Anda di halaman 1dari 5

PITTA SITORUS

MENGAPA ALLAH MENJADI MANUSIA?

Jikalau kita diberi pertanyaan “Siapakah Juruselamat manusia?” Maka dengan spontan
kita akan menjawab “Yesus” adalah Juruselamat kita. Namun dibalik jawaban tersebut, apakah
kita mengetahui mengapa Yesus yang menjadi Juruselamat kita? Mengapa Ia repot-repot
menjelma menjadi manusia hanya untuk menebus kita? Apakah dengan kuasa-Nya tidak cukup
untuk menyelamatkan kita? Dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut nyatanya kita tidak bisa
menjawab semuanya dengan spontan layaknya pertanyaan mengenai “Siapakah Juruselamat
manusia?”. Oleh sebab itu dalam seminarnya pak Tong mau memaparkan bagian ini agar kita
semua mengerti lebih dalam lagi makna mengapa Allah menjadi manusia?
Sebelum Yesus dilahirkan, dalam kitab Yesaya Allah berrfirman dengan mengatakan
bahwa hanya Dialah satu-satunya Tuhan, satu-satunya Juruselamat, artinya Juruselamat
haruslah Tuhan bukan manusia karena manusia diciptakan oleh Allah namun manusia hidup
didalam dosa, melanggar segala dalil dan segala peraturan yang ditetapkan Allah, itulah
mengapa manusia tidak bisa menjadi Juruselamat karena keberdosaan kita. Pada dasarnya
orang berdosa tidak bisa menyelamatkan orang berdosa. Lalu mungkin kita berpikir, bagaimana
dengan diantara banyak orang yang mau menjadi penolong atau menyelamatkan orang lain?
Stepen Tong menjelaskan bagian ini dengan memberi contoh seorang yang sakit keras dibawa
ke rumah sakit dan dokter menolongnya dengan memberikan obat dan cara lainnya dan
hasilnya orang itu memang benar-benar selamat. Lalu apakah dokter itulah
menyelamatkannya? Jawabannya adalah iya dan tidak. Artinya adalah memang benar dokter
tersebut menyelamtkan ia agar tidak mati namun untuk menyelamatkan dia dari dosa adalah
tidak. Dan perlu digarisbawahi juga bahwa kesembuhan yang diperolehnyapun tidak lain adalah
dari Tuhan, dan dokter hanyalah perantara yang Tuhan pakai. Demikian juga pak Tong
memberikan contoh lain yakni seorang guru, apakah ia bisa menyelamatkan seorang muridnya?
Jawabannya pun iya dan tidak. Iya adalah karena ia menyelamatkan muridnya daripada
kemalasan dan kebodohan namun tidak menyelamatkannya dari dosa.
Selanjutnya pak Tong memaparkan kilas balik mengenai bagaimana Yesus dilahirkan
kedunia ini. Sudah tidak asing lagi kita dengar bahwa Yesus dilahirkan dengan perantaraan
Maria dan ada bukan karena hubungan seks melainkan oleh karen Roh Kudus yang mengurapi
Maria sehingga dalam keadaan masih gadis atau perawan Maria bisa mengandung. Disini juga
dijelaskan bagaimana Malaikat datang kepada Yusuf dan mengatakan kepadanya untuk
mengambil Maria menjadi istrinya serta keheranan Yusuf akan perut Maria yang semakin
membesar padahal Yusuf sama sekali belum menyentuhnya sehingga Tuhan memerintahkan
malaikat untuk mengatakan kepada Yusuf bahwa yang dikandung oleh Maria adalah bersumber
dari Roh Kudus bukan dari manusia. Tuhan dengan segala kuasa-Nya telah meminjam rahim
Maria untuk melahirkan Juruselamat.
Yesus Kristus berada dalam dunia, namun berbeda dengan dunia
Dalam dunia ini apa yang kita pandang baik, belum tentu baik dihadapan Tuhan, apa
yang Tuhan pandang baik belum tentu baik bagi kita, dan apa yang kita pandang baik belum
tentu baik bagi orang lain. Lalu pertanyaan selanjutnya adalah “Mengapa kita mesti belajar hal
yang baik? Karena kita kurang baik. Mengapa kita harus belajar keadilan? Karena kita kurang
adil. Kenapa kita harus belajar jujur? Karena kita kurang jujur dan lain sebagainya. Lalu dari
mana kita mengetahui tolak ukur semua itu? Karena ada satu standar yang diberikan Tuhan
didalam setiap orang dan standar itu adalah konsep kesempurnaan menurut kemuliaan Tuhan.
Yang dimaksud dalam konsep kesempurnaan itu adalah bibit yang telah Tuhan tanamkan
didalam hati manusia ketika Ia menciptakan kita dan karena bibit itu begitu sempurna sehingga
ketika kita berdosa, kita ditegur oleh hati nurani kita. Itulah satu standar yang dimaksud dan itu
adalah sebagian kemuliaan Tuhan yang dianugerahkan kepada manusia. Itulah sebabnya
Roma 3:23 mengatakan “Karena semua orang telah berdosa dan telah kehilangan kemuliaan
Allah”.
Dalam standar yang Tuhan telah berikan kepada kita didalam hati, ketika satu kali kita
berbuat dosa hati kita merasa tidak tenang oleh karena ada suara yang mengingatkan kita
didalam hati untuk tidak melakukannya, namun kita tetap mengulangnya hingga dua kali, tiga
kali dan seterusnya hingga suara yang ada dalam hati itu tidak kita hiraukan lagi dan tidak
terdengar lagi. Oleh karena ketidakberdayaan kita akan dosa, itulah sebabnya Tuhan berkata
bahwa Dia akan menyelamatkan manusia dengan mengirimkan Juruselamat yakni Yesus.
Mengapa tidak manusia? Karena pada kenyataannya tidak ada satupun manusia yang cukup
baik atau sempurna, itulah sebabnya orang berdosa tidak bisa menyelamatkan orang berdosa.
Demikian juga malaikat, mengapa malaikat tidak mejadi Juruselamat? Karena pada dasanya
malaikatpun adalah ciptaan Tuhan dan memiliki keterbatasan dan ketidakmampuan untuk
menyelamatkan seluruh umat manusia. Itulah sebabnya Tuhan harus menyiapkan Sang
Juruselamat sendiri yang bukan berasal dari ciptaan-Nya tetapi dari Sang Pencipta sendiri,
itulah sebabnya Alkitab mengatakan Allah Bapa mengutus, Allah Anak turun kedalam dunia
menjadi Juruselamat.
Lalu mengapa Yesus datang kedunia harus menjadi manusia?
Kita harus mengetahui terlebih dahulu kedudukan kita yang adalah manusia, dan Dia
adalah Allah. Dan ditengah-tengah Allah dan manusia perlu adanya pengantara, maka Paulus
berkata kepada Timotius dalam 1 Timotius 2:5 mengatakan “Karena Allah itu esa dan esa pula
Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus” inilah
jawabannya yakni memang hanya Allah itu sendirilah yakni Yesus yang bisa menjadi
Juruselamat manusia. Dalam Yohanes 1:14 mengatakan “Firman itu telah menjadi manusia,
dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya” dan juga kita bisa melihat dalam
Kisah Para Rasul 4:12 yakni semuanya sama-sama memberikan pengertian bahwa hanya satu-
satunya Yesuslah yang menjadi Juruselamat manusia maka demikianlah dalam Yohanes 14:6
Yesus mengatakan “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang
kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Juruselamat yang adalah pengantara yang berada
ditengah-tengah manusia dan Allah, inilah sebabnya mengapa Yesus harus memiliki dua sifat
yakni menjadi manusia dan sementara Dia adalah tetap Allah. Sehingga kedua sifat ini sanggup
mewakili umat manusia menghadap Tuhan Allah dan mewakili Tuhan Allah untuk memberi
anugerah kepada manusia sehingga kedua sifat ini bersatu didalam diri Tuhan Yesus, inilah
rahasia Juruselamat, inilah rahasia pengantara, inilah rahasia Yesus Kristus.
Ketika kita telah mengetahui kedua sifat ini bergabung dalam satu Pribadi, mengapa
begitu penting? Karena apa yang menjadi pengertian dari pertanyaan ini adalah akan menjadi
pondasi iman kita selama kita hidup. Yesus bersifat Ilahi, Yesus bersifat manusia dan kedua
sifat ini berada dalam satu Pribadi dan bukan dua pribadi. Pada waktu kita mengatakan Yesus
adalah Allah dan kita berkata Yesus adalah manusia, bukan berarti ada dua Yesus. Melainkan
satu Yesus adalah Allah menjadi manusia, pada saat Ia menjadi manusia, Ia tetap mempunyai
sifat Ilahi, pada saat Ia kembali kepada Allah Bapa, Ia tetap mempunyai sifat manusia.
Mengapa Yesus harus mempunyai dua sifat? Pertama jikalau Yesus hanyalah Allah dan
bukan manusia, maka Ia tidak bisa mewakili manusia. Dan sebaliknya jikalau Ia adalah
manusia, maka Ia tidak bisa mewakili Tuhan Allah. Tetapi kalimat-kalimat dari Yesus dengan
jelas berkata kepada kita “barangsiapa yang mengenal Aku, dia akan mengenal Bapa,
barangsiapa yang melihat Aku, ia melihat Bapa, barangsiapa percaya kepada-Ku, maka ia
percaya kepada Bapa. Demikian juga taat kepada Yesus maka taat juga kepada Bapa. Dengan
demikian Yesus adalah wakil Allah yang menyatakan diri kepada manusia.
Selain itu, mengapa Yesus juga harus menjadi manusia? Supaya Ia mengerti
sepenuhnya bagaimana keadaan didalam pengalaman orang berdosa. Bukan berarti Allah
tidak berkuasa untuk mengerti, melainkan Ia tidak mempunyai perasaan dan pengertian
mengalami kesulitan sebagai manusia. Kita juga bisa mengkomparasikan dengan dewa-dewa,
illah-illah dari agama diluar Kristen, yang sama sekali tidak mengerti bagaimana menjadi
manusia. Manusia menangis, Yesuspun pernah menangis, kita diejek orang, Dia juga lebih
mendapat ejekan, Ia dihina, dibuang, diremehkan, Ia mengalami segala macam penderitaan
sehingga mengerti bagaimana rasanya menjadi kita, kecuali satu DIA tidak berdosa. Hanyalah
Yesus yang berinkarnasi menjadi manusia.
Dan terakhir mengapa Ia sanggup menjadi Juruselamat? Karena Ia mempunyai dua sifat.
Jikalau Dia adalah Allah dan bukan manusia, maka Ia tidak mungkin mati, karena Allah tidak
akan mati, jikalau Allah tidak mati, maka Allah tidak akan menyelamatkan kita yang mati. Itulah
mengapa Ia menjadi manusia, supaya Ia mempunyai daging, karena pada dasarnya kita akan
mati dan Ia mau mati untuk kita. Itulah sebabnya Yesus juga harus menjadi manusia. Itulah
kecintaan Tuhan akan kita, cinta sampai Ia mau mati, sampai Ia mau menjadi manusia. Tidak
ada cinta yang lebih besar daripada orang yang mau mati bagi orang lain.

Kesimpulan:
- Pertanyaan mengapa Allah harus menjadi manusia memang nampaknya bisa saja
dengan mudah dijawab oleh manusia, namun ditengah-tengah krisisnya iman
manusia seringkali manusia seolah-olah mengerti padahal nyatanya tidak.
- Oleh karena keberdosaan manusia, maka kita tidak layak dan tidak akan mampu
menyelamatkan manusia berdosa lainnya
- Maka oleh karena manusia tidak mampu, Yesus yang adalah Allah yakni Pribadi
ke-2 diutus kedunia oleh Bapa menjelma jadi manusia
- Yesus menjadi pengantara antara manusia dan Allah Bapa. Pengantara artinya
ditengah-tengah, artinya Yesus harus menjadi manusia dan juga Ia yang adalah
Allah maka tetap memiliki sifat Ilahi, kedua sifat ini bersatu dalam diri Yesus
- Jikalau Yesus adalah Allah dan tidak menjadi manusia, Ia tidak mungkin mati
- Jikalau Yesus adalah manusia dan bukan Allah, maka Ia mungkin bisa mati tetapi
tidak bisa bangkit
- Dengan pengertian di atas, kita harus merenungkan bagaimana pengenalan kita
akan Yesus
- Hanyalah Yesus yang mengangkut dosa kita, yang menghapus air mata, menghibur
kita
- Hanyalah Yesus yang menyelamatkan kita, yang menanggung hukuman kita. Diluar
Yesus tidak ada Juruselamat, tidak ada pengampunan dosa dan tidak ada
perdamaian dengan Allah, karena dibawah kolong langit hanyalah Nama Yesus
yang bisa membawa kita kepada Allah
- Intropeksi diri sangat diperlukan disini, mengapa? Bayangkan saja jika Allah tidak
ingin repot-repot mengirimkan Anak-Nya untuk menjadi Juruselamat manusia yang
berdosa yang jatuh oleh karena kesalahan kita sendiri, di satu sisi Ia berhak namun
disisi lain Allah adalah kasih, Allah tidak egois, Allah dengan segala panjang
sabarnya merekalan Anak-Nya untuk turut menderita menjadi manusia demi kita
yang selalu melakukan dosa hingga saat ini, dan sampai saat inipun kasih-Nya
selalu nyata. Allah luarbiasa

Anda mungkin juga menyukai