Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS SKENARIO

A. Pengertian Analisis Skenario


Adalah proses menganalisis kemungkinan peristiwa masa depan dengan
mempertimbangkan kemungkinan hasil alternatif. Analisis skenario memungkinkan kita
untuk mengubah lebih dari satu variabel pada satu waktu, dan menggabungkan
kemungkinan perubahan variabel kunci.

B. Tujuan Analisis Skenario


Bertujuan agar perusahaan lebih siap dalam mengatasi segala keadaan yang
terjadi di masa depan. Sehingga dapat meminimalisir resiko ataupun kerugian jika terjadi
suatu hal buruk, mempertahankan strategi jika berada pada skenario terbaik, dan
menyusun strategi untuk meningkatkan jika berada pada skenario dasar atau normal.

C. Jenis Analisis Skenario


1. Skenario kasus dasar/ normal (Base case scenario)
Adalah keadaan dimana untuk semua variabel diberikan nilai yang
menguntungkan.

2. Skenario kasus terburuk (Worst Case Scanario)


Adalah keadaan dimana untuk semua variabel masukan diberikan nilai terburuk
berdasarkan perkiraan yang wajar.

3. Skenario terbaik (Best Case Scenario)


Merupakan keadaan dimana untuk semua variabel masukan diberikan nilai terbaik
berdasarkan perkiraan yang wajar

D. Simulasi Monte Carlo


Teknik analisis risiko dimana kemungkinan kejadian masa depan disimulasikan
menggunakan komputer. Dengan teknik ini akan menghasilkan tingkat pengembalian dan
risiko indeks yang terestimasi.

Resiko di dalam perusahaan dan risiko beta :


1. Untuk mengukur masalah diversifikasi pada risiko, membutuhkan koefisien,
korelasi, antara pengembalian proyek dan pengembalian aset lain dalam
perusahaan.
2. Manajer yang berpengalaman mempunyai insting bagaimana pengembalian
proyek akan terkait dengan pengembalian aset lain dalam perusahaan
3. Kadang proyek melibatkan lini produk yang semuanya baru.

E. Langkah-langkah analisis skenario


1. Penentuan faktor-faktor
Contoh : Faktor keuangan perusahaan sepeda motor yang meningkat, maka
mempertimbangkan untuk berinvestasi membuka cabang perusahaan baru.

2. Penentuan banyaknya skenario


Memperkirakan skenario terburuk, terbaik, dan skenario dasar/ normal

3. Membuat perkiraan asset arus kas dalam setiap skenario


Bertujuan untuk melihat perbandingan dari setiap skenario

4. Menentukan nilai probabilitas terjadinya setiap skenario


Misal : Skenario terbaik 20%, skenario dasar 30% dengan mempertimbangkan
faktor ekonomi seperti nilai tukar mata uang, pertumbuhan ekonomi.

F. Kesimpulan Analisis Skenario


1. Sulit, jika tidak mungkin untuk mengukur risiko dalam perusahaan dan risiko beta
suatu proyek secara kuantitatif
2. Sebagian besar pengambilan proyek memiliki korelasi positif dengan
pengembalian asetlain perusahaan dan dengan pengembalian di pasar saham.
3. Manajer yang berpengalaman membuat banyak penilaian sepihak, termasuk yang
terkait dengan risiko, dan mengaplikasikan hal itu pada proses penganggaran
modal
4. Manajer yang baik mengetahui dan menggunakan teori finansial, namun
menerapkannya dengan penelitian pribadi.

G. Umur Proyek yang tidak sama


Membandingkan 2 proyek dengan cara :
1. Memiliki umur yang sangat berbeda, artinya umur ekonomis yang berbeda
2. Bersifat mutually exclusive, maksudnya jika memilih 1 proyek berarti menolak
yang lain
3. Dapat diulang, artinya pusat distribusi akan digunakan selama bertahun-tahun,
sehingga peralatan akan diganti jika sudah usang.

H. Rantai Penggantian
Pendekatan rantai penggantian, yaitu suatu metode yang membandingkan proyek dengan
usia yang berbeda dan diasumsikan bahwa tiap proyek dapat diulang sebanyak mungkin
untuk mencapai umur yang sama. Pendekatan ini melibatkan perhitungan NPV. NPV
sepanjang umur itu kemudian dibandingkan, dan proyek dengan NPV usia sama yang
lebih tinggi yang dipilih.

I. Metode Anuitas tahunan yang Ekuivalen (Equivalent Annual Annuity-EAA)


Merupakan metode yang menghitung pembayaran tahunan yang akan diberikan oleh
suatu proyek apabila merupakan anuitas. Saat membandingkan proyek dengan umur yang
tidak sama, proyek dengan EAA tertinggi yang dipilih.
J. Kesimpulan tentang Umur Proyek yang Tidak Sama
Rantai penggantian dan metode EAA selalu menghasilkan keputusan yang sama,
sehingga jelas mana yang digunakan. Metode EAA lebih mudah untuk
diimplementasikan, terutama ketika proyek yang umurnya panjang tidak memiliki dua
kali umur proyek yang lebih pendek, sehingga lebih dari dua siklus yang dibutuhkan
untuk mencapai umur yang sama Maka dari itu,biasanya menggunakan metode-metode
rantai penggantian saat kita bekerja dengan pekerja non-teknis, namun jika teknisi terlibat
maka menunjukkan kedua hasilnya.

Anda mungkin juga menyukai