Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 3

Capaian Pembelajaran:
Mengemukakan tentang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam perspektif iman Kristen 
Indikator :
1. Mengemukakan sikap terhadap hukum Tuhan dalam Alkitab
2. Politik menurut ajaran Alkitab
3. persoalan-persoalan di tengah masyarakat sebagai akibat keanekaragaman etnis, agama, dan
kepercayaan
4. model eksklusif hubungan iman Kristen dengan agama dan kepercayaan lain
5. sikap kritis yang sempit dalam membangun relasi dan kebersamaan dengan orang yang
berlainan etnis dan agama
Soal
1. Jelaskan pandangan ilmu pengetahuan menurut Alkitab dan bagaimana Alkitab tetap
dipercayai sebagai sumber kebenaran!
2. Sejauh Mana Orang Kristen di Indonesia Melaksanakan Politik sesuai dengan Ajaran
Alkitab
3. Sebutkan 10 usulan sikap dan tindakan yang patut dilakukan dengan benar dalam
mengahadapi kemajemukan etnis dan agama
4. Jelaskan pengertian Pluralisme keagamaan dan model pluralis hubungan iman Kristen
dengan agama dan kepercayaan lain?
5. Apa yang dimaksud dengan intoleransi beragama, jelaskan dan berikan beberapa
pokok yang tidak dapat dikategorikan sebagai tindakan atau sikap intoleran
Jawaban
1. Pandangan ilmu pengetahuan menurut Alkitab dan bagaimana Alkitab tetap dipercayai
sebagai sumber kebenaran
Penggunaan IPTEK sudah ada sejak zaman dahulu, sejak manusia diciptakan sudah ada
IPTEK. Ilmu pengetahuan berasal dari Tuhan yaitu Firman Allah dan teknologi juga berasal
dari Tuhan yang dikembangkan melalui manusia.
 Pengaruh Kekristenan yang mendorong lahirnya IPTEK merupakan cerminan sikap
kristiani yang bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan Tuhan kepada manusia
sebagaimana tertulis dalam Kejadian 1:28. “Allah memberkati mereka, lalu Allah
berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertamba banyak: penuhilah bumi dan
taklukanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas
segala binatang yang merayap di bumi”.”
Dari Kejadian 1:28 yang mendasari lahirnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Mandat
Allah yang pertama untuk beranak cucu dan bertambah banyak manusia di bumi, dan
berkuasa atas ikan-ikan, burung-burung, dan segala binatang, dari ayat tersebut yang
melahirkan di pikiran manusia bagaiamana mereka dapat menguasai bumi sesuai yang
dikehendaki Allah.
 Pengetahuan  untuk melahirkan teknologi itu terdapat dalam Amsal 1:7a: “Takut akan
Tuhan adalah permulaan pengetahuan”
IPTEK dalam pandangan Alkitab dapat ditemukan dalam Amsal 1:5, “baiklah orang
bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian
memperoleh bahan pertimbangan”.  Berdasarkan kutipan ayat ini maka dituntut untuk
setiap pribadi orang percaya (sebutan lain bagi orang Krisen) menjadi bijak dalam
mendengar lalu menjadi orang yang suka belajar (menambah ilmu). Sehingga
kecanggihan gadget tidak disikapi dengan negatif namun dengan pertimbangan yang
bijak. Tuhan menghendaki segala pekerjaan untuk kebutuhan dikerjakan dengan sebaik-
baiknya. Sebab Tuhan sendiri yang memberikan pengertian dan pengetahuan, keahlian,
dalam berbagai pekerjaan kepada seseorang (Kel.35:31). Sebagai mitra Allah maka
manusia diberi kemampuan untuk mengetahui namun tetap dalam rasa hormat dan
tunduk terhadap otoritas Allah Sang Pencipta (Ams.1:7). Iman Kristen memberikan dasar
kepada kita untuk menerima perkembangan IPTEK yang ada dalam iman Kristen yang
menjadi dasar IPTEK adalah Tuhan. Mengutip perkataan Albert Einstein ‘ilmu tanpa
agama adalah buta dan agama tanpa ilmu lumpuh’ (religion without science is blind and
science without religion is lame).
Di dalam Alkitab terdapat keterangan – keterangan yang penting untuk para ahli sains dan
menjadi rumusan bagaimana Alkitab tetap dipercayai sebagai sumber kebenaran, seperti:
Alam semesta diciptakan oleh Allah, keadaan dan keterbatasan manusia, awal kemerosotan
fauna, Air Bah pada zaman Nuh, sejarah Israel, Hari Pentekosta, kembalinya Yesus ke
bumi, dan hari kiamat
2. Sejauh mana orang Kristen di Indonesia melaksanakan politik sesuai dengan ajaran Alkitab
 Peranan umat Kristen dalam kancah politik adalah menjadi garam dan terang dunia
(Matius 5:13-14). Di samping itu, gereja berperan sebagai salah satu institusi keagamaan
yang mengawali dan melestarikan sikap kritis jika suatu gereja itu hendak eksis sebagai
pelayan yang menggarami dan menerangi dunia ini. Sehingga tidak ada alasan bagi
gereja untuk membiarkan situasi bangsa dan negara menjadi kacau tanpa memandang
masa depan yang berarti dan menjanjikan. Berdasar dari jawaban Petrus dan para rasul di
hadapan Mahkamah Agama (Kisah Para Rasul 5 : 29), maka gereja harus lebih taat
kepada Allah daripada kepada manusia. Selanjutnya, berpegang kepada jiwa dan
semangat juang Rasul Paulus dalam memberitakan Injil Kebenaran, seperti Injil Kristus
yang menyebutkan : “Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada
Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia” (Filipi 1 : 29).
 Orang kristen sebagai orang yang percaya yang terpanggil dan telah menerima tugas dari
Yesus Kristus harus menunjukkan ketaatan kepada Tuhan di segala bidang kehidupan.
Orang Kristen harus mempunyai kebiasaan untuk melihat seluruh masyarakat yang
berpolitik dan peraturan-peraturan politik dibawah penghukuman dan anugerah Allah. Itu
dapat diartikan bahwa orang Kristen berpartisipasi dibidang politik ialah karena segi
politik itu tetap di bawah kuasa dan anugerah Allah (bnd. Rom.13:4).
 Orang Kristen tidak hanya sebagai warga negara yang baik tetapi dia harus mampu
menggambarkan atau memperlihatkan kehendak Allah di dalam kehidupannya yaitu di
dalam kehidupan berpolitik. Orang Kristen bertanggung jawab untuk memelihara dan
menumbuhkan kesatuan dan persatuan antara umat yang berbeda agama (bnd. Mat. 5:13-
16; I Ptr. 2:12).
 Gereja seharusnya peka dan bersuara melalui doa, saluran media dan melalui warganya
guna memberi penghiburan, penguatan dan pembelaan kepada mereka yang teraniaya,
yang tertindas dan yang diberlakukan secara tidak adil. Dalam hal inilah bahwa gereja
diutus oleh Tuhan dan ditempatkan di dunia ini untuk menggarami dan menerangi politik
dan kekuasaan dunia agar mereka (para politisi dan pemerintah) menjadi pelayan, bukan
hanya yang gemar dilayani oleh masyarakat.
3. 10 usulan sikap dan tindakan yang patut dilakukan dengan benar dalam mengahadapi
kemajemukan etnis dan agama
 Belajar hidup dalam perbedaan
 Membangun sikap toleran, empati dan simpati
 Membangun sikap saling percaya
 Menanamkan sikap toleransi terhadap perbedaan
 Memelihara saling pengertian
 Sikap saling menghargai
 Merangkul satu sama lain dalam perbedaan
 Melestarikan budaya masing – masing
 Menajaga silahturahmi sesama agama
 Saling mengasihi
4. Pengertian Pluralisme keagamaan dan model pluralis hubungan iman Kristen dengan agama
dan kepercayaan lain
a. Pluralisme keagamaan adalah suatu paham yang mengajarkan bahwa semua agama
adalah sama dan karenanya kebenaran setiap agama adalah relative; oleh sebab itu, setiap
pemeluk agama tidak boleh mengklaim bahwa hanya agamanya saja yang benar
sedangkan agama yang lain salah.
b. Model pluralis hubungan iman Kristen dengan agama dan kepercayaan lain
Dalam dunia Kristen, pluralisme agama pada beberapa dekade terakhir diprakarsai oleh
John Hick. Dalam hal ini dia mengatakan bahwa menurut pandangan fenomenologis,
terminologi pluralisme agama arti sederhananya ialah realitas bahwa sejarah agama-
agama menunjukkan berbagai tradisi serta kemajemukan yang timbul dari cabang
masing-masing agama. Dari sudut pandang filsafat, istilah ini menyoroti sebuah teori
khusus mengenai hubungan antartradisi dengan berbagai klaim dan rival mereka. Istilah
ini mengandung arti berupa teori bahwa agama-agama besar dunia adalah pembentuk
aneka ragam persepsi yang berbeda mengenai satu puncak hakikat yang misterius
5. Intoleransi beragama
Adalah Intoleransi beragama adalah suatu kondisi jika suatu kelompok (misalnya masyarakat,
kelompok agama, atau kelompok non-agama) secara spesifik menolak untuk menoleransi
praktik-praktik, para penganut, atau kepercayaan yang berlandaskan agama.

Pokok yang tidak dapat dikategorikan sebagai tindakan atau sikap intoleran:
 Pernikahan beda agama sering menimbulkan sikap – sikap intoleran terhadap agama
lain
 Bom bunuh diri di tempat ibadah
 Larangan beribadah para Biksu di Tangerang

Anda mungkin juga menyukai