Anda di halaman 1dari 7

RINGKASAN MATERI MODUL

AGENDA 1

OLEH :
I GEDE BUDI KUSUMA
NIP. 199806122022031002

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT
BALAI PELATIHAN KESEHATAN PALEMBANG
MODUL 1
WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI-NILAI BELA NEGARA

A. Manfaat Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara


Manfaat Bahan Pembelajaran kesadaran berbangsa dan bernegara digunakan
untuk membantu   peserta Pelatihan memahami wawasan kebangsaan, kesadaran bela
Negara dan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
B. Tujuan Pembelajaran Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara
1. Kompetensi Dasar.
Kompetensi yang diharapkan setelah mempelajari materi Wawasan Kebangsaan dan
Kesadaran Bela Negara adalah peserta Pelatihan mampu memahami wawasan
kebangsaan, kesadaran Bela Negara, serta Sistem Administrasi Negara Kesatuan
RepublikIndonesia.
2. Indikator Keberhasilan.
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta Pelatihan diharapkan mampu:
a. Memantapkan wawasan kebangsaan.
b. Menumbuh kembangkan kesadaran bela Negara.
c. Mengimplementaskan Sistem Administrasi NKRI.
C. Pengertian Wawasan Kebangsaan Dan Nilai-nilai Bela Negara
Wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka
mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa
(nation character) dan kesadaran   terhadap sistem nasional (national system) yang
bersumber dari Pancasila, UUD NKRI Tahun 1945,NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika,
guna memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan   negara demi
mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera.
Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik
secara   perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan
wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945 dalam menjamin kelangsungan
hidup bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai Ancaman. 
D. 4 (empat) Konsesus Dasar Berbangsa dan Bernegara
1. Pancasila
2. Undang-Undang Dasar 1945
3. Bhinneka Tunggal Ika ( Walaupun Berbeda-Beda Tetapi Tetap Satu Jua) 
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia
E. Nilai Dasar Bela Negara
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya
Nasional untuk Pertahanan Negara Pasal 7 Ayat (3), nilai dasar Bela Negara meliputi :
1. cinta tanah air;
2. sadar berbangsa dan bernegara;
3. setia pada Pancasila sebagai ideologi negara;
4. rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan
5. kemampuan awal Bela Negara.
F. Kesimpulan
Dalam materi wawasan kebangsaan dan nilai-nilai bela   negara penting
untuk dipahami khususnya oleh ASN, mengingat kedudukannya sebagai salah   satu
unsur aparatur negara yang berperan sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
Dalam materi wawasan kebangsaan dan nilai bela negara ini juga terdapat beberapa nilai-
nilai bela negara seperti cinta tanah air, Sadar berbangsa dan negara, Setia pada Pancasila
sebagai Ideologi Negara,   rela berkorban   untuk bangsa dan negara serta memiliki
kemampuan awal bela Negara yang dapat di implementasikan dalam lingkungan kerja
maupun dalam kehidupan sehari-hari.

TOPIK-TOPIK UTAMA YANG INGIN DIDALAMI DALAM FASE

PEMBELAJARAN DISTANCE LEARNING DAN KLASIKAL.

a. Aktualisasi Kesadaran Bela Negara bagi ASN


b. Pembinaan Kesadaran Bela Negara lingkup pekerjaan

SARAN/ MASUKAN UNTUK PENYEMPURNAAN MODUL


Modul tentang wawasan kebangsaan dan bela negara ini sudah sangat baik, namun
Akan lebih baik dan menarik jika modul berisi gambar-gambar sejarah yang tentunya
sesuai dengan materi yang ada dalam modul.
MODUL 2
ANALISIS ISU KONTEMPORER

A. Konsep perubahan lingkungan strategis


PNS dihadapkan pada pengaruh yang datang dari eksternal juga internal yang
kian lama kian menggerus kehidupan berbangsa dan bernegara (pancasila, UUD
1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika) sebagai konsensus dasar berbangsa
dan bernegara. Fenomena-fenomena tersebut menjadikan pentingnya setiap PNS
mengenal dan memahami secara kritis terkait dengan isu-isu kritikal yang terjadi saat
ini atau bahkan berpotensi terjadi, isu-isu tersebut diantaranya; bahaya paham
radikalisme/ terorisme, bahaya narkoba, cyber crime, money laundry, korupsi,proxy
war.Isu-isu di atas, selanjutnya disebut sebagai isu-isu strategis Kontemporer
B. Modal Insani Dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan Strategis
1. Modal Intelektual
2. Modal Emosional
3. Modal Sosial
4. Modal ketabahan (adversity)
5. Modal etika/moral
6. Modal Kesehatan (kekuatan) Fisik/Jasmani
C. Isu-Isu Strategis Kontemporer

perlu disadari bahwa PNS sebagai Aparatur Negara dihadapkan pada pengaruh
yang dating dari eksternal juga internal yang kian lama kian menggerus kehidupan
berbangsa dan bernegara: Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika
sebagai konsensus dasar berbangsa dan bernegara. Fenomena tersebut menjadikan
pentingnya setiap PNS mengenal dan memahami secara kritis terkait isu-isu strategis
kontemporer diantaranya; korupsi, narkoba, paham radikalisme/ terorisme, money
laundry, proxy war, dan kejahatan komunikasi masal seperti cyber crime, Hate
Speech, dan Hoax, dan lain sebagainya.
D. Teknik Analisis
Dari sejumlah isu yang telah dianalisis dengan teknik tapisan, selanjutnya
dilakukan analisis secara mendalam isu yang telah memenuhi kriteria AKPK atau
USG atau teknik tapisan lainnya dengan menggunakan alat bantu dengan teknik
berpikir kritis, misalnya menggunakan system berpikir mind mapping, fishbone,
SWOT, tabel frekuensi, analisis kesenjangan, atau sekurangnya-kurangnya
menerapkan kemampuan berpikir hubungan sebab-akibat untuk menggambarkan akar
dari isu atau permasalahan, aktor dan peran aktor, dan alternatif pemecahan isu yang
akan diusulkan.
TOPIK-TOPIK UTAMA YANG INGIN DIDALAMI DALAM FASE

PEMBELAJARAN DISTANCE LEARNING DAN KLASIKAL.


a. Isu-isu kritikal
b. Teknik analisi isu

SARAN/ MASUKAN UNTUK PENYEMPURNAAN MODUL


Modul ini sudah sangat baik, namun saya sulit untuk memahami tentang teknik
analisis isu dan saya berharap terdapat lebih banyak contoh isu yang ada beserta analisa
kontemporernya agar lebih bisa memahami tentang analisis isu.
MODUL 3
KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA
A. KONSEP KESIAPSIAGAN BELA NEGARA
Menurut Sujarwo (2011:4) ― Samapta yang artinya siap siaga. Dengan demikian,
dapat ditarik kesimpulan bahwa kesiapsiagaan merupakan suatu keadaan siap siaga yang
dimiliki oleh seseorang baik secara fisik, mental, maupun social dalam menghadapi
situasi kerja yang beragam. Selanjutnya konsep bela negara menurut kamus besar bahasa
Indonesia berasal dari kata bela yang artinya menjaga baik-baik, memelihara, merawat,
menolong serta melepaskan dari bahaya. Sedangkan beberapa ahli memberikan konsep
negara sebagai berikut:
1. Professor R. Djokosoetono Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan
manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang sama.
2. Logemann, Negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang menyatukan kelompok
manusia yang kemudian disebut bangsa.
3. Robert M. Mac. Iver, Negara adalah asosiasi yang berfungsi memelihara ketertiban
dalam masyarakat berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh pemerintah
yang diberi kekuasaan memaksa.
Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa bela negara adalah adalah
kebulatan sikap, tekad dan perilaku warga negara yang dilakukan secara ikhlas, sadar dan
disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUDNKRI
1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan
bernegara. Dasar hukum mengenai bela negara terdapat dalam isi UUD NKRI 1945,
yakni: Pasal27 ayat (3) yang menyatakan bahwa semua warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Selanjutnya pada Pasal 30 ayat (1) yang
menyatakan bahwa tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.
Dari uraian diatas dapat ditarik keseimpulan bahwa Kesiapsiagaan Bela
Negara adalah suatu keadaansiap siaga yang dimiliki oleh seseorang baik secara fisik,
mental, maupun social dalam menghadapi situasi kerja yang beragam yang
dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar disertai kerelaan
berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila danUUD NKRI 1945 untuk menjaga,
merawat, dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa danbernegara.
B. MANFAAT KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA
Apabila kegiatan kesiapsiagaan bela negara dilakukan dengan baik, maka
dapat diambil manfaatnya antara lain:
1. Membentuk sikap disiplin waktu, aktivitas, dan pengaturan kegiatan lain.
2. Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antar sesame rekan seperjuangan.
3. Membentuk mental dan fisik yang tangguh.
4. Menanamkan rasa kecintaan pada bangsa dan patriotism sesuai dengan kemampuan diri.
5. Melatih jiwa leadership dalam memimpin diri sendiri maupun kelompok dalam materi
Team Building.
6. Membentuk Iman dan taqwa pada agama yang dianut oleh individu.
7. Berbakti pada orang tua, bangsa, agama.
8. Melatih kecepatan, ketangkasan, ketepatan individu dalam melaksanakan kegiatan.
9. Menghilangkan sikap negatif seperti malas, apatis, boros, egois, tidak disiplin.
10. Membentuk perilaku jujur, tegas, adil, tepat, dan kepedulian antar sesama.

TOPIK-TOPIK UTAMA YANG INGIN DIDALAMI DALAM FASE

PEMBELAJARAN DISTANCE LEARNING DAN KLASIKAL.


Penyusunan rencana aksi bela Negara dan Kegiatan kesiapsagaan bela negara.

SARAN/ MASUKAN UNTUK PENYEMPURNAAN MODUL


Yang di sampaikan dalam modul sudah baik namun akan lebih baik lagi jika modul
lebih banyak memuat tentang contoh penerapan materi bela negara dalam kehidupan sehari-
hari sesuai dengan isu-isu terkini yang ada di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai