Anda di halaman 1dari 50

METODE

PEMBELAJARA
N
NUR RIZKIYAH
Apa itu Metode pembelajaran ?

Metode Pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk

melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri

dari pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam

melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan dengan baik

dalam arti tujuan pengajaran tercapai.


Apa saja Macam Macam Metode Pembelajaran ?

Metode
Ceramah

Metode
Metode
Tanya
Ekspositori
Jawab

Metode Drill Metode


Dan Latihan Demonstrasi
1.Metode Ceramah

Ceramah adalah suatu


cara penyampaian
informasi secara lisan
kepada sejumlah
pendengar didalam Komunikasi yang
ruangan dimana terjalin umumnya
pendengar melakukan hanya satu arah, dari
pencatatan seperlunya pembicara kepada
pendengar. Pada metode ini yang
banyak bicara adalah
pembicara (guru).
 Ceramah merupakan salah satu metode mengajar yang
paling banyak digunakan dalam proses belajar mengajar.
Metode ceramah ini dilakukan dengan cara menyampaikan
materi pelajaran kepada peserta didik secara langsung atau
dengan cara lisan. Penggunaan metode ini sifatnya sangat
praktis dan efisien bagi pemberian pengajaran yang
bahannya banyak dan mempunyai banyak peserta didik.
Metode ceramah merupakan cara mengajar yang paling
tradisional dan telah lama dijalankan dalam sejarah
pendidikan, oleh karena itu metode ini boleh dikatakan
sebagai metode pengajaran  tradisional karena  sejak dulu
  metode   ini  digunakan sebagai alat komunikasi guru
dalam menyampaikan materi pelajaran.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh guru
dalam menerapkan metode    ceramah
 1. Melakukan pendahuluan sebelum bahan baru diberikan dengan cara sebagai
berikut:
 a)      Menjelaskan tujuan lebih dulu kepada peserta didik dengan maksud agar peserta
didik mengetahui arah kegiatannya dalam belajar, bahkan tujuan itu dapat
membangkitkan motivasi belajar jika bertalian dengan kebutuhan mereka.
 b)      Setelah itu baru dikemukakan pokok-pokok materi yang akan dibahas. Hal ini
 dimaksudkan agar peserta didik melihat luasnya bahan pelajaran yang akan
dipelajarinya.
 c)      Memancing pengalaman peserta didik yang cocok dengan materi yang akan
dipelajarinya. Caranya ialah dengan pertanyaan-pertanyaan yang menarik perhatian
mereka.
2. Menyajikan bahan baru dengan memperhatikan faktor-faktor
sebagai berikut:

 a)      Perhatian peserta didik dari awal sampai akhir pelajaran harus tetap terpelihara.
Semangat mengajar memberi bantuan sepenuhnya dalam memelihara perhatian peserta didik
kepada pelajarannya.
 b)      Menyajikan pelajaran secara sistematis, tidak berbelit-belit dan tidak meloncat-loncat.
 c)      Kegiatan belajar mengajar diciptakan secara variatif, jangan membiarkan peserta didik
hanya duduk dan mendengarkan, tetapi berilah kesempatan untuk berpikir dan berbuat.
Misalnya pelatihan mengerjakan tugas, mengajukan pertanyaan, berdiskusi, atau melihat
peragaan.
 d)     Memberi ulangan pelajaran kepada response, jawaban yang salah dan benar perlu
ditanggapi sebaik-baiknya.
 e)      Membangkitkan motivasi belajar secara terus menerus selama perjalanan berlangsung.
Motivasi belajar akan selalu tumbuh jika sesuatu belajar menyenangkan.
 f)       Menggunakan media pelajaran yang variatif, yang sesuai dengan tujuan pelajaran.
3. Menutup pelajaran pada akhir pelajaran. Kegiatan yang perlu
diperhatikan pada penutupan itu adalah sebagai berikut:
 a)      Mengambil kesimpulan dari semua pelajaran
yang telah diberikan, dilakukan oleh peserta   didik di
bawah bimbingan guru.
 b)      Memberikan kesempatan pada peserta didik
untuk menanggapi materi pelajaran yang telah
diberikan terutama mengenai hubungan dengan
pelajaran lain.
 c)      Melaksanakan penilaian secara komprehensif
untuk mengukur perubahan tingkah laku.
 Dalam memberikan suatu ceramah seharusnya menggunakan gaya
percakapan yang antusias, dan ceramah juga harus disampaikan
dengan suara yang cukup nyaring. Banyak guru yang berbicara
terlalu lemah, sehingga kelas gaduh. Hal ini dapat menimbulkan
frustasi pada siswa yang tidak pandai menangkap arti kata-kata
yang di ucapkan oleh guru.
 Bahaya lain yang tersembunyi yaitu kecenderungan guru-guru
yang biasa menggunakan bahasa yang hanya dipahami oleh
kalangan tertentu. Ini sering dilakukan untuk menunjukan bahwa
mereka cerdas, berpendidikan tinggi. Padahal sebenarnya sebagian
besar dari mereka tidak memahaminya. Seharusnya jika ingin
menggunakan kata-kata baru, terlebih dahulu seorang guru harus
memberikan definisinya.
 Teknik lain yaitu menggunakan gerakan badan, karena banyak guru
dalam pelaksanaan mengajar hanya terpaku di mejanya. Mereka
tidak pernah berjalan-jalan diantara tempat duduk siswanya.
Penceramah seharusnya bebas bergerak, dengan demikian, ia dapat
menarik perhatian siswa-siswanya (seperti sasaran yang bergerak),
disamping dapat juga mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh
siswa-siswanya.
 Selanjutnya, begitu memulai pelajaran tataplah muka para siswa
adakanlah kontak mata, mereka akan lebih tertarik bila melihat
gurunya memberikan perhatian kepada mereka. Selain itu perlu
juga dihindarkan kebiasaan-kebiasaan bicara yang kiranya dapat
mengganggu mereka. Karena bila digunakan secara berlebihan
sudah pasti sangat merugikan. Nada suara yang monoton pun dapat
membelokan perhatian terhadap materi pelajaran.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Ceramah

• Metode ceramah relatif lebih murah karena dapat memuat lebih banyak siswa dalam satu
kelas per guru.
• Lebih fleksibel dilihat dari segi waktu, tempat, siswa, perlengkapan, kegiatan siswa,
dibandingkan dengan metode lain seperti metode diskusi.
Kelebihan • Dapat berjalan tanpa memperhatikan banyaknya siswa
• Isi silabus dapatdiselesaikan dengan lebih mudah, karena guru tidak harus menyesuaikan
dengan kecepatan belajar siswa

• Menyebabkan belajar hanya menghafal (rote learning) yang tidak menyebabkan


timbulnya pengertian (makna) pada siswa.
• Menyebabkan siswa pasif, dan hanya aktif membuat catatan saja.
• Pertimbangan bahwa materi yang diajarkan itu baik hanya menurut pertimbangan
Kekurangan pengajar.
• Menyebabkan materi yang diceramahkan lekas terlupakan
2.Metode Ekspositori
Metode ekspositori adalah metode pembelajaran yang digunakan dengan
memberikan keterangan terlebih dahulu definisi, prinsip dan konsep materi
pelajaran serta memberikan contoh-contoh latihan pemecahan masalah dalam
bentuk ceramah, demonstrasi, tanya jawab dan penugasan.

• Belajar Menerima
Ausubel
• Belajar Menemukan

• Belajar Menghafal
Ausubel
• Belajar Bermakna
 Krakteristik Strategi Ekspositori
 Terdapat beberapa karakteristik strategi ekspositori di antaranya :
       Strategi ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi
pelajaran secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat
utama dalam melakukan strategi ini, oleh karena itu sering orang
mengidentikkannya dengan ceramah.
       Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi
pelajaran yang sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep
tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk
berpikir ulang.
       Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu
sendiri. Artinya, setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan
dapat memahaminya dengan benar dengan cara dapat mengungkapkan
kembali materi yang telah diuraikan.
 Metode pembelajaran ekspositori bertujuan
memindahkan pengetahuan, keterampilan, dan
nilai-nilai kepada siswa. Peranan guru yang
penting adalah :
a)Menyusun program pembelajaran;
b)Memberi informasi yang benar;
c)Pemberi fasilitas yang baik;
d)Pembimbing siswa dalam perolehan informasi
yang benar,dan Penilai prolehan informasi.
 Konsep Strategi Pembelajaran Ekspositori
 Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses
penyampaian materi pelajaran secara optimal. Strategi ekspositori lebih menekankan kepada
proses bertutur, maka sering juga dinamakan istilah “calk and talk” Terdapat beberapa
karakteristik strategi ekspositori :
 a.       Strategi ekpositori dilakukan dengan cara menyampaiakan materi pelajaran secara verbal,
artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan strategi ini, oleh karena itu
sering orang mengidentikannya dengan ceramah.
 b.      Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi,
seperti data atau fakta, konsep-konsep terentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa
untuk berpikir ulang.
 c.       Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. Artinya
setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahaminya dengan benar
dengan cara dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan.
 Strategi pembelajaran ekspositori akan efektif manakala :
 a.       Guru akan menyampaikan bahan-bahan baru serta kaitannya dengan yang akan dan harus
dipelajari siswa.
 b.      Apabila guru menginginkan agar siswa mempunyai gaya model intelektual tertentu,misalnya agar
siswa bisa mengingat bahan pelajaran,sehingga ia akan dapat mengungangkapkannya kembali manakala
diperlukan.
 c.       Jika bahan pelajaran yang akan diajarkan cocok untuk dipresentasikan,artinya dipandang dari
sifat dan jenis materi pelajaran memang materi itu hanya mungkin dapat dipahami oleh siswa manakala
disampaikan oleh guru,misalnya materi pelajaran hasil penelitian berupa data-data khusus.
 d.      Jika ingin membangkitkan keingintahuan siswa tentang topic tertentu.
 e.       Guru menginginkan untuk mendemonstrasikan suatu teknik atau prosedur,biasanya merupakan
suatu teknik atau prosedur tertentu untuk kegiatan praktik.
 f.       Apabila seluruh siswa memiliki tingkat kesulitan yang sama sehingga guru perlu menjelaskan
untuk seluruh siswa.
 g.      Apabila guru akan mengajar pada sekelompok siswa yang rata-rata memiliki kemampuan rendah.
 h.      Jika ligkungan tidak mendukung untuk menggunakan strategi yang berpusat pada siswa,misalnya
tidak adanya sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
 i.        Jika tidak memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang berpusat pada siswa.
Langkah-langkah Metode Ekspositori

 Persiapan (preparation)

 Penyajian (presentation)

 Korelasi (correlation)

 Menyimpulkan (generalization)

 Mengaplikasikan (application)
  Faktor Pendukung Metode Ekspositori adalah Teknik menjelaskan .
 Menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisir dengan
sistematis untuk menunjukkan adanya hubungan antara satu pesan dengan pesan
yang lainnya, sehingga tercapailah suatu pemahaman yang diinginkan.
 Penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan disajikan dengan urutan
yang sesuai dengan tujuan yang diinginkan merupakan ciri utama kegiatan
menjelaskan. Pemberian penjelasan merupakan salah satu aspek yang penting dari
kegiatan guru dalam berinteraksi dengan siswa di dalam kelas. Dan biasanya guru
lebih mendominasi pembicaraan dan mempunyai pengaruh atau dapat mempengaruhi
siswa melalui penjelasan dan perkataan yang disampaikannya,sehingga kadangkala
siswa menuruti apa yang diutarakan oleh guru, dengan kata lain siswa mempercayai
bahwa penjelasan dari guru itu benar, misalnya dalam memberikan fakta, ide atau
pendapat. Oleh karena itu penjelasan guru haruslah tidak rancu dimana bisa
mengakibatkan salah pengertian bagi siswa. Hal ini haruslah dibenahi untuk
ditingkatkan keefektifannya agar tercapai hasil yang optimal dari penjelasan dan
pembicaraan guru sehingga bermakna bagi siswa.
 Tujuan Memberikan Penjelasan
 Membimbing siswa untuk dapat memahami ilmu pengetahuan secara
objektif dan bernalar
 Melatih siswa untuk senantiasa berkonsentrasi dalam menyimak
penjelasan guru sehingga melibatkan mereka untuk berpikir sambil
memecahkan masalah-masalah atau pertanyaan
 Untuk mendapat respon dan timbal balik siswa mengenai tingkat
pemahamannya serta untuk mengatasi kesalahpahaman mereka.
 Membimbing siswa untuk menghayati dan mendapat proses penalaran
dengan menggunakan bukti-bukti dalam pemecahan masalah tersebut.
 Perlunya Ketrampilan Menjelaskan dikuasai oleh Guru
 Meningkatkan keefektifan pembicaraan agar benar-benar merupakan penjelasan yang
bermakna bagi siswa karena pada umumnya pembicaraan lebih didominasi oleh guru daripada
oleh siswa
 Kadangkala penjelasan yang diberikan oleh guru tidak jelas bagi murid,tetapi hanya jelas bagi
guru itu sendiri. Mungkin disebabkan karena gaya bahasa yang digunakan guru belum dapat
dicerna atau dinalar oleh siswa atau tidak sesuai dengan tingkat perkembangan pemikiran
mereka. Hal ini tercermin dalam ucapan guru: “penerangan Ibu sudah jelas,bukan?”. Oleh
karena itu kemampuan guru dalam mengenal atau menganalisa tingkat pemahaman siswa
sangat dibutuhkan dan sangat penting dalam proses memberikan penjelasan.
 Tidak semua siswa dapat menggali atau memahami sendiri pengetahuan dari buku atau sumber
lainnya. Oleh karena itu guru perlu membantu menjelaskan hal-hal tersebut
 Kurangnya sumber yang tersedia yang dapat dimanfaatkan oleh siswa dalam memahami
pelajaran. Guru perlu membantu siswa dengan cara memberikan informasi lisan berupa
penjelasan yang cocok dengan materi yang diberikan.
Kelebihan Dan Kekurangan Metode ekspositori

• guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran


• efektif apabila materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas,
sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas.
• selain siswa dapat mendengar melalui penuturan (ceramah) tentang suatu
Kelebihan
materi pelajaran, juga sekaligus siswa bisa melihat atau mengobservasi (melalui
pelaksanaan demonstrasi).

• Keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa


yang dimiliki guru, seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat,
antusiasme, motivasi, dan berbagai kemampuan seperti kemampuan bertutur
Kekurangan (berkomunikasi), dan kemampuan mengelola kelas. Tanpa itu sudah dapat
dipastikan proses pembelajaran tidak mungkin berhasil.
3.Metode Demonstrasi

Demonstrasi adalah metode yang


digunakan untuk melaksanakan
pembelajaran dengan cara menceritakan
dan memperagakan suatu langkah-langkah
pengerjaan sesuatu.
Metode demonstrasi dibutuhkan dalam
pembelajaran matematika terutama materi-
materi yang membutuhkan alat peraga
pembelajaran. Ini untuk menanamkan
pemahaman yang mendasar dan konstruktif
terhadap materi yang dipelajari.
 Tujuan Metode Demonstrasi
 1. Mengajarkan suatu proses atau prosedur
yang harus yang dikuasai oleh siswa.
 2. Mengkongkritkan informasi atau
penjelasan kepada siswa.
 3. Mengembangkan kemampuan
pengamatan kepada para siswa secara
bersama-sama.
Agar pembelajaran dengan menggunakan metode berlangsung secara efektif dan efisien,
ada beberapa yang dapat dilakukan, yaitu :

 Lakukanlah perencanaan yang matang sebelum pembelajaran dimulai.

 Rumuskanlah tujuan pembelajaran dengan metode demonstrasi, dan pilihlah materi yang
tepat untuk didemonstrasikan.

 Buatlah garis besar langkah-langkah demonstrasi

 Tetapkanlah apakah demontrasi tersebut akan dilakukan guru atau oleh peserta didik, atau
oleh guru kemudian diikuti peserta didik.

 Mulailah demonstrasi dengan menarik perhatian seluruh peserta didik

 Lakukanlah evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan


    LANGKAH LANGKAH METODE DEMONSTRASI
 Dalam pelaksanaan pada mata pelajaran umum, misalnya
memperlihatkan cara bekerjanya sebuah alat pencuci pakaian yang
otomatis,sebuah mesin tenun,satu unit percetakan, dan sebaigainya.
Jadi dengan memperlihatkan cara bekerjanya sesuatu,atau cara
berlangsungnya sesuatu,termasuk ibadat, dan sebagainya
 Dengan metode demonstrasi guru atau murid memperlihatkan pada
seluruh anggota kelas sesuatu proses, misalnya bagaimana cara
sholat yang sesuai dengan ajaran dan contoh rasulullah saw.
Sebaiknya dalam mendemonstrasikan pelajaran tersebut guru lebih
dahulu mendemostrasikan yang sebaik baiknya, lalu murid ikut serta
mempratikan sesuia dengan petunjuk.
 Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang sangat efektif untuk menolong siswa
mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti :
 1.      Bagaimana cara membuatnya?
 2.      Terdiri dari bahan apa?
 3.      Bagaimana cara mengaturnya?
 4.      Bagaimana proses bekerjanya?
 5.      Bagaimana proses mengerjakannya
 Demonstrasi sebagai metode mengajar adalah bahwa seorang guru, atau seorang demonstrator
( orang luar yang sengaja diminta), atau seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh kelas
suatu proses,misalnya bekerjanya suatu alat pencuci otomatis, cara membuat kue, dan
sebagainya.
 Apa bila teori menjalankan shalat yang betuk dan baik telah dimiliki oelh anak didik, maka guru
harus mencoba mendemonstrasikan di depan murid. Atau dapat juga dilakukan oleh guru, guru
memilih seorang murid yang terampil, kemudian dibawah bimbingan guru suruh murid
mendemonstrasikan cara shalat yang baik di depan teman temannya yang lain.
LANGKAH LANGKAH METODE DEMONSTRASI

 1)      Perumusan tujuan intraksional khusus yang jelas, meliputi


beberapa aspek, sehingga dapat diharapkan peserta didik itu akan dapat
melaksanakan kegiatan yang didemonstrasikan itu setelah pertemuan
berakhir. Untuk itu hendaknya pendidik mempertimbangkan :
 a.       Apakah metode itu wajar pergunakan dan merupakan cara
paling efektif untuk mencapai tujuan intruksional khusus tersebut.
 b.      Apakah alat-alat yang di perlukan itu mudah diperoleh dan sudah
dibacakan terlebih dahulu atau apakah kegiatan-kegiatan fisik biasa
dilakukan dan telah di latih kembali sebelum demonstrasi di lakukan.
 c.       Apakah jumlah peserta didik tidak terlalu besar yang
memerlukan tempat dan tata ruang khususagar semua peserta didik
dfapar berpartisipasi secara aktif.

)      Menetapkan garis besar langkah-langkah demostrasi yang
2

akan dilaksanakan. Dan sebaliknya sebelum demonstrasi,


pendidik sudah mencobakannya terlebih dahulu agar demostrasi
itu gagal pada waktunya. Ada beberapa pertanyaan di bawah ini
yang dapat mengarahkan pendidik, diantara :
 a. Apakah anda terbiasa atau memahami benar terhadap semua
langkah-langkah atau tahap-tahap dari demonstrasi yang akan
dilakukan.
 b.Apakah anda mempunyai pengalaman yang cukup untuk
menjelaskan setiap langkah demonstrasi itu.
 c. Apakah anda tidak membutuhkan latihan lanjutan untuk
menguasai demonstrasi tersebut.
 3)      Selama demonstrasi berlangsung anda dapat mempertanyakan pada diri sendiri apakah :
 a. Keterangan-keterangan itu dapat di dengar jelas oleh peserta didik.
 b.Kedudukan alat atau kedudukan anda sudah cukup baik sehingga semua peserta didik dapat
melihatnya dengan jelas.
 c. Terdapat cukup waktu dan kesempatan untuk membuat catatan seperlunya bagi peserta didik.
 4)      Mempertimbangkan penggunaan alat bantu pengajaran lain nya,sesuai dengan luasan makna
dan isi dari demonstrasi. Untuk itu dapat anda pertanyakan hal-hal berikut :
 a.    Adakah anda menyimpulkan kegiatan dari setiap langkah pokok demonstrasi itu di papan
tulis.
 b.   Bagai maana dan kapananda melakukan hal-hal itu., sebelum sesudah atau selama demonstrasi
itu berlangsung.
 5)      Menetap kan rencana untuk menilai kemajuan peserta didik.Sering kali perlu terlebih dahulu
dilakukan diskusi-diskusi dan peserta didik mempercobakan kembali atau mengadakan
demonstrasi ulang untuk memperoleh kecekatan yang lebih baik.
Kelebihan Dan Kekurangan Metode Demonstrasi

• Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya


membaca atau mendengarkan, karena murid mendapatkan gambaran yang jelas
dari hasil pengamatannya.
• Karena gerakan dan proses dipertunjukkan maka tidak memerlukan
Kelebihan keterangan-keterangan yang banyak.
• Beberapa persoalan yang menimbulkan pertanyaan atau keraguan dapat
diperjelas waktu proses demonstrasi. 

• Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena tanpa


ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan demonstrasi akan tidak efektif.
• Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia
dengan baik.
Kekurangan • Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang di samping
memerlukan waktu yang cukup panjang
4.Metode Tanya Jawab
 Metode tanya jawab merupakan cara menyajikan bahan ajar dalam bentuk
pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan jawaban untuk mencapai tujuan.
 Umumnya pada tiap kegiatan belajar mengajar selalu ada tanya jawab.
Namun, tidak pada setiap kegiatan belajar mengajar dapat disebut
menggunakan metode tanya jawab. Dalam metode tanya jawab,
pertanyaanpertanyaan bisa muncul dari guru, bisa juga dari peserta didik,
demikian pula halnya jawaban yang dapat muncul dari guru maupun peserta
didik.
 Oleh karena itu, dengan menggunakan metode ini siswa menjadi lebih aktif
daripada belajar mengajar dengan metode ekspositori. Meskipun aktivitas
siswa semakin besar, namun kegiatan dan materi pelajaran masih ditentukan
oleh guru.
 hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan metode
tanya jawab, sebagai berikut :
 a.Guru perlu menguasai bahan secara penuh (maksimal),
jangan sekali-kali mengajukan pertanyaan yang guru sendiri
tidak memahaminya atau tidak tahu jawabannya.
 b.Siapkanlah pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan
kepada peserta didik sedemikian rupa, agar pembelajaran
tidak menyimpang dari bahan yang sedang dibahas,
mengarah pada pencapaian tujuan pembelajaran dan sesuai
dengan kemampuan berpikir peserta didik (siswa).
 Kelebihan dan Kekurangan Metode Tanya Jawab
 Kelebihan  dari metode tanya jawab adalah:
1. Pertanyaan menarik dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun ketika siswa
sedang ribut, yang mengantuk kembali tegar dan hilang kantuknya.
2. Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan cara berpikir, termasuk daya ingatan.
3. Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan
pendapat.
  Adapun kekurangan dari metode tanya jawab ini adalah:
1. Siswa merasa takut, apalagi bila kurang dapat mendorong siswa untuk berani, dengan
menciptakan suasana yang tidak tegang, melainkan akrab.
2. Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan mudah dipahami
siswa.
3. Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan
sampai dua atau tiga orang.
4. Dalam jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup waktu untuk memberikan pertanyaan
kepada setiap siswa. 
5. Metode Resitasi
 metode resitasi adalah metode pembelajaran yang dilakukan dengan memberikan
tugas tertentu kepada siswa untuk dikerjakan dan hasilnya dapat dipertanggung
jawabkan. Tugas yang diberikan guru dapat memperdalam materi pelajaran dan
dapat pula mengevaluasi materi yang telah dipelajari. Sehingga siswa akan
terangsang untuk belajar  aktif baik secara individual maupun kelompok.
 ciri yang baik dalam pemilihan metode ini adalah jangan terlalu sesering atau
kerap kali memberikan resitasi atau tugas kepada peserta didik agar tidak terlalu
menyita waktu para peserta didik dan menganggu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik secara wajar.
 Sebab itu dalam pelaksanaan metode ini perlu memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
1. Merumuskaan tujuan khusus dari tugas yang diberikan.
2. Pendidik perlu merumuskan tugas-tugas dengan jelas dan mudah dimengerti.
 Kelebihan dan Kekurangan Metode Resitasi
 Kelebihan-kelebihan metode tugas dan resitasi adalah:
1.Baik sekali untuk mengisi waktu luang dengan hal-hal yang konstruktif.
2.Memupuk rasa tanggung jawab dalam segala tugas sebab dalam strategi ini siswa harus
mempertanggung jawabkan segala sesuatu (tugas) yang telah dikerjakan.
3.Memberikan kebiasaan siswa untuk giat belajar. Memberikan tugas siswa untuk sifat yang
praktis. ( Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan (Surabaya: Usaha Nasional, 1983), h. 98.).
 Kekuranagan metode tugas dan resitasi adalah:
1. Tidak jarang pekerjaan yang ditugaskan itu diselesaikan dengan meniru pekerjaan orang lain.
2.Karena perbedaan individu, maka tugas apabila diberikan secara umum mungkin beberapa orang
diantaranya merasa sukar sedangkan sebagian lainnya merasa mudah menyelesaikan tugas tersebut.
3.Apabila tugas diberikan, lebih-lebih bila itu sukar dikerjakan, maka ketenangan mental para siswa
menjadi terpengaruh. (Ali Pande & Imansyah, Didaktik Metode (Surabaya: Usaha Nasional, 1984),
h. 92.).
6.METODE EKSPERIMEN
 Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa
melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu
yang dipelajar.”(Syaiful Bahri Djamarah & Azwan Zain, Strategi Belajar, h.
84.).
 Dalam kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode eksperimen, siswa
diiberikan kesempatan untuk mengalami  sendiri atau melakukan sendiri,
mengikuti proses, mengamati objek, menganalisis, membuktikan dan menarik
kesimpulan tentang suatu permasalahan terkait materi yang diberikan. Peran
guru sangat penting pada metode eksperimen, khususnya dalam ketelitiandan
kecermatan sehingga tidak terjadi kekeliruan dan kesalahan memaknai kegiatan
eksperimen dalam kegiatan pembelajaran.
 kriteria pemilihan metode ini adalah harus didasarkan pada tingkat kemampuan
pendidik, apakah pendidik mempunyai keahlian melakukan eksperimen dari
meteri yang akan di ajaran dengan menggunakan metode ini.
 .      Kelebihan dan Kekurangan Metode Eksperimen
 Kelebihan-Kelebihan metode eksperimen adalah:
1. Metode ini dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran dan kesimpulan berdasarkan
percobaannya sendiri dari pada hanya menerima kata guru atau buku saja.
2. Dapat mengembangkan sikap untuk studi eksploratis tentang sains dan teknologi, suatu sikap
dari seorang ilmuan.
3. Metode ini didukung oleh azas-azas didaktik modern. (Syaiful Sagala, Konsep dan Makna, h.
220-221.)
 Kekurangan metode eksperimen adalah:
1. Metode ini lebih sesuai dengan bidang-bidang sains dan teknologi.
2. Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah
diperoleh dan mahal.
3. Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan dan ketabahan.
4. Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada faktor-
faktor tertentu yang berada di luar jangkauan kemampuan dan pengendalian.
7.METODE LATIHAN (DRILL)
 Metode latihan pada umumnya digunakan untuk memeperoleh suatu ketangkasan
atau keterampilan dari apa yang telah dipelajari. Mengingat latihan ini kurang
mengembangkan bakat/inisiatif siswa untuk berpikir, maka hendaknya
guru/pengajar memperhatikan tingkat kewajaran dari metode Drill.
 Banyak alat yang dapat membantu orang untuk dapat berhitung cepat dan cermat.
Daftar kuadrat, daftar akar, dekak-dekak, dan kalkulator misalnya. Tetapi
berhitung cepat dan cermat tanpa alat di sekolah tetap diperlukan. Karena itu
dalam kegiatan belajar ini akan dibicarakan pula metode drill.
 Kriteri pemilihan metode ini sama dengan kriteria pemilihan metode demonstrasi
yaitu konteks domain tujuan pembelajaran yang penekannya pada ranah
psikomotor, katena metode latihan ini terarah pada kemampuan  dan keterampilan
peserta didik seperti yang dijelaskan di atas.
 Kelebihan dan Kekurangan Metode Latihan
 Kelebihan metode latihan ini yaitu antara lain:
1. Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan
menggunakan alat-alat.
2. Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan,
pembagian, tanda-tanda/simbol, dan sebagainya. 
3. Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.
 Kekurangan metode latihan ini antara lain:
1. Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa kepada
penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari pengertian. 
2. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
3. Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton
dan mudah membosankan.
4. Dapat menimbulkan verbalisme.
8.METODE INKUIRI 
 Metode inkuiri adalah metode pembelajaran dimana siswa dituntut
untuk lebih aktif dalam proses penemuan, penempatan siswa lebih
banyak belajar sendiri serta mengembangkan keaktifan dalam
memecahkan masalah.
 Proses inquiri adalah suatu proses khusus untuk meluaskan
pengetahuan melalui penelitian. Oleh karena itu metode inquiri
kadang-kadang disebut juga metode ilmiahnya penelitian. Metode
inquiri adalah metode belajar dengan inisiatif sendiri, yang dapat
dilaksanakan secara individu atau kelompok kecil. Situasi inquiri
yang ideal dalam kelas matematika terjadi, apabila murid-murid
merumuskan prinsip matematika baru melalui bekerja sendiri atau
dalam grup kecil dengan pengarahan minimal dari guru. Peran utama
guru dalam pelajaran inquiri sebagai metoderator
 Sebuah tujuan mengajar dengan inquiri adalah agar siswa tahu dan belajar
metode ilmiah dengan inquiri dan mampu mentransfernya ke dalam situasi lain.
Metode ini terdiri dari 4 tahap, yaitu :
1. Guru merangsang siswa dengan pertanyaan, masalah, permainan, teka-teki, dan
sebagainya.
2. Sebagai jawaban atas rangsangan yang diterimanya, siswa menentukan prosedur
mencari dan mengumpulkan informasi atau data yang diperlukannya untuk
memecahkan pertanyaan, pernyataan, masalah, dan sebagainya.
3. Siswa menghayati pengetahuan yang diperolehnya dengan inquiri yang baru
dilaksanakan.
4. Siswa menganalisis metode inquiri dan prosedur yang ditemukan untuk
dijadikan metode umum yang dapat diterapkannya ke situasi lain.
 Adapun kegiatan-kegiatan dalam menerapkan metode inquiri, sebagai berikut :
1. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang fenomena alam;
2. Merumuskan masalah yang ditemukan;
3. Merumuskan hipotesis;
4. Merancang dan melakukan eksperimen;
5. Mengumpulkan dan menganalisis data;
6. Menarik kesimpulan mengembangkan sikap ilmiah, yakni : objektif, jujur, hasrat
ingin tahu, terbuka, berkemauan, dan tanggung jawab.
 Dari pengertian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa metode ini
berada pada ranah kognitif, maka kriteria pemilihan metode pembelajaaran
metode inquiri adalah harus didasarkan pada tujuan pembelajaran atau konteks
domain tujuan pembelajaran yang tujuannya dengan penekanannya pada domain
kognitif.
 Kebihan dan Kekurangan Metode Inquiri
 Kelebihan dari Metode Inquiri 
1. Siswa aktif dalam kegiatan belajar, sebab ia berfikir sebab ia berfikir dan
menggunakan kemampuan untuk hasil akhir.
2. Perkembangan cara berfikir ilmiah, seperti menggali pertanyaan, mencari
jawaban, dan menyimpulkan / memperoses keterangan dengan metode inquiri
dapat dikembangkan seluas-luasnya.
3. Dapat melatih anak untuk belajar sendiri dengan positif sehingga dapat
mengembangkan pendidikan demokrasi.
 Kekurangan dari metode inquiri 
1. Belajar mengajar dengan metode inquiri memerlukan kecerdasarn anak yang
tinggi. Bila anak kurang cerdas, hasilnya kurang efektif.
2. Metode inquri kurang cocok pada anak yang usianya terlalu muda, misalnya
anak SD.
9.METODE PEMECAHAN MASALAH
 Metode problem solving (metode pemecahan masalah) merupakan metode pembelajaran yang dilakukan
dengan memberikan suatu permasalahan, yang kemudian dicari penyelasainnya dengan dimulai dari
mencari data sampai pada kesimpulan. Seperti apa yang ungkapkan oleh Syaiful Bahri Djamarah dan
Aswan Zain bahwa.
 Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga
merupakan metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya
yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
 Penggunaan metode problem solving mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1. Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan.
2. Mencari data atau keterangan yang digunakan untuk memecahkan masalah tersebut.
3. Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut.
4. Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut.
5. Menarik kesimpul
 Dari definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa ciri pemilihan metode ini berdasarkan sifat atau
karakter pendidik yang pendiam.
 .      Kelebihan dan Kekurangan Metode Pemecahan Masalah.
 Kelebihan metode pemecahan masalah ini adalah:
1. Pemecahan masalah merupakan tehnik yang cukup bagus untuk memahami isi pelajaran.
2. Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan siswa kepuasan untuk menemukan
pengetahuan baru bagi siswa.
3. Pemecahan masalah  dapat meningkatkan aktifitas pembelajaran siswa.
4. Pemecahan masalah dapat membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam
kehidupan nyata.
5. Pemecahan masalah dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam
pembelajaran yang mereka lakukan. 
6. Melalui pemecahan masalah  bisa memperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata pelajaran (matematika, IPA, sejarah,
dan lain sebagainya), pada dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa, bukan hanya
sekedar belajar dari guru atau dari buku-buku saja.
7. Pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa.
8. Pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan siswa berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka
untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru.
9. Pemecahan masalah (problem solving) dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan
yang mereka miliki dalam dunia nyata.
10. Pemecahan masalah dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus belajar sekalipun belajar pada
pendidikan formal telah berakhir.(Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran,).
 Kekurangan metode problem solving (metode pemecahan masalah)
adalah:
1. Menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan
tingkat berpikir siswa, tingkat sekolah dan kelasnya serta
pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa, sangat
memerlukan kemampuan dan keterampilan guru.
2. Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode ini sering
memerlukan waktu yang cukup banyak dan sering terpaksa
mengambil waktu pelajaran.
3. Mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan
menerima informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak
berpikir memecahkan permasalahan sendiri atau kelompok, yang
kadang-kadang memerlukan berbagai sumber belajar, merupakan
kesulitan tersendiri bagi siswa. 
10.METODE DISKUSI
 Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa-siswa
dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan
yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama.
 Metode diskusi merupakan salah satu metode pembelajaran yang dilakukan oleh
guru  dalam kegiatan pembelajaran dengan memberikan siswa suatu
permasalahan untuk diselesaikan bersama-sama. Sehingga akan terjadi interaksi
antara dua atau lebih siswa untuk saling bertukar pendapat, informasi, maupun
pengalaman masing-masing dalam memecahkan permasalahan yang diberikan
oleh guru. Dengan demikian diharapkan tidak akan ada siswa yang pasif.
 Tujuan penggunaan metode diskusi dalam kegiatan pembelajaran seperti yang
diungkapkan Killen (1998) adalah ” tujuan utama metode ini adalah untuk
memecahakan suatau permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan
memahami pengatahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan.” 
 Adapun  dalam pelaksanaan metode diskusi, guru harus benar-benar mampu
mengorganisasikan siswa sehingga diskusi dapat berjalan seperti yang
diharapkan. dalam pelaksanaan metode diskusi, guru harus mengatur kondisi
yang memungkinkan agar:
1. Setiap siswa dapat berbicara mengeluarkan gagasan dan pendapatnya.
2. Setiap siswa harus saling mendengar pendapat orang lain.
3. Setiap harus dapat mengumpulkan atau mencatat ide-ide yang dianggap penting.
4. Melalui diskusi setiap siswa harus dapat mengembangkan pengatahuannya serta
memahami isu-isu yang dibicarakan dalam diskusi. 
 dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kriteria pemilihan diskusi
didasarkan pada beberapa aspek, yaitu Tingkat kemampuan siswa itu sendiri,
Materi ( bahan ajar ) dengan karakteristik yang berbeda atau materi yang telalu
banyak maka boleh menggunakan metode pembelajaran ini.
 Kelebihan dan Kekurangan Metode Diskusi
 Kelebihan dari metode diskusi adalah:
1. Siswa memperoleh kesempatan untuk berpikir.
2. Siswa mendapat pelatihan mengeluarkan pendapat, sikap dan aspirasinya secara bebas.
3. Siswa belajar bersikap toleran terhadap teman-temannya.
4. Diskusi dapat menumbuhkan partisipatif aktif dikalangan siswa.
5. Diskusi dapat mengembangkan sikap demokratif, dapat menghargai pendapat orang
lain. (Syaiful Sagala,Konsep dan Makna Pembelajaran 
 Kekurangan dari metode diskusi adalah
1. Diskusi terlalu menyerap waktu.
2. Pada umumnya siswa tidak terlatih untuk melakukan diskusi dan menggunakan waktu diskusi
dengan baik, maka kecenderungannya mereka tidak sanggup berdiskusi.
3. Kadang-kadang guru tidak sanggup memahami cara-cara melaksanakan diskusi, maka
kecenderungannya diskusi tanya jawab. 
 TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai