Anda di halaman 1dari 10

JURNAL RESUME MOOC PPPK

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT


2023

Disusun Oleh :

Nama :ISHAKA A.Md.Farm


NIPPPK :198811102023211001
INSTANSI: Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat

Pendahuluan

Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan Instansi
Pemerintah untuk wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi. Pembelajaran dalam
Pelatihan MOOC terdiri atas sambutan kepala LAN lewat video dan materi yang terdiri dari tiga agenda
berupa modul.
Adapun materi yang di terima yaitu :
• Agenda 1 Sikap Perilaku Bela Negara
• Agenda 2 Nilai-Nilai Dasar ASN Berakhlak
• Agenda 3 Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI.
Untuk mendukung terwujudnya Smart Governance sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Setiap agenda terdiri dari beberapa mata pelatihan yang berbentuk bahan ajar
(modul).
Adapun materi lewat video yakni: Materi kebijakan berupa video yang berisikan Sambutan
Kepala LAN
➢ Tentang Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN
➢ Penjelasan Manajemen Penyelenggaraan PPPK dengan menekankan Literasi Digital.
AGENDA 1
SIKAP PERILAKU BELA NEGARA
(Wawasan Kebangsaaan dan Nilai-Nilai Bela Negara, analisis Isu Kontemporer dan Kesiapsiagaan
Bela Negara)
A. MODUL 1
1. WAWASAN KEBANGSAAN
a. Pengertian
Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka
mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation
character) dan kesadaran terhadap sistem nasional (national system) yang bersumber dari
Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan
berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang
aman, adil, makmur, dan sejahtera.
b. Langkah-Langkah Konkrit
Agar kepentingan bangsa dan Negara dapat selalu ditempatkan di atas
kepentingan lainnya dibutuhkan langkah-langkah konkrit, melalui:
1) Memantapkan wawasan kebangsaan.
2) Menumbuhkembangkan kesadaran bela Negara
3) Mengimplementaskani Sistem Administrasi NKRI
c. 4 (empat) Konsesus Dasar Berbangsa dan Bernegara
1) Pancasila
2) Undang-Undang Dasar 1945
3) Bhinneka Tunggal Ika
4) Negara Kesatuan Republik Indonesia
d. Atribut Negara
1) Bendera sang Merah putih
2) Lambing Negara Garuda Pancasila
3) Bahasa Indonesia
4) Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
2. BELA NEGARA
a. Pengertian
Tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik secara perseorangan
maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan
bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsaIndonesia dan Negara
dari berbagai Ancaman(UU No. 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya
Nasional untuk Pertahan Negara).
b. Nilai Dasar Bela Negara
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan
Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara Pasal 7 Ayat (3), nilai dasar Bela Negara
meliputi:
1) Cinta tanah air
2) Sadar berbangsa dan bernegara
3) Setia pada Pancasila sebagai ideologi negara
4) Rela berkorban untuk bangsa dan negara
5) Kemampuan awal Bela Negara
c. Prinsip-Prinsip Persatuan Dan Kesatuan Bangsa
1) Prinsip Bhineka Tunggal Ika
2) Prinsip Nasionalisme Indonesia
3) Prinsip Kebebasan yang Bertanggungjawab
4) Prinsip Wawasan Nusantara
5) Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-cita Reformasi

3. SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA


Konstistusi dan sistem administrasi negara Indonesia mengalami perubahan sesuai
tantangan dan permasalahan pembangunan negara bangsa yang dirasakan oleh elite politik
dalam suatu masa.
a. Bentuk Negara Berdasarkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Sebagaimana disebutkan dalam Bab I, pasal 1 UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945, “Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik”.
Pembagian daerah ke dalam provinsi, kemudian kabupaten, kota dan desa tentunya tidak
dimaksudkan sebagai pemisahan apalagi pemberian kadulatan sendiri.
b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah Suatu paham yang berpendapat bahwa kesetiaan individu tertinggi
harus diserahkan pada negara. Perasaan yang mendalam akan ikatan terhadap tanah air
sebagai tumpah darah. Nasionalisme adalah sikap mencintai bangsa dan negara sendiri.
1) Kategori Nasionalisme
Nasionalisme terbagi atas:
a) Nasionalisme dalam arti sempit, yaitu sikap mencintai bangsa sendiri secara
berlebihan sehingga menggap bangsa lain rendah kedudukannya,
b) Nasionalisme dalam arti luas, yaitu sikap mencintai bangsa dan negara sendiri
dan menggap semua bangsa sama derajatnya
2) Membina Nasionalisme
Ada tiga hal yang harus kita lakukan untuk membina nasionalisme Indonesia:
a) Mengembangkan persamaan diantara suku-suku bangsa penghuni nusantara
b) Mengembangka sikap toleransi
c) Memiliki rasa senasib dan sepenanggungan diantara sesama bangsa Indonesia
3) Yang Harus Dihindari
Empat hal yang harus kita hidari dalam memupuk semangat nasionalisme adalah:
a) Sukuisme, menganggap msuku bangsa sendiri paling baik.
b) Chauvinisme, mengganggap bangsa sendiriu paling unggul.
c) Ektrimisme, sikap mempertahankan pendirian dengan berbagai cara kalua perlu
dengan kekerasan dan senjata.
d) Provinsialisme, sikap selalu berkutat dengan provinsi atau daerah sendiri
c. Peran Aparatur Sipil Negara (ASN)
Berdasarkan Pasal 11 UU ASN, tugas Pegawai ASN adalah sebagai berikut:
1) Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
2) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
B. MODUL 2 :
1. ANALISIS ISU KONTEMPORER
a. Konsep Perubahan
Saat ini konsep negara, bangsa dan nasionalisme dalam konteks Indonesia sedang
berhadapan dengan dilema antara globalisasi dan etnik nasionalisme yang harus disadari
sebagai perubahan lingkungan strategis. Termasuk di dalamnya terjadi pergeseran
pengertian tentang nasionalisme yang berorientasi kepada pasar atau ekonomi global.
Dengan menggunakan logika sederhana, “pada tahun 2020, tahun 2020, diperkirakan jumlah
diperkirakan jumlah penduduk dunia akan penduduk dunia akan mencapai 10 mencapai 10
milyar dan milyar dan akan terus bertambah, sementara sumber daya alam dan tempat
tinggal tetap, maka manusia di dunia akan semakin keras berebut untuk hidup, agar akan
semakin keras berebut untuk hidup, agar mereka dapat terus melanjutk terus melanjutkan
hidup”. Pada ”. Pada perubahan ini perubahan ini perlu disadari bahwa disadari bahwa
globalisasi globalisasi dengan pasar dengan pasar bebasnya sebenarnya bebasnya
sebenarnya adalah sesuat adalah sesuatu yang tidak terhindarkan dan bentuk dari
konsekuensi logis dari interaksi peradaban dan bangsa. Isu lainnya yang juga menyita ruang
publik adalah terkait terorisme dan radikalisasi yang terjadi dalam sekelompok masyarak
dalam sekelompok masyarakat, baik karena baik karena pengaruh ideologi ruh ideologi laten
tertentu, kesejahtera laten tertentu, kesejahteraan, pendidikan pendidikan yang buruk at
buruk atau globalisasi globalisasi secara umum. Bahaya narkoba me narkoba merupakan
rupakan salah satu isu lainnya yang mengancam kehidupan bangsa. Bentuk kejahatan lain
adalah kejahatan saiber (cyber crime) dan tindak pencucian uang (money laundring).
Bentuk kejahatan saat ini melibatkan peran teknologi yang memberi peluang kepada pelaku
kejahatan untuk beraksi di dunia maya tanpa teridentifikasi identitasnya dan penyebarannya
bersifat masif. Berdasarkan penjelasan di atas, perlu disadari bahwa PNS sebagai Aparatur
Negara dihadapkan pada pengaruh yang datang dari eksternal juga internal yang kian lama
kian menggerus kehidupan berbangsa dan bernegara: Pancasila, UUD 1945, NKRI dan
Bhinneka Tunggal Ika sebagai sebagai konsensus dasar berbangsa dan bernegara. Fenomena
tersebut menjadikan pentingnya setiap PNS mengenal dan memahami secara kritis terkait
isu-isu strategis kontemporer diantaranya; korupsi, narkoba, paham radikalisme/terorisme,
money laundry, proxy war, dan kejahatan komunikasi masal seperti cyber crime, Hate masal
seperti cyber crime, Hate Speech, dan Hoax, d Speech, dan Hoax, dan lain sebagainya.
b. Persyaratan menjadi ASN Profesional
Menjadi ASN yang profesional memerlukan pemenuhan terhadap beberapapersyaratan
berikut:
1) Mengambil Tanggung Jawab
2) Menunjukkan Sikap Mental Positif
3) Mengutamakan Keprimaa
4) Menunjukkan Kompetensi
5) Memegang Teguh Kode Etik
c. Modal Insani Dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan Strategis
Ada enam komponen dari modal manusia (Ancok, 2002), yang akan dijelaskan
sebagai berikut:
1) Modal Intelektual: perangkat yang diperlukan untuk menemukan peluang dan
mengelola perubahan organisasi melalui pengembangan SDMnya
2) Modal Emosional: untuk menggambarkan kemampuan manusia untuk mengenal dan
mengelola emosi diri sendiri, serta memahami emosi orang lain agar dia dapat
mengambil tindakan yang sesuai dalam berinteraksi dengan orang lain
3) Modal Sosial: jaringan kerjasama di antara warga masyarakat
4) Modal ketabahan (adversity): modal untuk sukses dalam kehidupan
5) Modal etika/moral: kemampuan membedakan benar dan salah
6) Modal Kesehatan (kekuatan) Fisik/Jasmani: wadah untuk mendukung manifestasi
semua modal insani yang dibahas sebelumnya, Badan yang tidak sehat akan membuat
semua modal di atas tidak muncul dengan maksimal
2. ISU-ISU STRATEGIS KONTEMPORER
Isu-isu strategi kontemporer yakni Korupsi, Narkoba, Terorisme dan Radikalisme Money
Loundry, Proxy War, Cyber Crime, Hate Speech, dan Hoax
a. Korupsi
1) Penyebab Tumbuhnya Korupsi
Beberapa gejala umum tumbuh suburnya korupsi disebabkan oleh hal-hal
berikut:
1) membengkaknya urusan pemerintahan sehingga membuka peluang korupsi
dalam skala yang lebih besar dan lebih tinggi
2) Lahirnya generasi pemimpin yang rendah marabat moralnya dan beberapa
diantaranya bersikap masa bodoh; dan
3) Terjadinya menipulasi serta intrik-intrik melalui politik, kekuatan keuangan
dan kepentingan bisnis asing.
2) Tindakan Pemberantasan Korupsi
UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yaitu
bentuk tindakan :
a) Melawan hukum, memperkaya diri orang/badan lain yang merugikan
keuangan/perekonomian negara (Pasal 2)
b) Menyalahgunakan kewenangan karena jabatan/kedudukan yang dapat
merugikan keuangan / kedudukan yang dapat merugikan keuangan /
perekonomian Negara (Pasal 3)
c) Penyuapan (Pasal 5, Pasal 6, dan Pasal 11)
d) Penggelapan dalam jabatan (Pasal 8, Pasal 9, dan Pasal 10)
e) Pemerasan dalam jabatan (Pasal 12)
f) Berkaitan dengan pemborongan (Pasal 7)
g) Gratifikasi (Pasal 12B dan Pasal 12C)
b. Narkoba
Narkoba merupakan zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan.
c. Terorisme dan Radikalisme
Terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman
kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas, yang dapat
menimbulkan korban yang bersifat massal, dan/atau menimbulkan kerusakan atau
kehancuran terhadap objek vital yang strategis, Iingkungan hidup, fasilitas publik, atau
fasilitas internasional dengan motif ideologi, politik, atau gangguan keamanan.
Radikalisme merupakan suatu sikap yang mendambakan perubahan secara total
dan bersifat revolusioner dengan menjungkirbalikkan nilai-nilai yang ada secaradrastis
lewat kekerasan (violence) dan aksi-aksi yang ekstrem. Ciri-ciri sikap dan paham radikal
adalah: tidak toleran (tidak mau menghargai pendapat dan keyakinanorang lain); fanatik
(selalu merasa benar sendiri; menganggap orang lain salah); eksklusif (membedakan diri
dari umat umumnya); dan revolusioner (cenderung menggunakan cara kekerasan untuk
mencapai tujuan
d. Money Loundry
Money laundering dalam terjemahan bahasa Indonesia adalah aktivitas
pencucian uang. Penyebab yakni: kurangnya koordinasi antar instansi pemerintah dalam
satu negara, Penegakan hukum yang tidak efektif, Pengawasan yang masih sangat minim,
Sistem pengawasan yang tidak efektif dalam mengidentifikasi aktivitas yang
mencurigakan dan Kerjasama dengan pihak internasional yang masih terbatas. Adapun
dampak negatif pencucian uang diantaranya:
1) Merongrong sektor swasta yang sah
2) Merongrong integritas pasar-pasar keuangan
3) Hilangnya kendali pemerintah terhadap kebijakan ekonomi
4) Timbulnya distorsi dan ketidakstabilan ekonomi
5) Hilangnya pendapatan negara dari sumber pembayaran pajak
6) Risiko pemerintah dalam melaksanakan program privatisasi
7) Merusak reputasi negara; dan
8) Menimbulkan biaya sosial yang tinggi.
e. Proxi War
Proxi War merupakan bagian dari modus perang asimetrik, sehingga berbeda
jenisdengan perang konvensional.
f. Cyber Crime, Hate Speech, dan Hoax
1) Cyber Crime merupakan bentuk kejahatan yang terjadi dan beroperasi didunia
maya
2) Hate Speech dalam bentuk provokasi, hinaan atau hasutan yang disampaikanoleh
individu ataupun kelompok di muka umum
3) Hoax adalah berita atau pesan yang isinya tidak dapat dipertangung jawabkanatau
bohong atau palsu, baik dari segi sumber maupun isi.
C. MODUL 3:
1. KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA
a. Pengertian
Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh
seseorang baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang
beragam yang dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar
disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD NKRI
1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan
bernegara.
b. Contoh Bela Negara
1) Menciptakan suasana rukun, damai, dan harmonis dalam keluarga. (lingkungan
keluarga)
2) Membentuk keluarga yang sadar hukum (lingkungan keluarga).
3) Meningkatkan iman dan takwa dan iptek (lingkungan pelatihan) Kesadaranuntuk
menaati tata tertib pelatihan (lingkungan kampus/lembaga pelatihan).
4) Menciptakan suasana rukun, damai, dan aman dalam masyarakat
5) Menjaga keamanan kampung secara bersama-sama (lingkungan masyarakat).
6) Mematuhi peraturan hukum yang berlaku (lingkungan negara).
7) Membayar pajak tepat pada waktunya (lingkungan negara).
c. Rencana Aksi Bela Negara
1) Rangkaian upaya-upaya bela negara
2) Guna menghadapi segala macam Ancaman, Gangguan, Hambatan, danTantangan
3) Dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara
4) Diselenggarakan secara selaras, mantap, sistematis, terstruktur,
terstandardisasi, dan massif
5) Dengan mengikutsertakan peran masyarakat dan pelaku usaha
6) Disegenap aspek kehidupan nasional
7) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
8) Serta didasari oleh Semangat Mewujudkan Negara yang Berdaulat, Adil, dan
Makmur sebagai penggenap Nilai-Nilai Dasar Bela Negara
9) Dilandasi oleh keinsyafan akan anugerah kemerdekaan
10) Keharusan bersatu dalam wadah Bangsa dan Negara Indonesia,
11) Tekad untuk menentukan nasib nusa, bangsa, dan negaranya sendiri.
AGENDA 2
NILAI-NILAI DASAR ASN BERAKHLAK
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaftif dan Kolaboratif)
A. Berorientasi Pelayanan
1. Pengertian
Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administrative yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.
2. Unsur Pelayanan Publik
Tiga unsur penting dalam pelayanan publik khususnya dalam konteks ASN, yaitu:
a. Penyelenggara pelayanan publik yaitu ASN/Birokrasi
b. Penerima layanan yaitu masyarakat, stakeholders, atau sektor privat
c. kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan.
3. Tugas dan Fungsi ASN
Untuk menjalankan fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta sebagai
perekat dan pemersatu bangsa, pegawai ASN bertugas untuk:
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
B. Akuntabel
1. Pengertian
Akuntabilitas adalah kata yang seringkali kita dengar, tetapi tidak mudah untukdipahami.
2. Perilaku
Perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK, Dalam konteksAkuntabilitas:
a. Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,disiplin dan
berintegritas tinggi
b. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien
c. Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi
C. Kompeten
1. Pengertian
Kompeten yakni sesuai dengan kompetensi teknis, manajerial, dan social kultural. ASN
diharapkan memiliki sifat dan kompetensi dasar, utamanya: inovasi, daya saing, berfikir
kedepan, dan adaptif. Sifat dan kompetensi dasar ini krusial untuk mewujudkan instansi
pemerintah yang responsif dan efektif.
2. Pengamalan Nilai Kompeten
a. Pemahaman terkait Tantangan Lingkungan Strategis meliputi isu-isu utama
b. Uraian Kebijakan pembangunan jangka menengah ke 4
c. Pengembangan Kompetensi menguraikan
d. Uraian Perilaku Kompeten dijelaskan tentang aspek-aspek profesonalitas ASN
D. Harmonis
1. Pengertian
Harmoni adalah ketertiban alam dan prinsip/hukum alam semesta.
2. Sikap Perilaku Harmoni ASN
Sikap perilaku ini bisa ditunjukkan dengan, Toleransi, Empati dan Keterbukaanterhadap
perbedaan
E. Loyal
1. Konsep Loyal
Loyal” dianggap penting dan dimasukkan menjadi salah satu core values yang harus
dimiliki dan diimplementasikan dengan baik oleh setiap ASN. Berdasarkan faktor internal dan
eksternal.
2. Membangun Perilaku loyal
Membangun Rasa Kecintaaan dan Memiliki, Meningkatkan Kesejahteraan, Memenuhi
Kebutuhan Rohani, Memberikan Kesempatan Peningkatan Karir, Melakukan Evaluasi secara
Berkala
F. Adaptif
1. Pengertian
Perilaku adaptif merupakan tuntutan yang harus dipenuhi dalam mencapaitujuan baik
individu maupun organisasi dalam situasi apa pun.
2. Konsep dan Strategi Organisasi adaptif
Konsep dan strategi, yakni: Landscape, Learning, Leadership
G. Kolaboratif
1. Konsep Kolaboratif
Kolaborasi menjadi hal sangat penting di tengah tantang global yang dihadapi saat ini.
Kolaborasi juga sering dikatakan meliputi segala aspek pengambilan keputusan, implementasi
sampai evaluasi “Collaborative governance“ sebagai sebuah proses yang melibatkan norma
bersama dan interaksi saling menguntungkan antar aktor governance.
AGENDA 3
KEDUDUKAN DAN PERAN ASN
(SMART ASN dan Manajemen ASN)

A. SMART ASN

1. Literasi Digitalis
Ruang digital adalah lingkungan yang kaya akan informasi. Konsep literasi digital
telah lama berkembang seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK). Literasi digital adalah kemampuan untuk mengakses, mengelola,
memahami, mengintegrasikan, mengkomunikasikan, mengevaluasi, dan menciptakan
informasi secara aman dan tepat melalui teknologi digital untuk pekerjaan, pekerjaan yang
layak, dan kewirausahaan.

2. Pilar Literasi Digital


Keempat pilar yang menopang literasi digital yaitu:
a. Etika
b. Budaya
c. Keamanan
d. Kecakapan dalam bermedia digital

B. MANAJEMEN ASN
1. Kedudukan, Peran, Hak dan Kewajiban dan Kode Etik ASN
a. Kedudukan ASN
1) PNS : PNS merupakan WNIyang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai
Pegawai ASN secara tetap
2) PPPK: warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yangdiangkat
berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu
b. Peran ASN: Pelaksana kebijakan public, Pelayan public, Perekat dan pemersatubangsa
c. Hak dan Kewajiban ASN
1) Hak
a) Gaji dan Tunjangan
b) Cuti
c) Perlindungan
d) Pengembangan kompetensi
2) Kewajiban ASN
a) Setia dan taat pada Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan pemerintah
b) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
c) Melaksanakan kebijakan pejabat pemerintah yang berwenang
d) Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
e) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, tgg jawab
f) Menunjukkan integritas dan keteladanan
g) Menyimpan rahasia jabatan
h) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI.
d. Kode Etik ASN
1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab dan berintegrasi
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
3) Melayani dengan sikap hormat dan tanpa tekanan
4) Melaksanakan tugasnya sesuai perintah atasan
2. Konsep Sistem Merit dalam Pengelolaan ASN
Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada
kualifikasi, kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar
belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur,
atau kondisi kecatatan.
Manfaat system Merit yakni: Mendukung keberadaan penerapan prinsipakuntabilitas,
Dapat mengarahkan SDM untuk dapat mempertanggungjawabkan tugas dan fungsinya dan
Instansi pemerintah mendapatkan pegawai yang tepat dan berintegrasi untuk mencapai visi
dan misi.
Mekanisme pengelolaan ASN yakni kebijakan dan praktek dalam mengelola SDM
termasuk dalam hal ini adalah pengadaan, penempatan, mutasi, promosi, pengembangan,
penilaian dan penghargaan.

Anda mungkin juga menyukai