Anda di halaman 1dari 10

JURNAL MOOC PPPK

Nama : Muhammad Isa, S.Ud.


NIP : 198812122023211025
Tempat/Tanggal Lahir : Candi, 12 Desember 1988
Jabatan : Ahli Pertama – Penyuluh Agama Islam
Unit Kerja : KUA Kecamatan Tanah Sepenggal – Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Bungo,Provinsi Jambi
Alamat : Tugu Rejo, RT. 002,Desa BedaroRampak, Kec. Tebo Tengah, Kab.Tebo

AGENDA I

1. Wawasan Kebangsaan Dan Nilai-Nilai Bela Negara


a. Wawasan Kebangsaan
Wawasan Kebangsaan dan Nilai-nilai Bela Negara adalah merupakan konsep atau
cara pandang yang dilandasi akan kesadaran diri sebagai warga Negara akan diri dan
lingkungan didalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sejarah pergerakan kebangsaan
Indonesia membuktikan bahwa para pendiri bangsa (founding fathers) mengutamakan
kepentingan bersama di atas kepentingan kelompok atau golongan.
Ada 4 Konsensus Dasar Bangsa Indonesia Menurut UU No. 24 Tahun 2009 sebagai
Alat Pemersatu, Identitas, Kehormatan dan Kebanggaan Bersama.
1) Bendera
Bendera terdiri dari dua warna,merah dan putih masing-masing berukuran sama panjang
dan lebar, berbentuk persegi panjang dengan ukuran 2/3 panjang, di kibarkan setiap
tanggal 17 agustus, yang kemudian disebut sang saka merah putih, (Pasal 1 Ayat 1 UUD
1945)
2) Bahasa
Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi yang tercamtun dalam UUD1945 pasal 36
sesuai dengan yang di ikrarkan pada kongres pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
3) Lambang Negara
Lambang negara adalah burung garuda yang menggenggam tulisan Bhineka Tunggal
Ika (Pasal 46 UUD 1945).
4) Lagu Kebangsaan
Lagu kebangsaan adalah Indonesia Raya ciptaan WR Supratman, (Pasal 5 Ayat 1 UUD
1945)
Kesadaran bela Negara perlu ditumbuh kembangkan sebagai hak dan sekaligus
kewajiban setiap warga Negara.

b. Managemen Pemerintahan Negara


1) Berfungsi untuk Melayani, Mengayomi dan Memberdayakan Masyarakat.
2) Bertugas untuk melindungi segenap Bangsa dan Tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia.
3) Memiliki Cita-cita untuk menjadi Negara Indonesia yang Merdeka, bersatu,berdaulat,
adil dan makmur.
c. Nilai-Nilai Bela Negara
Bela Negara adalah Tekat, Sikap dan Prilaku serta tindakan warga negara, baik secara
perseorangan maupun kolektif dalam menjaga Kedaulatan, Keutuhan Wilayah dan
Keselamatan Bangsa dan Negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI.Hari Bela
Negara diperingati setiap tanggal 19 Desember.
Nilai-Nilai Bela Negara Meliputi:
1) Cinta TanahAir
2) Sadar Berbangsa dan Bernegara
3) Setia Pada Pancasila Sebagai Ideologi Negara
4) Rela Berkorban Untuk Bangsa dan Negara
5) Kemampuan Awal Bela Negara

d. Nilai-Nilai Aparatur Sipil Negara


1) Memegang teguh ideologi Pancasila;
2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 serta pemerintahan yang sah;
3) Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
4) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
5) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
6) Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
7) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
8) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
9) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah;
10) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna, dan santun;
11) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
12) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
13) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
14) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
15) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karier.

2. Analisis Isu Kontemporer


Kontemporer merupakan sesuatu hal yang modern dan terbaru, yang eksis dan terjadi dan
masih berlangsung sampai sekarang, atau segala hal yang berkaitan dengan saat ini. PNS
sebagai Aparatur Sipil Negara dihadapkan pada pengaruh yang datang dari eksternal juga
internal yang kian lama kian menggerus kehidupan berbangsa dan bernegara: Pancasila, UUD
1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai konsensus dasar berbangsa dan bernegara.
Fenomena tersebut menjadikan pentingnya setiap PNS mengenal dan memahami secara kritis
terkait isu-isu strategis kontemporer diantaranya: Korupsi, Narkoba, Terorisme dan
Radikalisme, Money Laundry, Proxy War, dan Cyber Crime, Hate Speech dan Hoax.
a. Isu Kritikal
1) Isu saat ini
Isu saat ini (currentissue) merupakan kelompok isu yang mendapatkan perhatian dan
sorotan publik secara luas dan memerlukan penanganan sesegera mungkin dari
pengambil keputusan.
2) Isu berkembang
Isu berkembang (emergingissue) merupakan isu yang perlahan-lahan masuk dan
menyebar diruang publik, dan publik mulai menyadari adanya isu tersebut.
3) Isu potensial
Kelompokisuyangbelum nampak diruangpublik,namundapatterindikasidaribeberapa
instrument
(sosial,penelitianilmiah,analisisintelijen,dsb)yangmengidentifikasiadanyakemungkinan
merebakisudimaksuddimasadepan.

b. Empat Level Lingkungan strategis


1) Individu
2) Keluarga
3) Masyarakat
4) Dunia

c. Teknik Analisa Isu Strategis


1) Teknik Tapisan Isu, terdiri dari APKL dan USG
2) Teknik Analisis Isu, terdiri dari Mind Map, FishboneDiagram, Analisis SWOT, Tabel
frekuensi dan Analisis Kesenjangan

d. Kemampuan Menetapkan Isu


1) Environmental scanning
2) Problem Solving
3) Analysis
4) pemberdayaan masyarakat
5) peningkatan kemampuan aparatur
6) perlindungan dan peningkatan sarana prasarana
7) pengembangan kajian Terorisme
8) pemetaan wilayah rawan pahamradikal Terorisme

e. Rujukan dalam konteks kejahatan yang terjadi dalam komunikasi massa


Undang-undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers
1) Undang-undang No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi
2) Undang-undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran
3) Undang-undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
4) Undang-undang No. 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang- Undang nomor
11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

f. Dampak langsung dan tidak langsung terhadap publik


1) Cyber crime
2) Hate speech
3) Hoax

3. Kesiapsiagaan Bela Negara


Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki seseorang baik
secara fisik, mental, maupun social dalam menghadapi situasi kerja yang beragam, yang
dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar disertai kerelaan
berkurban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap Negara kesatuan Republik
Indonesia /NKRI , berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945 ,untuk menjaga,
merawat dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
Aksi nasional bela Negara adalah sinergi setiap warga negara guna mengatasi segala
macam ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan dengan berlandaskan pada nilai-nilai
luhur bangsa untuk mewujudkan negara yang berdaulat, adil, dan makmur yaitu :
(1) Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; (2) Memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas;(3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia; (4) Mengambil Tanggung Jawab; (5) Menunjukkan Sikap Mental
Positif; (6) Mengutamakan Keprimaan; (7) Menunjukkan Kompetensi; (8) Memegang
Teguh Kode Etik; (9) Mengambil Tanggung Jawab; (10) Menunjukkan Sikap Mental
Positif;(11) Mengutamakan Keprimaan; (12) Menunjukkan Kompetensi; (13) Memegang
Teguh Kode Etik.
Adapun 5 rumusan nilai bela Negara yaitu: rasa cinta tanah air; sadar berbangsa dan
bernegara; setia kepada pancasila sebagai ideologi Negara; rela berkorban untuk bangsa dan
Negara; serta mempunyai kemampuan awal bela Negara.
Beberapa kemampuan awal bela Negara di antaranya:
a. Kesiapsiagaan Jasmani
Kesiapsiagaan Jasmani adalah kegiatan atau kesanggupan seseorang untuk melaksanakan
tugas atau kegiatan fisik secara lebih baik dan efisien.
b. Kesehatan Jasmani
Kesehatan Jasmani adalah kemampuan tubuh untuk menyesuaikan fungsi alat2 tubuhnya
dlm batas fisiologi terhadap keadaan lingkungan &/ kerja fisik yang cukup efisien tanpa
lelah secara berlebihan.
c. Kesiapsiagaan Mental
Kesiapsiagaan Mental adalah kesiapsiagaan seseorang dengan memahami kondisi mental,
perkembangan mental, dan proses menyesuaikan diri terhadap berbagai tuntutan sesuai
dengan perkembangan mental/jiwa (kedewasaan)nya, baik tuntutan dari dalam dirinya
sendiri maupun dari luar.
d. Kesehatan Mental
Kesehatan Mentaladalah sistem kendali diri yang bagus sebagai wujud dari kinerja sistem
limbik (cenderung ke emosi) dan sistem cortex prefrontalis (cenderung rasional) yang tepat.
e. Kearifan Lokal
Kearifan Lokal adalah hasil pemikiran dan perbuatan yang diperoleh manusia di tempat ia
hidup dengan lingkungan alam sekitarnya untuk memperoleh kebaikan. Kearifan Lokal
dapat berupa ucapan, cara, langkah kerja, alat, bahan dan perlengkapan yang dibuat manusia
setempat untuk menjalani hidup di berbagai bidang kehidupan manusia.
Indikator nilai-nilai bela Negara yaitu:

1) Cinta Tanah Air


2) Sadar Berbangsa dan Bernegara
3) Setia kepada Pancasila sebagai Ideologi Negara
4) Rela Berkorban Untuk Bangsa Dan Negara
5) Mempunyai Kemampuan Awal Bela Negara

AGENDA II

1. Berorientasi Pelayanan
Core Values ASN “BerAKHLAK” merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel,Kompeten,Harmonis,Loyal,Adaptif, Kolaboratif
Ada 5 prioritas kerja pemerintahan presiden jokowi meliputi:
 pembangunan infrastruktur;
 pembanguan sdm;
 simplifikasi peraturan;
 penyederhanaan birokarasi dan
 tranformasi ekonomi
Definisi pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU Pelayanan Publik adalah
kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administrative yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Terdapat tiga unsur penting dalam pelayanan publik khususnya dalam konteks ASN,yaitu:
 penyelenggara pelayananpublik yaitu ASN / Birokrasi,
 penerima layanan yaitu masyarakat,stakeholders,atau sector privat,dan
 kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan.

2. Akuntabel
Akuntabel atau akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada
seseorang/organisasi yang memberikan amanat.Dalam konteks ASN Akuntabilitas adalah
kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan
publik kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada publik (Matsiliza dan Zonke,
2017).
Aspek-aspek akuntabilitas, yaitu:
 Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship) hubungan yang
dimaksud adalah hubungan dua pihak antara individu/kelompok/institusi dengan negara dan
masyarakat.
 Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results-oriented) hasil yang
diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku aparat pemerintah yang bertanggung jawab,
adil dan inovatif.
 Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers reporting) laporan
kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas.
 Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers reporting) laporan
kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas.
 Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance) tujuan utama
dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja ASN dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat.
Menciptakan lingkungan akuntabel
 Kepemimpinan
 Transparansi
 Integritas
 Tanggung jawab (Responsibilitas)
 Keadilan
 Kepercayaan
 Keseimbangan
 Kejelasan
 Konsistensi

3. Kompeten
Kompetensi merupakan perpaduan aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
terindikasikan dalam kemampuan dan perilaku seseorang sesuai tuntutan pekerjaan.ASN
diharapkan memiliki sifat dan kompetensi dasar utamanya:inovasi,dayasaing, berfikir
kedepan,dan adaptif.
Perilaku ASN yang berkompeten adalah:
 Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
 Membantu orang lain belajar
 Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2017, Pasal 210 sampai dengan pasal 212,
Pengembangan kompetensi dapat dilaksanakan sebagai berikut:
 Mandiri oleh internal instansi pemerintah yang bersangkutan.
 Bersama dengan instansi pemerintah lain yang memiliki akreditasi untuk melaksanakan
pengembangan kompetensi tertentu.
 Bersama dengan lembaga pengembangan kompetensi yang independen.

4. Harmonis
Harmoni adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikianrupa hingga faktor-
faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuanyang luhur. Suasana harmoni dalam
lingkungan bekerja akan membuatkan kitasecara individu tenang, menciptakan kondisi yang
memungkinkanuntuk saling kolaborasi dan bekerja sama, meningkatkan produktifitasbekerja
dan kualitas layanan kepada pelanggan.
Secara umum, menurut Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 Pasal 11 tentang ASN,tugas
pegawai ASN adalah sebagai berikut.
 Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat PembinaKepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
 Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
 Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Peran ASN Harmonis
 Posisi PNS sebagai aparatur Negara, dia harus bersikap netral dan adil. Netraldalam artian
tidak memihak kepada salah satu kelompok atau golongan yangada. Adil, berarti PNS
dalam melaksanakna tugasnya tidak boleh berlakudiskriminatif dan harus obyektif, jujur,
transparan.
 PNS juga harus bisa mengayomi kepentingan kelompok kelompok minoritas,dengan tidak
membuat kebijakan, peraturan yang mendiskriminasikeberadaan kelompok tersebut.
 PNS juga harus memiliki sikap toleran atas perbedaan
 Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban PNS juga harus memiliki sukamenolong baik
kepada pengguna layanan, juga membantu kolega PNS lainnyayang membutuhkan
pertolongan
 PNS menjadi figur dan teladan di lingkungan masyarakatnya.

5. Loyal
Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan, paling
tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Terdapat beberapa ciri/karakteristik yang dapat digunakan oleh organisasi untuk
mengukur loyalitas pegawainya, antara lain:
 Taat pada Peraturan.
 Bekerja dengan Integritas
 Tanggung Jawab pada Organisasi
 Kemauan untuk Bekerja Sama.
 Rasa Memiliki yang Tinggi
 Hubungan Antar Pribadi
 Kesukaan Terhadap Pekerjaan
 Keberanian Mengutarakan Ketidaksetujuan
 Menjadi teladan bagi Pegawai lain
Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN yang dimaknai
bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara,
dengan panduan perilaku:
 Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah
 Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta
 Menjaga rahasia jabatan dan negara
Adapun kata-kata kunci yang dapat digunakan untuk mengaktualisasikan panduan
perilaku loyal tersebut di atas diantaranya adalah komitmen, dedikasi, kontribusi, nasionalisme
dan pengabdian, yang dapat disingkat menjadi “KoDeKoNasAb”.

6. Adaptif
Adaptasi adalah suatu proses yang menempatkan manusia yang berupaya mencapai
tujuan-tujuan atau kebutuhan untuk menghadapi lingkungan dan kondisi social yang berubah-
ubah agar tetap bertahan(Robbins,2003)
Ciri-ciriIndividuAdaptif :
 Eksperimenorangyangberadaptasi
 Melihatpeluangdimanaoranglainmelihatkegagalan
 Memilikisumberdaya
 Selaluberpikirkedepan
 Tidakmudahmengeluh
 Tidakmenyalahkan
 Tidakmencaripopularitas
 Memilikirasaingintahu
 Memperhatikan sistem
 Membukapikiran
 Memamhamiapayangsedangdiperjuangkan

7. Kolaboratif
Kolaborasi juga meliputi segala aspek pengambilan keputusan, implementasi sampai
evaluasi. Berbeda dengan bentuk kolaborasi lainnya atau interaksi stakeholders bahwa
organisasi lain dan individu berperan sebagai bagian strategi kebijakan, collaborative
governance menekankan semua aspek yang memiliki kepentingan dalam kebijakan membuat
persetujuan.
Ada 6 Kriteria Penting untuk Kolaborasi, yaitu:
 Forum yang diprakarsai oleh lembaga publik atau lembaga;
 Peserta dalam forum termasuk aktor nonstate;
 Peserta terlibat langsung dalam pengambilan keputusan dan bukan hanya'‘dikonsultasikan’
oleh agensi publik
 Forum secara resmi diatur dan bertemu secara kolektif;
 Forum ini bertujuan untuk membuat keputusan dengan konsensus (bahkan jika konsensus
tidak tercapai dalam praktik); dan
 Fokus kolaborasi adalah kebijakan publik atau manajemen.

AGENDA III

1. Smart ASN
Kerangka kerja literasi digital untuk kurikulum terdiri dari digital skill, digital culture,
digital ethics, dan digital safety. Kerangka kurikulum literasi digital digunakan sebagai metode
pengukuran tingkat kompetensi kognitif dan afektif masyarakat dalam menguasai teknologi
digital
a. Digital skill merupakan kemampuan individu dalam mengetahui,memahami,dan
menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta system operasi digital dalam
kehidupan sehari-hari
b. Digital safety merupakan kemampuan user dalam mengenali,mempolakan, menerapkan,
menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran perlindungan data pribadi dan
keamanan
c. Digital culture merupakan kemampuan individu dalam membaca,menguraikan,
membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan
Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari dan digitalisasi kebudayaan melalui
pemanfaatan TIK.
d. Digital ethics merupakan kemampuan individu dalam menyadari,mencontohkan,
menyesuaikan diri,merasionalkan,mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola
etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari.
Tiga tantangan dalam menimbang urgensi penerapan etika bermedia digital:
 Penetrasi internet yang sangat tinggi
 Perilaku masyarakat yang bepindah dari konvensional ke digital
 Intensitas orang dengan gawai yang begitu tinggi.
Pesatnya perkembngan teknologi digital sekarang ini, membutuhkan panduan etis dan
kontrol diri (self-controlling) dalam menghadapi jarak perbedaan-perbedaan tersebut dalam
menggunakan media digital, yang disebut dengan Etika Digital.
Etika merupakan sistem nilai dan norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang
atau sekelompok orang dalam mengatur tingkah lakunya .(K.Bertens)(2014:470).Etiket yang
didefinisikan sebagai tata cara individu berinteraksi dengan individu lain atau dalam masyarakat
(Pratama,2014:471).Jadi, etiket berlaku jika individu berinteraksi atau berkomunikasi dengan
orang lain. Sementara etika berlaku meskipun individu sendirian. Hal lain yang membedakan
etika dan etiket ialah bentuknya ,etika pasti tertulis ,misal kode etik Jurnalistik,sedangkan etiket
tidak tertulis (konvensi).
Cyberbullying merupakan tindakan agresif dari seseorang atau sekelompok orang
terhadap orang lain yang lebih lemah (secara fisik maupun mental),dengan menggunakan media
digital.
BentukCyberbullying:
 Doxing (membagikan data personal seseorang kedunia maya)
 Cyberstalking (mengintip dan memata-matai seseorang didunia maya)
 Revengeporn (membalas dendam melalui penyebaran foto/video intim/vulgar seseorang).
Selain balas dendam, perundungan ini juga dapat bertujuan untuk memeras korban.
Perundungan ini bisa memunculkan rasa takut si korban, bahkan dapat terjadi kekerasan
fisik didunia nyata/offline(Dhani,2016).
Tidak ada cara menghapus Jejak Digital. Kita bisa saja meminta penyedia platform media
digital untuk menghapus data yang kita miliki .Kita juga bisa menghapus atau menutup akun.
Namun,dalam konteks kehidupan digital ,kita tidak pernah hidup sendiri. Cara lain untuk
mengelola jejak digital kita adalah dengan mempelajari dan menerapkan prinsip-prinsip literasi
digital.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untukmenghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memilikinilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme.Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturanprofesi
pegawai sehingga diharapkan agar selalutersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang
unggulselaras dengan perkembangan jaman.
Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:
a. Pegawai Negeri Sipil (PNS)
PNS merupakan warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,diangkat
sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki
jabatan pemerintahan dan memiliki nomor induk pegawai secara nasional.
b. PegawaiPemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
PPPK merupakan warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang
diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah dan
ketentuan perundang-undangan.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur Negara yang menjalankan kebijakan yang
ditetapkan olehpimpinan instansi pemerintah serta harus bebas daripengaruh dan intervensi
semua golongan dan partaipolitik. Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, makaPegawai
ASN berfungsi sebagai berikut:
 Pelaksana kebijakan publik;
 Pelayan publik;
 Perekat danpemersatu bangsa
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik dapat
meningkatkanproduktivitas, menjamin kesejahteraan ASN danakuntabel, maka setiap ASN
diberikan hak.Setelahmendapatkan haknya maka ASN juga berkewajibansesuai dengan tugas
dan tanggungjawabnya.
ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dankode perilaku.Kode etik dan kode
perilaku ASNbertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatanASN.Kode etik dan kode
perilaku yang diatur dalam UUASN menjadi acuan bagi para ASN dalampenyelenggaraan
birokrasi pemerintah.Semua fungsi dan komponen dalam manajemen ASN sebagaimana
tercantum dalam Pasal 55 (mengatur tentangmanajemen PNS) dan pasal 93 (mengatur
manajemen PPPK) UU ASN harus menerapkan sistem merit ini.
Pasal 55 menyebutkan bahwa “ Manajemen PNS meliputi penyusunan dan penetapan
kebutuhan, pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karier, pola karier, promosi,
mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian,
jaminan pensisun dan hari tua, dan perlindungan.Pasal 93: Manajemen PPPK meliputi:
penetapan kebutuhan, pengadaan, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, pengembangan
kompetensi, pemberian penghargaan, disiplin, pemutusan hubungan kerja, perlindungan.
Manajemen PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan
jabatan, pengembangan karier,pola karier,promosi, mutasi,penilaian kinerja, penggajian dan
tunjangan,penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensiun dan hari tua, serta
perlindungan. sedangkanManajemen PPPK meliputi penetapan kebutuhan; pengadaan;penilaian
kinerja; penggajian dan tunjangan, pengembangan,kompetensi,pemberian penghargaan,
disiplin,pemutusan hubungan perjanjian kerja dan perlindungan.

Anda mungkin juga menyukai