Anda di halaman 1dari 4

Nama (NIM): Bellicia Adara Bundayono (01071190015)

Hari/Tanggal: Selasa / 23 Agustus 20222


Tempat: UPH Chapel
Pembicara: Hendra Thamrindinata, S.T., M. Div. M.A. (Th.)
Nats Alkitab: Roma 2 : 14 – 16, Yesaya 28 : 23 - 29

1. Ringkasan/Analisa Khotbah :
Dari kejadian 1, kita bisa melihat asal seluruh yang hidup adalah diciptakan oleh Allah.
Kita sebagai manusia diciptakan segambar dan serupa denganNya. Allah juga menciptakan
kemampuan manusia untuk dapat membedakan yang benar dan yang salah di dalam hati kita
dan menanamkan hukum – hukumnya dalam hati kita (self of justice). Perbedaan gender juga
adalah divine origin, diciptakan hanya 2 gender. Selain itu juga institusi pernikahan telah
ditetapkan sejak awal penciptaan dimana Tuhan memberkati Adam dan Hawa untuk beranak
cucu dan penuhi bumi. Dari keluarga akan berkembang masyarakat, akan ada unity, diversity
dan kerjasama antar masyarakat manusia. Keluarga adalah dasar dari kehidupan masyarakat.
Tuhan juga memerintah suami dan istri secara bersama-sama untuk menaklukkan dan
memelihara bumi, itulah awal dari pembentukan budaya. Dengan demikian, kebudayaan juga
adalah divine origin. Perkembangan sains dan seni juga mandat dari Tuhan untuk manusia.
Ketika Tuhan menciptakan langit dan bumi, tidak hanya menciptakan hal yang bersifat
fisik tetapi juga menegakkan institusi dan relasi sosial antar manusia. Namun apa yang terjadi
saat manusia jatuh dalam dosa? Salah satu pandangan beranggapan segala sesuatu akan
dihancurkan dan dibentuk lagi tatanan dunia baru dari awal. Tetapi Thomas Aquinas
mengatakan bahwa anugerah Allah tidak menghancurkan natur tetapi menjadikannya
sempurna. Sebagai orang reformed, konsep anugerah dipahami sebagai anugerah umum dan
menyempurnakan alam dipahami sebagai suatu transformasi atau restorasi. Sehingga
anugerah umum untuk semua orang merestorasi dan transformasi kembali apa yang sudah
dirusak oleh dosa. Tuhan ditengah – tengah kejatuhan manusia ke dalam dosa, masih
bermurah hati kepada manusia untuk dapat tetap hidup dan adanya institusi - institusi yang
sudah dibangun sejak awal penciptaan. Anugerah ini yang juga menjadi fondasi dari kejadian
sains dan seni. Sehingga seluruh berkat yang masih bisa kita nikmati berasal dari anugerah
umum Allah. Makanya bagi kita scholar, konsep keadaan manusia dan seluruh institusi, sains
bukan konsep meninggalkan diri dari dunia melainkan harus masuk mentransformasi dunia
ini yang telah dirusak oleh dosa. Pengekangan dosa merupakan salah satu bentuk kebaikan
Tuhan bagi manusia sekalipun pada orang yang tidak percaya. Bentuk lain Allah dari
anugerah umum selain pengekangan dosa adalah dengan didirikannya institusi atau negara.
Paulus mengatakan dalam kitab Roma bahwa pemerintah di institusikan oleh Allah. Maka
pemerintah adalah sarana anugerah umum untuk mengekang dosa dan mempromosikan
keadilan dan kebenaran bagi manusia.
Roh Kudus bekerja untuk mereka yang percaya maupun tidak percaya. Itulah mengapa
mereka yang tdiak percaya pun bisa melahirkan sistem etika yang baik seperti Konfusian,
musik – musik yang indah dari bangsa yang tidak mengenal Allah. Calvin mengatakan kita
tidak bisa mengabaikan semuanya itu karena Allah menghendaki kita untuk belajar dari
bangsa - bangsa ini. Itu adalah buah dari roh kudus dan jika kita menolak karya itu berarti itu
sama dengan menghina Roh Kudus. Kita perlu menyadari karya anugerah umum tidak sama
dengan anugerah khusus. Karya anugerah khusus diberikan kepada kaum pilihan supaya
mampu meresponi Injil dan datang kepada Tuhan. Karya anugerah umum mengiluminasi
pemikiran manusia, tetapi anugerah khusus meregenerasi hati manusia. Hal inilah yang
menyebabkan di tengah – tengah anugerah umum, kita masih bisa melihat institusi – institusi
yang mengalami destruksi dari dosa. Tuhan telah menyiapkan semuanya itu untuk di
restorasi oleh Injil. Sedangkan Injil bekerja dari fondasi anugerah khusus. Itulah mengapa
kita perlu menghadirkan berita Injil yang bersikap transformatif. Itu juga yang dikerjakan
Yesus saat datang ke dunia. Transformatif agar melalui berita Injil, manusia dapat
menghadirkan perubahan di dunia ini.

2. Refleksi
Dari khotbah yang disampaikan, saya menyadari hal baru dimana walaupun manusia
telah jatuh dalam dosa, Tuhan tidak membiarkan orang yang tidak percaya sekalipun. Tuhan
masih berbelas kasihan dan memberikan anugerah umum yang dapat dinikmati. Dari
anugerah umum tersebut juga Tuhan telah merancangkan yang terbaik untuk dunia ini meski
keadaannya sudah jatuh dalam dosa. Tuhan masih membiarkan adanya institusi – institusi
yang dibangun sejak awal penciptaan untuk mempromosikan keadilan dan kebenaran bagi
manusia. Selain itu, semua manusia pun dibentuk Roh Kudus untuk tetap dapat merasakan
keindahan, kebaikan dan menentukan yang baik dan yang salah. Hal ini merupakan
anugerah yang sangat indah, dan tidak saya sadari sebelumnya. Meski tujuan awal yang
Tuhan tetapkan sudah rusak, Tuhan mengizinkan para umatNya yang menerima anugerah
khusus untuk dapat merestorasi dan mentransformasi dunia yang sudah rusak. Itu merupakan
hal yang sangat hebat dan terhormat bagi kita manusia yang dipilihNya. Kita diberikan
kepercayaan dan kesempatan untuk dapat menjalankan kehendakNya.
Setelah mendengarkan hal – hal tersebut, saya jadi merenung akan diri saya sendiri,
apakah saya selama ini tidak menyadari dan malah menyia – nyiakan kesempatan yang telah
Allah berikan? Saya merasa belum cukup berguna bagi Allah. Saya menyadari seberapa
kuatnya Injil yang dapat merestorasi dan mentransformasi tatanan dunia yang telah rusak ini.
Jujur, saya belum cukup taat dan rajin untuk membaca dan merenungkan Injil. Namun
setelah mempelajari dan mengetahui hal ini, saya semakin termotivasi untuk berpegang
kepada Injil supaya saya bisa berguna bagi Allah dan dapat melakukan apa yang menjadi
kehendakNya. Dengan Injil dan hikmat yang diberi Allah, saya dapat menghasilkan
perubahan yang bermakna bagi dunia ini. Terutama pada bidang kedokteran karena itu
bidang yang saya pelajari, saya semakin termotivasi untuk terus mengembangkan skill dan
mencoba merubah apa yang sudah dirusak dosa pada bidang tersebut.
Saya akan berusaha semakin taat dan rajin merenungi Firman Allah dan mencoba
mengaplikasikannya pada kehidupan saya. Selain daripada itu, saya juga akan terus berusaha
mengembangkan ilmu dan skill yang telah Tuhan berikan untuk saya pergunakan, sehingga
saya dapat berguna terutama pada bidang yang saya geluti. Sebelumnya saya cukup bingung
akan bagaimana bentuk pelayanan saya di bidang yang saya geluti, namun saya sadar
ternyata dengan berfokus mengembangkan hikmat yang Allah telah berikan kepada saya di
bidang tersebut sudah berguna untuk kemuliaan Allah.

Anda mungkin juga menyukai