Anda di halaman 1dari 11

JURNAL

MOOC PPPK

Di susun oleh :

Nama : ABDUL QODIR JAELAN


NIP : 198511142023211009
Jabatan : AHLI PERRTAMA – GURU AGAMA ISLAM
Unit Kerja : SDN BATUUJAYA V

PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG


TAHUN 2023
AGENDA I
PRILAKU BELA NEGARA

I. WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI-NILAI BELA NEGARA.


A. Latar belakang
Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum
dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945), diperlukan ASN yang
profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan publik
bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat
persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD
1945.
Agar kepentingan bangsa dan Negara dapat selalu ditempatkan di atas
kepentingan lainnya dibutuhkan langkah-langkah konkrit, melalui:
1. Memantapkan wawasan kebangsaan.
2. Menumbuh kembangkan kesadaran bela Negara.
3. Mengimplementaskani Sistem Administrasi NKRI.

B. Sejarah
Sejarah pergerakan kebangsaan Indonesia membuktikan bahwa para
pendiri bangsa (founding fathers) mengutamakan kepentingan bersama
di atas kepentingan kelompok atau golongan.Sejarah pergerakan
kebangsan perlu secara lengkap disampaikan kepada peserta Latsar
CPNS untuk menjadi dasar pemahaman tentang wawasan kebangsaan
secara lebih komprehensif.Fakta-fakta sejarah dapat dijadikan
pembelajaran bahwa Kebangsaan Indonesia terbangun dari
serangkaian proses panjang yang didasarkan pada kesepakatan dan
pengakuan terhadap keberagaman dan bukan keseragaman serta
mencapai puncaknya pada tanggal 17 Agustus 1945.
Beberapa titik penting:
1. 20 Mei 1908 berdirinya Organisasi Budi Utomo
2. 25 Oktober 1908 di prakarsainya organisasi Perhimpunan Indonesia
(PI) oleh Sultan Kasayangan dan RN Noto Suroto
3. 30 April 1926 diselenggarakannya Kongres Pemuda Kesatu
4. 27-28 Okteber 1926 Kongres Pemuda Kedua
5. 1 Maret 1945 terbentuknya BPUPKI
6. 7 Agustus terbentuknya PPKI

C. Pengertian wawasan kebangsaan


Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam
rangka mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi
oleh jati diri bangsa (nation character) dan kesadaran terhadap sistem
nasional (national system) yang bersumber dari Pancasila, UUD NRI
Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan
berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi mencapai
masyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera.

D. 4 (empat) Konsesus Dasar Berbangsa dan Bernegara.


1. Pancasila
2. Undang-Undang Dasar 1945.
3. hinneka Tunggal Ika.
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia.

E. Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.


1. Bendera
Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya
disebut Bendera Negara adalah Sang Merah Putih.
2. Bahasa
Bahasa Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya
disebut Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi nasional yang
digunakan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Lambang Negara
Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya
disebut Lambang Negara adalah Garuda Pancasila dengan
semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
4. Lagu Kebangsaan
Lagu Kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
selanjutnya disebut Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya.
F. Bela Negara
Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga
negara, baik secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga
kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dan
negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UndangUndang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai
Ancaman.

G. Nilai Dasar Bela Negara

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2019 tentang


Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara
Pasal 7 Ayat (3), nilai dasar Bela Negara meliputi :
a. Cinta tanah air;
b. Sadar berbangsa dan bernegara;
c. Setia padaPancasila sebagai ideologi negara;
d. Rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan
e. Kemampuan awal Bela Negara.

H. Indikator nilai dasar Bela Negara


1. Indikator cinta tanah air.
2. Indikator sadar berbangsa dan bernegara.
3. Indikator setia pada Pancasila Sebagai ideologi Bangsa.
4. Indikator rela berkorban untuk bangsa dan Negara.
5. Indikator kemampuan awal Bela Negara.

I. Aktualisasi Kesadaran Bela Negara bagi ASN


1. Cinta tanah air bagi ASN,
2. Kesadaran berbangsa dan bernegara bagi ASN
3. Setia pada Pancasila sebagai ideologi negara bagi ASN,
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara bagi ASN,
5. Kemampuan awal Bela negara bagi ASN
J. Implementasi Sistem Administrasi NKRI.

Pancasila sebagaimana dimuat dalam Pembukaan UUD 1945 yang


ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945, merupakan dasar negara
Republik Indonesia, baik dalam arti sebagai dasar ideologi maupun
filosofi bangsa. Kedudukan Pancasila ini dipertegas dalam UU No. 10
Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
sebagai sumber dari segala sumber hukum negara. Artinya, setiap
materi muatan kebijakan negara, termasuk UUD 1945, tidak boleh
bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Dari
sudut hukum, UUD 1945, merupakan tataran pertama dan utama dari
penjabaran lima norma dasar negara (ground norms) Pancasila beserta
normanorma dasar lainnya yang termuat dalam Pembukaan UUD
1945, menjadi norma hukum yang memberi kerangka dasar hukum
sistem penyelengagaran negara pada umumnya, atau khususnya
sistem penyelenggaraan negara yang mencakup aspek kelembagaan,
aspek ketatalaksanaan, dan aspek sumber daya manusianya.
Konstitusi atau UUD, yang bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia
disebut UUD 1945 hasil Amandemen I, II, III dan IV terakhir pada tahun
2002 (UUD 1945) merupakan hukum dasar tertulis dan sumber hukum
tertinggi dalam hierarkhi peraturan perundang-undangan Republik
Indonesia. Atas dasar itu, penyelenggaraan negara harus dilakukan
untuk disesuaikan dengan arah dan kebijakan penyelenggaraan negara
yang berlandaskan Pancasila dan konstitusi negara, yaitu UUD 1945

II. ANALISIS ISU KONTEMPORER


Analisis isu kontenporer adalah upaya yang di lakukan untuk mengetahui
suatu pokok persealan yang terjadi pada masa sekarang atau menjadai
trending topic pada saat ini jadi solusi penyelesaiannya harus sesuai dengan
masa sekarang yaitu masa modern.

Isu-Isu Strategis Kontemporer


 Korupsi
 Narkoba
 Terorisme dan Radikalisme
 Money Laundry
 Proxy War
 Cyber Crime, Hote, Speech dan Hoax

Teknik Analisis Isu strategis


 Teknik tapisan Isu terdiri dari: APKL dan USG
eknik analisis isu
 Terdiri dari: mind, maps, fisbhon,SWOT, table frekuwensi dan analisi
Kesenjangan

Teknik analisis isu


Terdiri dari : mind, maps, fisbhon, SWOT, table frekuwensi dan analisi
Kesenjangan.

Empat level lingkungan strategis


a. Individu
b. Keluarga
c. Masyarakat
d. Dunia.

Isu Kritikal
 su saat ini
 Isu berkembang
 Isu potensial

Kemampuan Menetapkan Isu


1. Enviromental scanning
2. Problem solving
3. Analysis

III. KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA

a. Kerangka Bela Negara


Bela negara merupakan aktualisasi nilai bela negara dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai peran
dan profesi warga negara, demi menjaga kedaulatan negara,
keutuhan wilayah dan keselamatan segenap bangsa dari segala
bentuk ancaman,baik ancaman dari dalam maupun luar.

b. Kemampuan Awal Kesiapsiagaan


Kemampuan awal dalam kesiapsiagaan dalam membelanegara
merupakan kondisi warga negara yang secara fisik memiliki
kondisi kesehatan, keterampilan dan jasmani yang prima serta
secara kondisi psikis yang memiliki kecerdasan intelektual, dan
spiritual yang baik, serta senantiasa memelihara jiwa dan raganya.
c. Rencana Aksi Bela Negara
Siap siaga dengan merencanakan kemungkinan yang akan terjadi,
sehingga terganggunya stabilitas keamanan serta ancaman
terhadap kelangsungan Negara dengan memiliki sifat-sifat rela
berkorban melalui proses Pendidikan dan Latihan yang disiplin,
ulet, kerja keras dan tahan uji.
d. Kegiatan Kesiapsiagaan
“Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang
dimiliki oleh seseorang baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam
menghadapi situasi kerja yang beragam yang dilakukan berdasarkan
kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar disertai kerelaan
berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan
UUD Tahun 1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin kelangsungan
hidup berbangsa dan bernegara”.
AGENDA II
NILAI – NILAI DASAR PNS

A. BERORIENTASI PELAYANAN
Pelayanan Publik merupakan kegiatan atau rangkaian pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Keinginan memberi pelayanan prima demi kepuasan masyarakat :
 Memahami dan mematuhi kebutuhan masyarakat.
 Ramah, cekatan, aktif, dan dapat di andalkan.
 Melakukan perbaikan tiada henti

B. AKUNTABEL
Bertanggungjawab atas kepercayaan yang diberikan :
 Melakukan tugas dengan jujur, bertanggung jawab,cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggi.
 Menggunakan kekayaan dan barang miliknegara secara bertanggung
jawab,efektif dan efisien.
 Tidak menyalah gunakan kewenangan jabatan.

C. KOMPETEN
Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas
 Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah.
 Membantu orang lain belajar.
 Melakukan tugas dan kualitas terbaik.

D. HARMONIS
Saling peduli dan menghargai perbedaan
 Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
 Suka menolong orang lain.
 Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
E. LOYAL
Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara
 Memegang teguh ideology pancasila UUD 1945 NKRI serta
pemerintahan yang sah.
 Menjaga nama baik ASN, pimpinan, instansi dan Negara.
 Menjaga rahasia jabatan dan Negara

F. ADAFTIP
Terus berinovasi dan antusias dalam mengerakkan serta menghadapi
perubahan.
 Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
 Terus berinovasi mengembangkan kreativitas
 Bertindak Positif

G. KOLABORATIF
Membangun kerja sama yang sinergis
 Memberikesempatan kepada berbagaipihak untuk berkontorebusi
 Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.
 Menggerakan pemenfaatan berbagaisumber daya untuk tujuan bersama.
AGENDA III
KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM NKRI.

MATERI
Kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
1. Smart ASN
2. Manajemen ASN

RESUME MATERI
SMART ASN
Apapun yang memiliki profil nasionalisme, integritas, wawasan global, hospitality,
networking, teknologi informasi. Bahasa asing dan
entrepreneurship yang berperang sebagai digital leader yang mendukung
transformasi birokrasi di Indonesia.

LITERASI DIGITAL
Merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media
digital, seperti alat kemunikasi, jaringan internet dan lain sebagainya.

PILAR LITERASI DIGITAL


Kecakapan digital, keamanan digital, etika digital budaya digital.

MANFAAT LITERASI DIGITAL


 Menambah wawasan
 Meningkatkan kemanpuan untuk lebihkritis dalam berfikir serta memahami
 Informasi
 Menambah kekuasaan “kesakata“
 Meningkatkan kemanpuan verbal
 Meningkatkan daya focus serta konsentrasi
 Menambah kemanpuan dalam membaca, merangkai kalimat serta menulis
informasi.
KEDUDUKAN ASN
 PNS
 PPPK
TUGAS DAN FUNGSI
Pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa

HAK ASN
 Gaji
 Cuti
 Tunjangan
 Pengembangan kompetensi jaminan pensiun dan hari tua

KEWAJIBAN ASN
a. Setia dan taat pada pancasila, UUD 1945, NKRI.
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
c. Melaksanakan kebijakan yang di rumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang.
d. Menaati peraturan perundang-undangan.
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran dan tanggung jawab.
f. Menunjukkan integritas, dalam keteladanan dalam sikap, prilaku, ucapan,
dan tindakan kepada setiap orang baik di dalam maupun di luar kedinasan.
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia
jabatan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
h. Bersedia di tempatkan di seluruh NKRI

Anda mungkin juga menyukai