BAB VIII
COST-VOLUME DAN PROFIT ANALYSIS
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK I
1. SISKA WULANDARI 1910003510007
2. ADINDA DWI UTARI 191000351004
TAHUN 2021/2022
UNIVERSITAS EKASAKTI PADANG
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi analisis biaya volume laba?
2. Bagaiman Asumsi Analisis Biaya Volume Laba?
3. Bagaimana Dasar Analisis Biaya-Volume Dan Laba?
4. Bagaimana Analisis Titik Impas (Break-Even Point Analysis)?
5. Bagaimana Pemanfaatan Analisis Cost-Volume Profit untuk Perencanaan?
6. Apa yang dimaksud dengan Marjin Keamanan?
7. Bagaimana Pemilihan Struktur Biaya?
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam melihat hubungan diantara kelima elemen tersebut terdapat beberapa asumsi yang
harus digunakan didalam hubungan diantara besarnya biaya dan volume serta laba yang akan
diperoleh, yaitu :
1. Harga jual produk yang konstan dalam cakupan yang relevan. Hal ini berarti harga jual setiap unit
produk tidak berubah walaupun terjadi perubahan volume penjualan.
2. Biaya bersifat linear dalam rentang cakupan yang relevan dan dapat dibagi secara akurat ke dalam
elemen biaya tetap dan biaya variabel. Jumlah biaya variabel per unit konstan dan jumlah biaya
tetap total juga harus konstan.
3. Dalam perusahaan mulitiproduk, bauran penjualannya tidak berubah.
4. Jumlah unit yang diproduksi sama dengan jumlah unit yang dijual. Berarti, jumlah persediaan tidak
berubah.
Dengan pengertian dan asumsi seperti diatas maka jika salah satu elemen saja berubah maka
hasil analisis cost volume profit pasti akan menghasilkan kesimpulan yang berbada dan dapat
menghasilkan keputusan yang berbeda juga. Meskipun tujuan utama dari analisis ini adalah untuk
melihat hubungan diantara elemen-elemen tersebut dan pengaruhnya satu dengan yang lainnya.
Terkait asumsi dasar biaya diklasifikasikan sebagai biaya variabel dan tetap, Manajemen harus
teliti dalam memasukkan semua biaya variable yang relevan yaitu tidak hanya biaya produksi saja
tapi juga biaya penjualan dan biaya distribusi. Ketelitian ini diperlukan untuk mengukur biaya
variabel per unit. Selain itu, (pada analisis jangka pendek) biaya tetap yang relevan dapat diartikan
sebagai biaya tetap yang diperkirakan berubah sehubungan dengan peluncuran produk baru. Pada
saat biaya variabel dan biaya tetap dijumlahkan menjadi biaya total, dapat diasumsikan dengan
analisis cost volume profit bahwa pendapatan dan total biaya adalah linear pada rentang aktivitas
yang relevan. Meskipun perilaku biaya sebenarnya tidak relevan dengan rentang output yang
terbatas, total biaya diharapkan meningkat mendekati tingkat yang linear.
Karena peran yang sangat vital, analisis cost volume profit ini dapat diterapkan dalam banyak
hal seperti menentukan harga jual produk atau jasa, memperkenalkan produk atau jasa baru,
mengganti peralatan, memutuskan apakah produk atau jasa yang ada seharusnya dibuat di dalam
perusahaan atau dibeli dari luar perusahaan, dan melakukan analisis apa yang akan dilakukan, jika
sesuatu dipilih oleh manajemen.
PT JAKSAIN
Laporan Laba Rugi Kontribusi
Bulan Juni 2013
Total Per unit %
Penjualan (150 unit) Rp525.000 Rp3.500 100
Biaya biaya variabel Rp393.750 Rp2.625 75
Marjin kontribusi Rp131.250 Rp875 25
Biaya-biaya tetap Rp75.000
Laba usaha Rp56.250
Dengan menggunakan formula:
Marjin kontribusi Rp 875 dibagi dengan penjualan Rp 3.500 dari laporan laba rugi diatas
dapat dihitung rasio marjin kontribusi per unit sebesar 25 % (Rp 875/Rp 3.500) % atau sama
dengan total rasio marjin kontribusi (Rp 131.250/Rp 525.000) %Marjin kontribusi memegang
peranan penting pada banyak keputusan dalam sebuah perusahaan, seperti produk apa yang akan
diproduksi atau dijual, kebijakan harga mana yang akan diikuti, strategi pemasaran apa yang akan
digunakan, dan jenis fasilitas produktif apa yang akan dibeli. Hubungan konsep biaya-volume dan
laba dalam perencanaan laba dapat digunakan untuk menghitung titik impas, target laba, marjin
keamanan, komposisi biaya untuk memaksimumkan marjin kontribusi, dan atau titik penutupan
usaha.
Dengan cara sederhana titik impas dalam rupiah selanjutnya dapat dihitung dengan mengalikan
85,71 unit (impas dalam unit) dengan Rp. 3.500 (harga jual per unit produk) = Rp. 300.000. Namun
apabila data tidak tersedia untuk menggunakan cara tersebut maka dengan menggunakan data dari
kasus di atas titik impas dalam rupiah dapat dihitung dengan prosedur sebagai berikut:
3. Metode grafik
Selain menggunakan dua pendekatan diatas analisis impas juga dapat dibuat dengan
menggunakan grafik. Grafik tersebut dapat dibuat dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Buat garis horizontal (x) untuk menunjukan jumlah unit produk dan sebuah garis vertikal (y) untuk
menunjukan nilai penjualan dan biaya.
b. Tarik sebuah garis lurus ke kanan atas dengan kemiringan 45 yang ditarik dari titik 0 perpotongan
garis x dan garis y sebagai garis penjualan.
c. Buat garis horizontal untuk menujukan jumlah biaya tetap pada berbagai level unit penjualan.
d. Buat garis untuk menunjukan jumlah biaya pada berbagai level unit penjualan yang ditarik dari
perpotongan garis y dengan garis biaya tetap. Daerah yang berada di antara garis ini dengan garis
biaya tetapdi bawahnya menunjukan kisaran biaya variabel.
e. Buat titik impas pada perpotongan garis penjualan dan garis total biaya. Tarik garis ke kiri untuk
menunjukan jumlah penjualan dalam satuan uang dan tarik garis vertikal ke bawah untuk
menunjukan titik impas dalam unit penjualan.
f. Arsir tiga disebelah kanan grafik sebagai daerah laba dan sebaliknya arsir daerah segitiga di sebelah
kiri bawah titik impas sebagai daerah rugi. Daerah arsiran ini menunjukan bahwa penjualan yang
lebih kecil dari titik impas akan menimbulkan rugi dan sebaliknya penjualan yang lebih besar akan
memberikan laba.
Berdasar titik impas sebesar 82 paket ini, maka titik impas akan terjadi pada penjualan
produk A sebanyak 246 paket (3 x 82) dan produk B sebanyak 164 paket (2 x 82).
3. Analisis Sensivitas
Salah satu aspek penting dalam analisis cost-volume-profit ini bahwa adanya perubahan dalam
satu faktor atau lebih yang mempengaruhi analisis, dapat diadakan penilain atau evaluasi. Aspek ini
sangat penting bagi manajemen dalam proses penyusunan atau perencanaan anggaran, karena hal
ini memungkinkan diadakan testing untuk menentukan akibat adanya perubahan faktor atau
mempertimbangkan berbagai alternatif. Metode yang digunakan adalah laporan laba rugi
komparatif.
Analisis sensitivitas merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui akibat dari
perubahan parameter-parameter produksi terhadap perubahan kinerja sistem produksi dalam
menghasilkan keuntungan. Dengan melakukan analisis sensitivitas maka akibat yang mungkin
terjadi dari perubahan-perubahan tersebut dapat diketahui dan diantisipasi sebelumnya.
A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Analisis biaya volume laba (cost-volume-
profit analysis) adalah analisis pola-pola prilaku biaya yang mendsari hubungan-hubungan antara
biaya,volume, dan laba. Analisi biaya-volume-laba kerap pula disebut analisis impas (break-even
analysis) karena signifikansisme mengacu pada sebuah pemicu biaya aktivitas, seperti unit
penjualan, yang diasumsikan berkorelasi dengan perubahan-perubahan pendapatan, biaya, dan
laba. Analisis biaya-volume-laba merupakan persoalan yang kompleks karena hubungan-hubungan
tersebut kerap dipengaruhi oleh faktor-faktor yang seluruhnya atau sebagian diluar kendali
manajemen.
Titik impas merupakan tingkat aktivitas dimana suatu organisasi tidak mendapatkan laba dan
juga tidak mendapatkan rugi. Titik impas juga dapat didefinisikan sebagai titik dimana total
pendapatan sama dengan total biaya atau sebagai titik dimana total marjin kontribusi sama dengan
total biaya tetap. Titik impas ini selanjutnya dapat dihitung dengan menggunakan metode
persamaan, metode marjin kontribusi, dan metode grafik, baik dalam hitungan unit penjualan
maupun penjualan dalam satuan mata uang tertentu yang digunakan dalam transaksi bisnis. Dalam
perencanaan analisis biaya volume laba dapat dimanfaatkan dengan menggunakan 2 cara yaitu,
analisis target laba dan analisis sensitivitas.
Dengan mengetahui titik marjin keamanan tersebut maka manajemen dapat merumuskan
berbagai strategi, taktik, dan langkah-langkah operasional untuk bertahan agar penjualan tidak
mengalami abrasi sampai melebihi angka marjin keamanan.
B. Saran
Setelah membahas dan mempelajari analisis biaya volume laba ini, diharapkan kita dapat
menganalisis biaya volume laba pada suatu perusahaan tertentu sebagai skill penunjang bagi
seorang manajer.
DAFTAR PUSTAKA
Anthony A.Atkinson, Robert S.Kaplan, Ella mae matsumura, S.Mark Young : Akuntansi Manajemen, Edisi
ke 5 jilid 1.
Drs. Abdul halim, M.B.A., Akuntan dan Drs. BambangSupono,Akuntan”Akuntansi Manajeman “ Edisi
Pertama,Yogyakarta, BPFE,1999