4


Melalui Mekanisme BKK DIY Tahun 2020
2
13
Tayuban Panjatan Kulon Progo Desa Budaya
3
13
Girikerto Turi Sleman Desa Budaya
4
13
Pandowoharjo Sleman Sleman Desa Budaya
5
13
Sendangmulyo Minggir Sleman Desa Budaya
6
13
Sinduharjo Ngaglik Sleman Desa Budaya
7
13
Wedomartani Ngemplak Sleman Desa Budaya
8
13
Argomulyo Cangkringan Sleman Desa Budaya
9
14
Bangunkerto Turi Sleman Desa Budaya
0
141 ……

Kalurahan / Kapanewon / Kabupaten /


No Keterangan
Kelurahan Kemantren Kota
14
Margoagung Seyegan Sleman Desa Budaya
1
14
Margodadi Seyegan Sleman Desa Budaya
2
14
Sendangagung Minggir Sleman Desa Budaya
3
14
Banyurejo Tempel Sleman Desa Budaya
4
14
Wonokerto Turi Sleman Desa Budaya
5
14
Bangun Kerto Turi Sleman Desa Wisata
6
14
Banyuraden Gamping Sleman Desa Wisata
7
14
Bokoharjo Prambanan Sleman Desa Wisata
8
14
Donoharjo Ngaglik Sleman Desa Wisata
9
15
Donokerto Turi Sleman Desa Wisata
0
15
Gayamharjo Prambanan Sleman Desa Wisata
1
15
Girikerto Turi Sleman Desa Wisata
2
15
Hargobinangun Pakem Sleman Desa Wisata
3
15
Margodadi Sayegan Sleman Desa Wisata
4
15
Merdikorejo Tempel Sleman Desa Wisata
5
15
Pakembinangun Pakem Sleman Desa Wisata
6
15
Pandowoharjo Sleman Sleman Desa Wisata
7

Petunjuk Teknis Padat Karya Infrastruktur L.5


Melalui Mekanisme BKK DIY Tahun 2020
15
Purwobinangun Pakem Sleman Desa Wisata
8
15
Sendangagung Minggir Sleman Desa Wisata
9
16
Sidokarto Godean Sleman Desa Wisata
0
16
Sindumartani Ngemplak Sleman Desa Wisata
1
16
Sumberagung Moyudan Sleman Desa Wisata
2
16
Sumberharjo Prambanan Sleman Desa Wisata
3
16
Sumberrahayu Moyudan Sleman Desa Wisata
4
16
Tirtoadi Mlati Sleman Desa Wisata
5
16
Trimulyo Sleman Sleman Desa Wisata
6
16
Umbulharjo Cangkringan Sleman Desa Wisata
7
16
Widodomartani Ngemplak Sleman Desa Wisata
8
16
Wonokerto Turi Sleman Desa Wisata
9

Petunjuk Teknis Padat Karya Infrastruktur L.6


Melalui Mekanisme BKK DIY Tahun 2020
Alur Pelaksanaan Kegiatan Padat Karya Pengembangan Potensi Desa

Mulai

Pengajuan
Proposal Pengajuan proposal dari Kalurahan / Kelurahan

T Penilaian kelayakan proposal oleh Pemda DIY melalui


Diterima ? SKPD Teknis, diantaranya dengan identifikasi lokasi

Penetapan Penerbitan Surat Keputusan Penetapan Lokasi oleh


Lokasi Pemda DIY / SKPD Teknis

Sosialisasi / penyuluhan di lokasi


Sosialisasi /
Narasumber : Pemda DIY,SKPD Teknis DIY, Pemda
Penyuluhan
Kab/Kota, lokasi (Kapanewon / Kalurahan)

Daftar Usulan Pengajuan daftar usulan tenaga kerja padat karya


Tenaga Kerja dari Kalurahan / Kelurahan

T
Pemeriksaan daftar usulan tenaga kerja oleh SKPD
Disetujui ?
Teknis

Penetapan Penerbitan Surat Keputusan Penetapan Tenaga Kerja


Tenaga Kerja Padat Karya oleh SKPD Teknis

Pelaksanaan pekerjaan : pembuatan rencana kerja,


Pelaksanaan
pelaksanaan 6 hari, pendokumentasian, penyerahan
Pekerjaan
Upah Tenaga Kerja

Monitoring &
Peninjauan atas hasil pelaksanaan pekerjaan
Evaluasi

Pelaporan Penyusunan laporan secara berjenjang

Selesai

Petunjuk Teknis Padat Karya Infrastruktur L.7


Melalui Mekanisme BKK DIY Tahun 2020
Format Usulan Calon Tenaga Kerja Padat Karya Dari Kalurahan / Kelurahan

KEGIATAN PADAT KARYA PENGEMBANGAN POTENSI DESA


DANA KEISTIMEWAAN DIY TAHUN ANGGARAN : …………

Kalurahan : ……………………
Kapanewon : ……………………
Kabupaten : ……………………

USULAN CALON TENAGA KERJA


Kelompok : …… [ 1 / 2 ]
No Nama NIK L/P Alamat Keterangan
Kepala Kelompok
Pekerja
Pekerja
Pekerja
Pekerja
Pekerja
Pekerja
Pekerja
Pekerja
Pekerja
Pekerja
Pekerja
Pekerja

……………………., ……………………..
Mengetahui
Lurah Petugas Pendamping

……………………………… ………………………………

Catatan :
 Per kelompok : 30 orang (1 kepala kelompok, 29 pekerja), total 2 kelompok
 Dilampiri fotokopi KTP

Petunjuk Teknis Padat Karya Infrastruktur L.8


Melalui Mekanisme BKK DIY Tahun 2020
Format Rencana Kerja

KEGIATAN PADAT KARYA PENGEMBANGAN POTENSI DESA


DANA KEISTIMEWAAN DIY TAHUN ANGGARAN : …………

Lokasi : ……………………
Kalurahan : ……………………
Kapanewon : ……………………
Kabupaten : …………………….

RENCANA KERJA

Hari ke- Tanggal Uraian Rencana Kerja

……………………., ……………………..
Mengetahui
Lurah Petugas Pendamping

……………………………… ………………………………

Petunjuk Teknis Padat Karya Infrastruktur L.9


Melalui Mekanisme BKK DIY Tahun 2020
Format Daftar Hadir Harian Tenaga Kerja Padat Karya

KEGIATAN PADAT KARYA PENGEMBANGAN POTENSI DESA


DANA KEISTIMEWAAN DIY TAHUN ANGGARAN : ……….

Kalurahan : …………………… Hari : ……………………………..


Kapanewon : …………………… Tanggal : …………………………….
Kab/Kota : ……………………

DAFTAR HADIR TENAGA KERJA


Kelompok : …. [ 1 / 2 ]
No Nama Alamat Tanda Tangan

……………………., ……………………..
Mengetahui
Lurah Petugas Pendamping

……………………………… ………………………………

Format Daftar Penerimaan Upah Tenaga Kerja Padat Karya

Petunjuk Teknis Padat Karya Infrastruktur L.10


Melalui Mekanisme BKK DIY Tahun 2020
KEGIATAN PADAT KARYA PENGEMBANGAN POTENSI DESA
DANA KEISTIMEWAAN DIY TAHUN ANGGARAN : ……….

Kalurahan : ……………………
Kapanewon : ……………………
Kab/Kota : ……………………

DAFTAR TANDA TERIMA UPAH TENAGA KERJA

UTK
Jumlah
No Nama K / P *) Diterima
HOK Tanda Tangan
(Rp)

*) K : Kepala Kelompok P : Pekerja

……………………., ……………………..
MengetahuiMenyetujui
Kepala Dinas Bendahara Pengeluaran

……………………………… ………………………………

Format Laporan Pelaksanaan Oleh Kalurahan / Kelurahan

Petunjuk Teknis Padat Karya Infrastruktur L.11


Melalui Mekanisme BKK DIY Tahun 2020
A. Latar Belakang
Latar belakang dilaksanakannya kegiatan (dalam ruang lingkup kalurahan / kelurahan)
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dan Tujuan yang ingin dicapai dengan dilaksanakannya kegiatan
C. Potensi dan Jenis Pekerjaan
Potensi yang menjadi sasaran dan Jenis Pekerjaan yang dilaksanakan
D. Titik Lokasi Pekerjaan
 Dusun, Kalurahan / Kelurahan, Kapanewon / Kemantren, Kabupaten / Kota
 Titik lokasi (koordinat atau keterangan lain yang menunjukkan lokasi riil)
 Peta / denah sederhana lokasi kegiatan
E. Pelaksanaan Pekerjaan
Tanggal dan waktu pelaksanaan pekerjaan
Dimensi fisik pekerjaan (panjang, lebar, tinggi, dan sebagainya sesuai jenis pekerjaan)
Jumlah Tenaga Kerja
Upah Tenaga Kerja
Permasalahan dan Solusi
Lain – Lain
F. Hasil Pekerjaan
Hasil pelaksanaan pekerjaan
G. Rencana Tindak Lanjut
Rencana tindak lanjut pemanfaatan / pengembangan hasil pekerjaan
H. Kesimpulan dan Saran
I. Penutup
Ditandatangani oleh Petugas Pendamping dan diketahui (tanda tangan) Lurah
LAMPIRAN
 Rencana Kerja
 Foto kegiatan / obyek pekerjaan (kondisi 0% s/d 100% atau kondisi harian)
 Foto aktivitas tenaga kerja
 Foto penyerahan upah tenaga kerja

Keterangan :
Format laporan diatas adalah kebutuhan minimal penyusunan laporan, dapat ditambahkan
hal lain yang dipandang perlu

Petunjuk Teknis Padat Karya Infrastruktur L.12


Melalui Mekanisme BKK DIY Tahun 2020

Anda mungkin juga menyukai