Anda di halaman 1dari 19

BAB V (Buku Baru)

BAB IV (Buku Lama)


PERANAN UMAT BERAGAMA
SEBAGAI WARGA NEGARA

FX.Bambang Widiatmoko,S.S,M.Pd
XII-A-2016
PENGANTAR
 Peran orang tidak dilihat dari hakikatnya sebagai
orang beragama, tetapi dari hakikatnya sebagai
warga Negara
 Semua orang, yang adalah warga Negara yang sah,
 punya hak dan kewajiban atau tugas dan
tanggungjawab yang sama, apapun agamanya
bahkan pun yang tidak beragama.
 Semua menjadi warga Negara karena hakikat
keberadaannya, yang tidak bisa ditolak atau
dibantah siapapun. Dan mereka menjadi
tanggungjawab pemerintahan Negara tanpa kecuali.
A. Membangun Bangsa dan Negara Yg
Dikehendaki Tuhan
Tugas dan Peranan Umat Beriman
1. DV,Art 5:
Umat beriman = Kumpulan Pribadi yang
digerakkan oleh Kuasa Tuhan untuk
Menanggapi dan menjawab wahyu Allah
serta bebas bersedia menyerahkan diri
sepenuhnya pada kehendak dan
Penyelenggaraan Tuhan
ASAL KATA GEREJA
Bahasa Portugis : Igreja
Bahasa Yunani : Eklesia
Arti: Persekutuan orang-orang yang
percaya dan dibenarkan Allah
“Iman yang satu dan sama akan Yesus
Kristus
Bangsa dan Negara (Menurut Gereja)
= Mengarah pada satu tujuan:
Kesejahteraan Umum (Bonum Commune)
Lanjutan Tugas dan Peranan Umat
2. Ef 4: 18-19
Kawan sewarga keluarga Allah yang sadar
akan imannya dan bertanggung jawab
sepenuhnya atas iman yang dimiliki dan
diyakininya
3. Yak 2:18
"Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa
perbuatan, dan aku akan menunjukkan
kepadamu imanku dari perbuatan-
perbuatanku."
Iman yang tanpa perbuatan adalah mati
Mati: Di sini kata mati dipakai sebagai
kiasan yang artinya "tidak hidup", "tidak
bekerja", dan "tidak berguna".
Dalam banyak bahasa. penerjemah perlu
mengatakan sebagai berikut:
kepercayaanmu tidak
berguna, atau percaya / iman seperti itu
tidak berguna / tidak menghasilkan apa-
apa).
TUGAS PENGEMBANGAN IMAN
a. Menambah, memperluas wawasan dan
mengungkapkannya dalam bentuk doa
dan peribadatan
b. Bersedia dengan rela mewujudkan
imannya melalui perbuatan konkret
= Iman Terwujud dalam perbuatan nyata
(Berpihak pada masyarakat miskin,
cacat, tersingkir dan lemah)
Prinsip Keterlibatan Umat
Panggilan sebagai Terang dan Garam Dunia
(Mat 5: 13-16)
Fungsi dan Peran: Menghadirkan kebaikan,
sukacita dan kedamaian bagi sesama
sehingga nama Tuhan semakin dimuliakan
banyak orang
Hal Minimal: Menghindari segala bentuk
tindakan yang mengarah pada
kecenderungan negatif atau bersifat distruktif
Keterlibatan Membangun Negara
1. Inspirasi Kitab Suci
 Perutusan Yesus Kepada Para Murid (Mat
10:7-20) = Mewartakan Kebaikan dan
Menyertakan Kekuatan Allah
 Roh Kudus Menggerakkan Para Murid ( Kis
2: 1-11) = Kekuatan untuk mewartakan
Kebenaran
 Kekuatan Dalam Persekutuan (Kis 2: 41-47)
= Saling Menimba Kekuatan, Berbagi Beban,
Cerita, Membantu dan Meringankan Beban
Dasar Panggilan Gereja Dalam Berpolitik

1. Gereja = Persekutuan Umat Beriman


2. Politik = Usaha secara pribadi dan
Bersama dalam mewujudkan
kesejahteraan bersama
Prinsip Keterlibatan Politik
1. Hormat kepada martabat manusia
2. Kebebasan
3. Keadilan
4. Solidaritas
5. Subsidiaritas
6. Fairness
7. Demokrasi
8. Tanggung Jawab
Tantangan dan Peluang
1. Efek Domino Arus Reformasi
dasar Gerakan: Orang tidak suka atau tidak
menghendaki
2. Mengakarnya Budaya Korupsi
Sebabnya: Kerakusan akan kekayaan dan arogansi
kekuasaan
3. Mentalitas dan Semangat Para Pejabat
Kebiasaan minta penghormatan
4. Sikap Apatis masyarakat
Kecewa, masa bodoh, sedih dan pasif karena pejabat
lupa akan janjinya
Allah Menyentuh Hati Manusia
1. Gerakan Pembaharuan Paradigma Hidup
Bersama = Menegakkan kebenaran,
keadilan, dan kejujuran tanpa
diskriminasi
2. Gerakan Sosial kearah pertobatan dan
Hidup Baru = Menegakkan Etika Politik
dan Ekonomi
Usaha-Usaha Untuk Membangun Bangsa
1. Yesus Mewartakan Kabar Baik (Luk 4:18-19)
Membela Kaum yang Menderita, Tidak Bersikap
kompromistis dengan penguasa
Sebagai Siswa?
2. Kerendahan Hati dan Kesediaan Melayani
Sikap realistis yg mengakui keterbatasan usaha
manusia
3. Mengutamakan Kasih dan Damai
Kasih kepada Allah=Totalitas
Kasih Kepada Sesama= Ukurannya spt untuk diri
sendiri
Pro Ecclesia et Patria

Refleksi tentang semboyan Mgr. Sugijapranata


SJ
« 100% Katolik dan 100% Indonesia »
sebetulnya juga ditekankan bahwa umat
Katolik di Indonesia adalah benar-benar warga
Indonesia, yang dalam hidup kesehariannya
berkarya untuk Gereja dan Tanah Air
Partisipasi Siswa
1. Sesuai bakat dan kemampuan
2. Pemberdayaan Potensi Diri
3. Menciptakan kondisi hidup yang
dikehendaki Tuhan
4. Penelitian, pembelajaran, pembiasaan
yang arahnya adl tercapainya kemajuan
manusia
DATA TERORISME
Kementerian Komunikasi dan Informatika
(Kemenkominfo) menyebutkan ada 814.594
situs internet berkategori negatif termasuk
konten radikalisme telah diblokir dari 2010
sampai 2015. Bahkan pada 2016 saja
Kemenkominfo telah memblokir 773 ribu situs.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme
(BNPT) Februari 2017, memperlihatkan bahwa
lebih dari 52% napi teroris yang menghuni LP
ialah generasi muda (usia 17-34 tahun).
FAKTOR PENDUKUNG
TUMBUHNYA TERORISME
1. Kemudahan mengakses informasi dari
internet dan jejaring media sosial tidak
dibarengi dengan kemampuan untuk
menyaring informasi tersebut.
2. Kemahiran kelompok-kelompok teroris
menyusupkan beragam propaganda mampu
memikat pengguna internet dan media sosial.
3. Krisis figur yang dapat diteladani juga turut
memengaruhi kalangan generasi muda. 
USAHA MELAWAN TERORISME
Generasi muda kreatif, dengan bahasa dan
preferensi yang sama mampu menggandeng
dan merangkul yang lain untuk terhindar dari
radikalisme dan terorisme.
Peranan keluarga sebagai pelindung anak
dari radikalisme. Orangtua harus mengetahui
aktivitas anak, aktif memberikan
pendampingan dan pemahaman. Proses
pencarian jati diri dalam usia remaja sangat
rentan oleh berbagai pengaruh dari luar. 

Anda mungkin juga menyukai