Dalam kehidupan kita berbangsa bernegara dan bermasyarakat kita dituntun dan
dituntut untuk menghayati dan mengamalkan Pancasila di berbagai bidang kehidupan
sehingga ia merupakan identitas nasional kita sebagai bangsa, yang membedakan kita dengan bangsa lain di dunia ini. Pengamalan Pancasila dalam kehidupan kita berbangsa, bernegara dan bermasyarakat, merupakan “jati diri” kita sebagai bangsa Indonesia. Sebagai identitas nasional, maka sudah sepantasnya nilai-nilai Pancasila menjadi pedoman segenap bangsa dan negara di dalam bersikap dan berperilaku. Norma-norma dan juga cara hidup berbangsa sudah disepakati secara bersama oleh rakyat Indonesia di dalam Pancasila. Tak hanya itu, karakter bangsa Indonesia ialah nilai-nilai dasar pancasila sehingga pancasila merupakan ialah jatidiri bangsa yang menjadi inti identitas nasional Indonesia. Pancasila juga tak hanya identitas dalam simbol fisik seperti seperti lambang tetapi pancasila juga ialah identitas non fisik yang berarti jati diri psikis bangsa Indonesia. Sayangnya, adanya globalisasi yang masuk kedalam Indonesia membuat tantangan sendiri bagi implementasi Pancasila dalam tataran dan sikap perilaku rakyat Indonesia. Untuk itu, perlunya strategi yang dijalankan untuk meningkatkan internalisasi Pancasila sebagai Identitas Nasional Indonesia. Internalisasi itu sendiri ialah penghayatan, pendalaman, penguasaan, secara mendalam yang dilakukan dengan cara bimbingan, binaan.Internalisasi Pancasila itu sendiri memiliki arti sebagai proses penanaman ideologi Pancasila pada warga negara sebagai langkah upaya dalam membentuk suatu kepribadian, cara berpikir, serta pola tingkah laku dalam berbagai bidang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Proses itu sendiri pun membutuhkan proses secara perlahan dengan melalui bidang sekolah baik itu di sekolah, masyarakat dan juga keluarga. Setelah itu, seluruh komponen bangsa harus melakukan penjagaan dan mengaktualisasikan terkait nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila tersebut di dalam aspek kehidupan, hal ini menjadikan bangsa Indonesia yakin mengenai ideologi Pancasila mampu menopang semua elemen bangsa baik dari bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan sebagainya. Pembinaan kesadaran bela negara pun perlu diarahkan untuk mengatasi paham, ideologi, budaya yang bertentangan dengan nilai-nilai kepribadian yang dimiliki oleh bangsa dan negara Indonesia. Pembinaan dilakukan secara berkesinambungan melalui pendidikkan , latihan dan sosialisasi.Pembinaan ini dilaksanakan di berbagai lingkungan baik itu sekolah, pemukiman warga bahkan dapat dilaksanakan di tempat kerja. Strategi dan cara ini dibuktikkan dengan hasil dari studi kasus di Pusat Studi Pancasila Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Pendidikkan Indonesia yang mengatakan bahwasanya strategi internalisasi Pancasila merupakan salah satu wujud nyata dalam upaya penguatan ideologi bangsa yakni Pancasila serta didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten, materi dan modul-modul kegiatan, narasumber yang kompeten serta sarana dan prasarana yang memadai. Hasi studi ini dapat dikatakan berhasil mencapai tujuan. Hasil studi kasus ini mengatakan bahwasanya internalisasi Pancasila yang dilaksanakan di rumah maupun di sekolah akan memperoleh hal- hal perihal pengetahuan, kesadaran, kekuatan, kemampuan kehendak, dan hati nurani.Oleh karena itu Pembudayaan Pancasila dan merupakan salah satu wujud nyata dalam upaya penguatan ideologi bangsa yakni Pancasila kepada masyarakat khusunya generasi muda. Studi ini juga menjelaskan bahwasanya Internalisasi nilai-nilai Pancasila terbagi dalam tiga aspek ,yaitu : 1. implikasi pada aspek pengetahuan dan pemahaman nilai-nilai Pancasila. 2. implikasi pada aspek keterampilan dan, 3. implikasi pada aspek sikap atau perilaku. Ketiga konsep tersebut apabila digabungkan maka akan menghasilkan tumbuhnya budaya dan kesadaran dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila di masyarakat dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara.