Anda di halaman 1dari 5

NAMA : MUHAMMAD FAKIHUDDIN A

NIM : 041193151
MATKUL : AKUNTANSI MANAJEMEN/EKMA4314
JURUSAN : MANAJEMEN SEMESTER 6

TTM 3:

1.  Bagaimana perhitungan biaya standart memperbaiki fungsi pengendalian ?


JAWAB:
Standar unit adalah yang fundamental bagi sistem anggaran fleksibel, yang
merupakan kunci bagi sistem perencanaan dan pengendalian yang baik. Sistem pengendalian
anggaran membandingkan biaya aktual dengan biaya yang dianggarkan, dengan menghitung
variansi, yaitu perbedaan antara biaya aktual dan yang direncanakan untuk tingkat aktivitas
aktual Sistem perhitungan biaya standar memperbaiki perencanaan dan pengendalian serta
memperbaiki pengukuran kinerja.
2. Apakah batasan pengendalian itu dan bagaimana cara menentukannya ? Sebutkan
karakteristik dari masing masing aktivitas.
JAWAB:

 Batasan Pengendalian Manajemen

Pengendalian manajemen merupakan beberapa bentuk kegiatan perencanaan dan


pengendalian kegiatan yang terjadi pada suatu organisasi. Pengendalian manajemen
merupakan kegiatan yang berada tepat di tengah dua kegiatan lainnya. Dua kegiatan
yang dimaksud adalah perumusan strategik yang dilakukan manajemen puncak dan
pengendalian tugas yang dilakukan manajemen paling bawah. Beberapa karakteristik
dari masing-masing aktivitas ini adalah :

1. Perumusan strategik merupakan kegiatan yang paling sedikit sistematik tetapi


pengendalian tugas merupakan yang paling sistematik. Pengendalian
manajemen dalam hal ini berada ditengah-tengahnya.
2. Perumusan strategi difokuskan untuk jangka panjang, sedangkan pengendalian
tugas difokuskan untuk operasi jangka pendek dan pengendalian manajemen
dalam hal ini berada ditengah-tengahnya.
3. Perumusan strategi lebih difokuskan pada proses perencanaan sedang
pengendalian tugas lebih difokuskan pada proses pengendalian. Baik itu proses
perencanaan maupun pengendalian sama pentingnya dengan pengendalian
manajemen.
 Proses Pengendalian Manajemen

Suatu poses pengendalian manajemen melibatkan interaksi antarmanajer


dan manajer dengan bawahannya. Proses pengendalian manajemen
meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut yaitu :

1. Perencanaan Strategi.

Perncanaan strategi adalah proses memutuskan program-program utama


yang akan dilakukan suatu organisasi dalam rangka implementasi strategi
dan menaksir jumlah sumber daya yang akan dialokasikan untuk tiap-tiap
program jangka panjang beberapa tahun yang akan datang.

 Penyusunan Anggaran.

Penyusunan anggaran adalah proses pengoperasian rencana dalam


bentuk pengkuantifikasian, biasanya dalam unit moneter untuk kurun
waktu tertentu.

 Pelaksanaan.

Selama tahun anggaran, manajer melakukan program atau bagian dari


program yang menjadi tanggungjawabnya. Laporan yang dibuat
hendaknya menunjukkan dapat menyediakan informasi tentang anggaran
dan realisasinya baik itu informasi untuk mengukur kinerja keuangan
maupun nonkeuangan, informasi internal maupun eksternal.

 EVALUASI KINERJA.

 Pestasi kerja bisa dilihat dari efisien atau efektif tidaknya suatu pusat
pertanggungjawaban menjalankan tugasnya. Evaluasi dilakukan dengan
membandingkan antara realisasi anggaran dengan anggaran yang telah
ditetapkan sebelumnya..

3.Apa manfaat biaya diferensial dalam pengambilan keputusan jangka pendek ?


JAWAB:
1.      Menjual atau memproses lebih lanjut ( sell or process futher )

Ada kalanya manajemen puncak dihadapkan pada pemilihan menjual


produk tertentu pada kondisinya sekarang atau memprosesnya lebih lanjut
menjadi produk yang lebih tinggi harga jualnya. Dalam pengambilan
keputusan macam ini, informasi akuntansi diferensial yang diperlukan oleh
manajemen adalah pendapatan diferensial dengan biaya diferensial jika
alternatif memproses lebih lanjut dipilih.

2.      Menghentikan atau melanjutkan produksi produk tertentu atau kegiatan  


usaha departemen tertentu ( stop or continue product line )
Dalam menghadapi kondisi ini, manajemen perlu
mempertimbangkan keputusan menghentikan atau tetap
melanjutkan produksinya. Dan informasi yang relevan untuk
dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan ini adalah biaya
diferensial dan pendapatan diferensial.
3.      Menerima atau menolak pesanan khusus ( special order decision )
Penerapan analisis biaya diferensial juga dapat digunakan untuk
membuat keputusan menerima atau menolak pesanan khusus
apabila kapasitas  mesin perusahaan masih terdapat kapasitas
yang menganggur dan pada saat itu harga jualnya dibawah harga
pokok produksi dalam hitungan biaya penuh.
4.      Membeli atau membuat sendiri ( make or buy decision )  
Dihadapi oleh manajemen terutama dalam perusahaan yang
produknya terdiri dari berbagai komponen dan yang memproduksi
berbagai jenis produk. Tidak selamanya komponen yang
membentuk suatu produk harus diproduksi sendiri oleh
perusahaan. Jika memang pemasok dari luar dapat memasok
komponen tersebut dengan harga yang lebih murah daripada biaya
untuk memproduksi sendiri komponen tersebut

4. Sebutkan dan jelaskan langkah - langkah Balanced scorecard  dalam proses


manajemen baru.
JAWAB :
Berikut ini adalah langkah sederhana bagaimana cara menyusun sebuah
balanced scorecard yang baik dan benar:
 Menyusun sebuah balanced scorecard membutuhkan kerjasama dari semua
pihak di perusahaan. Oleh sebab itu hal pertama yang harus dilakukan adalah
membentuk sebuah tim pengembangan balanced scorecard yang bertugas untuk
menyusun balanced scorecard. Disamping menyusun balanced scorecard tim ini
juga bertugas memberikan pemahaman kepada seluruh anggota perusahaan
mengenai tujuan dibuatnya balanced scorecard Jika perlu, training tambahan
mengenai balanced scorecard kepada seluruh anggota tim penyusun BSC bisa
dilakukan untuk memperdalam pemahaman dan menyamakan persepsi
mengenai apa itu BSC dan bagaimana seharusnya proses balanced scorecard
dilaksanakan.
 Hal selanjutnya yang harus dilakukan sebelum menyusun sebuah balanced
scorecard adalah mengumpulkan berbagai jenis informasi strategis yang
dibutuhkan. Beberapa jenis informasi penting yang dibutuhkan diantaranya
adalah informasi strategis yang berhubungan dengan perusahaan seperti
rencana pemasaran, rencana anggaran tahunan, rencana operasional
perusahaan, analisis konsumen, laporan tahunan dan lain sebagainya.
Disamping informasi mengenai perusahaan, informasi – informasi yang
berhubungan dengan industri yang digeluti juga wajib dikumpulkan. Informasi
yang berkaitan dengan industri yang wajib dikumpulkan diantaranya adalah
analisis mengenai persaingan, tren industri, marketing, tren teknologi, dan
berbagai analisis mengenai industri yang digeluti oleh perusahaan yang
bersangkutan.
 Dari informasi – informasi yang telah didapatkan selanjutnya tim akan mulai
mendefinisikan industri, peranan perusahaan, serta perkembangan perusahaan
selama ini. Setelah definisi selesai dibuat, maka tim akan mulai menyusun
sebuah Strategic Business Unit atau yang disingkat dengan SBU. Di sini, tim
penyusun balanced scorecard akan mulai mempertimbangkan jangkauan
aktivitas perusahaan dan unit organisasi apa saja yang bisa dicakup oleh
perusahaan.
 Setelah itu, tim akan bekerja untuk mengevaluasi seluruh sistem pengukuran
yang selama ini dipakai oleh perusahaan. Beberapa jenis tolok ukur dari
pengukuran ini diantaranya adalah pelanggan, produk, jasa, sumber daya
manusia, keuangan, dan operasional perusahaan. Dengan melakukan evaluasi
tolok ukur ini tim penyusun balanced scorecard akan bisa melihat keseimbangan
perusahaan tersebut dan membantu menyelaraskan berbagai sumber daya yang
ada untuk meningkatkan produktivitas serta efesiensi perusahaan.
 Langkah selanjutnya adalah merumuskan visi dan misi perusahaan dan
mengkonfirmasikannya kepada seluruh jajaran perusahaan agar mereka memiliki
satu gambaran yang sama mengenai visi dan misi perusahaan. Visi adalah
sebuah gambaran mengenai karakteristik perusahaan, filosofi, serta peran
perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Misi adalah tujuan
yang ingin dicapai oleh perusahaan tersebut.
 Setelah itu tim penyusun balanced scorecard harus menterjemahkan visi dan
misi ke dalam sebuah istilah nyata untuk kemudian diimplemantasikan kepada
strategi perusahaan yang harus dijalankan oleh semua anggota organisasi
perusahaan. Strategi dijalankan dengan tetap dipantau oleh anggota tim
penyusun balanced scorecard untuk mengetahui seberapa efektifkah strategi ini
bagi perusahaan.
 Setelah implementasi dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah membuat
hasil analisa dari pelaksanaan strategi yang telah dibuat. Dan dari hasil analisa
tersebut tim bisa melakukan evaluasi dari berbagai kekurangan yang terjadi
selama proses implementasi strategi balanced scorecard yang sudah
dilaksanakan. Evaluasi atau perbaikan ini bisa dilakukan secara terus menerus
hingga hasil yang diinginkan tercapai.
5. Indikator apa saja yang diukur dalam pengukuran kinerja ?
JAWAB:

indikator penilaian kinerja ( performance appraisal ), antara lain:


1. Pengetahuan yang Dimiliki
Pengetahuan seorang karyawan mengenai pekerjaan sangat penting karena menjadi
bagian dari tanggung jawabnya.
2. Ketepatan Waktu
Apakah seorang karyawan mampu membuat perencanaan dan jadwal pekerjaannya.
Hal ini akan sangat mempengaruhi ketepatan waktu karyawan dalam menyelesaikan
hasil pekerjaan yang menjadi tanggung jawab seorang karyawan.
3. Kualitas Pekerjaan
Apakah seorang karyawan mengetahui standar mutu pekerjaan yang disyaratkan
perusahaan kepadanya.
4. Kecepatan dalam Menyelesaikan Pekerjaan
Apakah karyawan mengetahui standar mutu produktivitas perusahaan. Hal ini berkaitan
dengan mutu pekerjaan dan kecepatan karyawan menyelesaikan suatu pekerjaan yang
menjadi tanggung jawabnya.
5. Pengetahuan Teknis Seputar Pekerjaan
Apakah karyawan memiliki pengetahuan teknis tentang pekerjaan yang menjadi
tugasnya, karena hal ini juga berkaitan dengan mutu pekerjaan dan kecepatan
karyawan menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
6. Self Confifence
Seberapa jauh karyawan memiliki ketergantungan terhadap karyawan lain dalam
menyelesaikan pekerjaannya, karena hal ini berkaitan dengan kemandirian (self
confidence) seseorang dalam melaksanakan pekerjaan.
7. Kemampuan Menyesuaikan Diri
Apakah karyawan memiliki kebijakan (judgment) yang bersifat naluriah yang dimiliki oleh
seseorang karyawan yang mempengaruhi kinerjanya, karena dia mempunyai
kemampuan menyesuaikan dan menilai tugasnya dalam menunjang visi dan misi
perusahaan.
8. Komunikasi Antar Karyawan
Kemampuan berkomunikasi karyawan, baik terhadap sesama rekan maupun kepada
atasannya.
9. Kerjasama Tim
Kemampuan karyawan dalam bekerja sama dengan karyawan lain. Hal ini sangat
berperan dalam menentukan kinerja karyawan tersebut.
10. Kemampuan Menyampaikan Ide
Kehadiran dalam mengikuti rapat ( Meeting ) yang disertai dengan kemampuan
menyampaikan gagasan atau pendapat kepada orang lain, Tentunya hal ini akan
mempunyai nilai tersendiri dalam penilaian kinerja seorang karyawan.
11. Kemampuan Mengatur Pekerjaan
Kemampuan karyawan dalam mengatur pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya
termasuk membuat jadwal kerja. Secara umum hal ini mempengaruhi kinerja seorang
karyawan.

Anda mungkin juga menyukai