Anda di halaman 1dari 43

MENGENAL KIT LABORATORIUM SEKOLAH DASAR

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Pengelolaan Laboratorium Ke-SD-an

Dosen Pengampu:
Tunjungsari Sekaringtyas, M.Pd.

Disusun Oleh:
Kelompok 13
Ana Silvia Basari (1107618109)
Atikah Pratami (1107619190)
Febriani Marlince Liunesi (1107619366)
Inani Nurlaelisah (1107619047)
Muhammad Gumna Al Wasi (1107619042)
Putri Prasetya Resmi (1107619051)
Rosmaidah Alma Yasinta (1107619188)
Salsabila Kharimah (1107619065)
Salsabila Putri Fatima (1107619059)
Sulvia Putri Handayani (1107619052)

KELAS B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang dengan ridho-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Mengenal KIT Laboratorium Sekolah
Dasar”. Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
untuk para pembaca dan bisa dimanfaatkan dengan baik dan semaksimal
mungkin.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Pengelolaan Laboratorium Ke-SD-an yang diampu oleh Tunjungsari
Sekaringtyas, M.Pd., selaku dosen dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta. Tak lupa penulis
mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu, kami mengharapkan kritikan dan sarannya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Jakarta, 16 November 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 1
C. Tujuan ..................................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
A. Pengertian KIT di Laboratorium ......................................................... 3
B. KIT IPA di Laboratorium Sekolah Dasar ........................................... 3
C. KIT Matematika di Laboratorium Sekolah Dasar ........................... 15
D. KIT Bahasa di Laboratorium Sekolah Dasar .................................... 16
E. KIT IPS di Laboratorium Sekolah Dasar .......................................... 18
F. KIT PKn di Laboratorium Sekolah Dasar ........................................ 27
G. KIT Seni di Laboratorium Sekolah Dasar ......................................... 28
H. KIT Olahraga di Laboratorium Sekolah Dasar ................................ 30
I. Membuat KIT Sederhana di Sekolah Dasar ...................................... 33
BAB III ................................................................................................................. 37
PENUTUP ............................................................................................................ 37
A. Kesimpulan ........................................................................................... 37
B. Saran ...................................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 38

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laboratorium merupakan sumber belajar yang efektif untuk mencapai
kompentensi yang diharapkan bagi peserta didik (Basuki, 2019). Suatu
laboratorium yang baik memerlukan staf yang terampil, peralatan yang memadai
dan manajemen laboratorium yang baik. Laboratorium adalah suatu ruangan yang
digunakan untuk melakukan kegiatan praktik atau penelitian yang ditunjang oleh
adanya seperangkat alat-alat serta fasilitas yang lain terkait untuk kepentingan
pembelajaran (Sekarwinahyu et al., 2010). Laboratorium dan jenis peralatannya
merupakan sarana dan prasana penting untuk penunjang proses pembelajaran di
sekolah.

Dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah dasar, telah


dilakukan pelatihan guru dan penyediaan buku-buku serta peralatan laboratorium
yang disebut dengan KIT atau seperangkat alat bantu dalam proses pembelajaran
yang dapat digunakan dalam berbagai macam percobaan sederhana yang erat
kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Alat peraga dapat membantu siswa untuk
berfikir logis dan sistematis sehingga mereka pada akhirnya mempunyai pola
pikiran yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari (Suherman & Winataputra,
1992).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa laboratorium merupakan salah


satu tempat untuk melakukan percobaan dan pengamatan dengan alat peraga KIT
yang dapat membantu meningkatan proses dan hasil belajar siswa dengan kondisi
yang dinamis, kreatif dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Untuk itu,
makalah ini dibuat untuk mengetahui pengertian dari KIT Laboratorium di SD,
dan macam-macam KIT di SD seperti KIT IPA, KIT Matematika, KIT Bahasa,
KIT IPS, KIT PKn, KIT Seni dan KIT Olahraga. Selain itu, terdapat pula cara
membuat KIT sederhana untuk pembelajaran di Sekolah Dasar.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan KIT di laboratorium Sekolah Dasar?

1
2

2. Apa saja KIT IPA di laboratorium Sekolah Dasar?


3. Apa saja KIT Matematika di laboratorium Sekolah Dasar?
4. Apa saja KIT Bahasa di laboratorium Sekolah Dasar?
5. Apa saja KIT IPS di laboratorium Sekolah Dasar?
6. Apa saja KIT PKn di laboratorium Sekolah Dasar?
7. Apa saja KIT Seni di laboratorium Sekolah Dasar?
8. Apa saja KIT Olahraga di laboratorium Sekolah Dasar?
9. Bagaimana cara membuat KIT sederhana untuk pembelajaran di Sekolah
Dasar?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian KIT di laboratorium Sekolah Dasar
2. Mengetahui KIT IPA di laboratorium Sekolah Dasar
3. Mengetahui KIT Matematika di laboratorium Sekolah Dasar
4. Mengetahui KIT Bahasa di laboratorium Sekolah Dasar
5. Mengetahui KIT IPS di laboratorium Sekolah Dasar
6. Mengetahui KIT PKn di laboratorium Sekolah Dasar
7. Mengetahui KIT Seni di laboratorium Sekolah Dasar
8. Mengetahui KIT Olahraga di laboratorium Sekolah Dasar
9. Mengetahui cara membuat KIT sederhana untuk pembelajaran di Sekolah
Dasar
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian KIT di Laboratorium
Menurut KBBI, Komponen Instrumen Terpadu (KIT) adalah perangkat atau
perlengkapan yang digunakan untuk suatu keperluan khusus. KIT pada
laboratorium merupakan peralatan yang diproduksi dan dikemas dalam bentuk
kotak unit pengajaran di laboratorium yang serupa dengan rangkaian peralatan uji
coba keterampilan proses/praktikum pada suatu materi bidang studi dan
dilengkapi dengan petunjuk penggunaannya. Fungsi dari media KIT adalah
sebagai penghantar pesan kepada siswa sehingga siswa bisa memahami suatu
konsep dari pengalaman pembelajaran yang dilakukannya. KIT yang digunakan
dalam proses belajar bisa menghadirkan situasi suasana belajar yang
mengasyikan, oleh karena itu siswa dapat terdorong untuk aktif terlibat dalam
proses pembelajaran serta bisa meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal tersebut
selaras dengan pendapat Young & Lee (2005) yang berpendapat bahwa KIT
dalam penggunaannya sangat membantu siswa dalam kegiatan pembelajaran
sebab bisa meningkatkan hasil belajar. Menurut Indayani (2015) media KIT juga
dapat menumbuhkan minat serta motivasi siswa. Berbagai ahli juga berpendapat
bahwa penggunaan KIT merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi suatu
pembelajaran, membuat guru lebih percaya diri saat mengajarkan suatu materi.
Oleh karena itu ketersediaan media KIT penting dalam proses pembelajaran dan
sudah merupakan kewajiban pihak sekolah untuk memastikan kersediaan dan
perawatan media KIT untuk dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin.

B. KIT IPA di Laboratorium Sekolah Dasar

KIT IPA adalah seperangkat alat yang dirancang untuk uji coba dan
keterampilan proses ilmiah pada pembelajaran ilmu pengetahuan alam (Satria &
Sari, 2018). Fungsi KIT IPA dalam pembelajaran adalah membantu guru agar
lebih mudah menyampaikan materi pelajaran dan siswa lebih mudah dalam

3
4

memahami konsep IPA yang diajarkan. Penggunaan KIT IPA sangat dibutuhkan
dalam pembelajaran IPA, antara lain:

1) Mengaktifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dan antara
siswa dengan siswa dalam proses pembelajaran.
2) Merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa dalam
pembelajaran sehingga memberikan pengalaman belajar lebih bermakna
bagi siswa.
3) Membangkitkan keinginan dan minat belajar siswa.
4) Membangun dasar-dasar untuk perkembangan belajar sehingga pelajaran
lebih lama diingat.
5) Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kemandirian
siswa.
Macam-macam KIT IPA di sekolah dasar terdiri dari KIT Neraca, KIT Air,
KIT Bunyi, KIT Pesawat Sederhana, KIT Magnet, KIT Listrik, Carta, dan Torso.
Penjelasan mengenai masing-masing KIT antara lain:

N
Jenis KIT No Nama Alat Fungsi
o

1. Kit Neraca 1. Kotak anak timbangan (beban) Digunakan untuk


meletakkan anak
timbangan (beban)

2. Anak timbangan (beban) Digunakan untuk


mengetahui berat
beban yang
diletakkan pada
piring timbangan

3. Kantung plastik Digunakan untuk


meletakkan air
5

kemudian diukur
massanya.

4. Papan Tempat
meletakkan semua
wadah yang
digunakan dalam
praktik.

5. Digunakan untuk
menaruh piringan
neraca.
Gantungan piring neraca

6. Digunakan untuk
meletakkan beban
yang akan
ditimbang.
Piring neraca

7. Digunakan
sebagai alat untuk
menaruh
gantungan piring
Lengan neraca beralur neraca.

8. Tiang Neraca Digunakan


sebagai
penyangga untuk
neraca agar tetap
kokoh berdiri.
6

2. KIT Air 9. alat untuk


mengambil cairan
dalam jumlah
tertentu maupun
takaran bebas

Pipet tetes

10 Plastisin Untuk diletakkan


. di dalam air
(apakah, terapung
tenggelam,
mengambang)

11 Botol Plastik Untuk menaruh air


.

12 Lempengan baja Untuk ditaruh di


. dalam air (apakah,
terapung
tenggelam,
mengambang)

13 Corong Untuk
. menumpahkan air
kedalam botol
7

14 Untuk meniup
. atau mengalirkan
air

Slang plastik

3. KIT Bunyi 15 Garputala Untuk


. menghasilkan
suara

16 Untuk meletakkan
. garputala

Dudukan garputala

17 Untuk mengetahui
. bunyi

Kotak Resonansi

18 Batang untuk
. meletakkan kotak
resosansi

Batang pengatur nada

19 Pengatur tinggi rendah bunyi Untuk mengatur


. tinggi rendahnya
bunyi yang
dipukul pada
garputala
8

20 Tabung pendengar Untuk


. memperjelas
bunyi

4. KIT Pesawat 21 Katrol tunggal Untuk meletakkan


Sederhana . tali/benang
sehingga
terhubung dengan
benda/beban yang
ditopang

22 Katrol ganda Untuk meletakkan


. tali/benang
sehingga
terhubung dengan
benda/beban yang
ditopang

23 Neraca pegas Untuk


. mengangkat
beban, sejauh
mana beban
tersebut dapat
diangkat oleh
neraca pegas

24 Kereta mini Untuk mengisi


. beban di bidang
9

miring

25 Turbin dan rumah turbin Biasanya


. digunakan untuk
PLTA, yang
dialiri air

26 Gantungan Hampa Udara Untuk


. mengangkat beban

27 Pipa kaca Untuk dialiri


. dengan air

28 Tali Untuk mengikat


. benda-benda

29 Klereng Untuk ditaruh


. sebagai beban
10

5. KIT Magnet 30 Magnet Batang Untuk diletakkan


. dalam wadah
magnet/untuk
menghasilakan
magnet.

31 Kompas Menunjukkan arah


. mata angin

32 Jarum kompas Isi bagian dari


. kompas yang
memiliki magnet

33 Jarum pentul Untuk membuat


. magnet dengan
cara digesekkan
searah

6. KIT Panas 34 Jembatan pembakar Alat yang


. memisahkan
antara benda dan
pembakar spiritus

35 Pembakar spiritus Untuk membakar


. cairan spiritus

36 Gelas kimia Untuk mengukur


. volume larutan
yang tidak
11

memerlukan
tingkat ketelitian
yang tinggi

37 Penjepit tabung reaksi Untuk menjepit


. tabung reaksi

38 Tabung erlenmeyer Untuk


. menyimpan dan
memanaskan
larutan

39 Sumbat karet Untuk menutup


. tabung

40 Stand Tempat
. meletakkan
tabung

41 Thermometer Untuk mengukur


. suhu saat
percobaan

42 Kawat tembaga Untuk


. menghantarkan
panas

43 Kawat besi Untuk


12

. menghantarkan
panas

44 Balon Untuk diisi


. dengan angin, atau
air.

7. KIT optika 45 Cermin datar Untuk


. menampilkan
gambar

46 Prisma Untuk
. membiaskan
cahaya

47 Kaca pembesar Untuk


. menimbulkan efek
cahaya

8. KIT listrik 48 Baterai Sebagai alat


. pengganti listrik
langsung

49 Benang Untuk mengikat


. benda
13

50 Tali Karet Untuk mengikat


. benda

51 Bola Lampu Untuk


. memberikan efek
cahaya

52 Tempat
. meletakkan bola
lampu

Dudukan bola lampu

53 Kabel listrik Untuk


. disampungkan ke
dudukan baterei
dan bola lampu

54 Rumah Batere Untuk meletakkan


. baterai

55 Papan Tempat untuk


. meletakkn semua
peralatan saat
melakiukan
percobaan

56 Saklar terpasang Untuk meng on-of


. kan lampu
14

9. Carta 57 Perkembang biakan tumbuhan Menunjukkan


. perkembangbiaka
n generative pada
tumbuhan

58 Carta bagian-bagian bunga Menunjukkan


. bagian-bagian
bunga

59 Carta planet dan tata surya Untuk


. menunjukkan
nama-nama planet
beserta
karakteristiknya

10 Torso Torso patung tubuh laki-laki Untuk


menunjukkan alat-
alat yang ada pada
15

tubuh manusia.

Gambar torso pada manusia Gambar ini


menunjukkan
dengan lengkap
bagian dalam
tubuh manusia.

C. KIT Matematika di Laboratorium Sekolah Dasar


Media pembelajaran KIT (Komponen Instrumen Terpadu) Matematika adalah
sebuah perangkat pembelajaran yang menggunakan alat peraga sebagai bahan
ajar. KIT ini adalah sebuah alat perhitungan-perhitungan matematika dengan
berbagai macam bentuk perhitungan mulai dari penjumlahan, perhitungan,
perkalian, pembagian, dan lain-lain (NURJANNAH, 2012). Masih banyak lagi
bentuk perhitungan matematika. Seperti perhitungan matematika dengan berbagai
rumus-rumus matematika.

Penggunaan Media KIT sangat diperlukan khusunya pada jenjang Sekolah


Dasar, yang dimana konsep Pada dasarnya peserta didik belajar melalui hal yang
konkrit untuk memahami konsep abstrak, maka peserta didik memerlukan benda-
benda yang bersifat konkrit (riil) sebagai perantara (Maisyarah, 2015). Dengan
demikian media dalam pembelajaran matematika banyak memiliki fungsi,
diantaranya adalah konsep yang abstrak dalam matematika tersajikan dalam
bentuk konkrit sehingga lebih mudah untuk dipahami serta meningkatkan rasa
minat siswa terhadap materi yang disampaikan agar tercipta nya pembelajaran
yang efektif. Adapun contoh KIT Matematika sebagai berikut:
16

Sumber: https://www.tokopedia.com/massuryasurabaya/kit-matematika-sd-24-item

KIT Matematika mempunyai beberapa fungsi, yaitu:


1) Memberikan motivasi pada siswa
2) Memperkenalkan, memperbaiki, serta meningkatkan pengertian
konsep dan fakta.
3) Mempermudah abstraksi
4) Memberikan variasi pengajaran sehingga siswa tidak bosan dengan
teori
5) Efisiensi waktu dalam belajar mengajar karena siswa lebih mudah
mengerti
6) Mengembangkan suatu topik bahasan
7) Menunjangkan matematika di luar kelas untuk dapat
menunjukkan penerapan matematika dalam keadaan yang
sebenarnya.
Berikut ini adalah macam-macam Alat Peraga KIT Matematika:
1) Busur derajat
2) Model bangun datar (segiempat dan segitiga)
3) Model bangun ruang (kubus, limas, bola, dan lain-lain)
4) Model jam

D. KIT Bahasa di Laboratorium Sekolah Dasar


17

Shadely berpendapat alat peraga (Kotak Ilmu Terapan) KIT Bahasa adalah
kotak yang berisi alat-alat untuk mengajar muatan bahasa di sekolah. Seperangkat
peralatan kit Bahasa tersebut mengarah pada kegiatan yang berkesinambungan
atau berkelanjutan. Peralatan Bahasa yang dirancang dan dibuat ini menyerupai
rangkaian peralatan uji coba keterampilan proses pada bidang studi muatan
bahasa. Media/alat peraga KIT Bahasa atau Loan boxes merupakan salah satu dari
media dua dan tiga dimensi dapat memberi pengalaman yang mendalam dan
pemahaman yang lengkap akan benda-benda nyata. Loan boxes adalah kotak yang
mempunyai bentuk dan besarnya sesuai dengan keperluan. Kotak ini diisi dengan
item-item yang berhubungan dengan unit pelajaran (Hamalik, 2001).

Contoh KIT Produk

Bahasa Indonesia Dalam KIT Bahasa Indonesia


dapat diuraikan beberapa produk
yang ada didalamnya, yaitu:
1) Lembar peraga mengenal
abjad
2) Lembar peraga mengenal
kata
3) Lembar keping huruf
kecil
4) Lembar keeping gambar
5) Lembar keeping kosa
kata
6) Lembar keeping suku
kata

Sumber: http://aflahperaga.com/kit-bahasa- 7) Buku cerita


indonesia-sd-detail-153493.html 8) Buku petunjuk dalam
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris Dalam KIT Bahasa Inggris dapat
diuraikan beberapa produk yang
ada didalamnya, yaitu
1) Buku petunjuk guru
2) CD Bahasa Inggris
3) Kamus bergambar Inggris-
Indonesia
18

4) Lembar belajar
5) Keping huruf

Sumber: https://www.bukalapak.com/p/hobi-
koleksi/buku/bahasa/iil4mv-jual-kit-bahasa-
inggris-sd?from=list-product&pos=0

E. KIT IPS di Laboratorium Sekolah Dasar

Keberadaan laboratorium merupakan tuntutan seiring dengan perkembangan


dalam pengajaran dan kurikulum yang menuntut siswa aktif untuk melakukan
kegiatan. Laboratorium harus menunjang kegiatan-kegiatan yang berpusat pada
pengembangan keterampilan tertentu antara lain keterampilan proses, motorik,
dan pembentukan sikap ilmiah, khususnya pengembangan minat untuk melakukan
penyelidikan, penelitian-penelitian lingkungan dan minat untuk mempelajari alam
secara mendalam.

Laboratorium IPS merupakan tempat yang disiapkan secara khusus untuk


melakukan kegiatan eksperimen, analisis, observasi, penelitian dan kegiatan
pembelajaran Ilmu Pendidikan Sosial (IPS). Pengertian tempat ini bisa dalam
pengertian indoor maupun outdoor. Laboratorium IPS memiliki fungsi sebagai
tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran IPS secara praktik dengan
peralatan khusus yang tidak mudah dihadirkan di ruang kelas (Supardi &
Widiastuti, 2014). Laboratorium IPS adalah wahana peningkatan mutu
pembelajaran dalam mempersiapkan tenaga kependidikan IPS yang memiliki
kompetensi dan profesional di bidang IPS. Laboratorium IPS dikembangkan
19

berdasarkan kebutuhan dalam mendukung kompetensi dan profesional di bidang


IPS (Solihatin, n.d.).

Manajemen/pengelolaan sarana laboratorium IPS adalah kegiatan mengatur


dan menjaga sarana laboratorium agar dapat mendukung kegiatan belajar
mengajar secara optimal sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai. Kegiatan
pengelolaan tersebut meliputi perencanaan, pengadaan, pendistribusian,
inventarisasi, penyimpanan, penggunaan, pemeliharaan, serta penghapusan.

1) Perencanaan
Perencanaan perlengkapan pendidikan adalah proses memikirkan dan
menetapkan program pengadaan fasilitas sekolah, baik yang berbentuk
sarana maupun prasarana pendidikan di masa yang akan datang untuk
mencapai tujuan tertentu. Tujuan yang ingin dicapai dengan perencanaan
pengadaan perlengkapan atau fasilitas tersebut adalah untuk memenuhi
kebutuhan perlengkapan sekolah dimasa mendatang (Bafadal, 2004).
Perencanaan sarana laboratorium IPS adalah kegiatan memperkirakan
secara matang dan menetapkan program pengadaan sarana agar program
pengadaan berjalan lancar sehingga kebutuhan sarana laboratorium IPS
dapat terpenuhi. Kegiatan perencanaan kebutuhan sarana laboratorium IPS
sangat penting dan harus dipersiapkan secara matang guna menghindari
terjadinya kesalahan ataupun kegagalan dalam proses pemenuhan
kebutuhan nantinya. Perencanaan harus dilaksanakan dengan cermat dan
teliti baik berkaitan dengan karakteristik sarana dan prasarana yang
dibutuhkan, jumlah, jenis, merek, dan harganya.
Perencanaan dapat berjalan dengan baik, selain memperhatikan tujuan
yang telah ditetapkan, juga harus memperhatikan persyaratan perencanaan
sarana pendidikan. Ada lima syarat perencanaan yang baik (Julitriarsa &
Suprihanto, 1998), yaitu:
a. Berdasarkan pada alternatif.
b. Harus realistis.
c. Rencana harus ekonomis.
d. Rencana harus fleksibel.
e. Dilandasi partisipasi.
20

Syarat-syarat perencanaan yang baik adalah rencana yang didasarkan


pada kondisi nyata sekolah, perencanaan yang mudah dipahami,
transparan, dan memperhitungkan berbagai kemungkinan-kemungkinan
yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Perencanaan yang akurat
membutuhkan berbagai langkah, mulai dari pembentukan panitia,
menganalisis kebutuhan, memilih kebutuhan, menentukan spesifikasi,
penetapan harga, pengujian, pengesahan, dan penilaian kembali. Kegiatan
perencanaan yang baik dilakukan berdasarkan dua hal pokok yaitu,
pertama berdasarkan hasil dari analisis kebutuhan dan pertimbangkan
prioritas sarana dan prasarana, kedua berdasarkan pertimbangan
kemampuan sekolah dalam hal pembiayaan.
2) Pengadaan
Pengadaan merupakan serangkaian kegiatan menyediakan berbagai
jenis sarana dan prasarana pendidikan sesuai dengan kebutuhan untuk
mencapai tujuan pendidikan. Kebutuhan sarana dan prasarana dapat
berkaitan dengan jenis dan spesifikasi, jumlah, waktu, tempat, dan harga
serta sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Pengadaan dilakukan
sebagai bentuk realisasi atas perencanaan yang telah dilakukan
sebelumnya, tujuannya untuk menunjang proses pendidikan agar berjalan
efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang diinginkan (Barnawi &
Arifin, 2012).
Prosedur pengadaan barang dan jasa harus mengacu pada Peraturan
Menteri No. 24 tahun 2007 (Kependidikan, 2007). Pengadaan sarana dan
prasarana pendidikan di sekolah umumnya melalui prosesdur sebagai
berikut:
a. Menganalisis kebutuhan dan fungsi sarana dan prasarana.
b. Mengklasifikasikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
c. Membuat proposal pengadaan sarana dan prasarana yang ditujukan
kepada pemerintah bagi sekolah negeri dan pihak yayasan bagi sekolah
swasta.
d. Bila disetujui maka akan ditinjau dan dinilai kelayakannya untuk
mendapat persetujuan dari pihak yang dituju.
21

e. Setelah dikunjungi dan disetujui maka sarana dan prasarana akan


dikirim ke sekolah yang mengajukan permohonan pengadaan sarana
dan prasarana tersebut.

Dirjen PMPTK (2007: 14) juga menyebutkan bahwa ada 8 cara dalam
melakukan pengadaan yaitu:

a. Pembelian,
b. Pembuatan sendiri
c. Penerimaan hibah atau bantuan
d. Penyewaan
e. Pinjaman
f. Pendaurulangan
g. Penukaran
h. Perbaikan atau rekondisi.
Pelaksanaan kegiatan pengadaan sarana laboratorium IPS terdapat
berbagai macam cara yang dapat dilaksanakan diantaranya melakukan
pembelian, pembuatan sendiri, perbaikan, penerimaan hadiah atau hibah,
tukar-menukar, pinjaman, maupun penyewaan. Cara-cara seperti
peminjaman, penyewaan, tukar-menukar harus dilaksanakan dengan
perjanjian yang bersifat saling menguntungkan.
3) Pendistribusian
Pendistribusian merupakan kegiatan penyerahan sarana dan prasarana
kepada pihak atau bagian yang membutuhkan. Ibrahim Bafadal (2004: 39)
mengungkapkan bahwa pendistribusian memiliki dua sistem, yaitu Dengan
sistem pendistribusian langsung, berarti barang-barang yang sudah
diterima dan diinventaris langsung disalurkan pada bagian-bagian yang
membutuhkan tanpa melalui proses penyimpanan terlebih dahulu.
Sedangkan dengan menggunakan sistem pendistribusian yang tidak
langsung berarti barang-barang yang sudah diterima dan sudah
diinventarisasikan tidak secara langsung disalurkan, melainkan harus
disimpan terlebih dahulu di gudang penyimpanan dengan teratur. Hal ini
biasanya digunakan apabila barang-barang yang lalu ternyata masih
22

tersisa. Dalam kaitan dengan pendistribusian perlengkapan di sekolah ada


beberapa asas yang perlu diperhatikan dan dipegang teguh, yaitu:
- Ketepatan barang yang disalurkan
- Ketepatan sasaran penyaluran
- Ketepatan kondisi yang disalurkan.

Sedangkan khusus dalam kaitannya dengan penyusunan alokasi barang


ada empat hal yang perlu ditetapkan, yaitu:

- Penerima barang
- Waktu penyaluran barang
- Jenis barang yang akan disalurkan
- Jumlah barang yang akan disalurkan.

Pendistribusian sarana laboratorium IPS adalah kegiatan menyalurkan


sarana dan pemindahan tanggung jawab dari bagian penyimpanan kepada
pihak pengelola laboratorium demi menunjang kegiatan belajar mengajar
di laboratorium IPS. Pendistribusian memiliki dua sistem, yaitu sistem
pendistribusian langsung dan tidak langsung.

4) Inventarisasi
Inventarisasi sarana laboratorium IPS adalah kegiatan mencatat semua
sarana yang dimiliki laboratorium IPS ke dalam suatu media berdasarkan
tata cara ataupun tata tertib yang berlaku. Dirjen PMPTK (2007: 41)
menyebutkan bahwa “inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan
adalah pencatatan sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah ke dalam
suatu daftar inventaris barang secara tertib dan teratur menurut tata cara
yang berlaku”. Ibrahim Bafadal (2004: 55) juga menjelaskan mengenai
inventarisasi, yaitu “mencatat semua perlengkapan pendidikan yang
dimiliki oleh sekolah secara sistematis, tertib, dan teratur berdasarkan
ketentuan atau pedoman yang berlaku”. Inventarisasi adalah kegiatan
pencatatan semua sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah ke dalam
sebuah daftar secara sistematis, tertib, dan teratur sesuai dengan tata cara
atau ketentuan yang berlaku. Selain itu, inventarisasi juga memiliki
23

manfaat sebagai penyedia data untuk melakukan berbagai kegiatan


pengelolaan.
5) Penyimpanan
Menyimpan adalah meletakkan atau menaruh di tempat yang aman
(Wahyuningrum, 2000). Penyimpanan bertujuan untuk menjaga sarana
laboratorium IPS yang telah diadakan agar tetap dalam kondisi baik.
Penyimpanan sarana laboratorium IPS adalah kegiatan memindahkan
sarana yang telah diadakan ke tempat yang aman. Ada dua aspek yang
harus diperhatikan dalam pelaksanaan kegiatan penyimpanan yaitu aspek
fisik yang berupa sarana penyimpanannya dan aspek administratif yang
berupa penginventarisan secara berkala. Sarana penyimpanan harus
terhindar dari berbagai faktor perusak serta mudah ketika 25 dilakukan
penyimpanan dan pengambilan kembali. Selain kedua aspek tersebut,
kegiatan penyipanan juga membutuhkan penanggung jawab kegiatan.
6) Penggunaan
Penggunaan merupakan bagian yang penting dalam kegiatan
pengelolaan sarana dan prasarana, karena penggunaan merupakan bentuk
peranan sarana dan prasarana pendidikan yang secara langsung menunjang
kegiatan pembelajaran. Menurut Ibrahim Bafadal (2004: 42), ada dua
prinsip yang harus diperhatikan dalam penggunaan/pemakaian
perlengkapan pendidikan yaitu. Dalam kaitan degan pemakaian
perlengkapan pendidikan itu, ada dua prinsip yang harus selalu
diperhatikan, yaitu prinsip efektivitas dan prinsip efisiensi. Prinsip
efektivitas berarti pemakaian perlengkapan pendidikan hanya ditujukan
untuk memperlancar pencapaian tujuan pendidikan. Prinsip efisiensi
berarti pemakaian perlengkapan pendidikan harus hemat dan hati-hati
sehingga semua perlengkapan tidak mudah habis, rusak ataupun hilang.
Kegiatan pemanfaatan/penggunaan sarana laboratorium IPS terdapat dua
prinsip, yaitu prinsip efektivitas dan prinsip efisiensi. Kedua prinsip
tersebut bisa dipenuhi apabila personel sekolah memahami petunjuk
penggunaan, menata, dan memelihara sarana baik secara kontinu ataupun
berkala.
24

7) Pemeliharaan
Kegiatan pengelolaan laboratorium IPS setelah dilakukannya
penggunaan ialah pemeliharaan. Pemeliharaan sarana merupakan kegiatan
yang bertujuan menjaga keberlangsungan fungsi sarana dan prasarana
pendidikan agar dapat digunakan secara berulang. Dirjen PMPTK (2007:
31) menjelaskan bahwa pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan
adalah kegiatan untuk melaksanakan pengurusan dan pengaturan agar
semua sarana dan prasarana pendidikan selalu dalam keadaan baik dan
siap digunakan secara berdayaguna dan berhasil guna dalam mencapai
tujuan pendidikan. Pemeliharaan dimulai dari pemakaian barang, yaitu
dengan cara hati-hati dalam menggunakannya. Pemeliharaan yang bersifat
khusus harus dilakukan oleh petugas yang mempunyai keahlian sesuai
dengan jenis barang yang dimaksud. Macam-macam pekerjaan
pemeliharaan, yaitu:
- Perawatan Terus Menerus (Teratur, Rutin).
- Perawatan Berkala.
- Perawatan Darurat.
- Perawatan Preventif.

Bentuk-bentuk upaya pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan


diantaranya:

a) Berdasarkan kurun waktu


- pemeliharaan sehari-hari
- pemeliharaan berkala
b) Berdasarakan umur penggunaan barang
- usia barang secara fisik
- usia barang secara administratif
c) Pemeliharaan dari segi penggunaan
d) Pemeliharaan menurut keadaan barang
- pemeliharaan untuk barang yang habis pakai
- pemeliharaan terhadap barang yang tahan lama.
8) Penghapusan
25

Penghapusan sarana laboratorium IPS adalah kegiatan yang bertujuan


untuk menghilangkan sarana dari daftar inventaris dikarenakan sarana
tersebut sudah tidak berfungsi atau sudah menurun tingkat
produktifitasnya (Fuad, 2015). Penghapusan harus dilaksanakan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini sebagai
mana dikemukakan oleh Dirjen PMPTK (2007: 52) yang menyebutkan
bahwa 28 Penghapusan sarana dan prasarana merupakan kegiatan
pembebasan sarana dan prasarana dari pertanggungjawaban yang berlaku
dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Secara lebih
operasional penghapusan sarana dan prasarana adalah proses kegiatan
yang bertujuan untuk mengeluarkan/menghilangkan sarana dan prasarana
dari daftar inventaris, kerena sarana dan prasarana tersebut sudah dianggap
tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan terutama untuk kepentingan
pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Penghapusan sarana dan prasarana
dilakukan berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.
Penghapusan sebagai salah satu fungsi manajemen sarana dan prasarana
pendidikan persekolahan harus mempertimbangkan alasan-alasan normatif
tertentu dalam pelaksanaannya. Oleh karena muara berbagai pertimbangan
tersebut tidak lain adalah demi efektivitas dan efisiensi kegiatan
persekolahan.
Penghapusan dilaksanakan apabila sarana dan prasarana sudah
memenuhi syarat-syarat untuk dihapuskan, syarat-syarat tersebut menurut
Dirjen PMPTK (2007: 53) yaitu:
a) Dalam keadaan sudah tua atau rusak berat sehingga tidak dapat
diperbaiki atau dipergunakan lagi.
b) Perbaikan akan menelan biaya yang besar sehingga merupakan
pemborosan.
c) Secara teknis dan ekonomis kegunaannya tidak seimbang
dengan besarnya biaya pemeliharaan.
d) Tidak sesuai lagi dengan kebutuhan masa kini.
e) Penyusutan di luar kekuasaan pengurus barang (misalnya
barang kimia)
26

f) Barang yang berlebih jika disimpan lebih lama akan bertambah


rusak dan tak terpakai lagi.
g) Dicuri, terbakar, musnah sebagai akibat bencana alam.

Didalam ruang laboratorium IPS dilengkapi dengan sarana prasarana


penunjang, yaitu:

LCD Proyektor

Whiteboard

Speaker

Kit Gejala Alam


27

Kit Bentang Alam

Globe

Peta 3 dimensi

F. KIT PKn di Laboratorium Sekolah Dasar

KIT PKN adalah kotak yang berisi seperangkat peralatan yang digunakan
sebagai alat peraga dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan yang
mempunyai bentuk dan besaran sesuai dengan keperluan. Seperangkat peralatan
yang berkaitan dengan pembelajaran ilmu pendidikan kewarganegaraan tersebut
mengarah pada kegiatan yang berkesinambungan atau berkelanjutan. Peralatan
Ilmu Pendidikan Kewarganegaraan yang dirancang dan dibuat ini menyerupai
rangkaian peralatan uji coba ketrampilan proses pada bidang studi Ilmu
Pendidikan Kewarganegaraan.
a) Jenis KIT PKn
28

- KIT PKn untuk siswa, dibutuhkan oleh kelompok-kelompok siswa untuk


mengamati, mendiskusikan dan memperagakan.
- KIT PKn untuk guru, dibutuhkan oleh guru untuk peragaan.
- KIT PKn untuk daftar nama benda-benda dan bahan-bahan dari
lingkungan yang diperlukan untuk percobaan tertentu.
b) Kegunaan KIT PKn
- Untuk meningkatkan mutu pengajaran dan pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan di Sekolah Dasar (Yusuf, Putri, & Fajri, 2020).
- Untuk penekanan pada metode-metode pembelajaran interaktif.
- Untuk mengembangkan program pengembangan rasa nasionalisme siswa.
- Untuk membantu guru PKn, mempermudah persiapan pengajaran dan
memperbaiki mutu proses belajar mengajar di kelas (Novianty, Rube’i, &
Mauludea, 2016).
- Untuk pengembangan pembelajaran pendidikan Pancasila dan
kewarganegaraan yang inovatif dan kreatif (Abdillah, 2019).
- Untuk penyediaan sumber belajar pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan.
c) Macam-macam alat peraga di dalam KIT PKn
- Teks Proklamasi
- Gambar-gambar tokoh pahlawan
- Teks Pancasila
- Peta
- Buku-Buku Sejarah Kemerdekaan
- Poster-poster bersikap social
- Daftar aturan menjadi warga negara yang baik
- Gambar-gambar keunikan setiap provinsi di Indonesia, dan lain-lain.

G. KIT Seni di Laboratorium Sekolah Dasar

Pendidikan seni dan keterampilan memiliki tempat yang sangat penting dalam
masa pendidikan dasar seperti yang disampaikan berikut ini sekolah dasar adalah
usia yang paling bermakna dalam kehidupan seorang anak. Oleh karena itu,
proses kegiatan seni sebagai bagian dari aktivitas bermain, terutama di sekolah
29

dasar dan taman kanak-kanak, akhirnya menempati kedudukan dan posisi yang
strategis dalam pendidikan umum. Hal ini disebabkan pada usia tersebut
pertumbuhan dan perkembangan seorang individu disebut sedang mengalami
"masa keemasaan” (Daryanti, Desyandri, & Fitria, 2019).

Selain itu, dengan adanya kemajuan teknologi yang juga berpengaruh pada
dunia pendidikan, maka pendidik harus mencoba untuk memanfaatkan kemajuan
tersebut dalam pembelajaran seni. Peserta didik harus dikembangan seninya
dengan berbagai cara dan sesuai zamannya. Dalam hal ini, alat peraga ataupun
media sangat berperan penting dalam pembelajaran seni agar tidak menimbulkan
kejenuhan dan miskonsepsi. Ketepatan dalam pemilihan alat peraga dan media
perlu diperhatikan dan disesuaikan dengan materi yang akan guru sampaikan.
Berikut KIT seni yang dapat guru gunakan dalam mendukung pembelajaran seni
di sekolah dasar:

Sumber: https://siplah.pesonaedu.id/product/23471/kit-seni-budaya-dan-keterampilan-sd

a. KIT Membatik
a) Cap Motif Batik
b) Bak Cap dan Tinta
c) Bahan/Kain dasar membatik
d) Pembidang dan Alas
e) Buku Motif Batik
30

f) Buku Petunjuk
g) Tray dan Box penyimpanan
b. KIT Melukis
a) Stand lukis dengan boks
b) Media lukis, papan landasan, penjepit, palet lukis, cat air, kuas
lukis, kain lap dan boks
c. KIT Trapestry
a) Jarum Trapestry
b) Kain Strimin Plastik
c) Benang Wol
d) Pembidang
e) Gunting
f) Buku contoh motif/pola
g) Buku petunjuk
h) Tray dan Box penyimpanan
d. KIT Prakarya
a) CD Interaktif Keterampilan SD
b) Alat dan Bahan Keterampilan
c) Tray dan Box penyimpanan
e. KIT Musik
a) Gitar
b) Suling
c) Tamborin
d) Harmonika
e) Pianika

H. KIT Olahraga di Laboratorium Sekolah Dasar


a. Sarana dan Prasarana Olahraga
Sarana prasarana olahraga adalah suatu bentuk permanen, baik itu ruangan
di luar maupun di dalam. Contoh: Cymnasium, lapangan permainan, kolam
renang, dsb. (Wirjasanto 1984:154). Sarana prasarana olahraga adalah semua
sarana prasarana olahraga yang meliputi semua lapangan dan bangunan
31

olahraga beserta perkengkapannya untuk melaksanakan program kegiatan


olahraga (Seminar Prasarana Olahraga Untuk Sekolah dan Hubungannya
dengan Lingkungan (1978).
Sarana olahraga adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari segala
bentuk dan jenis peralatan serta perlengkapan yang digunakan dalam kegiatan
olahraga (Irawan, 2017). Sedangkan prasarana olahraga adalah sumber daya
pendukung yang terdiri dari tempat olahraga dalam bentuk bangunan di
atasnya dan batas fisik yang statusnya jelas dan memenuhi persyaratanyang
ditetapkan untuk pelaksanaan program kegiatan olahraga.
Dari beberapa pengertian di atas dapat diartikan bahwa sarana prasarana
olahraga adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari segala bentuk jenis
bangunan/tanpa bangunan yang digunakan untuk perlengkapan olahraga.
Sarana prasarana olahraga yang baik dapat menunjang pertumbuhan
masyarakat terutama dalam bidang peningkatkan kualitas SDM dalam dunia
pendidikan.
b. Tempat Bermain/Berolahraga
- Tempat bermain/berolahraga berfungsi sebagai area bermain,
berolahraga, pendidikan jasmani, upacara, dan kegiatan
ekstrakurikuler.
- Rasio minimum luas tempat bermain/berolahraga 3 m2/peserta didik.
Untuk satuan pendidikan dengan banyak peserta didik kurang dari 167,
luas minimum tempat bermain/berolahraga 500 m2. Di dalam luasan
tersebut terdapat ruang bebas untuk tempat berolahraga berukuran 20
m x 15 m.
- Tempat bermain/berolahraga yang berupa ruang terbuka sebagian
ditanami pohon penghijauan. Tempat bermain/berolahraga diletakkan
di tempat yang tidak mengganggu proses pembelajaran di kelas.
- Tempat bermain/berolahraga tidak digunakan untuk tempat parkir.
- Ruang bebas yang dimaksud di atas memiliki permukaan datar,
drainase baik, dan tidak terdapat pohon, saluran air, serta benda-benda
lain yang mengganggu kegiatan olahraga.
32

Tempat bermain/berolahraga dilengkapi sarana sebagai berikut


(Kependidikan, 2007):

No Jenis Barang Rasio Deskripsi

I. Peralatan Pendidikan
1 Tiang Bendera 1 buah/sekolah Tinggi tiang sesuai
dengan ketentuan yang
berlaku

2 Bendera 1 buah/sekolah Ukuran bendera sesuai


dengan ketentuan yang
berlaku

3 Ring Bola Basket 1 buah/sekolah Tinggi tiang bola basket


sesuai dengan ketentuan
yang berlaku

3 Lemari Penyimpanan 1 buah/sekolah Lemari cukup untuk


menyimpan peralatan
olahraga

3 Peralatan Bola Voli 1 set/sekolah Setidaknya memiliki 6


bola voli

4 Peralatan Sepak Bola 1 set/sekolah Setidaknya memiliki


bola sepak bola

5 Peralatan Senam 1 set/sekolah Matras, peti loncat, tali


lompat, simpai, bola
plastik, tingkat.

6 Peralatan Atletik 1 set/sekolah Lembing, cakram,


peluru, tongkat estafet,
bak loncat

7 Peralatan Bola Kasti 1 set/sekolah Tongkat kasti dan


setidanya memiliki 6
33

bola kasti

8 Peralatan Bulu tangkis 1 set/sekolah Raket bulu tangkis dan


setidaknya memiiki 6
buah shuttlecock

9 Peralatan Tenis Meja 1 set/sekolah Raket tenis meja dan


setidaknya memiliki 6
bola tenis meja

10 Peralatan bola basket 1 set/sekolah Setidaknya memiliki 6


bola basket

II. Peralatan Lainnya


11 Pengeras suara 1 set/sekolah

12 Tape rocerder 1 set/sekolah

I. Membuat KIT Sederhana di Sekolah Dasar


Jenis KIT sederhana yang akan dibuat adalah “Model Pernapasan Pada
Manusia” yang bertujuan untuk mengetahui proses pernapasan manusia yang
diajarkan pada materi pembelajaran tentang sistem pernapasan pada manusia di
kelas V.
Kompetensi Dasar Menjelaskan organ pernapasan dan
fungsinya pada hewan dan manusia,
serta cara memelihara kesehatan organ
pernapasan manusia.

Tujuan Pembelajaran Dengan memahami demonstrasi yang


Guru lakukan terkait materi, siswa
mampu menjelaskan dan mengisi tabel
hasil pengamatan mengenai proses
organ pernapasan manusia.
34

Mata Pelajaran IPA

Kelas/Semester V/1

1. Alat dan bahan yang dibutuhkan


- Botol bekas air mineral
- Dua sedotan plastikTiga balon karet
- Karet gelang
- Solatip/lakban
- Gunting
2. Prosedur atau cara pembuatan KIT sederhana "Model Pernapasan
pada Manusia"
➢ Sediakan alat dan bahan yang telah disebutkan di atas.
➢ Gunting bagian bawah botol bekas air mineral sesuai yang diinginkan
atau kurang lebih sekitar seperempat bagian dari botol tersebut.
➢ Buat pipa bercabang menggunakan dua sedotan plastik.
➢ Sumbat kedua cabang pipa menggunakan balon karet yang kemudian
diikat oleh karet gelang supaya tidak terlepas.
➢ Masukkan pipa tersebut ke dalam botol bekas air mineral.
➢ Tersisa satu balon karet, kemudian ikat balon karet tersebut dibagian
mulutnya dan gunting bagian bawahnya.
➢ Sumbat bagian bawah botol bekas air mineral menggunakan karet
tersebut.
➢ Lilitkan solatip atau lakban untuk memperkuat sumbatan agar tidak
terlepas.
➢ Alat KIT siap digunakan.
➢ Kurang lebih seperti gambar di bawah ini bentuk KIT sederhananya.
35

3. Cara kerja dari KIT "Model Pernapasan pada Manusia adalah


sebagai berikut:
➢ Tarik balon karet yang dijadikan penutup botol plastik bagian bawah
ke arah luar.
- Apa yang terjadi dengan balon karet yang ada di dalam tabung?
- Apakah ada udara masuk atau keluar?
➢ Tekan balon karet yang dijadikan penutup botol plastik bagian bawah
ke arah dalam.
- Apa yang terjadi dengan balon karet yang ada di dalam tabung.
- Apakah ada udara masuk atau keluar?
4. Penjelasan
Ketika balon karet penutup di bawah botol plastik ditarik, maka ruangan di
dalam pipa bertanbah besar sehingga tekanan udara di dalam taung plastik
menjadi rendah, maka akan menarik udara dari luar dan masuk sehingga balon
di dalam botol plastik menjadi mengembang. Sedangkan, ketika balon karet
penutup di bawah botol plastik ditekan, maka ruangan di dalam pipa plastik
menjadi menyempit dan tekanan udara di dalam pipa keluar sehingga balon di
dalam botol plastik menguncup dan mengempis.
5. Untuk mengetahui hasil kerja dari KIT tersebut, isi hasil pengamatan
ke tabel di bawah ini:

Keadaan balon karet yang Balon karet di dalam botol Udara di botol
36

dijadikan penutup tabung plastik plastik


plastik transparan Mengembang Menguncup Masuk Keluar
Ditarik
Ditekan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
KIT pada laboratorium merupakan peralatan yang diproduksi dan dikemas
dalam bentuk kotak unit pengajaran di laboratorium yang serupa dengan
rangkaian peralatan uji coba keterampilan proses/praktikum pada suatu materi
bidang studi dan dilengkapi dengan petunjuk penggunaannya. Fungsi dari media
KIT adalah sebagai penghantar pesan kepada siswa sehingga siswa bisa
memahami suatu konsep dari pengalaman pembelajaran yang dilakukannya.
Dalam laboratorium IPA, terdapat berbagai macam KIT, seperti KIT Neraca, KIT
Air, KIT Bunyi, KIT Pesawat Sederhana, KIT Magnet, KIT Listrik, Carta, dan
Torso. Dalam lab Matematika, terdapat berbagai macam KIT, seperti busur
derajat, model bangun datar (segiempat dan segitiga), model bangun ruang
(kubus, limas, bola, dan lain-lain), dan model jam. Dalam laboratorium Bahasa,
terdapat berbagai macam KIT, seperti buku petunjuk guru, CD bahasa, kamus
bergambar, keping huruf, lembar belajar, lembar peraga, lembar keeping, dan
sabagainya. Dalam lab PKN, terdapat berbagai macam KIT, seperti Teks
Proklamasi, Gambar-gambar tokoh pahlawan, Teks Pancasila, Peta, dan
sebagainya. Dalam lab olahraga, terdapat berbagai macam KIT, contohnya KIT
untuk jenis olahraga atletik diantaranya yaitu lembing, cakram, peluru, tongkat
estafet, dan bak loncat.

B. Saran
Keberadaan KIT laboratorium di Sekolah Dasar memiliki peran yang sangat
penting. Oleh karena itu diharapkan pihak sekolah wajib memastikan
ketersediaan, kelayakan, serta perawatan media KIT untuk dapat dimanfaatkan
semaksimal mungkin bagi siswa dan guru dalam proses belajar mengajar,
sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan siswa dapat lebih
memahami konsep pembelajaran melalui media KIT.

37
DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, F. (2019). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Emansipatoris.


https://doi.org/10.31227/osf.io/sp29t

Bafadal, I. (2004). Manajemen perlengkapan sekolah teori dan aplikasinya.

Barnawi & Arifin, M. (2012). Manajemen sarana dan prasarana sekolah.


Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Basuki, K. (2019). Manajeman Laboratorium Pendidikan. In ISSN 2502-3632


(Online) ISSN 2356-0304 (Paper) Jurnal Online Internasional & Nasional
Vol. 7 No.1, Januari – Juni 2019 Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta (Vol.
53). Retrieved from www.journal.uta45jakarta.ac.id

Daryanti, D., Desyandri, D., & Fitria, Y. (2019). Peran Media dalam
Pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan Di Sekolah Dasar. Edukatif :
Jurnal Ilmu Pendidikan, 1(3), 215–221.
https://doi.org/10.31004/edukatif.v1i3.46

Fuad, M. N. (2015). Pengelolaan Sarana Laboratorium Ilmu Pengetahuan Sosial


di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Yogyakarta. Hanata Widya, 4(8).

Hamalik, O. (2001). Proses belajar mengajar.

Indikator, K. (n.d.). Materi ajar PKn dalam kurikulum SD-MI. Retrieved from
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132313272/pendidikan/Materi+ajar+PKn+d
alam+kurikulum+SD-MI.pdf

Irawan, R. (2017). Studi Kelayakan Fasilitas Sarpras Olahraga Indoor Di FIK


UNNES. Jurnal Penjakora, 4(1), 90–102.
http://dx.doi.org/10.23887/penjakora.v4i1.11756

Julitriarsa, D., & Suprihanto, J. (1998). Manajemen Umum. Cet. Ketiga.


Yogyakarta: BPFE.

Kependidikan, D. J. P. M. P. dan T. (2007). Manajamen Sarana Dan Prasarana


Pendidikan Persekolahan Berbasis Sekolah. Direktorat Jenderal Peningkatan
Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan, 6–99.

38
Maisyarah, Maisyarah, et al. "Peningkatan Aktivitas Pembelajaran Matematika
Menggunakan Media Kit Matematika di Kelas IV Sekolah Dasar." Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran Untan, vol. 4, no. 12, 29 Dec. 2015.

Novianty, F., Rube’i, M. A., & Mauludea, H. (2016). Pemanfaatan Laboratorium


Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Sebagai Sumber Belajar Untuk
Meningkatkan Civic Knowledge Mahasiswa IKIP PGRI Pontianak. Sosial
Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial, 3(1), 68–79.
http://dx.doi.org/10.31571/sosial.v3i1.278

NURJANNAH, F. (2012). PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KIT (Keep


In Touch) MATEMATIKA TANGKAS SEBAGAI UPAYA UNTUK
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN
MATEMATIKA MATERI POKOK BANGUN DATAR DAN BANGUN
RUANG SISWA KELAS IV SEMESTER II MI PUI CICALUNG
KECAMATAN MAJA KABUPATEN MAJALENGKA. IAIN Syekh Nurjati
Cirebon. Retrieved from http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/1338

Sakti Oktaviani, Rachma. 2015. “Makalah Model, Metode, Pendekatan, dan


Strategi Pembelajaran”. Universitas Maritim Raja Ali Haji: Pendidikan
Biologi. Retrieved from https://id.scribd.com/doc/292413654/Makalah-Kit

Satria, E., & Sari, S. G. (2018). Penggunaan Alat Peraga dan KIT IPA oleh Guru
dalam Pembelajaran di Beberapa Sekolah Dasar di Kecamatan Padang Utara
dan Nanggalo Kota Padang. IKRA-ITH HUMANIORA: Jurnal Sosial Dan
Humaniora, 2(2), 1–8.

Sekarwinahyu, M., Refirman, D., Suna, R., Gemda, D., Moejadi, M., & Genda,
M. (2010). Pengelolaan Laboratorium IPA. Jakarta: Universitas Terbuka.

Solihatin, E. (n.d.). Cooperative Learning analisis model pembelajaran IPS.

Suherman, E., & Winataputra, S. (1992). Materi Pokok Strategi Belajar Mengajar
Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka.

Supardi, A. W., & Widiastuti, A. (2014). PEMANFAATAN LABORATORIUM IPS


SMP. JIPSINDO.

39
Wahyuningrum, H. (2000). Buku Ajar: Manajemen Fasilitas Pendidikan.
Yogyakarta: AP FIP UNY.

Wirjasanto.1984. Sarana Prasarana Olahraga. Jakarta: Direktorat Pendidikan Luar


Biasa

Yusuf, R., Putri, N. T., & Fajri, I. (2020). The Utilization of PPKn Laboratory for
Increasing Social Environmental Awareness of Students in Unsyiah
Labortorium High. Journal of Etika Demokrasi, 5(2), 122–
133. https://doi.org/10.26618/jed.v5i2.3131

40

Anda mungkin juga menyukai