Oleh :
DYAN PARAMITA SARI7
NIM : 857207488
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana deskripsi lokasi Kampung Wisata Batik Laweyan?
2. Bagaimana latar belakang Kampung Wisata Batik Laweyan ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui deskripsi lokasi Kampung Wisata Batik Laweyan.
2. Untuk mengetahui latar belakang Kampung Wisata Batik Laweyan.
3. Untuk mengetahui perkembangan Kampung Wisata Batik Laweyan.
4. Untuk mengetahui dampak perkembangan tersebut terhadap kehidupan
masyarakat di Laweyan, Surakarta.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :
a. Menambah pengetahuan dan wawasan ilmiah tentang sejarah pada
umumnya dan tentang latar belakang Kampung Wisata Batik laweyan pada
khususnya.
b. Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada setiap
pembaca agar digunakan sebagai tambahan bacaan dan sumber data dalam
penulisan sejarah.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis atau aplikasi penelitian ini bermanfaat :
a. Memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan
pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
b. Memberikan sumbangan terhadap penelitian selanjutnya, khususnya dalam
sejarah pariwisata yang ada di Indonesia.
A. Tinjauan Pustaka
1. Pariwisata
a. Pengertian Pariwisata
Istilah pariwisata diperoleh dari budayawan intelektual atas permintaan
Presiden Soekarno kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX selaku ketua DTI
(Dewan Tourism Indionesia ) di tahun 1960-an. Secara terpisah kedua orang
budayawan yang diminta pertimbangannya adalah Prof. Mr. Moh. Yamin dan
Prof. Dr. Prijono. Kedua budayawan tersebut memberi istilah pariwisata untuk
menggantikan istilah tourism. Istilah pariwisata terlahir dari bahasa sansekerta
yang terdiri dari: pari, wis(man) dan sata. Yang bila dirangkai menjadi pariwisata
yang berarti pergi secara lengkap meninggalkan rumah atau kampung halaman
berkeliling terus menerus ( Nyoman S. Pendit, 2002:1).
Herman V. Schulalard, seorang ahli ekonomi berkebangsaan Austria,
memberikan batasan pariwisata sebagai berikut, pariwisata dalam arti modern
adalah gejala zaman sekarang yang didasarkan atas kebutuhan akan kesehatan,
pergantian hawa, penilaian yang sadar dan menumbuh terhadap keindahan alam,
keselarasan, keseragaman dan kenikmatan pada alam semesta. Pada faktor
khususnya disebabkan oleh bertambahnya pergaulan antar negara dan kelas dalam
masyarakat sebagai hasil perkembangan perniagaan, industri dan perdagangan
serta penyempurnaan alat-alat pengangkutan ( E.Guyer Freuler dalam Nyoman
S. Pendit, 1986:25).
b. Jenis - jenis Pariwisata
Sesuai dengan potensi yang dimiliki atau warisan yang ditinggalkan nenek
moyang pada suatu negara, maka timbullah bermacam-macam dan jenis
pariwisata yang dikembangkan sebagai kegiatan, yang lama-kelamaan
mempunyai ciri khas tersendiri. Setiap ahli pariwisata tentunya mempunyai
pandangan berbeda mengenai jenis dan macam pariwisata, antara ahli pariwisata
satu dengan yang lain akan berbeda mengenai pembagian jenis-jenis pariwisata.
Menurut Nyoman S. Pendit (2002:40), selain pembagian jenis pariwisata di atas,
pariwisata dapat dibagi dalam beberapa macam pariwisata.. yaitu :
1) Wisata Budaya, perjalanan ini dilakukan untuk memperluas pandangan
2. Masyarakat
Manusia merupakan makhluk sosial, artinya bahwa masyarakat tidak dapat
hidup sendiri. Ada ketergantungan antara manusia satu dengan manusia yang lain
sehingga menyebabkan ketergantungan antar manusia. Masyarakat menyadari,
bahwa manusia sebagai pribadi atau individu hidup di dalam suatu kebudayaan
yang memperlakukan manusia sebagai makhluk yang mampu untuk mengarahkan
dirinya di dalam kehidupan dan yang menjadi unsur dinamis di dalam peristiwa-
peristiwa sosial. Manusia sebagai individu juga mempunyai kedudukan dan peran
tertentu di dalam pergaulannya yaitu dalam masyarakat, sebagai suatu bentuk
pergaulan hidup tertentu ( Soerjono Soekanto, 1983:9). Salah satu definisi
masyarakat pada awalnya adalah “a union of families” yaitu masyarakat
merupakan gabungan atau kumpulan dari keluarga-keluarga. Awal dari
masyarakat adalah hubungan dari individu-individu, kemudian kelompok yang
lebih besar lagi menjadi satu kelompok besar orang-orang yang disebut dengan
masyarakat ( Khairuddin. M, 2001:34).
B. Kerangka Berfikir
Sesuai dengan judul penelitian ini, yaitu maka dapat digambarkan
kerangka pemikiran sebagai berikut:
BATIK
KAMPUNG LAWEYAN
PEMASUKAN PELESTARIAN
KEUANGAN BUDAYA
KAMPUNG WISATA
BATIK LAWEYAN
MASYARAKAT
KEHIDUPAN KEHIDUPAN
SOSIAL EKONOMI
Keterangan:
Batik merupakan salah satu benda budaya yang ada di kota Surakarta.
Masyarakat Laweyan sebagian besar merupakan pedagang dan pengrajin batik
sehingga sebagian masyarakat Laweyan masih melestarikan benda budaya
C. Sumber Data
Menurut H. B. Sutopo (2002) bahwa “Dalam penelitian kualitatif, sumber
datanya dapat berupa manusia, pertanyaan dan tingkah laku, doikumen dan arsip
atau benda lain”. Sedangkan menurut Lofland, “ Sumber data utama dalam
penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan
seperti dokumen”. (Lexi J. Moleong, 2001). Dalam penelitian ini sumber data
diperoleh melalui :
1. Informan
Lexi J. Moleong (2001: 45) mengatakan bahwa yang disebut informan
D. Teknik Sampling
Hadari Nawawi (1993: 152) menjelaskan “Teknik sampling adalah cara
untuk menentukan sample yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sample yang
akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan
penyebarannya populasi agar diperoleh sampel yang representative atau benar-
benar mewakili populasi”. “Dalam purposive sampling, dengan kecenderungan
peneliti untuk memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan
masalahnya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data
yang mantap” (H. B. Sutopo, 2002: 56).
Pengumpulan Data
Penyimpulan Data
H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian adalah langkah-langkah secara rinci dalam penelitian
dari awal sampai akhir. Adapun langkah-langkah prosedur penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Penulisan proposal pengurusan perijinan
Setelah judul penelitian disetujui atau ditentukan dilanjutkan dengan penulisan
proposal yang berisi garis besar penelitian. Langkah selanjutnya mengadakan
langkah pelaksanaan yaitu dengan mengurus perijinan penelitian.
b. Pengumpulan data dan analisis awal
Pengumpulan data dilakukan di lokasi penelitian termasuk dalam hal ini
mengadakan wawancara dengan informan dan mengadakan observasi terhadap
sumber-sumber tertulis yang ada kaitannya dengan topic dalam penelitian
sebagai data.
c. Analisis akhir dan penarikan kesimpulan
Data yang sudah tersusun rapi merupakan bagian dari analisis awal, maka
kegiatan selanjutnya merupakan analisis akhir dengan mengorganisasikan dan
mengurutkan data pola dalam uraian dasar sehingga dapat ditarik suatu
kesimpulan.
d. Penulisan laporan dan perbanyakan laporan
Dari data yang sudah disusun berdasarkan pedoman penelitian kualitatif, maka
akan dapat diambil sebuah laporan penelitian sebagai karya ilmiah, yang
sebelumnya melalui proses pengujian terlebih dahulu.
Dari uraian di atas, maka dapat digambarkan skema prosedur
penelitian sebagai berikut