DI SUSUN OLEH :
NAMA : DEBI ANGRAINI SEPTI
NIPP : 198507212023212001
JABATAN : TERAMPIL – PERAWAT
GOLONGAN : VII
UNIT KERJA : RSUD NURDIN HAMZAH
1
d.Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial (Tujuan NKRI tersebut di atas sekaligus merupakan fungsi negara
Indonesia.) Keempat konsep dasar ini wajib kita jadikan dasar berwarganegara.
Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan
1. Bendera
Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Bendera
Negara adalah Sang Merah Putih.
2. Bahasa
Bahasa Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Bahasa
Indonesia adalah bahasa resmi nasional yang digunakan di seluruh wilayah
NKRI. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai jati diri bangsa, kebanggaan nasional,
sarana pemersatu berbagai suku bangsa, serta sarana komunikasi antardaerah dan
antarbudaya daerah.)
3. Lambang Negara
Lambang Negara adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal
Ika.
4. Lagu Kebangsaan
Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya. Lagu Kebangsaan adalah Indonesia
Raya yang digubah oleh Wage Rudolf Supratman.
2
Berdasarkan pancasila dan UUD 1945 Nilai Dasar Bela Negara diaplikasikan dalam
Nilai dasar ASN dan menjalankan Peran ASN yang meliputi :
Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat sesuai ketentuan
peraturan perundangan
Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI
Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh
seseorang baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja
yang beragam yang dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas
dan sadar disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh
kecintaan terhadap NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD Tahun 1945 untuk
menjaga, merawat, dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai-nilai bela negara dalam
kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai peran dan profesi warga
negara, demi menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselematan
segenap bangsa dari segala bentuk ancaman yang pada hakikatnya mendasari proses
nation and characterbuilding
Manfaat Kesiapsiagaan Bela negara
Apabila kegiatan kesiapsiagaan bela negara dilakukan dengan baik maka dapat
manfaatnya antara lain :
Membentuk sikap disiplin waktu, aktivitas, dan pengaturan kegiatan lain
Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antar sesama rekan
seperjuangan
Membentuk mental dan fisik
Menanamkan rasa kecintaan pada bangsa dan patriotrisme sesuai dengan
kemampuan diri
Melatih jiwa leadership dalam memimpin diri sendiri maupun kelompok
Berbakti pada orang tua, bangsa, agama
Membentuk iman dan taqwa Tuhan YME
3
Menghilangkan sikap negatif seperti malas, apatis, tidak disiplin, egois dll
Membentuk perilaku jujur, tegas, adil, dan peduli antar sesama.
A. Berorientasi Pelayanan
B. Akuntabel
C. Kompeten
D. Harmonis
E. Loyal
F. Adaptif
G. Kolaboratif
A. BERORIENTASI PELAYANAN
B. AKUNTABEL
1. Konsep akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada
seseorang/organisasi yang memberikan amanat. Dalam konsep ASN akuntabilitas
adalah kewajiban untuk mempertanggung jawabkan segala tindak dan tanduknya
sebagai pelayan publik kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih lusnya kepada
publik. Beberapa aspek akuntabilitas yaitu :
4
Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accontability is arelationship)
hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak antara
individu/kelompok/institusi dengan negara dan masyarakat.
Akuntabilitas berorientasi pada hasil ( Accountability is result-oriented)
Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku aparat pemerintah
yang bertanggung jawab, adil dan inovatif.
Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accontability requlers
reporting) Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas
Akuntabilitas memperbaiki kinerja ( Accontability improves performance)
tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja ASN
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Akuntabilitas memiliki tiga fungsi utama yaitu :
Untuk menyediakan kontrol demokratis ( peran demokrasi)
Untuk mencegah korupsi dan penyalah gunaan kekuasaan ( peran
konstitusional)
Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ( peran belajar)
Tingkatan akuntabilitas, Adapun tingkatan akuntabilitas yaitu : mulai dari
akuntabilitas personal, akuntabilitas individu, akuntabilitas kelompok,
akuntabilitas organisasi, dan akuntabilitas stakeholder.
2. Panduan Perilaku Akuntabel
Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disisplin dan
berintgritas tinggi
Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif dan efisien
Tidak menyalah gunakan kewenangan jabatannya denan berintegritas tinggi
C. KOMPETEN
Konsepsi kompetensi adalah meliputi tiga aspek penting berkaitan dengan perilaku
kompetensi meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan
dalam pelaksanaan pekerjaan
Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang standar
kompetensi ASN, Seorang ASN memiliki kompetensi meliputi :
Kompetensi tekhnis, yang diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan,
pelatihan tehnis fungsional.
Kompetensi Manajerial, yang diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan
struktural atau manejemen, dan pengalaman kepemimpinan.
Kompetensi Sosial Kultural, diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan
masyarakat majemuk dalam hal agama, suku,dan budaya sehingga memiliki
wawasan kebangsaan.
Pendekatan pengembangan dapat dilakukan dengan klasikal dan non klasikal, baik
untuk kompetensi teknis, manejerian dan sosial kultural
Perilaku Kompeten ASN
Berkinerja dan BerAkhlak
o Setiap ASN sebagai Profesional sesuai dengan kualifikasi, kompetensi dan
kinerja.
o ASN terkait dengan Etika profesi sebagai pelayan publik
o Perilaku etika profesional secara operasional tunduk pada perilaku
BerAkhlak
Meningkatkan kompetensi Diri
5
o Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah
Membantu orang lain belajar
Melakukan/melaksanakan tugas dan kualitas terbaik
D. HARMONIS
Nilai Dasar Harmonis dan Pelayan ASN
Harmonis
Harmonis adalah kerjasama antar berbagai faktor dengan sedemikian rupa
hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur.
Arti Pentingnya Suasana Harmonis
Suasana Harmoni dalam lingkungan bekerja akan membuatkan kita secara
individu tenang, menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk saling
kolaborasi dan bekerjasama, meningkatkan produktifitas bekerja dan kualitas
layanan kepada pelanggan.
Etika publik ASN dalam mewujudkan Suasana Harmonis
Ricocur (1990) mendefinisikan etika sebagai tujuan hidup yang baik bersama
dan untuk orang lain di dalam institusi yang adil.
Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip
dalam bentuk ketentuan-ketetuan tertulis.
Peran ASN dalam Mewujudkan Suasana Harmonis
Harus bersikap netral dan adil
Harus mengayomi kepentingan kelompok minoritas dengan tidak
membuat kebijakan, peraturan yang mendiskriminasi
Harus memiliki sikap toleran atas perbedaan
Suka menolong baik kepada pengguna layanan, juga membantu kolega
yang membutuhkan pertolongan
Menjadi figur dan teladan di lingkungan masyarakat
Perilaku harmonis ASN meliputi ; Menghargai setiap orang apapun latar
belakangnya, suka menolong orang ain, membangun lingkungan kerja yang
kondusif.
E. LOYAL
Berdasarkan pasal 10 UU No.5 Tahun 2014 tentan ASN, seorang ASN memiliki
3 fungsi yaitu
Sebagai Pelaksana Kebijakan Publik
Pelayan Publik
Perekat dan Pemersatu Bangsa
Loyal adalah Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara
Panduan perilaku
Memegang teguh ideologi Pancasila, UUD 1945, NKRI serta pemerintah
yang sah
Menjaga nama baik ASN, pmpinan instansi, dan negara
Menjaga rahasia jabatan dan Negara
6
F. ADAPTIF
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan
hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang
timbul.
Fondasi organisasi adaptif dibentuk dari tiga unsur dasar yaitu :
lanskap (landscape), pembelajaran (learning), dan kepemimpinan
(leadership).
Panduan Perilaku Adaptif
Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
Terus berinovasi mengembangkan kreativitas
Bertindak positif
G. KOLABORATIF
Irawan (2017) mengungkapkan bahwa“ Collaborative governance“sebagai
sebuah proses yang melibatkan norma bersama dan interaksi saling
menguntungkan antar aktor governance.
6 kriteria Penting Untuk Kolaborasi
Forum Yang Diprakarsai Oleh Lembaga Publik Atau Lembaga;
Peserta Dalam ForumTermasuk Aktor Nonstate;
Peserta Terlibat Langsung Dalam Pengambilan Keputusan dan bukan
Hanya'‘Dikonsultasikan’ Oleh Agensi Publik;
Forum Secara Resmi Diatur Dan Bertemu Secara Kolektif;
Forum Ini Bertujuan Untuk Membuat Keputusan Dengan konsesus
Fokus Kolaborasi Adalah Kebijakan Publik Atau Manajemen.
Proses yang harus dilalui dalam menjalin kolaborasi : Trus Building, Face to
face dialogue, komitmen terhadap proses, pemahaman bersama, menetapkan
outcome antara
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam kolaborasi antar Lembaga
pemerintah yaitu kepercayaan, pembagian kekuasaan, gaya kepemimpinan,
strategi manejemen dan formalisasi pada pencapaian kolaborasi yang efisien,
efektif antarentitas publik.
Faktor yang dapat menghambat kolaborasi antar organisasi pemerintah
dikarenakan ketidak jelasan batasan masalah karena perbedaan pemahaman
dalam kesepakatan kolaborasi.
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor
dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan bersama
dalam bidang pembangunan kebijakan, manejemen program dan pelayanan
publik.
7
AGENDA III : KEDUDUKAN dan PERAN PNS dalam NKRI
A. Smart ASN
B. Manejemen ASN
A. SMART ASN
Literasi Digital
Merupakan pengetahuan serta kecakapan dalam memanfaatkan media digital, seperti
alat komunukasi, jaringan internet dan lain sebagainya.
Kompetensi Literasi Digital
Kecakapan Digital ( Digital Skill)
Kemampuan mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan
piranti lunak TIK serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari
Budaya Digital ( Digital Culture)
Kemampuan membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa dan
membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka unggal Ika
dalam keseharian dandigitalisasi kebudayaan melalui pemanfaatan TIK
Etika Digital ( Digital Ethics)
Kemampan menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan,
mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital ( netiquette)
dalam kehidupan sehari-hari.
Keamanan Digital ( Digital Safety)
Kemampuan mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang
dan meningkatkan kesadaran perlindungan data pribadi dan keamanan digital
dalam kehidupan sehari-hari
Etika Bermedia Digital
Tiga tantangan dalam menimbang urgensi penerapan etika bermedia digital
Penetrasi internet yang sangat tinggi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat
Indonesia.
Perubahan perilaku masyarakat yang berpindah dari media konvensional ke
media digital.
Intensitas orang berinteraksi dengan gawai semakin tinggi.
Literasi digital menjadi kemampuan wajib yang harus dimiliki oleh masyarakat
untuk saling melindungi hak digital setiap warga negara.
B. MANEJEMEN ASN
Manjemen ASN
Adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang Profesional,
Memiliki Nilai Dasar, Etika Profesi, Bebas dari Intervensi politik, bersih dari
praktik KKN.
Kedudukan ASN. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 terdiri dari
PNS dan PPPK.
Peran ASN terdiri dari Fungsi dan Tugas ASN.
Fungsi ASN yaitu : Pelaksana Kebijakan Publik dan Pelayan publik, serta
Perekat dan pemersatu bangsa
8
Tugas ASN yaitu :
Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas.
Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
Peran dari ASN yaitu Perencana, Pelaksana, dan Pengawas penyelenggara
tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan
kebijakan dan pelayan publik yang professional, bebas dari intervensi politik,
serta bersih dari KKN.
Hak dan Kewajiban ASN
Berdasarkan pasal 70 UU ASN disebutkan bahwa setiap pegawai ASN
memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan potensinya.
Kewajiban ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah
Setia dan taat pada Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Pemerintahan yang
sah.
Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang
Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab.
Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan
dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar
kedinasan.
Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia
jabatan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI.
Sistem Merit dalam Pengelolaan ASN
Pasal 1 UU ASN ketentuan Umum, Sistem Merit adalah kebijakan dan
manjemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi dan kinerja
secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan lartar belakang politik, ras,
warna kulit, agama , asal-usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur atau
kondisi kecacatan.
Manfaat Sistem Merit bagi Organisasi yaitu : 1). Mendukung keberadaan
penerapan prinsip akuntabilitas, 2). Dapat mengarahkan SDM untuk dapat
mempertanggung jawabkan tugas dan fungsinya. 3). Instansi pemerintah
mendapatkan pegawai yang tepat dan berintegrasi untuk mencapai visi dan
misinya.
Manfaat Sistem Merit Bagi pegawai adalah : 1). Menjamin keadilan dan
ruang keterbukaan dalam perjalanan karir seorang pegawai, 2). Memiliki
kesempatan yang sama untuk meningkatkan kualitas diri.
Penerapan sistem merit dalam pengelolaan ASN mendukung pencapaian
tujuan dan sasaran organisasi dan memberikan ruang bagi transparansi,
akuntabilitas, obyektifitas dan juga keadilan
Jaminan sistem merit pada semua apek pengelolaan pegawai akan
menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran dan kinerja.