Anda di halaman 1dari 31

YAYASAN BHIMA SAKTI LAMPUNG

INSTITUT AGAMA ISLAM AL-MUNIR LAMPUNG


Jl. Pramuka Labuhan Ratu Dua, Kec Way Jepara Kab. Lampung Timur

SURAT KEPUTUSAN
REKTOR INSTITUT AGAMA ISLAM AL-MUNIR LAMPUNG
Nomor:130/A/IAI/VIII/2022

TENTANG
ANALISIS DAN EVALUASI PEMUTAKHIRAN KURIKULUM

Rektor Institut Agama Islam Al-Munir Lampung


Menimbang :
a. bahwa Institut Agama Islam Al-Munir Lampung merupakan lembaga pendidikan
yang menjalankan fungsi penyelenggaraan pendidikan tinggi dan penjaminan mutu
perguruan tinggi;
b. bahwa dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi dan penjaminan mutu perguruan
tinggi memerlukan Pedoman analisis dan Evaluasi pemutahiran Kurikulum yang
menjadi acuan bagi penyusunan kurikulum;
c. bahwa berdasarkan poin a dan b di atas, maka dipandang perlu untuk ditetapkan
Peraturan Rektor tentang Pedoman Penyusunan dan Pemutakhiran Kurikulum di
lingkungan Institut Agama Islam Al-Munir Lampung.

Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan

1
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;
10. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Keputusan Menteri Agama Nomor 353 tahun 2004 tentang Pedoman
Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi Agama Islam;

Memperhatikan : Saran dan Pendapat unsur Pimpinan dalam lingkup Institut


Agama Islam Al-Munir Lampung

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Kebijakan, Pedoman Melakukan analisis dan Evaluasi
pemutahiran Kurikulum Institut Agama Islam Al-Munir
Lampung Tahun 2022.
Kedua : Segala biaya yang dikeluarkan akibat keputusan ini
dibebankan pada anggaran Institut Agama Islam Al-Munir
Lampung
Ketiga : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
keputusan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya
Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Lampung Timur


Pada tanggal : 1 September 2022

2
Rektor

3
DAFTAR ISI

SK REKTOR
DAFTAR ISI.......................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................3
BAB II KETENTUAN UMUM..........................................................................................4
A. Landasan Kurikulum.................................................................................................5
B. Tujuan Kurikulum.....................................................................................................6
C. Prinsip-Prinsip Kurikulum........................................................................................6
BAB III TAHAPAN PENYUSUSNAN KURIKULUM....................................................8
A. Penyusunan Kurikulum Berbasis Kompetensi Berorientasi KKNI...........................8
B. Perumusan Capaian Pembelajaran (CP)....................................................................9
C. Perencanaan Kurikulum..........................................................................................11
D. Pengembangan Kurikulum......................................................................................11
E. Beban Studi dan SKS..............................................................................................12
F. Pengajuan dan Pengesahan Kurikulum. ..................................................................12
G. Penyelenggaraan Kegiatan Kurikulum....................................................................13
H. Tahun dan Kalender Akademik...............................................................................14
I. Pemutakhiran Kurikulum........................................................................................14
J. Monitoring dan Evaluasi Kurikulum.......................................................................14
K. Penganggaran Kurikulum........................................................................................28
BAB IV ACUAN PENYUSUNAN KURIKULUM PROGRAM STUDI......................29
A. Visi..........................................................................................................................29
B. Profil Lulusan dan CP Program Studi.....................................................................29
C. Struktur Kurikulum.................................................................................................30
D. Matakuliah Kompetensi..........................................................................................30
E. Standar Kompetensi................................................................................................31
BAB V PENUTUP.............................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan
kepada Rasulullah Muhammad SAW. beserta seluruh keluarga, shahabat, serta pengikut-
pengikutnya sampai akhir zaman. Syukur yang tidak terhingga dengan tersusunnya
Laporan Analisis dan Evaluasi Pemutakhiran Kurikulum Institut Agama Islam Al-Munir
Lampung Tahun 2022 dapat diselesaikan.
Dokumen ini disusun sebagai pedoman untuk audit yang akan dilakukan oleh Tim Audit
Internal. Harapan kami temuan-temuan yang akan dihasilkan dapat segera ditindaklanjuti
sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kinerja Institut Agama Islam Al-Munir
Lampung
Tentu masih banyak kekurangan dalam pedoman Laporan Analisis dan Evaluasi
Pemutakhiran Kurikulum Institut Agama Islam Al-Munir Lampung ini yang perlu
diperbaiki dan dilengkapi. Berbagai pihak dapat berkontribusi untuk memberikan saran,
masukan, dan koreksi bagi penyempurnaan pedoman ini. Semoga pedoman ini memberikan
manfaat dalam upaya menyusun kurikulum Institut Agama Islam Al-Munir Lampung
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan pedoman ini. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan pahala dan karunia-
Nya.

Lampung Timur, September 2022


Tim Penyusun

2
BAB I
PENDAHULUAN

Berangkat dari Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 12 Tahun 2012 pasal


53 tentang Pendidikan Tinggi. Dikemukanan bahwa “sistem penjaminan mutu internal
yang dikembangkan oleh Perguruan Tinggi meliputi 10 standar. Standar-standar tersebut
akan berpengaruh terhadap kualitas dan mutu pendidikan tinggi yang merupakan kegiatan
sistemik sehingga harus dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara
berencana dan berkesinambungan. Pada dasarnya, 10 standar tersebut diantaranya; 1)
Standar isi; 2) Standar Proses; 3) Standar Kompetensi Lulusan; 4) Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan; 5) Standar Sarana dan Prasarana; 6) Standar Pengelolahan; 7)
Standar Pembiayaan; 8) Standar Penilaian; 9) Standar Penelitian; 10) Standar Pengabdian
Kepada Masyarakat. Sistem penjaminan mutu secara eksternal yang dilakukan melalui
akreditasi oleh BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi).
Audit kurikulum yang dilakukan di Institut Agama Islam Al-Munir Lampung yang
dilaksanakan sesuai dengan waktu yang akan ditentukan kemudian dalam bentuk Audit
Mutu Internal (AMI). AMI dilaksanakan di Program Studi Komunikasi dan Penyiaran
Islam, Program Studi Ilmu Perpustakaan, Program Studi Pendidikan Agama Islam dan
Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Monitoring dan evaluasi pemuktahiran kurikulum ini merupakan sebuah usaha
penjaminan mutu terhadap penggunaan kurikulum di tingkat program studi, Lembaga
Pengembangan Pembelajaran dan Pendidikan (LP3) melakukan monitoring dengan
menggunakan instrumen yang dapat dimanfaatkan sebagai evaluasi diri program studi
yang bersangkutan yang dilakukan secara berkala. Pengisian instrumen monitoring dan
evaluasi oleh program studi bertujuan untuk mengetahui apakah mereka telah memenuhi
standar nasional dan kualitas akreditasi yang baik dari BAN-PT. LP3 memonitoring
pelaksanaan kegiatan audit ini yang dilaksanakan secara berkala. Informasi yang diperoleh
dari hasil audit ini dapat digunakan oleh program studi untuk mengarahkan perencanaan
menuju arah mutu berkelanjutan secara berkesinambung.

3
BAB II
KETENTUAN UMUM

Dalam Standar Penyusunan Kurikulum ini yang dimaksud dengan:


1. Institut Agama Islam Al-Munir Lampung adalah perguruan tinggi yang
menyelenggarakan pendidikan akademik dalam satu rumpun ilmu pengetahuan
dan/atau teknologi tertentu.
2. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di
seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Standar Nasional Pendidikan Tinggi adalah satuan standar yang meliputi standar
nasional pendidikan, ditambah dengan standar penelitian dan standar pengabdian
kepada masyarakat.
4. Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
5. Kurikulum Pendidikan Tinggi Institut Agama Islam Al-Munir Lampung adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan.
6. Kurikulum Nasional adalah kurikulum yang disusun berdasarkan Standar
Kompetensi Lulusan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal dan berlaku secara
nasional.
7. Kurikulum Institusional adalah kurikulum yang disusun berdasarkan Standar
Kompetensi Lulusan yang ditetapkan oleh Rektor yang berlaku untuk lembaga
Institut Agama Islam Al-Munir Lampung.
8. Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah suatu konsep kurikulum yang menekankan
pada pengembangan kemampuan melakukan suatu tugas-tugas dengan standar
performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa
penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu.

4
9. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia adalah kerangka penjenjangan kualifikasi
kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan
antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam
rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di
berbagai sektor.
10. Semester adalah satuan waktu kegiatan pendidikan yang terdiri atas 16 (enambelas)
sampai 19 (sembilanbelas) minggu kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya, berikut
kegiatan iringannya, termasuk 2 (dua) sampai 3 (tiga) minggu kegiatan penilaian.
11. Sistem Kredit Semester (SKS) adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan
dengan menggunakan Satuan Kredit Semester (sks) untuk menyatakan beban studi
mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan
program.
12. Satuan Kredit Semester (sks) adalah ukuran penghargaan terhadap pengalaman
belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal perminggu
sebanyak 1 (satu) jam perkuliahan, atau 2 (dua) praktikum, atau 4 (empat) jam kerja
lapangan, yang masing-masing diiringi oleh sekitar 1-2 jam kegiatan terstruktur dan
sekitar 1-2 jam kegiatan mandiri.

A. LANDASAN KURIKULUM

a. Penyusunan kurikulum Institut Agama Islam Al-Munir Lampung memiliki


landasan yang kuat sebagai dasar pertimbangan, di antaranya landasan filosofis,
yuridis, psikologis, sosiologis, serta ilmu pengetahuan dan teknologi.
b. Landasan filosofis menguraikan tentang nilai-nilai luhur yang terkandung dalam
ajaran Islam, Pancasila dan kebudayaan bangsa Indonesia. Landasan yuridis
merupakan serangkaian regulasi yang menjadi acuan dalam penyelenggaraan
pendidikan tinggi.
c. Landasan psikologis menerangkan bahwa kurikulum yang diterapkan hendaknya
sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik, baik secara fisik
maupun mental.
d. Landasan sosiologis menjelaskan tentang kondisi sosial kemasyarakatan yang
selalu dinamis dan membutuhkan ketersediaan sumber daya manusia.

5
e. Landasan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menjelaskan tentang
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, sehingga perlu
diakomodasi ke dalam kurikulum.

B. TUJUAN KURIKULUM

a. Tujuan kurikulum Institut Agama Islam Al-Munir Lampung pada hakikatnya


adalah tujuan pendidikan secara hirarkis, yaitu tujuan pendidikan nasional, tujuan
institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan pembelajaran.
b. Tujuan pendidikan nasional adalah tujuan yang ingin dicapai dari hasil
penyelenggaraan pendidikan secara nasional, yaitu mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggungjawab.
c. Tujuan institusional adalah tujuan yang ingin dicapai oleh lembaga Institut Agama
Islam Al-Munir Lampung, yaitu: mewujudkan tridarma perguruan tinggi
berwawasan transdisipliner; mengembangkan manajemen organisasi yang
profesional; memperluas jaringan kemitraan; dan mewujudkan kesejahteraan
berbasis kinerja.
d. Tujuan kurikuler adalah tujuan yang hendak dicapai oleh setiap matakuliah.
Sedangkan tujuan pembelajaran adalah tujuan yang hendak dicapai setiap pokok
pembahasan materi dalam satu matakuliah yang disampaikan pada saat proses
pembelajaran.

C. PRINSIP-PRINSIP KURIKULUM

a. Prinsip-prinsip umum pengembangan kurikulum terdiri dari prinsip relevansi,


fleksibilitas, kontinyuitas, praktis, efisiensi, dan efektivitas.
b. Prinsip relevansi bermakna bahwa komponen utama kurikulum yang terdiri dari
tujuan, isi, proses pembelajaran dan penilaian adalah saling berpadu serta berkaitan
dengan tuntutan kebutuhan dan perkembangan masyarakat.
c. Prinsip fleksibilitas mempunyai arti bahwa kurikulum harus memberikan ruang
gerak kepada pelaksana kurikulum untuk mengambil keputusan tentang suatu
6
kegiatan pembelajaran.

d. Prinsip kontinyuitas diterjemahkan bahwa pelaksanaan kurikulum dalam proses


pembelajaran dapat berlangsung secara berkesinambungan.
e. Prinsip praktis bermakna bahwa kurikulum harus mudah dilaksanakan dengan
menggunakan alat-alat pendidikan yang sederhana dan biaya murah.
f. Prinsip efisiensi diartikulasikan bahwa kurikulum harus dapat mendayagunakan
waktu, biaya, dan tenaga secara optimal, cermat, dan tepat, sehingga hasilnya
memadai.
g. Prinsip efektivitas diartikan bahwa kurikulum dapat dimanfaatkan dan membawa
keberhasilan.
h. Prinsip khusus pengembangan kurikulum berkenaan dengan tujuan pendidikan,
pemilihan isi pendidikan, proses pembelajaran, media dan alat pendidikan, serta
pemilihan kegiatan pendidikan.

7
BAB III
TAHAPAN PENYUSUNAN KURIKULUM

A. PENYUSUNAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI BERORIENTASI


KKNI

Langkah awal yang harus dilakukan dalam menyusun kurikulum adalah dengan
melakukan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, and Threat) dan tracer
study serta labor market signals, seperti digambarkan dalam skema proses penyusunan
kurikulum dibawah ini.

Gambar 3.1 Skema Proses Penyusunan Kurikulum

Dalam penyusunan kurikulum, yang sering dilakukan setelah diperoleh hasil dari analisis
SWOT, tracer study, dan market signal adalah menentukan tujuan pendidikan. Tujuan
pendidikan inilah yang kemudian segera dijabarkan ke dalam mata kuliah yang selanjutnya
dilengkapi dengan bahan ajarnya (dalam wujud silabus dan kelengkapannya) untuk setiap
mata kuliah. Sejumlah mata kuliah ini disusun ke dalam semester-semester. Penyusunan
mata kuliah ke dalam semester biasanya didasarkan pada struktur atau logika urutan sebuah
IPTEKS yang dipelajari, serta urutan tingkat kerumitan dan kesulitan ilmu yang dipelajari.
Kurikulum semacam ini sering disebut kurikulum berbasis isi (content-based curriculum).
Dalam hal ini, jarang dipertimbangkan apakah lulusannya nanti relevan dengan kebutuhan
masyarakat pemangku kepentingan (stakeholders) atau tidak. Sedangkan penyusunan dan
8
pengembangan kurikulum berbasis kompetensi (KBK), berorientasi pada kompetensi yang
harus dimiliki oleh suatu lulusan program pendidikan, dengan merumuskan terlebih dahulu
profil lulusannya yang akan tergambarkan dari perumusan kompetensi lulusan, yang
selanjutnya didukung oleh perumusan dan penentuan bahan kajian baik keluasan maupun
kedalamannya. Penetapan kedalaman dan keluasan bahan kajian dibarengi dengan
menganalisis hubungan antar kompetensi dan bahan kajian terkait, yang kemudian
digunakan sebagai dasar penetapan struktur kurikulum suatu program pendidikan. Jadi,
kurikulum yang disusun berorientasi pada keinginan untuk menjawab kebutuhan
masyarakat pemangku kepentingan, dan ini yang dianut dalam penyusunan kurikulum
berbasis KKNI.

B. PERUMUSAN CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP)


Deskripsi kualifikasi pada setiap jenjang KKNI dinyatakan sebagai CP yang mencakup
aspek-aspek pembangun jati diri bangsa, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,
kemampuan untuk melakukan kerja secara bermutu, serta wewenang dan kewajiban
seseorang sesuai dengan level kualifikasinya. Aspek pembangun jati diri bangsa tercermin
dalam

Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Bhineka Tunggal Ika yaitu menjunjung tinggi
pengamalan kelima sila Pancasila dan penegakan hukum, serta mempunyai komitmen
untuk menghargai keragaman agama, suku, budaya, bahasa, dan seni yang tumbuh dan
berkembang di bumi Indonesia. Bila digambarkan dalam suatu bagan, konstelasinya dapat
disajikan seperti di bawah ini.

9
Gambar 3.2 Capaian Pembelajaran (CP) KKNI

Dalam KKNI, CP didefinisikan sebagai kemampuan yang diperoleh melalui


internalisasi pengetahuan, sikap, keterampilan, kompetensi, dan akumulasi pengalaman
kerja. CP merupakan penera (alat ukur) dari apa yang diperoleh seseorang dalam
menyelesaikan proses belajar, baik terstruktur maupun tidak. Rumusan CP disusun dalam
4 unsur yaitu sikap dan tata nilai, kemampuan kerja, penguasaan pengetahuan, serta
wewenang dan tanggung jawab.
Secara umum tahapan penyusunan CP lulusan dapat disajikan seperti pada Gambar
berikut.

C. PERENCANAAN KURIKULUM

1. Rencana penyusunan kurikulum direkomendasikan oleh Lembaga Penjaminan Mutu


kepada Program Studi/Jurusan berdasarkan pertimbangan filosofis, yuridis,
sosiologis, psikologis, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Kurikulum Institut Agama Islam Al-Munir Lampung disusun oleh masing-masing
Program Studi/Jurusan dengan memperhatikan jenjang dan jenis pendidikan serta
kompetensi lulusan.
3. Kurikulum yang disusun harus mengandung standar kompetensi lulusan yang
diharapkan.
4. Kompetensi lulusan meliputi aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan.
5. Kurikulum disusun dengan mempertimbangkan pendapat pimpinan, perangkat
Jurusan/Program Studi, ahli bidang kurikulum, masyarakat profesi, pengguna
10
lulusan, orang tua mahasiswa, dan alumni.

6. Kurikulum yang ditetapkan bersifat fleksibel, sehingga memungkinkan para


mahasiswa mempunyai banyak pilihan terutama di bidang kompetensi tambahan
7. Dalam upaya perumusan kurikulum yang transdisipliner sesuai visi dan misi Institut
Agama Islam Al-Munir Lampung, Program Studi/Jurusan senantiasa berpedoman
pada peraturan perundang- undangan yang berlaku.
8. Kurikulum Institut Agama Islam Al-Munir Lampung dikembangkan melalui prinsip
pengintegrasian keilmuan, keislaman, dan keindonesiaan.
9. Kurikulum Institut Agama Islam Al-Munir Lampung wajib memuat matakuliah
Keagamaan, Pancasila, Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia.

D. PENGEMBANGAN KURIKULUM

1. Kurikulum dikembangkan kurikulum pendidikan tinggi dengan model Kurikulum


Berbasis Kompetensi (KBK) merujuk pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI).

Gambar 3.2 Capaian Pembelajaran (CP) KKNI


2. Kurikulum setiap program studi dikembangkan dengan mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan Tinggi.
3. Pengembangan kurikulum dirumuskan berdasarkan spesifikasi program studi dan
standar kompetensi lulusan.
4. Kurikulum harus memperhatikan aspek perkembangan keilmuan, ciri khas program
studi, dan kebutuhan pengguna lulusan.
5. Kegiatan pengembangan kurikulum dapat dilakukan melalui rapat, seminar,
workshop, focus group discussion, konsinyering atau studi banding yang disesuaikan
dengan rencana kegiatan pengembangan kurikulum yang telah disusun dan disetujui.

E. BEBAN STUDI DAN SKS


11
1. Kurikulum Institut Agama Islam Al-Munir Lampung didesain dengan menggunakan
Sistem Kredit Semester (SKS) yang dijabarkan dalam bentuk satuan kredit semester
(sks).
2. Jumlah satuan kredit semester (sks) program sarjana didesain antara 140-154 sks.
3. Jumlah sks sebagaimana dimaksud pada ayat (2) di atas, dapat ditempuh oleh
mahasiswa dalam waktu 8 semester (4 tahun) dan paling lama 14 semester (7
tahun).
4. Jumlah satuan kredit semester (sks) pascasarjana didesain antara 40-48 sks.
5. Jumlah sks sebagaimana dimaksud pada ayat (4) di atas, dapat ditempuh oleh
mahasiswa dalam waktu 4 semester (2 tahun) dan paling lama 6 semester (3 tahun).

F. PENGAJUAN DAN PENGESAHAN KURIKULUM

1. Draf revisi pemutakhiran kurikulum disiapkan oleh Program Studi/Jurusan.


2. Prosedur pengajuan dan pengesahan kurikulum Institut Agama Islam Al-Munir
Lampung disusun oleh Lembaga Penjaminan Mutu.
3. Konsep penyusunan dan/atau pemutakhiran kurikulum yang sudah disiapkan oleh
Program Studi/Jurusan, selanjutnya diserahkan kepada Kepala Lembaga Penjaminan
Mutu untuk diteruskan kepada Rektor Institut Agama Islam Al-Munir Lampung.
4. Kurikulum yang diajukan kemudian disahkan oleh Rektor setelah mendapat
pertimbangan Senat.
5. Kurikulum yang telah disahkan dapat diimplementasikan dalam penyelenggaraan
kegiatan akademik.

G. PENYELENGGARAAN KEGIATAN KURIKULUM

1. Kurikulum pendidikan Institut Agama Islam Al-Munir Lampung diselenggarakan


melalui kegiatan akademik kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstra kurikuler.
2. Kegiatan kurikuler yang tercantum dalam kurikulum meliputi:
a. Pembelajaran dalam bentuk perkuliahan, kuliah kerja nyata, praktikum
matakuliah, seminar, lokakarya, diskusi, dan kegiatan ilmiah lainnya.
b. Penyusunan proposal, pra-penelitian, dan penelitian lapangan dengan bimbingan
dosen.
3. Kegiatan ko-kurikuler meliputi daya penalaran dan pengalaman lapangan seperti
Kuliah Kerja Lapangan (KKL), Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), Kuliah Kerja
12
Nyata (KKN), dan kegiatan akademik lainnya yang ditugaskan oleh dosen.

4. Kegiatan ekstra kurikuler meliputi kegiatan pengembangan daya penalaran dan


keilmuan mahasiswa, kegiatan pengembangan minat dan bakat berupa olah raga, seni
budaya Islam dan kewirausahaan.
5. Kegiatan kurikuler dan ko-kurikuler untuk satu semester diatur dan disusun dalam
rencana studi mahasiswa yang dicantumkan dalam Kartu Hasil Studi (KHS).
6. Kegiatan ekstra kurikuler diprogramkan sesuai rencana dan pada saat tertentu dapat
pula bersifat tentative.
H. TAHUN DAN KALENDER AKADEMIK

a. Tahun akademik penyelenggaraan pendidikan pada Institut dibagi dalam 2 (dua)


semester, yaitu semester ganjil dan genap.
b. Semester ganjil dimulai bulan September dan berakhir bulan Desember, sedangkan
semester genap dimulai bulan Maret dan berakhir bulan Juni.
c. Setiap semester masing-masing terdiri atas 16 (enambelas) minggu dan dipisah oleh
masa peralihan yang dapat diisi dengan semester pendek atau semester antara, yakni
antara 6 (enam) hingga 8 (delapan) minggu.
d. Kalender Akademik disusun setiap tahun yang berisi rincian waktu pelaksanaan
kegiatan akademik, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari
libur.
e. Kegiatan akademik dimaksud adalah kegiatan kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstra
kurikuler sebagai implementasi dari kegiatan yang tergambar dalam kurikulum.
f. Kalender Akademik ditetapkan Rektor setelah mendapat pertimbangan Senat.
I. PEMUTAKHIRAN KURIKULUM

1. Pemutakhiran kurikulum dilakukan dengan menempuh langkah-langkah:


c. Penelitian terhadap kompetensi lulusan yang diinginkan oleh pengguna lulusan.
d. Merumuskan kompetensi yang diinginkan pengguna lulusan.
e. Pengkajian internal dengan melibatkan dosen program studi.
f. Menentukan struktur kurikulum.
g. Mengembangkan substansi kajian.
2. Pemutakhiran kurikulum dilakukan secara berkala paling lama 5 tahun sekali.
3. Pemutakhiran kurikulum dapat pula dilakukan apabila terdapat kebijakan baru
tentang kurikulum dari Kementerian Agama RI.

13
J. MONITORING DAN EVALUASI KURIKULUM

1. Prosedur dan instrumen monitoring dan evaluasi kurikulum disusun oleh Lembaga
Penjaminan Mutu.
2. Rektor Program Studi/Jurusan meminta kepada Lembaga Penjaminan Mutu untuk
melakukan audit kurikulum.
3. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu menyiapkan Auditor Internal untuk melakukan
audit kurikulum
4. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu menetapkan jadwal monitoring dan evaluasi
kurikulum program studi.
5. Auditor Internal menyusun laporan sementara hasil monitoring dan evaluasi
kurikulum.
6. Auditor Internal membahas hasil monitoring dan evaluasi kurikulum dalam sebuah
Rapat Tinjauan Manajemen bersama pimpinan dan perangkat Program Studi/Jurusan.
7. Pimpinan mengambil keputusan terkait tindak lanjut hasil monitoring dan evaluasi
kurikulum.
8. Tindak lanjut monitoring dan evaluasi dapat berupa workshop, seminar atau focus
group discussion revisi kurikulum.
9. Auditor Internal membuat laporan final hasil monitoring dan evaluasi kurikulum
untuk diserahkan kepada Program Studi/Jurusan dan ditembuskan kepada Kepala
Lembaga Penjaminan Mutu.
10. Program Studi/Jurusan dan/atau Kepala Lembaga Penjaminan Mutu dapat
memberikan laporan ke pihak terkait (konsorsium keilmuan/asosiasi
profesi/stakeholders/pengguna).
11. Hasil monitoring dan evaluasi menjadi bahan kajian yang direkomendasikan kepada
pimpinan, perangkat-perangkat Program Studi/Jurusan, dan pihak terkait untuk
perencanaan dan pengembangan bagi pemutakhiran kurikulum berikutnya.
a) Gambaran Umum Auditisi
Jumlah auditi (Program Studi) di lingkungan Institut Agama Islam Al-Munir Lampung
berjumlah 4 Program Studi. Berikut ini adalah nama-nama Program Studi yang diaudit:
a) Komunikasi dan Penyiaran Islam
b) Ilmu Perpustakaan
c) Pendidikan Agama Islam
d) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

14
b) Tujuan Pemeriksaan
Memperoleh informasi ketaatan program studi dalam hal penyediaan dokumen dan
proses pelaksanaan kurikulum
c) Kredit Audit
Kredit audit dalam hal ini menggunakan kredit audit dari Badan Akreditasi Nasional
Perguruan Tinggi (BAN-PT)
d) Metode Pemeriksaan
Metode pemeriksaan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah:
a. Audiensi terhadap pimpinan fakultas
b. Pemeriksaan dokumen kurikulum
c. Diskusi dan tanya jawab
d. Pemantauan lapangan
e. Analisis data
f. Verifikasi data
g. Konfirmasi temuan
e) Penggorganisasian Tim Audit
Auditor yang bertanggungjawab melakukan monitoring dan evaluasi ke program-
program studi terdiri dari dua orang auditor. Pelaksanaan monitoring kurikulum tersebut
melibatkan Tim monitor dan evaluasi. Berikut adalah terlampir nama-nama auditor.
Strata Program Studi Auditor 1 Auditor 2
S1 Komunikasi dan Penyiaran Islam

S1 Ilmu Perpustakaan

S1 Pendidikan Agama Islam

S1 Pendidikan Guru Madrasah


Ibtidaiyah

f) Jadwal Pelaksanaan
Strata Program Studi Tanggal Durasi Waktu
S1 Komunikasi dan Penyiaran Islam
S1 Ilmu Perpustakaan
S1 Pendidikan Agama Islam
S1 Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah

a) Instrumen Monitoring dan Evaluasi Kurikulum


15
Kejelasan dan kelengkapan dokumen kebijakan tentang penyusunan dan
pengembangan kurikulum Program Studi
5 Terdapat dokumen yang disusun oleh program studi mencakup
kebijakan peraturan, dna pedoman yang memfasilitasi program studi
untuk melakukan penyusunan, pengembangan, dan pemutakhiran
kurikulum secara berkala
4 Terdapat panduan penyusuunan dan pengembangan kurikulum yang
disusun program studi, namun hanya sebagian ketentuan dalam
panduan yang dapat memfasilitasi program studi untuk melakukan
penyusunan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum
3 Panduan penyusunan dan pengembangan kurikulum, hanya disusun
oleh program studi bersangkutan dengan mengacu pada panduan yang
diterbitkan oleh kemenristekdikti
2 Panduan penyusunan dan pengembangan kurikulum hanya mengacu
pada panduan yang diterbitkan oleh kemenristekdikti
1 Tidak terdapat kebijaka, peraturan dan panduan tertulis untuk
penyusunan dan pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum

Pelibatan stakehoulders (Alumni, Pengguna Lulusan dan Dunia Pendidikan)


dalam Penyusunan Kurikulum
5 Kurikulum program studi disusun dengan mempertimbangkan
masukan: (1) alumni; (2) pengguna lulusan; (3) DUDI yang diperoleh
dari tracerstudy
4 Kurikulum program studi disusun dengan mempertimbangkan
masukan: (1) alumni; (2) pengguna lulusan yang diperoleh dari
tracerstudy
3 Kurikulum program studi disusun dengan mempertimbangkan
masukan: (1) alumni yang diperoleh dari tracerstudy
2 Penyusunan kurikulum dilakukan oleh dosen program studi
1 Penyusunan kurikulum dilakukan oleh ketua atau sekretaris program
studi saja

Kesesuaian kurikulum dengan visi dan misi, pencapaian kompetensi serta


kebijakan Universitas, Fakultas, dan Prodi
5 Kurikulum telah mengacu pada visi dan misi, pencapaian kompetensi
dan kebijakan Universitas, Fakultas, dan Program Studi
4 Kurikulum telah mengacu pada visi dan misi, pencapaian kompetensi
dan kebijakan Fakultas, dan Program Studi
3 Kurikulum telah mengacu pada visi dan misi Fakultas, dan Program
Studi saja
2 Kurikulum hanya sebagian kecil yang mengacu pada visi dan misi
program studi saja
1 Kurikulum hanya mengacu pada kebijakan Program studi saja

16
Penetapan profil lulusan oleh rumpun keilmuan dosen dan Asosiasi program
studi, dengan memperhatikan prospek lapangan kerja dan pengembangan
diri
5 Profil lulusan ditetapkan oleh rumpun keilmuan dosen dan Asosiasi
program studi, dengan memperhatikan prospek lapangan kerja dan
pengembangan diri
4 Profil lulusan ditetapkan oleh rumpun keilmuan dosen dengan
memperhatikan prospek lapangan kerja dan pengembangan diri
3 Profil lulusan ditetapkan oleh rumpun keilmuan dosen dengan
memperhatikan prospek lapangan kerja
2 Profil lulusan ditetapkan melalui rapat jurusan/prodi saja
1 Program studi tidak memiliki dan belum menetapkan profil lulusan

Kesesuaian rumusan capaian pembelajaran lulusan dnegan prospek


lapangan kerja dan pengembangan diri, serta sesuai dengan visi, misi dan
kebijakan Universitas, Fakultas, dan Program Studi
5 Kesesuaian rumusan capaian pembelajaran lulusan dnegan prospek
lapangan kerja dan pengembangan diri, serta sesuai dengan visi, misi
dan kebijakan Universitas, Fakultas, dan Program Studi
4 Kesesuaian rumusan capaian pembelajaran lulusan dnegan prospek
lapangan kerja sesuai dengan visi, misi dan kebijakan Universitas,
Fakultas, dan Program Studi
3 Kesesuaian rumusan capaian pembelajaran lulusan dnegan prospek
lapangan kerja dan pengembangan diri, namun tidak sesuai dengan
visi, misi dan kebijakan Universitas, Fakultas, dan Program Studi
2 Capaian pembelajaran lulusan hanya didasarkan pada kompetensi
keilmuan program studi saja
1 capaian pembelajaran lulusan tidak terkait dengan prospek lapangan
kerja dan pengembangan diri, serta sesuai dengan visi, misi dan
kebijakan Universitas, Fakultas, dan Program Studi

Kejelasan capaian pembelajaran lulusan yang memenuhi standar


kompetensi lulusan dan sesuai struktur dan deskripsi KKNI
5 Kejelasan capaian pembelajaran lulusan telah memenuhi standar
kompetensi lulusan dan sesuai dengan prospek perkembangan dan
kebutuhan lapangan kerja serta seusai dengan struktur dan deskripsi
KKNI
4 Kejelasan capaian pembelajaran lulusan yang memenuhi standar
kompetensi lulusan dan sesuai struktur dan deskripsi KKNI
3 Capaian pembelajaran lulusan sesuai dengan deskripsi KKNI Namun
tidak memenuhi standar kompetensi lulusan sesuai prospek
perkembangan dan kebutuhan lapangan kerja
2 Capaian pembelajaran lulusan hanya memenuhi struktur matakuliah
program studi
1 Capaian pembelajaran tidak sesuai SKL dan struktur serta deskripsi
KKI

17
Ketentuan pembentukan matakuliah dan besaran SKS
5 penetapan matakuliah ditetapkan berdasarkan capaian pembelajaran
dan bahan kajian masing-masing CP. Besaran SKS ditetapkan
berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk pencapaian kelulusan dan
kedalaman bahan kajian matakuliah
4 penetapan matakuliah ditetapkan berdasarkan capaian pembelajaran
dan bahan kajian masing-masing CP. Besaran SKS hanya ditetapkan
berdasarkan pembobotan bahan kajian matakuliah
3 Penetapan matakuliah ditetapkan berdasarkan kebutuhan pencapaian
isi capaian pembelajaran. Besaran SKS ditetapkan berdasarkan
pembobotan matakuliah
2 Penetapan matakuliah ditetapkan berdasarkan kebutuhan program
studi. Besaran SKS ditetapkan berdasarkan pembobotan matakuliah
1 Penetapan matakuliah dan besaran SKS tidak ditetapkan berdasarkan
capaian pembelajaran dan bahan kajian masing-masing CP serta
kelulusan dan kedalaman bahan kajian matakuliah

Ketetapan metode dan strategi pembelajaran sesuai karakteristik capaian


pembelajaran
5 Penggunaan metode dan strategi pembelajaran telah menerapkan
metode/model pembelajaran secara kolaboratif yang berpusat pada
aktivitas mahasiswa, dengan penggunaan media yang sesuai
karakteristik isi capaian pembelajaran
4 Penggunaan metode dan strategi pembelajaran telah menerapkan
metode/model pembelajaran secara kolaboratif yang berpusat pada
aktivitas mahasiswa, dengan penggunaan media namun belum sesuai
karakteristik isi capaian pembelajaran
3 Penggunaan metode pembelajaran telah menerapkan metode ceramah
dan diskusi serta menggunakan media penunjang yang sesuai dengan
karakteristik isi materi pembelajaran
2 Penggunaan metode pembelajaran menerapkan metode ceramah dan
diskusi saja
1 Penggunaan metode dan strategi pembelajaran tidak menerapkan
metode/model pembelajaran secara kolaboratif yang berpusat pada
aktivitas mahasiswa, dan tidak menggunaan media yang sesuai
karakteristik isi capaian pembelajaran

Ketepatan sistem penilaian dalam mengukur pencapaian capaian


pembelajaran
5 Sistem penilaian keberhasilan pembelajaran telah menerapkan teknik
dan instrumen penilaian yang dapat mengukur tingkat partisipasi,
unjuk kerja dan luaran kompetensi sesuai CPL Mata Kuliah.
4 Sistem penilaian keberhasilan pembelajaran telah menerapkan teknik
dan instrumen penilaian yang dapat mengukur partisipasi, tingkat
unjuk kerja melalui UTS dan UAS.
3 Sistem penilaian keberhasilan pembelajaran telah menerapkan teknik
penilaian yang untuk mengukur tingkat pengetahuan melalui UTS dan

18
UAS.
2 Sistem penilaian keberhasilan pembelajaran menerapkan instrumen
penilaian untuk mengukur tingkat partisipasi dalam pembelajaran.
1 Sistem penilaian keberhasilan pembelajaran hanya berdasarkan tugas
mahasiswa

Perencanaan Pembelajaran
5 Perencanaan pembelajaran menggunakan RPS yang memuat: a) Nama
Program Studi; b) Nama dan kode matakuliah; c) semester, sks, nama
dosen pengampu; d) Capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan
pada matakuliah; e) deskripsi matakuliah; f) kemampuan akhir yang
direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk memenuhi capaian
pembelajaran lulusan; g) Kriteria, indikator, dan bobot penilaian; h)
Pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi
tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester; i)
Metode pembelajaran; j) Bahan kajian yang terkait dengan
kemampuan yang akan dicapai; k) Waktu yang disediakan untuk
mencapai kemampuan pada tiap tahap pemebelajaran; l) Daftar
referensi yang digunakan
4 Perencanaan pembelajaran menggunakan RPS yang memuat: a) Nama
Program Studi; b) Nama dan kode matakuliah; c) semester, sks, nama
dosen pengampu; d) Capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan
pada matakuliah; e) deskripsi matakuliah; f) Kriteria, indikator, dan
bobot penilaian; g) Pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan
dalam deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama
satu semester; h) Metode pembelajaran; i) Waktu yang disediakan
untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pemebelajaran; j) Daftar
referensi yang digunakan
3 Perencanaan pembelajaran menggunakan RPS yang memuat : a) Nama
program studi, b) nama dan kode mata kuliah, c) semester, sks, nama
dosen pengampu; d) Deskripsi mata kuliah. f) indikator, penilaian; g)
Waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap
pembelajaran; h) Daftar referensi yang digunakan
2 Perencanaan pembelajaran menggunakan RPS yang memuat : a) Nama
program studi, b) semester, sks, nama dosen pengampu; c) Deskripsi
mata kuliah. d) Waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan
pada tiap tahap pembelajaran; e) Daftar referensi yang digunakan
1 Perencanaan pembelajaran tidak menggunakan RPS

a) Hasil Monitoring dan Evaluasi Kurikulum

Hasil monitoring dan evaluasi terhadap kurikulum: struktur isi


kurikulum, capaian pembelajaran, dan program spesifikasi pada rencana
pembelajaran semester pada masing-masing program Studi sebagai
berikut:

Program Studi Capaian


Komunikasi dan Penyiaran Islam
Ilmu Perpustakaan
Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Struktur kurikulum di tingkat program studi yang mengalami

19
perubahan sesuai dengan peninjaun yang dilakukan oleh masing-masing
program studi. Berikut ini adalah data pemutakhiran kurikulum di beberapa
program studi

Strata Program Studi Pemutakhiran Kurikulum

2022 2023
S1 Komunikasi dan Penyiaran
Islam
S1 Ilmu Perpustakaan

S1 Pendidikan Agama Islam


S1 Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah

a) Analisis Hasil Monitoring dan Evaluasi Kurikulum


Hasil monitoring dan evaluasi terhadap struktur isi kurikulum, capaian
pembelajaran, dan program spesifikasi pada rencana pembelajaran
semester di Program Studi pendidikan Agama Islam sebagai berikut:

20
Hasil Audit Program Studi di Lingkungan Institut Agama Islam Al-Munir Lampung, dapat diperhatikan melalui rubrik hasil berikut ini:

ASPEK PS 1 PS 2 PS3 PS4 PS5 PS6 PS7 PS8 PS9 PS PS PS PS PS PS PS PS PS % Aspek


PENGUKURAN 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Pengukuran
Matakuliah memberikan
kontribusi yang jelas
terhadap capaian
pembelajaran
Program spesifikasi
bersifat informatif
Progam spesifikasi
menunjukkan tujuan prodi
dan cara
pencapaian

Adanya spesifikasi
program studi
Capaian pembelajaran yang
diharapkan jelas,
mencerminkan persyaratan
stakehoulders
Capaian pembelajaran yang
diharapkan mencakup
keterampilan Umum,
Khusus, dan
Pengetahuan

Dosen menyampaikan
perkuliahan sesuai
dengan silabus dalam

kerangka kurikulum

Evaluasi mahasiswa sesuai

21
dengan tujuan matakuliah
dan
Kurikulum
kurikulum dievaluasi secara
berkala sesuai
kebutuhan

Pengembangan kurikulum
melibatkan konsorsium
bidang
ilmu
umpan balik dari
stakehoulders digunakan
untuk
perbaikan kurikulum
Pengembangan kurikulum
melibatkan
pengguna alumni

Pengembangan kurikulum
melibatkan
alumni
pengembangan
kurikulum melibatkan
mahasiswa

kurikulum dikembangkan
oleh
semua dosen

isi kurikulum diperbaharui


sesuai
dengan peraturan dan

kesepakatan asosiasi

22
kurikulum menunjukkan
keluasan dan kedalaman
matakuliah

semua matakuliah dalam


kurikulum
saling terintegrasi

kurikulum mencerminkan
pembelajaran seumur
hidup
capaian pembelajaran yang
diharapkan dirumuskan
secara
jelas
kurikulum mencerminkan
visi dan misi program
studi

kurikulum mencerminkan
visi
dan misi fakultas

kurikulum mencerminkan
visi
dan misi universitas

isi kurikulum menunjukkan


keseimbangan antara
PP, KU, dan KK

Jumlah Aspek
Terpenuhi

23
b) Tindak Lanjut/ Rekomendasi

Rekomendasi Monitoring dan Evaluasi kurikulum ini adalah:

1. Program-Program Studi tertentu perlu melakukan upaya perbaikan


terhadap struktur isi kurikulum, capaian pembelajaran, dan program
spesifikasi program studi;

2. Perlu memberikan adanya sosialisasi pedoman pengembangan


kurikulum kepada program studi-program studi

3. Perlunya disusun panduan teknis yang jelas mengenai penyusunan silabus


dan RPS

4. Perlunya himbauan atua instruksi untuk setiap program studi di Institut


Agama Islam Al-Munir Lampung agar mengacu pada pedoman
penyunan pengembangan kurikulum.

5. Setiap program studi menerapkan integrasi keilmuan sebagai penciri


institusi. Matakuliah penciri institusi tersebut adalah matakuliah yang
meemberikan gambar terkait kekhusus dari istitusi yang ada.

K. PENGANGGARAN KURIKULUM

Kegiatan rencana penyusunan, pengembangan, dan


pemutakhiran kurikulum diprogramkan secara berkala dan anggarannya
dialokasikan melalui Rencana Kerja Tahunan Wakil Rektor Bidang Akademik dan
Pengembangan Lembaga Institut Agama Islam Al-Munir Lampung.

24
BAB IV

ACUAN PENYUSUNAN KURIKULUM PROGRAM STUDI

Dalam pengembangan kurikulum Institut Agama Islam Al-Munir Lampung


perlu ditetapkan sistematika struktur kurikulum yang akan dikembangkan oleh
masing-masing program studi (Prodi). Sistematika struktur kurikulum yang
dimaksud adalah sebagai berikut.
A. VISI
Visi adalah cara pandang jauh ke depan atau gambaran yang menantang (ideal)
tentang keadaan masa depan ke mana dan bagaimana program studi harus dibawa
dan diarahkan agar dapat secara konsisten dan tetap eksis, antisipatif, inovatif dan
berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan. Visi harus mengacu pada KKNI,
di samping itu harus juga mengacu hal berikut ini: (1) singkat, padat, dan mudah
diingat, (2) bersifat inspiratif dan menantang (ideal),
(3) memberikan arah dan fokus yang jelas, (4) berorientasi ke depan, (5)
menjamin kesinambungan.
B. PROFIL LULUSAN DAN CP PROGRAM STUDI
1. Identitas Program Studi
Nama Program Studi :
Fakultas :

2. Profil Lulusan dan CP Program Studi

No Profil Lulusan Capaian Pembelajaran


1 CP- Sikap
CP Pengetahuan
CP Keterampilan Umum
CP Keterampilan Khusus
2 CP- Sikap
CP Pengetahuan
CP Keterampilan Umum

CP Keterampilan Khusus

C. STRUKTUR KURIKULUM

i. Kurikulum yang menjadi dasar penyelenggaraan Program Studi Sarjana


terdiri atas Kurikulum Nasional dan Kurikulum Institusional.
j. Kompetensi lulusan Program Studi Sarjana dan Pascasarjana dikelompokkan
menjadi 4 (empat) bagian, yaitu Kompetensi Dasar, Kompetensi Utama,
Kompetensi Pendukung, dan Kompetensi Lainnya.
k. Struktur kurikulum Program Studi Sarjana dan Pascasarjana pada Institut

25
Agama Islam Al-Munir Lampung terdiri dari Matakuliah Kompetensi Dasar
(MKD), Matakuliah Kompetensi Utama (MKU), Matakuliah Kompetensi
Pendukung (MKP), dan Matakuliah Kompetensi Lainnya (MKL).

Struktur Kurikulum
1) Identitas
Jurusan/Program
Studi: Program
Studi :
Fakultas :

Mata Kuliah
No Kode Mata Kuliah SKS Semester Prasyarat
1
2
3

D. MATAKULIAH KOMPETENSI
Hal-Hal Lain yang Wajib Dipertimbangan

l. Matakuliah Kompetensi Dasar (MKD) adalah matakuliah pembentuk


kompetensi dasar, yaitu kompetensi yang dimiliki oleh setiap mahasiswa
sebagai dasar bagi kompetensi utama, kompetensi pendukung, dan kompetensi
lainnya.
m. Matakuliah Kompetensi Utama (MKU) adalah matakuliah pembentuk
kompetensi utama, yaitu kompetensi yang dimiliki oleh setiap mahasiswa
sesudah menyelesaikan pendidikannya pada suatu program studi tertentu.

n. Matakuliah Kompetensi Pendukung (MKP) adalah matakuliah pembentuk


kompetensi pendukung, yaitu kompetensi yang dapat mendukung kompetensi
utama.
o. Matakuliah Kompetensi Lainnya (MKL) adalah matakuliah pembentuk
kompetensi lainnya, yaitu kompetensi yang dianggap perlu dimiliki oleh setiap
mahasiswa sebagai bekal mengabdi di masyarakat, baik yang terkait langsung
maupun yang tidak terkait langsung dengan kompetensi program studinya.

E. STANDAR KOMPETENSI

p. Setiap matakuliah wajib merumuskan standar kompetensi yang harus dikuasai


oleh mahasiswa.
q. Standar kompetensi lulusan terdiri dari standar kompetensi dasar dan standar
kompetensi inti/utama.
r. Standar kompetensi yang dirumuskan harus mencakup ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.

26
s. Standar kompetensi matakuliah merupakan upaya penguasaan kompetensi
untuk mencapai standar kompetensi lulusan.

Gambar 2.1 Perumusan SKL dalam Rumusan Capaian Pembelajara.

27
BAB IV
PENUTUP

1. Hal-hal yang belum diatur dalam Pedoman Penyusunan Kurikulum ini


akan diatur kemudian dengan peraturan tersendiri yang ditetapkan oleh
Rektor Institut Agama Islam Al-Munir Lampung.

2. Pedoman Penyusunan Kurikulum ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

28

Anda mungkin juga menyukai