Anda di halaman 1dari 6

Modul I

Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara

 Ringkasan Materi
A. Sejarah Pergerakan Bangsa Indonesia
Beberapa titik penting dalam sejarah pergerakan bangsa Indonesia meliputi :
1. Berdirinya Organisasi Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908.
2. Perhimpunan Indonesia (PI) menjadi pelopor kemerdekaan bangsa Indonesia di
kancah internasional.
3. Pelaksanaan Kongres Pemuda I pada tanggal 30 April 1926.
4. Pelaksanaan Kongres Pemuda II pada tanggal 27 dan 28 Oktober 1928.
5. Pembentukan BPUPKI pada tanggal 1 Maret 1945.
6. Pembentukan PPKI pada tanggal 7 Agustus 1945.

B. Wawasan Kebangsaan
Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka
mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa
(nation character) dan kesadaran terhadap sistem nasional (national system) yang
bersumber dari Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika,
guna memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi
mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera.

C. 4 (Empat) Konsensus Dasar Berbangsa dan Bernegara


1. Pancasila
Menurut Ir. Soekarno, Pancasila merupakan philosofische grondslag, suatu
fundamen, filsafat, pikiran yang sedalam-dalamnya, merupakan landasan atau
dasar bagi negara merdeka yang akan didirikan.
2. Undang-Undang Dasar 1945
3. Bhinneka Tunggal Ika
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia

D. Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan


1. Bendera NKRI disebut Bendera Negara adalah Sang Merah Putih.
2. Bahasa NKRI disebut Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi nasional yang
digunakan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Lambang NKRI yang selanjutnya disebut Lambang Negara adalah Garuda
Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
4. Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya yang digubah oleh Wage Rudolf
Supratman.

E. Sejarah Bela Negara


Pada tanggal 18 Desember 2006 Presiden Republik Indonesia Dr.H. Susilo Bambang
Yudhoyono menetapkan tanggal 19 Desember sebagai Hari Bela Negara. Pada
tanggal tersebut terbentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia dalam rangka
mengisi kekosongan kepemimpinan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
F. Pengertian Bela Negara
Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik
secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan
wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya
kepada NKRI berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945.

G. Nilai Dasar Bela Negara


a. Cinta Tanah Air.
b. Sadar Berbangsa dan Bernegara.
c. Setia pada Pancasila sebagai Ideologi Negara.
d. Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara.
e. Kemampuan Awal Bela Negara.

H. Indikator Nilai Dasar Bela Negara


1. Indikator cinta tanah air
a. Menjaga tanah dan perkarangan serta seluruh ruang wilayah Indonesia.
b. Jiwa dan raganya bangga sebagai bangsa Indonesia
2. Indikator sadar berbangsa dan bernegara
a. Berpartisipasi aktif dalam organisasi kemasyarakatan, profesi maupun politik.
3. Indikator setia pada Pancasila Sebagai ideologi Bangsa
a. Paham nilai-nilai dalam Pancasila.
b. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
4. Indikator rela berkorban untuk bangsa dan Negara
a. Bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya untuk kemajuan
bangsa dan negara.
b. Siap membela bangsa dan negara dari berbagai macam ancaman
5. Indikator kemampuan awal Bela Negara
a. Memiliki kecerdasan emosional dan spiritual serta intelegensia
b. Senantiasa memelihara jiwa dan raga

I. Persatuan dan Kesatuan Bangsa


Makna dan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa dapat mewujudkan sifat
kekeluargaan, jiwa gotong-royong, dan musyawarah. Tahap pembinaan persatuan
bangsa Indonesia itu yang paling menonjol yaitu:
1. Perasaan Senasib.
2. Kebangkitan Nasional
3. Sumpah Pemuda
4. Proklamasi Kemerdekaan

J. Nasionalisme
Nasionalisme adalah sikap mencintai bangsa dan negara sendiri. Nasionalisme
terbagi atas: (1) Nasionalisme dalam arti sempit; (2) Nasionalisme dalam arti luas.

 Topik Utama yang ingin dipahami dalam fase pembelajaran on-class I dan on class II
yaitu nilai dasar bela Negara.
Modul II
Analisis Isu Kontemporer

 Rangkuman Materi
A. Perubahan Lingkungan Strategis
Ada empat level lingkungan strategis yang dapat mempengaruhi kesiapan PNS dalam
melakukan pekerjaannya sesuai bidang tugas yakni: individu, keluarga (family),
masyarakat pada level lokal dan regional community/culture), nasional (society), dan
dunia (global).

B. Modal Insani Dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan Strategis


Modal insani yang dimaksud adalah modal manusia (human capital concept). Modal
manusia adalah komponen yang sangat penting di dalam organisasi. Ada enam
komponen dari modal manusia yaitu :
1. Modal Intelektual
2. Modal Emosional
3. Modal Sosial
4. Modal Ketabahan
5. Modal Etika/Moral
6. Modal Kesehatan (kekuatan) Fisik/ Jasmai

C. Isu Strategis Kontemporer


1. Korupsi
Korupsi adalah penyelewengan atau penyalahgunaan uang Negara (perusahaan)
untuk keuntungan pribadi atau orang lain.
2. Narkoba
Tindak Pidana Narkotika adalah kejahatan induk atau kejahatan permulaan dan
tidak berdiri sendiri, artinya kejahatan narkotika biasanya diikuti dengan
kejahatan lainnya atau mempunyai kejahatan turunan.
3. Terorisme dan Radikalisme
Terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman
kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas, yang
dapat menimbulkan korban yang bersifat massal. Sedangkan, radikalisme
merupakan suatu sikap yang mendambakan perubahan secara total dan bersifat
revolusioner. Ciri-ciri sikap dan paham radikal adalah: tidak toleran, fanatik,
eksklusif dan revolusioner.
4. Money Laundring
Kegiatan pencucian uang umumnya dilakukan oleh pihak-pihak yang ingin
memperoleh kekayaan melalui hasil usaha illegal sehingga seakan-akan terlihat
sah, misalnya korupsi, penyuapan, terorisme, kejahatan perbankan, dan lainnya.
5. Proxy War
Proxy War adalah istilah yang merujuk pada konflik di antara dua negara, di mana
Negara tersebut tidak serta-merta terlibat langsung dalam peperangan
karena melibatkan ‘proxy’ atau kaki tangan.
6. Kejahatan pada Konteks Komunikasi Massa
a. Cyber Crime
Bentuk kejahatan yang terjadi dan beroperasi di dunia maya dengan
menggunakan komputer, jaringan komputer dan internet.
b. Hate Speech
Ujaran kebencian dalam bentuk provokasi, hinaan atau hasutan yang
disampaikan oleh individu ataupun kelompok di ruang publik.
c. Hoax
Berita atau pesan yang isinya tidak dapat dipertangung jawabkan atau bohong
atau palsu, baik dari segi sumber maupun isi.

D. Teknik Analisis Isu


1. Memahami Isu Kritikal
Isu kritikal secara umum terbagi ke dalam tiga kelompok yaitu
a. Isu saat ini
b. Isu berkembang
c. Isu potensial
2. Issue Scan
a. Media scanning
b. Existing data
c. Knowledge others
d. Public and Private organizations
e. Public at large
3. Teknik-Teknik Analisis Isu
 Teknik Tapisan Isu : menetapkan rentang penilaian (1-5) pada kriteria aktual,
kekhalayakan, problematik, dan kelayakan. Alat bantu tapisan lainnya
misalnya menggunakan kriteria USG dari mulai sangat USG atau tidak sangat
USG.
 Teknik Analisis Isu
a. Mind Mapping
b. Fishbone Diagram
c. Analisis SWOT
 Analisis Kesenjangan atau Gap Analysis
Perbandingan kinerja aktual dengan kinerja potensial atau yang diharapkan.

 Topik Utama yang ingin dipahami dalam fase pembelajaran on-class I dan on class II
yaitu teknik analisis isu (mind mapping, fishbone diagram, dan analisis SWOT).
Modul III
Kesiapsiagaan Bela Negara

 Rangkuman Materi
A. Kerangka Kesiapsiagaan Bela Negara
1. Konsep Kesiapsiagaan Bela Negara
Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh
seseorang baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja
yang beragam yang dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad yang
dilandasi oleh kecintaan terhadap NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD Tahun
1945.
2. Kesiapsiagaan Bela Negara Dalam Latsar CPNS
Aplikasi kesiapsiagaan Bela Negara dalam Latsar CPNS yaitu pembinaan pola
hidup sehat disertai pelaksanaan kegiatan pembinaan dan latihan ketangkasan
fisik dan pembinaan mental lainnya yang disesuaikan dan berhubungan dengan
kebutuhan serta ruang lingkup pekerjaan, tugas, dan tanggungjawab, serta hak
dan kewajiban PNS di berbagai lini dan sektor pekerjaan yang bertugas wilayah
Indonesia dan dunia.
3. Manfaat Kesiapsiagaan Bela Negara
a. Membentuk sikap disiplin waktu, aktivitas, dan pengaturan kegiatan lain.
b. Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antar sesama rekan
seperjuangan.

B. Kemampuan Awal Bela Negara


1. Kesehatan Jasmani
 Definisi : Kemampuan tubuh untuk menyesuaikan fungsi alat-alat tubuhnya
dalam batas fisiologi terhadap keadaan lingkungan (ketinggian, kelembapan
suhu, dan sebagainya).
 Ciri jasmani sehat : normalnya fungsi alat-alat tubuh, memiliki energi yang
cukup untuk melakukan tugas harian.
2. Kesehatan Mental
 Definisi : Sistem kendali diri yang bagus sebagai wujud dari kinerja sistem
limbik (cenderung ke emosi) dan sistem cortex prefrontalis (cenderung
rasional) yang tepat. Kesehatan mental berkaitan dengan kemampuan berpikir.
 Tanda Kesehatan Mental : Kendali diri, yaitu kemampuan manusia utk selalu
dpt berpikir sehat dalam kondisi apapun (sistem cortex prefrontalis kendalikan
sistem limbik)
3. Kesiapsiagaan Jasmani
 Definisi : Kegiatan atau kesanggupan seseorang untuk melaksanakan tugas atau
kegiatan fisik secara lebih baik dan efisien.
 Manfaat : Memiliki postur yang baik, memiliki ketahanan melakukan pekerjaan
berat, dan memiliki ketangkasan yang tinggi.
4. Kesiapsiagaan Mental
 Definisi: Kesiapsiagaan seseorang dengan memahami kondisi mental,
perkembangan mental, dan proses menyesuaikan diri terhadap berbagai
tuntutan sesuai dengan perkembangan mental/jiwa.
 Karakter kesiapsiagaan mental baik :
1. Berperilaku menurut norma-norma sosial yang diakui, sikap perilaku
tersebut digunakan untuk menuntun tingkah lakunya.
2. Mengelola emosi dengan baik.
3. Mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki secara optimal.
4. Mengenali resiko dari setiap perbuatan.
5. Menunda keinginan sesaat untuk mencapai tujuan jangka panjang.
6. Menjadikan pengalaman sebagai guru terbaik.

C. Rencana Aksi Bela Negara


1. Program Rencana Aksi
Peserta Latsar CPNS melaksanakan rencana aksi bela Negara selama on campus di
lembaga diklat maupun selama off campus di instansi tempat bekerja peserta
Latsar CPNS masing-masing.
2. Penyusunan Rencana Aksi Bela Negara
Penyusunan rencana aksi bela Negara disesuaikan dengan nilai-niai bela negara.
Nilai- nilai bela negara yaitu : cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara,
setia kepada Pancasila, dan kemampuan awal bela Negara.

D. Kegiatan Kesiapsiagaan Bela Negara


1. Baris Berbaris dan Tata Upacara
 Pengertian Baris Berbaris (PBB) adalah suatu wujud latihan fisik, diperlukan
guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara hidup dalam rangka membina
dan kerjasama antar peserta Latsar. Selain itu, manfaat mempelajari baris
berbaris yaitu guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa
persatuan, disiplin.
 Upacara adalah serangkaian kegiatan yang diikuti oleh sejumlah
pegawai/aparatur/karyawan sebagai peserta upacara, disusun dalam barisan
di suatu lapangan/ruangan dengan bentuk segaris atau bentuk U, dipimpin oleh
seorang Inspektur Upacara.
2. Keprotokolan
Definisi keprotokolan menurut Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2010 adalah
serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan dalam acara kenegaraan atau
acara resmi yang meliputi Tata Tempat, Tata Upacara, dan Tata Penghormatan
sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan dan/atau
kedudukannya dalam negara, pemerintahan, atau masyarakat.

 Topik utama yang ingin dipahami dalam fase pembelajaran on-class I dan on class II
yaitu kegiatan kesiapsiagaan bela negara.

Anda mungkin juga menyukai