Anda di halaman 1dari 18

Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunianya
saya dapat menyelesaikan tugas Geostrategi Indonesia ini tepat pada waktunya.
Makalah ini saya buat untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Ilmu Sosial
Budaya Dasar. Isi dari Makalah ini membahas tentang pengertian dari Geostrategi Indonesia,
Wujud, tujuan dan sejarah dari Geostrategi Indonesia.
Saya membuat Makalah ini tidak lepas dari dukungan, bantuan dan bimbingan berbagai
pihak. Untuk itu Saya mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan Makalah ini.
Saya menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan
tugas ini.
Akhir kata, Saya sampaikan semoga tugas ini dapat bermanfaat untuk saua khususnya
dan untuk semua pihak yang membaca maupun mengkaji tugas akhir ini.
Daftar Isi

Halaman Judul
Kata Pengantar …………………………………………………………………. i
Daftar Isi……………………………………………………………………....... ii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………...1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………. 2
1.3 Tujuan ……………………………………………………………………… 2
Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian Geostrategi Indonesia ………………………………………… 3
2.2 Wujud Geostrategi Indonesia ……………………………………...………. 3
2.3 Perkembangan Konsep Geostrategi Indonesia ……………………………... 4
2.4 Tujuan Geostrategi Indonesia …………………………..………………….. 5
2.5 Sejarah dan Konsep Ketahanan Nasional Republik Indonesia ……………... 6
2.6 Metode Astagatra …………………………………………………………… 13
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………….. 18

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada awalnya geostrategi diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan militer atau

perang. Di Indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita

proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Mukadimah UUD 1945, melalui proses pembangunan

nasional. Karena tujuan itulah maka ia menjadi doktrin pembangunan dan diberi nama

Ketahanan Nasional. Mengingat geostrategi Indonesia memberikan arahan tentang bagaimana

membuat strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman, dan

sebagainya, maka ia menjadi amat berbeda wajahnya dengan yang digagaskan oleh Haushofer,

Ratzel, Kjellen dan sebagainya.

Aspek-aspek yang dilihat pada geostrategi Indonesia adalah aspek idiologi dan konstitusi,

aspek kewaspadaan, aspek sosial budaya dan agama, aspek politik dan pemdagri (termasuk

pemerintahan daerah), dan aspek perekonomian. Salah satu cara yang dilakukan Indonesia atau

strateginya adalah dengan demokrasi. Untuk sejahtera dan aman diperlukan demokrasi yang akan

menyatukan keragaman. Walaupun demokrasi bukan satu-satunya cara hanya salah satu cara

yang ditempuh Indonesia. Karena Indonesia adalah negara yang beraneka ragam, yang tidak

sedikit masyarakatnya masih menganut paham patternalistik


B. Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam penulisan ini penulis

memperoleh hasil yang diinginkan, maka  penulis mengemukakan beberapa rumusan masalah.

Rumusan masalah itu adalah:

1. Apa yang dimaksud geostrategi Indonesia?

2. Bagaimana Wujud Geostrategi Indonesia ?

3. Bagaimana Perkembangan Konsep Geostrategi Indonesia ?

4. Apa Tujuan Geostrategi Indonesia ?

5. Bagaimana Sejarah dan Konsep Ketahanan Nasional Republik Indonesia ?

6. Bagaimana Metode Astagatra ?

C.  Tujuan

Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:

1. Agar Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari geostrategi.

2. Agar Mahasiswa dapat mengetahui Wujud Geostrategi Indonesia.

3. Agar Mahasiswa dapat mengetahui Perkembangan Konsep Geostrategi Indonesia.

4. Agar Mahasiswa dapat mengetahui Tujuan Geostrategi Indonesia.

5. Agar Mahasiswa dapat mengetahui Sejarah dan Konsep Ketahanan Nasional Republik

Indonesia.

6. Agar Mahasiswa dapat mengetahui Metode Astagatra.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Geostrategi

Geostrategi berasal dari kata geografi dan strategi. Geografi merujuk kepada ruang hidup

nasional, wadah, atau tempat hidupnya bangsa dan negara Indonesia. Strategi diartikan sebagai

ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan

tertentu dalam keadaan perang dan damai. Atas dasar pengertian sederhana diatas, bangsa

Indonesia memandang geostrategi sebagai strategi dalam memanfaatkan keadaan atau konstelasi

geografi negara Indonesia untuk menentukan kebijakan tujuan, dan sarana-sarana guna

mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional bangsa Indonesia.

2.2 Wujud Geostrategi Indonesia

Guna mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional yang telah diamanatkan oleh

Pembukaan UUD 1945 diperlukan suatu rumusan strategi yang dianggap mampu menciptakan

masa depan yang aman dan sejahtera. Geostrategi Indonesia dirumuskan bukan untuk

kepentingan politik menguasai bangsa lain atau perang, tetapi sebagai kondisi, metode, dan

doktrin untuk mengembangkan potensi kekuatan nasional di dalam melaksanakan pembangunan

nasional guna merealisasikan amanat Pembukaan UUD 1945 di dalam mewujudkan cita-cita

proklamasi bangsa Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur; serta

mewujudkan tujuan nasional: melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah

Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan

ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadailan sosial. Geostrategi Indonesia selanjutnya dirumuskan dalam wujud konsep Ketahanan

Nasional (National Endurance) Republik Indonesia

2.3 Perkembangan Konsep Geostrategi Indonesia

Konsep geostrategi Indonesia pertama kali dilontarkan oleh Bung Karno pada tanggal 10

Juni 1948 di Kotaraja. Namun sayangnya gagasan ini kurang dikembangkan oleh para pejabat

bawahan, karena seperti yang kita ketahui wilayah NKRI diduduki oleh Belanda pada akhir

Desember 1948, sehingga kurang berpengaruh. Dan akhirnya, setelah pengakuan kemerdekaan

1950 garis pembangunan politik berupa “Nation and character and building“ yang merupakan

wujud tidak langsung dari geostrategi Indonesia yakni sebagai pembangunan jiwa bangsa.

Berikut beberapa tahapan geostrategi Indonesia dari awal pembentukan hingga sekarang :

1. Pada awalnya, geostrategi Indonesia digagas oleh Sekolah Staf dan Komando Angkatan

Darat (SESKOAD) Bandung tahun 1962. Konsep geostrategi Indonesia yang terumus adalah

pentingnya pengkajian terhadap perkembangan lingkungan strategi di kawasan Indonesia

yang ditandai dengan meluasnya pengaruh komunis. Geostrategi Indonesia pada saat itu

dimaknai sebagai strategi untuk mengembangkan dan membangun kemampuan territorial

dan kemampuan gerilya untuk menghadapi ancaman komunis di Indonesia.

2. Pada tahun 1965-an Lembaga Ketahanan Nasional mengembangkan konsep geostrategi

Indonesia yang lebih maju dengan rumusan sebagai berikut: bahwa geostrategi Indonesia

harus berupa sebuah konsep strategi untuk mengembangkan keuletan dan daya tahan, juga

pengembangan kekuatan nasional untuk menghadapi dan menangkal ancaman, tantangan,

hambatan dan gangguan baik bersifat internal maupun eksternal. Gagasan ini agak lebih
progresif tapi tetap terlihat sebagai konsep geostrategi Indonesia awal dalam membangun

kemampuan nasional sebagai faktor kekuatan pengangguh bahaya.

3. Sejak tahun 1972 Lembaga Ketahanan Nasional terus melakukan pengkajian tentang

geostrategi Indonesia yang lebih sesuai dengan konstitusi Indonesia. Pada era itu konsepsi

geostrategi Indonesia dibatasi sebagai metode untuk mengembangkan potensi ketahanan

nasional dalam menciptakan kesejahteraan menjaga indentitas kelangsungan serta integritas

nasional.

4. Terhitung mulai tahun 1974 geostrategi Indonesia ditegaskan dalam bentuk rumusan

ketahanan nasional sebagai kondisi metode dan doktrin dalam pembangunan nasional.

2.4 Tujuan Geostrategi Indonesia

Berbagai konsep dasar serta pengembangan geostrategi Indonesia pada dasarnya bertujuan

untuk:

1. Menyusun dan mengembangkan potensi kekuatan nasional baik yang berbasis pada aspek

ideologi, politik, sosial budaya, bahkan aspek-aspek alamiah. Hal ini untuk upaya

kelestarian dan eksistensi hidup Negara dan Bangsa dalam mewujudkan cita-cita proklamasi

dan tujuan nasional.

2. Menunjang tugas pokok pemerintah Indonesia dalam:

a. Menegakkan hukum dan ketertiban (law and order)

b. Terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran (welfare and prosperity)

c. Terselenggaranya pertahanan dan keamanan (defense and prosperity)

d. Terwujudnya keadilan hukum & keadilan sosial (yuridical justice & social justice)

e. Tersedianya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan diri (freedom of the people)


Geostrategi Indonesia berawal dari kesadaran bahwa bangsa dan negara ini mengandung

sekian banyak anasir-anasir pemecah belah yang setiap saat dapat meledak dan mencabik-cabik

persatuan dan kesatuan bangsa.  Dalam era kepemimpinan Habibie dapat disaksikan dengan jelas

bagaimana hal itu terjadi beserta akibatnya.  Tidak hanya itu saja, tatkala bangsa kita lemah

karena sedang berada dalam suasana tercabik-cabik maka serentak pulalah harga diri dan

kehormatan dengan mudah menjadi bahan tertawaan di forum internasional.  Disitulah

ketidakberdayaan kita menjadi tontonan masyarakat internasional.

2.5 Sejarah dan Konsep Ketahanan Nasional Republik Indonesia

1. Inspirasi Membangun Ketahanan Nasional

Sejarah Indonesia, khususnya sejak proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, mencatat

bahwa di dalam dinamika mengisi kemerdekaannya, bangsa Indonesia terus-menerus dihadapkan

pada berbagai kesulitan, tantangan, dan ancaman yang berasal baik dari dalam negeri maupun

dari luar negeri yang hampir membinasakan kelangsungan hidupnya. Berbagai macam kesulitan

dan ancaman itu meliputi seluruh bidang kehidupan nasional. Kondisi ini secara langsung

ataupun tidak langsung menimbulkan dampak negatif terhadap seluruh aspek kehidupan

nasional, baik aspek alamiah maupun aspek sosial/ kemasyarakatan, mempengaruhi dan

membahayakan kelangsungan hidup dan eksistensi NKRI. Meskipun demikian, atas berkat

rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, ternyata sampai saat ini bangsa Indonesia masih dapat

mempertahankan kelangsungan hidup. Kemampuan bangsa Indonesia mempertahankan negara

untuk tetap tegak berdiri karena bangsa Indonesia memiliki keuletan dan ketangguhan yang
dibimbing oleh kesadaran, pengakuan, dan kemauan untuk mengembangkan kekuatan nasional,

didasari oleh landasan idiil Pancasila, landasan konstitusional UUD 1945, dan landasan visional

Wawasan Nusantara.

Kenyataan sejarah itulah yang memberi inspirasi bangsa Indonesia untuk membangun

Ketahanan nasional di masa kini dan masa yang akan datang. Istilah keuletan dan ketangguhan

merupakan dua hal yang membentuk Ketahanan Nasional. Dinamika ketahanan nasional dapat

dipelajari dari gerak langkah bangsa Indonesia di dalam mengisi kehidupan nasionalanya.

2. Pokok Pikiran Ketahanan Nasional Republik Indonesia

Pokok-pokok pikiran yang mendasari Ketahanan Nasional bagi bangsa Indonesia adalah:

a. Eksistensi manusia Indonesia sebagai manusia berbudaya

Sebagai manusia berbudaya, manusia mengadakan hubungan dengan alam sekitarnya

dalam usaha memenuhi kebutuhan material dan spiritual dengan menggunakan

kemampuannya.

b. Tujuan nasional bangsa Indonesia

Dalam konteks manusia Indonesia yang berbudaya sebagai warga organisasi negara

Indonesia memiliki kewajiban dan tanggung jawab mewujudkan tujuan nasional

sebagaimana ditetapkan dalam Pembukaan UUD 1945 Alenia 4.

c. Falasafah dan Ideologi Pancasila

Makna falsafah dan ideologi bangsa yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945

terkandung dalam:

1) Alenia I : bermakna bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan penjajahan

bertentangan dengan hak asasi manusia.


2) Alenia II : bermakna bahwa adanya masa depan yang harus diraih.

3) Alenia III : bermakna bahwa bila negara ingin mencapai cita-cita maka kehidupan

berbangsa dan bernegaraan harus mendapat ridho Tuhan yang merupakan dorongan

spiritual.

4) Alenia IV : bermakna bahwa cita-cita yang telah ditetapkan harus mampu dicapai

oleh bangsa Indonesia melalui ruang hidup NKRI.

3. Konsep Ketahanan Nasional Republik Indonesia

Soekarno, ketika menerima defile di Banda Aceh pada tahun 1958, menyampaikan

pernyataan harapannya bahwa untuk menjadi bangsa yang besar bangsa Indonesia harus

memiliki tiga syarat ketahanan: nomor satu ketahanan militer, nomor dua ketahanan ekonomi,

nomor tiga ketahanan jiwa. Harapan itu sangat erat berkaitan dengan kelangsungan hidup bangsa

dan tetap tegaknya NKRI dalam eksistensinya sebagai negara-bangsa yang merdeka dan

berdaulat.Ditinjau secara antropologis, istilah ketahanan mengandung arti kemampuan manusia

atau suatu kesatuan manusia untuk tetap hidup. Ketahanan disini berisi keuletan dan

ketangguhan di dalam menghadapi dan mengatasi segala AGHT. Rumusan baku Ketahanan

Nasional yang harus dipahami sama bagi seluruh warga negara Indonesia adalah rumusan baku

yang telah disusun oleh Lemhannas (Lembaga Ketahanan Nasional), yakni: Ketahanan Nasional

Indonesia adalah kondisi dinamis bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan

nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk

mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala AGHT baik yang

datang dari luar maupun dari dalam dan untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan

hidup bangsa Indonesia dan negara, serta perjuangan mencapai tujuan nasional.
4. Hakikat Ketahanan Nasional Republik Indonesia

a. Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa

yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat

menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara di dalam mencapai tujuan

nasional.

b. Hakikat Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah pengaturan dan

penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara seimbang, serasi, dan selaras

dalam seluruh aspek kehidupan nasional.

5. Asas Ketahanan Nasional Republik Indonesia

a. Asas Kesejahteraan dan Keamanan

Kesejahteraan dan keamanan bernilai intrinsic dan bersifat mendasar, berdampingan

pada kondisi apapun, pembangkit utama sistem kehidupan nasional.

b. Asas Komprehensif

Integral Sistem kehidupan nasional meliputi aspek alamiah dan aspek sosial dalam

bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang selaras, serasi, dan seimbang

didalam kehidupan nasional.

c. Asas Wawas Diri

Sistem kehidupan nasional berinteraksi dengan lingkungan sekelilingnya, hal

tersebut dapat menimbulkan berbagai dampak, baik positif maupun negatif. Untuk

itu diperlukan sikap wawas diri ke dalam dan ke luar.

 Wawas ke dalam
bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi kehidupan nasional

berdasarkan nilai-nilai kemandirian yang proporsional untuk meningkatkan

kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh.

 Wawas ke luar

bertujuan untuk mengantisipasi dan berperan serta mengatasi dampak

lingkungan strategis luar negeri dan menerima kenyataan adanya interaksi dan

pengaruh perkembangan dunia.

d. Asas Kekeluargaan

Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong

royong, tenggang rasa, dan tanggung jawab dalam kehidupan beermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara.

6. Sifat Ketahanan Nasional Republik Indonesia

Ketahanan Nasional Indonesia memiliki sifat-sifat:

a. Mandiri

Ketahanan Nasional Indonesia percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri serta

pada keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah,

berdiri di atas identitas, integritas, dan kepribadian bangsa. Kemandirian merupakan

prasyarat untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dalam

perkembangan global.

b. Dinamis

Ketahanan Nasional Indonesia dapat meningkat atau menurun, tergantung pada

situasi dan kondisi bangsa, negara, serta lingkungan strategisnya. Upaya


peningkatan Ketahanan Nasional harus senantiasa berorientasi ke masa depan dan

dinamikanya diarahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih

baik.

c. Wibawa

Keberhasilan pembinaan Ketahanan Nasional secara berlanjut dan

berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa.

d. Konsultasi dan Kerja Sama

Konsepsi Ketahanan Nasional tidak mengutamakan sikap konfrontasi dan antagonis,

tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih

mengutamakan sikap konsultatif, kerja sama, serta saling menghargai dengan

mengandalkan kekuatan moral dan kepribadian bangsa.

Beberapa konsep Membangun Ketahanan Nasional

1. Konsep Hans J. Morgenthau

a. Stabilitas geografi

b. Kekuatan sumber daya alam

c. Kapasitas industri

d. Kesiapan militer

e. Kemampuan penduduk

f. Karakter bangsa yang berkualitas

g. Moril nasional yang kuat

h. Kualitas diplomasi

i. Kualitas pemerintahan
2. Konsep Alfred Thayer Mahan

Mahan berpendapat bahwa ketahanan nasional suatu bangsa dapat dibangun atas

dasar pemenuhan 6 gatra:

a. Letak geografi

b. Bentuk wujud bumi

c. Luas wilayah

d. Jumlah penduduk

e. Watak nasional / bangsa

f. Sifat pemerintah

Berdasarkan konsep itu, Mahan juga menyatakan bahwa ketahanan nasional tidak hanya

bergantung pada luas wilayah daratan tetapi juga bergantung pada faktor luas akses ke laut dan

bentuk pantai dari wilayah negara, sehingga demikian ketahanan laut suatu negara dapat

diciptakan atas 4 faktor:

a. Situasi geografi

b. Kekayaan alam

c. Konfigurasi wilayah negara

d. Jumlah penduduk

3. Konsep Ray Cline

Cline menyatakan bahwa suatu negara dilihat atas dasar persepsi negara lain termasuk di

dalamnya persepi atas sistem penangkalannya. Cline menyusun 6 gatra yang diperlukan untuk

membangun ketahanan nasional suatu bangsa, yakni:

a. Perceived power, kekuatan nasional sebagaimana dipersepsikan oleh negara lain,


b. Critical mass, yaitu strategi antara potensi penduduk dengan geografi,

c. Kemampuan militer,

d. Kemampuan ekonomi,

e. Strategi nasional,

f. Tekad rakyat untuk mewujudkan strategi nasional.

2.6 Metode Astagatra

Metode ini merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan manusia dan budaya
yang berlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan alam yang dapat
dicapai dengan menggunakan kemampuannya. Model yang dikembangkan oleh Lemhanas ini
menyimpulkan adanya 8 unsur aspek kehidupan nasional, yaitu:
1. TRI GATRA: (tangible) bersifat kehidupan alamiah
a) Letak geografi Negara
b) Keadaan dan kekayaan alam (flora, fauna, dan mineral baik yang di atmosfer, muka
maupun perut bumi) dikelola denga dasar 3 asas: asas maksimal, lestari, dan daya
saing.
c) Keadaan dan kemampuan penduduk (jumlah, komposisi, dan distribusi)
2. Pancagatra (itanggible) kehidupan social
a) IDEOLOGI → Value system
b) POLITIK → Penetapan alokasi nilai di sektor pemerintahan dan kehidupan pololitik
masyarakat. sistem politik harus mampu memenuhi lima fungsi utama :
 Usaha mempertahankan pola, struktur, proses politik
 Pengaturan & penyelesaian pertentangan / konflik
 Penyesuaian dengan perubahan dalam masyarakat
 Pencapaian tujuan
 Usaha integrasi
c) EKONOMI (SDA, Tenaga kerja, Modal, Teknologi)
d) SOSBUD (Tradisi, Pendidikan, Kepemimpinan nas, Kepribadian nas)
e) HANKAM, meliputi faktor-faktor :
 Doktrin
 Wawasan Nasional
 Sistem pertahanan keamanan
 Geografi
 Manusia
 Integrasi angkatan bersenjata dan rakyat
 Material
 Ilmu pengetahuan dan teknologi
 Kepemimpinan
 Pengaruh luar negeri
Terdapat hubungan korelatif dan interdependency diantara ke-8 gatra secara komprehensif
dan integral.

Hubungan Geopolitik Dan Geostrategi


Sebagai satu kesatuan negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik Indonesia dituangkan
dalam salah satu doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar negeri bebas
aktif. sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional yang
bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan
keamanan. Dengan mengacu pada kondisi geografi bercirikan maritim, maka diperlukan strategi
besar (grand strategy) maritim sejalan dengan doktrin pertahanan defensif aktif dan fakta bahwa
bagian terluar wilayah yang harus dipertahankan adalah laut. Implementasi dari strategi maritim
adalah mewujudkan kekuatan maritim (maritime power) yang dapat menjamin kedaulatan dan
integritas wilayah dari berbagai ancaman. Selain itu hubungan geopolitik dan geostrategi
terdapat dalam astra gatra.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh

pada perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.

Dengan mengacu pada kondisi geografi bercirikan maritim, maka diperlukan strategi besar

(grand strategy) maritim sejalan dengan doktrin pertahanan defensif aktif dan fakta bahwa bagian

terluar wilayah yang harus dipertahankan adalah laut. Implementasi dari strategi maritim adalah

mewujudkan kekuatan maritim (maritime power) yang dapat menjamin kedaulatan dan integritas

wilayah dari berbagai ancaman.


DAFTAR PUSTAKA

S Dwi. 2012. GEOSTRATEGI INDONESIA http://eprints.uad.ac.id/9436/1/GEOSTRATEGI

%20Dwi.pdf diakses pada tanggal 07 April 2020

Kutu kuliah. 2012. Makalah Geostrategi

https://kutukuliah.blogspot.com/2012/06/makalah-geostrategi.html?m=1 diakses pada tanggal

07 April 2020

Haris, Rusni. Geostrategic Indonesia.

https://www.academia.edu/5155696/geostrategi_indonesia diakses pada tanggal 07 April 2020

Anda mungkin juga menyukai