Naskah Drama
dan kebahasaan.
Indikator: 4.19.1 Memahami pengertian mendemonstrasikan naskah drama.
4.19.2 Memahami hal-hal yang harus disiapkan sebelum pementasan.
4.19.3 Melakukan pementasan naskah drama.
Tujuan Pembelajaran:
1. Kalian mampu memahami pengertian mendemonstrasikan naskah drama.
2. Kalian mampu memahami hal-hal yang harus disiapkan sebelum
pementasan.
3. Kalian mampu melakukan pementasan naskah drama.
naskah drama dalam sebuah pementasan atau melakukan pementasan drama. Jadi,
pementasan suatu naskah drama. Modul ini akan membantu kalian dalam
naskah drama.
Hal-Hal yang Harus Disiapkan Sebelum Pementasan
Drama
Sebelum melakukan sebuah pementasan drama, terdapat hal-hal yang harus kalian
persiapkan. Untuk mengetahui hal-hal yang harus disiapkan sebelum pementasan
dilakukan, pahami materi berikut.
1. Menyiapkan Naskah Drama
Sebelum melakukan pementasan, kalian harus menyiapkan naskah drama.
Naskah drama bisa kalian buat sendiri, menggunakan atau mengembangkan
naskah drama yang sudah ada. Naskah drama sangat penting bagi
kelangsungan pementasan drama. Pemilihan naskah drama yang tepat akan
menentukan keberhasilan pementasan.
2. Casting Pemain
Casting adalah pemilihan peran. Casting pemain perlu dilakukan agar tokoh
dalam naskah drama dapat diperankan dengan baik oleh pemain. Menurut
Waluya (2001), terdapat beberapa teknik casting yang dapat diikuti, antara
lain:
a. Casting by ability; pemilihan peran berdasarkan kecakapan atau
kemahiran yang sama atau mendekati peran yang dibawakan.
Kecerdasan seseorang memegang peranan penting dalam membawakan
peran yang sulit dan dialognya panjang. Selain persyaratan fisik dan
psikologis, tokoh utama suatu lakon juga dituntut memiliki kecerdasan
yang cukup tinggi, sehingga daya hafal daya tanggap cukup cepat.
b. Casting to type; pemilihan pemeran berdasarkan kecocokan fisik pemain.
c. Anti type casting; pemilihan pemeran bertentangan dengan watak dan
ciri fisik yang dibawakan. Sering pula disebut educational casting karena
bermaksud mendidik seseorang memerankan watak dan tokoh yang
berlawanan dengan watak dan ciri fisiknya.
d. Casting to emotional temperament; pemilihan pemeran berdasarkan
observasi kehidupan pribadi calon pemeran.
e. Therapeutic casting; pemilihan pemeran dengan maksud untuk
penyembuhan terhadap ketidaksimbangan psikologis dalam diri
seseorang. Misalnya, orang yang selalu ragu-ragu,harus berperan
sebagai orang yang tegas dan cepat memutuskan sesuatu.
3. Kostum
Menurut Asmara (1979), kostum merupakan segala sandangan dan
perlengkapannya (aksesoris) yang dikenakan dalam pentas. Dalam sebuah
pementasan, fungsi kostum (Asmara, 1979) antara lain:
a. Membantu menghidupkan perwatakan tokoh.
b. Membedakan satu pemain dengan pemain lainnya.
c. Memberikan fasilitas dan membantu gerak pemain.
4. Properti
Properti merupakan perlengkapan yang diperlukan dalam
pementasan. Properti mendukung terbentuknya setting dalam sebuah
pementasan drama. Misalnya kursi, meja, dan papan tulis untuk
menggambarkan setting ruang kelas.
Rangkuman
Mendemonstrasikan adalah mempertunjukkan; mempertontonkan;
memperagakan. Mendemonstrasikan naskah drama berarti bahwa
mempertunjukkan naskah drama dalam sebuah pementasan atau melakukan
pementasan drama.