Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 4

MODUL 11
TUTOR : ADHITIA PRASETIYO SUDARYANTO, S.IP, S.Pd,
M.Trip, M.Pd
MODUL II “Karakteristik Warga Negara Indonesia
dalam Konteks Individu yang Berbhinneka Tunggal
Ika”

Kegiatan Belajar 1 : Warga Negara yang Cerdas

Kegiatan Belajar 2 : Warga Negara yang Partisipatif


Konsep Warga Negara
Menurut Aristoteles, yang disebut warga negara adalah
orang yang secara aktif ikut mengambil bagian dalam
kegiatan hidup bernegara, yaitu orang yang bisa berperan
sebagai orang yang diperintah dan orang yang bisa
berperan sebagai yang memerintah. Turner (1990) dalam
bukunya Civics: Citizen in Action, menjelaskan bahwa
warga Negara adalah anggota dari sekelompok manusia
yang hidup atau tinggal di wilayah hokum tertentu.
B. KARAKTERISTIK WARGA NEGARA YANG CERDAS

Seorang ahli Ricey mengemukakan ada enam kompetensi dasar warga Negara, yaitu :

1. Kemampuan memperoleh informasi dan menggunakan informasi


2. Membina ketertiban
3. Membuat keputusan
4. Berkomunikasi
5. Menjalin kerjasama
6. Melakukan kepentingan dengan cara yang benar.

g a N e g ar a
War
Cerdas
01
Kemampuan memperoleh dan
menggunakan informasi
Setiap warga Negara mampu mencari informasi serta menggunakan
informasi tersebut maka akan banyak memperoleh kemanfaatan,
diantaranya adalah :
a. Memperluas wawasan pemikirannya
b. Mengetahui perkembangan informasi yang terjadi
c. Meningkatkan keterampilan mengambil keputusan
d. Mendorong keterampilan berpikir kritis dan kreatif
02
Menjaga dan Membina Ketertiban
Ketertiban masyarakat akan terwujud apabila setiap warga Negaranya memiliki kesadaran kuat
pada peraturan dan norma yang berlaku. Menurut Soerjono Soekanto (1990) terdapat empat
indikator penting untuk mengembangkan kesadaran hukum warga negara , yaitu
● (1) Pengetahuan hukum,
● (2) pemahaman hukum,
● (3) sikap hukum,
● (4) perbuatan hukum.
sikap dan perbuatan yang mesti dilakukan oleh stiap warga negara dalam upaya membina
ketertiban sebagai perwujudan atau manifestasi warga Negara yang cerdas, yaitu sebagai
berikut :
● a. Menggunakan hak yang dimiliki sesuai dengan kaidah
● b. Menghargai hak dan kewajiban serta kepentingan orang lain
● c. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
● d. Menjunjung tinggi toleransi
● e. Menerima keanekaragaman
● f. Memecahkan konflik dengan cara perdamaian
3. Membuat Keputusan

Nu’man Somantri (2001) sangat


merekomendasikan pentingnya dialog kreatif
sebagai wahana untuk memecahkan masalah
yang dihadapi dalam kehidupan bermasyarakat
dan bernegara.
Kemampuan Berkomunikasi

Dalam teori komunikasi dikenal adanya unsur-unsur komunikasi yaitu ,


04
pembicara, pesan, media dan penerima pesan. Perwujudan komunikasi
yang efektif yang harus dikembangkan warga Negara yang cerdas,
antara lain dilakukan dengan cara :
a. Menyampaikan ide-ide kritis kepada pemerintah
b. Ikut serta mengkomunikasikan berbagai program pemerintah sesuai
dengan kemampuan
c. Menggunakan/memanfaatkan saluran-saluran komunikasi yang benar
d. Mengembangkan etika komunikasi
05 06
Kerja Sama Kepentingan Bersama

Sikap prososial yang harus dimiliki dan Pertentangan atau konflik yang timbul dalam diri
dilaksanakan oleh warga Negara yang setiap warga negara sebagai individu. Sedangkan
cerdas direfleksikan dalam sikap-sikap interpersonal conflict merupakan konflik atau
sikap diantaranya (Sumantri, 1999) adalah : pertentangan yang melibatkan individu yang satu
- Mendahulukan kepentingan umum dengan individu yang lainnya sebagai anggota
- Saling menolong dan membantu masyarakat.
- Menjunjung hak asasi manusia
- Bersikap demokrasi - Berperilaku saling
memberi
- Berperilkau saling meminjam dengan
jujur
. DIMENSI-DIMENSI KECERDASAN WARGA NEGARA
Menurut Nursid Sumaatmaja (1998), setiap warga Negara
mempunyai potensi dasar mental yang dapat dikembangkan, yaitu :

1. Minat (Sense of Interest), 4. Dorongan ingin menyelidiki


keinginan atau kehendak terhadap ( Sense of Inquiry)
sesuatu

2 dan 3
• 5. Dorongan ingin Menemukan
Dorongan Ingin tahu ( Sense of
Sendiri ( Sense of Discovery)
Curiosity)
 
• Dorongan ingin membuktikan
kenyataan (Sense of Reality)
Kegiatan Belajar 2
Warga Negara yang Partisipatif adalah a. Partisipatif Politik
keterlibatan atau keikutsertaan warga negara
dalam berbagai kegiatan kehidupan bangsa dan keterlibatan warga negara dalam
negara, baik dalam politik, ekonomi, sosial dan kehidupan sistem politik.
budaya maupun keamanan. Ada tiga bentuk
partisipasi menurut koentjaraningrat, yaitu :
(1) berbentuk tenaga, c. Partisipatif dalam
(2) berbentuk pikiran, dan bidang ekonomi
b. Partisipasi sosial
(3) berbentuk materi (benda).
 Membantu anggota masyarakat • mensosialisasikan
 Kerja bakti gerakan menabung,
 Menjaga keamanan • menyisihkan sebagian
harta untuk kepentingan
warga yang membutuhkan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai