“GEOSTRATEGI INDONESIA”
Kelompok : 10 ( Sepuluh )
Anggota : 1. Intan
2. Finni Aulia Sari 162310
3. Rachma Deli Fachrin 16231056
Dosen : Drs. Helfia Edial, M.T
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini, dan tidak lupa pula kita
lantunkan kata shalawat kepada nabiullah Muhammad SAW, nabi akhir zaman yang
telah membawa umat manusia dari alam yang gelap gulita kealam yang terang
benderang.
Penulis menyusun makalah ini yang berjudul”GEOSTRATEGI INDONESIA”,
untuk memenuhi tugas mata kuliah PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN yang
dibimbing oleh Drs. Helfia Edial, M.T . Terima kasih atas segala bantuan yang
diberikan oleh semua pihak yang turut ikut serta dalam proses penyusunan makalah ini,
baik itu dalam segi materi maupun dalam segi-segi yang lain, terutama kepada dosen
pembimbing yang telah memberikan gambaran dan memberikan masukan demi
kelancaran dalam penyusunan makalah ini, dan juga kepada teman-teman seangkatan
yang telah membantu dan memberi masukan.
Harapan penulis makalah ini dapat dipergunakan dan difungsikan sebagaimana
mestinya, agar memperluas gagasan dan wawasan para pembaca makalah ini.Akhir kata
mohon maaf atas segala kekurangan karena sebaik-baik manusia tiada manusia yang
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran ataupun kritik yang membangun
agar tercapainya kesempurnaan dalam penulisan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG MASALAH..................................................................1
B.RUMUSAN MASALAH...................................................................................2
C. TUJUAN PENULISAN....................................................................................2
D.MANFAAT PENULISAN.................................................................................2
E.METODE PENULISAN....................................................................................2
BAB II........................................................................................................................3
BAB III.......................................................................................................................11
BAB IV......................................................................................................................11
BAB V .......................................................................................................................11
BAB VI......................................................................................................................19
BAB VII ....................................................................................................................11
BAB VIII....................................................................................................................11
BAB IX PENUTUP...................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang diperoleh dari rumusan makalah tersebut adalh sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui makna Geostrategi
2. Untuk mengetahui model ketahanan nasonal
3. Untuk mengetahui asas-asas ketahanan nasional
4. Untuk mengetahui sifat –sifat ketahanan nasional
5. Untuk mengetahui tantangan dan cara pembinaan ketahanan nasional
6. Untuk memenuhi tugas kewarganegaraan
BAB II
PEMBAHASAN
Setiap bangsa mempunyai cita- cita luhur yang ingin dicapai, dan cita-cita tersebut
mempunyai fungsi sebagai penentu dari tujuan nasionalnya. Dalam usaha mencapai tujuan
nasional bangsa yang bersangkutan menghadapi ancaman, tantangan, hambatan, serta
gangguan yang senantiasa perlu dihadapi ataupun ditanggulangi. Suatu bangsa harus
mempunyai kemampuan, kekuatan, ketangguhan, dan keuletan dalam menghadapinya demi
untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Dalam mempertahankan kelangsungan hidup ini bagi bangsa Indonesia sebagai bangsa
yang merdeka dan berdaulat harus mempunyai unsur-unsur tersebut sebagai kesatuan yang
disebut dengan ketahanan nasional.Ketahanan nasional sebagai geostrategi Indonesia disusun
dan dikembangkan berdasarkan geopolitik Indonesia untuk mewujudkan keadilan sosial
sebagai tujuan jangka menengah dan jangka panjang.
Geostategi itu sendiri adalah strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara
untuk menentukan kebijakan, tujuan, serta sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional.
Geostrategi dapat pula dikatakan sebagai pemanfaatan kondisi lingkungan dalam upaya
mewujudkan tujuan politik. Sedangkan Geostrategi Indonesia adalah strategi dalam
memanfaatkan konstelasi geografi negara Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan, dan
sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia.
Dalam menyusun strategi untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia
dalam bernegara, suatu keharusan bagi bangsa Indonesia untuk lebih memperhatikan dan
memperhitungkan faktor-faktor yang tidak menguntungkan dan lebih juga faktor-faktor yang
membahayakan yang akan menghalang-halangi terwujudnya tujuan nasional.
Dasar penyusunan strategi ini harus berlandaskan pada ajaran Pancasila sebagai
pedoman dan aksioma hidup bangsa dalam bermasyarakat dan bernegara yang berkaitan
dengan posisi silang sebagai tempat kelangsungan hidup bangsa, yang kemudian disebut
dengan geostrategi Indonesia.
Geostrategi merupakan pelaksanaan geopolitik dalam kebijakan untuk mencapai
tujuan nasional atau tujuan negara yang digariskan dalam Pembukaan UUD 1945. Geopolitik
bagi bangsa Indonesia dikembangkan sesuai ajaran Pancasila yang sebagai landasan ideal
geopolitik dan geostrategi Indonesia, sehingga tidak mengandung unsur-unsur
ekspansionisme maupun kekerasan.
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan
dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari
dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat
membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek
kehidupan secara utuh dan terpadu berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 dan wawasan
nusantara dengan kata lain konsepsi ketahanan nasional merupakan pedoman untuk
meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan.
Pendekatan kesejahteraan digunakan untuk mewujudkan ketahanan itu berbentuk kemampuan
bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-
besarnya kemakmuran yang adil dan merata, rohaniah dan jasmaniah. Sedangkan pendekatan
keamanan adalah kemampuan bangsa melindungi keberadaan serta nilai-nilai nasionalnya
terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.
Kedua pendekatan ini selalu digunakan bersama-sama, tidak dapat salah satu
digunakan bersama-sama, tidak dapat salah satu saja. Pendekatan mana-mana yang lebih
ditekankan tergantung kepada kondisi serta situasi nasional dan Internasional yang sedang
dihadapi bangsa. Dalam hubungan keduanya ini, perlu diingat bahwa kesejahteraan dan
keamanan hanya dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan, keduanya saling
berhubungan satu sama lain. Kesejahteraan dan keamanan merupakan tujuan negara saat
sekarang ini, yang berhubungan dengan nasionalisme, terkandung dalam Pembukaan UUD
1945.
Penyelenggaraan kesejahteraan memerlukan tingkat keamanan tertentu, demikian pula
penyelenggaraan keamanan memerlukan tingkat kesejaheraan tertentu pula. Dengan
demikian, penyelenggaraan ketahanan nasional sekaligus memberikan gambaran tentang
kesejahteraan dan keamanan suatu bangsa.
Ketahanan nasional meliputi segenap aspek alamiah maupun aspek social. Aspek
alamiah itu sendiri meliputi posisi dan lokasi geografis negara, keadaan dan kekayaan alam,
keadaan dan kemampuan penduduk, karena terdiri dari tiga unsur maka disebut trigatra.
Sedangkan aspek sosial meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan
keamanan, karena tediri dari lima unsur maka disebut pancagatra. Antara trigatra dan
pancagatra terdapat hubungan timbal balik dan bersifat ketergantungan, maka berdasarakan
pendekatan kesejahteraan dan keamanan, suatu gatra mempunyai peranan:
1. Sama besar untuk kesejahteraan dan keamanan.
2. Lebih besar kesejahteraan daripada keamanan.
3. Lebih besar keamanan daripada kesejahteraan.
Asas Ketahanan Nasional Indonesia adalah tata laku yang didasari oleh nilai-nilai
yang tersusun berlandasan Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara yang terdiri dari:
4. Asas Kekeluargaan
Ketahanan Nasional memiliki sifat yang terbentuk dari nilai-nilai yang terkandung
dalam landasan asas-asasnya yaitu :
a. Mandiri, yaitu Ketahanan Nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan
sendiri dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah
menyerah serta bertumpu pada identitas, integritas dan kepribadian bangsa.
Kemandirian ini merupakan prasyarat untk menjalin kerja sama yang saling
menguntungkan dalam perkembangan global.
b. Dinamis, yaitu Ketahanan Nasional tidaklah tetap, melainkan dapat meningkat
ataupun menurun tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan Negara, serta kondisi
lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat dan pengertian bahwa segala
sesuatu di dunia ini senantiasa berubah dan perubahan itu senantiasa berubah pula.
Oleh sebab itu, upaya meningkatkan Ketahanan Nasional harus senantiasa
diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya diarahkan untuk pencapaian kondisi
kehidupan nasional yang lebih baik.
c. Manunggal, yaitu Ketahanan Nasional memiliki sifat integratif yang diartikan
terwujudnya kesatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras diantara
seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
d. Kewibawaan, yaitu Ketahanan Nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat
manunggal tersebut dapat mewujudkan kewibawaan nasional yang akan
diperhitungkan oleh pihak lain, sehingga merupakan daya tangkal suatu negara.
Semakin tinggi daya tangkal suatu negara akan semakin besar pula kewibawaan.
e. Konsultasi dan Kerjasama, yaitu Ketahanan Nasional Indonesia tidak mengutamakan
sikap konfrontatif dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik
semata, tetapi lebih pada sikap konsultatif dan kerja sama, serta saling menghargai
dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
Peranan aspek ekonomi dan sosial budaya dalam kesejahteraan dan keamanan, yaitu lebih
besar kesejahteraannya daripada keamanan, atau mempunyai peranan lebih besar dalam
kesejahteraan dan harus berperan juga dalam keamanan.
Suatu masyarakat tidak mungkin ada tanpa kebudayaan, sedang kebudayaan hanya ada
di dalam masyarakat. Hal ini menunjukkan hubungan yang erat antara masyarakat dan
kebudayaan. Seluruh kehidupan manusia tercakup dalam kebudayaan. Geostrategi aspek
sosial budaya tersebut dirumuskan bahwa kondisi kehidupan sosial kebudayaan bangsa yang
dijiwai kepribadian Pancasila, mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan
kehidupan sosial budaya masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, cinta nusa dan bangsa dan mamu menangkal pengaruuh budaya asing yang
tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
Kebudayaan Indonesia yang disebut kebudayaan nasional, merupakan hasil dari
interaksi dan integrasi budaya-budaya daerah, dan juga hasil interaksi dan integrasi dari nila-
nilai budaya yang telah ada dengan budaya asing, yang kemudian juga diterima sebagai nilai
bersama seluruh bangsa Indonesia.
Untuk budaya asing yang masuk, perlu adanya pembinaan kebudayaan dengan tujuan
untuk menangkal pengaruh negatif yang dapat memecah perekat bangsa baik langsung
maupun tidak langsung serta membahayakan kehidupan kebudayaan nasional, dengan
berusaha menjaga keseimbangan dan keselarasan fundamental, yaitu keseimbangan antara
manusia dengan alam semesta, manusia dengan masyarakat, manusia dengan Tuhan,
keseimbangan kemajuan lahir dan kesejahteraan batin.
Pertahanan keamanan mempunyai peranan lebih besar dalam keamanan, dan berperan
juga terhadap kesejahteraan. Hal ini merupakan salah satu fungsi utama pertahanan keamanan
dalam pemerintahan negara, yaitu fungsi mengamankan bangsa dan negara Indonesia.
Geostrategi aspek pertahanan keamanan tersebut dirumuskan bahwa kondisi daya tangkal
bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan
memelihara stabilitas pertahanan negara yang dinamis, mengamankan pembangunan dan
hasil-hasilnya, serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala
bentuk ancaman.
Pertahanan keamanan yang memiliki daya tangkal yang tinggi dalam menghadapi
kemungkinan ancaman dari luar membutuhkan anggaran yang sangat besar. Di sisi lain, kita
dihadapkan kepada berbagai keterbatasan. Dengan mengacu pada negara-negara lain yang
membangun kekuatanan pertahanan keamanan melalui pendekatan misi, yaitu hanya untuk
melindungi diri sendiri dan tidak untuk kepentingan invasi. Pengembangan konsep dengan
susunan kekuatan pertahanan keamanan negara meliputi (sumarsono dkk, 2001):
Perlawanan bersenjata terdiri atas bala nyata yang merupakan kekukatan TNI yang selalu
siap dan yang dibina, sebagai kekuatan cadangan serta bala potensial.
Perlawanan tidak bersenjata yang berfungsi sebagai Tibum, Linra, Kamra, dan Linmas.
Komponen pendukung perlawanan bersenjata dan tidak bersenjata sesuai bidang profesi
masing-masing dengan pemanfaatan semua sumber daya nasional, sarana, dan prasarana serta
perlindungan masyarakat terhadap bencana perang dan bencana lainnya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
1. Geostrategi merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara untuk
menentukan kebijakan, tujuan, serta sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional.
Geostrategi dapat pula dikatakan sebagai pemanfaatan kondisi lingkungan dalam upaya
mewujudkan tujuan politik.
2. Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan dan UUD 1945.
3. Metode astragatra merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan manusia dan
budaya yang berlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan alam yang
dapat dicapai dengan menggunakan kemampuannya.
4. Pada awalnya pengembangan awal geostrategi Indonesia digagas. Sekolah Staf dan
Komando Angkatan Darat (SESKOAD) Bandung tahun 1962. Pada tahun 1965-an lembaga
ketahanan nasional mengembangkan konsep geostrategi Indonesia yang lebih maju. Sejak
tahun 1972 Lembaga Ketahanan Nasional terus melakukan pengkajian tentang geostrategi
Indonesia yang lebih sesuai dengan konstelasi Indonesia. Terhitung mulai tahun 1974
geostrategi Indonesia ditegaskan wujudnya dalam bentuk rumusan ketahanan nasional sebagai
kondisi, metode, dan doktrin dalam pembangunan nasional.
5. Geostrategi Indonesia tiada lain adalah ketahanan nasional. Ketahanan Nasional merupakan
kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala
ancaman, baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak
langsug membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta
perjuangan mengejar tujuan nasional.
6. Banyak ancaman yang dihadapi Trigatra dan Pncagatra bangsa Indonesia. Oleh karena itu,
diperlukan suatu ketahanan nasional yang kuat.
DAFTAR PUSTAKA