i
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Perencanaan
Pembelajaran SKI di Madrasah dengan dosen pengampuh ibu MENI
ANDARWATI, S.PD.I., M.PD.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki,
oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan
kritikan yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya saya berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...........................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan Masalah............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan................................................................................................15
B. Saran..........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Asmi Faiqatul Himmah , M.Pd, pembelajaan Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah,
17 september 2016
3
2. Menurut Ibrahim, perencanaan pembelajaran adalah kegiatan
merumuskan tujuan apa yang akan dicapai oleh sutau kegiatan
pembelajaran, cara apa yang dipakai untuk menilai pencapaian tujuan
tersebut, materi apa yang disampaikan, bagaimana cara menyampaikan,
serta alat/media apa yang diperlukan.
3. Menurut Banghart dan Trull, perencanaan pembelajaran adalah proses
penyusunan materi pembelajaran, penggunaan media pembelajaran,
penggunaan pendekatan/metode pembelajaran, dalam suatu alokasi
waktu yang akan dilaksamakn pada masa satu semester yang akan
datang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
4. Menurut Nana Sudja, prencanaan pembelajaran adalah kegiatan
memproyeksikan tindakan apa yang akan dilakukan dalam suatu
pembelajaran yaitu dengan mengkoordinasikan komponen-komponen
pembelajaran sehingga arah kegiatan, isi kegiatan cara penyampaian
kegiatan.
5. Menurut Reigeluth, perencanaan pembelajaran adalah merupakan suatu
sistem pengembangan setiap unsur pembelajaran, meliputi
pengembangan tujuan, isi metode dan pengembangan evaluasi. 2
Dasar filosofi adalah suatu dasar yang bersumber dari dalam filsafat
pendidikan dengan menyangkut suatu keyakinan, nilai, hakikat pengetahuan dan
tentang kehidupan yang lebih baik dijalankan dengan dari suatu kebenaran logika,
akal. Dasar filosofis ini terbagi tiga macam, yaitu ontologi, epistimologi, dan
aksiologi. Dasar filosofis itu sangat penting serta memberi peranan yang sangat
penting pula untuk mengacu perkembangan pada perubahan pendidikan yang lebih
baik didalam perencanannya. Agar pada perencanaan itu berjalan lancar serta tepat
pada sasaran, tujuan yang mempunyai arah jelas bagi pendidikan yang akan datang
lebih baik dan berkembang.3
2
Naomi Angel Kristina, pengertian perencanaan menurut para ahli, maret 09, 2020
3
Abdul Salam, Tafahham jurnal pendidikan dan riset, dasar filosofis perencanaan dalam
pendidikan, Vol.1 No.1
4
B. Sejarah Pembelajaran Ala Rosulullah SAW
5
apa yang pernah terlintas di dalam benaknya. Akan tetapi, fenomena wahyu ini
muncul secara mengejutkan dalam hidupnya tanpa pernah dibayangkan
sebelumnya. Rasa takut dan cemas tidak akan pernah dialami oleh orang yang telah
merenung dan berpikir secara pelanpelan sampai terbentuk di dalam benaknya
suatu akidah yang diyakini akan menjadi dakwahnya.Visi pendidikan Islam yang
diaplikasikan oleh Rasulullah Saw sesungguhnya melekat pada cita-cita dan tujuan
jangka panjang ajaran Islam itu sendiri, yaitu mewujudkan rahmat bagi seluruh
manusia, sesuai dengan firman Allah yang artinya: “Dan tiadalah kami mengutus
kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”
Pada masa-masa awal dakwah Rasulullah Saw, tepatnya pada tahun kelima
kenabian Rasulullah Saw menjadikan sebuah rumah milik al Arqam ibn al Arqam
al Makhzumi sebagai tempat pertemuan beliau dengan para sahabatnya yang saat
itu merupakan minoritas yang senantiasa dijadikan objek tekanan dan penindasan
kaum kafir Quraisy. Menurut analisis, setidaknya ada tiga alasan penting pemilihan
rumah al Arqam, antara lain:
6
3. Perencanaan Hijrah ke Madinah
7
‘Auf dan Sa’d bin ar Rabi’. Kemudian Abdurrahman ditunjukkan pasar Bani
Quinuqa. Ketika pulang ternyata ia membawa gandum dan samin. Begitulah
seterusnya ia berusaha dan berdagang di pasar. Dalam waktu tidak berapa lama,
dengan kecakapannya dalam berdagang ia telah dapat mengumpulkan kekayaan
yang banyak, dan dapat pula memberikan mas kawin kepada salah seorang wanita
Madinah. Selanjutnya ia berhasil mempunyai kafilah-kafilah dagang yang
menjalankan bisnis perdagangan ke wilayahwilayah lain.
8
Madinah. Ini merupakan konstitusi pertama negara muslim. Setelah Nabi
Muhammad Saw hijrah ke Madinah, beliau memandang perlu untuk mengatur
hubungan dengan orang-orang nonmuslim. Dalam hal ini beliau bertujuan
menciptakan suasana aman, damai, dan tentram dengan mengatur wilayah dalam
satu arahan. Oleh karena itu, kemudian Nabi Muhammad Saw mengumpulkan para
pemimpin Madinah untuk merumuskan suatu kesepakatan politik yang dikenal
dengan “Piagam Madinah.” Perjanjian tersebut dalam istilah modern lebih tepat
disebut sebagai dustur (Undang-undang Dasar). Jika perjanjian ini dianggap
sebagai dustur, ia telah memuat semua masalah yang dibahas oleh dustur modern
mana pun yang telah meletakkan garis besar haluan negara, baik masalah dalam
negeri maupun luar negeri. Dustur yang dibuat oleh Rasulullah Saw ini berdasarkan
wahyu Allah dan ditulis oleh para sahabatnya kemudian dijadikan sebagai
‘Undang-undang Dasar’ yang disepakati oleh kaum muslim dan Yahudi,
merupakan bukti nyata bahwa masyarakat Islam tegak berdasarkan asas perundang-
undangan yang sempurna dan manajemen yang diperlukan setiap negara mana pun.
Dokumen perjanjian tersebut menetapkan prinsip-prinsip konstitusi negara modern,
seperti kebebasan beragama, kebebasan menyatakan pendapat, perlindungan
terhadap harta dan jiwa anggota masyarakat, kesetaraan bagi semua warga, jaminan
keamanan bagi kelompok minoritas, dan larangan melakukan kejahatan. Dengan
demikian, seluruh kota Madinah dan sekitarnya telah benarbenar jadi terhormat
bagi seluruh penduduknya. Dengan demikian, penghargaan dan perlindungan Hak
Asasi Manusia (HAM) yang dideklarasikan PBB dan dunia Barat pada abad 20-an
sebenarnya sudah dicetuskan dan diberlakukan pada saat Rasulullah Saw hijrah ke
Madinah dengan menghargai semua golongan dan kepercayaan, sehingga semua
orang yang tinggal di kota Madinah merasa aman dan saling menghargai. Dan
secara administratif ditetapkan di dalam Piagam Madinah. 4
4
Kholilur Rahman, Jurnal Al Wijdan PERENCANAAN PENDIDIKAN ALA NABI,
AL-WIJDÁN, Volume III, Nomor 1, Juni 2018
9
C. Perencanaan Dalam Pembelajaran
5
Abdul Salam, Tafahham jurnal pendidikan dan riset, dasar filosofis perencanaan dalam
pendidikan, Vol.1 No.1
6
Nur Hidayati, Leo Agung S, Musa Pelu, PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM BERDASARKAN KURIKULUM 2013
10
keislaman. Mengembangkan kesadaran siswa tentang pentingnya mempraktikkan
nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Membekali siswa dengan
keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjalankan ibadah secara
benar. 7
Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) adalah salah satu mata
pelajaran yang diajarkan di Madrasah Ibtidaiyah. Mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam (SKI) merupakan salah satu pelajaran penting sebagai upaya
untuk membentuk watak dan kepribadian umat. Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
adalah sekumpulan kejadian atau peristiwa penting dari tokoh muslim. Dengan
mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam, peserta didik dapat memperoleh pelajaran
yang berharga dari perjalanan dari seorang tokoh atau generasi zaman dulu. Peserta
didik juga dapat meneladani sifat-sifat yang baik dari para tokoh-tokoh islam zaman
dulu. ejarah menurut bahasa berarti riwayat atau kisah. Sedangkan menurut istilah,
sejarah ialah proses perjuangan manusia untuk mencapai penghidupan
kemanusiaan yang lebih sempurna dan sebagai ilmu yang berusaha mewariskan
pengetahuan tentang masa lalu suatu masyarakat tertentu. Kebudayaan berasal dari
bahasa Sansekerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi
(budi atau akal).
Budi mempunyai arti akal, kelakuan, dan norma. Sedangkan “daya” berarti
hasil karya cipta manusia. Dengan demikian, kebudayaan adalah semua hasil karya,
karsa dan cipta manusia di masyarakat. Apabila dikaitkan dengan islam, maka
Kebudayaan Islam adalah hasil karya, karsa dan cipta umat islam yang didasarkan
kepada nilai-nilai ajaran islam yang bersumber hukum dari al-Qur'an dan sunnah
nabi. Jadi kesimpulannya, Sejarah Kebudayaan Islam adalah kejadian atau
peristiwa masa lampau yang berbentuk hasil karya, karsa dan cipta umat islam yang
7
Nur Haliza Goli, Muh. Wasith Achadi, jurnal manejemen dan pendidikan islam,
ANALISIS KURIKULUM MERDEKA BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SEJARAH
KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) Vol. 3, No. 3 Maret 2023
11
didasarkan kepada sumber nilai-nilai islam. Tujuan mempelajari Sejarah
Kebudayaan Islam (SKI) antara lain adalah sebagai berikut:
(a) mengetahui lintasan peristiwa, waktu dan kejadian yang berhubungan dengan
kebudayaan Islam
(b) mengetahui tempat-tempat bersejarah dan para tokoh yang berjasa dalam
perkembangan Islam
(c) memahami bentuk peninggalan bersejarah dalam kebudayaan islam dari satu
periode ke periode berikutnya.
Selain tujuan ada juga manfaat yang diperoleh dengan mempelajari Sejarah
Kebudayaan Islam (SKI) antara lain sebagai berikut:
(a) menumbuhkan rasa cinta kepada kebudayaan islam yang merupakan buah karya
kaum muslimin masa lalu
(b) memahami berbagai hasil pemikiran dan hasil karya para ulama untuk diteladani
dalam kehidupan sehari-hari
(d) memberikan pelajaran kepada generasi muslim dari setiap kejadian untuk
mencontoh/meneladani dari perjuangan para tokoh di masa lalu guna perbaikan dari
dalam diri sendiri, masyarakat, lingkungan negerinya serta demi islam pada masa
yang akan datang.
a. Faktor Internal
Yang dimaksud dengan faktor internal ini adalah faktor yang mempengaruhi
keberhasilan belajar yang berasal dari dalam diri individu yang belajar. Sebagai
12
contohnya adalah keadaan jasmani dan rohani peserta didik. Faktor internal
meliputi dua aspek yaitu:
1) Aspek fisiologis
Aspek ini meliputi kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot). Aspek
fisiologis yang memadai dapat mempengaruhi semangat dan intensitas individu
yang belajar dalam mengikuti pelajaran.
2) Aspek psikologis
b. Faktor Eksternal
1) Linggkungan sosial
Lingkungan sosial sekolah seperti guru, staf, administrasi, teman sekelas dapat
mempengaruhi semangat belajar peserta didik. Para guru yang selalu memajukan
sikap dan perilaku yang simpatik dan selalu memperlihatkan suri tauladan yang
baik juga menjadi motivasi belajar bagi peserta didik. Lingkungan sosial yang
paling mempengaruhi terhadap belajar peserta didik adalah orang tua dan keluarga
peserta didik itu sendiri. Sikap orang tua, pengelolaan keluarga, ketegangan
keluarga, dan demografi keluarga dapat berdampak terhadap kegiatan belajar
peserta didik dan hasil yang dicapainya.
13
2) Lingkungan nonsosial
8
Asmi Faiqatul Himmah , M.Pd, pembelajaan Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah,
17 september 2016
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
pembelajaran pada hakekatnya adalah interaksi antara peserta didik dengan
lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Dalam
pembelajaran tersebut banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, baik faktor
internal yang datang dari diri individu, maupun faktor eksternal yang datang dari
lingkungan individu tersebut. Secara substansial, mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta
didik untuk mengenal, memahami, menghayati sejarah kebudayaan Islam, yang
mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan,
membentuk sikap, watak, dan kepribadian peserta didik. Jadi pembelajaran SKI
adalah interaksi antara guru dan siswa dalam mempelajari sejarah kebudayaan
Islam.
B. Saran
Dalam makalah ini kami dari penyusun menyadari, bahwa masih banyak
kekurangan dalam hal yang belum di cantumkan mengenai judul materi makalah
tersebut. Penyusun berharap pembaca bisa memberikan kritik dan saran yang bisa
menjadikan penyusun lebih baik kedepannya dalam membuat makalah.
15
DAFTAR PUSTAKA
Asmi Faiqatul Himmah , M.Pd, pembelajaan Sejarah Kebudayaan Islam
di Madrasah, 17 september 2016
Kholilur Rahman, Jurnal Al Wijdan PERENCANAAN PENDIDIKAN ALA
NABI, AL-WIJDÁN, Volume III, Nomor 1, Juni 2018
Naomi Angel Kristina, pengertian perencanaan menurut para ahli, maret
09, 2020
Salam Abdul, Tafahham jurnal pendidikan dan riset, dasar filosofis
perencanaan dalam pendidikan, Vol.1 No.1
Hidayati Nur, Agung Leo S, Pelu Musa, PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM BERDASARKAN
KURIKULUM 2013
Nur Haliza Goli, Muh. Wasith Achadi, jurnal manejemen dan pendidikan
islam, ANALISIS KURIKULUM MERDEKA BELAJAR PADA MATA
PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) Vol. 3, No. 3 Maret 2023
16