AGENDA 1
MATERI 1
WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI-NILAI BELA NEGARA
Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola
kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation character) dan
kesadaran terhadap sistem nasional (national system) yang bersumber dari Pancasila, UUD NRI
Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai persoalan yang
dihadapi bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera.
MATERI 2
ANALISIS ISU KONTEMPORER
Perlu disadari bahwa PPPK sebagai Aparatur Sipil Negara saat ini dihadapkan pada
pengaruh internal maupun eksternal yang kian menggerus kehidupan berbangsa dan bernegara,
Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika sehingga sangat penting mengenal dan
memahami secara kritis isu-isu strategis kontemporer.
Isu-isu Strategis Kontemporer merupakan suatu ancaman yang sangat serius di era global
saat ini meliputi :
1. Korupsi
2. Narkoba
3. Terorisme dan Radikalisme
4. Money Laundring / Pencucian Uang.
5. Proxy War
6. Kejahatan Mass Communication (Cyber Crime, Hate Speech, dan Hoax)
Isu kritikal secara umum terbagi ke dalam tiga kelompok berdasarkan tingkat urgensinya,
yaitu:
1. Isu saat ini (current issue) merupakan kelompok isu yang mendapatkan perhatian dan
sorotan publik secara luas dan memerlukan penanganan sesegera mungkin dari
pengambil keputusan
2. Isu berkembang (emerging issue) merupakan isu yang perlahan-lahan masuk dan
menyebar di ruang publik, dan publik mulai menyadari adanya isu tersebut.
3. Isu potensial merupakan kelompok isu yang belum nampak di ruang publik, namun dapat
terindikasi dari beberapa instrumen (sosial, penelitian ilmiah, analisis intelijen, dsb) yang
mengidentifikasi adanya kemungkinan merebak isu dimaksud di masa depan.
Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh seseorang
baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang beragam yang
dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar disertai kerelaan
berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD Tahun 1945 untuk menjaga, merawat, dan
menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
Salah satu nilai-nilai dasar bela negara adalah memiliki kemampuan awal bela negara,
baik secara fisik maupun non fisik. Secara fisik dapat ditunjukkan dengan cara menjaga
kesiapsiagaan diri yaitu dengan menjaga kesehatan jasmani dan rohani. Sedangkan secara non
fisik, yaitu dengan cara menjaga etika, etiket, moral dan memegang teguh kearifan lokal yang
mengandung nilai-nilai jati diri bangsa yang luhur dan terhormat.
AGENDA 2
Dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi
pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (World Class Government), Pemerintah
telah meluncurkan Core Values (Nilai-Nilai Dasar) ASN BerAKHLAK dan Employer Branding
(Bangga Melayani Bangsa). Core Values ASN BerAKHLAK merupakan akronim dari
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif.
A. Berorientasi Pelayanan
Berorientasi Pelayanan dalam pelaksanaan tugasnya, dimaknai bahwa setiap ASN harus
berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.
Panduan Perilaku Berorientasi Pelayanan terdiri dari :
1) Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat
2) Ramah, Cekatan, Solutif, dan Dapat Diandalkan
3) Melakukan Perbaikan Tiada Henti
Untuk menghasilkan mutu dalam pelayanan publik yang bersifat jasa, sangat membutuhkan
kerja sama dan partisipasi masyarakat. Oleh sebab itu, ASN harus mampu memelihara
komunikasi dan interaksi yang baik dengan masyarakat, bersifat kreatif, proaktif dan inovatif
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang berbeda beda. Tidak hanya itu saja, karena kondisi
sosial ekonomi yang terus membaik, masyarakat pun terus menerus menuntut standard pelayanan
yang semakin tinggi dan semakin responsive terhadap kemampuan dan kebutuhan yang beragam.
Pelayanan yang baik harus cepat, tepat, dapat diandalkan, tidak berbelit belit (bertele-tele), dan
tidak ditunda-tunda.
B. Akuntabel
Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung
jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas
adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Aspek - Aspek akuntabilitas mencakup beberapa hal berikut yaitu akuntabilitas adalah
sebuah hubungan, akuntabilitas berorientasi pada hasil, akuntabilitas membutuhkan adanya
laporan, akuntabilitas memerlukan konsekuensi, serta akuntabilitas memperbaiki kinerja.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens, 2007), yaitu pertama, untuk
menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi); kedua, untuk mencegah korupsi dan
penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional); ketiga, untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas (peran belajar).
Panduan Perilaku Akuntabel terdiri dari :
1) Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi.
2) Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien.
3) Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
C. Kompeten
3. Kompeten:
Panduan Perilaku Kompeten terdiri dari :
4. Harmonis:
a. Menghargai setiap orang apappun latar belakangnya;
b. Suka menolong orang lain;
b. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
a. Toleransi
b. Empati
c. Keterbukaan terhadap perbedaan.
5. Loyal:
a. Memegang teguh ideology Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta pemerintahan
yang sah;
b. Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan, insgansi, dan negara;
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara.
6. Adaptif:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
b. Terus berinovasi dan mengembangakkan kreativitas;
b. Bertindak proaktif.
7. Kolaboratif:
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi;
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkanersama
nilai tambah;
c. Menggaerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk
tujuan bersama.