MARET 2023
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Wawasan Kebangsaan adalah Cara pandang kita sebagai bangsa
Indonesia dalam memaknai diri dan lingkungan sebagai bangsa yang
berpedoman pada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, Bhinneka
Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Wawasan
kebangsaan menjadi sudut pandang suatu bangsa dalam memahami
kebaradaan jati diri dan lingkungannya yg pada dasarnya merupakan dari
falsafah bangsa itu sesuai dengan keadaan wilayah suatu Negara dan
sejarah yang dialaminya. Wawasan ini menentukan cara suatu bangsa
memanfaatkan kondisi geografis, sejarah, social-budayanya dalam
mencapai cita-cita dan menjamin kepentingan nasionalnya serta
bagaimana bangsa itu memandang diri dan lingkungannya baik ke dalam
maupun ke luar (Nurhikmah, 2018)
Bela Negara adalah sebuah perilaku dan sikap dari warga negara.
Sikap atau perilaku ini dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara atau
bangsanya. Dalam hal ini, yang dimaksud adalah Negara Kesatuan
Republik Indonesia atau NKRI. Kesadaran bela negara adalah dimana kita
berupaya untuk mempertahankan negara kita dari ancaman yang dapat
mengganggu kelangsungan hidup bermasyarakat yang berdasarkan atas
cinta tanah air. Kesadaran bela negara juga dapat menumbuhkan rasa
patriotisme dan nasionalisme di dalam diri masyarakat
Dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),
makna dan hakekat wawasan kebangsaan tersebut penting dihayati oleh
setiap warga Negara Indonesia khususnya Pegawai Negari Sipil (PNS)
mengingat kedudukannya sebagai salah satu unsur aparatur Negara yang
berperan sebagai perekat persatuan bangsa dalam bingkai Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
2. Identifikasi Masalah
Bangsa indonesia dikenal memiliki semboyan “Bhineka Tunggal Ika”
menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa dan negara kesatuan
republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa
daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan. Perkembangan zaman
yang semakin canggih memunculkan berbagai tantangan, salah satunya
adalah memudarnya nilai – nilai luhur budaya bangsa akibat dari
penggunaan IPTEK dalam hal ini medsos yang tidak di filter dengan baik.
Media sosial memiliki kerawanan yang lebih besar dibandingkan dengan
media konvensional, karena siapa saja bisa dapat menshare apa saja yang
diinginkan. Melihat fenomena ini penulis ingin mengangkat sebuah isu
terkait penggunaan medsos yang tidak bertanggungjawab sebagai ancaman
perpecahan/ disintegrasi bangsa
3. Tujuan Penulisan
a. Memberi pemahaman dan konsep wawasan kebangsaan serta bela
negara
b. Mampu memaparkan penggunaan media sosial yang
bertanggungjawab agar terhindar dari konflik serta tetap terjaga
Persatuan dan kesatuan bangsa
c. Memenuhi tugas yang diberikan oleh coach
BAB 1I
PEMBAHASAN
Pengguna media sosial harus dapat tumbuh menjadi pengguna web yang
baik. Jejaring yang baik hanya bisa lahir dari budaya keberadaban, menggunakan
media sosial yang dimiliki dan dikelola oleh pengguna dengan sosok-sosok ideal
yang luhur untuk menjaga kebhinekaan Indonesia dan meningkatkan sinergi.
Posisi dan daya saing bangsa Indonesia menuju masa depan yang berkembang dan
menghasilkan kwalitas Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan berdaya saing
tingggi dengan bangsa lain dalam hal penguasaan IPTEK yang Moderen.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan