[2]
Pengendalian manajemen adalah usaha sistematis untuk menetapkan standar prestasi tertentu
dengan merencanakan mendesain sistem umpan balik informasi, membandingkan prestasi yang
sesungguhnya dengan standar prestasi, menentukan apakah terjadi penyimpangan dan mengukur
apakah penyimpangan itu berarti (signifikan), serta melakukan perbaikan yang diperlukan untuk
memastikan bahwa semua sumberdaya perusahaan digunakan dengan cara yang paling efektif
dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan. Pernyataan ini mencakup 4 hal,antara lain :
1. adanya standar prestasi,
2. adanya usaha pembandingan hasil yang diperoleh dengan rencana,
3. menentukan apakah terjadi penyimpangan atau tidak,
4. melakukan perbaikan.
Keempat langkah ini bertujuan untuk mensukseskan perusahaan dengan cara efektif dan efisien.
[3]
Pengendalian diperlukan organisasi untuk memastikan bahwa kegiatan berjalan sesuai dengan
yang direncanakan. Pada dasarnya ada 3 (tiga) tipe dasar pengendalian.Ketiga tipe pengendalian
itu ialah:
[4]
Pengawasan yang efektif mempunyai beberapa ciri yang akan dijelaskan berikut ini. Secara
umum, pengawasan yang efektif harus situasional (memperhatikan situasi). Pengawasan yang
baik harus disesuaikan dengan rencana dan struktur organisasi, kepribadian atau karakteristik
individu manajer, serta kebutuhan untuk efisiensi dan efektivitas.
1. Disesuaikan dengan Rencana dan Struktur Organisasi
Sistem pengendalian yang baik ditujukan untuk memastikan apakah hasil yang diperoleh
sesuai dengan yang direncanakan. Dengan demikian, pengendalian harus mengikuti
rencana yang akan dimonitor. Rencana untuk kegiatan tertentu akan berbeda dengan
rencana kegiatan lainnya.
4. Akurat
Informasi yang akurat diperlukan untuk pengendalian yang baik. Informasi yang tidak
akurat bisa merusak pengendalian atau menimbulkan masalah baru.
5. Tepat Waktu
Informasi harus datang pada waktu yang tepat. Apabila informasi tersebut datangnya
terlambat, informasi tersebut tidak akan bermanfaat banyak untuk perbaikan di masa
mendatang.
6. Fleksibel
Lingkungan bisnis saat ini tidak ada lagi yang stabil selamanya. Sistem pengendalian
yang baik juga harus memperhitungkan kemungkinankemungkinan perubahan. Sebagai
contoh, tingkat penjualan yang berubah (lebih rendah atau lebih tinggi) harus diantisipasi
oleh sistem pengendalian yang baik.
Sistem pengendalian yang baik harus jelas dan objektif. Kejelasan membuat anggota
organisasi tahu apa yang harus dilakukan. Objektivitas membuat prestasi individu bisa
dibandingkan dengan kriteria yang jelas.