Anda di halaman 1dari 7

Disusun oleh :

Nama : Eksan Purwantoro, A.Md.Kep


NIP : 199105272023211003
Jabatan : Terampil – Perawat
Golongan : VII
Instansi : Kementrian Kesehatan (RSUP Fatmawati)

Rangkuman
I. Materi Kebijakan
1. Disampaikan oleh DR. Adi Suryanto, M.Si.
Saat ini Indonesia tengah berbenah menyongsong era baru Indonesia emas 2045, sebuah
harapan besar Indonesia tepat berada dijajaran terdepan bersama Negara maju lainnya. Kita
semua harus cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Semua ini dapat kita raih
dengan persiapan dan usaha untuk lebih matang lagi. Termasuk mempersiapkan sumber daya
aparatur atau ASN yang berkompeten dan professional sebagai aktor strategis dalam
rehapublik dan juga edukasi. Sejalan dengan arah presiden, kita focus pada prioritas
pembangunan sumber daya manusia, khususnya bagi ASN. Kita telah melakukan
pembenahan dari rekrutmen sampai pola pemenuhan pengembangan kompetensinya. Maka
dari itu, kawan-kawan dapat berbangga menjadi generasi baru yang bersih, kompeten,
profesinal, memjadi asset penting mewujudkan Indonesia emas 2045.
2. Disampaikan oleh Dr. Muhammad taufiq DEA
Sebagai ASN adalah kebanggan karena bisa melayani bangsa Indonesia. Kita harus
berorientasi pada pelayanan, akuntabel, kompeten, loyal dan kolaboratif, kita harus terus
mengembangkan diri, terutama di era yang penuh perubahan dimana kata kuncinya “semua
bangsa untuk berdaya saing dengan mengandalkan kemampuan beredukasi. Ada beberapa hal
yang harus dikuasai ASN yaitu penguasaan literasi digital. Terus mengembangkan diri secara
berkwlanjutan agar menjadi para ASN unggul yang mendukung daya saing bangsa.
3. Disampaikan oleh Erna Irawati, S.Sos, M.Pol, Adm
Dalam MOOC, kita dituntt aktif belajar secara mandiri mempelajari semua materi dalam
MOOC, yang nantinya ada evaluasi yang bertujuan untuk kta sudah menguasai materi dalam
MOOC. Pembelajaran dibagi menjadi tiga :
1) Tentang sikap perilaku bela Negara
2) Nilai – nilai orvel you
3) Kedudukan kita dalam penyelenggaraan pemerintahan

II. Agenda I Sikap Perilaku Bela Negara


A. Wawasan kebangsaan dan nilai-nilai bela Negara
1. Pemahaman wawasan kebangsaan dan wawasan nusantara
1) Wawasan kebangsaan dan wawasan nusantara
Wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka
mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa
(nation character) dan kesadaran terhadap sistem nasional (national system) yang
bersumber dari pancasila, UUD NRI tahun 1945, NKRI dan bhineka tunggal ika guna
memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi mencapai
masyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera.
Beberapa titik penting dalam sejarah bangsa Indonesia, yaitu :
a. Tanggal 20 Mei 1908, puluhan anak muda berkumpul di aula Stovia sepakat
mendirikan organisasi Boedi Oetomo.
b. Tanggal 25 Oktober 1908, Perhimpunan Indonesia menjadi pelopor kemerdekaan
Indonesia di kancah Internasional yang diprakarsai oleh Sutan Kesayangan R.N.
Noto Suroto di Leiden, Belanda.
c. Tanggal 30 April 1926, di Jakarta diselenggarakan “Kerapatan Besar Pemuda”
yang terkenal dengan nama “Konggres Pemuda I”. Konggres pemuda I ini
dihadiri oleh wakil organisasi pemuda Jong Java, Jong Sumatranen, Jong Ambon,
Sekar Rukun, Jong Islamieten Bond, Studerenden Minahasaers kemudian Jong
Batak pemuda Kaum Theosofi juga ikut dalam kerapatan besar tersebut.
d. Tanggal 27 – 28 Oktober 1928, dilaksanakan Konggres Pemuda II.
e. Tanggal 10 Mei 1945, diumumkan pembentukkan BPUPKI oleh Letnan Jendral
Kumakici Harada, pemerintah pendudukan Jepang di Jawa.
f. Tanggal 07 Agustus 1945, dibentuk panitia persiapan Kemerdekaan Indonesia.
2) Konsesus dasar :
a. Pancasila
b. UUD Negara Republik Indonesia
c. Negara kesatuan republik Indonesia
d. Bhineka tunggal ika
3) Lambang – lambang Negara :
a. Bendera Negara
Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia yang disebut Sang Merah Putih.
b. Bahasa Negara
Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan yang dikembangkan sesuai dengan
dinamika peradapan bangsa.
c. Lambang Negara
Lambang Negara Indonesia berbentuk Burung Garuda.
d. Lagu kebangsaan
Lagu kebangsaan adalah Indonesia Raya yang digubah oleh Wage Rudolf
Supratman.
2. Konsep bela Negara
1) Dasar hukum Bela Negara yaitu pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia1945
2) Pengertian Bela Negara adalah tekad, sikap dan perilaku serta tindakan warga
Negara, baik secara perorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan
Negara,keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa Negara yang dijiwai oleh
kecintaaannya kepada Negara kesatuan republik Indonesia berdasarkan pancasila dan
UUD1945.
3) Ruang lingkup bela Negara meliputi : cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara,
setia pada pancasila sebagai ideologi Negara, rela berkorban untuk bangsa dan Negara
dan kemampuan awal bela Negara.
4) Indikator – indikator nilai bela Negara :
a. Cinta tanah air
Wujud aktualisasi dari jiwa tanah air yaitu : mencintai, menjaga dan melestarikan
lingkungannhidup, menghargai dan menggunakan karya anak bangsa,
menggunakan produk dalam negeri, menjaga dan memahami seluruh ruang
wilayah NKRI, menjaga nama baik bangsa dan negara dan mengenal wilayah
tanah air tanpa rasa fanatisme kedaerahan.
b. Sadar berbangsa dan bernegara
Wujud aktualisasi dari jiwa sadar berbangsa dan bernegara yaitu : disiplin dan
bertanggung jawab, menghargai dan menghormati keanekaragaman,
mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi atau golongan,
bangga terhadap bangsa dan negara, rukun dan berjiwa gotong royong dan
menjalankan hak dan kewajiban.
c. Setia kepada pancasila sebagai ideologi negara
Wujud aktualisasi setia kepada pancasila sebagai ideologi negara yaitu :
menjalankan kewajiban agama dan kepercayaan, memahami dan mengamalkan
nilai-nilai pancasila, meyakini pancasila sebagai dasar negara,menerapkan
prinsip-prinsip dan nilai-nilai musyawarah mufakat, mrnghormati serta
menjunjung tinggi hak asasi manusia dan saling membantu dan tolong menolong.
d. Rela berkorban untuk banagsa dan negara
Wujud aktualisasi dari rela berkorban untuk bangsa dan negara yaitu : rela
menolong dan menyumbang serta berpartisipasi aktif dalam pembangunan
masyarakat serta bangsa dan negara, mendahlukan kepentingan umum diatas
kepentingan pribadi atau golongan, membela dan rela berkorban untuk bangsa
dan negara.
e. Mempunyai kemampuan awal bela negara
Kemampuan yang dimiliki oleh setiap warga negara harus digunakan untuk
membela bangsa dan negara.
3. Wujud sikap bela Negara
1) Mentaati perundang – undangan
2) Membina kerukunan
3) Menjaga persatuan dan kesatuan
B. Analisis Isu Kontemporer
1. Perubahan lingkungan strategis
1) Konsep perubahan
Seorang ASN harus mampu memahami konsepsi perubahan dan perubahan
lingkungan strategis melalui isu-isu strategis kontemporer sebagai wawasan strategis
ASN dengan menyadari pentingnya modal insani.
2) Perubahan lingkungan strategis
Seorang ASN harus mampu menunjukkan kemampuan berpikir kritis dalam
menghadapi perubahan lingkungan strategis dalam menjalankan tugas sebagai jabatan
ASN profesional pelayan masyarakat.
3) Modal insani
Agar dapat berkarya dengan baik, seorang ASN harus mempunyai modal insani dalam
menghadapi perubahan strategis, yaitu : modal intelektual, modal mosional, modal
sosial, modal ketabahan dan modal etika serta modal kesehatan fisik atau jasmani.
2. Isu – isu kontemporer
1) Korupsi
2) Narkoba
3) Terorisme / radikalisme
4) Money loudring
5) Proxy war
6) Mass communication
3. Teknis analisis isu
1) Isu kritikal
2) Teknik tapisan isu
3) Teknis analisis isu
C. Kesiapsiagaan Bela Negara
1. Kerangka kesiapsiagaan Negara
1) Konsep kesiapsiagaan bela Negara
2) Kesiapsiagaan bela Negara dalam latsar CPNS
3) Manfaat kesiapsiagaan bela Negara
2. Kemampuan awal bela Negara
1) Kesiapan dan kesehatan jasmani dan mental
2) Etika, etiket dan moral
3. Kegiatan kesiapsiagaan bela Negara
1) PBB
2) Keprotokolan
3) Kewaspadaan diri
4) Membangun tim

III. Agenda II Nilai – Nilai Dasar ASN


A. Berorientasi Pelayanan
Yaitu berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasaan masyarakat.
Panduan perilaku :
1. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
2. Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan
3. Melakukan perbaikan tiada henti
B. Akuntabel
Yaitu bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan.
Panduan perilaku :
1. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berorientasi
tinggi
2. Menggunakan kekayaandan barang milik Negara secara bertanggung jawab, efektif dan
efisien
3. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan
C. Kompeten
Yaitu terus belajar mengembangkan kapabilitas.
Panduan perilaku :
1. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
2. Membantu orang lain belajar
3. Melaksankan tugas dengan kualitas terbaik
D. Harmonis
Yaitu saling peduli dan menghargai.
Panduan perilaku :
A. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
B. Suka menolong orang lain
C. Membangun lingkungan kerja yang kondusif
E. Loyal
Yaitu berdedikasi dan mementingkan kepentingan Negara.
Panduan perilaku :
1. Memegang teguh ideology pancasila, UUD Negara RI Th 1945, setia kepada NKRI serta
pemerintahan yang sah
2. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan Negara
3. Menjaga rahasia jabatan dan Negara
F. Adapatif
Yaitu berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta menghadapi perubahan.
Panduan perilaku :
1. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
2. Terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas
3. Bertindak proaktif
G. Kolaboratif
Yaitu membangun kerjasama yang sinerkis.
Panduan perilaku :
1. Memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
2. Terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah
3. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama

IV. Agenda III Kedudukan Dan Peran ASN Dalam NKRI


A. Smart ASN
Untuk bisa bekerja dengan baik dan benar secara langkah kerja dan tujuan tercapai secara
sempurna maka seoarng ASN harus mempunyai skil dan komitmen yang cerdas. Untuk bisa
menjadi ASN yang cerdas, ada beberapa hal yang harus dipahami dan dilakukan yaitu :
1. Literasi digital
Literasi digital berfungsi untuk meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya manusia
di Indonesia agar keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan gawai.
Literasi digital banyak menekankan pada kecakapan pengguna media digital dalam
melakukan proses mediaasi media digital yang dilakukan secara produktif.
Kompetensi literasi digital tidak hanya dilihat dari kecakapan menggunakan media digital
saja, namun juga pada budaya dalam menggunakan digital, etis dan aman dalam
menggunakan media digital.
2. Pilar literasi digital
Ada beberapa tantangan dalam menimbang urgensi penerapan etika bermedia digital
yaitu penetrasi internet yang sangat tinggi dalam kehidupan, perubahan perilaku
masyarakat yang berpindah dari media konvensionla ke media digital dan
intensitasberinteraksi dengan gawai semakin tinggi.
3. Implementasi literasi digital dan implikasinya
Yaitu segala aktivitas yang dilakukan tidak bisa lepas dari digitaldan bahkan suatu
keharusan dalam menggunakan digital. Hal yang harus dipahami dalam melakukan
literasi digital yaitu : etika ( system nilai atau norma moral yang menjadi pegangan
seseorang atau kelompok ) dan etiket ( tata cara individu berinteraksi dengan individu
yang lain ).
5 etika dalam menggunakan media sosial, yaitu :
1) Pilih – pilih pesan
2) Tetap kritis dan positif
3) Ingat sebutkan sumbernya
4) Perhatikan gaya bahasa
5) Perjelas nama dan gambar akun
B. Manajemen ASN
Adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang peofesional, memiliki nilai
dasar, etika berprofesi dan bebas dari intervensi politik serta bersih dari KKN.
1. Peran ASN
1) ASN sebagai perencana
2) ASN sebagai pelaksana
3) ASN sebagai pengawas
2. Fungsi ASN
1) Pelaksana kebijakan publik
2) Pelayanan publik
3) Perekat dan pemersatu bangsa
3. Tugas ASN
1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaiansesuai
dengan ketentuan peraturan perundang – undangan
2) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara kesatuan RI.
4. Hak ASN
1) Memperoleh cuti kerja
2) Mendapatkan gaji dan tunjangan
3) Memperoleh tunjangan dan perlindungan
4) Serta pengembangan kompetensi
5. Kewajiban ASN
1) Setia dan taat pada pancasila, UUD 1945 dan NKRI
2) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
3) Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang dan
mentaati perundang-undangan
4) Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku. ucapan dan tindakan
kepada setiap orang baik di dalam maupun di luar kedinasan
5) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan
6) Melaksanakan tugas kedunasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran,
tanggung jawab serta bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
6. Kode etik ASN dan perilaku ASN
1) Melaksanakan tugas dengan jujur dan bertanggung jawab serta berintegritas tinggi
2) Melaksanakan dengan cermat dan disiplin
3) Melayani dengan sikap hormat dan santun serta tanpa tekanan
4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau sejauh tidak bertentangan
dengan ketentuan pertauran perundang – undangan.

V. Keterkaitan antar Agenda


Keterkaitan antara agenda yakni, kita sebagai seorang ASN yang BerAKHLAK pada
hakekatnya harus membela Negara dengan segenap tumpah dan darah yang kita miliki dan
kesiapsiagaan dalam membela Negara diantara isu- isu yang sedang beredar yang disebar memalui
jejaring media sosial serta kita harus mampu menyikapinya dengan bijak serta kita harus pintar
dalam menggunakan media sosial.
Karena ASN merupakan cerminan yang sesuai dengan misi nya BerAKHLAK maka dari itu
sebagai pemberi pelayanan jasa kita sebagai ASN harus memberikan pelayanan yang prima dan
service execellent kepada seluaruh masyarakat, serta harus akuntable agar tidak merugikan
masyaraka, serta kompenten dalam bidang yang dijalani serta harmonis sesama teman sejawat dan
loyal kepada lembaga dan dapat berdapatasi dilingkungan dengan baik serta dapat berkolaborasi
dengan bidang apapun secara baik agar terciptanya lingkungan kerja yang sehat dan dapat
memberikan kita kesempatan untuk berkembang lebih baik.
Jadi kita sebagai ASN harus melakukan pekerjaan dengan professional dan cinta pada
ideologi pancasila serta UUD 1945 serta tidak mudah terpengaruh oleh pengalihan isu yang ada pada
saat ini. Karena dibalik Indonesia yang hebat ada perjuangan-perjuangan yang dilalui tidak mudah.

Anda mungkin juga menyukai