Anda di halaman 1dari 40

MAKALAH

Geostrategi Indonesia/Ketahanan Nasional

Dosen Pengampu : Ns. Ignasia Nila Siwi, M. Kep

Disusun oleh :

ENDANG FITRIA NINGSIH (M22010005)

LINTANG SAVITRI (M22010006)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MADANI

YOGYAKARTA

2023
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Geostrategi Indone-
sia/Ketahanan Nasional dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewarganegaraan.


Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Geostrategi Indone-
sia/Ketahanan Nasional bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ns. Ignasia Nila Siwi, M. Kep
selaku dosen pengampu mata kuliah Kewarganegaraan. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah
ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, diharapkan saran dan kritik yang membangun untuk penulis guna
memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik di masa mendatang.

Yogyakarta, 04 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER .............................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
Daftar isi ............................................................................................................................. iii
BAB 1 Pendahuluan
1.1 . Latar belakang ....................................................................................................... 1
1.2 . Rumusan masalah ................................................................................................. 1
1.3 . Tujuan Penyusunan ............................................................................................... 2
BAB 2 Pembahasan
2.1 . Definisi Geostrategi ................................................................................................. 3
2.2 Sejarah Lahirnya Ketahanan Nasional ....................................................................... 4
2.3 Unsur-Unsur Ketahanan Nasional ............................................................................. 5
2.4 Membangun Ketahanan Nasional melalui Astagatra ................................................................ 7
2.5 Indeks Ketahanan Nasional ................................................................................... 8
2.6 Kondisi Ketahanan Nasional saat Pandemic Covid-19................................................ 9
2.7 Dampak Covid-19 pada Ketahanan Nasional ......................................................................... 14
2.8 Issues Strategi dan Langkah Penanggulangan ...................................................... 16
2.9 Perspektif Islam tentangn Ketahanan Nasional .................................................... 17
2.10 Mengangkat Konflik Nasional : Maraknya Kasus Bunuh Diri dikalangan
Remaja Indonesia .................................................................................................. 24
2.11Mengangkat Konflik Internasional : Konflik Palestine-Israel .............................. 26
2.12Peran Mahasiswa dalam Ketahanan Nasional ...................................................... 29

BAB 3 Penutup
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 32
Daftar Pustaka .................................................................................................................. 36

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Geostrategi Indonesia dan ketahanan nasional adalah dua konsep penting
dalam konteks kebijakan luar negeri, pertahanan, dan keamanan Indonesia.
Geostrategi merujuk pada studi tentang posisi geografis suatu negara dan
dampaknya terhadap hubungan internasional, kebijakan luar negeri, dan
keamanan nasional. Indonesia, sebagai negara kepulauan yang terletak di antara
dua samudra (Samudra Hindia dan Samudra Pasifik) dan dua benua (Asia dan
Australia), memiliki geostrategi yang unik dan kompleks. Negara ini juga
memiliki wilayah laut yang luas dengan kekayaan alam yang melimpah,
membuatnya menjadi pusat perhatian dalam persaingan global.
Sementara itu, ketahanan nasional adalah kemampuan suatu negara untuk
melindungi kedaulatannya, keamanan warganya, dan kepentingan nasionalnya
dari berbagai ancaman baik dari dalam maupun dari luar. Ketahanan nasional
melibatkan aspek militer, ekonomi, sosial, politik, dan budaya. Indonesia, dengan
populasi yang besar, beragam etnis, dan geografi yang melibatkan ribuan pulau,
menghadapi tantangan yang beragam dalam menjaga ketahanan nasionalnya.
Indonesia telah lama berada dalam situasi yang membutuhkan perhatian
serius terhadap geostrategi dan ketahanan nasional. Ancaman seperti konflik
teritorial, terorisme, perdagangan ilegal, bencana alam, dan ketidakstabilan
regional selalu ada dalam konteks geostrategis negara ini. Oleh karena itu,
pemahaman yang mendalam tentang geostrategi dan pengembangan ketahanan
nasional menjadi kunci dalam menjaga kedaulatan dan keamanan Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :

Page | 1
1. Definisi Geostrategi
2. Sejarah Lahirnya Ketahanan Nasional
3. Unsur-unsur Ketahanan Nasional
4. Membangun Ketahanan Nasional Melalui Astagatra
5. Indeks Ketahanan Nasional
6. Kondisi Ketahanan Nasional saat Pandemic Covid-19
7. Dampak Covid-19 pada Ketahanan Nasional
8. Issues Strategi dan Langkah Penanggulangan
9. Perspektif Islam tentang Ketahanan Nasional
10. Mengangkat Konflik Nasional : Maraknya Bunuh Diri dikalangan
Remaja di Indonesia
11. Mengangkat konflik internasional : Konflik Palestine-Israel
12. Peran Mahasiswa Dalam Ketahanan Nasional

1.3 Tujuan Penyusunan


Penulisan makalah ini bertujuan untuk memperjelas makna Strategi Indo-
nesia/Ketahanan Nasional dan yang berkaitan dengan hal tersebut. Agar setiap
orang dapat memahami dan diharapakan mampu untuk menerapkannya,
kita sebagai warga negara Indonesia harus dapat mempelajarinya secara menyelur
uh, yaitu dapat menafsirkannya secara konstitusional yang sehat secara hukum.

Page | 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Geostrategi
Geostrategi berasal dari kata geografi dan strategi. Geografi merujuk kepa-
da ruang hidup nasional, wadah, atau tempat hidupnya bangsa dan negara Indone-
sia. Strategi diartikan sebagai ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya
bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam keadaan perang dan
damai.
Atas dasar pengertian sederhana diatas, bangsa Indonesia memandang geo-
strategi sebagai strategi dalam memanfaatkan keadaan atau konstelasi geografi
negara Indonesia untuk menentukan kebijakan tujuan, dan sarana-sarana guna
mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional bangsa Indonesia.
Konsep Ketahanan Nasional lahir dan berkembang di Indonesia. Mula-mula
konsep tersebut dikembangkan oleh para perwira TNI yang terlibat dalam per-
juangan perang kemerdekaan serta berbagai masalah keamanan dalam negerei
lainnya, khususnya yang kemudian bertugas dilingkungan Lembaga Pertahanan
Nasional dan LEMHANNAS (kemudian diganti menjadi Lembaga Ketahanan na-
sional dengan singkatan yang sama). Karena perwira-perwira TNI itu dalam masa
penjajahan mengalami pendidikan Belanda, maka semula digunakan istilah Bel-
anda Nationale Weerbaarheid. Istilah itu mengundang makna bahwa bangsa Indo-
nesia harus tahan terhadap aneka ragam goncangan dan ancaman. Hal itu tidak
tekandung dalam pengertian pertahanan, sebab pertahanan hanya menyangkut satu
usaha yang bersifat militer. Walaupun pertahanan merupakan salah satu bagian
dari weerbaarheid namun weerbarheid jauh lebih luas dalam perkembangannya,
kemudian ditetapkan untuk menggunakan istilah ketahanan sebagai padanan
istilah weerbarheid, sehingga Nationale Weerbarheidmenjadi ketahanan nasional.

Page | 3
2.2 Sejarah Lahirnya Ketahanan Nasional
Teori-teori tentang karakter bangsa memiliki dasar yang lemah dalam se-
jarah Indonesia. Penyebutan pertama kali tentang ketahanan nasional dimulai pada
awal tahun 1960-an, ketika tentara Darae, yang sekarang dikenal sebagai
SESKOAD, pertama kali muncul. Ini menandai awal dari berakhirnya revolusi
komunis yang berasal dari Uni Soviet dan Cina. Dampak komunisme menyebar
ke seluruh wilayah Indo-Cina, mengakibatkan munculnya beberapa wilayah Indo-
Cina yang berbeda, termasuk Laos, Vietnam, dan Kamboja. Infiltrasi komunikasi
bahkan telah mencapai Singapura, Malaysia, dan Thailand. Apakah efek domino
ini akan terus menjalar ke Indonesia?
Mengenai fenomena ini, berpengaruh pada tingkat melek huruf SSKAD
(saat itu). Mereka memberikan apologi atas kondisi yang terjadi saat itu, yaitu tid-
ak ada lagi hukum yang kuat dan ulet di Tiongkok untuk menghadapi ekspansi
Partai Komunis. Membandingkan hal ini dengan Indonesia, kekuatan bangsa ini
sedemikian rupa sehingga mampu bertahan dari berbagai tantangan, bahkan utang
yang menumpuk. Salah satu perhatian utama dari kelompok pemikir tersebut di
atas adalah adanya kekuatan teritorial dan gerilya.
Pada tahun 1060, terjadi invasi Jepang di Filipina, Singapura, dan Thailand.
Meskipun gerakan komunis Indonesia berhasil melakukan protes pada tanggal 30
September 1965, namun hal tersebut tidak dapat bertahan lama. ada beberapa ga-
gasan pemikiran tentang kekuatan apa yang seharusnya ada di dalam masyarakat
dan bangsa Indonesia untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan bangsa Indonesia
tetap terjamin di masa-masa yang akan datang. Berbagai kejadian tersebutr dit-
ambah. Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah adanya nilai-nilai kebangsaan
yang justru sebaliknya, diragukan akan nilai-nilai kebangsaan dan nilai-nilai na-
sional. Pemikiran tersebut di atas sedang ditangani oleh Lemhanas (Lembaga Per-
tahanan Nasional). Dalam laporan Lemhanas tahun 1968, terdapat ketidakpastian
konseptual sebagai akibat dari standar kehidupan nasional yang terdiri dari aspek
sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Pada tahun 1969, Kebijakan Perumahan Na-
Page | 4
sional diperkenalkan, yang menjadi contoh utama dari memburuknya konsep
ketahanan nasional, bahkan jika ketahanan nasional juga hadir dalam perumahan
nasional. Sebagai keuletan dan daya tahan suatu bangsa, Konsepsi Ketahan Na-
sional Waktu ini berantisipasi untuk mengakomodasi sebagai kekuatan nasional
yang ditujukan untuk menghadapi segala ancaman dan kekuatan yang membaha-
yakan kelangsungan hidup negara dan bangsa Indonesia. Istilah "segala" mengacu
pada spektrum efek yang lebih mewakili analisis komunikasi dan/atau brainstorm-
ing secara periodik, spektrum ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1972 se-
bagai ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG). Deklarasi Prinsip-
prinsip MPR tahun 1972 diperkenalkan sebagai negara yang dinamis dengan ka-
pasitas untuk mengembangkan sumber daya nasional, termasuk kemampuan un-
tuk menghadapi dan menyelesaikan segala ancaman, tantangan, hambatan, dan
masalah yang muncul dari luar maupun dari dalam negeri, baik secara perlahan
maupun cepat, yang mempengaruhi identitas dan nilai-nilai nasional, kedaulatan
nasional, dan kepentingan nasional.

2.3 Unsur-unsur Ketahanan Nasional


Unsur, elemen atau faktor yang mempengaruhi kekuatan/ketahanan nasional
suatu negara terdiri atas beberapa aspek.
a. Unsur atau Gatra Penduduk
Penduduk suatu negara menentukan kekuatan atau ketahanan nasional
negara yang bersangkutan. Faktor yang berkaitan dengan penduduk negara
meliputi dua hal yaitu aspek kualitas dan kuantitas.
b. Unsur atau Gatra Wilayah
Wilayah turut pula menentukan kekuatan nasional negara. Hal ini terkait
dengan wilayah negara meliputi :
• Bentuk wilayah negara nerupa negara pantai, negara kepulauan atau
negara continental
• Luas wilayah negara

Page | 5
• Posisi geografis, astronomis dan geologis negara
• Daya dukung wilayah negara, ada negara yang habitable dan
unhabitable
c. Unsur atau Gatra Sumber Daya Alam
Hal-hal yang berkaitan dengan unsure sumber daya alam sebagai elemen
ketahan nasional meliputi :
• Potensi sumber daya alam wilayah yang bersangkutan mencakup
sumber daya alam hewani, namabati dan tambang
• Kemampuan mengeskplorasi sumber daya alam
• Pemanfaatan sumber daya alam dengan memperhitungkan masa depan
dan lingkungan hidup
• Kontrol atas sumber daya alam
d. Unsur atau Gatra di Bidang Ideologi
Ideologi mendukung ketahanan suatu bangsa karena ideology bagi suatu
bangsa memiliki dua fungsi poko yaitu:
• Sebagai tujuan atau cita-cita dari kelompok masyarakat yang
bersangkutan artinya nilai-nilai yang terkandung dalam ideology itu
menjadi cita-cita yang hendak dituju secara bersama
• Sebagai sarana pemersatu dari masyarakat ang bersangkutan, artinya
masyarakat yang banyak dan beragam itu bersedia menjadikan ideology
sebagai milik bersama dan menjadikannya bersatu.
e. Unsur atau Gatra di Bidang Politik
Politik penyelenggaraan negara sangat mempengaruhi kekuatan nasional
yang ditinjau dari beberapa aspek :
• Sistem politik suatu negara
• Sistem pemerintahan suatu negara
• Bentuk pemerintahan suatu negara
• Bentuk negara suatu negara

Page | 6
f. Unsur atau Gatra di Bidang Ekonomi yang berkaitan denan sistem ekonomi
sutu negra baik yang menganut sistem ekonomi liberal atau sistem ekonomi
sosialis.
g. Unsur atau Gatra di Bidang Sosial Budaya yang berkaitan dengan akulturasi
dan asimilasi budaya dan masyarakat di suatu negara.
h. Unsur atau Gatra di Bidang Pertahanan Keamanan yang berkaitan ancaman
militer yang dihadapi suatu negara dari negara lain, sehingga unsure utama
pertahanan dan keamanan berada ditangan tentara (militer).

2.4 Membangun Ketahanan Nasional Melalui Astagatra


Membangun ketahanan nasional adalah suatu prioritas penting bagi sebuah
negara guna menjaga kestabilan dan keamanan dalam menghadapi berbagai tan-
tangan baik dari dalam maupun luar negeri. Dalam konteks ini, konsep Astagatra
menjadi landasan yang kuat untuk mencapai tujuan tersebut. Astagatra adalah
konsep yang menggambarkan lima aspek ketahanan nasional, yaitu aspek politik,
ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan militer. Dengan memperkuat dan
mengintegrasikan lima aspek tersebut, sebuah negara dapat membangun ketahan-
an yang kokoh.
Aspek politik mencakup stabilitas politik dan tata kelola pemerintahan yang
baik, yang diperlukan untuk menghindari konflik internal dan eksternal. Aspek
ekonomi mencakup ketahanan ekonomi yang kuat, dengan diversifikasi ekonomi
dan upaya untuk mengurangi ketergantungan pada sektor tertentu. Aspek sosial
melibatkan pembangunan sumber daya manusia dan kesejahteraan sosial, sehing-
ga masyarakat memiliki daya saing yang tinggi dan memiliki perasaan keadilan
yang kuat.
Aspek budaya mencakup pelestarian nilai-nilai budaya dan identitas nasion-
al, yang merupakan elemen penting dalam membangun jati diri bangsa. Terakhir,
aspek pertahanan militer melibatkan pembangunan kemampuan pertahanan yang
tangguh guna melindungi kedaulatan negara.

Page | 7
Membangun ketahanan nasional melalui Astagatra adalah suatu pendekatan
yang holistik dan komprehensif dalam menjaga dan memperkuat keamanan dan
kemandirian negara. Konsep Astagatra mencakup lima unsur penting, yaitu sum-
ber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya ekonomi, sumber daya bu-
daya, dan sumber daya kekuasaan. Melalui pendekatan ini, kita dapat membangun
ketahanan nasional yang kuat, yang mampu menghadapi berbagai tantangan sep-
erti ancaman militer, ekonomi, sosial, dan lingkungan.

2.5 Indeks Ketahanan Nasional


Indeks Ketahanan Nasional adalah sebuah kerangka kerja yang digunakan
oleh suatu negara untuk mengukur sejauh mana negara tersebut memiliki kapasi-
tas untuk bertahan dan mengatasi berbagai ancaman serta tantangan, baik dari da-
lam maupun dari luar. Indeks ini mencakup berbagai aspek, seperti keamanan mi-
liter, keamanan ekonomi, keamanan sosial, keamanan lingkungan, dan keamanan
politik. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran holistik tentang tingkat
kesiapan suatu negara dalam menghadapi berbagai situasi darurat, termasuk kon-
flik bersenjata, bencana alam, krisis ekonomi, dan ancaman lainnya.
Indeks Ketahanan Nasional mencerminkan kerja sama antara berbagai
sektor pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor swasta dalam menjaga stabilitas
dan keamanan negara. Dalam aspek keamanan militer, indeks ini dapat mencakup
pertahanan nasional, kekuatan militer, dan kemampuan untuk menghadapi an-
caman bersenjata. Sementara itu, dalam aspek ekonomi, indeks ini mengukur
ketahanan ekonomi negara, seperti ketahanan terhadap guncangan ekonomi glob-
al, ketahanan terhadap tekanan inflasi, dan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, Indeks Ketahanan Nasional juga memperhitungkan faktor-faktor
sosial, politik, dan lingkungan, seperti stabilitas politik, peran masyarakat sipil,
kebijakan lingkungan, dan tingkat kesiapan dalam menghadapi bencana alam.
Dengan menggabungkan semua aspek ini, Indeks Ketahanan Nasional mem-
berikan pandangan yang lebih komprehensif tentang tingkat ketahanan suatu

Page | 8
negara, yang dapat digunakan untuk merencanakan strategi dan kebijakan yang
lebih efektif dalam menghadapi berbagai tantangan dan ancaman yang mungkin
muncul.
2.6 Kondisi Ketahanan Nasional saat Pandemic Covid-19
Menurut WHO (2002), bencana adalah suatu fenomena yang mengganggu
kondisi normal dan menyebabkan tingkat penahanan yang melebihi kapasitas
masyarakat yang stabil. Berdasarkan penelitian sebelumnya, dapat dikatakan
bahwa COVID-19 merupakan virus non-alkali yang memiliki dampak negatif ter-
hadap kualitas hidup masyarakat umum. Hal ini termasuk membahayakan nyawa
manusia, mengancam integritas keuangan masyarakat umum, mengganggu distri-
busi dan ketersediaan data statistik masyarakat umum, dan mengganggu kondisi
psikologis masyarakat umum.
Ketahanan nasional saat pandemi COVID-19 merupakan sebuah tantangan
yang memerlukan upaya serius dari negara-negara di seluruh dunia. Pertama-
tama, sektor kesehatan menjadi fokus utama dalam menjaga ketahanan nasional.
Sistem kesehatan yang kuat, termasuk ketersediaan fasilitas medis, peralatan
medis, dan sumber daya manusia yang terlatih, sangat penting untuk merespons
pandemi dengan efektif. Selain itu, aspek ekonomi juga menjadi krusial karena
pandemi ini telah berdampak pada perdagangan global, produksi, dan lapangan
pekerjaan. Negara-negara perlu menjaga ketahanan ekonomi mereka dengan
memitigasi dampak ekonomi negatif, memastikan pasokan pangan yang
mencukupi, serta mendukung sektor-sektor yang terdampak. Terakhir, komunikasi
dan koordinasi antarlembaga dan antarnegara menjadi kunci dalam mengatasi
pandemi ini, dengan adanya kerjasama yang baik untuk pertukaran informasi,
penelitian, dan pembagian sumber daya yang efisien.
Ketahanan nasional selama pandemi COVID-19 juga mencakup aspek so-
sial dan psikologis. Masyarakat perlu diberdayakan dengan informasi yang akurat
dan jelas, serta pendekatan yang berfokus pada kesejahteraan mental. Kebijakan
sosial seperti pembatasan sosial dan isolasi dapat berdampak pada kehidupan
Page | 9
sehari-hari, dan negara perlu mendukung warganya untuk menjaga kesejahteraan
mental mereka. Selain itu, masalah keamanan dan ketahanan siber juga menjadi
perhatian, mengingat lonjakan aktivitas online selama pandemi. Negara-negara
perlu mengamankan infrastruktur kritis dan data penting, serta melindungi
masyarakat dari ancaman siber yang dapat merusak stabilitas nasional.
Secara resmi, Indonesia menyatakan bahwa pandemi Covid-19 akan be-
rakhir pada bulan Maret 2020 sebagai hasil dari dua keputusan pertama Presiden
Jokowi. Hasil dari pengumuman ini adalah peningkatan jumlah pasien positif
Covid-19 di Indonesia.
Pemerintah mengakui bahwa mereka telah melakukan beberapa langkah un-
tuk memerangi infeksi ini, mulai dari memperketat pintu masuk ke Indonesia me-
lalui beberapa pelabuhan, seperti Bandara dan Pelabuhan, dan menyediakan fasili-
tas kesehatan yang memadai. Selain itu, pemerintah juga bersedia menjamin biaya
pengobatan bagi penduduk yang terjangkit Covid-19 dan menyediakan lebih dari
100 RS di seluruh Indonesia. Meskipun demikian, pemerintah harus menunggu
untuk memberikan konfirmasi bahwa semua instrumen kesehatan yang diperlukan
untuk deteksi pertama telah tersedia atau setidaknya sebagian dalam proses pen-
gujian. Dalam meringkas kasus COVID-19, pemerintah telah mengakui beberapa
masalah yang terkait dengan hubungan Indonesia dengan Turki. Dalam rangka
menangkal pandemi COVID-19, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia
telah menyatakan langkah-langkah lain untuk mencegah masuknya warga negara
asing ke Indonesia.
Dijelaskan bahwa pemerintah tengah mengupayakan agar laporan WHO
tentang pandemi Covid-19 direvisi. Arahan Presiden RI terkait pandemi Covid-
19, termasuk langkah pembatasan sosial. Sehubungan dengan hal ini, penerapan
kebijakan jaga jarak sosial harus dipertimbangkan sebagai salah satu strategi uta-
ma untuk mencegah penyebaran COVID-19, selain untuk meminimalkan biaya
layanan kesehatan bagi masyarakat umum. Tujuan dari social distancing adalah
untuk mengurangi jumlah kegiatan di luar rumah dan interaksi sosial dengan
Page | 10
orang lain sebagai sarana untuk membina hubungan yang tenang dengan mereka.
Metode ini juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi tempat-tempat yang ser-
ing dikunjungi, seperti pusat perbelanjaan, pasar, dan tempat lainnya. Selama ma-
sa pemisahan sosial, kegiatan mengunjungi pengadilan dapat menggunakan moda
transportasi apa saja, namun tentunya harus tetap mematuhi protokol kesehatan.
Dalam hal ini, penumpang harus menjaga jarak 1,5 meter dari pendampingnya,
meskipun hal ini terkadang tidak praktis di semua situasi. Perubahan fisik jangka
panjang, seperti tangan jambing, disebabkan oleh COVID-19. Perubahan ini di-
manifestasikan sebagai tetesan liur (droplet) di udara. Praktik jaga jarak sosial dit-
erapkan di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, selama fase pertama pandemi
COVID-19. Ketika pandemi Covid-19 mulai menyebar, badan kesehatan China
mulai mempersiapkan pemakaman massal yang dihadiri oleh ribuan orang. Kare-
na hal ini, tingkat penularan mungkin akan meningkat, berbeda dengan Iran dan
Italia yang tidak memberlakukan pemisahan sosial. Kemudian, selain pemisahan
sosial, Wuhan menerapkan lockdown yang dapat memperlambat pergerakan
masyarakat. Namun, masih banyak lagi negara yang akan khawatir jika lockdown
terbukti tidak efektif dalam menghentikan penyebaran pandemi Covid-19. Ber-
beda dengan lockdown, jarak sosial hanya didasarkan pada perasaan dan pen-
galaman masing-masing warga.
Di sisi lain, lockdown adalah prosedur yang digunakan oleh pemerintah
dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan menyingkirkan barang-barang tertentu
yang mencurigakan dari suatu wilayah. Saat ini, beberapa negara di Eropa mem-
iliki beberapa tempat standar seperti universitas, sekolah, restoran, bioskop, dan
kafe, atau tempat lain di mana orang sering berkumpul. Lockdown dapat dilihat
sebagai situasi yang memaksa orang untuk mengungsi dari suatu area tertentu ka-
rena kondisi berbahaya. Lockdown dapat berarti bahwa suatu negara menerapkan
langkah-langkah untuk menangkal ancaman, yang berarti bahwa tidak ada yang
diizinkan untuk memasuki negara tersebut, bahkan jika mereka melarikan diri. Di
Prancis, hukum ini diterapkan dengan mengungsikan beberapa tempat yang di-
Page | 11
anggap tidak penting, seperti ruang publik seperti Menara Eiffel yang akan ditutup
pada 15 Maret 2020. Sebaliknya, bank, apotek, supermarket, dan toko-toko umum
lainnya tetap beroperasi, meskipun sesekali ada gangguan karena volume bisnis.
Sama halnya dengan aturan di Spanyol yang memberlakukan lockdown, masyara-
kat dapat membeli makanan dan obat-obatan, bahkan melanjutkan pekerjaan
mereka.
Pemisahan sosial sambil tetap menjalankan ritual seperti berkumpul di kedai
kopi dan masjid, di mana sudah ada fatwa MUI mengenai hal ini dan kegiatan
keagamaan lainnya. Selain itu, pemerintah telah mengamanatkan agar semua
pekerja mengenakan masker, terutama yang akan menangani ruang publik. Na-
mun, masyarakat umum juga merasa hal ini agak mengganggu. Memahami defin-
isi masing-masing dapat mengarah pada negosiasi yang lebih mendalam. Ketika
lockdown diterapkan, respon dari masyarakat adalah mereka tidak dapat membeli
kebutuhan sehari-hari, sehingga banyak dari mereka yang membeli banyak barang
di toko karena takut. Namun, di beberapa negara, masyarakat masih bisa bekerja
atau melakukan interaksi sosial bahkan ketika lockdown diterapkan, meskipun
kondisinya mungkin sulit.
Di satu sisi, kebijakan yang telah diterapkan oleh pemerintah Indonesia da-
lam memerangi COVID-19 dihadapkan pada tantangan yang unik, terutama dari
masyarakat Indonesia sendiri. Berdasarkan gambaran kerangka berfikir yang telah
diungkapkan sebelumnya, masyarakat kelas A sering kali gagal memahami atau
mengekspresikan keprihatinan mereka terhadap peraturan terkait Covid-19. Be-
berapa contoh umum dari aktivisme masyarakat termasuk penolakan untuk
menerima pemisahan sosial dan sebagai gantinya terlibat dalam kegiatan komunal
seperti berkumpul di kedai kopi dan masjid, di mana sudah ada fatwa MUI ten-
tang masalah ini dan hal-hal terkait lainnya. Selain itu, pemerintah telah menga-
manatkan agar semua pekerja mengenakan masker, terutama mereka yang akan
menangani properti publik. Namun, masyarakat umum juga merasa hal ini agak
mengganggu.
Page | 12
Selanjutnya, dengan situasi ini, banyak orang yang berusaha untuk memper-
baiki diri dengan memperbaiki barang-barang mereka, kecuali masker yang sudah
tidak layak pakai. Selain itu, beberapa kejadian kriminal telah terjadi sebagai aki-
bat dari eksploitasi kondisi Indonesia dalam skenario COVID-19 saat ini. Ada be-
berapa orang yang tidak begitu setia menggunakan masker, alat pelindung diri
(APD), hand sanitizer, dan perlengkapan medis lainnya hanya untuk pengobatan
sendiri. Beberapa anggota masyarakat juga tidak menentang larangan mudik ke
kampung halaman, dalam hal ini larangan tersebut dimaksudkan untuk menghen-
tikan penyebaran COVID-19. Tipikal masyarakat tipe A yang telah disebutkan
sebelumnya menjadi penghalang dalam menjalankan program-program yang ada.
Namun, dalam hal ini, Presiden Joko Widodo harus bekerja untuk mengatasi kon-
disi sosial yang ada.
Presiden RI juga melakukan perombakan sosial yang signifikan dibanding-
kan dengan menggunakan protokol lockdown. Meskipun masyarakat sebelumnya
telah direformasi untuk mengatasi masalah sosial dan juga fisik, Presiden Jokowi
merasa bahwa reformasi ini perlu dilakukan agar proses tersebut dapat terus ber-
lanjut. Presiden ingin agar kerusakan sosial berskala besar dapat dihindari dengan
menerapkan jam malam yang ketat.
Presiden dengan tegas menolak untuk mematuhi peraturan tentang Inisiatif
Upah Minimum Lebaran 2020. Kelemahan mungkin disebabkan oleh potensi
penyebaran Covid-19 ke daerah lain, sehingga sulit untuk mengatasi hambatan ini.
Selain itu, terdapat masalah terkait kredit bagi sebagian kecil anggota masyarakat,
seperti belanja internet, aplikasi kartu kredit, dan rencana pembayaran pinjaman
yang akan berakibat pada utang kartu kredit yang akan lunas pada bulan April
2020.
Dalam kesimpulannya, ketahanan nasional saat pandemi COVID-19 men-
cakup sektor kesehatan, ekonomi, sosial, psikologis, dan keamanan. Upaya yang
terkoordinasi, baik di tingkat nasional maupun internasional, menjadi kunci untuk
mengatasi tantangan ini. Negara-negara perlu beradaptasi dan belajar dari pen-
Page | 13
galaman pandemi ini untuk memperkuat ketahanan nasional mereka di masa de-
pan.
2.7 Dampak Covid-19 pada Ketahanan Nasional
Sehubungan dengan pandemi COVID-19 yang melanda dunia, Hamid
(2020) menyatakan bahwa kapasitas kesehatan akan sangat dipengaruhi oleh kon-
disi kesehatan dan kondisi logistik. Hal ini menjadi prioritas nasional dalam hal
penyediaan logistik dan tenaga kesehatan yang kompeten dan berkualitas tinggi
secara lokal. Menurut Hamid (2020), ada undang-undang di Indonesia yang
mengatur tentang pemisahan sosial, tidak berkumpul di tempat ibadah, tempat
kerja, atau pertemuan sosial lainnya, dan menanggung banyak penderitaan, teru-
tama yang berkaitan dengan pelajaran ekonomi dan agama. Menurut Mahmud,
dkk (2020), Covid-19 juga menyebabkan kecemasan dan depresi di usia 60 tahun
bagi orang-orang tertentu, yang pada akhirnya berdampak negatif pada kondisi
kejiwaan manusia yang bersangkutan. Dijelaskan pula bahwa mereka yang mem-
iliki ikatan kuat dengan komunitas, pendidikan, atau pekerjaan rumah tangga
memiliki tingkat depresi yang lebih rendah dibandingkan dengan orang lain. Ber-
dasarkan penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa COVID-19 menimbulkan
dampak buruk tidak hanya pada kesehatan klinis tetapi juga pada kesehatan
psikologis manusia.
Chakraborty dan Maity (2020) menunjukkan dalam artikelnya bahwa
Covid-19 memberikan dampak negatif terhadap kesehatan populasi dunia dan
kesejahteraan manusia. Memang secara signifikan memberikan dampak positif
terhadap lingkungan, karena pembatasan yang ada pada kegiatan industri,
menurunkan emisi gas buang yang berdampak pada lapisan ozon. Namun di sisi
lain, hal ini memberikan dampak yang kurang baik bagi kehidupan sosial, meng-
ingat pemasukan ekonomi yang terhenti.
Seperti yang dikemukakan oleh Totten (2015), yang menjelaskan hubungan
antara kesehatan nasional dan epidemiologi, untuk memastikan bahwa imigran
tidak membawa penyakit saat memasuki suatu negara, maka orang asing yang su-
Page | 14
dah terlanjur masuk ke suatu negara harus dilakukan skrining dan diberitahukan
mengenai keputusan presiden mengenai kesehatan penduduk pendatang. Hal ini
mutlak dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 atau infeksi
lainnya. Selain itu, dijelaskan bahwa epidemiologi berdampak pada ekonomi dan
tingkat melek huruf. Hal ini dikontraskan dengan SDM yang lemah dan tidak
mampu memberikan kontribusi terhadap perekonomian atau sektor militer untuk
pertahanan negara.
Poin penting lain yang dikemukakan oleh Torales, dkk (2020) adalah pan-
demi Covid-19 berdampak negatif terhadap kesehatan mental dan fisik masyara-
kat umum. Wabah ini menimbulkan masalah kesehatan di seluruh dunia seperti
stres, kecemasan, depresi, sulit tidur, penolakan, kemarahan, dan ketakutan. Kek-
hawatiran kolektif segera mempengaruhi hari-hari, ekonomi, strategi pencegahan
dan pengambilan keputusan dari pembuatan, organisasi kesehatan dan pusat
kesehatan. Sebagaimana strategi Covid-19 mengendalikan dan mengarah pada
lebih banyak morbiditas dan kebutuhan kesehatan mental di tingkat global.
Selain itu, faktor-faktor yang tidak dikenali dapat berkontribusi pada tingkat
kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan individu yang sehat dan mere-
ka yang memiliki masalah kesehatan mental yang hadir di masa lalu. Tekanan
publik yang tidak memadai dapat menyebabkan diskriminasi, stigmatisasi, dan
penyiksaan terhadap hewan (Mowbray, 2020). Pertama-tama, respons emosional
seseorang dicirikan oleh sifat ekstrover dan ketidakpekaannya, dan interaksi sosial
yang negatif sering kali dipengaruhi oleh emosi yang kuat dan persepsi negatif
terhadap risiko. Kedua, perhatian khusus perlu diberikan kepada mereka yang ku-
rang mampu, termasuk mereka yang sakit dan terinfeksi, teman dan keluarga
mereka, individu dan hubungan mereka dengan anggota masyarakat lainnya, indi-
vidu dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya (fisik dan / atau mental),
dan penyedia layanan kesehatan, terutama perawat dan dokter yang bekerja sama
dengan pasien yang sakit atau lanjut usia.

Page | 15
2.8 Issues Strategi dan Langkah Penanggulangan
Pandemi COVID-19 telah menjadi tantangan global yang signifikan, dan
upaya penanggulangannya memiliki dampak yang luas, termasuk terhadap
ketahanan nasional suatu negara. Beberapa isu utama yang muncul dalam strategi
penanggulangan COVID-19 adalah keterbatasan sumber daya kesehatan, ketid-
akpastian dalam manajemen pandemi, serta tekanan ekonomi dan sosial. Ketahan-
an nasional, dalam konteks ini, harus memperhatikan kesehatan masyarakat se-
bagai salah satu pilar kunci.
Strategi penanggulangan COVID-19 memerlukan pendekatan yang holistik,
melibatkan koordinasi antara pemerintah, sektor kesehatan, dan masyarakat.
Langkah-langkah penanggulangan melibatkan isolasi dan karantina, tes dan pela-
cakan, serta vaksinasi massal. Dalam konteks ketahanan nasional, penting untuk
memastikan pasokan alat perlindungan diri (APD) yang memadai untuk tenaga
medis dan perawat. Peningkatan kapasitas rumah sakit dan fasilitas medis juga
harus menjadi prioritas.
Selain itu, untuk mengatasi dampak ekonomi dan sosial, perlu ada dukungan
keuangan dan bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak. Peningkatan kapa-
sitas produksi vaksin dan distribusi yang efisien juga merupakan langkah penting
untuk mencapai kekebalan komunitas. Selain itu, edukasi dan komunikasi yang
efektif kepada masyarakat penting untuk memastikan pemahaman yang benar ten-
tang virus dan upaya pencegahan.
Dalam menghadapi COVID-19, kolaborasi internasional juga sangat diper-
lukan, termasuk pertukaran informasi dan kerja sama dalam pengembangan
vaksin dan obat-obatan. Kesadaran terhadap aspek geopolitik dan keamanan juga
perlu diperhitungkan dalam strategi penanggulangan COVID-19 guna menjaga
ketahanan nasional suatu negara. Kesimpulannya, strategi penanggulangan
COVID-19 bagi ketahanan nasional harus mencakup aspek kesehatan, ekonomi,
dan sosial dengan berbagai langkah yang terkoordinasi dan kolaborasi inter-
nasional yang kuat.
Page | 16
2.9 Perspeketif Islam Tentang Ketahanan Nasional
Sebagai hasil dari fokus pada tujuan untuk mencapai kepentingan nasional,
strategi untuk pertahanan dan keamanan nasional yang berlandaskan pada lan-
dasan yang kuat dapat dikembangkan. Tujuan utama nasionalisme Indonesia ada-
lah melindungi kedaulatan negara, menjaga keutuhan wilayah, menjaga kesela-
matan dan kehormatan bangsa, serta ikut serta dalam menjaga kelestarian dunia.
Setelah menganalisa berbagai ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang
datang dari dalam maupun dari luar negeri, penulis merekomendasikan beberapa
aspek yang perlu diperhatikan untuk dapat mengevaluasi kemampuan nasional
dalam perspektif Al Qur'an bagi Indonesia.
Langkah pertama yang harus segera dilakukan adalah mengembangkan sis-
tem pertanian Indonesia yang selama ini hanya terfokus pada konsep pertanian
berbasis lahan. Ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang akan muncul
adalah sumber daya nasional lainnya yaitu sistem pertahanan negara yang bersifat
semesta yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya na-
sional lainnya. Pengembangan sistem pertahanan ini telah melibatkan pengaloka-
sian antara TNI AD, TNI AL, dan TNI AU yang seimbang. Dengan demikian,
dengan adanya hal ini, Indonesia akan dapat mengubah pola pikir masyarakat
yang selama ini hanya berfokus pada tangan kosong. Selain itu, Indonesia juga
akan memiliki tingkat literasi yang kuat. Visi Joko Widodo tentang tatanan
kepresidenan yang akan menjadikan Indonesia sebagai negara yang paling rentan
di dunia.
Namun, jika teologi nasionalis Indonesia masih berakar kuat pada matra
darat, maka visi ini tidak akan terwujud. Penting untuk memberikan pertimbangan
yang lebih besar terhadap garis pantai Indonesia karena, sebagai negara kepulauan
terbesar di dunia, perhatian pertama kita adalah bagaimana mengelola garis pantai
yang masih alami.

Page | 17
Aspek kedua yang harus dipertimbangkan ketika mengevaluasi pertahanan
yang baik adalah memperkuat pertahanan militer Indonesia. Hal ini disebabkan
oleh fakta bahwa, di masa sekarang, serangan siber, meskipun masih merupakan
bahaya yang serius, menjadi lebih ringan karena meluasnya penggunaan senjata
pemusnah yang diproduksi secara massal dan kemajuan teknologi. Peristiwa-
peristiwa yang terjadi di dunia internasional juga dapat dikategorikan sebagai
"Otak perang" atau "Selisih keunggulan perang." Oleh karena itu, Indonesia harus
dapat menerapkan strategi "perang sumber daya manusia" untuk pertahanan yang
menekankan pada teknologi, pengetahuan, dan intelijen sebagai pilar pertum-
buhan industri pertahanan.
Langkah ketiga yang harus diambil dengan cepat untuk mengembangkan
strategi pertahanan dan keamanan nasional yang efektif adalah memodifikasi
mekanisme koordinasi di antara instrumen-instrumen keamanan nasional. Indone-
sia harus segera melanjutkan diskusi tentang pentingnya keamanan nasional. Ter-
minologi yang digunakan dalam sistem Sishanrata (Sistem Pertahanan Rakyat
Semesta) nasional yang menghadirkan kebutuhan rakyat harus diimplementasikan
dengan benar. Memiliki rasa kebanggaan dan keamanan nasional yang kuat harus
dianggap sebagai kewajiban yang tidak terpisahkan. Salah satu pendekatan yang
mungkin dilakukan adalah mengkoordinasikan tiga tingkatan: pertama, me-
nangani masalah keamanan nasional, kemudian menangani satu jenis masalah
keamanan nasional dengan berbagai spesialisasi tugas, dan akhirnya mengidentif-
ikasi satu jenis masalah keamanan nasional yang melibatkan berbagai aktor yang
bekerja sama.
Perspektif Islam tentang ketahanan nasional mengandung prinsip-prinsip
yang bersifat menyeluruh, menekankan pentingnya menjaga keutuhan dan kea-
manan negara serta melindungi hak-hak rakyatnya. Beberapa dalil dalam Islam
yang relevan dengan konsep ketahanan nasional adalah sebagai berikut:
1. Prinsip Keadilan

Page | 18
Prinsip keadilan dalam Islam mengacu pada konsep fundamental yang
menekankan pentingnya perlakuan yang adil dan setara terhadap semua individu,
serta penerapan keadilan dalam semua aspek kehidupan, termasuk dalam
pemerintahan dan perlindungan warga negara. Prinsip ini didasarkan pada ajaran
Al-Quran, khususnya dalam Surah Al-Nisa (4:135), yang berbunyi, "Wahai orang-
orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang yang selalu menegakkan keadi-
lan, menjadi saksi dengan jujur demi Allah, kendatipun terhadap dirimu sendiri
atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu."
Poin-poin penting dalam prinsip keadilan Islam meliputi:
a. Kesetaraan: Prinsip keadilan menekankan bahwa semua individu, tanpa
memandang latar belakang, ras, agama, atau status sosial, harus diperla-
kukan dengan adil dan setara di hadapan hukum.
b. Kewajiban untuk menegakkan keadilan: Individu, khususnya mereka yang
beriman, diberi tanggung jawab untuk aktif menegakkan keadilan dalam ke-
hidupan sehari-hari dan dalam fungsi-fungsi pemerintahan.
c. Jujur dalam saksi: Prinsip ini menekankan pentingnya memberikan kesak-
sian yang jujur dan adil, bahkan jika itu melibatkan diri sendiri atau anggota
keluarga.
d. Perlindungan terhadap hak-hak warga negara: Pemerintah dalam sistem Is-
lam diharapkan untuk memberikan perlindungan dan keadilan kepada
semua warga negara, serta menjalankan tugasnya dengan itikad yang baik.
Dengan prinsip ini, Islam menekankan pentingnya menciptakan masyarakat
yang adil, di mana hak dan kewajiban semua individu diakui dan dihormati. Kead-
ilan dalam Islam merupakan aspek integral dalam berbagai aspek kehidupan, dan
prinsip ini membentuk dasar bagi sistem hukum Islam dan prinsip-prinsip moral
yang mengatur tindakan individu dalam masyarakat.
2. Kedaulatan Negara
Konsep kedaulatan negara dalam Islam mengacu pada prinsip bahwa
pemerintah memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melindungi wilayah,
Page | 19
rakyat, serta harta benda negara. Konsep ini didasarkan pada ajaran Islam yang
mengatur tata kelola pemerintahan, hukum, dan kewajiban pemerintah terhadap
masyarakatnya. Hadis dari Nabi Muhammad Saw. yang disebutkan dalam konteks
ini adalah salah satu dari banyak ajaran Islam yang menekankan pentingnya peran
pemerintah dalam melindungi rakyat dan wilayahnya.
Hadis tersebut, yang mengatakan "Negara adalah benteng pertahanan dan
dinding penahan bagi rakyatnya," dapat diartikan sebagai pandangan bahwa
pemerintah memiliki tanggung jawab utama dalam menjaga keamanan dan stabili-
tas negara. Pemerintah dianggap sebagai penjaga pertahanan negara dan sebagai
perlindungan bagi rakyatnya dari ancaman atau bahaya yang dapat datang dari
dalam atau luar negeri.
Prinsip kedaulatan negara dalam Islam juga sering dikaitkan dengan konsep
keadilan, perlindungan hak asasi manusia, dan kesejahteraan sosial. Pemerintah
dalam konteks Islam diharapkan untuk menjalankan tugasnya dengan adil,
menghormati hak-hak individu, dan memastikan kesejahteraan rakyatnya. Oleh
karena itu, kedaulatan negara dalam Islam bukan hanya tentang kekuasaan politik
semata, tetapi juga tentang pelayanan kepada rakyat dan pemeliharaan nilai-nilai
yang sesuai dengan ajaran agama.
3. Kepemimpinan Adil
Kepemimpinan adil adalah konsep yang sangat penting dalam ajaran Islam.
Konsep ini mengacu pada tugas dan tanggung jawab seorang pemimpin dalam
menjalankan pemerintahan secara adil, berkeadilan, dan bertanggung jawab ter-
hadap rakyatnya. Konsep ini didasarkan pada ajaran Islam dan juga disebutkan
dalam sabda Rasulullah Muhammad SAW., seperti yang Anda sebutkan.
Dalam Islam, pemimpin dilihat sebagai penggembala (shepherd) yang ber-
tanggung jawab atas "kawanan" atau masyarakat yang dipercayakan kepadanya.
Ini menekankan bahwa seorang pemimpin harus melindungi, merawat, dan men-
gurus rakyatnya dengan cermat, seperti seorang gembala yang menjaga kawanan

Page | 20
domba. Dalam konteks ini, ada beberapa prinsip utama yang menandai kepem-
impinan adil dalam Islam:
a. Keadilan: Pemimpin harus memastikan bahwa hukum dan kebijakan yang
diterapkan adil dan merata bagi semua warga negara, tanpa memihak pada
golongan tertentu. Keadilan adalah nilai inti dalam Islam, dan pemimpin di-
harapkan untuk mengamalkannya.
b. Pertanggungjawaban: Pemimpin harus bertanggung jawab atas tindakan dan
keputusan yang mereka ambil dalam memerintah. Mereka akan dimintai
pertanggungjawaban oleh Allah di akhirat atas bagaimana mereka men-
jalankan kepemimpinan mereka.
c. Perlindungan dan Kesejahteraan Rakyat: Pemimpin memiliki tanggung ja-
wab untuk melindungi kepentingan dan kesejahteraan rakyatnya. Mereka
harus memastikan rakyat merasa aman dan sejahtera dalam lingkungan so-
sial dan ekonomi.
d. Pemeliharaan HAM: Islam menghormati hak asasi manusia (HAM), dan
pemimpin harus melindungi dan memastikan pemenuhan HAM bagi semua
warga negara tanpa diskriminasi.
e. Konsultasi: Pemimpin diharapkan untuk mendengarkan pendapat rakyat dan
berpartisipasi dalam konsultasi dengan mereka dalam proses pengambilan
keputusan. Hal ini sejalan dengan konsep "shura" atau musyawarah dalam
Islam.
Kepemimpinan adil dalam Islam adalah sebuah prinsip yang mendorong
pemimpin untuk memperlakukan rakyatnya dengan baik, adil, dan bertanggung
jawab. Konsep ini memainkan peran penting dalam membentuk pemerintahan da-
lam negara-negara dengan mayoritas populasi Muslim dan merupakan panduan
moral bagi pemimpin di seluruh dunia.
4. Kewajiban Bela Negara
Kewajiban Bela Negara adalah sebuah konsep yang relevan dalam Islam
dan dalam banyak sistem hukum di dunia. Konsep ini mengacu pada tanggung
Page | 21
jawab setiap warga negara, termasuk Muslim, untuk membela negara dan aga-
manya jika terjadi ancaman atau serangan dari luar. Berikut beberapa poin penting
terkait dengan kewajiban bela negara dalam konteks Islam:
a. Kewajiban Religius : Dalam Islam, kewajiban bela negara dianggap sebagai
bagian dari iman dan ketaatan kepada Allah. Muslim diyakini memiliki
tanggung jawab moral untuk melindungi negara dan agama mereka dari an-
caman yang datang dari luar.
b. Konsep Jihad : Dalam Islam, konsep Jihad sering dikaitkan dengan
kewajiban bela negara. Jihad adalah usaha untuk membela agama Islam dan
umatnya, dan bisa melibatkan upaya fisik, intelektual, atau spiritual. Na-
mun, penting untuk diingat bahwa Jihad tidak selalu mengacu pada perang
fisik, tetapi juga bisa mencakup upaya damai dan edukatif.
c. Kepatuhan Terhadap Otoritas : Kewajiban bela negara dalam Islam sering
dijalankan dengan patuh terhadap pemerintah yang sah. Muslim diharapkan
untuk mendukung pemerintah yang berlaku dan berpartisipasi dalam upaya
pertahanan negara sesuai dengan hukum dan aturan yang berlaku.
d. Perlindungan Umat Muslim : Kewajiban bela negara juga mencakup perlin-
dungan umat Muslim dari ancaman eksternal. Ini mencakup perlindungan
terhadap serangan fisik serta upaya untuk memelihara keamanan dan ket-
ertiban di dalam negara.
e. Kewajiban Universal : Meskipun kewajiban bela negara adalah kewajiban
bagi setiap Muslim, tidak semua individu harus secara langsung terlibat da-
lam tindakan militer. Banyak negara memiliki sistem militer yang ter-
struktur dan tentara yang diberdayakan untuk melaksanakan tugas pertahan-
an negara. Namun, dukungan moral dan dukungan untuk upaya tersebut
adalah bagian penting dari kewajiban bela negara.
Penting untuk diingat bahwa konsep kewajiban bela negara dalam Islam
bisa bervariasi tergantung pada interpretasi agama dan hukum negara yang ber-

Page | 22
sangkutan. Banyak negara dengan mayoritas Muslim memiliki aturan dan pera-
turan yang mengatur kewajiban bela negara sesuai dengan konteks mereka sendiri.
5. Kerjasama Internasional
Dalam Islam, kerja sama internasional dianjurkan selama itu bertujuan un-
tuk memajukan kesejahteraan bersama, perdamaian, dan keadilan. Kerja sama in-
ternasional dalam Islam memiliki dasar-dasar yang kuat dalam ajaran agama ter-
sebut. Seperti yang disebutkan dalam Al-Quran Surah Al-Hujurat (49:13) yang
menyatakan, "Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari lelaki
dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supa-
ya kamu saling kenal-mengenal." memberikan pandangan yang jelas tentang pent-
ingnya perdamaian dan kerja sama antarnegara. Ayat ini menggarisbawahi bahwa
manusia diciptakan dalam berbagai suku dan bangsa agar mereka dapat saling ke-
nal-mengenal. Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam kerja sama inter-
nasional dalam Islam adalah:
a. Kedaulatan dan Keamanan Negara: Islam menekankan pentingnya menjaga
kedaulatan dan keamanan negara. Kerja sama internasional harus dilakukan
dengan memperhatikan kepentingan dan keamanan negara masing-masing.
b. Perdamaian: Islam mengutamakan perdamaian sebagai tujuan utama dalam
hubungan internasional. Menjaga perdamaian adalah kunci untuk mencip-
takan kerja sama yang berkelanjutan antara negara-negara.
c. Keadilan: Keadilan adalah nilai fundamental dalam Islam. Dalam konteks
kerja sama internasional, Islam menganjurkan agar negara-negara berlaku
adil dalam hubungan mereka dengan negara-negara lain, dan mendorong
distribusi yang adil dari sumber daya dan manfaat.
d. Pemahaman dan Saling Mengenal: Ayat yang Anda sebutkan menekankan
pentingnya saling mengenal dan memahami antara manusia dari berbagai
bangsa dan suku. Ini juga berlaku dalam konteks kerja sama internasional,
di mana pemahaman dan penghargaan terhadap budaya, agama, dan tradisi

Page | 23
negara-negara lain merupakan faktor penting dalam membangun kerja sama
yang sukses.
Dengan demikian, dalam perspektif Islam, kerja sama internasional adalah
suatu hal yang dianggap positif selama dilakukan dengan memperhatikan prinsip-
prinsip keadilan, perdamaian, dan menjaga kedaulatan serta keamanan negara.
Prinsip-prinsip ini merupakan pedoman bagi negara-negara Muslim yang terlibat
dalam kerja sama internasional untuk mencapai tujuan bersama yang
menguntungkan semua pihak.
2.10 Mengangkat Konflik Nasional : Maraknya Kasus Bunuh Diri
dikalangan Remaja Indonesia
Pada tahun 2023, kasus bunuh diri di kalangan remaja di Indonesia masih
menjadi isu serius yang memerlukan perhatian dalam konteks ketahanan nasional.
Ketahanan nasional adalah konsep yang mencakup berbagai aspek untuk menjaga
stabilitas dan kemandirian suatu negara. Dalam konteks kasus bunuh diri remaja,
isu ini berkaitan dengan beberapa aspek penting ketahanan nasional:
a. Kesejahteraan Sosial: Kasus bunuh diri remaja mencerminkan masalah
kesejahteraan sosial. Ketahanan nasional memerlukan masyarakat yang se-
jahtera secara sosial, karena ketidakstabilan sosial dapat mengganggu kea-
manan dan integritas negara.
b. Kesehatan Mental: Kesehatan mental remaja adalah bagian integral dari
ketahanan nasional. Masalah kesehatan mental yang tidak ditangani dengan
baik dapat berdampak pada produktivitas dan kesejahteraan generasi muda,
yang merupakan sumber daya penting bagi pembangunan negara.
c. Kestabilan Sosial: Kasus bunuh diri remaja juga dapat mempengaruhi stabil-
itas sosial. Konflik sosial dan ketidakstabilan dapat menghambat pertum-
buhan ekonomi dan perkembangan sosial suatu negara.
d. Aset Berharga: Generasi muda di Indonesia adalah aset berharga dalam
pembangunan negara. Kasus bunuh diri di kalangan remaja dapat mengu-

Page | 24
rangi jumlah dan kualitas sumber daya manusia yang tersedia bagi negara,
sehingga berdampak negatif pada masa depan Indonesia.
Kasus bunuh diri di kalangan remaja Indonesia adalah masalah serius yang
dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Berikut adalah penjelasan lebih rinci ten-
tang faktor-faktor yang dapat memengaruhi kasus bunuh diri di kalangan remaja
Indonesia:
a. Tekanan Akademik yang Tinggi: Remaja seringkali mengalami tekanan
yang tinggi dalam mencapai prestasi akademik yang diharapkan oleh
keluarga dan masyarakat. Ekspektasi yang berlebihan ini dapat memicu
stres, kecemasan, dan depresi, yang pada gilirannya dapat meningkatkan
risiko bunuh diri.
b. Masalah Hubungan Sosial: Hubungan sosial yang buruk, seperti konflik
dengan teman-teman, isolasi, atau perasaan kesepian, dapat membuat remaja
merasa putus asa. Gangguan hubungan sosial ini dapat memengaruhi kese-
jahteraan mental mereka.
c. Isolasi: Isolasi sosial, terutama selama masa pandemi COVID-19, dapat
membuat remaja merasa terisolasi dari teman-teman dan dukungan sosial.
Hal ini dapat memicu perasaan kesepian, keputusasaan, dan mendorong
pemikiran bunuh diri.
d. Stigmatisasi Terkait Kesehatan Mental: Stigmatisasi dan kurangnya pema-
haman tentang masalah kesehatan mental dapat membuat remaja enggan
mencari bantuan ketika mereka membutuhkannya. Ini dapat menyebabkan
ketidakmampuan untuk mengatasi masalah kesehatan mental mereka
dengan tepat.
5. Situasi Ekonomi yang Sulit: Kondisi ekonomi yang sulit, termasuk kem-
iskinan atau ketidakstabilan ekonomi dalam keluarga, dapat meningkatkan
tekanan pada remaja. Mereka mungkin merasa tidak ada harapan untuk masa de-
pan yang lebih baik dan merasa terjebak dalam situasi yang sulit.

Page | 25
Untuk mengatasi isu ini, penting untuk mengimplementasikan program-
program yang mendukung kesehatan mental remaja, seperti pelayanan kesehatan
mental yang mudah diakses, sosialisasi yang mengurangi stigma terhadap masalah
kesehatan mental, dan pendidikan tentang penanggulangan tekanan emosional.
Selain itu, dukungan dari keluarga, sekolah, dan masyarakat juga sangat penting
dalam mencegah kasus bunuh diri remaja dan memastikan ketahanan nasional
yang kokoh.
Bunuh diri adalah masalah yang kompleks dan disebabkan oleh interaksi
berbagai faktor. Penting bagi masyarakat, keluarga, sekolah, dan pemerintah un-
tuk bekerja sama dalam upaya mencegah bunuh diri di kalangan remaja. Ini meli-
batkan pendekatan holistik yang mencakup edukasi tentang kesehatan mental,
peningkatan dukungan sosial, pemahaman dan pengurangan stigmatisasi, serta
layanan kesehatan mental yang mudah diakses. Upaya ini penting untuk memban-
tu remaja mengatasi tekanan dan masalah yang mungkin mereka hadapi sehingga
mereka dapat mengembangkan kesejahteraan mental yang lebih baik.
Pemerintah dan masyarakat Indonesia perlu berkolaborasi untuk mengatasi
permasalahan ini. Langkah-langkah seperti meningkatkan kesadaran tentang
kesehatan mental, memberikan akses yang lebih baik ke layanan kesehatan men-
tal, dan mengurangi tekanan akademik dapat membantu mengurangi kasus bunuh
diri di kalangan remaja. Dalam konteks ketahanan nasional, melindungi generasi
muda dari risiko bunuh diri adalah langkah penting untuk menjaga stabilitas sosial
dan pembangunan negara.
2.11 Mengangkat Konflik Internasional : Konflik Palestine-Israel
Konflik antara Israel dan Palestina adalah salah satu konflik terpanjang dan
paling rumit dalam sejarah dunia. Konflik ini berakar dalam klaim wilayah yang
tumpang tindih antara dua kelompok, yaitu Israel dan Palestina, terutama di wila-
yah seperti Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur. Tema ketahanan na-
sional memainkan peran sentral dalam dinamika konflik ini.

Page | 26
Ketahanan nasional dalam konteks konflik Israel-Palestina mengacu pada
upaya masing-masing pihak untuk melindungi identitas, kedaulatan, dan kepent-
ingan nasional mereka. Berikut adalah beberapa aspek penting dalam pemahaman
konsep ini:
a. Identitas: Identitas nasional sangat penting bagi kedua belah pihak. Israel
adalah sebuah negara yang diakui secara internasional dan mendefinisikan
dirinya sebagai rumah bagi orang Yahudi. Palestina, di sisi lain, mengejar
kemerdekaan dan mencari pengakuan sebagai negara merdeka yang
mengakui identitas nasional Palestina.
b. Kedaulatan: Kedaulatan adalah hak suatu negara untuk mengendalikan
wilayahnya sendiri, menjalankan pemerintahan, dan mengelola sumber daya
alam. Konflik ini melibatkan pertempuran terkait dengan siapa yang berhak
atas kedaulatan atas wilayah tertentu, terutama Tepi Barat, Jalur Gaza, dan
Yerusalem Timur.
c. Keamanan: Ketahanan nasional juga mencakup upaya untuk melindungi
keamanan nasional dari ancaman, termasuk serangan militer, terorisme, dan
gangguan lainnya. Israel dan Palestina telah terlibat dalam konflik bersen-
jata selama beberapa dekade, menciptakan kebutuhan yang mendesak untuk
mengamankan warga mereka.
d. Kepentingan Nasional: Kedua belah pihak memiliki kepentingan nasional
yang berbeda. Israel ingin memastikan keamanan dan eksistensi negaranya,
sementara Palestina berusaha untuk mendapatkan pengakuan internasional
dan kemerdekaan politik.
Palestina adalah sebuah wilayah di Timur Tengah yang memiliki signifikan-
si sejarah dan politik yang besar. Wilayah ini telah menjadi sumber konflik dan
ketegangan selama beberapa dekade. Palestina diwakili oleh Organisasi Pembeba-
san Palestina (PLO) dalam perjuangannya untuk mendirikan negara merdeka
dengan batas yang diakui secara internasional. Beberapa aspek kunci dari per-
juangan Palestina untuk kemerdekaan dan hak-hak rakyat mereka mencakup:
Page | 27
1. Negara Merdeka: Salah satu tujuan utama Palestina adalah mendirikan
negara mereka sendiri dengan batas yang diakui secara internasional. Pada tahun
1988, PLO secara resmi menyatakan kemerdekaan Palestina, dan sejak itu, ban-
yak negara dan organisasi internasional telah mengakui hak Palestina untuk men-
jadi negara yang merdeka.
2. Kendali atas Wilayah dan Sumber Daya Alam: Palestina menginginkan
kendali atas wilayah mereka, termasuk Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem
Timur. Mereka juga berharap dapat mengelola sumber daya alam yang terdapat di
wilayah mereka, seperti air dan gas alam.
3. Hak Rakyat Palestina yang Terusir dan Pengungsi: Selama konflik Israel-
Palestina, banyak warga Palestina telah menjadi pengungsi atau terusir dari rumah
mereka. Palestina menekankan pentingnya mempertahankan hak-hak mereka dan
hak-hak keturunan mereka yang terusir untuk kembali ke tanah asal mereka atau
menerima kompensasi.
Perjuangan Palestina telah melibatkan konflik bersenjata, diplomasi inter-
nasional, serta upaya damai. Konflik ini sangat kompleks, melibatkan berbagai
faktor sejarah, agama, politik, dan ekonomi. Banyak upaya telah dilakukan oleh
berbagai pihak, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, untuk mencari solusi
damai dan mencapai kesepakatan antara Palestina dan Israel. Namun, masalah ter-
sebut masih menjadi isu kontroversial yang belum terselesaikan sepenuhnya, dan
perjuangan untuk kemerdekaan Palestina terus berlanjut hingga hari ini.
Dalam konteks konflik antara Israel dan Palestina, pendekatan pro-Palestine
menekankan pentingnya memahami perspektif Palestina dan mengakui hak-hak
mereka sebagai sebuah entitas nasional yang telah lama berjuang untuk ke-
merdekaan dan hak asasi manusia. Palestina telah lama menjadi pusat perdebatan
internasional dalam upaya untuk mencapai perdamaian yang adil dan berkelanju-
tan.
Palestina adalah entitas nasional yang telah lama berjuang untuk pengakuan
dunia dan kemerdekaan mereka. Mereka menganggap tanah yang sekarang
Page | 28
dikuasai oleh Israel sebagai wilayah yang seharusnya menjadi negara merdeka
Palestina. Rasa identitas Palestina dan hak mereka untuk memiliki negara mereka
sendiri diakui oleh banyak negara di dunia, dan ini telah menjadi tujuan utama
perjuangan mereka.
Selama konflik ini, rakyat Palestina telah menghadapi berbagai tantangan,
termasuk pembatasan gerakan, penggusuran, dan kekerasan. Solidaritas dengan
Palestina seringkali dilihat sebagai dukungan terhadap hak asasi manusia, keadi-
lan sosial, dan perdamaian di Timur Tengah. Upaya untuk mencapai solusi dua
negara yang adil, yang akan memungkinkan Israel dan Palestina untuk hidup
berdampingan dalam perdamaian, terus menjadi tujuan yang diperjuangkan oleh
banyak negara dan organisasi internasional.
Dalam perspektif pro-Palestine, penting untuk mendukung hak Palestina un-
tuk memiliki negara mereka sendiri, serta mengupayakan perdamaian dan keadi-
lan bagi semua pihak yang terlibat dalam konflik ini. Solusi yang adil harus men-
cakup pengakuan hak asasi manusia dan tanah air bagi rakyat Palestina, sambil
juga mempertimbangkan keamanan dan eksistensi Israel.
Sementara itu, Israel telah berusaha untuk mempertahankan eksistensi dan
keamanan nasionalnya dalam konteks ketahanan nasional. Mereka merasa bahwa
tanah yang sekarang mereka kuasai adalah hasil dari perjuangan sejarah mereka
dan merupakan tempat yang mereka identifikasi sebagai rumah bagi bangsa Ya-
hudi. Keamanan Israel telah menjadi perhatian utama, terutama karena ancaman
terorisme dan konflik bersenjata di wilayah tersebut.

2.12 Peran Mahasiswa dalam Ketahanan Nasional


Sebagai seorang mahasiswa kita diharapkan lebih dapat mengkritisi lebih
lanjut ketahanan nasional dalam situasi yang saat ini sudah mulai menurun. Bukti
nyatanya adalah ketika terdapat pengklaiman atas malaysia untuk budaya batik
merupakan salah satu objek alasan agar kita bisa mempertahankan apa yang sudah
menjadi budaya kita sebagai warga negara indonesia. Diharapkan kita ikut serta

Page | 29
dengan cara memperkenalkan produk budaya tetapi tidak melunturkan identitas
dari budaya itu sendiri. Dengan melakukan tindakan kecil yang terjadi setiap
harinya seperti menaati tata tertib yang telah di tetapkan pihak kampus, mengikuti
upacara bendera baik upacara setiap hari senin dan juga upacara bendera 17
agustus, bangga mengakui sebagai salah satu warga indonesia, menggunakan
produk-produk dalam negeri, saling menghormati setiap keberagaman suku,
budaya dan agama di indonesia mencintai kebudayaan dan kesenian yang di
miliki bangsa kita yaitu bangsa indonesia.
Peran mahasiswa dalam ketahanan nasional sangat penting dan strategis da-
lam menjaga stabilitas dan keamanan negara. Mahasiswa memiliki potensi besar
dalam kontribusi mereka terhadap pembangunan ketahanan nasional, baik dalam
aspek pertahanan militer maupun aspek lain yang melibatkan keberlanjutan dan
kesejahteraan negara. Berikut beberapa paragraf yang menjelaskan peran maha-
siswa dalam ketahanan nasional:
Pertama, mahasiswa adalah agen perubahan sosial dan politik yang kuat.
Mereka memiliki kemampuan untuk menyuarakan isu-isu penting, mengkritik ke-
bijakan yang tidak sesuai, dan memobilisasi masyarakat untuk turut berpartisipasi
dalam pembangunan negara. Dalam hal ini, mahasiswa dapat menjadi garda
terdepan dalam mengawal kualitas kepemimpinan dan integritas institusi
pemerintah.
Kedua, mahasiswa juga berperan dalam mengembangkan sumber daya
manusia yang berkualitas. Dengan pendidikan yang mereka terima, mahasiswa
dapat menjadi calon-calon pemimpin masa depan yang mampu mengelola sumber
daya alam, teknologi, dan sumber daya manusia dengan efisien. Mereka juga bisa
berperan dalam mengembangkan inovasi dan teknologi baru yang mendukung
ketahanan nasional, seperti penelitian terkait energi terbarukan, pangan, dan
kesehatan.
Selain itu, mahasiswa dapat menjadi agen perubahan dalam menjaga keber-
lanjutan lingkungan. Mereka bisa aktif dalam kampanye perlindungan lingkungan,
Page | 30
mempromosikan praktik-praktik berkelanjutan, dan mengedukasi masyarakat ten-
tang pentingnya menjaga lingkungan. Ketahanan nasional juga mencakup
ketahanan lingkungan, karena kerusakan lingkungan dapat berdampak negatif ter-
hadap kehidupan masyarakat.
Terakhir, mahasiswa juga dapat berperan dalam membangun solidaritas dan
toleransi dalam masyarakat. Mereka bisa aktif dalam organisasi sosial, kegiatan
keagamaan, atau kegiatan kemanusiaan yang mendukung perdamaian dan stabili-
tas sosial. Memelihara kerukunan antar-etnis, agama, dan budaya sangat penting
dalam memastikan ketahanan nasional yang kuat.

Page | 31
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Geostrategi adalah penggunaan geografi dan strategi untuk mengatur sum-
ber daya nasional guna mencapai tujuan nasional. Dalam konteks Indonesia, geo-
strategi mengacu pada pemanfaatan geografi negara untuk merumuskan kebijakan
dan sarana-sarana yang mendukung cita-cita proklamasi dan tujuan nasional.
Konsep Ketahanan Nasional di Indonesia berkembang dari para perwira TNI yang
terlibat dalam perjuangan kemerdekaan. Awalnya disebut sebagai "Nationale We-
erbaarheid" yang berarti kewaspadaan nasional, kemudian diganti menjadi
"ketahanan nasional" untuk mencakup konsep yang lebih luas daripada hanya per-
tahanan militer. Konsep ini menggambarkan kemampuan bangsa Indonesia untuk
bertahan dari berbagai ancaman dan goncangan, baik militer maupun non-militer.
Teks di atas membahas sejarah dan perkembangan pemikiran seputar
ketahanan nasional di Indonesia. Pada dasarnya, teori-teori tentang karakter bang-
sa di Indonesia memiliki dasar yang lemah. Penyebutan pertama tentang ketahan-
an nasional muncul pada awal tahun 1960-an dengan munculnya tentara Darae
(SESKOAD), yang terkait dengan akhir revolusi komunis di Indo-Cina. Infiltrasi
komunis di wilayah tersebut memunculkan pertanyaan apakah efek domino ini
akan merambah Indonesia.
Pada saat itu, SSKAD memberikan apologi atas kondisi Tiongkok yang tid-
ak mampu menghadapi ekspansi Partai Komunis, sementara Indonesia dipandang
memiliki kekuatan yang memungkinkannya bertahan dari berbagai tantangan. Sa-
lah satu perhatian utama adalah kekuatan teritorial dan gerilya.
Pada tahun 1960-an, invasi Jepang ke Filipina, Singapura, dan Thailand ter-
jadi. Meskipun gerakan komunis di Indonesia melakukan protes pada tahun 1965,

Page | 32
itu tidak bertahan lama. Para pemikir mulai berfokus pada nilai-nilai kebangsaan
yang diragukan dalam masyarakat Indonesia.
Laporan Lemhanas tahun 1968 mencatat ketidakpastian konseptual dalam
konsep ketahanan nasional, dan pada tahun 1969, Kebijakan Perumahan Nasional
diperkenalkan sebagai contoh yang memburuknya konsep ketahanan nasional.
Konsepsi Ketahanan Nasional Waktu kemudian diperkenalkan untuk mengako-
modasi semua ancaman dan kekuatan yang membahayakan negara dan bangsa
Indonesia, baik dari dalam maupun luar negeri, termasuk ancaman, tantangan,
hambatan, dan gangguan (ATHG). Hal ini selaras dengan Deklarasi Prinsip-
prinsip MPR tahun 1972 yang menggarisbawahi dinamika negara dengan kapasi-
tas untuk menghadapi berbagai ancaman dan tantangan yang mempengaruhi iden-
titas, nilai-nilai nasional, kedaulatan, dan kepentingan nasional.
Membangun ketahanan nasional merupakan prioritas utama bagi sebuah
negara untuk menjaga stabilitas dan keamanan dalam menghadapi tantangan baik
dari dalam maupun luar negeri. Konsep Astagatra, yang mencakup lima aspek
ketahanan nasional, yaitu politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan militer,
menjadi dasar penting dalam mencapai tujuan ini. Aspek politik berfokus pada
stabilitas politik dan tata kelola pemerintahan yang baik. Aspek ekonomi melibat-
kan diversifikasi ekonomi dan pengurangan ketergantungan pada sektor tertentu.
Aspek sosial mencakup pembangunan sumber daya manusia dan kesejahteraan
sosial. Aspek budaya menekankan pelestarian nilai-nilai budaya dan identitas na-
sional. Terakhir, aspek pertahanan militer melibatkan pembangunan kemampuan
pertahanan yang tangguh guna melindungi kedaulatan negara.
Pendekatan Astagatra adalah pendekatan holistik dan komprehensif dalam
memperkuat ketahanan nasional, dengan fokus pada lima sumber daya utama:
sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya ekonomi, sumber daya
budaya, dan sumber daya kekuasaan. Dengan pendekatan ini, negara dapat mem-
bangun ketahanan nasional yang kuat, yang dapat menghadapi berbagai tan-
tangan, termasuk ancaman militer, ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Page | 33
Indeks Ketahanan Nasional adalah kerangka kerja yang digunakan oleh
negara untuk mengukur kemampuannya dalam menghadapi ancaman dan tan-
tangan, baik dari dalam maupun luar negeri. Ini mencakup berbagai aspek seperti
keamanan militer, ekonomi, sosial, lingkungan, dan politik, untuk memberikan
gambaran holistik tentang tingkat kesiapan negara dalam menghadapi berbagai
situasi darurat. Indeks ini mencerminkan kerja sama antara pemerintah, masyara-
kat sipil, dan sektor swasta dalam menjaga stabilitas dan keamanan. Ini mengukur
aspek seperti pertahanan militer, ketahanan ekonomi, stabilitas politik, dan kesia-
pan menghadapi bencana alam. Dengan gabungan semua aspek ini, Indeks
Ketahanan Nasional membantu negara merencanakan strategi dan kebijakan yang
lebih efektif dalam mengatasi berbagai tantangan dan ancaman.
Strategi pertahanan dan keamanan nasional yang berlandaskan pada tujuan
untuk mencapai kepentingan nasional Indonesia, seperti melindungi kedaulatan
negara, menjaga keutuhan wilayah, dan menjaga keselamatan dan kehormatan
bangsa. Penulis merekomendasikan beberapa aspek yang perlu diperhatikan untuk
mengevaluasi kemampuan nasional dalam perspektif Al-Qur'an.
Langkah pertama adalah mengembangkan sistem pertanian Indonesia dan
mengubah pola pikir masyarakat yang hanya berfokus pada tangan kosong. Ini
akan membantu meningkatkan ketahanan pangan dan sumber daya manusia.
Aspek kedua adalah memperkuat pertahanan militer Indonesia dengan fokus pada
teknologi, pengetahuan, dan intelijen sebagai pilar pertumbuhan industri per-
tahanan. Langkah ketiga adalah memodifikasi mekanisme koordinasi antara in-
strumen-instrumen keamanan nasional dan mengimplementasikan terminologi
yang menghadirkan kebutuhan rakyat dengan benar.
Dalam perspektif Islam, konsep ketahanan nasional mencakup prinsip-
prinsip seperti keadilan, kedaulatan negara, kepemimpinan adil, kewajiban bela
negara, dan kerja sama internasional. Ini adalah panduan moral dalam menjaga
keamanan dan kesejahteraan negara serta melindungi hak-hak rakyatnya.

Page | 34
Peran mahasiswa dalam ketahanan nasional sangatlah signifikan. Mereka
merupakan agen perubahan yang dapat berkontribusi pada aspek-aspek vital da-
lam pembangunan ketahanan nasional, mulai dari isu-isu politik, pendidikan,
lingkungan, hingga kerukunan sosial. Dengan kesadaran dan keterlibatan maha-
siswa, negara dapat lebih kuat dan mampu menghadapi tantangan dalam menjaga
stabilitas dan keamanan nasional.

Page | 35
DAFTAR PUSTAKA
Hamid, 2020, Social Responsibility of Medical Journal: a concern for COVID-19
Pandemic. Medical Journal of Indonesia, 2020, Vol. 29, No. 1.
Legionosuko, T., Madjid, M. A., Asmoro, N., & Samudro, E. G. (2019). Posisi
dan Strategi Indonesia dalam Menghadapi Perubahan Iklim guna
Mendukung Ketahanan Nasional. Jurnal Ketahanan Nasional, 25(3), 295.
https://doi.org/10.22146/jkn.50907
Materi Pembelajaran Non, H., Sulisworo, D., Wahyuningsih, T., & Baehaqi Arif,
D. (2012). BAHAN AJAR [GEOSTRATEGI INDONESIA].
Muchsin Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Jl Nuruddin Ar-Raniry
Kopelma Darussalam, M. A., & Aceh, B. (2015). PALESTINA DAN
ISRAEL: Sejarah, Konflik dan Masa Depan (Issue 2).
Prabowo Subianto, "Ketahanan Nasional dan Strategi Pertahanan Keamanan."
Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2016.
Raharjo, "Ketahanan Nasional Dalam Dinamika Global: Astagatra Sebagai
Paradigma Ketahanan Nasional." Jurnal Pertahanan, Vol. 4, No. 1, 2018.
Samudro, E. G., & Madjid, M. A. (2020). Pemerintah Indonesia Menghadapi
Bencana Nasional Covid -19 Yang Mengancam Ketahanan Nasional. Jurnal
Ketahanan Nasional, 26(2), 132. https://doi.org/10.22146/jkn.56318
Trisnawati, A. R. (2018). Peran Mahasiswa dalam Penguatan Ketahanan Nasional.
Jurnal Pendidikan, Kepemimpinan dan Manajemen Pendidikan, 5(2), 197-
207.
Wahyu Budi Nugroho. (2012). Pemuda, Bunuh Diri dan Resiliensi: Penguatan
Resiliensi sebagai Pereduksi Angka Bunuh Diri di Kalangan Pemuda
Indonesia. JURNAL STUDI PEMUDA , 1(1).
Wulandari, D., Safitri, I., Camelia, I., Cahya Rahma Nasution, N., Putri Maharani
Susanto, N., Luthfiyyahningtyas, S., Fatma Khairani, S., Yunita, S., & UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, F. (2022). Perspektif Mahasiswa dalam Upaya

Page | 36
Mempertahankan Wujud Bela Negara Serta Ketahanan Nasional Perspektif
Mahasiswa dalam Upaya Mempertahankan Wujud Bela Negara Serta
Ketahanan Nasional Student Perspectives in Efforts to Maintain State
Defense and National Defense. Jurnal Penelitian Dan Pengabdian
Masyarakat, 2(8). https://doi.org/10.36418/comserva.v2i08.471

Page | 37

Anda mungkin juga menyukai