Anda di halaman 1dari 3

1.

No Data Uraian
a Nama Peserta dr. Bernadeta Erika Priharyuni
b Instansi asal Peserta Pemerintah Kabupaten Kulon Progo
c Nomor Absensi Peserta 14

2. Calon ASN perlu mempelajari Materi-materi Pembelajaran Agenda 1.


Calon ASN perlu memahami wawasan kebangsaan dan nilai-nilai bela negara serta
menjadikannya sebagai cara pandang dan dasar dalam bekerja. Calon ASN perlu memahami
bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan sejarah perjalanan yang panjang, sehingga
lebih menghargai nilai-nilai kebangsaan serta bela negara. Calon ASN juga perlu memahami
konsep perubahan dan perubahan strategis serta memiliki modal insani dalam menghadapi
perubahan lingkungan strategis. Dengan begitu, ketika berhadapan dengan isu-isu kontemporer,
terutama yang bersifat ancaman bagi negara, ASN siap melakukan aksi bela negara dan
memberikan solusi terhadap ancaman tersebut.

3. Resume materi
a. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-nilai Bela Negara
1) Wawasan Kebangsaan
Wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola
kehidupan berbangsa dan bernegara yang ditandai oleh jati diri bangsa dan kesadaran
terhadap sistem nasional yang bersumber pada Pancasila, UUD RI 1945, NKRI, dan
Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan
negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera.
2) Sejarah Pergerakan Bangsa Indonesia
a) Boedi Oetomo, merupakan titik awal dimulainya pergerakan nasional.
b) Perhimpunan Indonesia, menjadi pelopor kemerdekaan Indonesia di internasional.
c) Kongres Pemuda I, dihadiri oleh perwakilan organisasi pemuda-pemuda.
d) Kongres Pemuda II, melahirkan Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928).
e) Proklamasi Kemerdekaan RI, tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00, Indonesia telah
menjadi negara yang merdeka dan berdaulat.
3) Empat Konsensus Dasar Berbangsa dan Bernegara
a) Pancasila, sebagai ideologi negara, pandangan hidup bangsa, dasar negara, dan
sumber dari segala hukum Indonesia.
b) UUD 1945, sebagai landasan konstitusionalisme.
c) Bhinneka Tunggal Ika, memberikan nilai-nilai inspiratif dan menumbuhkan rasa dan
semangat persatuan masyarakat indonesia.
d) Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang terbentuk semenjak Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945, merupakan negara yang berdaulat.
4) Bendera, Bahasa, Lambang Negara, dan Lagu Kebangsaan
a) Bendera NKRI adalah Sang Merah Putih
b) Bahasa NKRI adalah Bahasa Indonesia
c) Lambang negara adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika
ditulis pada pita yang dicengkeram oleh Garuda.
d) Lagu kebangsaan adalah Indonesia Raya, yang digubah oleh Wage Rudolf Supratman.
5) Hirarki Peraturan Perundang-undangan
a) UUD 1945
b) Ketetapan MPR
c) Undang-undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang
d) Peraturan Pemerintah
e) Peraturan Presiden
f) Peraturan Daerah
g) Perda Kabupaten/Kota
6) Bela Negara
Bela negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik secara
perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan bangsa dan negara, yag dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa
Indonesia dan negara dari berbagai ancaman. Sejarah bela negara dapat terlihat pada
peristiwa Agresi Militer Belanda II tanggal 19 Desember 1948.
Nilai-nilai dasar bela negara :
a) Cinta tanah air
b) Sadar berbangsa dan bernegara
c) Setia pada Pancasila sebagai ideologi negara
d) Rela berkorban untuk bengsa dan negara
e) Kemampuan awal bela negara

b. Analisis Isu Kontemporer


1) Konsep Perubahan
Perubahan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dan menjadi bagian dari perjalanan
peradaban manusia.
2) Perubahan Lingkungan Strategis
Ada empat level lingkungan strategis yang dapat mempengaruhi kesiapan ASN dalam
bekerja: individu, keluarga, masyarakat lokal dan regional, nasional, dan dunia (global).
Globalisasi mengubah tatanan berbangsa dan bernegara, dan mempengaruhi cara
pandang masyarakat. Perubahan dapat menggerus kehidupan berbangsa dan bernegara
(pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika). Fenomena tersebut menjadikan
pentingnya ASN memahami secara kritis terkait isu-isu kritikal yang terjadi saat ini.
3) Modal Insani dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan Strategis
a) Modal intelektual
b) Modal emosional
c) Modal sosial
d) Modal ketabahan (adversity)
e) Modal etika/moral
f) Modal Kesehatan (kekuatan) fisik/jasmani
4) Isu strategis kontemporer :
a) Korupsi
b) Narkoba
c) Terorisme dan Radikalisme
d) Money Laundring
e) Proxy War
f) Kejahatan Mass Communication

c. Kesiapsiagaan Bela Negara


Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh seseorang
baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang beragam, yang
dilakukan dengan iklhas dan sadar, dengan dilandasi kecintaan terhadap NKRI berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945. Kesiapsiagaan bela negara diarahkan untuk menangkal faham-
faham, ideologi, dan budaya yang bertentangan dengan nilai kepribadian bangsa Indonesia.
1) Kemampuan Awal Bela Negara :
a) Kesiapsiagaan jasmani
b) Kesiapsiagaan mental
c) Memiliki Etika, Etiket, dan Moral
d) Menjunjung kearifan lokal
2) Indikator Nilai-nilai Bela Negara
a) Cinta tanah air, contoh : membeli produk dalam negeri.
b) Sadar berbangsa dan bernegara, contoh : menjalankan hak dan kewajiban sesuai
peraturan perundangan.
c) Setia pada Pancasila sebagai ideologi negara, contoh : menjalankan ibadah agama
secara baik dan benar.
d) Rela berkorban untuk bangsa dan negara, contoh : menyumbangkan tenaga dan pikiran
untuk kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.
e) Kemampuan awal bela negara, contoh : mempunyai kemampuan memahami dan
mengidentifikasi bentuk-bentuk ancaman di lingkungan masing-masing.

4. Dengan pemahaman yang telah diperoleh, ditemukan isu kontemporer di tempat tugas :
 Isu kontemporer : Di IGD RSUD Wates banyak pasien Covid 19 atau suspek Covid 19 yang
antri bangsal isolasi beserta keluarga yang mengantar/menunggu. Pasien-pasien tersebut bisa
berhari-hari dirawat di IGD sampai dapat dipindah ke bangsal isolasi. Hal ini menimbulkan
risiko tinggi penularan Covid-19 di IGD, baik dari penunggu ke pasien, pasien ke penunggu,
maupun dari penunggu yang satu ke penunggu yang lain.
 Identifikasi penyebab/latar belakang isu :
Isu tersebut disebabkan oleh belum ada atau belum terlaksananya aturan yang jelas mengenai
batas jumlah pengantar/penunggu pasien di IGD.
 Gagasan/solusinya sebagai Rencana Aksi Siap Siaga Bela Negara calon ASN :
Salah satu solusi untuk isu ini adalah membuat dan mengimplementasikan aturan yang jelas
mengenai batas jumlah pengantar/penunggu pasien di IGD, serta ketentuan mengenai kriteria
dan syarat pengantar/penunggu pasien, sehingga penularan Covid 19 di lingkungan IGD
RSUD Wates dapat diminimalisasi.

Anda mungkin juga menyukai