GEOSTRATEGI INDONESIA
Dosen Pengampu: Linda Zakiah, M.Pd.
DISUSUN OLEH:
Siti Suhaedah (NIM 1901616147)
Kelas E -RPL PGSD
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan Bahan Ajar tentang “Geostrategi Indonesia dan Aspek
Ketahanan Nasional Pada Kehidupan Berbangsa dan Bernegara” ini guna
menyelesaikan tugas mata kuliah PPKN.
Bahan Ajar ini kami susun bertujuan untuk memberikan pembahasan tentang
Geostrategi Indonesia dan aspek – aspek ketahanan Nasional yang ada pada Negara
Republik Indonesia dan pengaruhnya terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.
Mungkin dalam penyusunan Bahan Ajar ini masih terdapat banyak kekurangan
yang tidak kami sadari. Untuk itu, kami menmohon maaf atas segala kekurangan yang
ada dalam dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
sebagai penyempurnaan untuk ke depannya .
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER .......................................................................................................
KATA PENGANTAR ...................................................................................i
DAFTAR ISI ................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................1
A. Latar Belakang ...............................................................................1
B. Tujuan ..............................................................................................1
C. Manfaat ............................................................................................1
PETA KONSEP ..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................3
A. Kompetensi ......................................................................................3
B. Indikator ...........................................................................................3
C. Pengertian Geostrategi dan Geostrategi Indonesia ........................3
D. Latar Belakang, Tujuan dan Fungsi Geostrategi ............................4
E. Perkembangan Konsep Geostrategi Indonesia ..............................6
F. Contoh Kasus ..................................................................................7
G. Ketahanan Nasional ........................................................................12
H. Konsepsi Ketahanan Nasional ........................................................14
I. Ketahanan Nasional di Indonesia ...................................................15
BAB III PENUTUP ......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada awalnya geostrategi diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan militer atau
perang. Di Indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Mukadimah UUD 1945, melalui proses
pembangunan nasional. Karena tujuan itulah maka ia menjadi doktrin pembangunan
dan diberi nama Ketahanan Nasional. Aspek-aspek yang dilihat pada geostrategi
Indonesia adalah aspek ideologi dan konstitusi, aspek kewaspadaan, aspek sosial
budaya dan agama, aspek politik dan pemdagri (termasuk pemerintahan daerah), dan
aspek perekonomian. Salah satu cara yang dilakukan Indonesia atau strateginya
adalah dengan demokrasi. Untuk sejahtera dan aman diperlukan demokrasi yang akan
menyatukan keragaman. Walaupun demokrasi bukan satu-satunya cara hanya salah
satu cara yang ditempuh Indonesia. Karena Indonesia adalah negara yang beraneka
ragam, yang tidak sedikit masyarakatnya masih menganut paham patternalistik.
B. Tujuan
Adapun yang menjadi Tujuan dari adanya bahan ajar ini adalah :
a. Menjelaskan pengertian geostrategi.
b. Menjelaskan sifat – sifat geostrategi Indonesia
c. Menjelaskan hubungan geostrategic dengan ketahanan nasional
C. Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini adalah agar menambah wawasan para pembaca
mengenai apa itu geostrategi dan hubungannya dengan ketahanan nasional.
2
BAB II
PEMBAHASAN
GEOSTRATEGI INDONESIA
PETA
KONSEP
PENGERTIAN TUJUAN FUNGSI
GEOSTR
ATEGI LATAR BELAKANG
GEOSTRATEGI
KONSEP
GEOSTRATEGI
INDONESIA
CONTOH KASUS
ASAS SIFAT
3
A. KOMPETENSI
Mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menganalisis konsep
Geostrategi Indonesia yang Berupa Konsep Ketahanan Indonesia
B. INDIKATOR
Dengan memahami dan menganalisis Ketahanan Nasional Indonesia
mahasiswa diharapkan dapat :
Menjelaskan Pengertian Geostrategi dan Ketahanan Nasioanl
Menggambarkan Keterkaitan berbagai Aspek ketahanan Nasional
Menggunakan konsep Ketahanan Nasional dalam memecahkan
persoalan atau mencari solusi Persoalan yang muncul dalam
masyarakat
Menyadari bahwa Geostrategi dan ketahanan Nasional sangat
diperlukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Menganalisis isu0isu actual berdasar perspektif Ketahan Nasional
Ancaman tersebut baik yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri.
Ancaman dari dalam negara berupa konflik di wilayah yang dapat mengancam terhadap
kedaulatan negara. Anak Agung Banyu Perwita, dkk (2013) menjelaskan, berbagai
permasalahan yang memicu terjadi konflik, sepatutnya dihadapi dengan mengeluarkan
berbagai kebijakan geopolitik yang menjadi dasar atau ditindaklanjuti dengan kebijakan
geostrategi sebagai langkah pengamanan atau perlindungan terhadap ancaman yang
menjadi potensi hilangnya wilayah-wilayah yang menjadi konflik.184 Inilah salah satu
langkah strategis yang dapat dilakukan untuk kedaulatan negara Republik Indonesia.
Konsep geostrategi Indonesia pertama kali dilontarkan oleh Bung Karno pada
tanggal 10 Juni 1948 di Kotaraja. Namun sayangnya gagasan ini kurang dikembangkan
oleh para pejabat bawahan, karena seperti yang kita ketahui wilayah NKRI diduduki
oleh Belanda pada akhir Desember 1948, sehingga kurang berpengaruh. Dan akhirnya,
setelah pengakuan kemerdekaan 1950 garis pembangunan politik berupa “ Nation and
character and building “ yang merupakan wujud tidak langsung dari geostrategi
Indonesia yakni sebagai pembangunan jiwa bangsa.
7
Jika kita mengkaji contoh kasus geostrategi di indonesia, maka kita akan menemukan
beberapa kasus seperti yang kami rangkum berikut ini:
Ini merupakan salah satu perselisihan yang di picu pada tahun 1969 dimana kala
itu Malaysia menyatakan bahwa mereka memiliki lebar wilayah 12 mil laut ketika
melakukan pengukuran garis dasar yang mengacu pada ketetapan di dalam Konvensi
Jenewa yang terjadi tahun 1958. Padahal Indonesia sebenarnya lebih dahulu telah
11
melakukan penentapan batas wilayahnya sekitar 12 mil laut yang berada di garis dasar
ini juga termasuk selat malaka tentunya. Ini menjadi sebuah perseteruan antara kedua
belah pihak negara tersebut tentang batas dari laut wilayah perairan mereka di selat
malaka yang tidak sampai 24 mil laut. Namun pada tahun 1970 pada bulan februari
hingga bulan maret, diadakan sebuah perundingan tentang batas wilayah tersebut
hingga akhirnya melahirkan sebuah perjanjian tentang batas batas wilayah perairan
yang dimiliki kedua negara di selat malaka.
Ini adalah sengketa lain di contoh kasus geostrategi yang di alami oleh Indonesia
dengan malaysia karena perebutan wilayah ambalat. Perebutan terjadi karea potensi
dan keistimewaan pulau ambalat yang kaya akan kekayaan bawah laut dan bahkan
untuk sektor pertambangan minyak. Sengketa ini berdasar pada sebuah peta baru yang
di buat malaysia yang secara mengejutkan memasukan pulau ligitan dan sipadan
kedalam peta mereka tahun 1969 dan tentu saja hal ini membuat indonesia tidak
terima. Peran Warga Negara dalam Proses Pembangunan tentunya akan terganggu
dengan adanya hal tersebut. Karena penentuan itu di dasarkan oleh aturan yang tidak
jelas dan bersifat sepihak. Pengajuan dan pembaharuan sepuhak tersebut membuat
indonesia tidak menyetujui peta baru negara malaysia.
F. Ketahanan Nasional
Negara Indonesia sebagai suatu negara memiliki letak geografis yang sangat
strategis di Asia Tenggara. Oleh karena itu di kawasan Asia Tenggara Indonesia
13
memiliki posisi yang sangat penting, sehingga tidak menutup kemungkinan di era global
dewasa ini menjadi perhatian banyak negara di dunia. Ketahanan Nasional adalah
suatu kondisi dinamis suatu bangsa, yang berisi keuletan dari ketangguhan, yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan rasional dalam menghadapi dan
mengatsi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan, baik yang datang dari
luar maupun dari dalam negeri, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan
integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam
mengejar tujuan Nasional Indonesia.
Setiap bangsa dalam rangka mempertahankan eksistensinya dan untuk
mewujudkan cita-cita dan tujuan nasionalnya harus memiliki suatu ketahanan
nasioanal. Dalam hubungan ini cara mengembangkan dan mewujudkan ketahanan
nsional, setiap bangsa berbeda-beda, sesuai dengan falsafah, budaya dan pengalaman
sejarah masing-masing. Oleh karena itu bagi bangsa Indonesia Ketahanan Nasional di
atas dasar falsafah bangsa dan negara Indonesia yaitu Pancasila. Sebagai dasar
falsafah bangsa dan negara, pancasila tidak hanya merupakan hasil
pemikiran seseorang saja, melainkan nilai-nilai Pancasila telah hidup dan berkembang
dalam kehidupan objektif bangsa Indonesia sebelum membentuk suatu persekutuan
hidup yang disebut negara hal inilah yang menurut Notonagaro disebut sebagai kuasa
materialis Pancasila. Kemudian dalam proses pembentukan negara, nilai-nilai
Pancasila dirumuskan oleh para pendiri negara Indonesia (founding fathers), dan
secara formal yudiris Pancasila ditetapkan sebagai dasar falsafah bangsa dan negara
Indonesia, dan tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu dalam
pengertian ini pancasila sebagai suatu dasar filsafat dan sekaligus sebagai landasan
ideologis ketahanan nasional Indonesia.
b. Kekuatan apa yang harus dimiliki oleh suatu bangsa dan negara sehingga ia
selalu mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya, meskipun mengalami
berbagai gangguan, hambatan dan ancaman baik dari dalam maupun dari luar.
c. Ketahanan atau kemampuan bangsa untuk tetap jaya, mengandung makna
keteraturan (regular) dan stabilitas, yang di dalamnya terkandung potensi untuk
terjadinya perubahan (the stability idea of changes).
Berdasarkan konsep pengertiannya maka yang dimaksud dengan Ketahanan
adalah suatu kekuatan yang membuat suatu bangsa dan negara dapat bertahan, kuat
menghadapi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan. Konsekuensinya suatu
ketahanan harus disertai dengan keuletan, yaitu suatu usaha secara terus-menerus
secara giat dan kemauan keras menggunakan segala kemampuan dan kecakapan
untuk mencapai tujuan dan cita-cita nasional. Identitas merupakan ciri khas suatu
negara dilihat sebagai suatu totalitas, yaitu suatu negara yang dibatasi oleh wilayah,
penduduk, sejarah, pemerintahan dan tujuan nasionalnya, serta peranan yang
dimainkan di dunia internasional. Adapun pengertian lain yang berkaitan dengan
integritas adalah kesatuan yang menyeluruh dalam kehidupan bangsa, baik sosial
maupun alamiah, potensial ataupun tidak potensial. Tantangan adalah merupakan
suatu usaha yang bersifat menggugah kemampuan, adapun ancaman adalah suatu
usaha untuk mengubah dan merombak kebijaksanaan atau keadaan secara
konsepsional dari sudut kriminal maupun politis. Adapun hambatan adalah suatu
kendala yang bersifat atau bertujuan melemahkan yang bersifat konseptual yang
berasal dari dalam sendiri. Apabila hal tersebut berasal dari luar maka dapat disebut
sebagai kategori gangguan.
Berdasarkan pengertian sifat-sifat dasarnya maka ketahanan nasional adalah:
a. Integratif
Hal itu mengandung pengertian segenap aspek kehidupan kebangsaan dalam
hubungannya dengan lingkungan sosialnya, lingkungan alam dan suasana ke
dalam saling mengadakan penyesuaian yang selaras dan serasi.
b. Mawas ke dalam
15
Ketahanan nasional terutama diarahkan kepada diri bangsa dan negara itu
sendiri, untuk mewujudkan hakikat dan sifat nasionalnya. Pengaruh luarnya
adalah hasil yang wajar dari hubungan internasional dengn bangsa lain.
c. Menciptakan kewibawaan
Ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat integratif mewujudkan
suatu kewibawaan nasional serta memiliki deterrent effect , yang harus
diperhitungkan pihak lain.
d. Berubah menurut waktu
Ketahanan nasional suatu bangsa pada hakikatnya tidak bersifat tetap, melainkan
sangat dinamis. Ketahanan nasional dapat meningkat atau bahkan dapat
menurun, dan hal itu sangat tergantung kepada situasi dan kondisi.
pemberontakan PKI madiun 1948, serta pergolakan lain untuk memisahkan diri dari
NKRI, seperti adanya gerakan Aceh Merdeka, atau keinginanan mendirikan Papua
Merdeka menunjukkan bahwa ancaman dari dalam terhadap keutuhan NKRI ternyata
masih terjadi fluktuasi, yang sampai saat ini masih terjadi.
Kenyataan geografis yang strategis serta pengalaman sejarah mulai sebelum
dan sesudah proklamasi 1945, memberikan aspirasi kepada Bangsa Indonesia untuk
membangun ketahanan nasional di masa kini dan masa yang akan datang.
Ketangguhan dan keuletan dari SDM bangsa Indonesia, SDA yang ada, serta kondisi
alamiah membentuk ketahanan nasional. Ditempat awalnya geostrategi diartikan
sebagai geopolitik untuk kepentingan militer atau perang. Di Indonesia geostrategi
diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi, sebagaimana
tercantum dalam Mukadimah UUD 1945, melalui proses pembangunan nasional.
Karena tujuan itulah maka ia menjadi doktrin pembangunan dan diberi nama Ketahanan
Nasional. Mengingat geostrategi Indonesia memberikan arahan tentang bagaimana
membuat strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih
aman, dan sebagainya, maka ia menjadi amat berbeda wajahnya dengan yang
digagaskan oleh Haushofer, Ratzel, Kjellen dan sebagainya. Oleh karena itu berkaitan
dengan kondisi ketahanan nasional Indonesia, adalah kondisi dinamis bangsa dan
negara Indonesia. Sesuai dengan konsepsi ketahanan nasional, maka kondisi tersebut
mengandung suatu kemampuan untuk menyusun kekuatan yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia. Kekuatan ini diperlukan untuk mengatasi dan mengulangi berbagai bentuk
ancaman yang ditujukan terhedapat berbangsa dan negara Indonesia.
I.Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional Terhadap Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara
17
Dalam proses reformasi mekanisme lima tahuna yang tertuang dalam proses
politik selama masa Orde baru kurang memberikan ruang kepada terwujudnya proses
demokrasi. Hal ini dilakukan oleh kalangan eksekutif maupun legislatif dengan
melakukan reformasi pada bidang politik, dan yang paling esensial adalah melakukan
reformasi terhadap Undang-Undang politik tahun 1985, dan diganti dengan Undang-
Undang Politik no. 4 tahun 1999. Sesuai dengan sistematisasi aspek kehidupan politik
tersebut satu dengan lainnya saling mempengaruhi secara menyeluruh. Oleh karena itu
adanya konotasi negatif terhadap pengertian politik,perlu diluruskan.
Berikut beberapa hal-hal yang menyangkut ketahanan nasional dibidang politik,
antara lain:
1. Menempatkan secara proporsional kedaulatan rakyat didalam kehidupan negara,
dalam arti kesempatan, kebebasan yang menempatkan hak dan kewajiban,
partisipasi rakyat yang menentukan kebijaksanaan nasional.
2. Memfungsikan lembaga-lembaga negara, sesuai dengan ketentuan konstitusi
yaitu kedudukan, peran, hubungan kerja, kewenangan dan produktivitas.
3. Menegakkan keadilan sosial dan keadilan hukum.
4. Menciptakan situasi yang kondusif, dalam arti memelihara dan mengembangkan
budaya politik.
5. Meningkatkan budaya politik dalam arti luas, sehingga kekuatan sosial politik
sebagai pilar demokrasi dapat melaksanakan hak dan kewajiban dengan
semestinya.
6. Memberikan kesempatan yang optimal kepada saluran-saluran politik untuk
memperjuangkan aspirasinya secara proporsional. Saluran-saluran politik itu antara
20
lain : partai politik, media massa, kelompok moral, kelompok kepentingan agar
tumbuh rasa memiliki, partisipasi dari seluruh rakyat.
7. Melaksanakan pemilihan umum, secara demokratis secara langsung, bebas,
rahasia, jujur dan adil.
8. Melaksanakan sosial control yang bertanggung jawab kepada jalannya
pemerintahan negara, walaupun tidak harus menjadi partai oposisi.
9. Menegakkan hukum dan menyelenggarakan keamanan dan ketertiban
masyarakat.
10. Mengupayakan pertahanan dan keamanan nasional.
11. Mengupayakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju, dan sejahtera dalam
kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta mampu menangkal penetrasi
budaya asing yang tidak sesuai denngan kebudayaan nasional. Esensi pengaturan dan
penyelenggaraan kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia dengan demikian adalah
pengembangan kondis sosial budaya dimana setiap warga masyarakat dapat
merealisasikan pribadi dan segenap potensi manusiawinya berdasarkan pandangan
hidup, filsafat hidup dan dasar nilai yang telah ada dan dimilikinya sejak zaman dahulu
kala, yang tertuang dalam filsafat negara pancasila. Nilai-nilai yang terkandung dalam
pancasila merupakan suatu asas kerohanian yang merupakan pedoman sikap bagi
setian tingkah laku setiap bangsa dan kehidupan kenegaraan Indonesia dan sekaligus
akan merupakan sumber semangat, motivasi serta jiwa bagi akselerasi dalam setiap
praktik kenegaraan, kemasyarakatan dan kebangsaan.
Jikalau kita tinjau kondisi bangsa indoneia pada era reformasi dewasa ini
kondisi ketahanan sosial budaya kita sangat memprihatinkan. Hal ini dapat kita lihat
pada berbagai macam peristiwa yang terjadi di seluruh wilayah tanah air tercinta ini
selama reformasi. Kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa bangsa
Indonesia dapat mengenyam kebebasan melalui reformasi. Namun dalam
kenyataannya euphoria kebebasan itu justru berkembang kearah perpecahan bangsa,
berbagai tragedi penderutaan menimpa bangsa, komplek horizontal, serta penderitaan
anak-anak bangsa semakin bertambah. Misalnya akibat kebebasan yang tidak sesuai
dengan kondisi sosial budaya bangsa itu berbagai peristiwa seperti tragedy komplek di
Ambon, Poso, Sampit, Kalimantan Barat dan lain sebagainya
mengakibatkan penderitaan rakyat. Sampai saat ini beberapa rakyat kita hidup di
kampong pengungsian, segala harapan musnah, masa depannya tidak jelas,
pekerjaan- pekerjaan dan harta bendanya hilang dirampas oleh kelompok bangsa kita
sendiri, dikejar- kejar dan dibantai, namun pemerintah negara hanya asyik berebut
kekuasaan dan mengembangkan sentimen polotik dengan alasan pemberantasan KKN.
Komnas HAM maupun kalangan LSM sering bertindak tidak adil yaitu tidak pernah
menindak pelanggaran HAM berat yang di lakukan oleh kelompok masyarakat. Mereka
hanya curiga terhadap aparat dan penguasa negara, hukum tidak diterapkan dengan
tegas, kalangan elit politik hanya berdiskusi penting atau tidak penerapan hukum
24
darurat namun setiap menit, setiap jam banyak nyawa dibantai dengan tidak
berperikemanusiaan.
Hal itu sebagai bukti pada era reformasi saat ini kita tidak memperhatikan
ketahanan bidang sosial budaya, sehingga penafsiran yang keliru akan kebebasan
mengakibatkan konflik dan dimanfaatkan oleh kelompok masyarakat yang ingin
menindas kelompok lainnya, bahkan pada reformasi dewasa ini telah meledak kasus
SARA, yang tatkala zaman Orde Baru dahulu sering dikritik oleh kalangan elit politik
serta LSM, namun dalam kenyataannya pada saat reformasi dewasa ini benar-benar
meledak dan terjadi. Anehnya sampai saat ini sulit mengatasinya, dan korban terus
berjatuhan.
Dalam hubungan ketahanan bidang sosial budaya harus diingat bahwa
demokrasi harus menyentuh seluruh sendi-sendi kehidupan masyarakat, tidak hanya
politik saja melainkan juga dengan sosial, budaya, ekonomi bahkan umat beragama.
Oleh karena itu, sudah saaatnya kalangan intelektual kampus mengembangkan
ketahanan nasional bukannya untuk kekuasaan, ideology atau sekelompok penguasa
atau bahkan bukan untuk reformasi melainkan untuk kesejahteraan dan kebersamaan
seluruh elemen bangsa untuk hidup aman, tenteram, damai yang Berketuhanan Yang
Maha Esa dan berkemanusiaan yang adil dan beradab.
a) Pertahanan dan keamanan harus dapat mewujudkan kesiap siagaan serta upaya
bela negara, yang berii ketangguhan, kemampuan dan kekuatan melalui
penyelenggaraan Siskamnas (Sishamkamrata) untuk menjamin kesinambungan
Pembangunan Nasional dan kelangsungan hidup bangsa dan negara Republik
25
h) Kesadaran dan ketaatan masyarakat kepada hukum perlu terus menerus
ditingkatkan.
dewasa ini. Hakikat tujuan reformasi pada akhirnya adalah perbaikan nasib bangsa
agar menjadi lebih sejahtera, makmur, tenteram, aman dan damai. Hal yang demikian
ini dapat tercapai manakala pertahanan dan keamanan dapat terwujud dengan
proporsional dan memadai.
Kekayaan alam yang dimiliki Indonesia tentunya sangat banyak sekali, dari
Sabang sampai Merauke. Tak hanya hewani maupun nabati, tetapi kekayaan alam
tambang pun ada di Indonesia. Itu dikarenakan letak geografis Indonesia yang diapit
oleh 2 Samudera dan 2 Benua. Walaupun Indonesia juga berada pada jalur patahan
lempeng bumi, Indonesia masih mendapatkan dampak positif dari letaknya itu. Antara
lain, Indonesia menjadi jalur perdagangan internasional, Indonesia memiliki kekayaan
alam yang beraneka ragam, memiliki keanekaragaman budaya karena adanya
akulturasi budaya dari berbagai negara.
mempengaruhi hal tersebut. Apalagi dalam hal untuk eksplorasi seperti itu
membutuhkan teknologi yang cukup baik, sayangnya Indonesia ini dalam bidang
teknologi belum terlalu mumpuni seperti negara-negara maju yang lain. Maka dari itu,
sesungguhnya diperlukan adanya inovasi di bidang teknologi guna penciptaan ide-ide
cemerlang. Namun ada hal yang harus dilakukan terlebih dahulu sebelum mengadakan
inovasi tersebut? Apakah itu? Yaitu dengan peningkatan mutu pendidikan, karena
dengan tingginya mutu pendidikan Indonesia maka akan lahir para observator dan juga
peneliti yang siap meneliti apa saja sebenarnya yang terkandung pada tanah-tanah
Indonesia yang sangat banyak ini. Jika menemukan sebuah hal yang baru, menemukan
sebuah penemuan yang baru, menemukan sebuah kekayaan alam yang baru, tinggal
tunggu apalagi? Langsung saja dikerahkan seluruh warga sekitar untuk membantu
mereka dalam penilitian tersebut dan meminta warga sekitar untuk selalu mengolah
sumber daya tersebut dengan pantauan peneliti-peneliti Indonesia.
Karena ironi sekali, apabila yang menemukan kekayaan alam Indonesia adalah
bukan dari warga negara Indonesia itu sendiri. Ibaratnya, kita yang menempati, kita
yang merasakan, tapi kok kita tidak tahu apa saja yang terkandung di bawah tanah
yang kita tinggali? Maka sesungguhnya dengan bantuan yang besar dari pemerintah
dalam pemanfaatan sumber daya yang maksimal dapat membuat rakyat menjadi
sangat makmur dan sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, dkk. Responses Of Indonesia Muslim Intellektuals To The Concept Of Democrasy (1966-1993).
Terje. Wahid Wahab, Demokrasi di Persimpangan Makna: Respons Intelektual Muslim Indonesia
Terhadap Konsep Demokrasi (1966-1993). Cet. I. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1999.
Abdul Choliq Dahlan, Hukum, Profesi Jurnalistik dan Etika Media Massa.
Jurnal hukum. Vol. XXV. No. 1. April 2011.
Agus Dwiyono, dkk, Kewarganegaraan untuk Kelas 2 SMP. Cet. II. Jakarta:
Yudhistira, 2004.
Bambang Tri Purwono dkk, Khazanah Kewarganegaraan untuk SMA dan MA Kelas X. Cet. I. Jakarta: PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandari, 2010.
30
Benny Ahmad Benyamin, dkk, Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMP dan MTs Kelas VIII. Cet. I. Jakarta:
PT. Mapan, 2007.
Cholisin, Pancasila Sebagai Ideologi Negara dan Relevansinya Dengan Kondisi Saat Ini. Disampaikan Pada
Kegiatan Workshop Pengembangan Bahan Ajar PKn dan Penyusunan Dokumen II KTSP MGMP PKn
SMP Kabupaten Kulon Progo Semester Gasal Tahun 2011/2012.