Anda di halaman 1dari 40

PERAN PEMERINTAH DAERAH KLATEN

DALAM PENGEMBANGAN
BADAN USAHA MILIK DESA

LAPORAN
KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)
TAHUN AKADEMIK 2019

KELOMPOK : 16 ( ENAM BELAS )


KETUA KELOMPOK : RANDI IRAWAN
DOSEN PEMBIMBING : ITA PRIHANTIKA, S.Sos., MA
NO NAMA NPM JURUSAN
1 WAHYUNI UGANIA 161210011 Ilmu Adm. Negara
2 JOHAR 161210087 Ilmu Adm. Negara
3 LENI SAFITRI 161210094 Ilmu Adm. Negara
4 YULIA RISKA WATI 161210203 Ilmu Adm. Negara
5 ERMI NOVIANI 161210059 Ilmu Adm. Negara
6 PETRUS HERMAWAN FEBRI 161210133 Ilmu Adm. Negara
7 RUBIYONO 161210218 Ilmu Adm. Negara
8 MESWANTO 161210240 Ilmu Adm. Negara
9 RANDI IRAWAN 161210138 Ilmu Adm. Negara
10 SUHARDINI HERY PURBOWO 161210179 Ilmu Adm. Negara
11 YUDHIANSYAH RAHMADI 161210202 Ilmu Adm. Negara
12 YULIANTO FADLI 161210204 Ilmu Adm. Negara

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


(STISIPOL) DHARMA WACANA METRO
TAHUN AKADEMIK 2019
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)
STISIPOL DHARMA WACANA METRO
TAHU AKADEMIK 2019

1. Judul : Peran Pemerintah Daerah Klaten Dalam


Pengembangan
Badan Usaha Milik Desa
2. Lokasi KKL : Balai Kota Pemerintah Kabupaten Klaten, Jawa
Tengah
3. Waktu : Senin, 26 Agustus 2019
4. Kelompok : 16
5. Ketua Kelompok : Randi Irawan
6. Anggota Kelompok : 1. Wahyuni Ugania
2. Johar
3. Leni Safitri
4. Yulia Riska Wati
5. Ermi Noviani
6. Petrus Hermawan Febri
7. Rubiono
8. Meswanto
9. Suhardini Hery Purbowo
10. Yudhiansyah Rahmadi
11. Yulianto Fadli

Metro, 01 September 2019

KETUA P3M DOSEN PEMBIMBING

LAPANGAN

WAHYU WIDODO,SE.,MM ITA PRIHANTIKA, S.Sos., MA

MENYETUJUI,
KETUA STISIPOL DHARMA WACANA

SUDARMAN MERSA,S.Sos.,M.IP
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, yang tiada henti-

hentinya memberikan Rahmat dan Karunia Nya kepada kami sehingga kami

dapat menyusun Laporan hasil KKL yang di laksanakan di Klaten, Kabupaten

Jawa Tengah.

Laporan ini di susun dalam rangka memenuhi tugas bagi mahasiswa

Program Sarjana S1 STISIPOL Dharma Wacana Metro. Laporan ini berisikan

tentang perbandingan peran pemerintah Kabupaten Klaten dalam pengembangan

Badan Usaha Milik Desa dengan peran pemerintah Kabupaten Lampung Timur.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada

Allah SWT yang telah memberikan kami kesehatan dan keberkahan, Bapak

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang telah membimbing kami dalam

menyelesaikan laporan ini.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi

semua pihak pada umumnya.

KETUA KELOMPOK 16

RANDI IRAWAN
NPM. 161210138

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ...................................................................................................
i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................


ii

KATA PENGANTAR .....................................................................................................


iii

DAFTAR ISI....................................................................................................................
iv

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................


1

1.1PENGERTIAN KKL ...................................................................................................


1
1.2LATAR BELAKANG KKL.........................................................................................
1
1.3 TUJUAN KKL............................................................................................................
2
1.4MANFAAT KKL..........................................................................................................
3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................


4

2.1GAMBARAN UMUM KABUPATEN KLATEN .......................................................


4

2.2 MANAJEMEN BUMDES UMBUL PONGGOK DAN PEMKAB KLATEN .........


15

2.3 MANAJEMEN BUMDES MARGA JAYA DAN KABUPATEN..............................


16

LAMPUNG TIMUR...................................................................................................
16

BAB III PENUTUP.........................................................................................................


30

3.1 KESIMPULAN ..........................................................................................................


30
3.2 SARAN.......................................................................................................................
30

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................
31

LAMPIRAN - LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pengertian dan Definisi KKL

Kuliah Kerja Lapangan adalah merupakan hal yang asing bagi mahasiswa.

Kegiatan KKL merupakan kegiatan yang memadukan observasi, kunjungan

dan wisata mahasiswa ke tempat – tempat, instansi, ataupun lembaga yang

berkaitan dengan disiplin ilmu ataupun bidang yang ditekuni mahasiswa di

perguruan tinggi. Objek kunjungan KKL mahasiswa dapat berupa tempat,

instansi atau lembaga yang berhubungan dengan kewirausahaan, sains,

IPTEK, maupun pendidikin.

1.2 Latar Belakang KKN

Sekolah Tinggi Ilmu Politik (STISIPOL) Dharma Wacana Metro adalah

perguruan tinggi yang memberikan pendidikan dan pengajaran kepada

mahasiswa prodi Ilmu Administrasi Negara guna menghasilkan generasi


penerus bangsa yang terdidik dan terbaik. Selain pengalaman yang didapat

sangat bermanfaat bagi para mahasiswa, Kuliah Kerja Lapangan itu sendiri

menjadi tolak ukur bagi Dharma Wacana Metro dalam melihat etos kerja

yang dimiliki oleh setiap mahasiswa. Sesusai dengan tujuan Dharma Wacana

Metro, yang mempersiapkan tenaga ahli dan terampil yang diharapan dapat

terjun langsung ke dunia industri/kerja, maka dipadang sangat perlunya untuk

melakukan Kuliah Kerja Lapangan.

Besar kemungkinanan dengan melalui program Kuliah Kerja Lapangan ini

mahasiswa dapat memahami langsung struktur organisasi dalam sebuah

Pemerintah, profesionalitas kerja, kedisplinan dan masih banyak hal lainnya.

Dengan banyaknya hal positif yang akan didapat maka penulis

berkesempatan untuk melakukan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) pada

pemerintah kota/kabupaten Klaten Proinsi Jawa Tengah.

1.3 Tujuan Kuliah Kerja Lapangan


Adapun tujuan diadakan KKL prodi Ilmu administrasi Negara STISIPOL

Dharma Wacana Metro sebagai berikut :


1. Mengetahui aplikasi Reformasi Administrasi Publik Bidang Pendidikan

dan Pariwisata Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah.


2. Mengetahui pelaksanaan Administrasi Publik Bidang Pendidikan Dan

Pariwisata Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah.


3. Mengetahui peran Administrasi Publik Bidang Pendidikan Dan

Pariwisata Kabupaten Klaten provinsi jawa tengah.


4. Meningkatkan kerja sama antara civitas akademika Program Studi Ilmu

Admistrasi Negara STISIPOL Dharma Wacana Metro dengan Pemkab

Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah sebagai sarana untuk


memajukan dan pengembangan keilmuan Ilmu Administrasi Negara

pada masa Mendatang.

1.4 Manfaat Kuliah Kerja Lapangan


1. Sebagai usaha untuk menambahkan dan memperdalam pengetahuan

mengenai Ilmu Administrasi Negara yang kemudian dapat digunakan

sebagai pengetahuan yang kemudian dapat diterapkan secara langsung.


2. Sebagai usaha memudahkan mahasiswa mengidentifikasi prestasi dan

mencapai reformasi dan informasi Administrasi Negara oleh Pemkab

Kabupaten Klaten Provinsi JawaTengah.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
MANAJEMEN BUMDES UMBUL PONGGOK DAN PEMKAB KLATEN

2.1 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KLATEN


Secara geografis Kabupaten Klaten terletak di antara 110°30'-110°45' Bujur

Timur dan 7°30'-7°45' Lintang Selatan. Luas wilayah kabupaten Klaten

mencapai 655,56 km2. Di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten

Sukoharjo. Di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Gunungkidul

(Daerah Istimewa Yogyakarta). Di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten

Sleman (Daerah Istimewa Yogyakarta) serta Kabupaten Magelang dan di

sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali.

Wilayah Kabupaten Klaten terbagi menjadi tiga dataran yakni Sebelah Utara

Dataran Lereng Gunung Merapi, Sebelah Timur Membujur Dataran Rendah,

Sebelah Selatan Dataran Gunung Kapur.

Menurut topografi kabupaten Klaten terletak di antara gunung Merapi dan

pegunungan Seribu dengan ketinggian antara 75-160 meter di atas permukaan

laut yang terbagi menjadi wilayah lereng Gunung Merapi di bagian utara areal

miring, wilayah datar dan wilayah berbukit di bagian selatan.

Jarak Kota Klaten dengan Kota Lain ke Karesidenan Surakarta:

 Kota Klaten ke Kota Boyolali: 38 km,


 Kota Klaten ke Wonogiri: 67 km,

 Kota Klaten ke Kota Solo: 36 km,

 Kota Klaten ke Karanganyar: 49 km,

 Kota Klaten ke Kota Sukoharjo: 47 km,

 Kota Klaten ke Sragen: 63 km.

Keadaan iklim Kabupaten Klaten termasuk iklim tropis dengan musim hujan

dan kemarau silih berganti sepanjang tahun, temperatur udara rata-rata 28°-30°

Celsius dengan kecepatan angin rata-rata sekitar 153 mm setiap bulannya

dengan curah hujan tertinggi bulan Januari (350 mm) dan curah hujan terendah

bulan Juli (8 mm).

Topografi

Wilayah Kabupaten Klaten terbagi menjadi 3 (tiga) dataran:

1. Dataran Lereng Gunung Merapi membentang di sebelah utara meliputi

sebagian kecil sebelah utara wilayah Kecamatan Kemalang,

Karangnongko, Jatinom dan Tulung.

2. Dataran Rendah membujur di tengah meliputi seluruh wilayah kecamatan

di Kabupaten Klaten, kecuali sebagian kecil wilayah merupakan dataran

lereng Gunung Merapi dan Gunung Kapur.

3. Dataran Gunung Kapur yang membujur di sebelah selatan meliputi

sebagian kecil sebelah selatan Kecamatan Bayat dan Cawas.


Melihat keadaan alamnya yang sebagian besar adalah dataran rendah dan

didukung dengan banyaknya sumber air maka daerah Kabupaten Klaten

merupakan daerah pertanian yang potensial disamping penghasil kapur, batu

kali dan pasir yang berasal dari Gunung Merapi.

Ketinggian daerah:

 Sekitar 3,72% terletak di antara ketinggian 0 - 100 meter di atas

permukaan laut.

 Terbanyak 83,52% terletak di antara ketinggian 100 - 500 meter di atas

permukaan laut.

 Sisanya 12,76% terletak di antara ketinggian 500 - 2500 meter di atas

permukaan laut.

Geologi

Jenis tanah terdiri dari 5 (lima) macam:

1. Litosol: Bahan induk dari skis kristalin dan batu tulis terdapat di daerah

Kecamatan Bayat.

2. Regosol Kelabu: Bahan induk abu dan pasir vulkanik termedier terdapat di

Kecamatan Cawas, Trucuk, Klaten Tengah, Kalikotes, Kebonarum, Klaten

Selatan, Karangnongko, Ngawen, Klaten Utara, Ceper, Pedan,

Karangdowo, Juwiring, Wonosari, Delanggu, Polanharjo, Karanganom,

Tulung dan Jatinom.


3. Grumusol Kelabu Tua: Bahan induk berupa abu dan pasir vulkan interme-

dier terdapat di daerah Kecamatan Bayat, Cawas sebelah selatan.

4. Kompleks Regosol Kelabu dan Kelabu Tua: Bahan induk berupa batuk

apurnapal terdapat di daerah Kecamatan Klaten Tengah dan Kalikotes

sebelah selatan.

5. Regosol Coklat Kekelabuan: Bahan induk berupa abu dan pasir vulkan

intermedier terdapat di daerah Kecamatan Kemalang, Manisrenggo,

Prambanan, Jogonalan, Gantiwarno dan Wedi.

Batas Wilayah

Utara Boyolali, Sukoharjo

Timur Sukoharjo

Selatan Gunung Kidul DIY

Barat Magelang, Sleman DIY

Sejarah

Sejarah Klaten tersebar diberbagai catatan arsip-arsip kuno dan kolonial,

arsip-arsip kuno dan manuskrip Jawa. Catatan itu seperti tertulis dalam Serat

Perjanjian Dalem Nata, Serat Ebuk Anyar, Serat Siti Dusun, Sekar Nawala

Pradata, Serat Angger Gunung, Serat Angger Sedasa dan Serat Angger Gladag.

Dalam bundel arsip Karesidenan Surakarta menjadikan rujukan sejarah Klaten

seperti tercantum dalam Soerakarta Brieven van Buiten Posten, Brieven van

den Soesoehoenan 1784-1810, Daghregister van den Resi dentie Soerakarta


1819, Reporten 1787-1816, Rijksblad Soerakarta dan Staatblad van

Nederlandsche Indie. Babad Giyanti, Babad Bedhahipun Karaton Negari Ing

Ngayogyakarta, Babad Tanah Jawi dan Babad Sindula menjadi sumber lain

untuk menelusuri sejarah Klaten. Sejarah Klaten juga dapat ditelusuri dari

keberadaan Candi-candi Hindu, Budha maupun barang-barang kuno. Asal

muasal desa-desa kuno tempo dulu menunjukan keterangan tepercaya. Desa-

desa seperti Pulowatu, Gumulan, Wedihati, Mirah-mirah maupun Upit.

Peninggalan atau petilasan Ngupit bahkan secara jelas menyebutkan pertanda

tanggal yang dimaknai 8 November 66 Maeshi oleh Raden Rakai Kayuwangi.

Daerah Kabupaten Klaten pada mulanya adalah bekas daerah

swapraja Surakarta. Kasunanan Surakarta terdiri dari beberapa daerah yang

merupakan suatu kabupaten. Setiap kabupaten terdiri atas beberapa distrik.

Susunan penguasa kabupaten terdiri dari Bupati, Kliwon, Mantri Jaksa, Mantri

Kabupaten, Mantri Pembantu, Mantri Distrik, Penghulu, Carik Kabupaten

angka 1 dan 2, Lurah Langsik, dan Langsir. Susunan penguasa Distrik terdiri

dari Pamong Distrik (1 orang), Mantri Distrik (5), Carik Kepanawon angka 1

dan 2 (2 orang), Carik Kemanten (5 orang), Kajineman (15 orang).

Pada zaman penjajahan Belanda, tahun 1749, terjadi perubahan susunan

penguasa di Kabupaten dan di Distrik. Untuk Jawa dan Madura, semua

provinsi dibagi atas kabupaten-kabupaten, kabupaten terbagi atas distrik-

distrik, dan setiap distrik dikepalai oleh seorang wedono. Pada tahun 1847

bentuk Kabupaten diubah menjadi Kabupaten Pulisi. Maksud dan tujuan

pembentukan Kabupaten Pulisi adalah di samping Kabupaten itu menjalankan


fungsi pemerintahan, ditugaskan pula agar dapat menjaga ketertiban dan

keamanan dengan ditentukan batas-batas kekuasaan wilayahnya.

Ekonomi Kabupaten Klaten

Usaha pengembangan ekonomi nasional di Kabupaten Klaten meliputi koperasi

dan KUD. Dengan 34 KUD dan peminjam 7.966 orang dengan neraca

pinjaman sebesar Rp 16.924.685.000.- Jumlah anggota bersifat fluktuatif dari

165.043 pada tahun 2013 menjadi 164.935 pada tahun 2014.

Realisasi investasi di Kabupaten Klaten pada industri besar dan menengah

tahun 2014 dengan tenaga terserap sebanyak 12.618 orang dan jumlah investasi

sebesar 623.604.195 (dlm jutaan Rupiah), sedangkan untuk industi kecil

dengan tenaga terserap sebanyak 139.045 orang dengan nilai investasi

986.211.337 (dalam jutaan Rupiah).

Pertumbuhan Agregat Ekonomi 2010-2014

No URAIAN 2011 2012 2013 2014


Harga Berlaku :
1 Nilai (Juta Rp. ) 12.186.800,75 13.532.316,70 15.217.800,78 17.139.904,09
Pertumbuhan (%) 8,11 11,04 12,46 12,97
Harga Konstan :
2 Nilai (Juta Rp. ) 4.938.050,65 5.211.757,15 5.513.307,86 5.834.095,64
Pertumbuhan (%) 1,96 5,54 5,79 5,82

VISI DAN MISI BUPATI KLATEN TAHUN 2016- 2021

VISI : Terwujudnya masyarakat Klaten yang maju, mandiri dan

berdaya saing

MISI :
1. Mewujudkan sumber daya manusia yang cerdas, sehat dan berbudaya
2. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih
3. Meningkatkan dan mengembangkan ekonomi daerah yang lebih

produktif,kreatif,inovatif, dan berdaya saing berlandaskan ekonomi

kerakyatan yang berbasis potensi lokal.


4. Meningkatkan kapasitas infrastruktur publik dan penyediaan

kebutuhan sarana prasarana dasar sosial masyarakat


5. Meningkatkan kapasitas pengelolaan dan kelestarian sumber daya alam

yang selaras dengan tata ruang wilayah


6. Mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang berakhlak dan

berkepribadian
7. Meningkatkan kapasitas pengarusutamaan gender dan perlindungan

anak
8. Meningkatkan kapasitas pelayanan publik.

PERAN PEMERINTAH
 PAYUNG HUKUM
1. UU No. 6 Th 2014 tentang desa
2. Permendes No. 4 TH 2015 tentang pendirian, pengurusan,pengelolaan

dan pembubaran BUMDesa


3. Pergub No. 18 Th. 2018 tentang pedoman pembinaan dan pengawasan

BUMDesa Provinsi Jawa Tengah


4. Perda No. 1 Th 2018 tentang pendirian dan pengelolaan BUMDesa

( perubahan perda No.2 Th 2009 dan perda No. 21 Th 2013)

 BANTUAN KEUANGAN
1. APBN
2. APBD PROVINSI
3. APBD KABUPATEN
 PEMBENTUKAN FORUM KOMUNIKASI BUMDES
 PROGRAM INOVASI DESA

LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBINAAN BUMDesa

 KEGIATAN TIM PEMBINA


 Sosialisasi pendirian BUMDesa skala Kabupaten
 Melaksanakan peningkatan kapasitas kelembagaan BUMDesa dan

lembaga kerjasama antar desa


 Workshop ( Kewirausahaan, penggalian potensi ekonomi)
 Pelatihan penguatan kapasitas pengelola BUMDesa (Administrasi

Keuangan, Perpajakan)
 Melaksanakan pemantauan pengelolaan dan pengembangan

BUMDesa

 FORUM KOMUNIKASI BUMDESA

Forum komunkasi bumdesa dibentuk pada tanggal 8 januari 2018 dan

memiliki tujuan sebagai berikut:


 Memperkuat jaringan dan kerjasama antar bumdesa
 Menjadi sumber informasi perkembangan bumdesa
 Memfasilitasi kerjasama dengan pihak ketiga
 Memfasilitasi pengembangan SDM pengelola bumdesa
 Sharing pengalaman antar bumdesa

Dengan kegiatan kegiatan sebagai berikut :

 Penyelenggaraan Sarasehan
 Penyebaran informasi perkembangan BUMDesa
 Fasilitasi kerjasama dengan pihak ketiga
 Penerbitan majalah Bumdes Go

 KEMITRAAN (PERBANKAN DAN OJK)


 Pengembangan kapasitas manajemen BUMDesa
 Kerjasama pelayanan jasa online (PPOB):
- Tagihan PLN, PDAM, BPJS, TV Kabel, Tiket, Pulsa
- Pembayaran PBB

 PENDAMPINGAN TPP P3MD (TA, PD DAN PLD)


 Melaksanakan sosialisasi pendirian BUMDesa
 Memfasilitasi pelaksanaan musyawaeah pendirian BUMDesa
 Memfasilitasi tim perumus dalam melaksanakan pengkajian

kelembagaan organisasi dan kajian usaha melalui pembahasan

pembahasan
 Memfasilitasi pemdes dan BPD dalam menyususn peraturan desa

tentang pendirian BUMDEsa


 Fasilitasi pengalian, pengelolaan pengembangan, pemanfaatan dan

pemeliharaan potensi ekonomi desa


 Fasilitasi penyusunan AD-ART dan SOP BUMDesa
 Penguatan kapasitas pengembangan manajemen usaha kepada

pengurus BUMDesa
 Mendorong pelaksanaan prinsip transparansi dan akuntabilitas

dalam pengelolaan keuangan BUMDesa


 Memfasilitasi pelaksanaan kerjasama usaha desa dan kerjasama

antar desa
 Fasilitasi mudes pertanggungjawaban BUMDesa

 PERKEMBANGAN JUMLAH BUMDES KLATEN

Perkembangan jumlah BUMDesa di Kabupaten Klaten sangatlah

pesat. Terbukti dengan menigkatnya jumlah BUMDes yang saat ini

mencapai 294 BUMDes. Namun dari 294 BUMDes tersebut, baru 7

BUMDes yang bisa dikatakan sangat maju,13 BUMDes berkembang,

160 BUMDes tumbuh, 114 BUMDes dasar. 7 BUMDes maju

diantaranya :

 Pongok, Kec. Polanharjo


 Gununggajah Kec. Bayat
 Kemudo Kec. Prambanan
 Pluneng Kec. Kebonarum
 Malangjiwan Kec. Kebonarum
 Manjungan Kec. Ngawen
 Sidowayah Kec. Polanharjo

 STRATEGI PEMBINAAN BUMDESA


 BUMDES DASAR
- Strategi penguatan
- Kelembagaan
- Pemetaan usaha
 BUMDES TUMBUH
- Strategi penguatan
- Pelatihan administrasi dan laporan keuangan
 BUMDES BERKEMBANG
- Strategi penguatan
- Fasilitasi kemitraan
- Kemitraan bumdesa
 BUMDES MAJU
- Strategi penguatan
- Fasilitasi pemasaran lingkup nasional

 PEMIHAKAN DANA DESA UNTUK BUMDESA TH 2018

 PEMBENTUKAN BUMDESA Rp. 3.943.945.419 (92


DESA)
 PENYERTAAN MODAL Rp. 5.044.477.272 (73
DESA)
 PELATIHAN BUMDESA Rp. 557.914.400 (49
DESA)

TOTAL Rp. 9.545.845.091

2.2 MANAJEMEN BUMDES UMBUL PONGGOK DAN KABUPATEN


KLATEN
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Ponggok “Tirta Mandiri” mendapat label

BUMDes terbaik tingkat nasional. BUMDes Ponggok Tirta Mandiri adalah

BUMDes milik Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten,

Provinsi Jawa Tengah. Kantor BUMDes ini masih menjadi satu dengan

Kantor Desa Ponggok. Yang menarik meski kantornya cukup sederhana,

namun BUMDes Ponggok Tirta Mandiri terbukti mampu menjadi “mesin

uangnya” Desa Pongok. Tak tanggung-tanggung sejak dirintis tahun 2009 lalu,

BUMDes ini kini tiap tahunnya sudah mampu menyumbang pendapatan

miliaran rupiah ke kas Desa Pongok. Tak hanya itu, dari salah satu unit

usahanya saja per kepala keluarga (KK) di Desa ini kini memiliki saham
masing-masing Rp 5 juta. Menurut Sugeng Rajarjo selaku Kasi Kesejahteraan

dan Pelayanan Desa Pongok pada awalnya BUMDes Ponggok Tirta Mandiri

dirintis sebagai usaha perdagangan pakan ikan dan pinjaman modal bagi

masyarakat. Kemudian, dikembangkan ke sektor pariwisata Umbul Ponggok

sebagai wahana rekreasi. Dengan semangat dan tekad yang kuat, BUMDes ini

terus mengembangkan sayap dengan membangun unit-unit usaha baru. Kini

BUMDes Tirta Mandiri telah memiliki 11 unit usaha. Enam unit usaha

diantaranya sudah berbentuk PT yang menyumbang pendapatan cukup besar

untuk Desa Ponggok. BUMDes Ponggok Tirta Mandiri kini dinobatkan

sebagai BUMDes terbaik tingkat nasional dimana bisnis inti dari BUMDes

tersebut adalah wisata air berupa Umbul Ponggok yang menyediakan berbagai

permainan air. Dijelaskan bahwa BUMDes Ponggok Tirta Mandirimerupakan

nasabah dari BNI Klaten yang mendapatkan pelatihan pengembangan usaha.

Melalui bimbingan BNI, BUMDes Ponggok kini memiliki kemampuan untuk

memberikan layanan perbankan secara terbatas, sehingga membantu

mewujudkan program peningkatan literasi keuangan yang digagas Otoritas

Jasa Keuangan (OJK). BUMDes Desa Ponggok dinyatakan sebagai BUMDes

terbaik karena dulu sebelum ada BUMDes ini, Desa Ponggok adalah masuk

desa zona merah atau miskin, tapi sekarang berkat BUMDes kini bisa menjadi

desa dengan tingkat ekonomi cukup maju. Bahkan, tiap KK di Desa Ponggok

sekarang sudah punya saham sebesar Rp 5 juta dari satu unit usaha yaitu unit

usaha Umbul Ponggok.

2.3 MANAJEMEN BUMDES MARGA JAYA DAN KABUPATEN


LAMPUNG TIMUR
A. KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

Kabupaten Lampung Timur merupakan salah satu kabupaten di Provinsi

Lampung yang mempunyai luas lebih kurang 5.325,03 km2, terdiri dari 24

kecamatan dan 264 desa/kelurahan. Pada Tahun 2014 jumlah penduduk

Lampung Timur mencapai 1.105.990 jiwa serta didukung potensi wilayah

yang memiliki.prospek untuk dikembangkan lebih lanjut serta merupakan

daerah yang mempunyai daya tarik untuk investasi diberbagai sektor dengan

didukung oleh infrastruktur yang memadai dan akses yang tinggi, seperti

jalan Lintas Timur Sumatera yang menghubungkan antara Pulau Jawa

dengan kota-kota di Pulau Sumatera.

Kabupaten Lampung Timur dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor

12 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Way

Kanan, Kabupaten Daerah Tingkat II Lampung Timur dan Kotamadya

Daerah Tingkat II Metro, diresmikan pada tanggal 27 April 1999, dengan

ibu kota di Sukadana. Pada waktu awal terbentuknya, Kabupaten Lampung

Timur terdiri atas 10 kecamatan definitif, 13 kecamatan pembantu dan 232

desa. Selanjutnya dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 46

Tahun 1999, 2 (dua) kecamatan pembantu yaitu kecamatan pembantu Marga

Tiga dan Sekampung Udik statusnya ditingkatkan menjadi kecamatan

definitif. Dengan demikian wilayah Kabupaten Lampung Timur bertambah

2 (dua) kecamatan menjadi 12 kecamatan definitif dan 11 kecamatan

pembantu dan 232 desa. Dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor 01

Tahun 2001 tentang Pembentukan 11 (sebelas) kecamatan di wilayah


Kabupaten Lampung Timur. Sehingga sejak Tahun 2012 Kabupaten

Lampung Timur terdiri dari 24 Kecamatan definitif dan 264 desa.

Sebagaimana kabupaten lain di Indonesia, Kabupaten Lampung Timur pun

memiliki seloka yaitu Bumei Tuwah Bepadan, yang mengandung arti bahwa

daerah Lampung Timur merupakan daerah yang selalu memberikan

kemakmuran bagi masyarakat apabila segala keputusan diambil melalui cara

musyawarah untuk mufakat. Seloka ini tercantum dalam lambang daerah

Kabupaten Lampung Timur yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah

Nomor 01 Tahun 2000 tentang Lambang Daerah.

Dengan Keputusan Bupati Lampung Timur Nomor 13 Tahun 2003 Tanggal

10 desember 2003 tentang perubahan status dan desa menjadi Kelurahan,

maka 5 desa dalam Kecamatan Sukadana berubah menjadi kelurahan yaitu

Pasar Sukadana, Sukadana Ilir, Negara Nabung, Sukadana dan Mataram

Marga. sedangkan sekarang jumlah desa / kelurahan yang ada di Kabupaten

Lampung Timur sebanyak 241,yang terdiri dari 227 desa definitif, 5

Kelurahan, 9 desa persiapan.adapun kecamatan-kecamatan di Kabupaten

Lampung Timur yaitu:

1. Sukadana

2. Labuhan Maringgai

3. Jabung

4. Batang Hari

5. Sekampung

6. Pekalongan
7. Way Jepara

8. Purbolinggo

9. Raman Utara

10. Metro Kibang

11. Marga Tiga

12. Sekampung Udik

13. Batang Hari Nuban

14. Bumi Agung

15. Bandar Sribawono

16. Mataram Baru

17. Melinting

18. Gunung Pelindung

19. Pasir Sakti

20. Waway Karya

21. Labuhan Ratu

22. Braja Selebah

23. Way Bungur

24. Marga Sekampung.

B. DESA MARGA JAYA

1) Sejarah Desa Marga Jaya

Desa Marga Jaya adalah salah satu Desa dari tujuh yang berada di wilayah

Kecamatan Metro Kibang Kabupaten Lampung Timur. Desa Marga Jaya

merupakan salah satu desa paling ujung wilayah Lampung Timur, Desa ini

bersebelahan langsung dengan kecamatan Sukadamai Kabupaten Lampung


Selatan. Desa yang terdiri dari 6 Dusun ini memiliki jarak sangat jauh dari

ibukota Kabupaten. Desa Marga Jaya bersebelahan dengan Desa Jaya Asri

yang dahulunya merupakan bagian wilayah dari Desa Marga Jaya sebelum

akhirnya dipecah menjadi Desa baru di Kecamatan Metro Kibang.

Periode masa jabatan Desa Margajaya :

1. Periode Tahun 1957 – 1960

Sebelum tahun 1957 masih merupakan hutan, pada tahun 1957 datanglah

orang-orang dari kampung atau desa dan juga ada yang dari kota untuk

tebang hutan dengan kemauan sendiri untuk bercocok tanam.

2. Periode Tahun 1960 – 1968

Orang-orang bercocok tanam tersebut membuat rumah darurat yang diberi

istilah umbulan, sedangkan pemerintahannya diatur oleh Desa Sukadamai

Kecamatan Natar Kabupaten Lampung selatan, pada waktu itu Kepala

Desa dijabat oleh Suro Kasim.

3. Periode Tahun 1968 – 1969

Tanggal 16 Juni 1968 dibentuk pamong desa dalam persiapan dan Kepala

desa dijabat oleh M. Syuhudi, kemudian pada tanggal 29 Maret Gubernur

Kepala Daerah Tingkat I Lampung menurunkan Surat Keputusan untuk

mengesahkan desa persiapan untuk menjadi desa yang berdiri sendiri

disebut atau diberi nama Margajaya.

4. Periode Tahun 1969 – 1979


Kepala Desa masih dijabat langsung oleh M. Syuhudi, atas kerjasama

masyarakat dan pamong desa maka berdirilah bangunan antara lain gedung

sekolah dasar, balai desa dan masjid, masing-masing satu buah.

5. Periode Tahun 1979 – 1987

Pada tanggal 22 Nopember 1979 dilantik hasil pemilihan Kepala Desa

Margajaya dan kepala desa dijabat oleh yang bernama Kasmin yang

kegiatannya antara lain adalah meneruskan kegiatan pembangunan

sebelumnya baik fisik maupun non fisik.

6. Periode Tahun 1987 – 1999

Pada pemilihan kepala desa Margajaya yang dilaksanakan pada Tanggal 21

Maret 1988 terpilih Kasmin sebagai Kepala Desa untuk periode tahun 1988

sampai dengan periode selanjutnya tahun 1999.

7. Periode Tahun 1999 – 2002

Berdasarkan hasil pemilihan Kepala Desa Margajaya telah terpilih

Suswanto yang menjabat Kepala Desa dari tahun 1999 – 2002 yang

seharusnya masa jabatan selama 8 (delapan) tahun tapi karena sesuatu hal

hanya dilaksanakan selama 2 (dua) tahun.

8. Periode Tahun 2002 – 2005

Untuk mengisi kekosongan jbatan Kepala Desa Margajaya maka BPD

bermusyawarah sepakat menunjuk dan mengusulkan Sadarham Jaya Tibar

staf Kecamatan Metro Kibang selama 1 tahun, kemudian digantikan oleh


Hairul Saleh staf Kecamatan Metro Kibang selama 1 Tahun. Untuk

menghantarkan sampai dengan pemilihan Kepala Desa maka BPD beserta

masyarakat mengusulkan Kasmin untuk menjadi pejaat Kepala Desa Tahun

2005 .

9. Periode Tahun 2005 – 2010

Hasil pemilihan Kepala Desa terpilih Purwanto HM dan dilantik pada

tanggal 27 Nopember 2005, kegiatannya antara lain adalah meneruskan

kegiatan pembangunan sebelumnya baik fisik maupun non fisik.

10. Periode Tahun 2010 – 2011

 Untuk mengisi kekosongan jabatan Kepala Desa maka ditunjuk sdr.

Suparman (Sekcam Metro Kibang) sebagai Plt. Kepala Desa Margajaya

sampai dengan bulan Maret 2011.

 Untuk bulan April s.d Juni 2011 Plt. Kepala Desa adalah Drs. M. Edy

Susilo (Sekcam Metro Kibang).

11. Periode Tahun 2011 s.d 2017

Pada tahun 2011 Suswanto terpilih dalam Pemilihan Kepala Desa dan

dilantik pada tanggal 22 Desember 2011 untuk periode 2012 – 2017,

kegiatannya antara lain adalah meneruskan kegiatan pembangunan

sebelumnya baik fisik maupun non fisik.

12. Periode Tahun 2018 s.d Sekarang


Pada tahun 2018 Purwanto. HM, terpilih dalam Pemilihan Kepala Desa dan

dilantik pada tanggal Januari 2018 untuk periode 2018 – 2013,

2) KEADAAN ALAM

1. Letak desa dari permukaan laut.

Desa Margajaya merupakan desa dataran tinggi yang memiliki udara yang

lumayan dingin pada malam hari, desa ini bukan pantai atau dataran rendah

sejenisnya. Desa Marga Jaya memiliki ketinggian rata-rata 300m dari

permukaan air laut. Jarak dari pantai selatan Propinsi Lampung lumayan

jauh yaitu berkisar + 64 Km.

2. Orbitasi dari kota kecamatan/ kabupaten/ propinsi.

Desa Margajaya termasuk wilayah Kecamatan Metro Kibang, Kabupaten

Lampung Timur Propinsi Lampung

A. Jarak Desa

 Jarak desa Margajaya ke Ibukota Kecamatan : 4 Km

 Jarak desa Margajaya ke Ibukota Kabupaten : 43 Km

 Jarak desa Margajaya ke Ibukota Propinsi : 40 Km

 Dari Desa kepusat pelayanan Sosial : 18 Km

B. Prasarana Jalan

 Jalan Desa : 10 Km
 Jalan Dusun : 25 Km

C. Prasarana Umum
1. Prasarana Pemerintah
a) Kantor Desa :1
b) Balai Desa :1
c) Kantor LPMD :-
d) Kantor PKK :1
2. Prasarana Olah Raga
a) Lapangan sepak bola :1
b) Lapangan bola Volley :2
c) Lapangan bulu tangkis :2
3. Sarana air bersih/ Sumur : 874
4. Sarana Listrik/ PLN : 946

3. Luas desa/ areal

Desa Margajaya Kecamatan Metro Kibang Kabupaten Lampung Timur


memiliki Luas Wilayah 580,85 Ha, yang terdiri dari :

NO Jenis tanah Luas Tanah


1. Tanah Perumahan dan Pekarangan 165,2 Ha
2. Sawah tadah hujan 30 Ha
3. Perkebunan 25 Ha
4. Peladangan 310,50 Ha
5. Rawa-rawa 11 Ha
6. Jalan 35 Km
7. Kuburan 0,75 Ha
8. Sekolahan 1,50 Ha
9. Lapangan 1 Ha
10. Perkantoran 0,25 Ha
11. Wakaf 0,65 Ha

4. Batas-batas desa

 Sebelah Utara Berbatasan dengan Desa Kibang dan Desa Margototo


 Sebelah Barat Berbatasan dengan Desa Sukadamai Kecamatan Natar

 Sebelah Selatan Berbatasan dengan Desa Sukadamai Kecamatan Natar

 Sebelah Timur Berbatasan dengan Desa Jaya Asri


5. Jenis dan sifat tanah

Jenis tanah Desa Margajaya pada umumnya adalah warna merah


kekuning-kuningan, sifat tanah bercampur pasir dengan rata-rata lapisan tanah
10-25 cm banyak mengandung batu-batu kerikil.

6. Curah hujan/ iklim

 Curah hujan rata-rata 2.300 mm per tahun


 Curah hujan terbanyak dari bulan Februari s/d April

 Curah hujan paling sedikit dari bulan Mei s/d Januari.

 Desa Margajaya beriklim sedang.

7. Keadaan sumber air tanah

Sumber air yang ada di Desa Marga Jaya berasal dari sumur-sumur warga
dan apabila musim kemarau dating rata-rata 65% akan kering.

3) JUMLAH PENDUDUK

Mayoritas penduduk di Desa Marga Jaya adalah muslim. Saat ini Desa
marga Jaya memiliki penduduk sebanyak 3.425 Jiwa dan 946 Kartu Keluarga
yang terbagi di 6 Dusun. Menurut umum jumlah penduduk Desa Marga Jaya
dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Jenis Kelamin
Tabel 1 : Jumlah Penduduk Menurut jenis kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Penduduk


1. Laki – laki 1.723
2. Perempuan 1.702
Jumlah 3.425

2. Agama
Tabel 2 : Jumlah Penduduk Menurut Agama

No Agama Jumlah (Orang)


1. Islam 3.377
2. Kristen 47
3. Khatolik 1
4. Hindu -
5. Budha -
Jumlah 3.425

4) PENDIDIKAN

Tabel 3 : Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan

No Pendidikan Jumlah (Orang)


1. Belum Tamat Sekolah 599
2. Tidak tamat SD 667
3. Tamat SD Sederajat 908
4. Tamat SMP Sederajat 598
5. Tamat SLTA 614
6. Tamat Akademi 20
7. Tamat Perguruan Tinggi 19
Jumlah 3.425

5) KEADAAN PEREKONOMIAN

Desa Marga Jaya merupakan salah satu Desa yang ada di

Kecamatan Metro Kibang Kabupaten Lampung Timur yang

perkembanganya sudah cukup baik, selain itu masyarakat sangat dinamis

dan dikenal sehingga potensi yang ada di Desa Marga Jaya dapat

berkembang dengan paik. Lain daripada itu Tipelogi Desa marga Jaya

adalah tipelogi Desa Swasembada, dengan segala daya dan kemampuan

serta usaha-usaha untuk memaksimalkan dan mengembangkan sumber

daya alam dan potensinya. Potensi tersebut antara lain yaitu :

1. Bidang Pertanian
Dibidang pertanian masyarakat Desa Marga Jaya memiliki

beberapa sektor persawahan yang dimanfaatkan petani untuk ditanami,

seperti : Padi, Jagung, singkong dan lainnya.


2. Bidang Perkebunan
Penduduk Desa Marga Jaya merupakan masyarakat yang sebagian

besar bekerja sebagai petani kebun dalam sektor perkebunan di Desa

Marga Jaya. Perkebunan di Desa ini sudah berkembang dengan cukup

baik, masyarakat Desa Marga Jaya memanfaatkan Tanah Perkebunan

untuk ditanami Sayur-sayuran, buah-buahan serta tanaman

perdagangan seperti coklat, jahe dan lain-lain.

3. Bidang Perternakan
Selain berkebun dan bertani penduduk Desa Marga Jaya juga ada yang

memiliki ternak sebagai hasil tambahan. Masyarakat ada yang hanya

sekedar memelihara amun juga ada yang dijadikan usaha perternakan.

Adapun ternak yang dipelihara adalah Sapi, Kambing, ayam dan

sebagainya.

4. Bidang Industri
Dalam bidang industri Desa Marga Jaya termasuk salah satu Desa

yang telah memiliki potensi Industri. Walaupun masih dalam lingkup

industry kecil/ industry rumahan antara lain seperti kerajinan bambu,

kerajinan meubelir, industry pembuatan jamu tradisional. Selain itu di

Desa Marga Jaya juga terdapat beberapa pabrik, seperti pabrik

tahu/tempe, pabrik padi dan pabrik singkong.

C. BUMDES DESA MARGA JAYA DAN KABUPATEN LAMPUNG


TIMUR

1. BUMDES MARGA JAYA

Desa Marga Jaya adalah salah satu desa yang terletak di

Kabupaten Lampung timur. Desa tersebut sudah mulai merintis

membentuk BUMDes dan masih berjalan sampai saat ini.


BUMDes di Desa Marga Jaya bernama BUMDes Jaya Makmur,

BUMDes ini di kelola oleh Pemuda masyarakat desa tersebut.

BUMDes Jaya Makmur bergelut di bidang Video Shooting seperti

membuat video di acara Resepsi pernikahan, ulang tahun Desa,

Acara-acara Festival Desa atau acara penting lainnya. Dan

BUMDes di Desa Marga Jaya ini mulai mengepakkan sayapnya

keluar wilayah Desa Marga Jaya. BUMDes Jaya Makmur saat ini

sudah menerima panggilan Jasa Video Shooting di luar dari Desa

marga jaya bahkan BUMDes ini mulai mendokumentasikan hasil

yang pernah di buat ke Youtube, dengan tujuan sebagai tempat

promosi sekaligus menambah pundi-pundi lewat Youtube

BUMDes. Dengan begitu di harapkan BUMDes tidak hanya

sekedar ada namun juga berjalan dan berkembang menjadi

BUMDes yang Besar. Akun Youtube BUMDes Jaya Makmur

bernama Bumdes Jayamakmur dengan jumlah Subcriber sebanyak

2.512. saat ini di setiap kegiatan besar Desa Marga Jaya atau

sekitarnya sudah menggunakan jasa dari BUMDes Jaya Makmur

untuk dipercayai sebagai Tim Dokumentasi.

2. BUMDES LAMPUNG TIMUR


Kabuaten Lampung Timur adalah salah satu Kabupaten yang telah

memiliki BUMDes dan BUMDes tersebut sudah mengikuti

perlombaan tingkat Provinsi Lampung. Salah satu dari BUMDes

yang terkenal adalah BUMDes Artha Jaya Kesuma. Terletak di

Desa Tanjung Kesuma Kecamatan Purbolinngo Kabupaten

Lampug Timur. BUMDes Artha jaya Kesuma berpotensi untuk


mengembangkan produk atau layanan unggulan yang bisa

menjadikan Desa Tanjung Kesuma sebagai Sentra Usaha. Usaha

ini bergerak pada wilayah kebutuhan Primer (Sandang, Pangan

dan Papan). Proses seleksi dilakukan pemerintah Desa tanjung

kesuma bersama BPD dan LPMD pada tanggal 9 Desember 2016.

Unit Usaha yang dijalankan yaitu Unit Usaha Tata Busana, Unit

Usaha Lumbung Pangan, Unit Pariwisata dan Unit Usaha

Prospektif serta adanya Bank sampah di Desa tersebut.


Selain dari BUMDes Artha Jaya Kesuma, Kabupaten Lampung

Timur juga memiliki BUMDes di desa lainya. BUMDes kating

Raya terletak di Desa Purwodadi Mekar, BUMDes Jaya Makmur

terletak di Desa Marga Jaya, BUMDes Tugu jaya terletak di Desa

Muara Jaya dan lainya. BUMDes – BUMDes tersebut diharapkan

dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa setempat.

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan yang di dapat dari hasil pengamatan terhadap kualitas
Manajemen BUMDes di daerah Klaten Provinsi Jawa Tengah, dapat
disimpulkan bahwa BumDes di daerah klaten yaitu Umbul Ponggok
sangatlah maju. Hal ini ditunjang dengan sistem manajemen pemerintah
yang mengelola sumber daya dengan sangat baik. Hal ini patutlah dicontoh
oleh semua kabupaten yang ada di Indonesia termasuk juga dengan
Kabupaten Lampung Timur.

Walaupun kini BUMDes di Kabupaten Lampung Timur sudah mulai


bangkit namun perbandingannya sangat signifikan denga BUMDes
Kabupaten Klaten. Lampung Timur sangat perlu perbaikan dalam bidang
BUMDes, sumber daya manusia, sarana dan prasarana penunjang guna
meningkatkan kualitas BUMDes.

3.2 SARAN

Pelaksanaan KKL kali ini dinilai kurang memuaskan. Hal ini disebabkan
oleh waktu kunjungan wisata yang diberikan sangatlah kurang, sehingga
mahasiswa kurang dapat menikmati setiap destinasi wisata yang di kunjungi.
KKL kali ini juga dinilai mahasiswa kurang karena pihak tour guide yang
seharusnya menjelaskan setiap destinasi yang dikunjungi secara mendetail
tidak melaksanakan tugasnya secara maksimal, sehingga mahasiswa hanya
berkeliling dan mengambil dokumentasi sebentar kemudian kembali ke bus
masing masing.

Kami harap untuk kedepannya pelaksanaan KKL ini dapat lebih baik
lagi sehingga setiap perjalanan dapat memeberikan kesan dan manfaat yang
berguna untuk mahasiswa kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA
https://klatenkab.go.id/sejarah-kabupaten-klaten/di akses pada tanggal (03
September 2019 pukul 21.20 WIB)

http://lampungtimurkab.go.id/informasi/sejarah di akses pada tanggal (03


September 2019 pukul 21.25 WIB)

bumdesajk.blogspot.com di akses pada tanggal (03 September 2019 pukul 21.30


WIB)

waykanankab.go.id di akses pada tanggal (03 September 2019 pukul 21.35


WIB)

ABSENSI FILTRIP KELOMPOK 16


STISIPOL DHARMA WACANA METRO
PEMKAB KABUPATEN KLATEN
HARI/TANGGAL : SENIN, 26 Agustus 2019

NO NAMA NPM TANDA


TANGAN
1 WAHYUNI UGANIA 161210011
2 JOHAR 161210087
3 LENI SAFITRI 161210094
4 YULIA RISKA WATI 161210203
5 ERMI NOVIANI 161210059
6 PETRUS HERMAWAN 161210133
FEBRI
7 RUBIYONO 161210218
8 MESWANTO 161210240
9 RANDI IRAWAN 161210138
10 SUHARDINI HERY 161210179
PURBOWO
11 YUDHIANSYAH 161210202
RAHMADI
12 YULIANTO FADLI 161210204

Mengetahui,
DOSEN PEMBIMBING
LAPANGAN

ITA PRIHANTIKA, S. Sos., MA


WISATA UMBUL PONGGOK KABUPATEN KLATEN
PEMERINTAHAN KABUPATEN KLATEN
FOTO BERSAMA PEMKAB DAN DIREKTUR BUMDES TIRTA MANDIRI
FOTO BERSAMA DPL KELOMPOK 16
RUMAH BATIK

Anda mungkin juga menyukai