FINANCIAL CONTROL
S&M Ch.6
I&I Ch.6 ed.1 /
Ch.8 ed.2
Pentingnya Manajemen Keuangan untuk
* Analisis Pertumbuhan dan Penurunan Kinerja Perusahaan
* Pengambilalihan Perusahaan
* Berbagai Jenis Restrukturisasi Perusahaan
Fungsi Keuangan dalam organisasi umumnya dipisahkan menjadi dua jabatan, yaitu:
1. Bendahara
* bertanggungjawab atas perolehan & pengamanan dana (uang tunai),
* membuat laporan kas harian, posisi modal kerja, anggaran kas, arus kas, dan cadangan uang tunai,
* menjaga hubungan perusahaan dengan bank komersial dan bank investasi.
2. Controller
* bertanggungjawab atas akuntansi, pelaporan, dan pengendalian,
* mencatat dan membuat laporan informasi keuangan perusahaan,
* mengelola penggajian, menyusun perhitungan & pelaporan pajak, serta
melakukan audit internal.
Definisi Pengndalian Keuangan
• Umpan Balik Mekanikal vs Respons Perilaku fokus utamanya pada perilaku orang-
orang yang ada dalam organisasi (bukan pada mesin); contoh:
• sistem absensi diharapkan dapat mencegah keterlambatan,
• sistem komputer yang membatasi kebebasan akses diharapkan dapat
menjaga kerahasiaan data perusahaan.
• Secara tradisional, fokus sistem pengendalian terletak pada 7 faktor berikut ini:
1. Mempekerjakan karyawan yang akan melaksanakan tanggungjawabnya dengan
kompeten dan penuh integritas.
2. Menghindari fungsi-fungsi yang tidak harmonis dengan cara memisahkan tugas dan
tanggungjawab.
3. Mendefinisikan wewenang yang terkait dengan suatu posisi sehingga kesesuaian dari
suatu transaksi dilaksanakan dan dapat dievaluasi.
4. Menetapkan metode yang sistematis guna memastikan bahwa transaksi telah dicatat
dengan akurat.
5. Memastikan bahwa dokumentasi memadai.
6. Menjaga aktiva dengan mendesain prosedur yang membatasi akses terhadap aktiva
tersebut.
7. Mendesain pengecekan independen untuk meningkatkan akurasi.
• Pengendalian Akuntansi
Dihubungkan dengan pengamanan aktiva dan peningkatan akurasi serta keandalan akuntansi.
Contoh: Pemisahan tugas / fungsi antara pencatatan dengan penjagaan fisik aktiva.
• Pengendalian Administratif
Dihubungkan dengan peningkatan efisiensi operasi dan kepatuhan kepada kebijakan-kebijakan
manajemen. Contoh: Laporan-laporan kinerja dan pengendalian kualitas.
• Pengendalian Terpadu
• Pendekatan Formal sistem harus terstruktur dan berkelanjutan, serta didesain dengan
tepat untuk mencapai tujuan. Contoh: pengendalian melalui anggaran, laporan-laporan
akuntansi, biaya standar, dan pusat pertanggungjawaban.
• Pendekatan Informal memiliki tingkat kepribadian yang tinggi, dan bertujuan
mempertimbangkan variabilitas. Contoh: pengendalian melalui norma-norma yang tidak
tertulis, intuisi, dll.
Faktor Manusia & kompleksitas motivasi manusia membuat hubungan antara Feedback dan Future
Action menjadi tidak pasti dan rumit.
• Manipulasi ukuran-ukuran umpan balik menekankan pada operasi, bukan pada
evaluasi operasi.
Contoh: Dalam perusahaan yang Fixed Cost dari biaya produksinya tinggi, apabila kinerja
manajer produksi diukur kesuksesannya dengan output produksi yang tinggi pastinya jika
produksi banyak produk akan terlihat sukses (ini menekankan pada operasi), padahal untuk
apa produksi banyak jika penjualan sedang turun.