Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

AUDIT MANAJEMEN

(Audit Manajemen pada Fungsi Produksi dan Operasi)

Senin, 10:00 Ruang Virtual Class 01

OLEH:

Kelompok 2

Intan Novita 176602003

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM-ENAM KENDARI

TAHUN AJARAN 2021


1. Pengertian Audit Produksi dan Operasi
Audit Produksi dan Operasi adalah suatu penilaian yang dilakukan secara
komprehensif terhadap keseluruhan fungsi audit produksi dan operasi untuk menentukan
apakah fungsi ini telah berjalan dengan memuaskan (ekonomis, efektif dan efisien).
Audit ini dilakukan tidak hanya terbatas pada unit produksi tetapi juga berlaku untuk
keseluruhan proses produksi dan operasi. Audit ini juga berperan melengkapi fungsi
pengendalian kualitas. Audit produksi dan operasi perlu dilakukan sebab:
- Proses produksi dan operasi harus berjalan sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan.
- Kekurangan/kelemahan yang terjadi harus ditemukan sehingga segera dapat
diperbaiki.
- Konsistensi berjalannya proses harus diungkapkan.
- Pendekatan proaktif harus menjadi dasar dalam peningkatan proses.
- Berjalannya tindakan korektif harus mendapat dorongan dan dukungan dari berbagai
pihak yang terkait.

2. Arti Penting Audit Produksi dan Operasi


- Memberikan gambaran kepada pihak yang berkepentingan tentang ketaatan dan
kemampuan fungsi produksi dan operasi dalam menerapkan kebijakan serta strategi
yang ditetapkan.
- Memberikan informasi tentang usaha-usaha perbaikan proses produksi dan operasi
yang telah dilakukan perusahaan.
- Menentukan area permasalahan yang masih dihadapi dalam mencapai tujuan
produksi.
- Menilai kekuatan dan kelemahan strategi produksi dan operasi serta kebutuhan
perbaikannya.

3. Rung Lingkup Audit Produksi dan Operasi


Ruang lingkup audit produksi dan operasi meliputi keseluruhan dari
program/aktivitas yang dikelola pada fungsi ini, yang merupakan bagian dari wewenang
dan tanggungjawab untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Secara keseluruhan
ruang lingkup audit produksi dan operasi meliputi:
1. Rencana Produksi dan Operasi
Rencana ini menghubungkan kebutuhan pasar atas produk yang dipersyaratkan,
aktivitas pengembangan dan rekayasa, kapasitas produksi, rencana persediaan,
keuangan, ketersidaan SDM, bahan baku, dan tingkat imbal hasil investasi yang
dipersyaratkan investor. Melalui hasil survei pasar dan umpan balik yang diterima
dari pelanggan, dapat diidentifikasi peluang-peluang yang mungkin untuk
dikembangkan, yang merupakanselisih (kesenjangan) antara kebutuhan pasar dengan
kemampuan industri untuk memenuhinya. Menghubungkan peluang-peluang ini
dengan kondisi internal perusahaan, rencana induk produksi dan operasi
mencerminkan berbagai usaha yang akan dilakukan untuk memuaskan kebutuhan
pasar dengan mengoptimalkan penggunaan sumber dayanya. Rencana ini akan
menjadi pedoman produksi danoperasi dalam periode tertentu.
Penyusunan rencana induk harus didasarkan pada ketersediaan kapasitas dan
rencana penggunaannya, peluang dan ancaman yang dihadapi dan usaha-usaha untuk
melaukan perbaikan dan berkelanjutan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi.
Suatu rencana induk memuat tentang :
- Jadwal induk produksi
- Penilaian atas penggunaan kapasitas produksi
- Tingkat persediaan
- Perencanaan keseimbangan lintas produksi
Menjadikan rencana produksi utama sebagai pedoman operasi dalam menunjang
startegi pencapaian tujuan perusahaan.
2. Produktivitas dan Peningkatan Nilai Tambah
Transformasi yang mengubah input menjadi output selalu diikuti dengan
peningkatan nilai tambah. Nilai tambah meliputi seluruh usaha dalam meningkatkan
manfaat yang diperoleh baik oleh perusahaan maupun pelanggan. Penerapan
tekhnologi mutakir, metode produksi inovatif dapat meningkatkan efisiensi proses.
Peningkatan daya guna produk dapat memberikan manfaat yang lebih besar
kepada pelanggan yang menggunakan produk tersebut. Faktor terpenting dalam
usaha  peningkatan nilai tambah adalah adanya komitmen untuk beroperasi secara
efisien  pada semua tingkatan dalam perusahaan. Komitmen ini akan menyatukan
usaha dari  berbagai komponen dalam perusahaan untuk hanya melibatkan aktivitas
bernilai tambah dalam operasinya. Dengan demikian aktivitas-aktivitas tidak bernilai
tambah (nonvalue added activity) harus dieliminasi semaksimal mungkin. Pada
kondisi ini, seluruh sumber daya (kapasitas) yang digunakan, memberikan nilai
tambah kepada  perusahaan dan pelanggan, yang berarti operasional perusahaan
telah secara maksimal mampu menekan berbagai pemborosan yang terjadi.  Lean
production, suatu metode produksi ramping, yang dikembangkan oleh produsen
yang menggunakan focus berulang dalam rancangan prosesnya mampu secara
signifikan member keuntungan bagi perusahaan yang menerapkannya. Metode
produksi ini menekankan kesempurnaan proses yang berjalan dengan mengeliminasi
celah-celah kesalahan yang masih terbuka. Untuk menunjang kesuksesannya,
metode ini mensyaratkan adanya proses belajar, kreativitas, kerja kelompok yang
penuh kemampuan semua pihak.
3. Pengendalian Produksi dan Operasi
Pengendalian produksi dan operasi menyangkut pengamatan atas hubungan
antara proses yang berjalan dengan standar (kriteria) operasi yang telah ditetapkan.
Pengamatan ini bertujuan untuk memandu proses agar tidak keluar dari standar
operasi pencapaian tujuan perusahaan, agar keseimbangan antara sumber-sumber
daya yang tersedia dengan permintaan total dapat dipertahankan. Dalam praktik
manajemen modern seluruh lapisan manajemen dan karyawan bertanggung jawab
secara proporsional terhadap berjalannya operasi secara efektif dan efisien serta
dihasilkannya produk yang memenuhi standar kualitas, kuantitas, ketepatan waktu
dan dengan pengorbanan yang minimal.

4. Tahap Audit dan Program Audit Produksi dan Operasi


Adapun tahap audit produksi dan operasi meliputi:
1. Audit pendahuluan
Audit pendahuluan diawali dengan perkenalan antara pihak auditor dengan
organisasi auditee. Pertemuan ini bertujuan untuk mengonfirmasi scope audit,
mendiskusikan rencara audit dan penggalian informasi umum tentang organisasi
auditee, objek yang diaudit, mengenal lebih lanjut kondisi perusahaan dan prosedur
yang diterapkan pada prises produksi dan operasi. Pada tahap ini auditor melakukan
overview terhadap perusahaan secara umum, produk yang dihasilkan, proses
produksi dan operasi yang dihasilkan, melakukan peninjauan terhadap produksi,
layout pabrik, sistem computer yang digunakan dalam upaya menunjang
keberhasilan fungsi ini dalam mencapai tujuan. Setelah melakukan tahap ini auditor
dapat memperkirakan kelemahan-kelemahan yang mungkin terjadi pada fungsi
produksi dan operasi  perusahaan audit.   
2. Review dan pengujian terhadap pengendalian manajemen.
Auditor melakukan review dan pengujian terhadap bebrapa perubahan yang
tejadi pada struktir perusahaan, sistem manajemen kulatias, fasilitas yang digunakan
dan/atau personalia kunci dalam perusahaan, sejak hasil audit terakhir. Pada tahap
ini auditor juga mengindentifikasi dan mengklasifikasikan penyimpangan dan
gangguan-gangguan yang mungkin terjadi yang mengakibatkan terhambatnya
pencapaian tujuan audit produksi dan operasi. Berdasar review dan pengujian yang
dilakukan pada tahap ini auditor mendapatkan keyakinan tentang dapat diperolehnya
data yang cukup dan kompeten serta tidak terhambatnya akses untuk melakukan
pengamatan yang lebih dalam terhadap tujuan audit sementara yang telah ditetapkan
pada tahapan audit sebelumnya.
3. Audit lanjutan (Terinci)
Auditor melakukan audit yang lebih dalam dan pengembangan temuan terhadap
fasilitas, prosedur, catatan-catatan yang berkaitan dengan produksi dan operasi.
Konfirmasi kepada pihak perusahaan selama audit dilakukan untuk mendapatkan
penjelasan dari pejabat yang berwenang tentang adanya hal-hal yang merpuakan
kelemahan yang ditemukan auditor. Untuk mendapatkan informasi yang lengkap,
relevan dan dapata dipercaya, auditor menggunakan daftar pertanyaan yang
ditujukan kepada berbagai pihak yang berweang dan berkompeten berkaitan dengan
masalah yang diaudit. 
4. Pelaporan
Laporan audit disajikan dengan format :
a. Informasi latar belakang Menyajikan gambaran umum fungsi produksi dan
operasi dari  perusahaan yang diaudit, tujuan dan strategi pencapaiannya serta
ketersediaan sumber daya yang mendukung keberhasilan implementasi strategi
tersebut.
b. Kesimpulan Audit dan Ringkasan Temuan Audit Menyajikan kesimpulan atas
hasil audit yang telah dilakukan auditor dan ringkasan temuan audit sebagai
pendukung kesimpulan yang dibuat.
c. Rumusan Rekomendasi Menyajikan rekomendasi yang diajukan auditor sebagai
alternative solusi atas kekurangan yang masih terjadi.
d. Ruang Lingkup Audit Ruang lingkup audit menjelaskan tetang cakupan (luas)
audit yang dilakukan sesuai dengan penugasan yang diterima dengan  pemberi
tugas audit.
5. Tindak lanjut
Rekomendasi yang disajikan auditor dalam laporannya merupakan alternatife
perbaikan yang ditawarkan untuk meningkatkan berbagai kelemahan yang masih
terjadi pada perusahaan. Tindak lajut yang dilakukan merupakan bentuk komitmen
manajemen untuk menjadikan organisasinya menjadi lebih baik dari yang
sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai