Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

GEOSTRATEGI INDONESIA

Dosen Pembimbing:
RINNANIK, M.Pd.I,
DESY PRASETYANING TYAS, M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 7:


FARHAN ROZZAQ
IRWANSYAH
RIZKY IRAWAN

INSTITUT BAKTI NUSANTARA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS LAMPUNG TIMUR

2023

i
KATA PENGANTAR

\Assalamualaikum Wr... Wb...

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami, kelompok 7 selaku penyusun telah menyelesaikan pembuatan makalah
yang berjudul “GEOSTRATEGI INDONESIA”.
Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan. Dan kami susun bertujuan untuk memberikan pembahasan tentang
geostrategi Indonesia, beserta konsepsi – konsepsinya, dan sifat geostrategi itu sendiri.
Mungkin dalam penyusunan makalah ini, masih banyak terdapat kekurangan yang tidak
kami sadari. Oleh karena itu, kami memohon maaf atas segala kekurangan yang ada
dalam makalah ini, dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun sebagai
pembelajaran selanjutnya.
Akhir kata, penulis mengucapakan terima kasih kepada semua pihak. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.

Wassalamualaikum Wr... Wb...

Lampung Timur,08 Mei 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...............................................................................................................i

Daftar isi.......................................................................................................................ii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah......................................................................................1

1.2 Tujuan Penulisan..................................................................................................2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Geostrategi.........................................................................................3

2.2 Fungsi Geostrategi...............................................................................................4

2.3 Sifat-sifat Geostrategi..........................................................................................6

2.4 Konsep Dasar Geostrategi....................................................................................8

2.5 Komponen Strategi Astagatra............................................................................11

2.6 Hubungan Komponen Strategi Astagatra..........................................................18

2.7 Implementasi Ketahanan Nasional....................................................................21

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan........................................................................................................25

3.2 Saran..................................................................................................................25

Daftar Pustaka.............................................................................................................26

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Reformasi di bidang hukum dan politik telah banyak dilakukan, namun


kenyataannya tidak membawa perubahan yang berarti dalam kehidupan rakyat,
terutama menyangkut kesejahteraan, baik lahir maupun batin. Dalam perkembangan
kehidupan kenegaraan, nampak arah prinsip konstitusionalisme dan demokrasi sangat
dominan.
Pendidikan kewarganegaraan sebenarnya dilakukan dan dikembangkan di
seluruh dunia, meskipun dengan berbagai macam istilah atau nama. Matakuliah tersebut
sering disebut sebagai civic education, citizenship education, dan bahkan ada yang
menyebut sebagai democracy education. Matakuliah ini memiliki peran yang strategis
dalam mempersiapkan warga negara yang cerdas, bertanggung jawab dan berkeadaban.
Berdasarkan rumusan “Civic International” (1995), disepakati bahwa pendidikan
demokrasi penting untuk pertumbuhan civic culture, untuk keberhasilan pengembangan
dan pemeliharaan pemerintahan demokrasi (Mansoer, 2005).
Objek pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan menurut Keputusan Dirjen
Pendidikan Tinggi No.43/DIKTI/KEP/2006 salah satu yang menjadi substansi
kajiannya adalah Geostrategi Indonesia. Di mana Pancasila merupakan dasar filosofi
geostrategi Indonesia. Hal ini berdasarkan analisis sistematis bahwa Pancasila
merupakan core philosophy dari Pembukaan UUD 1945, yang menurut ilmu hukum
berkedudukan sebagai staatfundamentalnorm. Geostrategi diartikan sebagai metode
untuk mewujudkan cita-cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945, melalui proses pembangunan nasional dengan memanfaatkan geopolitik
Indonesia. Dengan Pancasila sebagai dasarnya, maka pembangunan Indonesia akan
memiliki visi yang jelas dan terarah.

1
1.2 TUJUAN PENULISAN

1. Mengetahui dengan jelas pengertian Geostrategi


2. Mengetahui apa saja sifat-sifat Geostrategi
3. Mengetahui perkembangan konsep Geostrategi di Indonesia
4. Memenuhi tugas yang di berikan oleh dosen mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN GEOSTRATEGI

Geostrategi berasal dari kata Geo yang berarti bumi, secara cermat kondisi
geografis Indonesia terletak pada persilangan dan berbagai aspek kehidupan yang
secara objektif menjadi pertimbangan mendasar, seperti contoh ditinjau dari geografi
Indonesia terletak di antara 2 benua (Asia dan Australia) dan 2 samudra (Samudra
Hindia dan Samudra Pasifik). Dan strategi diartikan sebagai ilmu dan seni
menggunakan segala kemampuan sumber daya untuk melaksanakan kebijaksanaan
yang telah ditetapkan.

Geostrategi adalah suatu strategi dalam memanfaatkan kondisi geografis


negara dalam menentukan kebijakan, tujuan dan sarana untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi dan tujuan nasional. Geostrategi Indonesia memberi arahan tentang
bagaimana merancang strategi pembangunan dalam rangka mewujudkan masa depan
yang lebih baik, aman, dan sejahtera. Geostrategi Indonesia bukanlah merupakan
geopolitik untuk kepentingan politik dan perang tetapi untuk kepentingan kesejahteraan
dan keamanan. Dalam bangsa Indonesia, geostrategi diartikan sebagai metode untuk
mewujudkan cita-cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD
1945, melalui proses pembangunan nasional.

Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan setelah alinea III tentang pernyataan
proklamasi, ...”kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan
bangsa...” pernyataan dalam pembukaan UUD 1945 tersebut sebagai landasan
fundamental geostrategi Indonesia.

Geostrategi Indonesia diperlukan dan dikembangankan untuk mewujudkan dan


mempertahankan integrasi bangsa dan wilayah tumpah darah negara Indonesia,
mengingat kemajemukan bangsa Indonesia serta sifat khas wilayah tumpah darah

3
negara Indonesia, maka geostrategi Indonesia dirumuskan dalam bentuk Ketahanan
Nasional.1

2.2 FUNGSI GEOSTRATEGI

Bersifat daya tangkal. Dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan


geostrategi Indonesia ditunjukan untuk menangkal segala bentuk ancaman, gangguan,
hambatan, dan tantangan terhadap identitas, integritas, eksistensi bangsa, dan negara
Indonesia dalam aspek:

 Ketahanan pada aspek ideologi: ketangguhan kekutan nasional dalam


menghadapi ancaman dari luar maupun dari dalam, dalam rangka menjamin
kelagsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia. Dalam
Ideologi terkandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan
oleh bangsa. Keampuhan ideologi tergantung pada rangkaian nilai yang
dikandungnya yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi hidup
dan kehidupan manusia. Suatu ideologi bersumber dari suatu aliran
pikiran/falsafah dan merupakan pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri.

 Ketahanan pada aspek politik: Untuk mengejar ketinggalan dari negara


maju kita perlu mengadakan proses perubahan atau modernisasi, penegakan
hukum, dan menegakan disiplin nasional. Untuk mewujudkan ketahanan
aspek politik diperlukan kehidupan politik bangsa yang sehat dan dinamis
yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas politik yang
bersadarkan Pancasila UUD ’45.
a. Ketahanan pada aspek politik dalam negeri. Sistem pemerintahan
yang berdasarkan hukum, mekanisme politik yang memungkinkan
adanya perbedaan pendapat. Kepemimpinan nasional yang
mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam masyarakat.

11
http://www.slideshare.net/riswancomunity94/geostrategi-indonesia-26766795

4
b. Ketahanan pada aspek politik luar negeri. Meningkatkan kerjasama
internasional yang saling menguntungkan dan meningkatkan citra
positif Indonesia.
Kerjasama dilakukan sesuai dengan kemampuan dan demi kepentingan
nasional. Perkembangan, perubahan, dan gejolak dunia terus diikuti dan
dikaji dengan seksama. Memperkecil ketimpangan dan mengurangi
ketidakadilan dengan negara industri maju. Mewujudkan tatanan dunia baru
dan ketertiban dunia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Melindungi kepentingan Indonesia dari kegiatan diplomasi negatif negara
lain dan hak-hak WNI di luar negeri perlu ditingkatkan.

 Ketahanan pada aspek ekonomi: ketangguhan kekuatan nasional dalam


kegiatan yang berkaitan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi barang
dan jasa, usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat baik secara
individu maupun kelompok.
Untuk mencapai tingkat ketahanan ekonomi perlu pertahanan terhadap
berbagai hal yang menunjang, antara lain:
 Sistem ekonomi Indonesia harus mewujudkan kemakmuran dan
kesejahteraan yang adil dan merata.
 Ekonomi Kerakyatan Menghindari:
a. Sistem free fight liberalism: Menguntungkan pelaku ekonomi
yang kuat.
b. Sistem Etastisme: Mematikan potensi unit-unit ekonomi diluar
sektor negara.
c. Monopoli: Merugikan masyarakat dan bertentangan dengan cita-
cita keadilan sosial.
 Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang antara sektor
pertanian, perindustrian dan jasa.
 Pembangunan ekonomi dilaksanakan sebagai usaha bersama dibawah
pengawasan anggota masyarakat memotivasi dan mendorong peran
serta masyarakat secara aktif.
 Pemerataan pembangunan.
 Kemampuan bersaing.

5
 Ketahanan pada aspek sosial budaya: Ketangguhan kekuatan nasional
dalam menghadapiancaman dari luar maupun dari dalam, dalam rangka
menjamin kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan negra
Republik Indonesia. Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam
kondisi kehidupan sosial budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional,
yang mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan
kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bersatu, cinta tanah air,
berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi
dan seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang
tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.

 Ketahanan pada aspek pertahanan keamanan: Ketangguhan ketahanan


kekuatan nasional dan upaya untuk melindungi kepentingan bangsa dan
negara demi tetap terwujudnya kondisi kelangsungan hidup bangsa. Wujud
ketahanan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang
dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung
kemampuan memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara
(Hankamneg) yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-
hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan
menangkal segala bentuk ancaman. 2

2.3 SIFAT - SIFAT GEOSTRATEGI

Berdasarkan pengertian sifat-sifat dasar ketahanan nasional adalah:

1. Manunggal: Dalam membangun ketahanan Nasional adanya kesatuan yang


bersifat komprehensif – integral antara trigatra dan pancagatra. Sifat iintegratif
tidak mempunyai arti mencampur adukkan semua aspek sosial secara begitu
saja, tetapi integrasi dilaksanakan secara serasi, seimbang, dan harmonis.

22
http://ferarita.wordpress.com/2012/05/30/geostrategi-indonesia/

6
2. Mawas kedalam: Ketahanan nasional tama iarahkan kepada diri bangsa dan
negara itu sendiri, untuk mewujudkan hakikayt dan sifat nasionalnya.
3. Kewibawaan: Ketahanan nasional sebagai hail pandangan yang bersifat
integratif mewujudkan suatu kewibawaan nasional serta memiliki deterrent
effect yang harus diperhitungkan pihak lain.
4. Tidak membenarkan sikap adu kekuasaan dan adu kekuatan: Konsepsi
ketahanan nasional dapat dipandang sebagai suatu alternatif lain dari konsepsi
yang mengutamakan penggunaan adu kekuasaan dan adu kekuatan yang masih
dianut oleh negara-negara maju pada umumnya
5. Berubah menurut waktu: Ketahanan nasional suatu bangsa pada hakkatnya
tidak bersifat tetap, melainkan sangat dinamis. Ketahanan nasional dapat
meningkatkan atau bahkan dapat juga menurun, dan hal ini sangat tergantung
kepada situasi dan kondisi.
6. Percaya pada diri sendiri: Ketahanan nasional dikembangkan dan ditingkatkan
berdasarkan sikap mental percaya pada diiri sendiri. Suatu bangsa yang merdeka
dan berdaulat harus percaya dan yakin, bahwa ia dapat mengurus dan mengatur
rumah tangga sendiri dan tidak bergantung kepada bantuan luar. Andai kata
diperlukan bantuan, maka hal tersebut bersifat komplementer.
7. Tidak tergantung pada pihak lain: Ketahanan nasional diibangun dan
dikembangkan atas dasar kemmpua diri sendiri dengan memanfaatkan segenap
aspek kehidupan nasional. Pengembangan kemampuan nasional dalam
meningkatkan daya saing bangsa diupayakan untuk tidak tergantung pada pihak
lain. Walau kebanyakan negara berkembang merupakan bekas daerah jajahan
yang masih dipengaruhi mental kolonial dan rasa tergantung pada bekas
penjajahan
8. Bersifat developmental/pengembangan: Yaitu pengembangan potensi kekuatan
bangsa dalam ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, hankam sehingga
tercapai kesejahteraan rakyat. 3

2.4 KONSEPSI DASAR GEOSTATEGI


33
http://www.slideshare.net/riswancomunity94/geostrategi-indonesia-26766795

7
Konsepsi adalah teori atau model yang merupakan pedoman dalam
menciptakan ketahanan Nasional melalui pembangunan seluruh aspek ketahanan
nasional. Seluruh aspek yang dimaksud adalah meliputi trigatra (tiga gatra) dan aspek
pancagatra (lima gatra) yang keduanya dikenal dengan astragatra (delapan gatra).

Model-model yang ada dalam konsepsi ketahanan nasional meliputi:

1. Konsepsi Dasar Ketahanan Nasional Model Astagatra,


Merupakan perangkat hubungan bidang kehidupan manusia dan budaya
yang berlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan
alam yang dapat dicapai menggunakan kemampuannya. Model ini
menyimpulkan adanya 8 unsur aspek kehidupan nasional : – Gatra letak
dan kedudukan geografi – Gatra keadaan dan kekayaan alam – Gatra
keadaan dan kemampuan penduduk – Gatra ideologi – Gatra politik –
Gatra ekonomi – Gatra sosial budaya – Gatra pertahanan keamanan.
Secara matematis, ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

K (n) = f (trigatra, pancagatra) t = f (G, D, A), (I, P, E, S, H)t


Keterangan:
K(n) : Kondisi Kekuatan Nasional yang Dinamis
G : Kondisi Geografis
D : Kondisi Demografi
A : Kondisi Kekayaan Alam
I : Kondisi Pemahaman dan Pengamatan Ideologi
P : Kondisi Sistem Politik
E : Kondisi Sistem Ekonomi
S : Kondisi Sistem Sosial Budaya
H : Kondisi Sistem Hankam
f : Fungsi dalam Pengertian Matematis
t : Dimensi Waktu

Antara trigatra dan pancagatra ada korelasi atau hubungan dan


interpedensi atau saling ketergantungan. Juga keduanya bersifat
komprehensif integral didalam Astagatra.

8
2. Konsepsi Dasar Ketahanan Nasional Model Morgenthau
Morgenthau mengadakan observasi atas tata kehidupan nasional secara
mikro dilihat dari luar sehingga ketahanan masyarakat bangsa ditampilkan
sebagai kekuatan. model ini bersifat deskriptif kualitatif dengan jumlah
gatra yang cukup banyak. Menekankan pentingnya kekuatan nasional
dibina dalam kaitannya dengan negara-negara lain.
Model ini menganggap pentingnya perjuangan untuk mendapatkan power
position dalam satu kawasan. Sebagai konsekuensinya maka terdapat
advokasi untuk memperoleh power position sehingga muncul strategi ke
arah balanced power. Secara matematis, model ini dapat dirumuskan
sebagai berikut:

K (n) = f (Unsur Stabil), (Unsur berubah)


K (n) = f (G, A), (T, M, D, C, L, O)
Keterangan:
K(n) : Kekuatan Nasional
G : Kemampuan Geografi
A : Kemampuan SDA
T : Kemampuan Industri
M : Kemampuan Militer
D : Kemampuan Demografi
C : Karakter Nasional
L : Moral Nasional
O : Kualitas Diplomasi

3. Konsepsi Dasar Ketahanan Nasional Model Alfred Thayer Mahan


Menganggap kekuatan nasional suatu bangsa dapat dipenuhi apabila
bangsa tersebut memenuhi unsur-unsur sebagai berikut : – Letak geografi
– Bentuk atau wujud bumi – Luas wilayah – Jumlah penduduk – Watak
nasional atau bangsa – Sifat pemerintahan. Menurut Mahan, kekuatan
negara tidak hanya tergantung pada luas wilayah daratan, akan tetapi sanat
tergantung juga pada faktor luasnya akses kelaut dan bentuk pantai dari

9
wilayah negara. Mahan juga berpendapat bahwa ada 4 faktor yang
membentuk kekuatan laut suatu negara yaitu:
a. Situasi geografi, khususnya mengenai morfologi topografinya yang
dikaitkan dengan akses kelaut dan penyebaran penduduk.
b. Kekayaan alam yang dikaitkan dengan kemampun industri serta
kemandirian dalam penyediaan pangan
c. Konfigurasi wilayah negara yang akan memengaruhi karakter
rakyat dan orientasinya.
d. Jumlah penduduk

4. Konsepsi Dasar Ketahanan Nasional Model Cline


Hubungan antar negara pada hakekatnya amat dipengaruhi oleh persepsi
suatu negara terhadap negara lainnya termasuk di dalamnya persepsi atau
sistem penangkalan dari negara lainnya.
Model ini menyatakan bahwa negara akan muncul sebagai kekuatan besar
apabila ia memiliki potensi geografi besar atau atau negara secara fisik
yang wilayahnya besar dan memiliki sumber daya manusia yang besar.
Dalam sistem matematis, model cline dapat dirumuskan sebagai berikut:

P (p) = (Cr + M +E) (S + W)


Keterangan:
P(p) : Perceived Power, Kekuatan Nasional Sebagaimana
Dipersepsikan oleh negara lain
Cr : Critical mass, yaitu Strategi antara Potensi Nasional
Demografi dengan Geografi
M : Kemampuan Militer
E : Kemampuan Ekonomi
S : Strategi Nasional
W : Kemauan Nasional atau Tekad Rakyat untuk
Mewujudkan Srategi Nasional

10
Menurut Cline bahwa suatu negara akan muncul sebagai kekuatan besar
apabila ia memiliki potensi geografi besar (wilayah besar) dan SDA yang
besar pula. 4

2.5 KOMPONEN STRATEGI ASTAGATRA

Komponen strategi Astagatra merupakan perangkat hubungan bidang-bidang


kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini. Dengan
memanfaatkan dan menggunakan secara memadai segala komponen strategi tersebut
dapat dicapai peningkatan dan pengembangan kemampuan nasional. Komponen ini
terdiri atas delapan gatra (aspek). Delapan gatra (aspek) ini dapat diklasifikasikan dalm
dua bagian yang meliputi:

1. Trigatra

Adalah komponen yang bersifat alamiah (tetap). Komponen ini meliputi


tiga unsur yaitu:

a. Aspek Geografi

Aspek geografi adalah aspek yang berkaitan dengan letak kondisi


bumi dimana negara berada. Pengaruh letak geografi terhadap politik
melahirkan geopolitik (wawasan nusantara) dan geostrategi
(ketahanan nasional). Beberapa wawasan Nasional yang tumbuh
karena pengaruh geografi adalah:
 Wawasan benua, adalah cara pandang negara yang dilandasi
lingkungan negara yang serba daratan (benua) atau yang dikenal
dengan “Land Locked Country”.

44
http://ferarita.wordpress.com/2012/05/30/geostrategi-indonesia/
4
http://kutukuliah.blogspot.com/2012/06/makalah-geostrategi.html

11
 Wawasan bahari, cara pandang negara yang dipengaruhi oleh
kondisi negara yang bersifat archipelago, tetapi negaranya sendiri
bersiffat daratan.
 Wawasan dirgantara, cara pandang negara yang dipengaruhi oleh
kondisi wilayah dirgantara yang strategis bagi penempatan GSO
(Geo Stationary Orbit).
 Wawasan kombinasi, cara pandang negara yang dipengaruhi oleh
kondisi gografis negara yang memiliki wilayah daratan, lautan,
dan udara yang strategis (relatif imbang).
Indonesia terletak pada 6 LU – 11 LS, 95 BT – 141 BT, dilalui garis
khatulistiwa yang ditengah-tengahnya terbentang garis equator
sehingga Indonesia mempunyai 2 musim yaitu musim hujan dan
kemarau. Dalam kaitan dan Wawasan Nasional diatas, negara
Indonesia dapat dikategorikan sebagai negara kesatuan yang
menganut wawasan kombinasi atau Wawasan Nusantara.

b. Sumber Daya Alam


Sifat unik kekayaan alam yaitu jumlahnya yang terbatas dan
penyebarannya tidak merata. Sehingga menimbulkan ketergantungan
dari dan oleh negara dan bangsa lain.

Bentuk sumber daya alam ada dua :


 Dapat diperbarui
 Tidak dapat diperbarui
Kekayaan alam yang terkandung dalam sumber daya (SDA) Indonesia
dapat dibagi tiga golongan, yaitu:
 Hewani (fauna) adalah sumber daya alam yang menjadi sumber
bahan makanan yang berasal dari binatang (hewan).
 Nabati (flora) adalah sumber daya alam yang menjadi sumber
bahan makanan yang berasal dari unsur tumbuh-tumbuhan.
 Mineral (tambang) adalah sumber daya alam yang memiliki nilai
tambah bagi devisa negara yang berasal dari eksplorasi dalam
bumi.

12
Sumber daya alam harus diolah atau dimanfaatkan dengan prinsip
atau asas:

 Asas maksimal
Artinya sumber daya alam yang dikelola atau dimanfaatkan
harus betul-betul menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan
rakyat.
 Asas lestari
Artinya pengolahan sumber daya alam tidak boleh
menimbulkan kerusakan lingkungan, menjaga keseimbangan
alam.
 Asas Berdaya saing
Artinya bahwa hasil-hasil sumber daya alam harus bisa bersaing
dengan sumber daya alam negara lain.

c. Keadaan dan Kemampuan Penduduk

Penduduk ialah semua orang yang menempati suatu daerah atau


wilayah tertentudengan tanpa melihat status kewarganegaraan yang
dianut oleh orang tersebut. Kemampuan penduduk yang tidak
seimbang dengan pertumbuhan penduduk dapat menimbulkan
ancaman-ancaman terhadap pertahanan nasional. Adapun faktor
penduduk yang mempengaruhi ketahanan Nasional adalah sebagai
berikut :

 Faktor yang mempengaruhi jumlah penduduk


Jumlah penduduk berubah karena kematian, kelahiran,
pendatang baru, dan orang yang meninggalkan wilayahnya. Segi
positif dari pertambahan penduduk ialah pertambahan angkatan
kerja (man power) dan pertambahan tenaga kerja (labour force).
Dan dari segi negatifnya ialah apabila pertumbuhan penduduk
tidak seimbang dengan tingkat pertumbuhan ekonomi dan tidak
diikuti dengan usaha peningkatan kualitas penduduk.
 Faktor yang mempengaruhi komposisi penduduk

13
Komposisi adalah susunan penduduk menurut umur, kelamin,
agama, suku bangsa, tingkat pendidikan, dan sebagainya.
Susunan penduduk itu dipengaruhi oleh mortalitas, fertilitas,
dan migrasi. Fertilitas sangat berpengaruh besar terhadap umur
dan jenis penduduk golongan muda yang dapat menimbulkan
persoalan penyediaan fasilitas pendidikan, perluasan lapangan
kerja, dan sebagainya.
 Faktor yang mempengaruhi distribusi penduduk
Distribusi penduduk yang ideal adalah distribusi yang dapat
memenuhi persyaratan kesejahteraan dan keamanan yaitu
penyebaran merata. Oleh karena itu diperlukan kebijakan
pemerintah yang mengatur penyebaran penduduk, misalnya
dengan cara transmigrasi, pusat-pusat pengembangan (growth
centers), pusat-pusat industri, dan sebagainya.
Adapun tiga faktor lain yang kependudukannya sangat
berpengaruh yakni: Kelahiran (Natalitas), Kematian
(Mortalitas), Perpindahan (Migrasi)

2. Pancagatra

Komponen pancagatra adalah komponen yang meliputi lima aspek


Ketahanan Nasional dalam kehidupan sosial (intangible). Komponen
pancagatra meliputi:

a. Ketahanan Nasional di Bidang Ideologi


Ideologi suatu negara diartikan sebagai guiding of principles atau
prinsip yang dijadikan dasar suatu bangsa. Ideologi adalah pengetahuan
dasar atau cita-cita. Ideologi merupakan konsep yang mendalam
mengenai kehidupan yang dicita-citakan serta yang ingin
diiperjuangkan dalam kehidupan nyata. Ideologi dapat dijabarkan
kedalam sistem nilai kehidupan, yaitu serangkaian nilai yang tersusun
secara sistematis dan merupakan kebulatan ajaran dan doktrin. Dalam

14
strategi pembinaan ideologi ada beberapa prinsip yang harus
diperhatikan yaitu :
 Ideologi harus diaktualisasikan dalam bidang kenegaraan oleh
WNI, Ideologi sebagai perekat pemersatu harus ditanamkan pada
seluruh WNI.
 Aktualisasi dalam arti dikembangkan kearah keterbukaan dan
kedinamisan.
 Ideologi harus dijadikan panglima, bukan sebaliknya.
 Ideologi pancasila mengakui keaneragaman dalam hidup berbangsa
dandijadikan alat untuk menyejahterakan dan mempersatukan
masyarakat.
 Kalangan elit eksklusif, legislatif, yudikatif harus mewujudkan
cita-cita bangsa dengan melaksanakan GBHN dengan
mengedepankan kepentingan bangsa.
 Mensosialisasikan pancasila sebagai ideologi humanis, religius,
demokratis, nasionalis, dan berkeadilan
 Tumbuhkan sikap positif terhadap warga negara dengan
meningkatkan motivasi untuk mewujudkan cita-cita bangsa

b. Ketahanan Nasional dibidang Politik


Adalah ketahanan Nasional yang berintikan kehidupan politik
yang damai, tertib, adil, jujur, dan demokratis, serta tercipta stabilitas
politik yang dapat mengatasi segala ATHG. Dalam hal ini politik
diartikan sebagai asas, haluan, atau kebijaksanaan yang digunakan untuk
mencapai tujuan dan kekuasaan. Kehidupan politik dapat dibagi
kedalam dua sektor yaitu sektor masyarakat yang memberikan input dan
sektor pemerintah yang berfungsi sebagai output. Sistem politik yang
diterapkan dalam suatu negara sangat menentukan kehidupan politik di
negara yang bersangkutan. Upaya bangsa Indonesia untuk
meningkatkan ketahanan di bidang politik adalah upaya mencari
keseimbangan dan keserasian antara keluaran dan masukan
berdasarkan pancasila dan merupakan pencerminan dari demokrasi
pancasila.

15
c. Ketahanan Nasional dibidang Ekonomi
Ketahanan yang berintikan tersedianya pangan, sandang, lapangan
kerja, perumahanan, menurunnya angka kemiskinan sehingga dapat
mengatasi segala ATHG, baik yang datang dari luar maupun dari dalam
negeri yang membahayakan kelangsungan kehidupan ekonomi bangsa
dan negara Indonesia. Upaya meningkatkan ketahanan ekonomi adalah
upaya meningkatkan kapasitas produksi untuk kelancaran barang dan
jasa secara merata ke seluruh wilayah negara. Upaya untuk
menciptakan ketahanan ekonomi yaitu dengan cara berikut:
 Sistem ekonomi diarahkan untuk kemakmuran rakyat.
 Ekonomi kerakyatan harus menghindari free fight liberalism,
etatisme, dantidak dibenarkan adanya monopoli.
 Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan selaras antar
sektor.
 Pembangunan ekonomi dilaksanakan bersama atas dasar
kekeluargaan.
 Pemerataan pembangunan dan hasilnya harus dilaksanankan secara
selaras dan seimbang antar wilayah dan antars ektor.
 Kemampuan bersaing harus ditumbuhkan dalam meningkatkan
kemandirian ekonomi. Ketahanan dibidang ekonomi dapat
ditingkatkan melalui pembangunan nasional yang berhasil, namun
tidak dapat dilupakan faktor-faktor non-teknis dapat
mempengaruhi karena saling terkait dan berhubungan.

d. Ketahanan Nasional dibidang Sosial dan Budaya


Sosial budaya dapat diartikan sebagai kondisi dinamik
budaya bangsa yang berisi keuletan untuk mengembangkan kekuatan
nasional dalm menghadapi dan mengatasi ATHG, baik dari dalam
maupun luar, baik yanglangsung maupun yang tidak langsung, yang
membahayakan kelangsungan hidup sosial NKRI berdasarkan pancasila
dan UUD 1945.Sedangkan esensi ketahanan budaya adalah pengaturan

16
dan penyelenggaraan kehidupan sosial budaya dengan tersedianya
pendidikan murah dan berkualitas, hormat menghormati, sopan santun,
beretika dan bangga menjadi anak Indonesia. Dengan demikian,
ketahanan budaya merupakan pengembangan sosial budaya dimana
setiap warga masyarakat dapat mengembangkan kemampuan pribadi
dengan segenap potensinya berdasarkan nilai-nilai pancasila.

e. Ketahanan Nasional dibidang Pertahanan dan Keamanan


Pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi aman, damai,
tidak sengketa dengan bangsa dan negara lain, percaya dengan
kemampuan diri sendiri. Melalui hal itu, diharapkan mampu
menghadapi dan mengatasi ATHG yang membahayakan identitas,
integritas, dan kelangsungan hidup bangsa berdasarkan pancasila dan
UUD 1945. Ketahanan dibidang keamanan adalah ketangguhan suatu
bangsa dalam upaya bela negara, dimana seluruh Petahanan dan
Keamanan disusun, dikerahkan secara terpimpin, terintegrasi,
terorganisasi untuk menjamin terselenggaranya Sistem Ketahanan
Nasional. Prinsip-prinsip Sistem Ketahanan Nasional antara lain:
 Bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan.
 Pertahanan keamanan dilandasi dengan landasan ideal pancasila,
landasan konstitusional UUD 1945, dan landasan visional wawasan
nusantara.
 Pertahanan keamanan negara merupakan upaya terpadu yang
melibatkan segenap potensi dan kekuatan nasional.
 Pertahanan dan keamanan diselenggarakan dengan Sishankamnas
(Sishankamrata). 5

55
http://www.slideshare.net/riswancomunity94/geostrategi-indonesia-26766795

17
2.6 HUBUNGAN KOMPONEN STRATEGI ASTAGATRA

Hubungan komponen strategi antargatra dalam trigatra dan pancagatra, scrta


antargatra itu sendiri terdapat hubungan timbal balik yang erat dan lazim disebut
hubungan (korelasi) dan ketergantunga (inter dependency). Oleh karena itu, hubungan
komponen strategi dalam trigatra dan pancagatra tersusun secara utuh menyeluruh
(komprehens integral) di dalam komponen strategi astagatra. Unsur-unsur kekuatan
nasional di Indonesia diistilahakan dengan gatra dalam ketahanan nasional Indonesia.
Sedangkan unsur-unsur kekuatan nasional Indonesia dikenal dengan nama Astagatra
yang terdiri atas komponen Trigatra dan komponen Pancagatra.

1. Komponen strategi Trigatra


Yaitu aspek alamiah yang terdiri atas penduduk, sumber daya alam, dan
wilayah.
a. Gatra Geografi dan Sumber Kekayaan Alam
Hubungan Gatra dengan SDA dapat menjadi sumber/tempat bagi
tumbuh dan berkembangnya potensi sumber kekayaan alam yang dapat
memberi nilai tambah bagi kesejahteraan keseluruhan rakyat Indonesia.
Hal-hal yang berkaitan dengan unsur sumber daya alam sebagai elemen
ketahanan nasional, meliputi:
 Potensi sumber daya alam wilayah yang bersangkutan mencakup
sumber daya alam hewani, nabati, dan tambang.
 Kemauan mengeksplorasi sumber daya alam.
 Pemanfaatan sumber daya alam dengan memperhitungkan masa
depan dan lingkungan hidup.
 Kontrol atas sumber daya alam

b. Gatra Geografi dan Penduduk


Hubungannya adalah gatra geografi dapat menjadi sumber/tempat bagi
penduduk untuk memperoleh nilai tambah dalam meningkatkan taraf
hidup, pendapatan perkapita, dan lingkungan hidup yang sehat bagi

18
kesejahteraan seluruh rakyat negara Indonesia. Sebaliknya, potensi
penduduk (demografi) dapat memberi nilai tambah (nilai ekonomis)
bagi pengembangan dan pelestarian kondisi geografis Indonesia.
Penduduk suatu negara menentukan kekuatan atau ketahanan nasional
negara yang bersangkutan. Faktor yang bersangkutan dengan penduduk
negara meliputi dua hal berikut:

 Aspek kualitas mencakup tingkat pendidikan, ketrampilan, etos


 kerja, dan kepribadian.
 Aspek kuantitas yang mencakup jumlah penduduk, pertumbuhan,
persebaran, perataan, dan perimbangan penduduk di tiap wilayah.

c. Gatra Kekayaan Alam dan Penduduk


Hubungannya adalah gatra kekayaan alam dapat menjadi sumber bagi
penduduk untuk memperoleh nilai tambah dan mengingatkan taraf
hidup, pendapatan perkapita, dan lingkungan hidup yang sehat bagi
kesejahteraan keseluruhan rakyat Indonesia. Sebaliknya, potensi
penduduk (demografi) dapat memberi nilai tambah (nilai ekonomis)
bagi pengembangan dan pelestarian kondisi kekayaan alam agar tidak
habis atau rusak bagi kelangsungan kehidupan bangsa dan negara
Indonesia.

2. Hubungan antar komponen dalam pancagatra


a. Gatra Ideologi
Sebagai filsafah hidup bangsa dan landasan idiil negara, bernilai
penentu dalam pemeliharaan kelangsungan hidup bangsa dan
pencapaian tujuan Nasionalnya. Membina ideologi pada hakikatnya
adalah merupakan upaya meningkatkan ketahanan Nasional. Hubungan
antara gatra ideologi memengaruhi aspek politik, ekonomi, sosial
budaya, dan pertahanan keamanan (POLEKSOSBUDHANKAM)
Karna itu mutlak perlu untuk diamankan terhadap tiap ancaman,
hambatan, dan gangguan yang akan mengubah atau meniadakan
ideologi nasional itu. Ideologi mendukung ketahanan suatu bangsa oleh
karena ideologi bagi suatu bangsa memiliki dua fungsi pokok, yaitu:

19
 Sebagai tujuan atau cita-cita dari kelompok masyarakat yang
bersangkutan, artinya nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi
itu menjadi cita-cita yang hendak dituju.
 Sebagai sarana pemersatu dari masyarakat yang bersangkutan,
atinya masyarakat yang banyak dan beragam itu bersedia
menjadikan ideologi sebagai milik bersama dan menjadikannya
bersatu

b. Gatra politik
Tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh bermacam-macam hal
yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan, karna saling berkaitan
maka perubahan disalah satu aspek akan mempunyai pengaruh terhadap
aspek lain. Situasi politik yang kacau memungkinkan terjadi pertikaian
dan pemberontakan merupakan suatu kerawanan yang membahayakan
ketahanan Nasional.
Politik penyelenggaraan kenegaraan sangat mempengruhi
kekuatan nasional suatu negara. Sebaliknya keadaan politik stabil dan
dinamis memungkinkan pembangunann disegala bidang dan
memberikan rasa aman serta memperkokoh ketahanan nasional.
Penyelenggaraan bernegara dapat ditinjau dari beberapa aspek, yaitu:
 Sistem politik yang dipakai yaitu apakah sistem demokrasi atau
non demokrasi
 Sistem pemerintahan yang dijalankan apakah sistem presidensial
atau parlementer
 Bentuk pemerintahan yang dipilih adalah republik atau kerajaan
 Susunan negara yang dibentuk apakah sebagai negara kesatuan
atau negara serikat

c. Gatra Ekonomi
Ketahanan ekonomi berhubungan dengan ketahanan dalam
bidang ideologi, politik, sodial budaya, dan pertahanan keamanan yang
berfungsi sebagai penunjang. Sebaliknya keadaan ekonomi stabil dan

20
maju menunjang stabilitas dan peningkatan ketahanan dibidang lain.
Bidang ekonomi berperan langsung dalam upaya pemberian dan
distribusi kebutuhan warga negara.

d. Gatra Sosial dan Budaya


Keadaan sosial yang serasi, stabil dinamik, berbudaya, dan
berkepribadian hanya dapat berkembang didalam suasana aman dan
damai. Kemegahan sosial suatu bangsa biasanya mencerminkan tingkat
kesejahteraan nasionalnya, baik fisik, materi, maupun mental kejiwaan.
Keadaan sosial yang timpang dengan segala kontradiksi, dan
kepribadian yang tidak terpuji. Unsur budaya dimasyarakat juga
menentukan kekuatan nasional suatu negara. Hal-hal yang dialami
sebuah bangsa yang homogen tentu saja akan berbeda dengan yang
dihadapi bangsa yang heterogen (plural) dari segi sosial budaya
masyarakatnya.

e. Gatra Ketahanan dan Keamanan


Ketahanan dan keamanan memerlukan juga penunjang gatra lain.
Keadaan stabil maju, maju, dan berkembang dibidang deologi, politik,
ekonomi, dan sosial budaya memperkokoh pertahanan keamanan
nasional. Sebaliknya dapat dikatakan bahwa tanpa pertahanan
keamanan nasional yang memadai akan melemahkan ketahanan
nasional suatu bangsa. 6

2.7 IMPLEMENTASI KETAHANAN NASIONAL


Implementasi Ketahanan Nasional diartikan melaksanakan atau menggunakan
kemampuanmberupa pengetahuan, ketrampilan yang dilandasi sikap ulet dan
tangguh untuk mengembangkan daya saing bangsa sehingga menjadi bangsa yang
kompetitif dan dihormati di dunia.

66
http://sahlanazwar.blogspot.com/2013/04/pengertian-astagatra-dalam-ketahanan.html
6
http://www.slideshare.net/riswancomunity94/geostrategi-indonesia-26766795
6
http://udhermansyah.blogspot.com/2013/06/makalah-ketahanan-nasional-sebagai.html

21
Untuk menjadikan bangsa yang berdaya saing, maka bangsa Indonesia harus
mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi dengan efesien, transparan, dan
accountable. Beberapa permasalahan besar adalah masa politik yang terkait dengan
kesiapan menghadapi globalisasi, politik luar negri yang bebas aktif, masalah
disintegrasi. Banyaknya kasus disintegrasi karna banyaknya ketidakadilan, dan
otonomi, sistem partai politik dan birokrasi.

1. Implementasi ketahanan Nasional dalam bidang Politik


Untuk menghadapi permasalahan dalam bidang politik, maka sejumlah
tindakan harus dilaksanakan, sehingga tercipta situasi politik yang kondusif bagi
peningkatan daya saing bangsa. Beberapa hal yang harus dilaksanakan adalah:

a. Dalam rangka mengahadapi globalisasi, maka perlu diambil langkah-


langkah menghadapi proses perubahan atau modernisasi. Peningkatan
kompetensi diplomat diperlukan dalam rangka menghadapi berbagai
perundingan internasional seperti ASEAN, AFTA, APEC, PBB, dan WTO,
sehingga kondisi Indonesia memperoleh keuntungan. Peningakatan
anggaran dalam bidang pendidikan dan pertahanan merupakan salah satu
implementasi dalam bidang politik.

b. Mengembangkan politik luar negeri yang bebas aktif. Hal ini dilakukan
dengan berperan serta dalam proses perdamaian dunia internasional dan
berpartisipasi aktif dalam peristiwa yang bersifat global.

c. Masalah disintegrasi dan otonomi. Masalah disintegrasi bangsa harus


diselseikan dengan baik. Pemberlakuan ekonomi harus terus disempurnakan,
yaitu memberi kebebasan sesuai dengan kebutuhan lokal, dan menghindari
kebanggaan daerah yang sempit yang justru menjadi bibit disintegrasi.

d. Penataan sistem politik yang menjamin kestabilan pemerintahan hal ini


menunjukan bahwa kedewasaan warga negara semakin tinggi dan
merupakan kekuatan bangsa dimasa depan. Contohnya: pengembangan
demokrasi berupa pemilihan umum langsung ternyata berjalan damai, baik
DPR, Presiden, maupun Kepala Daerah.

22
e. Sistem birokrasi yang efisien. Efesien birokrasi dilakukan dengan penataan
tanggung jawap yang sesuai dengan fungsinya, sistem penilaian kinerja yang
adil dan terbuka serta sistem numerasi yang memadai dan layak.

2. Implementasi ketahanan Nasional dalam bidang Ekonomi


Untuk mengahadapi permasalahan ekonomi, maka sejumlah tindakan
harus dilaksanakan, sehingga tercipta kondisi perekonomian yang kondusif
untuk menunjang pertumbuhan ekonomi dan pemerataan hasil pembangunan.
Beberapa hal yang harus dilaksanakan:
a. Menata kebijakan fisikal terutama yang terkait dengan pajak serta restribusi.
Kebijakan fisikal harus mampu membuat dunia industri efesien dan efektif
serta berdaya saing untuk ekspor.
b. Mengembangan industri yang berorientasi pada produk dalam negeri, karna
kondisi Indonesia sangat cocok untuk pertanian dan hampir 50%
penduduknya hidup dari pertanian.
c. Menggiatkan swasembada pangan. Pangan adalah kebutuhan pokok, oleh
karna itu program swasembada pangan harus dikembangan dengan
memberikan harga yang memadai bagi petani.

3. Implementasi Ketahanan Nasional dalam bidang Sosial Budaya

Untuk menghadapi permasalahan dalam bidang sosial dan budaya, maka


sejumlah tindakan harus dilaksanakan, sehingga tercipta kondisisosial budaya
yang mendukung daya saing bangsa dengan terciptanya sumber daya manusia
yang kompeten, kondisi sosial yang stabil, dan berkembangnya budaya sebagai
hasil karya manusia Indonesia. Beberapa hal yang harus dilaksanakan:
a. Meningkatkan HDI Indonesia dengan melakukan: Peningkatan mutu
pendidikan dengan penerapan standardisasi pendidikan, meningkatkan wajib
belajar sembilan tahun, meningkatkan daya saing perguruan tinggi,
peningkatan kesehatan ibu dan anak, serta peningkatan fasilitas lingkungan.
b. Meningkatkan pendidikan dari 60% lulusan SD menjadi lebih tinggi dengan
memberikan dana pendidikan minimal 20% dari APBN.

23
c. Meningkatkan perbaikan lingkungan dengan upaya: Penataan daerah
industri melalui tata guna laha, pengendalian konversi hutan, pengelolaan
sampah dan pengendalian pencemaran udara, air, dan tanah.
d. Mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh warga negara untuk
memberikan perlindungan terhadap kecelakaan, kematian, dan pelayanan
hari tua.

4. Implementasi ketahanan Nasional dalam bidang Hukum


Untuk menghadapi permasalahan dalam bidang hukum, maka sejumlah
tindakan harus dilaksanakan, sehingga tercipta kondisi tertib hukum dan
menjamin kepastian hukum, sehingga tercipta tertib sosial dan kondusif bagi
investasi dalam mendukung perkembangan bangsa Indonesia. Beberapa hal
yang harus dilaksanakan adalah:
a. Meningaktan profesionalitas aparat penegak hukum dan dukungan sarana
penunjang yang memadai.
b. Meningkatkan pemberantasan korupsi, beberapa lembaga pemberantasan
korupsi seperti KPK, Timtastipikor, dan Peradilan korupsi dibentuk dengan
maksud menurunkan tingkat korupsi
c. Meningkatkan kesadaran HAM
d. Mengembangkan budaya hukum disemua lapisan masyarakat. Dengan
menaa sistem hukum yang menyeluruh dan terpadu, dengan melakukan
reorganisasi sistem peradilanyang dibawah satu payung MA, dan
mengembangkan mahkamah konstitusi untuk mengujiperundangan
mahkamah yudisial untuk memberikan pengawasan kinerja aparat peradilan
dalam menjamin kepastian hukum dan keadilan. 7

BAB III
77
Syarbaini, Syahrial (editor). 2005. Materi Perkuliahan Pendidikan Kewarganegaraan (PKN).
Suscadoswar, Dikti. Jakarta.

24
PENUTUPAN

2.1 KESIMPULAN

Ketahanan nasional atau yang disebut juga juga geostrategi merupakan metode
atau aturan-aturan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan melalui proses pembangunan
yang memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan dan
keputusan yang terukur dan terimajinasi guna mewujudkan masa depan yang lebih baik,
lebih aman, dan bermartabat.

Ketahanan Indonesia diperlukan dan dikembangkan untuk mewujudkan dan


mempertahankan integritas bangsa dan wilayah tumpah darah negara Indonesia,
megingat kemajemukan bangsa Indonesia serta sifat khas wilayah tumpah darah negara
Indonesia, maka geostrategi Indonesia dirumuskan dalam bentuk Ketahanan Nasional.
Ketahanan Nasional berisi tentang keuletan dan ketangguhan.

Negara Indonesia adalah negara yang solid terdiri dari berbagai suku dan bangsa,
terdiri dari banyak pulau-pulau dan lautan yang luas. Jika kita sebagai warga negara
ingin mempertahankan daerah kita dari ganguan bangsa/negara lain, maka kita harus
memperkuat ketahanan nasional kita. Ketahanan nasional adalah cara paling ampuh,
karena mencakup banyak landasan seperti : Pancasila sebagai landasan ideal, UUD
1945 sebagai landasan konstitusional dan Wawasan Nusantara sebagai landasan
visional, jadi dengan demikian katahanan nasional kita sangat solid.

3.2 SARAN

Geostrategi hendaknya dipelajari disetiap bangsa agar dapat mempertahankan


keamanan bangsa tersebut dari berbagai gangguan baik gangguan yang berasal dari
dalam negeri maupun gangguan dari luar negeri. Untuk memperkuat ketahanan
nasional, setiap bangsa hendaknya menegakan hukum dan menertibkan kekuatan yang
terealisasikan untuk menjaga ketahanan dan keamanan negara.

3.3 DAFTAR PUSTAKA

25
http://www.slideshare.net/riswancomunity94/geostrategi-indonesia-26766795

http://kutukuliah.blogspot.com/2012/06/makalah-geostrategi.html

http://ferarita.wordpress.com/2012/05/30/geostrategi-indonesia/

http://www.slideshare.net/riswancomunity94/geostrategi-indonesia-26766795

http://ferarita.wordpress.com/2012/05/30/geostrategi-indonesia/

http://kutukuliah.blogspot.com/2012/06/makalah-geostrategi.html

http://www.slideshare.net/riswancomunity94/geostrategi-indonesia-26766795

http://sahlanazwar.blogspot.com/2013/04/pengertian-astagatra-dalam-ketahanan.html

http://www.slideshare.net/riswancomunity94/geostrategi-indonesia-26766795

http://udhermansyah.blogspot.com/2013/06/makalah-ketahanan-nasional-sebagai.html

https://www.scribd.com/doc/152918847/Geostrategi-Indonesia-doc

Pembukaan UUD 1945 alinea III

Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi No.43/DIKTI/KEP/2006

Rumusan “Civic International” (1995), disepakati bahwa pendidikan demokrasi penting


untuk pertumbuhan civic culture, untuk keberhasilan pengembangan dan pemeliharaan
pemerintahan demokrasi (Mansoer, 2005).

26

Anda mungkin juga menyukai