BUDAYA
KOMUNIKASI
SEBAGAI BUDAYA
DALAM
PEMBELAJARAN
BIPA
Kelompok 4
Nama Kelompok:
Satu-satunya penyebab kesulitan dan kesalahan dalam belajar bahasa kedua atau bahasa
asing adalah pengaruh bahasa pertama pelajar. Bahasa ibu merupakan bahasa prioritas
yang dikuasai oleh pelajar. Hal itu juga berpengaruh pada komunikasi yang dilakukannya
sehari-hari. Tidak heran bila pelajar BIPA merasa kesulitan dalam menguasai bahasa
Indonesia yang kedudukannya sebagai bahasa asing (B2). Kendala dari proses pembelajaran
tersebut ialah sulitnya peserta didik dalam menyerap ilmu yang disampaikan oleh pengajar.
Permasalahannya ada pada pengajar BIPA yang kurang dalam menentukan metode
mengajarnya dan media yang digunakan kurang bervariasi. Hal tersebut pastinya akan
menimbulkan kebosanan bagi pembelajar BIPA dikarenakan pembelajaran yang diberikan
kurang efisien untuk diterima oleh peserta didik dalam mempelajari Bahasa Indonesia.
PEMBAHASAN
Pengertian BIPA
Pada umumnya pelajar BIPA dikelompokkan ke dalam tiga tingkatan, yaitu kelas pemula, kelas
menengah, dan kelas lanjut. Dalam praktik pembelajaran, kadang-kadang setiap tingkatan tersebut
masih dapat dipilah lagi dalam beberapa tingkatan sesuai dengan kemampuan pelajar sehingga ada
kelas pemula, kelas pramenengah, kelas menengah, kelas pralanjut, dan kelas lanjut. Pengelompokan
pelajar BIPA sesuai dengan tingkat kemampuannya ini sangat penting dalam pelaksanaan
pembelajaran dan penciptaan kelas yang kondusif. Kelas yang pelajarnya memiliki kemampuan
setara akan menciptakan interaksi yang baik antar pelajar dan pengajar. Apabila kemampuan pelajar
relatif berbeda, aktivitas pembelajaran dapat terganggu oleh pelajar yang tidak dapat mengikuti
pelajaran, atau sebaliknya oleh pelajar lain yang memiliki kemampuan lebih tinggi.
Kesimpulan
Pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing pada hakikat adalah proses membelajarkan
orang asing agar dapat berbahasa Indonesia sesuai dengan budaya masyarakat Indonesia.
Karena itu, dalam pembelajaran BIPA, faktor budaya tidak dapat dilepaskan dari proses
pembelajaran bahasa. Hal ini tidak dimaksudkan untuk menjadikan orang asing untuk
berbudaya Indonesia, tetapi diarahkan agar orang asing dalam berbahasa Indonesia dapat
menyesuaikan dengan konteks budaya percakapan tersebut dilakukan. Dalam upaya menjadikan
orang asing mengenali dan dapat melakukan praktik berbahasa Indonesia sesuai dengan
konteksnya, rancangan pembelajaran yang dipilih untuk membelajarkan BIPA adalah rancangan
komunikatif. Melalui rancangan ini, pelajar BIPA memilki kesempatan yang cukup untuk
mengenali budaya masyarakat Indonesia dan berlatih berkomunikasi dengan menggunakan
bahasa Indonesia secara nyata. Dengan demikian, pelajar asing akan mampu dan terbiasa
menggunakan bahasa yang dipelajarinya sesuai dengan konteks budaya masyarakat penuturnya.
Sekian dan Terima Kasih