Anda di halaman 1dari 4

Audit Manufakturing

A. Pengertian Audit Manufakturing


Audit manufacturing melakukanpengujianatasketaatan dan kebijakan yang
telahdigariskandalambidangoperasional dan
efesiensidalammenyelenggarakanupayauntukmencapaitujuandibidangoperasionalperusah
aan dan efektifitasdaripencapaiantersebut.
Peranfungsi audit manufacturing
dalamperusahaanadalahmeningkatkankegunaandarimasukan yang berupatenaga dan
keterampilan, bahan dan peralatan, dana sertainforasimenjadibarangataujasa yang
siapdipasarkan oleh perusahaantersebutkepadakonsumen.
 Alasanmelakukan audit manufaktur:
- Memastikanprosedurmencerminkanprakteknyata
- Mengungkapkankonsistensidarisuatu proses
- Mendorongberkelanjutantindakankorektif
- Menunjukkanpendekatanproaktifuntukperbaikan proses

 Lingkupkegiatan audit manufacturing mencakup 3 sisi


1. Sistemtransformasi yang meliputi, masukanberupa:
 Tenaga dan keahlian
 Bahan dan peralatan
 Dana sertainformasi
Proses, yaitumetode yang digunakanuntukmelakukantranformasikeluaran,
berupa:
 Barang
 Jasa
2. Fungsimanajemen, yaitu:
 Perencanaan
 Pelaksanaan
 Pengendalian
3. Standarkriteria yang digunakan, yaitu:
 Jumlah
 MutuatauSpesifikasi
 Waktu dan biaya
 Data yang tersedia
 Langkah – langkah audit manufacturing:
 Merumuskanmaksud dan tujuandaridilaksanakannya audit
manufacturing
 Menentukanruanglingkup audit yang akandijalankan
 Melakukan audit pendahuluanuntukmendapatkan data dan informasi
yang bersifatumumtentangobjek audit
 Menyusun program dan prosedur audit yang akandilaksanakan
 Melaksanakan audit yang telahditetapjansesuaidengan program dan
prosedur audit yang mencakuppengumpulan dan pemeriksaan data
sertamengadakanwawancara
 Mengolah dan menganalisishasiltemuan
 Membuatlaporanikhtisartemuan yang penting dan saran perbaikan

B. RuangLingkup Audit Manufakturing


Ruanglingkup audit produksiterdiridari:
1. PerencanaanProduksi (Production Planning) meliputi:
 JadwalProduksiInduk (Master Production Schedul/MPS)
 Bagaimanamenerjemahkanramalanpenjualandnjadwalproduksisehinggada
patmemenuhikebutuhankonsumen
 Jadwalproduksi optimal yang meminimalkanbiayapersediaan dan biaya set
up produksi
 Tingkat persediaan yang optional
 Penilianada Idle Capacity
Indikator:

Denganmemperhatikan feasibility study dan rencanajangka Panjang


makadapatdilakukanpenilaianataspersentase idle capacity yang terjadi.

 Achivement Rate
Indikator

Faktor internal ataueksternalapa yang


menyebabkantidaktercapainyarencanaproduksi dan
bagaimanamanajamendapatmengendalikan factor – factor itu.

 Investory Level
Indicator:

Metodepengendalianpersediaan yang harusmempertimbangkan factor –


factor ,seperti lead time, inventory carrying cost, ordering cost,
risikokekuranganpersediaan dan safety stock.
 Perencanaan Line Balancing
- Adakahindikasiterjadi bottleneck dalamliniproduksi
- Bagaimanakeseimbangan loading operator dan
mesindalamliniproduksi

 Tingkat
UtilitasMesin
dan Tenaga Kerja
Indicator:

Upayamanajemendalammeningkatkanproduktifitastenagakerja dan mesin

 Follow Up AnggaranProduktivitas vs AktualBiayaProduksi


- Dimanaterjadipenyimpangan dan bagaimanamanajemenmengatasinya
 MIS Produksi
- Bagaimana system pelaporan pada bagianproduksi
- Laporan yang adadapatmenggambarkankeadaan yang
adabagianproduksi,
sehinggamemudahkanpihakmanajemendalammelakukanpengambilank
eputusan
- Arusdokumen
- Bagiandistribusipelaporan
-
2. Quality Control
Quality control terdiridari:
 Tingkat KualitasProduksi per- produksi
 Sampling Plan
 Penerapan Total Quality Management
 Peta Kontrol
 StandartSpesifikasi

3. Produktivitas dan Efesiensi :


 Produktivitas Tenaga Kerja
 Efesiensi dan ProduktivitasBahan

4. Metode dan StandarKerja


Metode dan standartenagakerjameliputi :
 Waktu Baku
 SistemKerja
 Standart Operating Procedures (SOP)

5. Maintenance
Maintenance meliputi:
 MIS Maintenance
 Preventive Maintenance
 Pedoman Maintenance

6. OrganisasiManajemenProduksi
 Tujuan/ sasaranDepartemenProduksi
 PenilaianStrukturOrganisasi

7. Plant Lay Out

Anda mungkin juga menyukai