Anda di halaman 1dari 15

Integrated Discipleship, Integral Mission

“Kita (murid murid sejati) diciptakan untuk sebuah Misi, dan Dia ingin kita
bergabung denganNya”
Berbicara soal misi, kata misi mungkin bukanlah hal yang jarang kita
dengar, khususnya dikalangan orang – orang yang berpendidikan, dan bahkan
hampir semua orang pernah mendengar hal itu. Sederhananya ketika saya
ditanya mengenai apa itu misi ? misi itu tidak dapat dipisahkan dari visi, misi
merupakan segala upaya yang dilakukan dalam rangka pencapaian visi itu. Secara
teknis, sesuatu yang dikerjakan atau diusahakan dengan tujuan mencapai sesuatu
yang diinginkan baik itu keinginan secara pribadi maupun keinginan sutu
kelompok tertentu, terlepas dari apa yang menjadi visi atau misinya. Saya pikir
hampir semua memiliki misi dalam hidupnya sama halnya dengan sebuah
perusahaan yang memiliki misi perusahaannya, bidang pemerintahan, pendidikan ,
lembaga lembaga lainnya.
Mission
Topic yang saya bukakan saat ini bukan lah misi seperti yang terdapat di
suatu perusahaan,pemerintahan seperti yang disebutkan diatas, ataupun yang
lainnya, walaupun misi yang yang disebutkan disini ada kesamaan dalam hal
sesuatu yang hendak dicapai. Berbicara tentang misi (mission) , tapi misi yang
seperti apa ? ya, misi yang sesungguhnya secara manusiawi khususnya saya
secara pribadi memiliki keterbatasan dalam memahami, yaitu misi Allah akan
dunia ini, misi yang terintegrasi, kalau kita ikuti hingga saat ini misi masih
merupakan perdebatan yang tiada akhirnya dan yang menariknya semuanya
memiliki dasar yang alkitabiah padahal kita memiliki Kitab Suci yang sama.
Dari sumber yang pernah saya dapat,berangkat dari amanat agung, aliran injili
menyamakan misi itu dengan amanat penginjilan yaitu keselamatan akan jiwani,
namun ada pihak yang mengatakan bahwa misi Allah itu amanat penginjilan,
tidak bisa dipisahkan dengan amanat budaya, dalam arti bersentuhan kehidupan
social yang telah rusak diawalnya, setiap orang menjalankankan misi sesuai
dengan apa yang dipahami, saya tidak bisa mengatakan itu salah hanya Allah yang

Integrated Discipleship, Integral Mission Rotua Rohayana Lubis


tahu akan kebenaran yang ada, tapi satu hal yang sesungguhnya patut kita syukuri
karena sadar atau tidak sadar Allah telah memberikan hak yang istemewa sebagai
orang- orang yang dibenarkan yaitu orang – orang yang percaya kepada Yesus
Kristus, yang sebenarnya kita tidak layak menerimanya karena keberdosaan kita,
yaitu ikut ambil bagian yang dipakai Tuhan sebagai alat dalam misiNya.

Kembali berbicara soal misi, seperti yang telah dibukakan sedikit diatas,
saat seseorang mendengar kata Misi (mission),terkhusus di persekutuan Kristen
atau lembaga misi maka mind set (pola pikir) akan hal tersebut akan selalu
dihubungkan dengan memenangkan jiwa, “membawa satu Jiwa” melalui
penginjilan ,banyak hal yang dikerjakan diprogramkan lembaga misi pelayanan
tertentu bahkan gereja sekalipun didalam pencapain misi itu sendiri, dan kita juga
tidak menutup mata akan banyak juga orang – orang yang bekerja siang dan
malam untuk menyebarkan injil ke seluruh penjuru dunia yaitu para misionaris.
tapi apakah misi Allah akan dunia ini hanya sebatas dunia tahu bahwa Dia adalah
juruselamat, yang menyelamatkan manusia dari kematian yang kekal menuju
kehidupan yang kekal atau kita orang percaya cukup hanya memberitakan bahwa
Yesus telah datang, mati dan bangkit, dan kita semua diselamatkan saat kita
mengaku percaya kepada Yesus. Saya tertegun ketika saya membaca sebuah
kalimat yang menyatakan bahwa “sesungguhnya Injil (kabar baik ) itu akan
menjadi injil murahan kalau orang yang diinjili tidak dibarengi dengan
pertobatan sejati” terlalu kasar mungkin tapi kita perlu menyadari Yesus hadir
ke Dunia tidak terlepas dari bahwa Yesus ikut merasakan pergumulan di dunia ini
sesuai dengan konteks zamannya (Ef 4:11-15), dan secara pribadi ini lah yang
saya yakinini, memang benar bahwa tujuan akhir dari semuanya yaitu kembali
ke kerinduan Allah, hadirnya Kerajaan Allah dan nilai-nilaiNya ditengah dunia
dalam seluruh aspek kehidupan. yaitu jiwa- jiwa yang percaya sepenuhnya
kepada Dia dan menjadi penyembah-penyembahNya.

Dalam konteks Alkitabiah, Allahlah yang bermisi, misi Allah untuk


menyelamatkan umat manusia yang telah jatuh ke dalam dosa, dari mulai
perjajian lama, sejak kejatuhan Adam dan Hawa ke dalam dosa, Allah dalam

Integrated Discipleship, Integral Mission Rotua Rohayana Lubis


misi-Nya menjangkau ciptaan-Nya yang telah memberontak (berdosa),
membebaskan dari belenggu kutukan dosa, dan mensejahterakan hidup mereka.
Narasi-narasi dinamika pengalaman hidup banyak tokoh Alkitab dengan Allah,
jelas menggambarkan hal tersebut. Beberapa diantaranya terlihat dalam kisah
leluhur bangsa Israel, Abraham dan Yakub. Allah bukan hanya beranugerah dan
memanggil Abraham dari penyembah berhala menjadi nenek moyang umat
percaya, akan tetapi Allah juga memberkati hidup dia dengan kekayaan dan
kesejahteraan selama masa pengembaraannya menuju tanah perjanjian (Kej.
24:34). Yakub si penipu itu mendapat anugerah Allah, diganti nama Israel dan
mengalami pemeliharaan Allah yang luar biasa. Hidupnya diberkati dengan anak-
anak, para pembantu dan ternak yang begitu banyak sewaktu lepas dari tangan
mertuanya Laban dan saat bertemu dengan saudaranya Esau (Kej. 32:28; 33:11).
Banyak hal yang Tuhan lakukakan untuk menyelamatkan umatnya,
Selain Allah berusaha mengingatkan umat manusia untuk bertobat, melalui para
nabi, raja-raja yang dipakai Tuhan sebagai alatnya. menyuarakan manusia
bertobat, itu terlihat bahwa Tuhan tidak menginginkan kejatuhan manusia itu ke
dalam penghukuman yang kekal. Tuhan merindukan hidup yang damai sejahtera
di dunia bagi umatnya, sampai kepada puncaknya dimana Yesus hadir,
meninggalkan keIllahiannya menjadi seorang manusia biasa, Dia Adalah Allah
seutuhnya dan manusia seutuhnya, hadir bukan hanya menyelamatkan umat
manusia dari kematian yang kekal ke kehidupan yang kekal, tapi turut
bersentuhan dengan pergumulan yang dialami umat yang dikasihiNya. Kita dapat
melihat kembali bagaimana total keseluruhan kehidupan Yesus Kristus saat Dia
ada bersama-sama mahkluk ciptaannya yang tidak mengenal Dia, yang
didapatinya dalam kondisi memprihatinkan, hidup tanpa tujuan,tidak mengenal
siapa yang dicari, kondisi orang-orang yang menderita di dalam penyakit dalam
jiwa, roh, dan tubuhnya, ketidakadilan yang terlihat diantara mahkluk, yang
terlihat di dalam kesenjangan social, terjebak dalam kehidupan amoral, ritual –
ritual, perdukunan penyembahan berhala, kerusakan structural dan fungsional di
dalam pemerintahan saat itu, penindasan terhadap orang-orang lemah,

Integrated Discipleship, Integral Mission Rotua Rohayana Lubis


perbudakan, banyak orang – orang fasik yang mengklaim kebenaran atas dirinya,
tidak ada sedikitpun kasih yang didapatinya. Dan damai sejahtera.

Tidak bisa dipungkiri hingga saat ini, hal itu tetap terjadi di dalam
kehidupan kita, semakin tua dunia ini kejahatan pun terus meningkat, dosa tetap
menguasai manusia, si iblis dengan sukacitanya memperbudak manusia apa yang
Allah lakukan dengan melihat semua ini? Melihat sebuah drama kehidupan yang
orak-arik yang terjadi ditengah dunia, yang pada awalnya Ia jadikan begitu
Indah, yang telah dirusak oleh ketidaktaatan manusia terhadap penciptanya, Allah
karena kasih dan keadilaNya tidak membiarkan hal itu, Dia belum berhenti
sebelum Dia menyelesaikan Misinya akan dunia ini, Allah mengirim
anakNya,Yesus Kristus yang adalah mesias mengerjakan misi Allah ditengah
dunia yang sudah hancur dengan sebuah ketaatan, Yesus datang untuk
membebaskan yang tertindas, membebaskan yang tertawan melepaskan orang dari
belenggu dosa, menyembuhkan, menghidupkan orang mati, dan menjajikan
keselamatan bagi orang yang percaya kepadaNya, kita juga bisa melihat bahwa
apa yang dilakukan oleh Yesus, mendatangkan kerajaan Allah di tengah-tengah
dunia ini, menyentuh kehidupan social, budaya,adat- istiadat dan ikut merasakan
apa yang dirasakan oleh ciptaanNya.

Discipleship

Pada saat Yesus naik kesorga, Dia menyampaikan perintah dan janjiNya
ya amanat agung dalam (Matius 28:19-20), dan Yesus menjanjikan roh kudus
bagi setiap orang percaya dan penyertaanya,yang menjadi hal yang menarik dan
sekaligus cukup menjelaskan dan bagi saya secara pribadi dan hubungan nya
dengan Misi Allah menjadi hak istimewa untuk mengerjakannya dan ikut ambil
bagian di dalamnya, di dalam amanat AgungNya Yesus berkata “…Jadikanlah
semua bangsa muridku…” Perintah untuk menyampaikan injil ke seluruh dunia,
dalam Amanat agung juga menekan kan tidak hanya berhenti pada seseorang
percaya kepada Kristus, memberitakan kabar sukacita tapi harus menjadi murid
murid Yesus yang sejati . Dari sumber yang saya baca mengatakan, dalam

Integrated Discipleship, Integral Mission Rotua Rohayana Lubis


Perjanjian Baru, kata “murid” ditulis sebanyak 269 kali. Yang menarik, kata
“Kristen” hanya enam kali. Ini menunjukkan Perjanjian Baru sangat menekankan
tentang pemuridan. Seorang yang percaya Yesus tidak hanya disebut sebagai
“Kristen,” yang artinya “pengikut Kristus,” tetapi juga “murid Kristus.” Pada
awalnya, orang percaya tidak menyebut diri sebagai orang Kristen. Tuhan Yesus
dan para penulis injil dan Kisah Para Rasul menyebut orang percaya sebagai
“murid.” Sebutan Kristen pada diri orang percaya diberikan oleh orang-orang
non-Kristen. Dalam Perjanjian Baru, kata “murid” memakai kata Yunani
mathētēs. Kata tersebut tidak hanya dipakai dalam Alkitab, tetapi juga oleh orang-
orang pada zaman itu (boleh dikatakan semua kata Yunani dalam Perjanjian Baru
adalah kata-kata yang digunakan orang lain pada waktu itu). Secara umum, dalam
literatur Yunani masa itu, kata mathētēs berarti “pembelajar” yang dapat
menunjuk pada atlet yang sedang berlatih, seseorang yang belajar musik,
astronomi, menulis, dan ilmu kedokteran. Pada era itu, kata mathētēs juga dipakai
pada seseorang yang belajar pada seorang filsuf atau pengajar agama. Namun,
kata mathētēs tidak hanya berarti seseorang yang mempelajari suatu ilmu atau
ketrampilan tertentu. Kata itu juga menunjuk pada seorang pembelajar yang
mengikuti suatu gaya hidup yang ia sedang pelajari. Gaya hidup tersebut bukan
hanya diikutinya tetapi juga telah menjadi karakteristik hidupnya.

Dari apa yang disampaikan diatas kita sampai kepada suatu kesimpulan
bahwa sebagai orang yang percaya, kita tidak hanya cukup sampai pada tahap itu
saja, tetapi sampai menjadi murid Kristus yang sejati (disciple), dan menjadi
murid Yesus adalah perintah, yang tidak dapat ditawar-tawar lagi, menjadi murid-
murid Yesus sejati (disciple) yang terus bertumbuh akan pengenalan nya akan
Kristus, dalam segala segi kehidupan (mental maupun spiritual) untuk bertumbuh
di dalam segala hal ke arah Kristus yang adalah Kepala (Efesus 4:15-16) sehingga
mampu hadir dan berkarya sesuai dengan dasar Firman Tuhan di tengah
pergumulan dunia sesuai dengan konteks jamannya (Efesus 4:11-15). dan
berjuang, bergumul di dalam menuju kedewasaan secara rohani. Dan di dalam
proses ini lah maka murid murid Yesus, orang –orang yang pecaya kepada Kristus

Integrated Discipleship, Integral Mission Rotua Rohayana Lubis


yang telah dilahirkan kembali ikut bagian dalam misi Allah, misi yang terintegrasi
diantara pemberitaan kabar sukacita keselamatan dan tersedot di dalam suatu
kehidupan social, merestorasi/memperbaiki kerusakan yang terjadi di dalam
berbagai aspek kehidupan, membebaskan orang- orang yang tertindas,membalut
yang terluka, membela hak-hak anak-anak yatim dan janda, ikut menyuarakan
kebenaran,menegakkan ketidakadilan menjadi garam dalam dunia yang tawar dan
teran dalam dunia yang gelap, melalui apa yang ada di dalam dirinya, di tengah
dunia ini, yang sedang rusak saat ini, tanpa menjadikan hubungan kita dengan
sang pencipta (hubungan vertical) menjadi prioritas kedua.

Integrated Discipleship, Integral mission, menjadi murid Yesus yang


sejati, yang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan juruselamat, yang bergerak di
bidang masing-masing yang digelutinya, baik di bidang kesehatan, pendidikan,
pemerintahan, satu hal yang perlu diketahui, bahwa apapun yang menjadi profesi
kita,baik guru,dokter,enggineer,petani,pedagang, mahasiswa/i, siswa/i, kita turut
ambil bagian untuk tetap memberitakan amanat injil, amanat kehidupan sosial dan
menjadikan murid, dalam artian kita ikut ambil bagian dalam misi Allah ditengah
dunia ini, memberitakan injil dan menjadikan murid yang dalam arti bukan hanya
sampai pada percaya kepada Yesus, tapi ikut memuridkan, memperhatikan
pertumbuhan menuju kearah kedewasaan, terlepas dari Tuhan lah yang
memberikan pertumbuhan. sama hal seperti yang dikatakan di Mazmur 23
”Tuhan adalah gembala yang baik” Gembala yang baik yang bukan hanya
membebaskan dombanya dari serangan musuh tapi juga memberi kebutuhan
hidup domba-dombanya, dalam arti sesungguhnya dari penjelasan diatas dapat
disimpulkan bahwa sesungguhnya menurut hemat saya misi bukanlah sesuatu,
yang sampai mengabarkan injil kabar sukacita, tetapi tidak terlepas dari amanat
budaya kehidupan social, sama seperti apa yang telah Yesus lakukan ditengah-
tengah dunia ini, bukan hanya memberitakan keselamatan jiwani, tetapi juga
membalut yang terluka, membaskan yang tertawan, menolong yang lemah,
membebaskan dari belenggu kutukan dosa, dan sesungguhnya kita jangan sampai
menjadi orang yang hanya percaya kepada Yesus Kristus tetapi harus menjadi

Integrated Discipleship, Integral Mission Rotua Rohayana Lubis


murid-murid Yesus yang sejati yang mengikuti teladan Yesus, dan menjadikannya
gaya hidup, dan terus meregenerasikannya dengan pemberitaan kabar sukacita dan
pemuridan, sehingga kelak membawa perubahan, melakukan sama seperti yang
Tuhan Yesus lakukan, menjadi Yesus masa kini, ikut ambil bagian dalam
memperbaiki tatanan bangsa, menyuarakan kebenaran terkhusus banyaknya
tindak kejahatan, membela hak-hak orang yang lemah di zaman ini, dan kembali
ke keluarga, masyarakat, bangsa, dan gereja untuk memperbaiki meluruskan yang
bengkok dan menghadirkan kerajaan Allah ditengah-tengah dunia, yang
memberikan kelimpahan, damai sejahtera, dan kasih yang terpancar dalam setiap
aspek kehidupan.

Kita hanyalah alat yang dipakai Tuhan,Allah yang memulai MisiNya


ditengah –tengah dunia ini, dan Dia lah yang akan akan menyelesaikan dengan
sebuah kesempurnaan.

Integrated Discipleship, Integral Mission Rotua Rohayana Lubis


misi sesungguhnya keseluruhan dari apa yang dikerjakan Allah ditengah
tengah dunia ini yang saling berhubungan dari awal hingga pada akhirnya, sebagai
orang percaya yang telah dibenarkan oleh anugerah Allah, yaitu murid-murid
Kristus setelah Yesus naik kesorga Yesus memberkati murid- muridnya yang
bersama-sama dengan Dia mengerjakan pelayanan , untuk boleh tetap ada di
tengah –tengah dunia ini dalam rangka memperluas kerajaan Allah di tengah
dunia ini, untuk mendatangkan kerajaan Allah di antara dunia yang sebelumnya,
sudah rusak,

Sekarang kita telah memahami bahwa menjadi murid Yesus


adalah sebuah perintah yang tidak dapat ditawar-tawar lagi.
Mengingat pentingnya perintah ini, ada baiknya kita
memahami apa sebetulnya makna menjadi murid Yesus
menurut Amanat Agung Tuhan Yesus. Selain itu, saya akan
memberikan beberapa usulan praktis bagaimana mewujudkan
perintah ini.

Belajar Firman Tuhan

Aspek pertama dari pemuridan adalah “belajar.” Saya rasa


bukan kebetulan Tuhan Yesus dan para rasul menggunakan

Integrated Discipleship, Integral Mission Rotua Rohayana Lubis


istilah “murid” untuk menyebut orang percaya. Seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya, orang-orang pada masa itu,
memahami kata “murid” sebagai seseorang yang sedang
belajar, entah itu belajar secara akali maupun ketrampilan.
Tuhan Yesus pun memerintahkan pada rasul untuk
memuridkan semua bangsa melalui mengajar mereka. Kata
Yesus kepada para rasul, “ajarlah mereka.”

Pengajaran para rasul itu diturunkan dari generasi ke generasi.


Puji Tuhan para rasul itu bukan hanya mengajar, namun
beberapa dari mereka menuliskan apa yang diajarkan. Apa
jadinya bila semua itu tidak pernah ditulis? Mungkin ajaran itu
akan berubah seiring dengan berjalannya waktu dan
pemindahan tradisi lisan. Atau bahkan hilang. Para rasul,
orang-orang terdekat Tuhan Yesus, menulis apa yang mereka
lihat dan dengar (lih. 1Yoh. 1:1), sehingga kita sekarang masih
dapat mengajar dan mempelajari apa yang pernah Yesus
ajarkan.

Betapa banyak orang Kristen kurang memedulikan perihal


belajar ini. Sebagian orang Kristen menganggap iman hanya
soal hidup kekal (baca: surga). Pokoknya kalau sudah percaya
kepada Tuhan Yesus, mereka rasa aman dan tenang karena
kalau mati nanti masuk surga bukan neraka. Cuma itu! Padahal
Tuhan Yesus dalam doa-Nya kepada Bapa berkata, “Inilah
hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau,
satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus

Integrated Discipleship, Integral Mission Rotua Rohayana Lubis


yang telah Engkau utus” (Yoh. 17:3). Menurut Tuhan Yesus
hidup kekal itu bukan hanya surga, namun juga mengenal
Bapa dan Dia. Tensa yang dipakai pada kata “mengenal’ dalam
ayat ini adalah present yang artinya adalah sebuah proses yang
terus menerus. Mengenal Allah bukan hanya sekali sewaktu
kita bertobat, namun seumur hidup kita. Untuk kita, perlu
membayar harga. Kita harus berdisiplin dalam belajar Firman
Tuhan. Seperti seorang siswa yang mendisiplinkan dirinya
untuk belajar setiap hari, bukan hanya sehari menjelang Ujian
Nasional (UAN). Sebagai murid Yesus, kita pun harus
mendisiplinkan diri untuk belajar Firman Tuhan. Bukan
kebetulan bila dalam bahasa Inggris kata “murid” (disciple)
sangat dekat dengan kata “disiplin” (discipline).

Menurut sebuah survei di Amerika Serikat, orang Kristen di


sana menghabiskan waktu untuk menonton TV tujuh kali lebih
banyak daripada untuk membaca Alkitab, berdoa, dan
menyembah Tuhan. Bagaimana dengan di Indonesia? Saya
rasa tidak jauh berbeda (ataukah lebih buruk?). Televisi kita
dibombardir dengan berbagai macam acara, mulai dari
sinetron, musik, reality show, lawak, sulap, masak-memasak,
kuliner, sampai tayangan berita. Akibatnya kita pun betah
duduk berlama-lama menatap “kotak ajaib” itu. Lantas kapan
waktu kita untuk membaca Alkitab? Kata teman saya, “lima
menit saja cukup! Satu menit untuk berdoa, dua menit untuk
membaca satu ayat dan dua menit untuk membaca bahan dari
penuntun saat teduh.” Hal tersebut tak mengherankan
mengingat sekarang bejibun terbitan penuntun saat teduh,

Integrated Discipleship, Integral Mission Rotua Rohayana Lubis


yang menuntun pembacanya untuk membaca satu ayat
Alkitab saja sehari. Itu pun tak berurutan. Hari ini dari kitab
Mazmur, besok Markus, lusa dari Kejadian, dan seterusnya.
Akibatnya, pemahaman orang Kristen terhadap Alkitab
menjadi sepotong-sepotong dan tidak menyeluruh. Tak heran
bila ada seorang Kristen yang mengaku telah menjadi murid
Yesus sekian lama, menjawab sebuah pertanyaan, “ikan apa
yang makan Yunus?” dengan jawaban “ikan Gabus.” Aneh
memang, tapi nyata!

Jadi, apa yang harus kita lakukan? Usul praktis saya adalah
luangkan waktu untuk membaca Alkitab secara berurutan. Jika
Anda membaca tiga pasal setiap hari, niscaya dalam setahun
seluruh Alkitab akan dibaca habis. Saran berikutnya, luangkan
waktu untuk ikut kelompok-kelompok Pemahaman Alkitab
supaya kita bisa belajar bersama. Lalu, jangan ragu untuk
bertanya kepada orang lain (mis. hamba Tuhan di gereja Anda)
bila ada hal-hal dalam Alkitab yang kurang Anda mengerti.

Hidup menurut Firman Tuhan

Yesus tidak hanya memerintahkan para rasul mengajar


orang lain untuk memahami perintah-perintah-Nya. Para rasul
juga diperintahkan untuk mengajar para murid untuk
“melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan
kepadamu” (Mat. 28:20).

Integrated Discipleship, Integral Mission Rotua Rohayana Lubis


Kerinduan Allah itu sendiri bahwa segala mahluk akan menjadi
penyembahnya, atau visi Allah akan dunia ini diregenerasikan kepada setiap orang
percaya, yaitu murid-murid Kristus yang telah beberapa lama bersama –sama
dengan Dia mengerjakan pelayanan di tengah dunia, adanya misi yang terintegral
sudah terlihat dari saat Yesus Kristus mengerjakan pelayanannya didunia ini,
yang dalam arti terintegrasi antara kabar baik injil dengan kehidupan social, suatu
yang tidak dapat dipisah- pisahkan, dinamika kehidupan terus berlanjut ditengah
dunia ini, Allah menjajikan keselamatan, penyembuhan bagi setiap orang yang
percaya dan beriman kepadaNya, dengan hadirnya injil ditengah-tengah dunia ini
berkuasa mengubah, memulihkan keadaan yang telah rusak, , kita melihat dalam
kasus reelnya di pemerintahan kita yang tidak menjalankan fungsinya, tindak
korupsi yang terus meningkat penindasan, ketidakadilan penegakan hokum yang
mandul, yang dalam arti kehadiran injil ditengah –tengah dunia, yang diikuti
dengan pertobatan sejati diantara orang-orang berdosa,akan membawa suatu
perubahan yang revolusioner yang diawal dari mulai status dari hamba dosa
menjadi hamba kebenaran dari gelap menjadi terang, mengikuti teladan Yesus di
dalam kehidupannya, dan kita yang mengaku orang percaya yang adalah murid-
murid Kristus di dunia ini bahwa seperti diawal bahwa kita ada untuk sebuah
misi, dan Tuhan rindu kita mengambil bagian bersamanya di dalam pemulihan
akan dunia yang sudah rusak, dimana kita orang-orang yang dipanggil yang
melayani, murid- murid Kristus yang telah terlebih dahulu merasakan kasih
Tuhan di dalam hidup kita, harus memiliki hidup yan menjadi terang terkhusus di
dunia mahasiswa dimana mahasiswa yang adalah orang-orang yang akan
memimpin bangsa dan Negara ini kelak keputusan ada, mau dibawa Negara ini
adalah tergantung dari orang orang yang menjadi pemipin didalamnya, apabila
mahasiswa – mahasiswi menjadi orang orang yang mendengar injil, dan
mengalami pertobatan yang sejati, menjadi dewasa secara rohani dan menjadi
murid-murid Kristus sejati, memiliki integritas, maka kelak orang-orang ini akan
menyuarakan kebenaran ditengah – tengah kebobrokan yang ada di tengah –
tengah dunia,mengabarkan keselamatan jiwa yang ikut dalam membela hak-hak
yang tertindamembalut yang terluka menyembuhkan yang sakit, dan menjadi

Integrated Discipleship, Integral Mission Rotua Rohayana Lubis


orang orang yang akan membawa perubahan di dalam tatanan social, kehidupan
berbangsa dan bertanah air kearah yang lebih baik., menegakkan keadilan,
menjadi pemimyang adalah melalui dunia kita lah pemulihan juga akan Tuhan
nyatakan , mahasiswa yang dikenal sebagai calon –calon yang dipersiapkan untuk
memimpin bangsa dan Negara ini ke depannya, murid-murid Kristus yang
memimpin dan terlibat di berbagai bidang
pekerjaan,pemerintahan,gereja,masyarakat, selain menjadi murid murid yang
memberitakan kabar sukacita, kita juga hadir menjadi orang yang menjagi agen
pengubah, pemulih, baik pemulihan secara structural dan fungsional, ikut
menyuarakan kebenaran, dan menjadi terang diantara kegelapan dunia sehigga
Kristus boleh dinyatakan melalui hidup kita, mungkin yang dibicarakan hanyalah
bagian yang horizontal tetapi di dalam keutuhan misi tersebut bahwa kita juga
mempunyai tanggung jawab membangun hubungan vertical antara murid- murid
Kristus (orang-orang percaya, yang dibenarkan oleh anugerah Allah di dalam
persekutuan yang berdasa karya penebusan Yesus Kristus di Kayu Salib,(Ibrani
10:19-25)

2. Misi dalam Persekutuan


Mewujudkan persekutuan anggota jemaat sebagaimana yang berdasarkan karya
penebusan Yesus (Yoh 15:1-17; Yoh 17:1-26) serta teladan yang diberikan gereja
mula-mula (Kis 2:41-42).

3. Misi dalam bidang Pembinaan/Pendidikan.


Membina jemaat didalam segala segi kehidupan untuk bertumbuh didalam segala
hal ke arah Kristus yang adalah Kepala, sehingga mampu hadir dan berkarya
sesuai dengan dasar Firman Tuhan di tengah pergumulan dunia sesuai dengan
konteks jamannya. (Efesus 4:11-15).

Integrated Discipleship, Integral Mission Rotua Rohayana Lubis


4. Misi dalam bidang Penginjilan.
a. Membentuk jemaat misioner (penginjilan menjadi gaya hidup jemaat) untuk
mengemban tugas pemberitaan Injil sebagaimana yang telah diamanatkan oleh
Tuhan Yesus Kristus (Mat 28:18-20; Mark 16:15-16).

b. Menjangkau jiwa-jiwa bagi Kristus khususnya diseluruh propinsi di Indonesia


dengan hadir dan menjadi rekan bagi gereja-gereja setempat yang sudah ada.

c. Memberitakan Injil Kerajaan Allah dan nilai-nilainya di tengah masyarakat


melalui pelayanan dan kehadiran gereja di tengah masyarakat (menyuarakan suara
kenabian).

5. Misi dalam bidang Pelayanan Sosial.


a. Menjadi saluran kasih Tuhan bagi jemaat baik di lingkungan GKY maupun
jemaat secara umum (Galatia 6:10) di dalam aspek spiritual, moral maupun
material.

b. Menjadi saluran kasih Tuhan bagi masyarakat secara umum (Galatia 6:10)
untuk menggenapi misi Allah yang holistik.
dengan misi yang terintegrasi bukan hal yang jarang terdengar di telinga kita
apalagi orang-orang yang terlibat dalam pelayanan, kata misi terintegral
merupakan hal yang masih hangat di bicarakan terkhusus dikalangan rohaniawan,
kepastian, akan misi integral masih menjadi perdebatan yang panjang, yang kalau
diikuti bagai suatu jalan yang tiada ujung,yang belum menemukan suatu
kesepahaman akan misi tersebut, seiring dengan jalannya perdebatan yang terjadi
orang –orang mengerjakan misi yang mereka pahami dan apa yang mereka
anggap benar, dan tidak bisa dikatakan salah karena setiap orang yang
mengerjakan misi sesuai dengan pemahaman mereka mempunyai dasar Alkitab
yang menjadi dasar mereka dalam mengerjakan itu, terlepas benar salahnya karna
hanya Tuhan yang tahu akan hal itu,

Integrated Discipleship, Integral Mission Rotua Rohayana Lubis


Dan saya memandang Misi yang terintegrasi, yaitu seperti apa yang Yesus Kristus
kerjakan ditengah tengah dunia saat Dia datang ketengah dunia ini, dimana Yesus
datang ke dunia dengan segala kesederhanaan nya, Yesus mati bahkan sudah
bangkit untuk menyelamatkan, Yesus bukan hanya menyelamatkan manusia
semata- mata untuk masuk sorga tapi Yesus datang untuk menyembuhkan,
mengajar, mengayomi, Pelayanan kasih / diakonia adalah salah satu perwujudan
dari “kasih Allah yang agape” bagi setiap manusia dalam rangka providensia
Allah bagi dunia ciptaanNya. Pelayanan ini juga mengacu pada misi Kristus di
tengah dunia yang tidak hanya hadir untuk memberikan keselamatan jiwani tetapi
juga memperhatikan pergumulan hidup manusia di tengah dunia (misi yang
holistic) (Lukas 4:18-21, dibanding Galatia 6:10).

kita sebagai orang percaya Sadar atau tidak, kita bertangung jawab terhadap
orang-orang disekitar kita untuk membagikan terang Kristus khususnya kepada
mereka yang belum percaya -- baik melalui sikap dan perkataan kita sehingga
karakter Kristus terpancar melalui kehidupan kita. Tuhan ingin agar kita menjadi
berkat bagi orang-orang yang ada di sekitar kita

Siapa yang mengerjakan, semua ini tidak lain tidak bukan yaitu orang orang
percaya yang diselamatkan Tuhan

Yesus berkorban memberikan

Integrated Discipleship, Integral Mission Rotua Rohayana Lubis

Anda mungkin juga menyukai