Anda di halaman 1dari 10

JURNAL MOOC PPPK

( MASSIVE OPEN ONLINE COURSE )


PEGAWAI PEMERINTAHAN DENGAN PERJANJIAN KERJA

DI SUSUN OLEH :
NAMA : DEBI ANGRAINI SEPTI
NIPP : 198507212023212001
JABATAN : TERAMPIL – PERAWAT
GOLONGAN : VII
UNIT KERJA : RSUD NURDIN HAMZAH

TAHUN AJARAN 2023-2024


AGENDA I : SIKAP PERILAKU BELA NEGARA
A. Wawasan kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara
B. Analisis Isu Kontemporer
C. Kesiapsiagaan Bela Negara

A. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara


Wawasan Kebangsaan dan Nilai-nilai Bela Negara ialah konsepsi Cara Pandang yang
dilandasi akan kesadaran diri sebagai warga negara akan diri dan lingkungan di dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
 Pengertian Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam
rangka mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri
bangsa (nation character). xdan kesadaran terhadap sistem nasional (national
system) yang bersumber dari Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan
Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa
dan negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera.

 Sejarah Pergerakan Kebangsaan Indonesia


Fakta-fakta sejarah dapat dijadikan pembelajaran bahwa Kebangsaan Indonesia
terbangun dari serangkaian proses panjang yang didasarkan pada kesepakatan dan
pengakuan terhadap keberagaman dan bukan keseragaman serta mencapai
puncaknya pada tanggal 17 Agustus 1945.
Beberapa titik penting dalam sejarah Indonesia yaitu
1. Tanggal 20 Mei 1908 ditetapkan menjadi Hari Kebangkitan Nasional
dilatarbelakangi terbentuknya organisasi Boedi Oetomo.
2. 25 Oktober 1908 Perhimpunan Indonesia (PI) di prakarsai oleh Sultan
kasayangan dan R.N Nuto Suroto di Leiden, Belanda
3. 30 April 1926 Kongres pemuda I
4. Tanggal 27 & 28 Oktober 1928 untuk pertamakalinya ditetapkan menjadi Hari
Sumpah Pemuda dilatarbelakangi Kongres Pemuda II
5. 1 Maret 1945 BPUPKI
6. 7 Agustus 1945 pembentukan PPKI

 4 (empat) Konsesus Dasar Berbangsa dan Bernegara


Dalam bernegara ada 4 konsesus yaitu :
1. Pancasila
2. Undang-Undang Dasar 1945
3. Bhinneka Tunggal Ika
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia
Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam sejarahnya dirumuskan dalam
sidang periode II BPUPKI (10-16 Juli 1945) dan selanjutnya disahkan oleh PPKI pada
tanggal 18 Agustus 1945. Adapun tujuan NKRI seperti tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945 alinea IV, meliputi :
a.Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia ;
b.Memajukan kesejahteraan umum;
c.Mencerdaskan kehidupan bangsa; dan

1
d.Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial (Tujuan NKRI tersebut di atas sekaligus merupakan fungsi negara
Indonesia.) Keempat konsep dasar ini wajib kita jadikan dasar berwarganegara.
 Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan
1. Bendera
Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Bendera
Negara adalah Sang Merah Putih.
2. Bahasa
Bahasa Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Bahasa
Indonesia adalah bahasa resmi nasional yang digunakan di seluruh wilayah
NKRI. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai jati diri bangsa, kebanggaan nasional,
sarana pemersatu berbagai suku bangsa, serta sarana komunikasi antardaerah dan
antarbudaya daerah.)
3. Lambang Negara
Lambang Negara adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal
Ika.
4. Lagu Kebangsaan
Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya. Lagu Kebangsaan adalah Indonesia
Raya yang digubah oleh Wage Rudolf Supratman.

Nilai-Nilai Bela Negara

Pada Bela negara ada beberapa yang dapat diketahui


 Pengertian Bela Negara
“BELA NEGARA adalah “ tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara,
baik secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara,
keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai
Ancaman”. Jadi bela negara dilandasi dari ancaman dan kewaspadaan dini.
 Nilai dasar Bela Negara
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber
Daya Nasional untuk Pertahanan Negara Pasal 7 Ayat (3), nilai dasar Bela Negara
meliputi :
a. cinta tanah air;
b. sadar berbangsa dan bernegara;
c. setia pada Pancasila sebagai ideologi negara;
d. rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan
e. kemampuan awal Bela Negara.
Implementasi dari Bela Negara dapat kita tuangkan dengan
1. Jiwa patriotisme terhadap bangsa dan negara
2. Menjalankan hak dan kewajiban sebagai warga negara sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku
3. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
4. Siap membela bangsa dan negara dari berbagai ancaman
5. Senantiasa bersyukur dan berdoa atas kenikmatan yang telah diberikan Tuhan
YME
 Sistem Administrasi NKRI ( SANKRI)

2
Berdasarkan pancasila dan UUD 1945 Nilai Dasar Bela Negara diaplikasikan dalam
Nilai dasar ASN dan menjalankan Peran ASN yang meliputi :
 Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat sesuai ketentuan
peraturan perundangan
 Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
 Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI

B. Analisis Isu Kontemporer


Analisis isu Kontemporer adalah upaya yang dilakukan untuk mengetahui suatu pokok
persoalan yang terjadi pada masa sekarang atau menjadi trending topik pada saat ini, jadi
solusi penyelesaiannya harus sesuai dengan masa sekarang yaitu masa modern.
 Perubahan Lingkungan Strategis
Perubahan adalah sesutu yang tidak bisa diketahui dan jadi dari bagian perjalan
peradaban manusia, perubahan lingkungan strategis terjadi dari : Individual, family,
comunity/cultur, sosiety, dan global/dunia
 Isu-isu starategis Kontemporer
Banyak sekali isu-isu kontomperer yang saat ini terjadi dimasyarakat seperti :
Korupsi, Narkoba, Terorisme, Money Laudring, Proxi war, kejahatan mass
communication.
 Teknik Analisis isu
 Isu kritikal ( Isu saat ini, Isu berkembang, isu Potensial )
 Teknik analisis ( Mind mapping, fish bone diagram, swot )

C. Kesiapsiagaan Bela Negara

 Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh
seseorang baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja
yang beragam yang dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas
dan sadar disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh
kecintaan terhadap NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD Tahun 1945 untuk
menjaga, merawat, dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
 Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai-nilai bela negara dalam
kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai peran dan profesi warga
negara, demi menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselematan
segenap bangsa dari segala bentuk ancaman yang pada hakikatnya mendasari proses
nation and characterbuilding
 Manfaat Kesiapsiagaan Bela negara
Apabila kegiatan kesiapsiagaan bela negara dilakukan dengan baik maka dapat
manfaatnya antara lain :
 Membentuk sikap disiplin waktu, aktivitas, dan pengaturan kegiatan lain
 Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antar sesama rekan
seperjuangan
 Membentuk mental dan fisik
 Menanamkan rasa kecintaan pada bangsa dan patriotrisme sesuai dengan
kemampuan diri
 Melatih jiwa leadership dalam memimpin diri sendiri maupun kelompok
 Berbakti pada orang tua, bangsa, agama
 Membentuk iman dan taqwa Tuhan YME

3
 Menghilangkan sikap negatif seperti malas, apatis, tidak disiplin, egois dll
 Membentuk perilaku jujur, tegas, adil, dan peduli antar sesama.

AGENDA II : NILAI-NILAI DASAR PNS

A. Berorientasi Pelayanan
B. Akuntabel
C. Kompeten
D. Harmonis
E. Loyal
F. Adaptif
G. Kolaboratif

A. BERORIENTASI PELAYANAN

 Defenisi dari pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU Pelayanan Publik


adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa, dan atau pelayanan administratif yang disediakan
oleh penyelenggara pelayanan publik.
 Pelayanan publik yang baik juga didasarkan pada prinsip-prinsip yang digunakan
untuk merespons berbagai kebutuhan dalam penyelenggaraan pelayanan publik di
lingkungan birokrasi.
Berbagai literatur administrasi publik menyebut bahwa prinsip pelayanan publik
yang baik adalah:
a. Partisipatif f. Efektif dan Efisien
b. Transparan g. Aksesibe
c. Responsif h. Akuntabel
d. Tidak diskriminatif. i. Berkeadilan
e. Mudah dan Murah
 Berorientasi pelayanan merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values
ASN BerAKHLAK yang mempunyai kepanjangan “berorintasi pada layanan,
akuntabel, kompoten, harmonis ,loyal, adaptif dan kolaboratif yang dimaknai bahwa
setiap ASN harus berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan
masyarakat.
 Panduan perilaku Berorientasi pelayanan yang semestinya dipahami dan
diimplementasikan oleh setiap ASN di instansi tempatnya bertugas. Pedoman bagi
para ASN dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, yaitu:
 Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
 Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan

B. AKUNTABEL
1. Konsep akuntabilitas
 Akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada
seseorang/organisasi yang memberikan amanat. Dalam konsep ASN akuntabilitas
adalah kewajiban untuk mempertanggung jawabkan segala tindak dan tanduknya
sebagai pelayan publik kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih lusnya kepada
publik. Beberapa aspek akuntabilitas yaitu :

4
 Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accontability is arelationship)
hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak antara
individu/kelompok/institusi dengan negara dan masyarakat.
 Akuntabilitas berorientasi pada hasil ( Accountability is result-oriented)
Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku aparat pemerintah
yang bertanggung jawab, adil dan inovatif.
 Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accontability requlers
reporting) Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas
 Akuntabilitas memperbaiki kinerja ( Accontability improves performance)
tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja ASN
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
 Akuntabilitas memiliki tiga fungsi utama yaitu :
 Untuk menyediakan kontrol demokratis ( peran demokrasi)
 Untuk mencegah korupsi dan penyalah gunaan kekuasaan ( peran
konstitusional)
 Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ( peran belajar)
 Tingkatan akuntabilitas, Adapun tingkatan akuntabilitas yaitu : mulai dari
akuntabilitas personal, akuntabilitas individu, akuntabilitas kelompok,
akuntabilitas organisasi, dan akuntabilitas stakeholder.
2. Panduan Perilaku Akuntabel
 Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disisplin dan
berintgritas tinggi
 Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif dan efisien
 Tidak menyalah gunakan kewenangan jabatannya denan berintegritas tinggi

C. KOMPETEN
 Konsepsi kompetensi adalah meliputi tiga aspek penting berkaitan dengan perilaku
kompetensi meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan
dalam pelaksanaan pekerjaan
 Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang standar
kompetensi ASN, Seorang ASN memiliki kompetensi meliputi :
 Kompetensi tekhnis, yang diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan,
pelatihan tehnis fungsional.
 Kompetensi Manajerial, yang diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan
struktural atau manejemen, dan pengalaman kepemimpinan.
 Kompetensi Sosial Kultural, diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan
masyarakat majemuk dalam hal agama, suku,dan budaya sehingga memiliki
wawasan kebangsaan.
 Pendekatan pengembangan dapat dilakukan dengan klasikal dan non klasikal, baik
untuk kompetensi teknis, manejerian dan sosial kultural
 Perilaku Kompeten ASN
 Berkinerja dan BerAkhlak
o Setiap ASN sebagai Profesional sesuai dengan kualifikasi, kompetensi dan
kinerja.
o ASN terkait dengan Etika profesi sebagai pelayan publik
o Perilaku etika profesional secara operasional tunduk pada perilaku
BerAkhlak
 Meningkatkan kompetensi Diri

5
o Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah
 Membantu orang lain belajar
 Melakukan/melaksanakan tugas dan kualitas terbaik

D. HARMONIS
 Nilai Dasar Harmonis dan Pelayan ASN
 Harmonis
Harmonis adalah kerjasama antar berbagai faktor dengan sedemikian rupa
hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur.
 Arti Pentingnya Suasana Harmonis
Suasana Harmoni dalam lingkungan bekerja akan membuatkan kita secara
individu tenang, menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk saling
kolaborasi dan bekerjasama, meningkatkan produktifitas bekerja dan kualitas
layanan kepada pelanggan.
 Etika publik ASN dalam mewujudkan Suasana Harmonis
 Ricocur (1990) mendefinisikan etika sebagai tujuan hidup yang baik bersama
dan untuk orang lain di dalam institusi yang adil.
 Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip
dalam bentuk ketentuan-ketetuan tertulis.
 Peran ASN dalam Mewujudkan Suasana Harmonis
 Harus bersikap netral dan adil
 Harus mengayomi kepentingan kelompok minoritas dengan tidak
membuat kebijakan, peraturan yang mendiskriminasi
 Harus memiliki sikap toleran atas perbedaan
 Suka menolong baik kepada pengguna layanan, juga membantu kolega
yang membutuhkan pertolongan
 Menjadi figur dan teladan di lingkungan masyarakat
 Perilaku harmonis ASN meliputi ; Menghargai setiap orang apapun latar
belakangnya, suka menolong orang ain, membangun lingkungan kerja yang
kondusif.

E. LOYAL
 Berdasarkan pasal 10 UU No.5 Tahun 2014 tentan ASN, seorang ASN memiliki
3 fungsi yaitu
 Sebagai Pelaksana Kebijakan Publik
 Pelayan Publik
 Perekat dan Pemersatu Bangsa
 Loyal adalah Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara
 Panduan perilaku
 Memegang teguh ideologi Pancasila, UUD 1945, NKRI serta pemerintah
yang sah
 Menjaga nama baik ASN, pmpinan instansi, dan negara
 Menjaga rahasia jabatan dan Negara

6
F. ADAPTIF
 Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan
hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang
timbul.
 Fondasi organisasi adaptif dibentuk dari tiga unsur dasar yaitu :
lanskap (landscape), pembelajaran (learning), dan kepemimpinan
(leadership).
 Panduan Perilaku Adaptif
 Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
 Terus berinovasi mengembangkan kreativitas
 Bertindak positif

G. KOLABORATIF
 Irawan (2017) mengungkapkan bahwa“ Collaborative governance“sebagai
sebuah proses yang melibatkan norma bersama dan interaksi saling
menguntungkan antar aktor governance.
 6 kriteria Penting Untuk Kolaborasi
 Forum Yang Diprakarsai Oleh Lembaga Publik Atau Lembaga;
 Peserta Dalam ForumTermasuk Aktor Nonstate;
 Peserta Terlibat Langsung Dalam Pengambilan Keputusan dan bukan
Hanya'‘Dikonsultasikan’ Oleh Agensi Publik;
 Forum Secara Resmi Diatur Dan Bertemu Secara Kolektif;
 Forum Ini Bertujuan Untuk Membuat Keputusan Dengan konsesus
 Fokus Kolaborasi Adalah Kebijakan Publik Atau Manajemen.
 Proses yang harus dilalui dalam menjalin kolaborasi : Trus Building, Face to
face dialogue, komitmen terhadap proses, pemahaman bersama, menetapkan
outcome antara
 Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam kolaborasi antar Lembaga
pemerintah yaitu kepercayaan, pembagian kekuasaan, gaya kepemimpinan,
strategi manejemen dan formalisasi pada pencapaian kolaborasi yang efisien,
efektif antarentitas publik.
 Faktor yang dapat menghambat kolaborasi antar organisasi pemerintah
dikarenakan ketidak jelasan batasan masalah karena perbedaan pemahaman
dalam kesepakatan kolaborasi.
 WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor
dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan bersama
dalam bidang pembangunan kebijakan, manejemen program dan pelayanan
publik.

7
AGENDA III : KEDUDUKAN dan PERAN PNS dalam NKRI

A. Smart ASN
B. Manejemen ASN

A. SMART ASN
 Literasi Digital
Merupakan pengetahuan serta kecakapan dalam memanfaatkan media digital, seperti
alat komunukasi, jaringan internet dan lain sebagainya.
 Kompetensi Literasi Digital
 Kecakapan Digital ( Digital Skill)
Kemampuan mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan
piranti lunak TIK serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari
 Budaya Digital ( Digital Culture)
Kemampuan membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa dan
membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka unggal Ika
dalam keseharian dandigitalisasi kebudayaan melalui pemanfaatan TIK
 Etika Digital ( Digital Ethics)
Kemampan menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan,
mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital ( netiquette)
dalam kehidupan sehari-hari.
 Keamanan Digital ( Digital Safety)
Kemampuan mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang
dan meningkatkan kesadaran perlindungan data pribadi dan keamanan digital
dalam kehidupan sehari-hari
 Etika Bermedia Digital
 Tiga tantangan dalam menimbang urgensi penerapan etika bermedia digital
 Penetrasi internet yang sangat tinggi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat
Indonesia.
 Perubahan perilaku masyarakat yang berpindah dari media konvensional ke
media digital.
 Intensitas orang berinteraksi dengan gawai semakin tinggi.
 Literasi digital menjadi kemampuan wajib yang harus dimiliki oleh masyarakat
untuk saling melindungi hak digital setiap warga negara.

B. MANEJEMEN ASN
 Manjemen ASN
Adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang Profesional,
Memiliki Nilai Dasar, Etika Profesi, Bebas dari Intervensi politik, bersih dari
praktik KKN.
 Kedudukan ASN. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 terdiri dari
PNS dan PPPK.
 Peran ASN terdiri dari Fungsi dan Tugas ASN.
 Fungsi ASN yaitu : Pelaksana Kebijakan Publik dan Pelayan publik, serta
Perekat dan pemersatu bangsa

8
 Tugas ASN yaitu :
 Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas.
 Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
 Peran dari ASN yaitu Perencana, Pelaksana, dan Pengawas penyelenggara
tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan
kebijakan dan pelayan publik yang professional, bebas dari intervensi politik,
serta bersih dari KKN.
 Hak dan Kewajiban ASN
 Berdasarkan pasal 70 UU ASN disebutkan bahwa setiap pegawai ASN
memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan potensinya.
 Kewajiban ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah
 Setia dan taat pada Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Pemerintahan yang
sah.
 Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa
 Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang
 Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab.
 Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan
dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar
kedinasan.
 Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia
jabatan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
 Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI.
 Sistem Merit dalam Pengelolaan ASN
 Pasal 1 UU ASN ketentuan Umum, Sistem Merit adalah kebijakan dan
manjemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi dan kinerja
secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan lartar belakang politik, ras,
warna kulit, agama , asal-usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur atau
kondisi kecacatan.
 Manfaat Sistem Merit bagi Organisasi yaitu : 1). Mendukung keberadaan
penerapan prinsip akuntabilitas, 2). Dapat mengarahkan SDM untuk dapat
mempertanggung jawabkan tugas dan fungsinya. 3). Instansi pemerintah
mendapatkan pegawai yang tepat dan berintegrasi untuk mencapai visi dan
misinya.
 Manfaat Sistem Merit Bagi pegawai adalah : 1). Menjamin keadilan dan
ruang keterbukaan dalam perjalanan karir seorang pegawai, 2). Memiliki
kesempatan yang sama untuk meningkatkan kualitas diri.
 Penerapan sistem merit dalam pengelolaan ASN mendukung pencapaian
tujuan dan sasaran organisasi dan memberikan ruang bagi transparansi,
akuntabilitas, obyektifitas dan juga keadilan
 Jaminan sistem merit pada semua apek pengelolaan pegawai akan
menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran dan kinerja.

Anda mungkin juga menyukai