Dalam Alkitab manusia diminta menjadi orang yang berakal dan berilmu.Manusia diajak
untuk memeriksa alam sekelilingnya serta mengambil kesimpulan kesimpulan yang sehat.
Allah memberi mandat kepada manusia “.... penuhilah bumi dan taklukkanlah itu ,
berkuasalah atas ikan ikan di laut dan burung burung di udara dan atas segala binatang yang
merayap di bumi”( Kej 1:28) Kata taklukanlah mengandung arti bahwa alam sepatutnya
diupayakan sebagai lingkungan yang memberi daya dukung terhadap kehidupan manusia dan
kata berkuasalah dalam ayat tersebut memiliki bahwa dengan mengelola alam, manusia
diajak untuk kembali memahami pribadi Allah Pencipta .
Memerhatikan makna sebenarnya dari dua kata dalam Kejadian 1 : 28 , maka dapat
disimpulkan dua hal berikut:
1) Allah mengharapkan agar manusia mengabdikan segala sesuatu di bumi kepada Nya
dan mengelolanya untuk memuliakan Allah, sambil memenuhi maksud ilahi (
Mzm.8:7-9, Ibr 2:7-9) dengan demikian kehidupan dan keadaan alam harus
merangsang manusia untuk berpikir dan merenung. Pemikiran mengenai keadaan
dunia sekeliling kita akan mendorong manusia memuji pencipta alam semesta dan
juga akan mengajarkan sesuatu tentang pribadi Allah pencipta itu . Dengan kata lain.
Allah menempatkan manusia di bumi dengan maksud dan tujuan yang jelas
2) Allah memberikan kehormatan kepada manusia dimana masa depan bumi diserahkan
kepada kekuasaan mereka . Ketika mereka berdosa, mereka mendatangkan
kehancuran,kegagalan dan penderitaan atas ciptaan Allah Kej 3:14-24) Manusia tidak
dibenarkan mengeksploitasi bumi demi keuntungan dan kenyamanan diri sendiri.
Lingkungan yang sehat , tanah yang makmur , masyarakat yang adil menjadi salah
satu penanda kehadiran Allah dan kesungguhan manusia untuk taat kepada Sang
Pencipta . Kita dapat melihat bahwa sejak semula Alkitab tidak menolak ilmu
pengetahuan, tetapi Allah mau manusia berusaha dengan giat mengembangkan ilmu
pengetahuan untuk menolong manusia meningkatkan kehidupannya dalam upaya
memuliakan penciptanya
1) Dr J Leimena
Dr J Leimena memiliki loyalitas dan dedikasi kepada negara serta komitmen
untuk memperbaiki tatanan dalam masyarakat dengan sikap negarawan yang
terintegrasi diakui teman teman yang berbeda keyakinan dan seperjuangan
dengan beliau. Keikutsertaan Dr J Leimena dalam pemerintahan di Indonesia
sebagai Menteri Kabinet sejak 1946-1966 sebagai kader dari Partai Kristen
Indonesia yakni pada masa Soekarno ,presiden RI I ,Setelah pemerintahan
beralih ke Orde Baru dibawah pimpinan Soeharto . Ia menjadi wakil dan
anggota DPA ( Dewan Perwakilan Agung ) pada tahun 1966-1973 . Atas
jasanya tersebut maka PGI mendirikan sebuah lembaga yang bernama
Akademi Leimena pada 1986 yang kemudian menjadi lembaga mandiri pada
1990 ( kewarganegaraan yang bertanggung jawab 2011:192-1930
2) Dr T.B. Simatupang
Sebutkan 10 usulan sikap dan tindakan yang patut dilakukan dengan benar
dalam menghadapi kemajemukan etnis dan agama!
Dalam menghadapi kemajemukan etnis dan agama, terdapat beberapa sikap dan tindakan
yang patut dilakukan dengan benar. Berikut adalah 10 usulan sikap dan tindakan yang bisa
diambil:
Menghormati perbedaan: Menunjukkan rasa hormat terhadap perbedaan agama, budaya, dan
tradisi yang ada di antara individu-individu yang berbeda. Menghindari sikap merendahkan
atau menghakimi orang lain karena perbedaan mereka.
1. Mempromosikan inklusi: Membangun iklim yang inklusif di tempat kerja, sekolah,
atau masyarakat dengan mengakui dan menghargai kontribusi semua individu tanpa
memandang latar belakang etnis atau agama mereka.
2. Berkomunikasi dengan baik: Membangun komunikasi yang efektif dan terbuka antara
individu-individu yang berbeda. Mendengarkan dengan empati, mengajukan
pertanyaan yang sopan, dan menghindari prasangka dalam komunikasi.
3. Menghindari stereotip: Menghindari stereotip atau prasangka terhadap individu
berdasarkan etnis atau agama mereka. Mengenali dan mengatasi stereotip yang
mungkin kita miliki secara sadar atau tidak sadar.
4. Mengedukasi diri sendiri: Menggali pengetahuan tentang berbagai agama, budaya,
dan tradisi untuk memperluas pemahaman tentang keragaman manusia. Membaca
buku, mengikuti kursus, atau terlibat dalam diskusi yang mengedukasi tentang
perbedaan etnis dan agama.
5. Mempraktikkan toleransi: Menunjukkan toleransi terhadap perbedaan dengan
mengakui bahwa setiap individu memiliki hak untuk memiliki keyakinan dan praktik
agama mereka sendiri. Menghindari berusaha mengubah atau memaksa orang lain
untuk mengikuti keyakinan kita sendiri.
6. Memperkuat dialog antaragama: Mendorong dialog dan kerjasama antara berbagai
komunitas agama untuk membangun pemahaman dan perdamaian. Mengorganisir
acara atau kegiatan yang mempromosikan dialog dan pemahaman lintas agama.
7. Melawan diskriminasi: Menolak dan melawan segala bentuk diskriminasi atau
pelecehan berbasis etnis atau agama. Melaporkan tindakan diskriminasi jika terjadi
dan mendukung upaya untuk menciptakan keadilan sosial.
8. Membangun persahabatan lintas budaya: Mengembangkan persahabatan dan
hubungan yang saling menguntungkan dengan individu dari latar belakang etnis dan
agama yang berbeda. Mencari kesamaan dan saling belajar dari perbedaan dalam
konteks persahabatan.
9. Membantu pembangunan masyarakat yang inklusif: Terlibat dalam proyek-proyek
atau kegiatan sosial yang mempromosikan kesetaraan, keadilan, dan inklusi dalam
masyarakat. Membantu membangun jembatan dan mengatasi kesenjangan sosial yang
ada antara kelompok etnis atau agama.
Sikap dan tindakan ini dapat membantu menciptakan lingkungan yang harmonis
Beberapa pokok yang tidak dapat dikategorikan sebagai tindakan atau sikap
intoleran
Sumber :