Anda di halaman 1dari 6

Konsep Penilaian Kinerja Menggunakan Balanced Scorecard

PENILAIAN KINERJA MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD


Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan besar luar biasa dalam persaingan,
produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, dan penanganan transaksi antara perusahaan dengan pelanggan
dan perusahaan dengan perusahaan lain. Perubahan-perubahan tersebut mendorong perusahaan untuk mempersiapkan
dirinya agar bisa diterima di lingkungan global. Keadaan ini memaksa manajemen untuk berupaya menyiapkan,
menyempurnakan ataupun mencari strategi-strategi baru yang menjadikan perusahaan mampu bertahan dan berkembang
dalam persaingan tingkat dunia. Oleh karena itu perusahaan dalam hal ini manajemen harus mengkaji ulang prinsip-
prinsip yang selama ini digunakan agar dapat bertahan dan bertumbuh dalam persaingan yang semakin ketat untuk dapat
menghasilkan produk dan jasa bagi masyarakat.
Penilaian atau pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang penting dalam perusahaan. Selain digunakan untuk
menilai keberhasilan perusahaan, pengukuran kinerja juga dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan sistem
imbalan dalam perusaan, misalnya untuk menentukan tingkat gaji karyawan maupun reward yang layak. Pihak
manajemen juga dapat menggunakan pengukuran kinerja perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode
yang lalu.
Pemakaian penilaian kinerja tradisional yaitu ROI, Profit Margin dan Rasio Operasi sebetulnya belum cukup mewakili
untuk menyimpulkan apakah kinerja yang dimiliki oleh suatu perusahaan sudah baik atau belum. Hal ini disebabkan
karena ROI, Profit Marjin dan Rasio Operasi hanya menggambarkan pengukuran efektivitas penggunaan aktiva serta
laba dalam mendukung penjualan selama periode tgertentu. Dalam akuntansi manajemen dikenal alat analisis yang
bertujuan untuk menunjang proses manajemen yang disebut dengan Balanced Scorecard yang dikembangkan oleh
Norton pada tahun 1990. Balanced Scorecard merupakan suatu ukuran yang cukup komprehensif dalam mewujudkan
kinerja, yang mana keberhasilan keuangan yang dicapai perusahaan bersifat jangka panjang.
Konsep balanced scorecard berkembang sejalan dengan perkembangan implementasi konsep tersebut. Menurut ahli
manjemen Kaplan dan Norton, Balanced scorecard terdiri dari kartu skor (scorecard) dan berimbang (balanced). Kartu
skor adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang. Kartu skor juga dapat digunakan untuk
merencanakan skor yang hendak diwujudkan oleh peronil di masa depan. Melalui kartu skor, skor yang akan diwujudkan
personil di masa depan dibandingkan dengan hasil kinerja sesungguhnya. Hasil perbandingan ini digunakan untuk
melakukan evaluasi atas kinerja personil yang bersangkutan.
Balanced scorecard memperkenalkan empat proses manajemen yang baru, yang terbagi dan terkombinasi antara tujuan
strategik jangka panjang dengan peristiwa-peristiwa jangka pendek. Keempat proses tersebut adalah
Menterjemahkan visi, misi dan strategi perusahaan.
Untuk menentukan ukuran kinerja, visi organisasi perlu dijabarkan dalam tujuan dan sasaran. Visi adalah gambaran
kondisi yang akan diwujudkan oleh perusahaan di masa mendatang. Untuk mewujudkan kondisi yang digambarkan
dalam visi, perusahaan perlu merumuskan strategi. Tujuan ini menjadi salah satu landasan bagi perumusan strategi untuk
mewujudkannya. Dalam proses perencanaan strategik, tujuan ini kemudian dijabarkan ke dalam sasaran strategik
dengan ukuran pencapaiannya.
Komunikasi dan Hubungan.
Balanced scorecard memperlihatkan kepada setiap karyawan apa yang dilakukan perusahaan untuk mencapai apa yang
menjadi keinginan para pemegang saham dan konsumen karena oleh tujuan tersebut dibutuhkan kinerja karyawan yang
baik. Untuk itu, balanced scorecard menunjukkan strategi yang menyeluruh yang terdiri dari tiga kegiatan, yaitu (1)
Comunicating and educating, (2) Setting Goal dan (3) Linking Reward to Performance Measures
Rencana Bisnis
Rencana bisnis memungkinkan organisasi mengintegrasikan antara rencana bisnis dan rencana keuangan mereka.
Hampir semua organisasi saat mengimplementasikan berbagai macam program yang mempunyai keunggulannya
masing-masing saling bersaing antara satu dengan yang lainnya. Keadaan tersebut membuat manajer mengalami
kesulitan untuk mengintegrasikan ide-ide yang muncul dan berbeda di setiap departemen. Akan tetapi dengan
menggunakan balanced scorecard sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber daya dan mengatur mana yang lebih
penting untuk diprioritaskan, akan menggerakkan ke arah tujuan jangka panjang perusahaan secara menyeluruh.
Umpan Balik dan Pembelajaran.
Proses keempat ini akan memberikan strategic learning kepada perusahaan. Dengan balanced scorecard sebagai pusat
sistem perusahaan, maka perusahaan dapat melaukan monitoring terhadap apa yang telah dihasilkan perusahaan dalam
jangka pendek, dari tiga pespektif yang ada yaitu: konsumen, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan
untuk dijadikan sebagai umpan balik dalam mengevaluasi strategi.
Oleh: Teguh Riyanto (Content development officer Zahir)
Artikel ini hasil kerja sama PengusahaMuslim.com dengan Zahir Accounting Software Akuntansi Terbaik di Indonesia.
Description: konsep penilaian kinerja, konsep balanced scorecard, penilaian kinerja dalam akuntansi manajemen,
bagaimana konsep hubungan antara bsc dengan kinerja, penilaian menggunakan balanced scorecard
Keywords: strategi, zach, scors, of, sukses, di, manajemen, makalah, tentang, balancef, scorecard, dari, sudut, pandang,
islam, balanced, scorcade, konsep, penilaian, kerja, pengukuran, kinerja, menggunakan
Read more http://pengusahamuslim.com/4713-konsep-penilaian-kinerja-menggunakan-balanced-scorecard.html
PENGUKURAN KINERJA MANAJEMEN

PENDAHULUAN
Pengukuran dilakukan dengan membandingkan kinerja keuangnan sesungguhnya dibandinghkan dengan kinerja
keuangan yang dianggarkan. Sistem pengukuran demikian sering disebut dengan sistem pengukuran kinerja tradisional.
Asumsi yang digunakan dalam sistem pengukuran tradisional adalah bahwa pekaerja dapat mengerjakan sesutu yang
telah ditetapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan perusahaan tanpa ada keharusan untuk melakukan inovasi. Untuk
memenangkan persaiangn global, sistem pengukuran yang hanya mempertimbangkan asep keuangan semata tidak dapat
mencerminkan kinerja menejemen sesungguhnya, sehingga diperlukan sistem pengukuran yang tidak hanya
mempertimbangkan ukuran-ukuran keuangan tetapi jug ukuran non keuangan.

Infotmasi yang digunakan dalam pengendalian


Seorang menejer fungsinya adalah menjamin bahwa pekerjaan yang ada pada organisasi dilakukan secara efisien dan
efektif. Menejer tidaklah mengendalikan biaya secara langsung. Yang dilakukan menejer adalah berupaya
mempengruhio tindakan yang bertanggung jawab atas pengeluaran biaya. Dengan demikian dalam pengnedalin
menejemen menejer bekerja melalui orang lain dengan berbagai cara berikut ini :
1. Memilih pegawai
2. Memastikan pegawai dilatih secara layak memutuskan dimana pegawai tersebut cocok pada organisasi pemberdayaan
pegawai
3. Mengatasi masalah menjamin bahwa lingkungan pekerjaan memuaskan
4. Pemberdayaan pegawai
5. Memberikan nasihat dan saran
6. Mengatasi masalah
7. Menjamin bahwa lingkungan pekerjaan memuaskan

Untuk menjalankan tugas-tugas diatas menejer membutuhkan informasi yaitu


Informasi informal
Bayak informasi yang digunakan menejer adalah informasi informal menejer menerimanya melalui pengamatan,
percakapan, telepon, rapat, memo, pertemuan-pertemuan sehingga sama sekali berbeda dewngan informasi yang
diperoleh dari laporan formal
Informasi pengendalian tugas
Kebanyakan informasi yang ada pada suatu organisasi adalah informasi pengendalin tugas. Sistem pengendalian
produksi menyediakn informasi yang menjadwalkan pengiriman bahan baku, penggunaan tenaga kerja dan sumber daya
lain, sehingga produk yang sebenarnya dan jumlah yang bghenar dapat diperoleh pada akhir proses, sistem ini juga
mengendalikan pemesanan gaji penyimpanan dan aktifitas lain. Informasi pengendalina menejemen terutama
merupakan ringkasan dari pengendalian tugas. Karena pesatnya perkembangan komouter dan biaya pertransaksi yang
semakin rendah masalah utama dalam memperoleh informasi menejemen yang bermanfaat telah menjadikan sebagian
kecil dari informasi yang t5ersedia mudah digunakan oleh menejer
Laporan anggaran
Anggaran yang disetujui merupakan media pengendalian aktivitas pusat pertanggung jawaban yang ada, dan suatu
laporan yang membandingklan pendapatan sesungguhnya denagn biaya yang dianggarkan merupakan keuangn yang
penting. Walaupun anggaran merupakan pedoman penting bagi menejer pusat pertanggung bjawaban, anggaran
hanyalah merupakan pedoman. Juika menejer menemukan cara yang lebih baik dalam mencapai tujuan atau jika keadaan
berubah dari asumsi awal menejer boleh tidak menggunakan anggaran

Informasi non keuangan


Informasi non keuangan tertentu merupakan indikator penting tentang bagaimana strategi yang dipilioh diterapkan hal
ini mengacu pada beberapa cara: variabel penting, faktor-faktor strategi, faktor kesuksesan kunci, faktor kesuksesan
kritis atau indikator kinerja kunci

SISTEM PENGUKURAN KINERJA


Sistem pengukuran kinerja memiliki sasaran inplementasi strategi. Dalam menetapkan sistem pengukursn kinerja,
manejemn puncak meilih serangkaian ukuran-ukuran yang menunjukan strategi perusahaan. kuran-ukuran ini dapat
dilihat sebgai faktor kesuksesan kritis saat ini dan masa depan. Jika faktor-faktor ini diperbaiki, maka perusahaan telah
menerapkan strateginya. Kesuksesan suaatu strategi tergantung pada strateginya itu sendiri. Sistem pengukuran kinerja
secara rinfkas merupakan mekanisme perbaikan lingkungan organisasi agar bberhasil dalam menerapkan strategi
perusahaan.
Ukuran keuangan kesuksesan perusahaan, laba dan pendapatan, menunjukan hasil keputusan masa lalu yang telah
diambil oleh perusahaan. Karena dunia usaha telah menggunakan ukuran pendapatan dan biaya untuk jangka waktu
yang lama, ukuran ini cukup baik. Namun beberapa tahun terakhir menunjukan adanya peningkatan kebutuhan untuk
menggunakan pengukuran non keuangan.

Manfaat Pengukuran Kinerja Manajemen


1. Mengelola operasi organisasi secara efektif & efisien melalui pemotivasian karyawan secara maksimum
2. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan
3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan
evaluasi program pelatihan karyawan
4. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mereka menilai kinerja mereka
5. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan

Balanced Scorecard
Balance scoredcard merupakan conton sistem pengukuran kinerja. Balance scorecard diperkenalkan oleh Kaplan dan
norton. Ia menekankan keseimbangan antara ukuran strategis dalam upaya mencapai keselarasan tujuan, sehingga
mendorong bawahan untuk bertindak sesuai dengan tujuan perusahaan. Untuk mendukung keselarasan tujuan Balance
scoredcard merupakan alat dalam mempokouskan organisasi, meningkatkan komunikasi, menetapkan tujuan organisasi,
dan menyediakan umpan balik bagi manajemen.
Setiap ukuran dalam Balance scorecard menekankan aspek strategi perusahaan. Dalam membuat Balance scorecsrd,
eksekitif harus memilih seperangkat ukuran yang :
1. Menunjukan faktor kritis secara akurat yang akan menentukan kesuksesan strategi perusahaan.
2. Menunjukan hubungan diantara ukuran individual sebagai penyebeb
3. Menyediakan pandangan yang lebih luas tentang status terkini perusahaan.

Hasil & ukuran pemicu


Ukuran ini merupakan indokator yang menunjukan kepada manajemen apa yang telah terjadi sebaliknya ukuran pemicu
adalah indikator terdepan yang menunjukan kemajuan bagian-bagian penting dari penenerapan suatu strategi.

Ukuran keuangan & non keuangannon keuangan,


Dengan menyadari pentingnya ukuran banyak organisasi yang msih gagal memasukan ukuran non keuangan kedalm
kinerja manajemen puncak perusahaan terutama karena ukuran ini cendrung sedikit canggih dari pada ukuran keuangan
dan manajemen puncak kurang akrab dengan penggunaann ukuran tersebut.
Ukuran internal & ukuran eksternal
Perusahaan harus melakukan keseimbanagn diantara ukuran-ukuran eksternal, seperti manufaktur. Alasan untuk ini
adalah banyak perusahaan sering mengorbankan pengembangan untuk hasil eksternal atau mengabaikan hasil
eksternaldengan menyakinkan bahwa ukuran internal sudah cukup.

Balanced scorecard memiliki 4 perspektif :


1. perspektif keuangan
Kinerja keuangan mengukur kinerja perusahaan dalam memperoleh laba dan nilai pasar. Ukuran keuangan biasanya
diwujudkan dalam profitabilitas, pertumbuhan dan nilai pemegang saham. Alat ukur yang biasa digunakan adalah return
on investement dan residual income.
2. perspektif kepuasan pelanggan
Kepuasan pelanggan ini diukur dari bagaimana perusahaan dapat memuaskan pelannggan. Alat ukur yang bias
digunakan adalah market share, custemer retension, customer acquisition, customer satisfaction dan custumer
profitability.
3. perspektif proses bisnis internal
Dalam perspektif ini kinerja perusahaan diukur dsri magaimana perusahaan dapat meghasilkan prodek atau jasa secara
efisien dan efektif. Ukuran yang biasa digunakan adalah kualitas, response time, cost dan pengnalan produk baru.
4. perspekif pertumbuhan & pembelajaran
Perspektif ini menekankan pada magaimana perusahaan dapat berinovasi dan terus tumbuh dan berkembang agar dapat
bersaing dimasa sekarang maupun dimasa datang. Oleh karena itu sumber daya ditutut untuk produktif dan terus belajar
agar mempunyai kemampuan dalam berinovasi dan mengembangkan produk baru yang memiliki value bagi custumer.
Alat ukur yang biasa dipakai adalah employee satisfactiondan information sytem availebel.

Penerapan Balanced Score Card


Penerapan balanced scorecard dapat diikhtisarkan menjadi 4 langkah :
1. Menentukan strategi
Membuat suatu jaringan antara strategi dan tindakan operasional akibatnya adalah perlu proses penentuan Balance
scorecared dengan menetukan strategi organisasi. Pada tahapan ini penting dipahami bahwa tujuan organisasi dijelaskan
ssecara eksplisit dan target yang ingindicapai telah dikembangkan.
2. Menentukan ukuran dari strategi
Langkah berikutnya adalah mengmbangkan ukuran-ukuran dalam mendukung strategi yang telah diterapkan. Organisasi
harus fokus pada ukuarn-ukuarn penting dari strategi.
3. Menyatukan ukuran yang sudah ditetapkan ke dalam sistem manajemen
Balance scorecard harus disatukan dengan struktur formal dan informal organisasi, budaya, dan prakktik-praktik sumber
dayanya.
4. Menelaah ukuran dan hasil secara rutin
Sekali balance scoredcard bejalan maka secara konsisten harus ditelah oleh manajemen puncak. Aspek penting dari
telaah ini adalah:
1. Telah memberitahukan manajemen apakah strategi telah diterapkan
2. Telaah dijunkan bahwa manajemen serius terhadap ukuran-ukuran yang ada.
3. Telaah telah tetap menggariskan ukuran tegrhadap strategi yang berubah
4. Telaah memperebaiki pengukuran

Keunggulan Balanced Scorecard :


1. Merupakan konsep pengukuran yang komprehensif
2. Merupakan konsep yang adaptif & responsif terhadap lingkungan bisnis
3. memberikan fokus terhadap tujuan menyeluruh perusahaan

Kelemahan Balanced Scorecard :


1. Kurangnya hubungan antara ukuran & hasil non keuangan
2. Fixation on financial results
3. Tidak adanya mekanisme perbaikan
4. Ukuran-ukurannya tidak diperbaharui
5. Pengukuran terlalu berlebihan
6. Kesulitan dalam menentukan trade off

Anda mungkin juga menyukai