Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS KOS DIFERENSIAL DAN KOS KUALITAS Dan PENGUKURAN

KINERJA DAN LAPORAN MANAJEMEN


Tinjauan Mata Kuliah

Mata kuliah Akuntansi Manajemen membahas


mengenai konsep-konsep akuntansi manajemen dan
memberikan gambaran tentang bagaimana peran dan
pekerjaan seorang akuntan manajemen dalam sebuah
perusahaan yang mana berkaitan dengan fungsi
perencanaan, pengendalian, pengambilan keputusan,
dan lainnya. Konsep-konsep tersebut di antaranya
adalah pengantar akuntansi manajemen, konsep
perilaku kos, akuntansi berbasis aktivitas, analisis kos
volume laba, penganggaran, anggaran fleksibel, kos
standar, analisis kos diferensial, kos kualitas, dan
evaluasi kinerja.
ANALISIS KOS DIFERENSIAL DAN KOS
KUALITAS

Pengambilan Keputusan Taktis


Jenis-Jenis Keputusan
Jenis-jenis keputusan berdasarkan jangka waktu dapat dibedakan
menjadi:
1. Jangka panjang
• Keputusan Strategik
2. Jangka Pendek
• Keputusan Rutin
• Keputusan Taktis
• Keputusan Nonrutin
Model Pengambilan Keputusan Taktis
Adapun langkah-langkah pengambilan keputusan taktis adalah sebagai berikut
• Langkah 1
Tentukan dan mendefinisikan problem/masalah(Define the problem)
• Langkah 2
Identifikasi berbagai alternatif (Identify alternatives)
• Langkah 3
Identifikasi kos dan manfaat yang berkaitan dengan tiap alternatif(Identify cost
and benefits associated with each alternative)
• Langkah 4
Kumpulkan informasi dan jumlahkan kos dan manfaat yang relevan untuk tiap
alternatif. Dukung dengan data yang diperlukan (Gather data and total
relevant costs and benefits for each alternative).
• Langkah 5
Pertimbangkan faktor kualitatif (cosider qualitative factors)
• Langkah 6
Ambil keputusan(Make decicions)
Jenis-jenis Keputusan Taktis
beberapa jenis keputusan taktis yang dibahas pada modul ini adalah yang
berkaitan dengan aktivitas revenue generating, yakni:
• keputusan membuat sendiri atau membeli (Make-or-Buy)
• keputusan meneruskan atau menghentikan (Keep-or-Drop)
• keputusan menerima order khusus atau tidak (Special Order, accept or reject)
• keputusan untuk menjual atau memproses lebih lanjut (Sell or Process
Further)
• Menentukan bauran produk yang paling optimal dalam menghasilkan laba
(Product Mix)
Keputusan Bauran Produk
Pada saat ini, sebagian besar perusahaan memiliki fleksibilitas untuk
menentukan bauran produk yang dihasilkan. Bauran produk mengacu pada
jumlah relative masing-masing produk yang diproduksi bagi perusahaan yang
memproduksi lebih dari satu produk. Keputusan untuk menentukan bauran
produk dapat berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.
Kos Kualitas, Pengukuran, dan Pelaporan

Kualitas dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas


Definisi dari kualitas adalah ukuran relatif tingkat kebaikan/kesesuaian
(goodness). Kualitas juga didefinisikan sebagai tingkat seberapa baik kedelapan
dimensi ini dipenuhi, yakni performance, aesthetics, serviceability, features,
reliability, durability, quality of conformance, dan fitness for use. Performance
merujuk pada seberapa konsisten dan seberapa baik fungsi dari sebuah produk.
Aesthetics merujuk pada diberikannya perhatian terhadap penampilan sebuah
produk. Serviceability mengukur kemudahan dalam merawat atau memperbaiki
produk.
Features merujuk pada karakteristik produk yang membedakannya
dengan produk lain dengan fungsi yang serupa. Reliability merujuk pada
probabilitas bahwa produk yang dimaksud akan berkinerja sesuai fungsi yang
ditentukan untuk jangka waktu tertentu. Durability didefinisikan lamanya waktu
suatu fungsi produk. Quality of conformance adalah suatu ukuran bagaimana suatu
produk sesuai dengan spesifikasi dan pemakaiannya atau cocok dan nyaman untuk
dipakai. Terakhir fitness for us adalah kesesuaian produk dalam melakukan
fungsinya seperti yang telah diinformasikan (diiklankan).
Mengukur Kos Kualitas
Kos kualitas yang dapat diobservasi sangat mudah diukur, yaitu dengan
melihat bykti transaksi dan cacatan akuntansi. Sementara untuk mengukur kos
kualitas tersembunyi agak sulit. Paling tidak ada tiga metode untuk mengukur
kos kualitas tersembunhi, yaitu: (1) Metode Multiplier, (2) Metode Riset Pasar,
dan (3) Metode Taguchi (Taguchi quality loss function).

Idealnya, Program pengembangan kualitas adalah untuk mencapai posisi


zero deffect.Keberhasilan program pengembangan kualitas ini, akan tercermin
dari semakin rendahnya jumlah input yang digunakan.Dengan semakin kecilnya
input yang digunakan untuk menghasilkan output, maka berarti semakin
tingginya produktivitas yang dicapai. Namun demikian, pengembangan kualitas
hanyalah salah satu cara yang dapat dipakai untuk meningkatkan produktivitas,
banyak cara lainnya yang bisadigunakan untuk meningkatkan produktivitas.
PENGUKURAN KINERJA DAN LAPORAN MANAJEMEN
 
Desentraliasi, Akuntansi
Pertanggungjawaban, dan Pengukuran
Kinerja
Desentralisasi
Ketika atasan melakukan pelimpahan wewenang maka akan ada tanggungjawab
dari bawahan yang menerima pelimpahan wewenang. Secara tradisional, bagan
organisasi menggambarkan aliran tanggungjawab, mulai dari chief executive officer (CEO)
melalui vice president ke manajer level menengah sampai ke manajer level rendah.
Namun, sebagian besar perusahaan menggunakan hirarkhi yang hampir datar, lebih
menekankan kerja tim. Model seperti ini konsisten dengan perusahaan yang melakukan
desentralisasi.
Rentang wewenang pengambilan keputusan secara kontras berada di antara
sentralisasi dan desentralisasi. Perusahaan yang tersentralisasi, wewenang pengambilan
keputusan ada pada manajer level paling atas bawahan hanya melaksanakan keputusan
tersebut. Sementara, perusahaan yang terdesentralisasi, sebagian wewenang
pengambilan keputusan dilimpahkan ke manajer pada level di bawahnya.
Alasan-alasan Desentralisasi
Ada beberapa alasan mengapa suatu perusahaan melakukan pelimpahan
wewenang untuk pengambilan keputusan kepada manajer pada level di
bawahnya, yaitu:
• Kemudahan dalam memperoleh dan memanfaatkan informasi lokal,
• Memberikan fokus pada manajemen pusat
• Pelatihan dan pemotivasi para manajer segmen
• Mendorong kompetisi yang sehat dan membuka segmen pada kekuatan
pasar.

Pusat Pertanggungjawaban
• Pusat Biaya (Cost Center)
• Pusat Pendapatan (Revenue Center)
• Pusat Laba (Profit Center)
• Pusat Investasi (Investment Center)
Akuntansi Pertanggungjawaban
Akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu konsep dari
akuntansi manajemen dan sistem akuntansi yang dikaitkan dan disesuaikan
dengan pusat-pusat pertanggungjawaban yang ada dalam organisasi.
Kesuksesan implementasi akuntansi pertanggungjawaban dalam suatu
organisasi, memerlukan kondisi-kondisi yang mendukung, antara lain:
•Struktur organisasi
•Anggaran
•Penggolongan biaya
•Sistem akuntansi
•Sistem pelaporan biaya
Tujuan dan Manfaat Akuntansi
Pertanggungjawaban
Sedangkan informasi akuntansi pertanggungjawaban yang berupa
informasi masa lalu bermanfaat sebagai penilai kinerja manajer pusat
pertanggungjawaban dan pemotivasi manajer:
•Sebagai dasar penyusunan anggaran
•Penilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban
•Pemotivasi manajer

Tujuan Penilaian Kinerja


Tujuan dari penilaian kinerja perusahaan diantaranya untuk mengetahui
tingkat kesehatan dari suatu perusahaan dan dijadikan alat evaluasi bagi
manajemen untuk pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kelangsungan
dari perusahaan kedepannya.
Laporan untuk Manajemen
 
Konsep Dasar Pelaporan
secara umum ada konsep dasar yang harus dipenuhi oleh sebuah laporan yang baik.
Setiap perusahaan dalam pembuatan laporan tentu saja harus disesuaikan dengan besar
kecilnya perusahaan, jenis usaha, kemampuan (pendidikan), penerima laporan, dan sebagainya.
Lima Prinsip Penyajian Laporan antara lain:
• Prinsip pertanggungjawaban
• Prinsip manajemen pengecualian (management by exception)
• Prinsip keterbandingan
• Prinsip peringkasan
• Prinsip komentar dan interpretasi

Jenis-jenis Laporan
Jenis laporan yang dibuat dan diperlukan oleh berbagai jenis perusahaan, tentu saja tidak
mungkin diidentifikasikan dan dihitung dengan pasti jenisnya. Akan tetapi, dasar klasifikasi yang
paling praktikal adalah menurut fungsi atau tujuan. Secara umum, laporan-laporan yang
didasarkan pada fungsi atau tujuan dan ditujukan untuk manajemen bisa dikelompokkan ke
dalam tiga kelompok
Jenis-jenis Laporan
Jenis laporan yang dibuat dan diperlukan oleh berbagai jenis perusahaan,
tentu saja tidak mungkin diidentifikasikan dan dihitung dengan pasti jenisnya.
Akan tetapi, dasar klasifikasi yang paling praktikal adalah menurut fungsi atau
tujuan. Secara umum, laporan-laporan yang didasarkan pada fungsi atau tujuan
dan ditujukan untuk manajemen bisa dikelompokkan ke dalam tiga kelompok,
yaitu:
•laporan-laporan perencanaan (planning report)
Laporan jenis ini berisi uraian dan penjelasan serta penyebaran dari
rencana perusahaan. Laporan ini di klasifikasikan ke dalam tiga macam
laporan perencanaan:
Laporan perencanaan jangka pendek: korporasi atau divisi
Laporan perencanaan studi khusus jangka pendek atas suatu
segmen
Laporan perencanaan jangka menengah dan panjang
•laporan-laporan pengawasan (control report)
Laporan pengendalian dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis
laporan, yaitu sebagai berikut:
- Laporan pengendalian periode berjalan
- Laporan analitis

•laporan-laporan informasi (information report)

Anda mungkin juga menyukai