Anda di halaman 1dari 16

Makalah

GEOSTRATEGI INDONESIA
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Yang diampu oleh Bapak Iwan Israwan, Drs., M.Pd.

Kelompok 8
Anggota Kelompok :

1. Alif Muhamad Pasca (C1.21220038)


2. Nazwa Fazhira Majid (C1.21220031)
3. Olivia Apriliani Muslimah (C1.21220019)
4. Wulan Agustin (C1.21220026)

PRODI SASTRA INGGRIS


FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SEBELAS APRIL
SUMEDANG
202
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan

karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai Geostrategi Indonrsia.

Shalawat serta salam tidak lupa pula disampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW

yang telah membawa umat menuju jalan kebahagiaan dan keberkahan di dunia dan di

akhirat.

Kami menyadari dalam makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi isi
maupun dari segi metodologi dan bahasanya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan makalah ini. Tak
lupa kami berterima kasih kepada :
1. Bapak Iwan Israwan, Drs., M.Pd., selaku pembimbing
2. Bapak dan Ibu orang tua yang telah memberikan dukungan dan doa
3. Rekan-rekan FIB 2021 yang telah memberikan semangat.

Mudah-mudahan semua kebijakan ini di catat oleh Allah swt. Demikian pengantar
ini, semoga laporan ini bisa menjadi ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kita semua.
Allahumma Aamiin Ya Mujibassailin.

Sumedang, 11 Desember 2021

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................. ii

DAFTAR ISI .............................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang ............................................................................ 1

Rumusan Masalah ....................................................................... 2

Tujuan Penulisan ......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

Pengertian Geostrategi................................................................... 3

Pengertian Ketahanan Nasional ………............…………............ 4

Sifat-sifat Ketahanan Nasional ….………............................. 5

Asas-asas Ketahanan Nasional ..................................................... 6

Unsur-unsur Ketahanan Nasional............………….................... 7

BAB III PENUTUP

Kesimpulan .............................................................................. 11

Saran ........................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA ............................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Setiap bangsa memiliki cita-cita karena cita-cita berfungsi sebagai penentu untuk
mencapai tujuan. Tujuan bangsa Indonesia tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Dalam
usaha untuk mencapainya, banyak mengalami hambatan, tantangan, dan ancaman. Oleh
karena itu, perlu kekuatan untuk mewujudkannya. Kekuatan untuk menghadapi masalah
tersebut dikenal dengan istilah Ketahanan Nasional. Ketahanan Nasional perlu dibina dan
dikembangkan agar kelangsungan hidup bangsa tersebut dapat terjamin.
Dalam rangka mempertahankan eksistensi dan mewujudkan cita-citanya, suatu
bangsa harus memiliki pemahaman mengenai geopolitik dan geostrategi. Dapat dikatakan,
konsep geostrategi bangsa Indonesia adalah Ketahanan Nasional. Dengan kata lain,
geostrategi bangsa Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional. Terbentuknya
Ketahanan Nasional Negara Indonesia dilatarbelakangi oleh para pejuang seluruh Indonesia.
Sekian lama nya bangsa Indonesia menjadi incaran berbagai negara atau bangsa-bangsa lain,
karena potensinya yang sangat besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan
alam yang berlimpah. Kebenarannya, ancaman datang tidak hanya dari luar, tetapi juga dari
dalam. Harta, waktu, dan nyawa mereka korbankan demi kemerdekaan Negara Indonesia.
Sejak Indonesia merdeka, Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman yang
membahayakan rakyat Indonesia. Walaupun demikian, selama ini bangsa Indonesia mampu
mempertahankan kemerdekaannya dan kedaulatanya serta menegakkan wibawa
pemerintahan. Ketahanan nasional dapat dibentuk jika seluruh elmen rakyat Indnesiaikut
menjaga ketahanan dalam aspek politik, ekonomi, sosial budaya, hukum, pertahanan dn
keamanan. Kerjasama antara pemenrintah dan rakyat dalam membentuk ketahanan nasional
akan memperkuat ketahanan Negara Indonesia. Apa itu geostrategi dan ketahanan nasional?
lebih jelasnya akan dijelaskan oleh kami dalam makalah ini.

1
1.2 Rumusan Masalah
Dari pembahasan latar belakang di atas, maka penulis bermaksud membahas
materi yang terangkum dalam rumusan pembahasan sebagai berikut:
1.Apakah yang dimaksud dengan Geostrategi Indonesia?
1. Apakah yang dimakud dengan Ketahanan Nasional?
2. Apa sajakah Sifat-sifat Ketahanan Nasional?
3. Apa sajakah Asas-asas Ketahanan Nasional?
4. Apa konsep dasar Ketahanan Indoensia?

Adapun Tujuan dan Urgensi Pembahasan ini adalah untuk:


1. Memahami pengertian Geostrategi Indonesia.
2. Memahami definisi dri Ketahanan Nsional.
3. Memahami pokok-pokok yang dikaji dalam Geostartegi Indonea.
4. Mengetahui macam – macam sifat Ketahanan Nasional.
5. Mengetahui macam – macam asas Ketahanan Nasional.
6. Memahami Konsep dasar Keatahanan Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASA
N

2.1 PENGERTIAN GEOSTRATEGI


Geostrategi diartikan sebagai metode atau aturan-aturan untuk mewujudkan
cita-cita dan tujuan melalui proses pembangunan yang memberikan arahan tentang
bagaimana membuat strategi pembangunan dan keputusan yang terukur dan
terimajinasi guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman, dan
bermartabat. Sir Balford Mackinder (1861-1947) guru besar geostrategi Universitas
London teori yang dikembangkannya tentang “geostrategi continental”, merupakan
teori yang saat ini digunakan oleh negara-negara maju maupun negara-negara
berkembang (Suradinata, 2005: 10).
Bagi bangsa Indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan
cita-cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, melalui
pembangunan nasional. Karena tujuan itulah maka hal itu sebagai pegangan atau
bahkan doktrin pembangunan dan hal ini lazim disebut sebagai suatu ketahanan
nasional.
Berkembangnya geostrategi Indonesia sangat terkait erat dengan hakikat
terbentuknya bangsa Indonesia yang terbentuk dari berbagai macam etnis, suku, ras,
golongan, agama, bahkan terletak dalam teritorial yang terpisahkan oleh pulau-pulau
dan lautan. Selain itu, hal tersebut terwujud karena adanya proses sejarah, nasib, serta
tujuan untuk mencapai martabat kehidupan yang lebih baik.
Berbeda dengan prinsip-prinsip geostrategi yang dikembangkan oleh Rudolf
Kjelle, Karl Haushoffer, Frederich Ratzel yang mengembangkan geostrategi demi
kepentingan militer. Bagi bangsa Indonesia, geostrategi dikembangkan demi tujuan
bangsa dan negara Indonesia yang bersifat mulia, yaitu kesejahteraan dalam
kehidupan bersama.
Oleh karena itu, geostrategi Indonesia sebagai suatu cara atau metode dalam
memanfaatkan segenap konstelasi geografi negara Indonesia dalam menetukan
kebijakan, arahan, serta sarana-sarana dalam mencapai tujuan seluruh bangsa dengan
berdasar asas kemanusiaan dan keadilan sosial. Dapat pula dikatakan bahwa
3

geostrategi Indonesia adalah memanfaatkan segenap kondisi gegrafi Indonesia untuk tujuan
politik, dan hal itu secara rinci dikembangkan dalam pembangunan nasional (Suradinata,
2005: 33; Armawi, 2005: 1).
Berdasarkan pengertian di atas, maka geostrategi Indonesia diperlukan dan
dikembangkan untuk mewujudkan dan mempertahankan integritas bangsa dan
wilayah tumpah darah negara Indonesia, mengingat kemajemukan bangsa Indonesia
serta sifat khas wilayah tumpah darah negara Indonesia, maka geostrategi Indonesia
dirumuskan dalam bentuk ketahanan nasional.

2.2 PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL


Ketahanan berasal dari kata “tahan” ; tahan menderita, tabah, kuat, dapat
menguasai diri, tidak kenal menyerah. Ketahanan berarti berbicara tentang perihal
kuat, keteguhan hati, atau ketabahan. Sedangkan pengertian nasional adalah penduduk
yang tinggal di suatu wilayah dan berdaulat. Jadi, ketahanan nasional adalah perihal
keteguhan hati dalam memperjuangkan kepentingan nasional.
Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan
dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan
nasional, dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan,
serta gangguan baik yang datang dari luar maupun dalam yang secara langsung dan
tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan
negara serta perjuangan mengejar tujuan nasionalnya.
Ketahanan nasional sebagai istilah sebenarnya belum lama dikenal. Istilah
ketahanan nasional mulai dikenal dan dipergunakan pada permulaan tahun 1960-an.
Istilah ketahanan nasional untuk pertama kali dikemukakan oleh presiden pertama
Republik Indonesia, Soekarno. Kemudian pada tahun 1962 mulai diupayakan secara
khusus untuk mengembangkan gagasan ketahanan nasioanal di Sekolah Staf dan
Komando Angkatan Darat Bandung (Armawi, 2005: 2).
Keadaan atau kondisi selalu berkembang dan keadaan berubah-ubah. Oleh
karena itu, ketahanan nasional harus dikembangkan dan dibina agar memadai sesuai
dengan pekembangan zaman. Jika kita mengkaji ketahanan nasioanal secara luas, kita
akan mendapatkan tiga wajah ketahanan nasional, walaupun ada persamaan tetapi ada
perbedaan satu sama lain, yaitu:
4

1. Ketahanan nasional sebagai kondisi dinamis mengacu keadaan nyata dan riil yang
ada dalam masyarakat, dapat diamati dengan pancaindra manusia. Sebagai kondisi
dinamis maka yang menjadi perhatian adalah ATHG di satu pihak dan adanya
keuletan dan ketangguhan, untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam
mengatasi ancaman.
2. Ketahanan nasional sebagai konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan negara
diperlukan penataan hubungan antara aspek kesejahteraan dan keamanan. Dalam
konsepsi pengaturan ini dirumuskan ciri-ciri dan sifat-sifat ketahanan nasional, serta
tujuan ketahanan nasional.
3. Ketahanan nasional sebagai metode berpikir, ini berati suatu pendekatan khas yang
membedakan dengan metode berpikir lainnya. Dalam ilmu pengetahuan dikenal
dengan metode induktif dan deduktif, hal ini juga dalam ketahanan nasional, dengan
suatu tambahan yaitu bahwa seluruh gatra dipandang sebagai satu kesatuan utuh
menyeluruh.
2.3 SIFAT-SIFAT KETAHANAN NASIONAL
1. Sifat-sifat Manunggal.
Setiap bangsa yang berusaha mencapai cita-citanya tidak dapat lepas dari segenap
aspek kehidupan Nasionalya, baik alamiah maupun yang sosial. Setiap aspek
kehidupan tadi saling pengaruh-mempengaruhi dan saling berkaitan, sehingga dengan
sendirinya terdapat hubungan interdepensi dan korelasi.
Dari uraian di atas, maka sifat manunggang di dalam ketahanan Nasional itu adalah
tepat, karena sifat integrati/ kemanunggalan merupakan syarat bagi terbentuknya
kekuatan Nasional .
2. Sifat Mawas ke dalam
Mawas kedalam bararti bahwa suatu bangsa harus lebih memperhatikan kedalam
dirinya daripada keluar, oleh karena Ketahanan Nasional terutama diarahkan kepada
diri bangsa negara itu sendiri dengan tujuan mewudjukkan hakekat dan sifat
nasionalnya sendiri.
Jadi mawas ke dalam merupakan kemampuan dan sanggupan untuk terus-menerus
meneliti kekuatan dan kemampuannya yang kongkrit selanjutnya bersedia/berusaha
untuk menghilangkan atau setidaknya-tidaknya mengurangi kelemahan-kelemahan atau
kerawanan-kerawanan yang ada serta memanfaatkan dan meningkatkan kekuatannya
demi Ketahanan Nasionalnya.
5
3. Sifat Berwibawa
Seperti diuraikan di atas, bahwa Ketahanan Nasional akan terwujud apabila suatu
bangsa dapat mengembangkan semua unsur kekuatan nasionalnya yang mencakup
aspek alamiah maupun sosial, menjadi suatu kesatuan yang bulat. Ketahanan Nasional
suatu bangsa yang mampu menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan dan gangguan, baik yang datang dari maupun dari dalam, yang langsung
maupun tidak langsung,akan menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara
tersebut.
4. Sifat Berubah Menurut Waktu (Dinamis)
Konsepsi Ketahanan Nasional adalah bersifat objektif umum, maka secara teoritis
konsepsi tersebut harus dapat diterapkan di negara manapun saja. Bagi bangsa-bangsa
yang dalam pengetranan Konsepsi Ketahanan Nasional mempunyai salah satu sifat/ciri
yang cukup kenyal dan dinamis di dalam menghadapi perubahan-perubahan situasi dan
kondisi baik yang berasal dari dalam maupun luar, maka bangsa-bangsa tersebut akan
dapat mempertahankan eksistensinya.
2.4 ASAS-ASAS KETAHANAN NASIONAL
a. Asas Kesejahteraan dan Keamanan
Kesejahteraan dan Ketahanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan
merupakan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar dan esensial, baik sebagai
perorangan maupun kelompok dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Dengan demikian kesejahteraan dan keamanan merupakan asas dalam
sistem kehidupan nasional dan merupakan nilai intrinsik yang ada padanya.
b. Asas komprenshif integral atau menyeluruh terpadu
Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh
menyeluruh dan terpadu dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang
seimbang, serasi dan selaras dari seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
c. Asas Mawas ke dalam dan ke luar
Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa
yang saling berinteraksi.
d. Asas Kekeluargaan
Asas Kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong
royong, tenggang rasa, dan tanggung jawab, dalam kehidupan bermasyarakat,
6
berbangsa dan bernegara. Dalam asas ini diakui adanya perbedaan yang harus
dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan serta dijaga agar tidak
berkembang menjadi konflik yang bersifat antagonistik yang saling menghancurkan.

2.5 UNSUR-UNSUR KETAHANAN NASIONAL


1. Gatra dalam Ketahanan Nasional
Unsur, elemen, atau faktor yang memengaruhi kekuatan/ketahanan nasional
suatu negara terdiri atas beberapa aspek. Para ahli memberikan pendapatnya
mengenai unsur-unsur kekuatan nasional suatu negara.
a. Unsur kekuatan nasional negara menurut Hans J. Morgenthau terbagi menjadi
dua faktor, yaitu:
1) Faktor tetap (stable factors), terdiri atas geografi dan sumber daya alam.
2) Faktor berubah (dyinamic factors), terdiri atas kemampuan industri,
militer, demografi, karakter nasional, moral nasional, dan kualitas
diplomasi.
b. Unsur kekuatan nasional menurut James Leeray terbagi menjadi dua faktor,
yaitu :
1) Tangible factors, terdiri atas penduduk, kemampuan industri dan militer.
2) Intagible factors, terdiri atas karakter nasional, moral nasional, dan
kualitas kepemimpinan.
c. Unsur kekuatan nasional menurut Palmer dan Peerkins terdiri atas tanah,
sumber daya, penduduk, teknologi, ideologi, moral, dan kepemimpinan.
d. Unsur kekuatan nasional menurut Parakhas Chandra terdiri atas :
1) Alamiah : geografi, sumber daya, dan penduduk
2) Sosial : perkembangan ekonomi, struktur politik, serta budaya dan moral
nasional
3) Lain-lain : ide, intelegensi dan diplomasi, kebijaksanaan kepemimpinan
e. Unsur kekuatan nasional menurut Alfret T. Mahan terdiri atas letak geografi,
wujud bumi, luas wilayah, jumlah penduduk, watak nasional, dan sifat
pemerintahan.
f. Unsur kekuatan nasional menurut Ray Celine terdiri atas sinergi antara potensi
demografi dan geografi, kemampuan ekonomi, militer, strategi nasional, dan
kemauan nasional.

7
g. Unsur kekuatan nasional model Indonesia
Unsur-unsur kekuatan nasional di Indonesia dikenal dengan gatra
dalam ketahanan nasional Indonesia. Pemikiran tentang gatra dalam ketahanan
nasional dirumuskan dan dikembangkan oleh Lemhanas. Unsur-unsur
kekuatan nasional Indonesia dikenal dengan nama Asta Gatra yang terdiri atas
Tri Gatra dan Panca Gatra.
a. Tri Gatra adalah aspek alamiah yang terdiri atas penduduk, sumber daya
alam, dan wilayah.
b. Panca Gatra adalah aspek sosial yang terdiri atas ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
2. Penjelasan Atas Tiap Gatra dalam Ketahanan Nasional
h. Unsur atau gatra penduduk
Penduduk suatu negara menentukan kekuatan atau ketahanan nasional
negara yang bersangkutan. Faktor yang berkaitan dengan penduduk negara
meliputi:
1. Aspek kualitas mencangkup tingkat pendidikan, keterampilan, etos kerja,
dan kepribadian.
2. Aspek kuantitas yang mencakup jumlah penduduk, pertumbuhan,
persebaran, perataan dan perimbangan penduduk di tiap wilayah negara.
i. Unsur atau gatra wilayah
1. Bentuk wilayah negara dapat berupa negara pantai, negara kepulauan, atau
negara kontinental.
2. Luas wilayah negara, ada negara dengan wilayah yang luas dan negara
dengan wilayah yang sempit.

3. Posisi geografis, astronomis, dan geologis negara.


4. Daya dukung wilayah negara, ada wilayah yang habitable dan ada wilayah
yang unhabitable.
j. Unsur atau gatra sumber daya alam
1. Potensi sumber daya alam wilayah yang bersangkutan, mencakup sumber
daya alam hewani, nabati, dan tambang.
2. Kemampuan mengeksplorasi sumber daya alam.
3. Kemanfaatan sumber daya alam dengan memperhitungkan masa depan dan
lingkungan hidup.

8
4. Kontrol atas sumber daya alam.
k. Unsur atau gatra di bidang ideologi
Ideologi mendukung ketahanan suatu bangsa karena ideologi bagi suatu
bangsa memiliki dua fungsi pokok, yaitu:
1. Sebagai tujuan atau cita-cita dari kelompok masyarakat yang bersangkutan.
2. Sebagai sarana pemersatu dari masyarakat yang bersangkutan.

Sejarah dunia telah membuktikan bahwa ideologi dapat digunakan


sebagai unsur untuk membangun kekuatan nasional negara. Bagi bangsa
Indonesia, Pancasila telah ditetapkan sebagai ideologi nasional melalui
kesepakatan.
l. Unsur atau gatra di bidang politik
1. Sistem politik yang di pakai, yaitu apakah sistem demokrasi atau non
demokrasi.
2. Sistem pemerintahan yang dijalankan apakah sistem presidensial atau
parlementer.
3. Bentuk pemerintahan yang dipilih apakah republik atau kerajaan.
4. Susunan negara yang dibentuk apakah sebagai negara kesatuan atau negara
serikat.

5. Posisi geografis, astronomis, dan geologis negara.


6. Daya dukung wilayah negara, ada wilayah yang habitable dan ada wilayah
yang unhabitable.
m. Unsur atau gatra sumber daya alam
5. Potensi sumber daya alam wilayah yang bersangkutan, mencakup sumber
daya alam hewani, nabati, dan tambang.
6. Kemampuan mengeksplorasi sumber daya alam.
7. Kemanfaatan sumber daya alam dengan memperhitungkan masa depan dan
lingkungan hidup.
8. Kontrol atas sumber daya alam.
n. Unsur atau gatra di bidang ideologi
Ideologi mendukung ketahanan suatu bangsa karena ideologi bagi suatu
bangsa memiliki dua fungsi pokok, yaitu:
3. Sebagai tujuan atau cita-cita dari kelompok masyarakat yang bersangkutan.

9
4. Sebagai sarana pemersatu dari masyarakat yang bersangkutan.

Sejarah dunia telah membuktikan bahwa ideologi dapat digunakan


sebagai unsur untuk membangun kekuatan nasional negara. Bagi bangsa
Indonesia, Pancasila telah ditetapkan sebagai ideologi nasional melalui
kesepakatan.
o. Unsur atau gatra di bidang politik
5. Sistem politik yang di pakai, yaitu apakah sistem demokrasi atau non
demokrasi.
6. Sistem pemerintahan yang dijalankan apakah sistem presidensial atau
parlementer.
7. Bentuk pemerintahan yang dipilih apakah republik atau kerajaan.
8. Susunan negara yang dibentuk apakah sebagai negara kesatuan atau negara
serikat.

p. Unsur atau gatra di bidang ekonomi


Ekonomi yang dijalankan oleh suatu negara merupakan kekuatan
nasional negara yang bersangkutan terlebih di era global sekarang ini. Bidang
ekonomi berperan langsung dalam upaya pemberian dan distribusi kebutuhan
warga negara. Kemajuan pesat di bidang ekonomi tentu saja menjadikan
negara yang bersangkutan tumbuh sebagai kekuatan dunia. Setiap negara
memiliki sistem ekonomi dalam rangka mendukung kekuatan ekonomi
bangsanya. Suatu negara dapat pula mengembangkan sistem ekonomi yang
dianggap sebagai cerminan dari nilai dan ideologi bangsa yang bersangkutan.
q. Unsur atau gatra di bidang sosial budaya
Unsur budaya di masyarakat juga menentukan kekuatan nasional suatu
negara. Hal-hal yang dialami sebuah bangsa yang homogen tentu saja akan
berbeda dengan yang di hadapi bangsa yang heterogen dari segi sosial budaya
masyarakatnya.
r. Unsur atau gatra di bidang pertahanan keamanan
Pertahanan keamanan suatu negara merupakan unsur pokok, terutama
dalam menghadapi ancaman militer negara lain. Oleh karena itu, unsur utama
pertahanan keamanan berada ditangan tentara (militer). Pertahanan keamanan
negara juga merupakan salah satu fungsi pemerintahan negara.

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Geostrategi adalah metode atau aturan-aturan untuk mewujudkan cita-cita dan
tujuan melalui proses pembangunan yang memberikan arahan tentang bagaimana
membuat strategi pembangunan dan keputusan yang terukur dan terimajinasi guna
mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman, dan bermartabat. Geostrategi
Indonesia dirumuskan dalam bentuk ketahanan nasional. Sedangkan Ketahanan Nasional
adalah perihal keteguhan hati dalam memperjuangkan kepentingan nasional. Ketahanan
nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional. Ketahanan
Nasional memiliki unsur-unsur yang dikenal dengan Astra Gatra. Astra Gatra terdiri atas
Tri Gatra dan Panca Gatra.
a. Tri Gatra adalah aspek alamiah yang terdiri atas penduduk, sumber daya alam, dan
wilayah.
b. Panca Gatra adalah aspek sosial yang terdiri atas ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, dan pertahanan keamanan.

3.2 Saran

Dari hasil bahan yang telah kami bahas, kami memberikan saran kepada
semua pihak, khususnya para generasi Indonesia untuk lebih meningkatkan rasa
kesatuan terhadap bangsa indonesia agar tercapai kehidupan yang aman dan tentram.
Karena kita sebagai bangsa indonesia sebagai penerus perjuangan dan
menjaga nama baik negara kita tercinta ini. Dan kita harus memiliki sikap yang
menjaga ketahaanan dan keutuhan negara Indonesia kita tercinta ini.

11
DAFTAR PUSAKA

http://id.m.wikipedia.org

https://duniapendidikan.co.id

Erwin, Muhammad, Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia,


( Bandung: PT. Refdika Aditama, 2010).hlm 43

Suparto, dkk, pendidikan kewarganegaraan, ( Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006)

https://brainly.co.id

12

Anda mungkin juga menyukai