Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“GEOSTRATEGI INDONESIA”

Kelompok : 10 ( Sepuluh )
Anggota : 1. Intan
2. Finni Aulia Sari 162310
3. Rachma Deli Fachrin 16231056
Dosen : Drs. Helfia Edial, M.T

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2018

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini, dan tidak lupa pula kita
lantunkan kata shalawat kepada nabiullah Muhammad SAW, nabi akhir zaman yang
telah membawa umat manusia dari alam yang gelap gulita kealam yang terang
benderang.
Penulis menyusun makalah ini yang berjudul”GEOSTRATEGI INDONESIA”,
untuk memenuhi tugas mata kuliah PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN yang
dibimbing oleh Drs. Helfia Edial, M.T . Terima kasih atas segala bantuan yang
diberikan oleh semua pihak yang turut ikut serta dalam proses penyusunan makalah ini,
baik itu dalam segi materi maupun dalam segi-segi yang lain, terutama kepada dosen
pembimbing yang telah memberikan gambaran dan memberikan masukan demi
kelancaran dalam penyusunan makalah ini, dan juga kepada teman-teman seangkatan
yang telah membantu dan memberi masukan.
Harapan penulis makalah ini dapat dipergunakan dan difungsikan sebagaimana
mestinya, agar memperluas gagasan dan wawasan para pembaca makalah ini.Akhir kata
mohon maaf atas segala kekurangan karena sebaik-baik manusia tiada manusia yang
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran ataupun kritik yang membangun
agar tercapainya kesempurnaan dalam penulisan makalah ini.

Padang, 16 Juli 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG MASALAH..................................................................1
B.RUMUSAN MASALAH...................................................................................2
C. TUJUAN PENULISAN....................................................................................2
D.MANFAAT PENULISAN.................................................................................2
E.METODE PENULISAN....................................................................................2
BAB II........................................................................................................................3
BAB III.......................................................................................................................11
BAB IV......................................................................................................................11
BAB V .......................................................................................................................11
BAB VI......................................................................................................................19
BAB VII ....................................................................................................................11
BAB VIII....................................................................................................................11
BAB IX PENUTUP...................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang


Negara Kesatuan Republik Indonesia atau yang disingkat NKRI adalah sebuah negara
yang berada dalam wilayah Asia Tenggara. Indonesia juga termasuk negara dengan ribuan
kepualauan terbesar di dunia. Negara yang terbentang dari Sabang sampai Merauke ini juga
mempunyai banyak sekali ras, suku, dan budaya yang berbeda-beda. Adanya berbagai macam
perbedaan inilah yang menjadikan Indonesia sangat rawan akan terjadinya konflik antar
daerah.
Atas dasar inilah, mengapa menjadi sangat penting adanya strategi dalam
ketatanegaraan. Stretegi tersebut dibentuk untuk menjaga keutuhan kesatuan dan persatuan
masyarakat. Awalnya strategi dibentuk untuk menanggulangi konflik antar daerah, namun
seiring perkembangannya, strategi dibentuk untuk menghadapi berbagai macam gangguan
dan ancaman yang datang dari luar Negara Kesatuan Republik Indonesia. Strategi ini biasa
disebut dengan Geostrategi Indonesia.
Geostrategi merupakan pelaksanaan geoolitik dalam kebijakan untuk mencapai tujuan
nasional atau tujuan negara yang di gariskan dalam pembukaan UUD 1945. Geostrategi juga
diartikan sebagai metode mewujudkan cita-cita proklamasi dalam hal pembangunan. Karena
tujuan itulah mengapa geostrategi seringkali disebut sebagai Ketahanan Nasional.

1.2    Rumusan Masalah


Ada beberapa rumusan masalah dalam pembahasan mengenai geostrategi Indonesia
yaitu sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud Geostrategi Indonesia sebagai Ketahanan Nasional?
2.      Apa yang dimaksud dengan konsep Astagatra?
3.      Apa saja asaa-asas geostrategi Indonesia sebagai ketahanan nasional?
4.      Apa saja sifat-sifat geostrategi Indonesia sebagai ketahanan Nasional?
5.      Apa itu geostrategi ideologi dan politik?
6.      Apa itu geostrategi ekonomi dan sosial budaya?
7.      Apa itu geostrategi pertahanan keamanan?

1.3    Tujuan
Adapun tujuan yang diperoleh dari rumusan makalah tersebut adalh sebagai berikut:
1.   Untuk mengetahui makna Geostrategi
2.   Untuk mengetahui model ketahanan nasonal
3.   Untuk mengetahui asas-asas ketahanan nasional
4.   Untuk mengetahui sifat –sifat ketahanan nasional
5.   Untuk mengetahui tantangan dan cara pembinaan ketahanan nasional
6.   Untuk memenuhi tugas kewarganegaraan
BAB II
PEMBAHASAN

A. KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI GEOSTRATEGI INDONESIA

Setiap bangsa mempunyai cita- cita luhur yang ingin dicapai, dan cita-cita tersebut
mempunyai fungsi sebagai penentu dari tujuan nasionalnya. Dalam usaha mencapai tujuan
nasional bangsa yang bersangkutan menghadapi ancaman, tantangan, hambatan, serta
gangguan yang senantiasa perlu dihadapi ataupun ditanggulangi. Suatu bangsa harus
mempunyai kemampuan, kekuatan, ketangguhan, dan keuletan dalam menghadapinya demi
untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Dalam mempertahankan kelangsungan hidup ini bagi bangsa Indonesia sebagai bangsa
yang merdeka dan berdaulat harus mempunyai unsur-unsur tersebut sebagai kesatuan yang
disebut dengan ketahanan nasional.Ketahanan nasional sebagai geostrategi Indonesia disusun
dan dikembangkan berdasarkan geopolitik Indonesia untuk mewujudkan keadilan sosial
sebagai tujuan jangka menengah dan jangka panjang.

1. Pengertian dan Konsep Geostrategi

Geostategi itu sendiri adalah strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara
untuk menentukan kebijakan, tujuan, serta sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional.
Geostrategi dapat pula dikatakan sebagai pemanfaatan kondisi lingkungan dalam upaya
mewujudkan tujuan politik.  Sedangkan Geostrategi Indonesia adalah strategi dalam
memanfaatkan konstelasi geografi negara Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan, dan
sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia.
Dalam menyusun strategi untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia
dalam bernegara, suatu keharusan bagi bangsa Indonesia untuk lebih memperhatikan dan
memperhitungkan faktor-faktor yang tidak menguntungkan dan lebih juga faktor-faktor yang
membahayakan yang akan menghalang-halangi terwujudnya tujuan nasional.
Dasar penyusunan strategi ini harus berlandaskan pada ajaran Pancasila sebagai
pedoman dan aksioma hidup bangsa dalam bermasyarakat dan bernegara yang berkaitan
dengan posisi silang sebagai tempat kelangsungan hidup bangsa, yang kemudian disebut
dengan geostrategi Indonesia.
Geostrategi merupakan pelaksanaan geopolitik dalam kebijakan untuk mencapai
tujuan nasional atau tujuan negara yang digariskan dalam Pembukaan UUD 1945. Geopolitik
bagi bangsa Indonesia dikembangkan sesuai ajaran Pancasila yang sebagai landasan ideal
geopolitik dan geostrategi Indonesia, sehingga tidak mengandung unsur-unsur
ekspansionisme maupun kekerasan.

2. Pengertian dan konsep Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan
dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari
dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat
membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek
kehidupan secara utuh dan terpadu berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 dan wawasan
nusantara dengan kata lain konsepsi ketahanan nasional merupakan pedoman untuk
meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan.
Pendekatan kesejahteraan digunakan untuk mewujudkan ketahanan itu berbentuk kemampuan
bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-
besarnya kemakmuran yang adil dan merata, rohaniah dan jasmaniah. Sedangkan pendekatan
keamanan adalah kemampuan bangsa melindungi keberadaan serta nilai-nilai nasionalnya
terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.
Kedua pendekatan ini selalu digunakan bersama-sama, tidak dapat salah satu
digunakan bersama-sama, tidak dapat salah satu saja. Pendekatan mana-mana yang lebih
ditekankan tergantung kepada kondisi serta situasi nasional dan Internasional yang sedang
dihadapi bangsa. Dalam hubungan keduanya ini, perlu diingat bahwa kesejahteraan dan
keamanan hanya dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan, keduanya saling
berhubungan satu sama lain. Kesejahteraan dan keamanan merupakan tujuan negara saat
sekarang ini, yang berhubungan dengan nasionalisme, terkandung dalam Pembukaan UUD
1945.
Penyelenggaraan kesejahteraan memerlukan tingkat keamanan tertentu, demikian pula
penyelenggaraan keamanan memerlukan tingkat kesejaheraan tertentu pula. Dengan
demikian, penyelenggaraan ketahanan nasional sekaligus memberikan gambaran tentang
kesejahteraan dan keamanan suatu bangsa.
Ketahanan nasional meliputi segenap aspek alamiah maupun aspek social. Aspek
alamiah itu sendiri meliputi posisi dan lokasi geografis negara, keadaan dan kekayaan alam,
keadaan dan kemampuan penduduk, karena terdiri dari tiga unsur maka disebut trigatra.
Sedangkan aspek sosial meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan
keamanan, karena tediri dari lima unsur maka disebut pancagatra. Antara trigatra dan
pancagatra terdapat hubungan timbal balik dan bersifat ketergantungan, maka berdasarakan
pendekatan kesejahteraan dan keamanan, suatu gatra mempunyai peranan:
  1. Sama besar untuk kesejahteraan dan keamanan.
       2. Lebih besar kesejahteraan daripada keamanan.
      3. Lebih besar keamanan daripada kesejahteraan.

Dari kedua pendekatan tersebut , aspek trigatra memberikan dampak kepada


kesejahteraan maupun keamanan. Ideologi dan politik mempunyai peranan sama besar
terhadap kesejahteraan dan keamanan. Ekonomi dan sosial budaya mempunyai peranan besar
dalam kesejahteraan dan harus berperan juga dalam keamanan. Pertahanan keamanan
mempunyai peranan besar dalam keamanan, dan berperan juga terhadap kesejahteraan. Oleh
karena itu, untuk mendapatkan ketahanan nasional yang diinginkan, harus diusahakan
penilaian secara kualitatif atas perwujudan kesejahteraan dan keamanan dalam setiap gatra.
Konsepsi ketahanan nasional merupakan suatu konsepsi di dalam pengaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang mencangkup segenap kehidupan bangsa
yang dinamakan ASTAGATRA yang meliputi aspek Alamiah (TRIGATRA), dan aspek
Sosial (PANCAGATRA).
Yang dimaksud dengan aspek alamiah (trigatra) yaitu :
a.      Posisi dan Lokasi Geografi Negara
Posisi dan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia memberikan gambaran tentang
bentuk ke dalam (menampakkan corak wujud dan tata susunan tertentu), dan bentuk keluar
(situasi dan kondisi lingkungan serta hubungan timbal balik antara negara dan lingkungan)
dari negara kita. Posisi dan lokasi ini merupakan wadah bagi bangsa yang mendiaminya serta
saling mempengaruhi satu sama lain, dan dengan batas nasional tertentu membedakan Negara
Indonesia dengan bangsa lain.
Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang dikelilingi oleh lautan. Posisi dan
lokasi Negara Indonesia berada dalam posisi silang di jalan silang dunia yaitu antara Benua
Asia dan Benua Australia serta Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Kondisi yang demikian
tidak hanya bersifat fisik tetapi juga terbuka terhadap segala pengaruh dan aliran sosial.
b.      Keadaan dan Kekayaan Alam
Sebagai makhluk tuhan, untuk hidup berkembang biak dan mempertahankan diri,
mereka memanfaatkan alam dan kekayaan yang terkandung di dalamnya. Tentu dalam
pemanfaatan itu harus seimbang dan seirama dengan perkembangan penduduk.
Kekayaan alam terbagai menjadi tiga golongan yaitu hewani (fauna), nabati (flora)
dan mineral (ada yang dapat diperbaharui dan ada yang tidak dapat diperbaharui). Kekayaan
alam di atas terbagi menjadi tiga lingkungan yaitu di atmosfir, di permukaan bumi dan di
dalam bumi. Setiap bangsa wajib mengelola sumber daya alam untuk kepentingan
kesejahteraan maupun keamanan. Hal tersebut menjadi penting untuk menjaga agar tidak
terjadi ketimpangan antara perkembangan potensi alam dengan jumlah penduduk, baik secara
nasional maupun di dalam konteks dunia (global). Karena hal tersebut dapat membahayakan
ketahanan nasional.
c.       Keadaan dan kemampuan penduduk
Penduduk merupakan manusia yang tinggal di suatu tempat atau wilayah. Yang
termasuk di dalam masalah penduduk antara lain : jumlah penduduk, komposisi penduduk,
dan distribusi penduduk. Masalah penduduk ini pada umumnya dikaitkan dengan pencapaian
tingkat kemakmuran (kesejahteraan dan keamanannya). Ada faktor positif dan negatif dari
keadaan dan kemampuan penduduk yang langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi
ketahanan nasional.
Sedangkan aspek sosial (pancagatra) meliputi :
1. Ideologi
Suatu bangsa memerlukan landasan falsafah bagi kelangsungan hidupnya yang
sekaligus berfungsi sebagai dasar dan cita-cita nasional yang hendak dicapai. Bangsa
Indonesia memiliki falsafah negara yang kita kenal dengan pancasila yang lahir dari nilai-nilai
yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat Indonesia. Makin tinggi kesadaran dan
ketaatan suatu bangsa mengamalkan ideologi negaranya, maka semakin tinggi pula tingkat
ketahanan nasional dibidang ideologinya.
2. Politik
Masalah politik yang kita maksudkan di sini dalam konteksnya dengan negara. Pusat
kekuasaan suatu negara berada pada pemerintahannya, maka perjuangan memperoleh
kekuatan berubah menjadi perjuangan mengurusi pemerintah.
Jika dianalogikan dengan ketahanan nasional, maka ketahanan nasional di bidang
politik berarti suatu kondisi dinamik suatu bangsa, yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan baik yang datang dari luar
maupun dari dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan
hidup politik bangsa dan negara.
Bagi negara berkembang seperti Indonesia, maka bidang politik masih banyak
masalah yang harus dihadapi. Kesadaran nasional yang masih perlu ditingkatkan, kwalitas
pertisipasi rakyat yang masih belum bersifat nasional, serta dibutuhkan inisiatif pemerintah
yang memadai, agar terjadi keseimbangan dan keserasian. Maka tingkat ketahanan politik
dapat diukur dengan kemampuan suatu sistem politik dalam menghadapi dan menanggulangi
problemnya.
d.      Ekonomi
Ketahanan nasional dibidang ekonomi merupaka suatu kondisi dinamik suatu bangsa
yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional didalam menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan
yang membahayakan kehidupan ekonomi bangsa dan negara.
Oleh karena itu, untuk ketahanan nasional dibidang ekonomi ini diperlukan pembinaan
ekonomi yang pada dasarnya adalah menentukan kebijaksanaan ekonomi dan pembinaan
faktor produksi serta pengolahannya di dalam produksi dan distribusi serta pengelolaanya di
dalam distribusi barang dan jasa, baik di dalam negeri maupun didalam hubungannya dengan
luar negeri.
e.       Sosial budaya
Faktor yang mempengaruhi ketahanan nasioanl dibidang sosial budaya adalah tradisi.
Tradisi bangsa adalah seluruh kepercayaan, anggapan dan tingkah laku yang terlembagakan
yang diwariskan dan diteruskan dari generasi kegenerasi serta memberikan suatu bengsa
sistem nilai dan sistem norma untuk menjawab tantangan setiap tahap perkembangan sosial.
Tradisi bersifat dinamis dapat membantu ketahanan nasional, tetapi tradisionalisme yang
sikap atau pandangan memuji secara berlebihan masa kehendaknya dapat kita tinggalkan.
f.        Militer HANKAM
Pertahanan kemanan adalah daya upaya rakyat dengan angkatan bersenjata sebagai
inti dan merupakan salah satu fungsi utama pemerintah Negara dalam menegakkan ketahanan
nasional dengan tujuan mencapai keamanan bangsa dan negara, serta kemampuan
perjuangannya dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan dan menggerakkan seluruh
potensi dan kekuatan masyarakat dalam seluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi
dan terkoordinasi.
Ketahanan nasioanal dibidang HANKAM merupakan suatu kondisi dinamis suatu
bangsa yang berisi kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang membahayakan
pertahanan dan keamanan bangsa dan negara.
B. ASAS KETAHANAN NASIONAL INDONESIA

Asas Ketahanan Nasional Indonesia adalah tata laku yang didasari oleh nilai-nilai
yang tersusun berlandasan Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara yang terdiri dari:

1. Asas Kesejahteraan dan Keamanan

Dalam menyelenggarakan ketahanan nasional menggunakan asas kesejahteraan dan


keamanan. Asas ini dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan merupakan kebutuhan
manusia yang mendasar serta esensial, baik sebagai peroranagan maupun kelompok dalam
kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian kesejahteraan dan
keamanan merupakan asas dalam sistem kehidupan nasional. Tanpa kesejahteraan dan
keamanan, sistem kehidupan nasional tidak dapat berlangsung, sehingga dengan demikian
kesejahteraan dan keamanan merupakan nilai intrinsic yang ada pada kehidupan nasional itu
sendiri. Dalam realisasinya kondisi kesejahteraan dan keamanan dapat dicapai dengan minitik
beratkan pda kesejahteraan, tetapi tidak mengabaikan keamanan. Sebaliknya memberikan
prioritas pada keamanan tidak mengabaikan kesejahteraan. Baik kesejahteraan maupun
keamanan harus selalu berdampingan pada kondisi apapun. Dalam kehidupan nasional tingkat
kesejahteraan dan keamanan nasional yan dicapai merupakan tolak ukur ketahanan nasional.

2. Asas Komperhensif Integral atau Menyeluruh Terpadu

Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa secara


menyeluruh dan terpadu dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang,
serasi dan selaras dari seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dengan demikian ketahanan nasional mencangkup ketahanan segenap aspek kehidupan
bangsa secara utuh,menyeluruh dan terpadu satau komperhensif integral.

3. Asas Mawas ke Dalam dan Mawas ke Luar

Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa


yang saling berinteraksi.Di smping itu, sistem kehidupan nasional juga berinteraksi dengan
lingkungan sekelilingnya. Dalam proses interaksi tesebut dapat timbul berbagai dampak, baik
bersifat positif maupun negative. Untuk itu diperlukan sikap mawas ke dalam dan mawas ke
luar.
Mawas ke dalam bertujan untuk menumbukan hakikat, sifat dan kondisi kehidupan
nasional itiu sendiri berdasarkan nilai-nilai kemandirian yang proporsional untuk
meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. Hal ini tidak berarti
bahwa ketahanan nasional mengandung sikap isolasi atau nasionalisme sempit.
Mawas ke luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan ikut berperan serta
menghadapi dan mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri. Serta menerima
kenyataan adanya saling interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional. Untuk
menjamin kepentingan nasional, kehidupan nasional harus mampu mengembangkan kekuatan
nasional, agar dapat memberikan dampak keluar dalam bentuk daya tangkal dan daya tawar.
Namun demikian interaksi dengan pihak lain diutamakan dalam bentuk kejasama yang saling
menguntungkan.

4. Asas Kekeluargaan

Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong-


royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Dalam asas ini diakui adanya perbedaan. Namun perbedaan itu harus
dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan, serta dijaga agar tidak berkembang
menjadi konflik yang bersifat antagonistic yang saling menghancurkan.

C SIFAT-SIFAT KETAHANAN NASIONAL

Ketahanan Nasional memiliki sifat yang terbentuk dari nilai-nilai yang terkandung
dalam landasan asas-asasnya yaitu :

a. Mandiri, yaitu Ketahanan Nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan
sendiri dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah
menyerah serta bertumpu pada identitas, integritas dan kepribadian bangsa.
Kemandirian ini merupakan prasyarat untk menjalin kerja sama yang saling
menguntungkan dalam perkembangan global.
b. Dinamis, yaitu Ketahanan Nasional tidaklah tetap, melainkan dapat meningkat
ataupun menurun tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan Negara, serta kondisi
lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat dan pengertian bahwa segala
sesuatu di dunia ini senantiasa berubah dan perubahan itu senantiasa berubah pula.
Oleh sebab itu, upaya meningkatkan Ketahanan Nasional harus senantiasa
diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya diarahkan untuk pencapaian kondisi
kehidupan nasional yang lebih baik.
c. Manunggal, yaitu Ketahanan Nasional memiliki sifat integratif yang diartikan
terwujudnya kesatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras diantara
seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
d. Kewibawaan, yaitu Ketahanan Nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat
manunggal tersebut dapat mewujudkan kewibawaan nasional yang akan
diperhitungkan oleh pihak lain, sehingga merupakan daya tangkal suatu negara.
Semakin tinggi daya tangkal suatu negara akan semakin besar pula kewibawaan.
e. Konsultasi dan Kerjasama, yaitu Ketahanan Nasional Indonesia tidak mengutamakan
sikap konfrontatif dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik
semata, tetapi lebih pada sikap konsultatif dan kerja sama, serta saling menghargai
dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa.

D. PERWUJUDAN GEOSTRATEGI INDONESIA

1.      Geostrategi Ideologi dan Politik


Aspek ideologi dan politik mempunyai peranan yang sama besar terhadap
kesejahteraan dan keamanan. Dengan ideologi bangsa Indonesia harus memiliki kemampuan-
kemampuan baik statis maupun dinamis di bidang kesejahteraan dan keamanan. Dalam
rangka mengembangkan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional, ideologi erat
hubungannya dengan politik. Ideologi bersifat asasi politik adalah suatu kebijaksanaan yang
selaras dengan ruang dan waktu.
a.      Geostrategi Aspek Ideologi
Ideologi selalu berkaitan dengan pandangan hidup suatu bangsa sebagai dasar
filsafatnya yang merupakan kristalisasi gagasan dasar yang diyakini kebenarannya. Setiap
ideologi pada dasarnya tersimpul atas tiga unsur yaitu unsur keyakinan, unsur mitos, dan
unsur loyalitas. Definisi ideologi yang langsung dikaitkan dengan kehidupan kenegaraan ialah
seperangkat prinsip dasar yang sistematis dan menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya
baik individual maupun sosial dalam kehidupan kenegaraan. Ideologi juga bisa diartikan
sebagai seangkaian nilai yang disusun secara sistematik dan merupakan kebulatan suatu
ajaran atau doktrin.
Geostrategi aspek ideologi ditujukan untuk mengatasi segala ancaman, tantangan,
hambatan, serta gangguan yang akan membahayakan kelangsungan kehidupan Pancasila
sebagai dasar filsafat bangsa dan negara. Geostrategi aspek ideologi tersebut dirumuskan
bahwa kondisi mental bangsa Indonesia yang belandaskan keyakinan kebenaran ideologi
Pancasila yang mengandung kemampuan untuk menggalang dan memelihara persatuan dan
kesatuan nasional dan kemampuan untuk menangkal pengaruh ideologi asing serta nilai-nilai
yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Kekuatan ideologi tergantung kepada rangkaian nilai yang terdapat di dalamnya yang
dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi hidup dan kehidupan manusia yang
mencakup segenap nilai hidup dan hakikat kepribadian bangsa dan negara.
Suatu bangsa yang memiliki ideologi sesuai kepibadiannya saja belum menjamin
geostrategi nasional dibidang ideologi tersebut. Hal ini sangat begantung pada penghayatan
serta pengamalannya. Penghayatan dan pengamalan ideologi dapat dibedakakan menjadi:
a)      Pelaksanaan objektif yaitu pelaksanaan dalam Undang-Undang Dasar dan segala
peraturan hukum di bawahnya, serta dalam kegiatan penyelenggaraan negara.
b)      Pelaksanaan subjektif yaitu pelaksanaan oleh pribadi perseorangan dalam
kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
Pelaksanaan ideologi inilah yang sangat memengaruhi ketahanan aspek ideologi.
Makin tinggi ketaatan dan kesadaran suatu bangsa dalam melaksanakan ideologinya makin
tinggi pula tingkat geostrategi aspek ideologi tersebut. Sebaliknya, makin kurang kesadaran
dalam melaksanakan ideologi maka semakin kurang tingkat geostrategi aspek ideologinya.
b.      Geostrategi Aspek Politik
Geostrategi aspek politik ditentukan oleh kemampuan sistem politik dalam
menanggulangi segala bentuk tantangan dan ancaman yang ditujukan kepada kehidupan
politik bangsa Indonesia. Geostrategi aspek politik tersebut dirumuskan bahwa kondisi
kehidupan politik bangsa yang berlandaskan demokrasi politik berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945, yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas politik
yang sehat dan dinamis serta kemampuan menerapkan politik luar negeri yang bebas aktif.
Masalah politik selalu dihubungkan dengan masalah negara, karena kekuasaan di
dalam suatu negara berpusat pada pemerintahan negara. Oleh karena kekuasaan pada suatu
negara berpusat pada pemerintahannya, maka perjuangan untuk memperoleh kekuasaan
berubah menjadi perjuangan menguasai pemerintahan.
Kehidupan politik dapat dibagi menjadi 2 sektor, yaitu sector masyarakat dan sector
pemerintah. Masyarakat berfungsi sebagai masukan yang berwujud pernyataan keinginan dan
tuntutan masyarakat sedangkan pemerintah berfungsi sebagai keluaran yaitu dengan
menentukan kebijaksanaan umum yang berupa keputusan politik.
Kehidupan politik yang terdiri dari 2 sector tersebut harus berhubungan secara
harmonis sesuai asas demokrasi, yaitu pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat,
yaitu adanya tuntutan atau dukungan dari rakyat dipertimbangkan oleh wakil rakyat dan
hasilnya berupa kebijaksanaan atau peraturan untuk rakyat.
Ada beberapa fungsi politik yang menunjukkan tingkat geostrategi politik suatu
bangsa dan negara untuk mewujudkan stabilitas politik, yaitu sebagai berikut :
a)      Mempertahankan pola
Sistem politik cenderung mempertahakan tata cara, kebiasaan, serta norma yang
berlaku. Berhasil tidaknya hal tersebut tergantung pada penerimaan dan pengakuan
masyarakat, serangkaian sikap dan sistem nilai yang cocok dengan sistem politik, serta sesuai
dengan situasi dan kondisi masyarakat bersangkutan
b)     Pengaturan dan penyelesaian ketegangan
Perlu diciptakan prosedur penyelesaian ketegangan di masyarakat berupa konsultasi,
perundingan dan pencarian alternative yang akan menghasilkan penyelesain secara dami lebih
menguntungakan
c)      Penyesuaian keadaan
Sistem politik harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan, baik
terjadi dalam masyarakatnya sendiri maupun diluar negara dalam hubungan internasional
yang besifat interdependensi dan interelasi antar negara. Sisttem politik tidak boleh bersifat
statis, harus peka terhadap berbagai perubahan, serta harus memiliki daya adaptasi yang besar.
d)     Pencapaian tujuan
Tujuan negara serta pencapaiannya merupakan sesuatu yang ditentukan serta
disepakati oleh masyarakat itu sendiri sebagai suatu landasan untuk bertindak dan mengarah.
Dalam hal ini kensensus nasional tentang tujuan negara dan cara pencapaiannya sangat
dipelukan dalam sistem politik.
e)      Penyatuan sistem sosial
Sistem politik harus bias mengatasi berbagai hambatan dan gangguan terhadap sistem
sosial sebagai rasa tidak puas, ketegangan, perpecahan dan sebagainya. Dalam mengatasi
angguan harus memperhatikan ideology negara karena dapat berperan sebagai pemersatu
bangsa.

2. Geostrategi Ekonomi dan Sosial Budaya

Peranan aspek ekonomi dan sosial budaya dalam kesejahteraan dan keamanan, yaitu lebih
besar kesejahteraannya daripada keamanan, atau mempunyai peranan lebih besar dalam
kesejahteraan dan harus berperan juga dalam keamanan.

a. Geostrategi Aspek Ekonomi


Geostrategi aspek ekonomi merupakan mata rantai terlemah di antara geostrategi
nasional Indonesia. Sampai sekarang, geostrategi aspek ekonomi belum mencapai apa yang
diinginkan. Geostrategi aspek ekonomi tersebut dirumuskan bahwa kondisi perekonomia
bangsa yang berlandaskan demokrasi ekonomi berdasarkan Pancasila yang mengandung
kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan
menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing yang tinggi dan mewujudkan
kemakmuran rakyat yang adil dan merata.
Istilah ekonomi dalam kenegaraan yang dimaksudkan adalah kesuluruhan kegiatan
pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan factor produksi yaitu bumi, sumber alam,
tenaga kerja, modal, teknologi dan menejemen dalam produksi serta distribusi barang dan jasa
demi keejahtraan rakyat baik fisik menterial maupun mental spiritual.
Pembinaan aspek ekonomi pada dasarnya merupakan penentuan kebijaksanaan dan
pembinaan faktor produksi serta pengolahannya di dalam produksi dan distribusi barang serta
jasa, baik di dalam negeri maupun luar negeri, karena ancaman, tantangan, hambatan, serta
gangguan, di bidang ekonomi ditujukan kepada faktor produksi dan pengolahannya yang
dapat mengacaukan perkembangan ekonomi dan dapat melemahkan geostrategi nasional.
Faktor-faktor yang memengaruhi geostrategi nasional aspek ekonomi ialah bumi, sumber
alam, tenaga kerja, faktor modal, faktor teknologi, hubungan luar negeri, prasarana, dan faktor
manajemen.

b. Geostrategi Aspek Sosial Budaya

Suatu masyarakat tidak mungkin ada tanpa kebudayaan, sedang kebudayaan hanya ada
di dalam masyarakat. Hal ini menunjukkan hubungan yang erat antara masyarakat dan
kebudayaan. Seluruh kehidupan manusia tercakup dalam kebudayaan. Geostrategi aspek
sosial budaya tersebut dirumuskan bahwa kondisi kehidupan sosial kebudayaan bangsa yang
dijiwai kepribadian Pancasila, mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan
kehidupan sosial budaya masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, cinta nusa dan bangsa dan mamu menangkal pengaruuh budaya asing yang
tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
Kebudayaan Indonesia yang disebut kebudayaan nasional, merupakan hasil dari
interaksi dan integrasi budaya-budaya daerah, dan juga hasil interaksi dan integrasi dari nila-
nilai budaya yang telah ada dengan budaya asing, yang kemudian juga diterima sebagai nilai
bersama seluruh bangsa Indonesia.
Untuk budaya asing yang masuk, perlu adanya pembinaan kebudayaan dengan tujuan
untuk menangkal pengaruh negatif yang dapat memecah perekat bangsa baik langsung
maupun tidak langsung serta membahayakan kehidupan kebudayaan nasional, dengan
berusaha menjaga keseimbangan dan keselarasan fundamental, yaitu keseimbangan antara
manusia dengan alam semesta, manusia dengan masyarakat, manusia dengan Tuhan,
keseimbangan kemajuan lahir dan kesejahteraan batin.

3. Geostrategi Pertahanan Keamanan

Pertahanan keamanan mempunyai peranan lebih besar dalam keamanan, dan berperan
juga terhadap kesejahteraan. Hal ini merupakan salah satu fungsi utama pertahanan keamanan
dalam pemerintahan negara, yaitu fungsi mengamankan bangsa dan negara Indonesia.
Geostrategi aspek pertahanan keamanan tersebut dirumuskan bahwa kondisi daya tangkal
bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan
memelihara stabilitas pertahanan negara yang dinamis, mengamankan pembangunan dan
hasil-hasilnya, serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala
bentuk ancaman.
Pertahanan keamanan yang memiliki daya tangkal yang tinggi dalam menghadapi
kemungkinan ancaman dari luar membutuhkan anggaran yang sangat besar. Di sisi lain, kita
dihadapkan kepada berbagai keterbatasan. Dengan mengacu pada negara-negara lain yang
membangun kekuatanan pertahanan keamanan melalui pendekatan misi, yaitu hanya untuk
melindungi diri sendiri dan tidak untuk kepentingan invasi. Pengembangan konsep dengan
susunan kekuatan pertahanan keamanan negara meliputi (sumarsono dkk, 2001):
       Perlawanan bersenjata terdiri atas bala nyata yang merupakan kekukatan TNI yang selalu
siap dan yang dibina, sebagai kekuatan cadangan serta bala potensial.
    Perlawanan tidak bersenjata yang berfungsi sebagai Tibum, Linra, Kamra, dan Linmas.
         Komponen pendukung perlawanan bersenjata dan tidak bersenjata sesuai bidang profesi
masing-masing dengan pemanfaatan semua sumber daya nasional, sarana, dan prasarana serta
perlindungan masyarakat terhadap bencana perang dan bencana lainnya.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan :
1. Geostrategi merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara untuk
menentukan kebijakan, tujuan, serta sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional.
Geostrategi dapat pula dikatakan sebagai pemanfaatan kondisi lingkungan dalam upaya
mewujudkan tujuan politik.
2. Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan dan UUD 1945.
3.  Metode astragatra merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan manusia dan
budaya yang berlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan alam yang
dapat dicapai dengan menggunakan kemampuannya.
4. Pada awalnya pengembangan awal geostrategi Indonesia digagas. Sekolah Staf dan
Komando Angkatan Darat (SESKOAD) Bandung tahun 1962. Pada tahun 1965-an lembaga
ketahanan nasional mengembangkan konsep geostrategi Indonesia yang lebih maju. Sejak
tahun 1972 Lembaga Ketahanan Nasional terus melakukan pengkajian tentang geostrategi
Indonesia yang lebih sesuai dengan konstelasi Indonesia. Terhitung mulai tahun 1974
geostrategi Indonesia ditegaskan wujudnya dalam bentuk rumusan ketahanan nasional sebagai
kondisi, metode, dan doktrin dalam pembangunan nasional.
5. Geostrategi Indonesia tiada lain adalah ketahanan nasional. Ketahanan Nasional merupakan
kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala
ancaman, baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak
langsug membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta
perjuangan mengejar tujuan nasional.
6.  Banyak ancaman yang dihadapi Trigatra dan Pncagatra bangsa Indonesia. Oleh karena itu,
diperlukan suatu ketahanan nasional yang kuat.
DAFTAR PUSTAKA

Bakry, Noor Ms. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sumarsono (dkk). 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Suswanto, Bambang (dkk). 2010. Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Alfabeta.

Winarno. 2007. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai