Anda di halaman 1dari 18

METODE CERAMAH

PADA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SD / MI

Disusun Oleh :

Nama: Iqbalkun Swadikari

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
AULIAURRASYIDIN
TEMBILAHAN

1
A. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Metode ceramah adalah metode yang digunakan untuk menyajikan
pelajaran melalui penuturan secara lisan dan penjelasan langsung
antara guru dan siswa. Jadi metode ini bisa disebut juga interaksi
antara guru dan siswa, dimana metode ceramah ini selalu dilakukan
dalam proses pembelajaran.
Untuk dapat menguasai metode ceramah ini guru harus bisa
mengkondisikan siswanya agar memperhatikan guru dalam
menjelaskan dengan menggunakan metode ceramah. Jadi guru harus
bisa juga menjelaskan kepada siswanya dengan jelas agar siswanya
mudah memahami apa yang guru jelaskan.
Metode ceramah ini sering digunakan oleh guru dalam mengajar,
jadi disamping dengan metode ceramah guru harus menggunakan
metode lain agar siswanya tidak jenuh dan tidak bermain. Kalau
menggunakan satu metode saja pastinya siswa itu jenuh, dan dia akan
bermain dalam pembelajaran tersebut.
Berdasarkan uraian diatas, penulis mengangkat masalah mengenai
pengertian metode ceramah, sifat dalam metode ceramah, langkah –
langkah dalam metode ceramah, persiapan dalam metode ceramah,
pelaksanaan dalam metode ceramah, dan kelebihan dan kekurangan
dalam metode ceramah.

2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang disampaikan pada paparan diatas, ada
beberapa permasalahan yang bisa penulis angkat.
a. Apa pengertian dari metode ceramah?
b. Apasajakah sifat dari metode ceramah?
c. Apasajakah langkah - langkah dari metode ceramah?
d. Bagaimana persiapan dari metode ceramah?
e. Bagaimana pelaksanaan dari metode ceramah?

2
f. Apasajakah kelebihan dan kelemahan dari metode ceramah?

3. TUJUAN
a. Mengetahui pengertian dari metode ceramah.
b. Mengetahui sifat dari metode ceramah.
c. Mengetahui langkah – langkah dari metode ceramah.
d. Mengetahui persiapan dari metode ceramah.
e. Mengetahui pelaksanaan dari metode ceramah.
f. Mengetahui kelebihan dari metode ceramah.

B. PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN DALAM METODE CERAMAH
Metode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran
melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada
sekelompok siswa.
Metode ceramah merupakan metode yang sampai saat ini sering
digunakan oleh setiap guru atau instruktur. Hal ini selain disebabkan
oleh beberapa pertimbangan tertentu, juga adanya faktor kebiasaan
baik dari guru ataupun siswa. Guru biasanya belum merasa puas
manakala dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak melakukan
ceramah.1
Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu – satunya metode
yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling
efektif dalam mengatasi kelangkaan literature atau rujukan yang sesuai
dengan jangkauan daya beli dan kemampuan mental kognitif peserta
didik. Metode ceramah merupakan cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan strategi pembelajaran ekspositori ( Sanjaya,
2006 ).2

1
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2006), hlm. 147.
2
Ali Mudlofir, Desain Pembelajaran Inovatif, (Jakarta: Rajagrapindo Persada, 2016), hlm.
106.

3
Secara denotatif, ceramah dimaknai sebagai pidato oleh seseorang di
hadapan banyak pendengar, mengenai suatu hal, pengetahuan, dan
sebagainya (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008). Ceramah sebagai
suatu metode pembelajaran merupakan cara yang dilakukan dalam
mengembangkan proses pembelajaran melalui cara penuturan
(lecturer) lisan. Ceramah kecenderungannya digunakan untuk
memberikan informasi atau untuk membantu memberikan penjelasan
dari kemungkinan kompleksitas bahan ajar. Metode ceramah
menuntut kemampuan seseorang (guru) dalam hal kepiawaian
bertutur, kejelasan melafalkan, meyakinkan esensi materi ajar dengan
kata-kata, mampu memberikan contoh verbal, mampu memelihara
fokus dan perhatian siswa, menggunakan variasi intonasi dengan baik,
dan tidak membuat siswa menjadi jenuh.3
Metode ceramah juga disebut suatu cara mengajar yang paling
tradisional dan telah lama dilaksanakan oleh para guru. Dengan
penyajian materi melalui penuturan dan penerangan lisan guru kepada
siswa. Metode ini digunakan apabila pelajaran tersebut banyak
mengandung hal – hal yang memerlukan penjelasan dari guru. Metode
ini hendaknya digunakan bersama metode lain, seperti metode Tanya
jawab. Pada metode ceramah, siswa dilatih untuk menjadi pengar yang
baik. Agar siswa tetap berperan secara aktif dalam proses belajar
mengajar yang menggunakan metode ceramah ini, siswa perlu dilatih
mengembangkan kemampuan untuk mendengarkan, memahami suatu
informasi, dan mencatatnya dengan baik. Siswa hendaknya diminta
mengajukan pertanyaan atau memberikan tanggapan terhadap
informasi – informasi tertentu.

3
Didi Supriadie, Komunikasi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hlm.
136.

4
Metode ini tidak jelek apabila penggunaannya betul – betul
disiapkan dengan baik, didukung dengan alat dan media, serta
memerhatikan batas batas penggunaannya.4
Metode ceramah juga dikatakan sebagai metode tradisional, karena
sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan
antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar. Meski
metode ini lebih banyak menuntut keaktifan guru dari pada anak didik,
tetapi metode ini tetap tidak bisa ditinggalkan begitu saja dalam
kegiatan pengajaran. Apalagi dalam pendidikan dan pengajaran
tradisional, seperti dipedesaan, yang kekurangan fasilitas.5

2. SIFAT DALAM METODE CERAMAH


Bahwa peranan siswa dalam metode ceramah adalah mendengarkan
dengan teliti dan mencatat masalah-masalah penting yang
disampaikan guru. Menurut Sagala (2009: 202), sifat metode ceramah
adalah:
a. Tidak dapat memberikan kesempatan untuk berdiskusi
memecahkan masalah sehingga proses penyerapan pengetahuan
kurang tajam.
b. Kurang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan keberanian mengemukakan pendapatnya.
c. Pertanyaan lisan dalam ceramah kurang dapat ditangkap oleh
pendengarnya, apalagi digunakan kata-kata asing.
Kurang cocok dengan tingkah laku kemampuan anak yang masih
kecil, karena taraf berpikir anak masih berada dalam taraf yang
kurang konkret.
Agar dapat memanfaatkan keunggulan metode ceramah dan
sekaligus mengurangi kelemahan metode ceramah, seyogianya

4
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), hlm. 278.
5
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm.
97.

5
diterapkan alternative kombinasi metode ceramah dengan metode
yang lain.6

3. LANGKAH – LANGKAH DALAM METODE CERAMAH


Apabila dikaitkan dengan syntax pembelajaran, metode ceramah
dapat digunakan pada:
Kegiatan awal, (membuka pembelajaran), yakni melakukan
apersepsi, tanya jawab (sebagai bentuk pre-test), menjelaskan topik
dan tujuan atau kompetensi yang hendak dicapai, serta menjelaskan
langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan inti, yakni menyajikan materi pokok (baru) secara
sistematis, penuh antusias dan menjaga fokus siswa, melakukan
repitisi (namun tidak terkesan mengulang-ulang sehingga
membosankan siswa), menggunakan alat bantu atau media
pembelajaran serta diselingi dengan pertanyaan-pertanyaan.
Kegiatan akhir, memberi kesempatan bagi siswa untuk merespons
dari keseluruhan materi pembelajaran, penuturan dapat digunakan
dalam rangka merangkum dan menyimpulkan, dan melakukan post-
test.7
Ada yang berpendapat supaya metode ceramah itu berhasil, maka
ada beberapa hal yang harus dilakukan, baik dari tahap persiapan
maupun pada tahap pelaksanaan.
a. Tahap Persiapan
1. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai. Proses pembelajaran
adalah proses yang bertujuan, oleh sebab itu merumuskan
tujuan yang jelas merupakan langkah awal yang harus
dipersiapkan guru. Apa yang harus dikuasai siswa setelah proses
pembelajaran dengan ceramah berakhir.

6
Tukiran Taniredja Efi Miftah Faridli, Model – model Pembelajaran Inovatif dan Efektif,
(Bandung: Alfabeta, 2015), hlm. 46-47.
7
Didi Supriadie, Op.Cit., hlm. 137.

6
2. Menentukan pokok – pokok materi yang akan diceramahkan.
Keberhasilan suatu ceramah sangat tergantung kepada tingkat
penguasaan guru tentang materi yang akan diceramahkan. 8 Oleh
karena itu, guru harus mempersiapkan pokok – pokok materi
yang akan disampaikan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
harus dicapai. Dalam penentuan pokok – pokok ini juga perlu
dipersiapkan ilustrasi – ilustrasi yang relevan untuk
memperjelas informasi yang akan disampaikan.
3. Mempersiapkan alat bantu. Alat bantu sangat diperlukan untuk
menghindari kesalahan persepsi dari siswa. Alat bantu tersebut
misalnya dengan mempersiapkan transparansi atau media grafis
lainnya untuk meningkatkan kualitas ceramah.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Langkah Pembukaan
Langkah pembukaan dalam metode ceramah merupakan
langkah yang menentukan. Keberhasilan pelaksanaan ceramah
sangat ditentukan oleh langkah ini. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam langkah pembukaan ini :
a. Yakinkan bahwa siswa memahami tujuan yang akan dicapai.
Oleh karena itu, guru perlu mengemukakan terlebih dahulu
tujuan yang harus dicapai oleh siswa. Mengapa siswa harus
paham akan tujuan yang ingin dicapai ? Oleh karena tujuan
akan mengarahkan segala aktivitas siswa, dengan demikian
penjelasan tentang tujuan akan merangsang siswa untuk
termotivasi mengikuti proses pembelajaran melalui ceramah
itu.
b. Lakukan langkah apersepsi, yaitu langkah menghubungkan
materi pelajaran yang lalu dengan materi pelajaran yang akan
disampaikan. Guna langkah apersepsi dalam langkah
pembukaan ini adalah untuk mempersiapkan secara mental
8
Wina Sanjaya, Op.Cit., hlm. 149.

7
agar siswa mampu dan dapat menerima materi pelajaran.
Ibarat dalam sebuah pesta, kita akan merasa senang dan keras
tinggal di pesta manakala seluruh tamu undangan beserta
tuan rumahnya kita kenali dan bahkan akrab dan bersahabat.
Sebaliknya, kita ingin cepat keluar atau pulang, bahkan kita
tidak ingin menghadiri atau datang kepsetaa itu manakala
tuan rumah dan seluruh tamu undangan tidak kita kenali, Nah,
demikian juga dengan langkah apersepsi. Langkah ini pada
dasarnya langkah untuk menciptakan kondisi agar materi
pelajaran itu mudah masuk dan menempel diotak.9
2) Langkah Penyajian
Tahap penyajian adalah tahap penyampaian materi
pembelajaran dengan cara bertutur. Agar ceramah kita
berkualitas sebagai metode pembelajaran, maka guru harus
menjaga perhatian siswa agar tetap terarah pada materi
pembelajaran yang sedang disampaikan. Untuk menjaga
perhatian ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan :
a. Menjaga kontak mata secara terus – menerus dengan siswa.
Kontak mata adalah suatu isyarat dari guru agar siswa mau
memerhatikan. Selain itu, kontak mata juga dapat juga berarti
sebuah penghargaan dari guru kepada siswa. Siswa yang
selalu mendapatkan pandangan dari guru akan merasa
dihargai dan diperhatikan. Usahakan walaupun guru harus
menulis dipapan tulis kontak mata tetap diperhatikan dengan
tak berlama – lama menghadap papan tulis atau membuat
catatan yang panjang dipapan tulis.
b. Gunakan bahasa yang komunikatif dan mudah dicerna oleh
siswa. Oleh sebab itu, sebaiknya guru tidak menggunakan
istilah – istilah yang kurang popular. Selain itu, jaga intonasi
suara agar seluruh siswa dapat mendengarnya dengan baik.
9
Wina Sanjaya, Op.Cit., hlm 150.

8
c. Sajikan materi pembelajaran secara sistematis, tidak meloncat
– loncat, agar mudah ditangkap oleh siswa.
d. Tanggapilah respons siswa dengan segera. Artinya, sekecil
apapun respons siswa harus kita tanggapi. Apabila siswa
memberikan respons yang tepat, segeralah kita beri
penguatan dengan memberikan semacam pujian yang
membanggakan hati. Sedangkan, seandainya siswa
memberikan respons yang kurang tepat, segeralah tunjukkan
bahwa respons siswa perlu perbaikan dengan tidak
menyinggung perasaan siswa.
e. Jagalah agar kelas tetap kondusif dan menggairahkan untuk
belajar. Kelas yang kondusif memungkinkan siswa tetap
bersemangat dan penuh motivasi untuk belajar. Cara yang
dapat digunakan untuk menjaga agar kelas tetap kondusif
adalah dengan cara guru menunjukkan sikap yang bersahabat
dan akarab, penuh gairah menyampaikan materi
pembelajaran, serta sekali – sekali memberikan humor –
humor yang segar dan menyenangkan.10
3) Langkah Mengakhiri atau Menutu Ceramah
Ceramah harus ditutup agar materi pelajaran yang sudah
dipahami dan dikuasai siswa tidak terbang kembali. Ciptakanlah
kegiatan – kegiatan yang memungkinkan siswa tetap mengingat
materi pembelajaran. Hal – hal yang dapat dialkukan untuk
keperluan tersebut diantaranya :
a. Membimbung siswa untuk menarik kesimpulan atau
merangkum materi pelajaran yang baru saja disampaikan.
b. Merangsang siswa untuk dapat menanggapi atau memberi
semacam ulasan tentang materi pembelajaran yang telah
disampaikan.

10
Wina Sanjaya, Op.Cit., hlm 151.

9
c. Melakukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa
menguasai materi pembelajaran yang baru saja disampaikan.11
Menurut Silberman, Mel (dalam Khilmiyah dkk., 2005:65-66)
menjelaskan bahwa meskipun metode ceramah ini ada beberapa
kelemahan, tetapi apabila dilaksankan dengan langkah-langkah yang
tepat sebagai salah satu metode pembelajaran aktif dengan
menggunakan modifikasi-modifikasi untuk mengurangi kekurangan-
kekurangannya. Langkah-langkah yang dimaksud adalah:
a. Mengemukakan cerita atau visual yang menarik: sajikan anekdot,
cerita fiksi, kartun grafik yang relevan yang dapat memenuhi
perhatian peserta didik terhadap apa yang Anda kerjakan.
b. Tawarkan sebuah masalah: kemukakan suatu problem di sekitar
ceramah yang akan disusun.
c. Bangkitkan perhatian dengan memberi pertanyaan: berilah peserta
didik sebuah pertanyaan (apakah mereka memiliki sedikit
pengetahuan sebelumnya), sehingga mereka termotivasi untuk
mendengarkan ceramah Anda dan tertarik untuk menjawabnya.
d. Headlines: memberi poin-poin dari ceramah pada kata-kata kunci
yang berfungsi sebagai alat bantu ingatan (sub-hiding verbal).
e. Contoh dan analogi: mengemukakan ilustrasi kehidupan nyata
mengenai gagasan dalam ceramah, dan jika mungkin buatkan
perbandingan antara materi Anda dan pengetahuan dengan
pengalaman peserta didik yang telah peserta didik alami.
f. Alat bantu visual: gunakan flip chart, transparasi, hand out dan
demonstrasi yang membantu mahasiswa melihat dan
mendengarkan apa yang Anda katakan.
g. Tantang spot: hentikan ceramah secara periodik dan tantanglah
(mintalah) mahasiswa untuk memberi contoh dari konsep yang
disajikan untuk menjawab pertanyaan kuis spot.

11
Wina Sanjaya, Op.Cit., hlm 152.

10
h. Latihan-latihan yang memperjelas: seluruh penyajian, selingi dengan
aktivitas-aktivitas singkat yang memperjelas poin-poin yang Anda
buat.
i. Aplikasi problem: ajukan problem atau pertanyaan pada mahasiswa
untuk diselasaikan dengan didasarkan pada informasi yang
diberikan sewaktu ceramah.
j. Review peserta didik: mintalah mahasiswa saling mereview isi
ceramah satu dengan yang lain, atau berilah mereka review tes
dengan menskor sendiri.12

4. PERSIAPAN DALAM METODE CERAMAH


a. Rumuskan tujuan instruksional khusus yang luas.
b. Selidiki apakah metode ceramah merupakan metode yang paling
tepat.
c. Susun bahan ceramah. Gunakan “ bahan pengait “ atau advance
organizer, yaitu materi yang mendahului kegiatan belajar yang
tingkat abstraksinya dan inklusitivitasnya lebih tinggi dari pada
kegiatan belajar tersebut, tetapi berhubungan secara integral
dengan bahan baru itu.
d. Penyampaian bahan: Keterangan singkat tapi jelas, gunakan papan
tulis. Bila perlu katakana dengan kata - kata lain. Berikan ilustrasi,
beri keterangan tambahan, hubungkan dengan masalah lain, berikan
beberapa contoh yang singkat, kongkret, dan yang telah dikenal oleh
siswa. Carilah balikan ( feedback ) sebanyak – banyaknya selama
berceramah dengan jalan mengajukan pertanyaan – pertanyaan.
Selanjutnya buatlah ikhtisar yang berfungsi memberikan informasi
mengenai bahan pelajaran yang akan diberikan secara garis besar.
Ikhtisar juga berfungsi sebagai panduan selama guru mengajar, juga
berfungsi menghemat waktu mencatat, merangsang siswa untuk

12
Tukiran Taniredja Efi Miftah Faridli, Op.Cit., hlm 47-48

11
berpikir bila disertai dengan pertanyaan – pertanyaan. Adakah
resume, dan sebut kembali rumusan – rumusan yang penting.
e. Adakan rencana penilaian. Tentukan teknik dan prosedur penilaian
yang tepat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan khusus yang
telah dirumuskan.13

Hal-hal penting dalam menyiapkan ceramah adalah :


1. Analisis sasaran (audience), baik dari segi jumlah (jika jumlahnya
sedikit sekali, lakukan metode lainnya), usia (jangan digunakan
secara penuh bagi anak-anak yang belum memahami makna kata
dan kalimat), maupun dari segi kemampuan awal yang telah
dimilikinya.
2. Analisis sifat materi yang kiranya sesuai dan cukup hanya
dituturkan atau diinformasikan.
3. Rancang durasi waktu yang akan digunakan untuk ceramah secara
efektif dan efisien serta memperkirakan variasi yang dapat
dikembangkan (diselingi oleh penggunaan media pembelajaran atau
tanya jawab),
4. Pilih dan tetapkan media pembelajaran untuk membantu penjelasan
melalui tutur lisan.
5. Siapkan sejumlah pertanyaan sebagai bentuk kontrol dan upaya
memperoleh umpan balik dari tingkat keseriusan siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran serta.
6. Siapkan ikhtisar-ikhtisar yang diperkirakan akan dapat membantu
kelancaran ceramah.
7. Berikan contoh dan analog yang sesuai dengan pengalaman yang
pernah diperoleh atau memberikan contoh kontroversial sebagai
bentuk pengayaan bagi siswa.

13
Hasibuan, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), hlm. 13.

12
8. Siapkan rangkuman atau kesimpulan-kesimpulan sebagai bahan
pegangan bagi sasaran peserta didik.14

5. PELAKSANAAN DALAM METODE CERAMAH


Kemampuan dan kepiawaian bertutur (tentunya dengan teratur)
merupakan modal awal yang harus dimiliki, selain harus dapat
menguasai diri agar tidak dihinggapi rasa cemas. Melaksanakan
ceramah dapat memperhatikan hal seperti:
a. Lakukan dengan penuh antusias. Semangat dan penuh energi.
b. Pilih kosakata dan kalimat atau bahasa yang baik, familiar dan dapat
dipahami.
c. Gunakan kalimat yang pendek atau menghindari kalimat-kalimat
majemuk yang terlampau kompleks.
d. Lakukan dengan tempo yang cukup atau tidak tergesa-tergesa, serta
dengan intonasi dan gaya tutur yang variatif (tidak monoton).
e. Selama ceramah lakukan kontak mata, gesture, gerak tubuh, dan
gunakan ruang (kelas) untuk memindahkan posisi secara memadai
sehingga tidak terkesan hilir mudik, namun terpaku di satu tempat
atau hanya duduk terpaku di kursi guru.15

6. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN DALAM METODE CERAMAH


Ada beberapa alasan mengapa ceramah sering digunakan. Alasan ini
sekaligus merupakan kelebihan dari metode ceramh ini adalah :
a) Ceramah merupakan metode yang “ murah “ dan “ mudah : untuk
dilakukan. Murah dalam hal ini dimaksudkan proses ceramah tidak
memerlukan peralatan – peralatan yang lengkap, berbeda dengan
metode yang lain seperti demonstrasi atau peragaan. Sedangkan

14
Didi Supriadie, Op.Cit., hlm. 136.
15
Didi Supriadie, Op.Cit., hlm. 137

13
mudah, memang ceramh hanya mengandalkan suara guru, dengan
demiukian tidak terlalu memerlukan persiapan yang rumit.
b) Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas. Artinya,
materi pelajaran yang banyak dapat dirangkum atau dijelaskan
pokok – pokoknya oleh guru dalam waktu singkat.
c) Ceramah dapat memberikan pokok – pokok materi yang perlu
ditonjolkan. Arinya, guru dapat mengatur pokok – pokok materi
yang mana yang perlu ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan
tujuan yang ingin dicapai.
d) Melalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas, oleh karena
sepenuhnya kelas merupakan tanggung jawab guru yang
memberikan ceramah.
e) Organisai kelas dengan menggunakan ceramah dapat diatur menjadi
lebih sederhana. Ceramah tidak memerlukan setting kelas yang
beragam, atau tidak memerlukan persiapan – persiapan yang rumit.
Asal siswa dapat menempati tempat duduk untuk mendengarkan
guru, maka ceramah sudah dapat dilakukan.16

Disamping beberapa kelebihan diatas, ceramah juga memiliki


beberapa kelemahan, diantaranya :
1) Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan
terbatas pada apa yang dikuasai guru. Kelemahan ini memang
kelemahan yang paling dominan, sebab apa yang diberikan guru
adalah apa yang dikuasainya, sehingga apa yang dikuasai siswa pun
akan terganggu pada apa yang dikuasai guru.
2) Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan
terjadinya verbalisme. Verbalisme adalah “ penyakit “ yang sangat
mungkin disebabkan oleh proses ceramah. Oleh karena itu, dalam
proses penyajiannya guru hanya mengandalkan bahasa verbal dan
siswa hanya mengandalkan kemampuan auditifnya. Sedangkan,
16
Wina Sanjaya, Op.Cit., hlm. 148.

14
disadari bahwa setiap siswa memiliki kemampuan yang tidak sama,
termasuk dalam ketajaman menangkap materi pembelajaran
melalui pendengarannya.
3) Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik,
ceramah sering dianggap sebagai metode yang membosankan.
Sering terjadi, walaupun secara fisik siswa ada didalam kelas,
namun secara mental siswa sama sekali tidak mengikuti jalannya
proses pembelajaran; pikirannya melayang kemana – mana, atau
siswa mengantuk, oleh karena gaya bertutur guru tidak menarik.
4) Melalui ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh
siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum. Walaupun
ketika siswa diberi kesempatan untuk bertanya, semua itu tidak
menjamin siswa seluruhnya sudah paham.17

Berdasarkan observasi yang saya lakukan disekolah bahwa


pembelajaran bahasa inggris menggunakan metode ceramah sangat lah
sulit. Tidak semua siswa yang mendenganrkan penjelasan dari gurunya,
kebanyakan yang bermain.
Jadi guru harus bisa menggunakan metode yang lain selain metode
ceramah ini, agar siswanya tidak banyak yang bermain dan tidak banyak
yang tidak mendengarkan penjelasan dari guru.
Kesimpulannya penggunaan metode semuanya bagus, hanya saja tidak
semua metode dapat digunakan pada setiap materi yang dipelajari, jadi
untuk penggunaan metode yang tepat adalah metode tersebut harus
disesuaikan dengan materi, seperti materi tentang animals maka metode
yang tepat digunakan adalah wildcard, sedangkan untuk materi sturcle
menggunakan metode ceramah. Pada intinya, tidak penting metode
apapun yang kita gunakan dalam pembelajaran, yang terpenting adalah
tujuan dari pembelajaran itu tercapai.

17
Wina Sanjaya, Op.Cit., hlm. 149.

15
C. PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah dipaparkan pada PEMBAHASAN, maka
dapat dsimpulkan bahwa, Metode ceramah adalah metode yang
digunakan untuk menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan
dan penjelasan langsung antara guru dan siswa. Jadi metode ini bisa
disebut juga interaksi antara guru dan siswa, dimana metode ceramah
ini selalu dilakukan dalam proses pembelajaran.
Jika guru hanya menggunakan metode ceramah saja dalam proses
pembelajaran maka sangat mempengaruhi kepada siswanya karena
bisa membuat siswa jenuh dan akan bermain. Jadi guru harus
menggunakan metode lain dalam proses pembelajaran agar siswa
tidak jenuh dan tidak bermain dalam proses pembelajaran.
Jadi jika suatu saat kita menjadi Guru SD / MI, harus bisa
menggunakan berbagai macam metode pembelajaran agar dalam
proses pembelajaran siswa tidak jenuh dan tidak bermain pada saat
kita mengajar.

2. SARAN
Penulis berharap semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah
wawasan bagi para pembaca pada umumnya dan penulis khususnya dan
dapat menjadi ilmu yang bermanfaat bagi kita semua serta dapat diterapkan
dalam kegiatan belajar - mengajar pada suatu hari nanti.

16
DAFTAR PUSATAKA

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Mudlofir, Ali. 2016. Desain Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Rajagrapindo


Persada.

Supriadie, Didi. 2012. Komunikasi Pembelajaran. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

17
Bahri, Syaiful Djamarah. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta.

Taniredja, Tukiran. 2015. Model – model Pembelajaran Inovatif dan Efektif.


Bandung: Alfabeta.

Hasibuan. 2010. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sagala, Syaiful. 2012. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Ramadhani, Nurul. 2009. Metode Mengajar Dalam Bidang Kesehatan.


Bandung: Alfabeta.

18

Anda mungkin juga menyukai