Anda di halaman 1dari 14

MOOC PPPK

Massive Open Online Course


PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN
PERJANJIANKERJA (PPPK)
JURNAL

Oleh:

Nama Guru : NOVI SULISTYAWATI, S.Pd

NIP : 19881121 202221 2 012

Tempat Tanggal Lahir : Klaten, 21 November 1988

Golongan : IX

Jabatan : Ahli Pertama – Guru BK

Instansi : Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA


(LAN) TAHUN 2022
RESUME MOOC PPPK
AGENDA 1
Tema Sikap Perilaku Bela Negara
Tema 1 Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara
Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka
mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation
character) dan kesadaran terhadap sistem nasional (national system) yang bersumber dari
Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan
berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang aman,
adil, makmur, dan sejahtera.
4 (empat) Konsesus Dasar Berbangsa dan Bernegara:
1. Pancasila
2. Undang-Undang Dasar 1945
3. Bhinneka Tunggal Ika
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia
Bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu, kebangsaan Indonesia merupakan
sarana pemersatu, identitas, dan wujud eksistensi bangsa yang menjadi symbol kedaulatan
dan kehormatan negara sebagaimana diamanatkan dalam Undang- Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah pegawai
negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian yang diangkat oleh pejabat pejabat
dan diserahi tugas dalam pemerintahan atau diserahi tugas negara dan digaji berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Nilai integrita, profesional, inovatif, dan peduli
merupakan nilai-nilai dasar yang melandasi setiap ASN
Tema 2 Analisis Isu Kontemporer
A. Perubahan Lingkungan Strategis
a. Konsep Perubahan
Perubahan global (globalisasi) yang terjadi dewasa ini, memaksa semua
bangsa (Negara) untuk berperan serta. Perubahan global ditandai dengan hancurnya
batas (border) suatu bangsa, dengan membangun pemahaman dunia ini satu tidak
dipisahkan oleh batas Negara. Hal yang menjadi pemicunya adalah berkembang
pesatnya teknologi informasi global, dimana setiap informasi dari satu penjuru dunia
dapat diketahui dalam waktu yang tidak lama berselang oleh orang di penjuru dunia
lainnya.
Perubahan cara pandang tersebut, telah mengubah tatanan kehidupan
berbangsa dan bernegara. Hal ini ditandai dengan masuknya kepentingan global
(negara-negara lain) ke dalam negeri dalam aspek hukum, politik, ekonomi,
pembangunan, dan lain sebagainya.
b. Perubahan Lingkungan Strategis
Perubahan adalah sesuatu keniscayaan yang tidak bisa dihindari, menjadi
bagian yang selalu menyertai perjalanan peradaban manusia. Cara kita menyikapi
terhadap perubahan adalah hal yang menjadi faktor pembeda yang akan menentukan
seberapa dekat kita dengan perubahan tersebut, baik pada perubahan lingkungan
individu, keluarga (family), Masyarakat pada level lokal dan regional (Community/
Culture), Nasional (Society), dan Dunia (Global).
Berdasarkan Undang-undang ASN setiap PNS perlu memahami dengan baik fungsi
dan tugasnya, yaitu:
1. Melaksanakan kebijakan public yang dibuat oleh Pejabat Pembina
KepegawaianSesuai dengan peraturan perundang-undangan.
2. Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas
3. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia

c. Modal Insani Dalam Menghadapi Perubahan LingkunganStrategis


Modal insani yang dimaksud, disini Istilahmo dalat aucapital dalam
konsepmodal manusia (human capital concept). Konsep ini pada intinya
menganggap bahwa manusia merupakan suatu bentuk modal yang tercermin dalam
bentuk pengetahuan, gagasan(ide), kreativitas, keterampilan, dan produktivitas
kerja. Modal manusia adalah komponen yang sangat penting didalam organisasi.
Manusia dengan segala kemampuannya bila dikerahkan keseluruhannya akan
menghasilkan kinerja yang luar biasa.
B. Isu-isu Strategis Kontenporer
Saat ini konsep negara, bangsa dan nasionalisme dalam konteks Indonesia
sedangberhadapan dengan dilema antara globalisasi dan etnik nasionalisme yang harus
disadari sebagai perubahan lingkungan strategis. Termasuk didalamnya terjadi
pergeseran Pengertian tentang nasionalisme yang berorientasi kepada pasar atau ekonomi
global.
Isu-isu yang akan diuraikan berikut ini:
1. Korupsi
Secara etimologis, Kata “korupsi” berasal dari bahasa Latin “corruptio” (Fockema
Andrea: 1951) atau “corruptus” (Webster Student Dictionary: 1960). Kata “corruptio”
berasal dari kata “corrumpere”, suatu bahasa Latin yang lebih tua. Dari bahasa Latin
tersebut kemudian dikenal istilah “corruption, corrupt” (Inggris), “corruption”
(Perancis) dan “corruptie/ korruptie” (Belanda). Secara harfiah korupsi mengandung
arti kebusukan,keburukan, ketidakjujuran, dapat disuap.
2. Narkoba
Narkoba adalah merupakan akronim Narkotika, Psikotropika, dan Bahan Adiktif
lainnya, sedangkan
Napza adalah akronim dari Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya. Kedua
istilah tersebut juga biasa disebut narkotika an-sich, dimana dengan penyebutan atau
penggunaan istilah ”narkotika” sudah dianggap mewakili penggunaan istilah narkoba
atau napza.
3. Terorisme dan Radikalisme
Terorisme merupakan suatu ancaman yang sangat serius di era global saat ini. Dalam
merespon perkembangan terorisme dberbagai negara, secara internasional
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan Resolusi 60/288 tahun 200 tentang
UN Global Counter Terrorism Strategy yang berisi empat pilar strategi global
pemberantasan terorisme, yaitu: 1) pencegahan kondisi kondusif penyebaran
terorisme; 2) langkah pencegahan dan memerangi terorisme; 3) peningkatan
kapasitasnegara-negara anggota untuk mencegah dan memberantas terorisme serta
penguatan peran sistem PBB; dan 4) penegakan hak asasi manusia bagi semua pihak
dan penegakan rule of law sebagai dasar pemberantasan terorisme.
4. Money Laundring
Secara sederhana definisi pencucian uang adalah suatu perbuatan kejahatan yang
melibatkan upaya untuk menyembunyikan atau menyamarkan asal usul uang atau
harta kekayaan dari hasil tindak pidana/kejahatan sehingga harta kekayaan tersebut
seolah-olah berasal dari aktivitas yang sah.
5. Proxy War
Dari serangkaian peristiwa yang terjadi pada bangsa Indonesia di masa lalu. Dapat
kita simpulkan bahwa perjuangan yang bersifat kelompok tidak akan membawa suatu
bangsa tersebut mencapai tujuannya. Jika kita terpecah- pecah maka kita tidak akan
menjadi bangsa yang besar dan tidak akan mencapai tujuan. Kemudian seiring waktu
berjalan lahirlah Pancasila sebagai fundamental
bangsa Indonesia yang disusun menurut watak peradaban Indonesia yang memiliki
banyak suku bangsa, bahasa, adat istiadat, dan agama, maka dengan merumuskan Peri
Kebangsaan, Peri Kemanusian, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Peri
Kesejahteraan Rakyat
6. Kejahatan Mass Communication
Kejahatan dalam komunikasi massa tidak hanya dilakukan oleh pengguna media
sosial, tetapi juga dapat terjadi dan dilakukan oleh institusi pers yang tidak melakukan
pemberitaan secara berimbang atau melanggar prinsip-prinsip jurnalisme
C. Teknik Analisis Isu
a. Memahami Isu Kritikal
Isukritikal secara umum terbagi ke dalam tiga kelompok berbeda berdasarkan tingkat
urgensinya, yaitu
1. Isusaatini (CurrentIssue)
2. Isu Berkembang
b. Isu Potensial Teknik analisis
isu:Mind Mapping
Mind mapping adalah teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan
menggunakan citra visual dan prasarana grafislainnya untukmembentuk kesan
(DePorter, 2009: 153). Mind mapping merupakan cara mencatat yang
mengakomodir cara kerja otak secara natural.
1. Fishbone Diagram
Mirip dengan mind mapping, pendekatan fishbone diagram juga berupaya
memahami persoalan dengan memetakan isu berdasarkan cabang-cabang
terkait.Namun demikian fishbone diagram atau diagram tulang ikan ini lebih
menekankan pada hubungan sebab akibat, sehingga seringkali juga disebut
sebagai Cause-andEffect Diagram atau Ishikawa Diagram diperkenalkan oleh
Dr.Kaoru Ishikawa, seorang ahli pengendalian kualitas dari Jepang, sebagai satu
dari tujuh alat kualitas dasar (7basicqualitytools). Fishbone diagram digunakan
ketika kita ingin mengidentifikasi kemungkinan penyebab masalah dan terutama
Ketika sebuah team cenderung jatuh berpikir pada rutinitas
2. Analisis Swot
Analisis SWOT adalah suatu metode analisis yang digunakan untuk
menentukan dan mengevaluasi, mengklarifikasi dan memvalidasi perencanaan
yang telah disusun, sesuai dengan tujuanya ingin dicapai. Analisis ini merupakan
suatu pendekatan memahami isu kritikal dengan cara menggali aspek-aspek
kondisi yang terdapat di suatu wilayah yang direncanakan maupun untuk
menguraikan berbagai potensi dan tantangan yang akan dihadapi dalam
pengembangan wilayah tersebut.

Tema 3 Kesiapsiagaan Bela Negara


Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh seseorang
baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang beragam yang
dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar disertai kerelaan
berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD NKRI 1945 untuk menjaga,
merawat, dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
A. Kesiapsiagaan bela Negara dalam latsar CPNS
Adapun berbagai bentuk kesiapsiagaan dimaksud adalah kemampuan setiap CPNS
untuk memahami dan melaksanakan kegiatan olah rasa, olah pikir, dan olah tindak dalam
pelaksanaan kegiatan keprotokolan yang di dalamya meliputi pengaturan tata tempat, tata
upacara (termasuk kemampuan baris berbaris dalam pelaksaan tata upacara sipil dan
kegiatan apel), tata tempat, dan tata penghormatan yang berlaku di Indonesia sesuai
peraturan perundangan-undangan yang berlaku.
Aplikasi kesiapsiagaan Bela Negara dalam Latsar CPNS selanjutnya juga termasuk
pembinaan pola hidup sehat disertai pelaksanaan kegiatan pembinaan dan latihan
ketangkasan fisik dan pembinaan mental lainnya yang disesuaikan dan berhubungan
dengan kebutuhan serta ruang lingkup pekerjaan, tugas, dan tanggungjawab, serta hak dan
kewajiban PNS diberbagai lini dan sektor pekerjaan yang bertugas diseluruh wilayah
Indonesia dan dunia.
Cakupan bela negara itu sangat luas, dari yang paling halus, hingga yang paling
keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga negara sampai bersama-sama menangkal
ancaman nyata musuh bersenjata. Tercakup didalamnya adalah bersikap dan berbuat yang
terbaik bagi bangsa dan negara. Sebagaimana tercantum dalam Modul I Pelatihan Dasar
CPNS tentang Wawasan Kebangsaan dan Nilai- Nilai Bela Negara, bahwa ruang lingkup
Nilai-Nilai Dasar Bela
Negara mencakup:
1. Cinta Tanah Air;
2. Kesadaran Berbangsa dan bernegara;
3. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara;
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan
5. Memiliki kemampuan awal bela negara.
6. Semangat untuk mewujudkan negara yang berdaulat, adil dan makmur.
B. Manfaat kesiapsiagaan bela negara
Apabila kegiatan kesiapsiagaan bela negara dilakukan dengan baik, maka dapat
diambil manfaatnya antara lain:
1. Membentuk sikap disiplin waktu, aktivitas, dan pengaturan kegiatan lain.
2. Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antar sesama rekan seperjuangan.
3. Membentuk mental dan fisik yang tangguh.
4. Menanamkan rasa kecintaan pada bangsa dan patriotisme sesuai dengan kemampuan diri.
5. Melatih jiwa leadership dalam memimpin diri sendiri maupun kelompok dalam materi
Team Building.
6. Membentuk Iman dan taqwa pada agama yang dianut oleh individu.
7. Berbakti pada orang tua, bangsa, agama

AGENDA 2
Nilai-nilai Dasar PNS

Tema 1 Berorientasi Pelayanan


Nilai Panduan Perilaku berorientasi Pelayanan
ASN sebagai profisi berlandaskan ada prinsip
sbb.
1. Nilai dasar
2. Kode etikdan kode perilaku
3. Komitmen dan integritas moral serta tanggung jawab pada pelayanan public
4. Komponen ynag diperlukan sesuai dengan bidangnya
5. Kualifikasi akademik
6. Jamianan perlindungan hukum
7. Professional jabatan
Nilai ASN diwujudkan dengan panduan perilaku berorientasi perilaku
1. Mengabdi pada negara dan rakyat Indonesia
2. Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak
3. Membuat keputusan berdasar prinsip keahlian
4. Menghargai komuniasi ,konsultasi, kerja sama
Peraturan Presiden Nomer. 81 Tahun 2010 tentang Grand design reformasi birokrasi 2010-
2025 akan diumumkan sebagi pemerintah klas dunia
Pencapaian tujuan Pembangunan Berkelanjutan / SDGS ( Sustainabl Devolopment Goals )
menjadi agenda seluruh anggota PBB termasuk Indonesia Inovas pelayanan public
diarahkan medukung SDGS dengan berlandaskan Peraturan Presiden Nomer 59 Tahun 2017
tentang pelaksanaan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

Tema 2 Akuntabel
Dalam konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan
segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik kepada atasan, lembaga pembina, dan
lebih luasnya kepada publik (Matsiliza dan Zonke, 2017).
Amanah seorang ASN menurut SE Meneteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya perilaku yang sesuai dengan
Core Values ASN BerAKHLAK. Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:
1. Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
2. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien
3. Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi
Aspek-Aspek Akuntabilitas
1. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship)
2. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results-oriented)
3. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers reporting)
4. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is
meaningless withoutconsequences)
5. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance)
Pentingnya Akuntabilitas
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens, 2007), yaitu:
1. Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi);
2. untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional);
3. untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).
Akuntabilitas dan Integritas
Akuntabilitas dan Integritas adalah faktor yang sangat penting dimiliki dalam kepimpinan,
Integritas menjadi hal yang pertama harus dimiliki oleh seorang pemimpin ataupun pegawai
negara yang kemudian diikuti oleh Akuntabilitas.
Integritas dan Anti Korupsi
Integritas adalah salah satu pilar penting dalam pemberantasan korupsi. Secara harafiah,
integritas bisa diartikan sebagai bersatunya antara ucapan dan perbuatan. Dengan demikian,
integritas yang konsepnya telah disebut filsuf Yunani kuno, Plato, dalam The Republic
sekitar 25 abad silam, adalah tiang utama dalam kehidupan bernegara. Semua elemen bangsa
harus memiliki integritas tinggi, termasuk para penyelenggara negara, pihak swasta, dan
masyarakat pada umumnya.
Mekanisme Akuntabilitas
mekanisme akuntabilitas organisasi, antara lain sistem penilaian kinerja, sistem akuntansi,
sistem akreditasi, dan sistem pengawasan(CCTV, finger prints, ataupun software untuk
memonitor pegawai menggunakan komputer atau website yang dikunjungi). mekanisme
akuntabilitas harus mengandung dimensi:
1. Akuntabilitas kejujuran dan hukum (accountability for probity and legality)
2. Akuntabilitas proses (process accountability)
3. Akuntabilitas program (program accountability)
4. Akuntabilitas kebijakan (policy accountability)
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang atau organisasi
yang memberikan amanat. Amanah seorang ASN menurut SE MENPAN RB Nomor 20
Tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN
bERakhlak. Akuntabilitas dan Integritas ASN memberikan dampak sistemik apabila dapat
dipegang teguh oleh semua unsur. Kepemimpinan, Transparansi, Integritas, Tanggung jawab,
keadilan, kepercayaan, keseimbangan, kejelasan, dan konsistensi dapat membangun
lingkungan kerja ASN yang akuntabel.

Tema 3 Kompeten
 PENGEMBANGAN KOMPETENSI
1. Konsepsi kompetensi adalah meliputi tiga aspek penting berkaitan dengan perilaku
kompetensi meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
2. Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi
ASN, kompetensi meliputi: 1) Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan,
dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan
dengan bidang teknis jabatan; 2) Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan,
keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk
memimpin dan/atau mengelola unit organisasi; dan 3) Kompetensi Sosial Kultural
adalahpengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan
dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk
dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai,
moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi oleh setiap pemegang Jabatan untuk
memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan Jabatan.
3. Pendekatan pengembangan dapat dilakukan dengan klasikal dan non-klasikal, baik untuk
kompetensi teknis, manajerial, dan sosial kultural.
4. Salah satu kebijakan penting dengan berlakunya Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang ASN adanya hak pengembangan pegawai, sekurang-kurangnya 20 (dua puluh)
Jam Pelajaran bagi PNS dan maksimal 24 (dua puluh empat) Jam Pelajaran bagi Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
5. Dalam menentukan pendekatan pengembangan talenta ASNditentukan dengan peta nine
box pengembangan, dimana kebutuhan pengembangan pegawai, sesuai dengan hasil
pemetaan pegawai dalam nine box tersebut.

 PERILAKU KOMPETEN
1. Berkinerja yang BerAkhlak:
a. Setiap ASN sebagai profesional sesuai dengan kualifikasi,kompetensi, dan kinerja.
b. Selain ciri tersebut ASN terikat dengan etika profesi sebagai pelayan publik.
c. Perilaku etika profesional secara operasional tunduk pada perilaku BerAkhlak.
2. Meningkatkan kompetensi diri:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
adalah keniscayaan.
b. Pendekatan pengembangan mandiri ini disebut dengan Heutagogi atau disebut juga
sebagai teori “net-centric”, merupakan pengembangan berbasis pada sumber
pembelajaran utama dari Internet.
c. Perilaku lain ASN pembelajar yaitu melakukan konektivitas dalam basis online
network.
d. Sumber pembelajaran lain bagi ASN dapat memanfaatkan sumber keahlian para
pakar/konsultan, yang mungkin dimiliki unit kerja atau instansi tempat ASN
bekerja atau tempat lain.
e. Pengetahuan juga dihasilkan oleh jejaring informal (networks), yang mengatur diri
sendiri dalam interaksidengan pegawai dalam organisasi dan atau luar organisasi.
3. Membantu Orang Lain Belajar:
a. Sosialisasi dan Percakapan di ruang istirahat atau di kafetaria kantor termasuk
morning tea/coffee sering kali menjadi ajang transfer pengetahuan.
b. Perilaku berbagi pengetahuan bagi ASN pembelajar yaitu aktif dalam “pasar
pengetahuan” atau forum terbuka (Knowledge Fairs and Open Forums).
c. Mengambil dan mengembangkan pengetahuan yang terkandung dalam dokumen
kerja seperti laporan, presentasi, artikel, dan sebagainya dan memasukkannya ke
dalam repositori di mana ia dapat dengan mudah disimpan dan diambil
(Knowledge Repositories).
d. Aktif untuk akses dan transfer Pengetahuan (Knowledge Access and Transfer),
dalam bentuk pengembangan jejaring ahli (expert network), pendokumentasian
pengalamannya/pengetahuannya, dan mencatatpengetahuan bersumber dari
refleksipengalaman (lessonslearned).
4. Melakukan kerja terbaik:
a. pengetahuan menjadi karya : sejalan dengan kecenderungan setiap organisasi, baik
instansi pemerintah maupun swasta, bersifat dinamis, hidup dan berkembang
melalui berbagai perubahan lingkungan dan karya manusia.
b. Pentingnya berkarya terbaik dalam pekerjaan selayaknya tidak dilepaskan dengan
apa yang menjadi terpenting dalam hidup seseorang.

Tema 4 Harmonis
Keberagaman bangsa Indonesia selain memberikan banyak manfaat juga menjadi
sebuah tantangan bahkan ancaman, karena dengan kebhinekaan tersebut mudah
menimbulkan perbedaan pendapat dan lepas kendali, mudah tumbuhnya perasaan kedaerah
yang amat sempit yang sewaktu bisa menjadi ledakan yang akan mengancam integrasi
nasional ataupersatuan dan kesatuan bangsa. Terbentuknya NKRI merupakan penggabungan
suku bangsa di nusantara disadari pendiri bangsa dilandasi rasa persatuan Indonesia.
Semboyan bangsa yang dicantumkan dalam Lambang Negara yaitu Bhineka Tunggal Ika
merupakan perwujudan kesadaran persatuan berbangsa tersebut. Etika publik merupakan
refleksi kritis yang mengarahkan bagaimana nilai-nilai kejujuran, solidaritas, keadilan,
kesetaraan, dan lainlain dipraktikkan dalam wujud keprihatinan dan kepedulian terhadap
kesejahteraan masyarakat. Adapun Kode Etik Profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah
laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis
yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu. Oleh karena
itu, dengan diterapkannya kode etik Aparatur Sipil Negara, perilaku pejabat publik harus
berubah,
Pertama, berubah dari penguasa menjadi pelayan;
Kedua, berubah dari ’wewenang’ menjadi ’peranan’;
Ketiga, menyadari bahwa jabatan publik adalah
amanah
Membangun budaya harmonis tempat kerja yang harmonis sangat penting dalam
suatu organisasi. Suasana tempat kerja yang positif dan kondusif juga berdampak bagi
berbagai bentukorganisasi. Identifikasi potensi disharmonis dan analisis strategi dalam
mewujudkan susasana harmonis harus dapat diterapkan dalamkehidupan ASN di lingkungan
bekerja dan bermasyarakat.
Tema 5 Loyal
A. Konsep Loyal
Dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi
pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (World Class Government),
pemerintah telah meluncurkan Core Values (Nilai-Nilai dasar) ASN BerAKHLAK dan
Employer Branding (Bangga Melayani Bangsa). Nilai “Loyal” dianggap penting dan
dimasukkan menjadi salah satu core values yang harus dimiliki dan diimplementasikan
dengan baik oleh setiap ASN dikarenakan oleh faktor penyebab internal dan eksternal.
Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu “Loial” yang
artinya mutu dari sikap setia. Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai
sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Terdapat beberapa ciri/karakteristik yang dapat
digunakan oleh organisasi untuk mengukur loyalitas pegawainya, antara lain:
1. Taat pada Peraturan.
2. Bekerja dengan Integritas
3. Tanggung Jawab pada Organisasi
4. Kemauan untuk Bekerja Sama.
5. Rasa Memiliki yangTinggi
6. Hubungan Antar Pribadi
7. Kesukaan Terhadap Pekerjaan
8. Keberanian Mengutarakan Ketidak setujuan
9. Menjadi teladan bagi Pegawai lain
Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam CoreValues ASN yang
dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan
negara, dengan panduan perilaku:
1. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah
2. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara;serta
3. Menjaga rahasia jabatan dan negara
Adapun kata-kata kunci yang dapat digunakan untuk mengaktualisasikan panduan
perilaku loyal tersebut diatas diantaranya adalah komitmen, dedikasi, kontribusi,
nasionalismedan pengabdian, yang dapat disingkat menjadi “KoDeKoNasAb”.
Secara umum, untuk menciptakan dan membangun rasa setia (loyal) pegawai terhadap
organisasi, hendaknya beberapa hal berikut dilakukan:
1. Membangun Rasa Kecintaaan dan Memiliki
2. Meningkatkan Kesejahteraan
3. Memenuhi Kebutuhan Rohani
4. Memberikan Kesempatan Peningkatan Karir
5. Melakukan Evaluasi secara Berkala
Setiap ASN harus senantiasa menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan
martabat pegawai negeri sipil, serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada
kepentingan sendiri, seseorang atau golongan sebagai wujud loyalitasnya terhadap bangsa
dan negara.
B. Perilaku loyal
Sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang ASN, ASN sebagai profesi
berlandaskan pada prinsip Nilai Dasar (pasal 4) serta Kode Etik dan Kode Perilaku (Pasal5,
Ayat 2) dengan serangkaian Kewajibannya (Pasal 23). Untuk melaksanakan dan
mengoperasionalkan ketentuan-ketentuan tersebut maka dirumuskanlah Core Value ASN
BerAKHLAK yang didalamnya terdapat nilai Loyal dengan 3 (tiga) panduan perilaku (kode
etik)-nya.
Sifat dan sikap loyal warga negara termasuk PNS terhadap bangsa dan negaranya
dapat diwujudkan dengan mengimplementasikan Nilai-Nilai Dasar Bela Negara dalam
kehidupan sehari-harinya, yaitu:
1. Cinta Tanah Air
2. Sadar Berbangsa dan Bernegara
3. Setia pada Pancasila sebagai Ideologi Negara
4. Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara
5. Kemampuan Awal Bela Negara
C. Loyal dalam Konteks Pemerintah
Sikap loyal seorang PNS dapat tercermin dari komitmennya dalam melaksanakan
sumpah/janji yang diucapkannya ketika diangkat menjadi PNS sebagaimana ketentuan
perundang-undangangan yang berlaku.
Disiplin PNS adalah kesanggupan PNS untuk menaati kewajiban dan menghindari
larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu pemerintah
mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai
Negeri Sipil. Hanya PNS-PNS yang memiliki loyalitas yang tinggilah yang dapat
menegakkan kentuan-ketentuan kedisiplinan ini dengan baik.
Berdasarkan pasal 10 Undang-Undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara, seorang ASN memiliki 3 (tiga) fungsi yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik serta perekat dan pemersatu bangsa. Kemampuan ASN dalam melaksanakan
ketiga fungsi tersebut merupakan perwujudan dari implementasi nilai-nilai loyal dalam
konteks individu maupun sebagai bagian dari Organisasi Pemerintah.

Tema 6 Adaptif
Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan oleh individu maupun
organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Terdapat alasan mengapa nilai-
nilai adaptif perlu diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas-tugas jabatan di sektor publik,
seperti di antaranya perubahan lingkungan strategis, kompetisi yang terjadi antar instansi
pemerintahan, perubahan iklim, perkembangan teknologi dan lain sebagainya. Adaptif adalah
karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan hidup dan menghadapi
segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul. Dengan demikian adaptasi
merupakan kemampuan mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan tetapi juga
mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan diri). Sejatinya tanpa beradaptasi
akan menyebabkan makhluk hidup tidak dapat mempertahankan diri dan musnah pada
akhirnya oleh perubahan lingkungan. Sehingga kemampuan adaptif merupakan syarat
penting bagi terjaminnya keberlangsungan kehidupan. Sebuah inovasi yang baik biasanya
dihasilkan dari sebuah kreativitas. Tanpa daya kreativitas, inovasi akan sulit hadir dan
diciptakan. Menginovasi sebuah barang atau proses akan memerlukan kemampuan kreatif
untuk menciptakan. Fondasi organisasi adaptif dibentuk dari tiga unsur dasar yaitu lanskap
(landscape), pembelajaran (learning), dan kepemimpinan (leadership).

Tema 7 Kolaboratif
Irawan(2017) collaborative governance adalah sebagai sebuah proses yang melibatkan
normaBersama dan interaksi saling menguntungkan antar actor governance.
Kolaburasi pemerintahan (collaborative governance )
collaborative governance meliputi segalan aspek pembilan keputusan, implementasi sampai
evaluasi. 6 kriteria penting untuk kolaborasi adalah
1. Forum yang di prakarsai oleh Lembaga publik atau Lembaga
2. Peserta dalam forum termasuk actor nonstate
3. Peserta melihat langsung dalam pengambilan keputusan dan bukan
hanyadikonsultasikan oleh agen public
4. Forum secara resmi diatur dan bertemu secara kolektif
5. Forum ini bertujuan untuk membuat keputusan dengan consensus
6. Fokus kolaborasi adalah ijakan public atau managemen
Tiga tahapan dalam melakukan assessment terhadap tata Kelola kolaborasi adalah
mengidentifikasi masalah dan peluang, merencanakan aksi kolaburasi dan mendiskusikan
srategi untuk mempengaruhi.
Kongkretisasi kolaburasi pemerintah (whole of geverment / WoG )
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya
upaya koolaboratif pemerintah dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang
lebih luas guna mencapai tujuan- tujuan pembangunan kebijakan, managemen program dan
pelayanan public. WoG sebagai pendekatan interagensi yaitu pendekatan yang melibatkan
sejumlah kelembagaan yang teerkait dengan urusan-urusan yang relefan.
BAB III PRAKTIK DAN ASPEK NORMATIF KOLABURASI PEMERINTAH
Aktivitas kolaburasi antar organisasi yaitu 1). Kerja sama infornal,2) perjanjian bantuan
Bersama, 3). Memberikan pelatihan, 4) menerima pelatihan, 5). Perencanaan Bersama, 6)
menyediakan peralatan, 7) menerima peralatan, 8). Menbuka bantuan teknis, 9) menerima
bantuan teknis, 10) pembagian pengelollaan hibah dan menerima pengeloaan lhimbah
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam kolaburasi antar Lembaga pemerintah
adalah 1). Kepercayaan,2). Pembagian kekuasaan,3). Gaya kepemimpinan,4) strategi
managemen dan4). Formalisasi pada pencapaian kolaburasi yang efisien efektif, antara
entitaspublic. Faktor ysang dapat mrnghambat kolaburasi antar organisasi pemerintah adalah
ketidakjelasan Batasan masalah karena perbedaan pemahaman dalam kesepekatan kolaburasi
dan dasar hukum kolaburasi yang tidak jelas.
Tantangan WoG adanya kapasitas SDM, adanya nlai dan bdaya organisasi, dan kepemimnan.
WoG berdasarkan jenis : pelayanan yang bersifat administratif, pelanan jasa, pelayanan
barang, dan pelyanan regulasi.
WoG berdasarkan pola: pelayanan teknis fungsinal, pelayanan satu pintu, pelayanan terpusat,
dan pelayanan elektronik.
AGENDA 3
Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI

Tema 1 Smart ASN


A. Literasi Digital berperan penting didalam untuk meningkatkan kemampuan kognitif
sumber daya manusia agar keterampilanya tidak sebatas mengoperasikan
gawai.Kerangka literasi digital terdiri dari kurikulum digital skill,digital safety,digital
culture,dan digital ethics.Titik berat literasi digital adalah untuk mengevaluasi dan
menginterpretasikan informasi yang ada.Aktivitas literasi digital ini terjadi dalam
system pembelajaran social-teknis yang efisien serta prinsip -prinsip pembelajaran dasar
yang dapat disesuaikan dan dimanfaatkan untuk pembelajaran Pendidikan yang adil.
B. Pilar Literasi Digital terdiri dari Etika ,Keamanan,Budaya dan kecakapan dalam
bermedia social.Etika bermedia digital sebagai panduan berperilaku baikdi ruang
digital.Aman bermedia digital sebagai panduan bagi individu agar dapat menjaga
keselamatan dirinya.Cakap dalam bermedia digital merupakan dasar dari kompetensi
literasi .Digital skill merupakan dasar dari literasi digital.Budaya digital merupakan
wujud dari kewarganegaraan digitaldalam kontek keindonesiaan.etis digital merupakan
panduan berperilaku baik dalam bermedia digital.safety digital merupakan panduan
darisetiap individuagar dapat menjaga keselamatan dirinya dalam bermedia digital.
C. Nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika dalam Budaya Digital.Kecakapan dalam
Budaya Digital dapat dilihat dari kesadaran masyarakat dalam menggunakan
media digital.Tiap individu punya hak dan kewajiban.Hak digital terdiri dari hak
untuk mengakses,hak berekspresi dan hak untuk merasa aman.
D. Durasi penggunaan internet diI ndonesia saat ini menghabiskan waktu 6 jam 43
menit. Saat pandemic mencapai 8 jam perhari.ada pola baru dalam belajar dan bekerja
dari rumah.literasi digital menjadi sesuatu yang wajib dimilikioleh masyarakat.

Tema 2 Manajemen ASN


Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai. Manajemen ASN terdiri dari manajemen PNS dan
ManajemenPPPK
Manajemen PNS meliputi penyususnan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan
jabatan, pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian
dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensiun dan hari tua, dan
perlindungan
Pejabat Pembina Kepegawaian dilarang mengganti Pejabat Pimpinan Tinggi sewlama 2 (dua)
tahun terhitung sejak pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi, kecuali Pejabat Pimpinan Tinggi
tersebut melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan dan tidak lagi memenuhi
syaratjabatan yang ditentukan.
Penggantian pejabat pimpinan tinggi utama dan madya sebelum 2 (dua) tahun dapat
dilakukan setelah mendapat persetujuan Presiden. Jabatan Pimpinan Tinggi hanya dapat
diduduki paling lama 5 (lima) tahun
Dalam pingisian jabatan Pimpinan Tinggi, Pejabat Pembina Kepegawaian memberikan
laporan proses pelaksanaannya kepada KASN. KASN melakukan pengawasan pengisian
jabatan Pimpinan Tinggi baik berdasarkan laporan yang disampaikan oleh pejabat Pembina
Kepegawaian maupun atas inisiatif sediri. Pegawai ASN dapat menjadi pejabat Negara.
Pegawai ASN dari PNS yang diangkat menjadi Pejabat Negara diberhentikan sementara dari
jabatannya dan tidak kehilangan status sebagai PNS.
Untuk menjamin efisiensi, efektivitas, dan akurasi pengambilan keputusan dalam
ManajemanASN diperlukan Sistem Informasi ASN. Sistem Informasi ASN diselenggarakan
secara Nasional dan terintegrasi antar-Instansi Pemerintah.
Sengketa Pegawai ASN diselesaikan melalui upaya administratif. Upaya dministratif terdiri
dari kebneratan dan banding administrative.
Hak PNS dan PPPK yang diatur dalam UU ASN sebagai berikut:
No PNS PPPK
1 Gaji, Tunjangan, dan fasilitas Gaji dan tunjangan
2 Cuti Cuti
3 Jaminan pensiun dan jaminan hari tua
4 Perlindungan Perlindungan
5 Pengembangan kompetensi

Anda mungkin juga menyukai