Disusun oleh :
Ela Utari (031003634)
Lusiana Fika (031009714)
Fatnina Fikriya (031180133)
Wardatul Asisah (031465248)
Yulia Fatmawati (031124593)
KEGIATAN BELAJAR 1: ANALISIS KOS-
VOLUME-LABA UNTUK PRODUK TUNGGAL
1. Margin kontribusi
Margin kontribusi (Contribution Margin) adalah selisih antara pendapatan (atau penjualan )
dengan Kos Variabel (KV ). Secara berurutan, margin kontribusi akan digunakan untuk
menutup Kos Tetap (KT) dan Laba Perusahaan .
Ada dua hal penting dalam pengertian Margin Kontribusi MK tersebut:
Pertama , biaya – biaya harus dapat dipisahkan antara biaya variable dengan biaya tetap.
Kedua , untuk kepentingan manajemen , laporan yang disajikan tidak mengikuti cara
penyajian menurut standar Akuntansi Keuangan yang berlaku.
Titik Impas (TI) dapat dapat dinyatakan dalam satuan unit produk dan
satuan mata uang (Rupiah) . Pada perusahaan indrustri , satuan unitnya
amat jelas perusahaan sabun mandi atau perusahaan makanan mie akan
menggunakan satuan bungkus. Satuan unit pada perusahaan jasa lebih
tidak mudah menentukannya.
Untuk menentukan masing-masing titik impas tersebut, dapat digunakan tiga
teknik atau dua pendekatan.
1. Pendekatan laba operasi
Pendapatan laba operasi didasarkan pada rumus yang diambil dari susunan
laporan Laba Rugi sebagai berikut :
Manajemen tentunya akan menetapkan target keuntungan yang ingin dicapai pada
periode berikutnya. Target tersebut dapat berupa target pendapatan dalam
satuan rupiah (Rp) , maupun dalam satuan unit. Ada 3 macam target yaitu :
Target laba yang ditetapkan dalam jumlah tertentu.
Target laba yang ditetapkan dalam jumlah presentase tertentu dari pendapatan.
Target laba ditetapkan dalam jumlah tertentu setelah diperhitungkan pajaknya.
Ciri khas apabila perusahaan menghasilkan produk atau jasa lebih dari satu
produk maka, akan terdapat biaya yang langsung dapat diidentifikasikan
dengan produk tertentu dan ada pula biaya bersama. Biaya tetap langsung
adalah jenis biaya yang dapat ditelusuri secara langsung ke masing-masing
produk dan dapat dihindari jika salah satu produk tersebut tidak ada.
Sedangkan biaya bersama tetap akan(common fixed cost) tetap muncul
selama perusahaan ada. Titik impas dapat dihitung dalam satuan uang
maupun dalam satuan unit tertentu, tentu saja dengan memperhatikan bauran
prduk (produk mix).
1. Anggaran Master
Master anggaran merupakan rencana keuangan komprehensif
perusahaan. Umumnya master anggaran disiapkan untuk periode satu
tahun.
2. Anggaran Operasional
Merupakan jenis anggaran yang mendeskripsikan mengenai aktifitas
yang berkaitan dengan pemrolehan pendapatan/penjualan, yakni
dimulai dari penjualan, produksi, sediaan jadi akkhir, hingga
menghasilkan pro forma laporan laba rugi.
3. Anggaran Penjualan
Anggaran ini mendeskripsikan tentang ekspektasi penjualan baik
dalam unit maupun rupiah. Anggaran ini merupakan dasar dari seluruh
anggaran operasional lainnya sehingga sebaiknya dibuat dan disusun
seakurat mungkin.
4. Anggaran Produksi
Anggaran produksi menceritakan tentang berapa unit yang harus
diproduksi untuk memenuhi kebutuhan penjualan dan mencukupi target
persediaan akhir di gudang.
Berkaitan dengan bagian anggaran kas nomor 1 (penerimaan kas) dan 2 (pengeluaran kas) maka
sebelum menyusun anggaran kas sebaiknya perusahaan telah lebih dulu menyusun skedul
penerimaan kas baik yang berasal penjualan tunai maupun penjualan kredit serta skedul
pembayaran hutang.
B. PENYUSUNAN SKEDUL PEMBAYARAN KAS
Setelah skedul penerimaan kas dibuat, selanjutnya sebelum
menyusun anggaran kas, penting juga untuk membuat skedul
pengeluaran kas khususnya untuk urusan pembayaran hutang
karena sebagian besar kas perusahaan dikeluarkan untuk
membayar hutang. Jarang bagi perusahaan langsung membayar
nilai pembayaran secara penuh di periode dimana perusahaan
melakukan pembelian.