Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 3

Pendidikan Bahasa Indonesia di SD

Nama : Aziz Kurniawan

NIM : 857942402

Pokjar : Ganesha SMP N 3 Sleman

UNIVERSITAS TERBUKA

UPBJJ - UT YOGYAKARTA
A. Pembelajaran Bahasa Indonesia Fokus Berbicara

Pembelajaran keterampilan bebicara dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pemfokusan diri
dan tidak dengan pemfokusan. Pembelajaran yang dilakukan dengan pemfokusan semua
aktivitas pembelajaran berangkat, tertuju, dan berpulang pada keterampilan berbicara.
Sedangkan aktivitas keterampilan berbahasa yang lain dan kompetensi kebahasaan yang
ditampilkan sekedar sebagai pendukung berjalannya secara wajar kegiatan pembelajaran.
Mengingat pembelajaran berfokus pada pembelajaran keterampilan berbicara maka aktivitas
pembelajaran didominasi oleh pembelajaran berbicara.

Meskipun pembelajaran difokuskan pada pembelajaran berbicara, aktivitas belajar siswa


hendaknya dilakukan secara alami sehingga tidak terkesan dibuat – buat, aneh, dan lucu.
Pembelajaran yang dibuat – buat akan membuat keterampilan yang dilatihkan terasa aneh dan
bersifat afisial. Olehkarena itu guru harus memperhatikan konsep pembelajaran berbicara
terpadu dan Isi/aktivitas pembelajaran berbicara.

Konsep pembelajaran berbicara terpadu adalah bentuk pembelajaran berbicara yang


dilakukan dengan cara memadukan pembelajaran berbicara tersebut dengan pembelajaran
yang lain. Pembelajaran lain yang dimaksud adalah pembelajaran keterampilan yaitu
keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan pembelajaran kompetensi kebahasaan serta
kesastraan.

Isi / aktivitas pembelajaran bebricara dapat dilakukan dengan 3 teknik yaitu

a. Teknik terpimpin
Teknik terpimpin merupakan suatu teknik pembelajaran berbicara yang dilakukan
dengan cara meminta siswa mengajarkan/memaparkan sesuatu sama seperti dengan
contoh yang telah ada.
b. Teknik pembelajaran semi terpimpin
Teknik ini dilakukan dengan cara meminta siswa memaparkan sesuatu yang secara
material sudah ada. Dengan demikian siswa diberi kebebasan mengembangkan
paparan sesuai tingkat kemampuan mereka.
c. Teknik berbicara bebas
Teknik bebricara bebas dilakukan dengan cara meminta siswa memaparkan sesuatu
secara bebas, tanpa bahan yang telah ditentukan atau tanpa ada bimbingan atau
pancingan tertentu.
B. Tujuan Pembelajaran Berbicara di Sekolah Dasar

Tujuan pembelajaran berbicara di sekolah dasar terdiri dari dua kelompok yaitu tujuan
pembelajaran berbicara di kelas rendah dan tujuan pembelajaran berbicara di kelas tinggi.

Tujuan pembelajaran berbicara di kelas rendah antara lain :

a. Melatih keberanian siswa.


b. Melatih siswa menceritakan pengetahuan dan pengalamannya.
c. Melatih menyampaikan pendapat.
d. Membiasakan siswa untuk bertanya.

Tujuan pembelajaran bebricara di kelas tingga antara lain :

a. Memupuk keberanian siswa.


b. Menceritakan pengetahuan dan wacana siswa.
c. Melatih siswa menyanggah/menolak pendapat orang lain.
d. Melatih siswa berpikir kritis dan logis.
e. Melatih siswa menghargai pendapat orang lain.

C. Metode dan Media Pembelajaran Berbicara


Metode pembelajaran adalah cara menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa.
Metode pembelajaran apabila dikaitkan dengan pengalaman belajar berfungsi sebagai
sarana untuk mewujudkan pengalaman belajar yang telah dirancang. Metode
pembelajaran antara lain seperti metode ualng ucap, lihat ucap, memerikan, menjawab
pertanyaan, bertanya, bertanya menggali, melanjutkan cerita, menceritakan kembali,
bercakap – cakap, mereka cerita gambar, bercerita, memberi petunjuk, melaporkan,
bermain peran, wawancara, diskusi, bertelepon, dan dramatisasi.
Adapun media pembelajaran merupakan sarana pembelajaran yang digunakan siswa
dan guru untuk proses belajar mengajar. Media yang dapat digunakan antara lain
telepon, pengeras suara, bahan bacaan, gambar, radio, tape recorder, program televise
dan lain sebagainya.
Berikut penjabaran dari metode pembelajaran berbicara :
1. Metode Ulang Ucap
Metode ini sangat cocok untuk siswa kelas rendah yaitu kelas 1 karena siswa
tersebut berada pada tahap awal belajar berbicara sehingga memerlukan contoh
pelafalan secara benar sebagai pajanan.

Misalnya :
Guru : papa
Siswa : papa
Guru : ini budi
Siswa : ini budi
Dan seterusnya

2. Metode Lihat Ucap


Metode ini dapat dilakukan dengan cara memperlihatkan sesuatu yang konkret
atau gambar benda sebagai media, kemudian siswa menyebutkan warna benda
tersebut dan menceritakan isi gambar.
3. Metode memerikan
Dalam pelaksanaan metode ini, siswa disuruh memperlihatkan sesuatu yang dapat
berwujud benda atau peristiwa dengan waktu yang telah ditentukan. Kemudian
siswa disuruh untuk memerikan atau mendiskripsikan sesuatu yang diperlihatkan
tersebut secara lisan. Misalnya ketika guru membawa buah apel kemudian siswa
diminta untuk mengamatinya lalu siswa diminta untuk mendiskripsikannya mulai
dari bentuknya, warna kulitnya, warna buahnya, rasanya dan lain sebagainya.
4. Metode menjawab pertanyaan
Metode ini tidak hanya bisa digunakan dalam pembelajaran BI saja, melainkan
pada semua mata pelajaran dapat diawali dengan memberikan pertanyaan. Metode
ini akan melatih siswa yang pemalu untuk berbicara karena terbiasa diberi
kesempatan untuk menjawab pertanyaan oleh guru.
5. Metode bertanya
Metode ini digunakan guru dengan cara memberikan kesempatan bertanya pada
siswa. Diawal pelajaran hendaknya guru memulai dengan bertanya pada siswa
tentang materi pelajaran yang akan dibahas. Kemudian diakhir pembelajaran guru
juga memberikan pertanyaan tentang apa yang sudah dipelajari hari ini. Dengan
demikian sering terjadi tanya jawab atau pertanyaan dari siswa – siswa sehingga
siswa terbiasa berbicara.
6. Metode Bertanya Menggali
Metode bertanya menggali merupakan cara untuk melatih siswa berbicara karena
pertanyaan menggali merangsang siswa untuk banyak berpikir dan membutuhkan
jawaban yang berupa penjelasan.
7. Metode Melanjutkan Cerita
Pelaksanaan metode ini diawali dengan guru yang membuat suatu permainan
bercerita. Guru menunjuk salah satu siswa untuk bercerita kemudian menunjuk
siswa lain untuk melanjutkan ceritanya. Kegiatan ini terus berlanjut sampai semua
siswa dikelas dapat melanjutkan cerita hingga selesai.
8. Metode Menceritakan Kembali
Metode ini diterapkan untuk mengintegrasikan kompetensi membaca,
mendengarkan, dan sastra. Metode ini dapat diterapkan dengan cara menyuruh
siswa untuk membaca suatu cerita dibuku kemudian siswa diminta untuk
menceritakan kembali tentang cerita yang sudah i abaca.
9. Metode bercakap – cakap
Percakapan merupakan pertukaran pikiran atau pendapat tentang suatu masalah
atau topic antara dua orang atau lebih. Dalam penggunannya guru menanyakan
apa yang sedang siswa bicarakan atau mereka terima sebelumnya. Kemudian topic
tadi digunakan sebagai bahan percakapan siswa.
10. Metode Mereka Cerita Gambar.
Metode ini dilakukan dengan memanfaatkan media gambar. Guru menunjukkan
gambar kemudian siswa diminta untuk menceritakan isi dari gambar sesuai
dengan bahasanya masing – masing.
11. Metode Bercerita
Metode ini digunakan dengan cara menyuruh siswa untuk bercerita didepan kelas.
Siswa dipersilahkan untuk bercerita bebas misalnya seperti menceritakan tentang
dirinya atau menceritakan kembali cerita yang pernah i abaca. Metode ini melatih
siswa untuk menjadi pembicara yang baik.
12. Metode Memberi Petunjuk
Pengunaan metode ini guru meminta siswa untuk memberikan petunjuk tentang
suatu acara, tempat, letak, atau cara menggunakan/mengerjakan sesuatu dengan
bahasa yang singkat, jelas dan tepat.
13. Metode Melaporkan
Dalam penggunaan metode ini guru dapat menyuruh siswa untuk melaporkan
sesuatu secara lisan. Agar laporan baik dan lancer, sebaiknya siswa terlebih
dahulu disuruh untuk membuat tulisan rancangan tentang hal apa yang akan
dilaporkan.
14. Metode Bermain Peran
Metode ini hampir sama dengan percakapan. Jika dalam percakapan seseorang
berperan sebagai dirinya sendiri namun dalam bermain peran seseorang dapat
memerankan tokoh yang bukan dirinya.
15. Metode Wawancara
Wawancara merupakan percakapan dalam bentuk tanya jawab. Metode ini dapat
digunakan untuk melatih siswa mencari informasi dengan cara melakukan
wawancara terhadap narasumber atau tokoh. Namun sebelum melakukan
wawancara hendaknya siswa diberikan pelatihan dan diminta untuk menulis
pertanyaan yang akan ditanyakan agar dapat mewawancara dengan baik.
16. Metode Diskusi
Diskusi merupakan percakapan dalam bentuk lanjutan karena isi, cara dan bobot
pembicaraan lebih tinggi daripada percakapan biasa. Metode diskusi ini dapat
digunakan untuk siswa kelas atas seperti kelas 5 dan 6.
17. Metode Bertelepon
Melalui metode ini melatih siswa untuk mendemontrasikan berbicara lewat
telepon. Hal yang perlu diketahui ketika bertelepon pembicaraan harus jelas,
lugas, dan singkat karena waktu sangat diperhitungkan.
18. Metode Dramatisasi
Bermain drama lebih komplek daripada bermain peran karena harus menyiapkan
scenario pelaku dan perlengkapan. Dalam bermain drama ini melatih siswa untuk
mengekspresikan perasaan dan pikiran tokoh dalam bentuk bahasa lisan.
D. Langkah – langkah Pembelajaran Berbicara

Model Pembelajaran Berbicara di SD untuk Kelas Tinggi

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Satuan Pendidikan : SD Negeri 2 Leses
Kelas / Semester :5/I
Waktu : 1 kali pertemuan ( 2 x 35 menit)

Kompetensi Dasar : Menggali isi dan amanat pantun yang disajikan secara lisan dan tulis
dengan tujuan untuk kesenangan.
Hasil Belajar : Siswa mampu menggali isi dan amanat pantun yang disajikan secara
lisan dan tulis dengan tujuan untuk kesenangan.
Indikator :
- Menjelaskan ciri – ciri pantun.
- Mencari isi dan amanat yang terdapat dalam pantun nasihat.

Langkah – langkah Pembelajaran :

1. Guru mengawali pembelajaran dengan pembukaan yaitu memimpin doa dan


melakukan presensi siswa.
2. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
3. Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab pada siswa apa yang mereka ketahui
tentang pantun.
4. Guru mencontohkan membaca pantun.
5. Guru mengintruksikan salah satu siswa untuk membacakan pantun.
6. Guru memberikan tugas pada siswa untuk menganalisis ciri – ciri pantun dan
menganalisis isi serta amanat pada pantun nasehat yang sudah disajikan secara diskusi
kelompok.
7. Setelah semua selesai berdiskusi kelompok, kemudian masing – masing kelompok
dipersilahkan maju kedepan untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
8. Setelah semua kelompok maju guru memberikan tanggapan dari hasil diskusi siswa.
9. Guru menyimpulkan pelajaran serta memberi tugas atau PR untuk membuat pantun
nasehat sebanyak 3 bait.
10. Guru menutup pelajaran dan diakhiri dengan berdoa bersama.

Anda mungkin juga menyukai